2
3
RDS (Respiratory Distress Syndrome)
• Insidens & derajat penyakit berhubungan
erat dengan usia gestasi.
6
Deteksi Dini Kegawatdaruratan Neonatus
7
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik Skor Downe
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan Radiologis
5. Ekhokardiografi
8
Anatomi Paru-Paru Bayi Prematur
9
Etiologi
10
1. Penyakit Membran Hyalin (PMH)
(Giedion A, et al, Pediatr Rad 1973;1:145-52)
12
3. Sindrom Aspirasi Mekoneal 4. Pneumonia
13
PENATALAKSANAAN
• Umum:
1. Dukungan fisiologik umum
o Menjaga kehangatan suhu tubuh bayi
o Lingkungan: Dipertahankan suhu tubuh bayi 36,5-37,5 ˚C
REKOMENDASI AHA
Berat lahir < 1500 gr dibungkus plastik
Perlman JM, Wyllie J, Kattwinkel J, Atkins DL, Chameides L, Goldsmith JP, et al. Part 11: neonatal rescucitation: 2010 international
consesnsus on cardiopulmonary rescucitation and emergency cardiovascular care science with treatment recommendations. Circulation.
2010;122:S516-38 15
o Perawatan kulit:
Keutuhan kulit
mempertahankan
keseimbangan cairan
dan suhu tubuh &
me↙ risiko infeksi
sistemik
o Terapi cairan:
• Kebanyakan penyakit paru
pada bayi baru lahir berkaitan
dengan meningkatnya
permeabilitas vaskuler paru
• Perlu ditangani dengan
restriksi cairan dg
pemantauan tanda dehidrasi.
o Posisi tubuh penting untuk penatalaksanaan yang
optimal Perubahan posisi tubuh yang tidak terencana
merubah posisi pipa ET & trauma nyeri
Posisi terlentang berkepanjangan
atelektasis segmen paru posterior
Posisi lateral selama ventilasi
mekanik memperbaiki
emfisema/atelektasis
Posisi telungkup me↗ ventilasi
total paru & mempermudah drainase
sekret
Dekompresi lambung
memperbaiki gerakan diafragma
(pipa orogastrik).
o Kalori:
o Alimentasi parenteral segera setelah
keseimbangan asam basa tercapai & fungsi ginjal
normal
o Pemberian makanan dini dengan volume kecil
(tropic feeding) 1-3 ml tiap 3-4 jam bahkan
pada bayi yang mendapat ventilasi mekanik
merangsang alimentasi & merupakan awal
pemberian makanan bertahap
2. Stabilisasi ABC dan pemantauan
tanda vital
• Pemantauan tanda vital
• Frekuensi nafas
• Frekuensi denyut jantung
• CRT (capillary refill time)
• Tekanan darah
• SaO2
20
NEC
21
Mempertahankan terbukanya jalan nafas antara
lain dengan:
Fisioterapi dada
INVASIVE
Khusus
– Antibiotika s/d kemungkinan sepsis dapat
disingkirkan
Di RSSA:
Lini 1: ampicillin sulbactam - gentamycin
Lini 2: ampicillin sulbactam - amikacin
Lini 3: meropenem - amikacin
TAKIPNEA + -
RETRAKSI + -
BANTUAN NAPAS
CPAP VTP
PEEP 7 Dada mengembang
max.8
FiO2 disesuaikan
33
34
• Gawat nafas Setelah bayi baru lahir
Buku Pedoman Manajemen Masalah BBL Untuk
Dokter, Perawat dan Bidan Di Rumah Sakit,
membagi klasifikasi gangguan nafas, menjadi:
– Gangguan nafas ringan
– Gangguan nafas sedang
– Gangguan nafas berat
– Klasifikasi Gangguan Nafas:
• Penatalaksaan distres nafas pada bayi baru
lahir yang mengalami distres nafas setelah
bayi lahir pada skor Downe.
• Berbagai modalitas alat bantu nafas yang bisa
digunakan dengan target saturasi oksigen
88-92%:
Evaluasi distres napas
Skor Downe
Skor < 4
0 Distres pernapasan
1 ringan 2
Frekuensi < 60x/menit
02 nasal >80x/menit
60-80 x/menit
Napas
RetraksiSkorTidak
4 – 5ada DistresRetraksi ringan moderat
pernapasan Retraksi berat
retraksi
Sianosis
perlu
Tidak sianosis
Nasal CPAPSianosis
Sianosis hilang
?
dengan O2 menetap
Skor > 6 walaupun diberi
Distres pernapasan berat
O2
Air Entry Udara masuk
( diperlukan analisis gas
Penurunan ringan Tidak ada udara
udaradarah
masuk ) masuk
Merintih Tidak merintih perlu
Dapat intubasi ? Dapat didengar
didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
37
38
39
VTP dengan PEEP
PEEP PIP
44
CPAP Dini Sejak di Kamar Bersalin
Manometer
Pengatur
PEEP
Deliver PIP
Harus dihubungkan
Blender/pencampur O2
Hanya untuk transport/Humid(-)
45
Penanganan Gawat Nafas Setelah Bayi Lahir ( ~ Downe Score )
CPAP
Manfaat CPAP
••Membuka
Continuous
jalan napas
positive
airway pressure
•Meningkatkan pengembangan (CPAP)
paru
PEEPvolume
•Meningkatkan padaresidual
bayiparu
yang
masih alveolus
•Mencegah dapatkolaps bernapas
•Menghemat
spontansurfaktan endogen
•Mengurangi ventilation perfusion
•mismatch
PEEP mempertahankan
functionaloksigenasi
•Meningkatkan residual capasity
(FRC) dan
•Meningkatkan meningkatkan
compliance paru
•Mengurangi
oksigenasi resistensi saluran napas
•Mengurangi work of breathing
•Menstabilkan pola napas 46
4 Cara Pemberian CPAP
• Bubble CPAP
• Ventilator CPAP hanya untuk weaning
ventilator & tidak > 1 jam
• Infant Flow Driver
• Nasal kanul
47
Terapi untuk distres
pernapasan
Head box
CPAP dengan
blender 48
Kriteria gagal CPAP
•Tetapi
Apnu setelah kita memeriksa :
Prong terletak di dalam hidung dan ukurannya tepat
•Hidung
Gagal telah napas
bersih dari:sekret
paCO2 > 60, pH < 7,25
Bayi diposisikan tengkurap
•Mulut
FiO2 dalam> keadaan
40% dengan
tertutup PEEP>8
Posisi leher sedikit ekstensi
Telah dicoba PEEP yang lebih tinggi
Tidak ada yang menindih dada bayi
49
Nasal Intermittent Positive
Pressure Ventilation
• NIPPV menyediakan keuntungan nasal CPAP dengan tambahan
napas tekanan positif
• Manfaat NIPPV pada mode synchronised
– Memberikan volume tidal yang lebih besar dengan
memperkuat tekanan transpulmonal selama inspirasi (PIP)
– Menurunkan laju napas
– Menurunkan usaha bernapas
– Menurunkan PaCO2
– Memperkuat stabilisasi dinding dada / menurunkan gerakan
torakoabdominal yang tidak sinkron
– Recruitment bagian paru yang atelektasis
50
High Flow Nasal Cannula
51
Kanul Nasal
• Low flow device flow < 2
L/menit
• Tidak perlu humiifikasi
• Sulit menentukan FiO2
• Dapat menciptakan PEEP
tergantung ukuran kanul nasal
dan flow
52
52
Ringkasan
1. Gawat nafas salah satu penyebab kematian neonatus
terbanyak Aterm
Preterm
53
3. Penanganan gawat nafas tidak hanya resusitasi tapi juga
- Dukungan fisiologik umum
- Pemantauan tanda vital
- Ventilasi yang baik
4.Transportasi dilakukan
- Pastikan stabil
- Gunakan MK/inkubator transport
- Bebaskan jalan nafas ( O2 single nasal prong dengan
Jackson Rees)
- infus perifer/sentral
55