Anda di halaman 1dari 10

RESUME

MATA KULIAH : PROFESI KEPERAWATAN ANAK

“RUANG NICU - ALAMANDA”

Oleh :

Eris Wibiana Herawati 230170100111043

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023/2024
Nama : Bayi Ny. FZ Tanggal : 13-12-2023
Dx Medis : NP/BBLR + Asfiksia + RDS Ruang : NICU Alamanda RSUD Bangil
S O A P I E
- - k/u lemah Risiko Setelah dilakukan asuhan 1. Memonitor suhu
S: -
- RR= 45 ×/mnt
hipotermia keperawatan selama 3x7 jam tubuh tiap 2 jam O:
- Nadi =
139×/mnt termoregulasi membaik Suhu bayi: 36.8 Suhu bayi: 36.8,
- Suhu = 36.5°C RR: 68 ×/mnt,
(L.14134) 2. Mengidentifikasi
- Napas spontan Bayi berada pada
- Tidak terpasang Kriteria Hasil: penyebab incubator dengan
CPAP
1. Kulit merah cukup hipotermia - suhu udara 33.5
- Terdapat retraksi
dinding dada menurun Prematur, bayi baru A: Masalah
ringan keperawatan
2. Hipoksia cukup menurun lahir, berat badan teratasi
- Pola napas
ireguler 3. Suhu tubuh membaik lahir rendah (2000 P:
- BAB + BAK 30
4. Ventilasi membaik gram) Implementasi
cc
- Vomitting (-) 3. Memonitor tanda dihentikan, klien
KRS
Manajemen Hipotermia dan gejala akibat
(I.14507) hipotermia –
Observasi 4. Memonitor RR
1. Monitor suhu tubuh (bradipnea/takipnea)
2. Identifikasi penyebab = 68 ×/mnt 4.
hipotermia (mis: terpapar
suhu lingkungan rendah,
pakaian tipis, kerusakan 5. Menyediakan
hipotalamus, penurunan lingkungan yang
laju metabolisme, hangat
kekurangan lemak 6. Meletakkan bayi
subkutan) pada incubator
3. Monitor tanda dan gejala dengan suhu udara
akibat hipotermia (mis: 33.5
hipotermia ringan: 7. Memberikan
takipnea, disartria, edukasi orang tua
menggigil, hipertensi, untuk menjaga
diuresis; hipotermia kebersihan dan suhu
sedang: aritmia, bayi tetap hangat
hipotensi, apatis, (memakai bedong,
koagulopati, refleks baju, baby oil)
menurun; hipotermia 8. Melakukan
berat: oliguria, refleks penghangatan aktif
menghilang, edema paru, eksternal -
asam -basa abnormal) Memberikan
Terapeutik edukasi PMK
1. Sediakan lingkungan kepada ibu bayi
yang hangat (mis: atur
suhu ruangan, inkubator)
2. Ganti pakaian dan/atau
linen yang basah
3. Lakukan penghangatan
pasif (mis: selimut,
menutup kepala, pakaian
tebal)
4. Lakukan penghangatan
aktif eksternal (mis:
kompres hangat, botol
hangat, selimut hangat,
perawatan metode
kangguru)
5. Lakukan penghangatan
aktif internal (mis: infus
cairan hangat, oksigen
hangat, lavase peritoneal
dengan cairan hangat)
Edukasi
1. Anjurkan makan/minum
hangat
Nama : Bayi Ny. T Tanggal : 13-12-2023
Dx Medis : NA/SMK + Neonatal Pneumoni Ruang : NICU Alamanda RSUD Bangil
S O A P I E
- - Pasien tampak Pola napas Setelah dilakukan intervensi 1. Memonitor pola S:
lemah
tidak keperawatan selama 1x24 jam napas O:
- Pasien tampak
sesak efektif pola napas membaik, kriteria 2. Memonitor - K/u lemah
- Napas tampak - HR : 137x/mnt
hasil: sputum - SpO : 98%
spontan dengan
O2 CPAP 7/30% 1. Penggunaan otot bantu 3. Memberikan - Tampak sesak
- Penggunaan otot
- SpO2 100%
napas menurun oksigen CPAP bantu napas
- HR : 98x/mnt menurun
- RR : 36x/mnt 2. Dispnea menurun 7/30% - RR : 48x/mnt
- Terpasang OGT
3. Frekuensi napas membaik 4. Memberikan
(terbuka) A:
- Napas tampak cairan nutrisi pada
ireguler SIKI: Manajemen Jalan Masalah keperawatan
suhu hangat
- Terdapat Napas belum teratasi
penggunaan otot
bantu Observasi P:
pernapasan 1. Monitor pola napas Melanjutkan
(frekuensi, kedalaman, intervensi no 1-4

usaha napas)
2. Monitor bunyi napas
tambahan (misalnya:
gurgling, mengi,
wheezing, ronchi kering)
3. Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Terapeutik
1. Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
2. Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan head-
tilt dan chin-lift (jaw
thrust jika curiga trauma
fraktur servikal)
3. Berikan oksigen
4. Berikan minum hangat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Nama : Bayi Ny. R Tanggal : 12-12-2023
Dx Medis : NA/ SMK TTNB Ruang : NICU Alamanda RSUD Bangil
S O A P I E
- - Bayi menangis Risiko Setelah dilakukan asuhan 1. Mengidentifikasi S :
kuat jatuh keperawatan selama 3x8 jam faktor risiko -
- Bayi masih diharapkan tingkat jatuh jatuh O:
berada di dalam menurun - Bayi berusia 4
2. Mengidentifikasi
inkubator hari
risiko jatuh satu
- Umur bayi 4 hari SLKI : Tingkat jatuh (L.14138) - Penerangan
kali setiap shift
- Otot bayi masih Kriteria hasil : ruangan baik,
belum cukup 1. Jatuh dari tempat tidur 3. Mengidentifikasi lantai ruangan
kuat menurun faktor tidak licin
2. Jatuh saat dipindahkan lingkungan yang - Roda inkubator
menurun meningkatkan selalu dalam
risiko jatuh (mis. keadaan terkunci
SIKI : Pencegahan jatuh Lantai licin, - Pasien terlihat
(1.14540) penerangan nyaman
kurang)
Observasi
4. Memastikan A:
1. Identifikasi faktor risiko
roda tempat Masalah
jatuh (mis. Usia 65 tahun,
tidur selalu keperawatan teratasi
penurunan tingkat
kesadaran, defisit kognitif, dalam kondisi P:
hipotensi ortostatik, terkunci
Intervensi
gangguan keseimbangan, 5. Menempatkan dihentikan karena
gangguan pengelihatan, pasien beresiko pasien pulang
neuropati) tinggi jatuh

2. Identifikasi risiko jatuh dekat dengan

setidaknya sekali setiap pantauan

shift atau sesuai dengan perawat dari

kebijakan institusi nurse station

3. Identifikasi faktor
lingkungan yang
meningkatkan risiko jatuh
(mis. Lantai licin,
penerangan kurang)

4. Hitung risiko jatuh dengan


menggunakan skala humpty
dumpty scale

Terapeutik

1. Pastikan roda tempat tidur


selalu dalam kondisi
terkunci

2. Tempatkan pasien beresiko


tinggi jatuh dekat dengan
pantauan perawat dari nurse
station

Anda mungkin juga menyukai