Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Monitoring cairan infus merupakan proses pemantauan yang dilakukan
oleh perawat untuk mencatat hasil dari data pasien sebelum maupun setelah
melakukan tindakan perawatan infus (Mardiyah, Tritoasmoro dan Rizal,
2020). Monitoring akan memberikan informasi tentang status pengukuran dan
evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu.
2.2 Indikasi
Menurut (Mardiyah, Tritoasmoro dan Rizal, 2020) kondisi pasien yang
memerlukan pemasangan infus, diantaranya sebagai berikut:
1. Pasien dengan pendarahan hebat
2. Patah tulang, khususnya pada panggul dan paha
3. Demam tinggi akibat dehidrasi
4. Trauma Abdomen
5. Diare disertai demam
6. Luka bakar serius.
2.3 Kontraindikasi
1. Overhidrasi
2. Keadaan kongesti
3. Edema paru
4. Gangguan fungsi ginjal berat
5. Sirosis hepatis
2.4 Tahap persiapan
1. Persiapan alat
Perlak dan alas
Sarung tangan
Kapas alkohol larutan antiseptic
Plester
Gunting plester
Bengkok
2. Persiapan lingkungan
Memberikan privasi kepada klien (menutup tirai)
Membaca rekam medis pasien
Memastikan pencahayaan cukup
3. Persiapan diri
Mencuci tangan
Memakai APD
2.5 Tahap pelaksanaan prosedur
1. Perhatikan pasien selama perasat dijalankan. Kecepatan tetesan harus
diobservasi dengan ketat untuk memastikan ketepatan jumlah cairan
yang diinfuskan. Tinggi kantong infus juga akan mempengaruhi tetesan
karena gravitasi meningkatkan kecepatan aliran darah
2. Tusukkan infus harus dipantau untuk memastikan tidak adanya tanda-
tanda infeksi dan kanula harus tetap berada pada tempatnya dan tidak
tersumbat
3. Kanula harus dibilas secara teratur, setiap selesai pemberian obat IV
4. Bagi pasien yang masih kekurangan cairan maka diharuskan untuk
menggantikan cairan infus yang sudah kosong dengan cairan yang baru
5. Jika selang infus terjadi penyumbatan atau kerusakan maka harus
segera diganti
6. Perhatikan keadaan penderita selama dipasang infus bila terjadi reaksi
tersebut infus dihentikan dahulu dan laporkan pada dokter
7. Jangan sampai ada udara masuk kedalam pembuluh udara bekerja
selalu dan ingat dasar-dasar aseptik dan aterilitet
8. Catatlah jenis cairan dan banyaknya cairan per menit
9. Denyut nadi dan tensi darah harus dikontrol selama perasat dijalankan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketepatan pemberian cairan infus sangatlah penting untuk menjaga
kondisi pasien agar tetap dalam kondisi baik. Pasien dengan kelebihan cairan
akan mengalami peningkatan kebutuhan ventilasi serta pemanjangan waktu
perawatan di ICU dan akan terjadi penurunan indeks oksigenasi. Sebagai
perawat kritis sudah seharusnya mampu melaksanakan monitoring pasien
kritis supaya tidak terjadi overload cairan. Sehingga monitoring cairan pada
pasien kritis dewasa penting untuk dilakukan dalam mempertahankan cairan
tetap seimbang dan tidak berlebih.
3.2 Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan profesi keperawatan penting untuk
menambah pengetahuan dan melaksanakan praktik keperawatan sesuai
perkembangan teknologi. Monitoring pasien kritis akan sangat penting bagi
profesi perawat dalam mempertahankan kondisi pasien tetap stabil dan tidak
terjadi perburukan. Sehingga diharapkan laporan pendahuluan praktikum ini
dapat digunakan sebagai acuan dalam memonitor cairan bagi pasien sakit
kritis. Kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu
kesempurnaan laporan pendahuluan praktikum ini
DAFTAR PUSTAKA