Anda di halaman 1dari 75

KEJANG PADA ANAK : EPILEPSI ATAU BUKAN EPILEPSI

MASDAR MUID
LAB/SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FK UNIBRAW / RS SAIFUL ANWAR
MALANG
 
 
PENDAHULUAN
Kejang
• Manifestasi klinis khas
• Intermitten
• Berupa gangguan kesadaran, tingkah laku,
emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom
• Disebabkan oleh lepasnya muatan listrik
yang berlebihan dan sinkron di neuron otak
akibat berbagai gangguan

Sillanpaas
Silanpaa,2010
2
........PENDAHULUAN

• 10% anak-anak mengalami kejang , sepertiga


nya disebabkan oleh epilepsi
• 2-4% anak berusia 6 bulan sampai 3 tahun
mengalami kejang demam
• Insiden tertinggi pada usia 18 bulan

Silanpaa,2010
.........PENDAHULUAN

• Kejang penting sebagai suatu tanda adanya


gangguan neurologis.
• Merupakan keadaan darurat
• Beberapa keadaan yang menyerupai kejang
tapi sebenarnya bukan kejang
• diantaranya adalah breath-holding spells,
Night Terror, dan lain lain.

Roth , 1998
4
Maksud dan tujuan

• Untuk membahas mengenai kejang disebabkan


oleh epilepsi atau bukan epilepsi

5
PATOFISIOLOGI

Gangguan pada membran sel neuron


• Permeabilitas ion meningkat  perubahan
keseimbangan membran potensial  depolarisasi 
potensial aksi  stimulus
Gangguan mekanisme inhibisi prasinap dan
pascasinap
• Perubahan keseimbangan eksitasi-inhibisi
• Perubahan patologis dendrit  ujung sinap sedikit 
rangsang eferen berkurang  neuron hipersensitif
Elger C, Science Direct. 2008 6
........PATOFISIOLOGI

Jejaring kortikal yang menimbulkan osilasi


Di neuron inhibisi, neuron komunikans (contoh:
transmisi sinaps)
dan sifat intrinsik neuron (contoh: kemampuan neuron
untuk mempertahankan pulsasi syaraf)

Bersifat dependen dan dianggap sebagai elemen penting


dalam timbulnya kejang

Elger C, Science Direct. 2008 7


PENYEBAB KEJANG

 EPILEPSI
 
• DEFINISI
Bangkitan epilepsi merupakan manifestasi klinis lepasnya
muatan listrik yang berlebihan dan bersamaan di sel neuron
susunan saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh karena
adanya gangguan fisiologis, biokimia, anatomis atau gabungan
faktor tersebut.

Elger C, Science Direct. 2008


8
 EPILEPSI

• Secara konvensional, penegakan diagnosis


epilepsi memerlukan adanya dua kejang tanpa
provokasi

Elger C, Science Direct. 2008

9
KLASIFIKASI EPILEPSI DAN SINDROM EPILEPSI

Dikutip dari Elger C, 2004


10
Epilepsi General (Generalised Epilepsies)

• Kejang yang terjadi akibat lepasnya muatan


listrik di seluruh korteks karena penurunan
ambang kejang secara general
• Dipengaruhi oleh faktor genetik

Elger C, Science Direct. 2008


11
Epilepsi Parsial (Fokal, Lokal)

• Gangguan fungsional fokal


• Diakibatkan oleh perubahan patologis fokal
seperti :
− Tumor
− Epilepsi lobus frontalis

Elger C, Science Direct. 2008


12
KEJANG PARSIAL (FOKAL)

• Kejang parsial simpleks maupun kompleks : akibat


dari gangguan otak lokal
• Kejang fokal bisa berkembang menjadi kejang
general tonik klonik sekunder
• Letak kelainan menentukan manifestasi klinis
kejang parsial
Pellock JM, Pediatric Epilepsy. 2008

13
SIMPLE PARTIAL SEIZURE

Pellock JM, Pediatric Epilepsy. 2008

14
COMPLEX PARTIAL SEIZURE

Pellock JM, Pediatric Epilepsy. 2008

15
KEJANG GENERAL TONIK-KLONIK SEKUNDER

Partial seizures evolving to tonic/clonic convulsions –


secondary generalised tonic/clonic seizures (sGTCS)

Pellock JM, Pediatric Epilepsy. 2008

16
GENERALIZED SEIZURE
• Absences
• Myoclonic seizures
• Clonic seizures
• Tonic seizures
• Atonic seizures

Pellock JM, Pediatric Epilepsy. 2008

17
KEJANG DEMAM
• National Institutes of Health Consensus Conference
 kejadian kejang pada bayi dan anak, yang biasanya terjadi antara umur
3 bulan sampai 5 tahun, berkaitan dengan demam tanpa adanya bukti-
bukti infeksi atau sebab yang jelas di intrakranial.
• International League Against Epilepsy Commision
on Epidemiology and Prognosis
 kejang yang terjadi pada anak-anak setelah umur 1 bulan,
berkaitan dengan demam dan penyakit yang tidak disebabkan
karena infeksi pada susunan saraf pusat, gangguan metabolik dan
elektrolit, epilepsi atau kejang tanpa provokasi sebelumnya.

Stafstrom , 2002
18
.......KEJANG DEMAM
• UKK neurologi IDAI
 Bangitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
( suhu rektal lebih dari 38° C) yang disebabkan proses
ekstrakranium.
• Consensus statment on febrile Seizure
 Suatu kejadian pada bayi dan anak, biasanya terjadi
antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan degan
demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial
atau penyebab tertentu.

Soetomenggolo , 1995
19
........KEJANG DEMAM
• Kejang demam dikelompokkan menjadi
dua
• Kejang demam sederhana
 Kejang bersifat umum
 Lama bangkitan kejang berlangsung kurang
dari 15 menit
Dalam waktu 24 jam atau selama periode
demam tidak ada bangkitan kejang berulang
Soetomenggolo 1995
20
.....KEJANG DEMAM
• Kejang demam kompleks
 Lama bangkitan kejang berlangsung lebih dari 15
menit
Manifestasi kejang bersifat fokal
Didapatkan bangkitan kejang berulang dalam
kurun waktu 24 jam
Didapatkan abnormalitas status neurologi
Didapatkan riwayat kejang tanpa demam pada
orangtua atau saudaranya
Soetomenggolo , 1995
21
PATOFISIOLOGI KEJANG

Perubahan keseimbangan
 
potensial membran bisa terjadi
karena adanya :
• Perubahan konsentrasi ion
intraseluler dan ekstraseluler.
•Rangsangan yang datangnya
mendadak misalnya mekanis,
kimiawi atau aliran listrik dari
sekitarnya.
• Perubahan fisiologi dari
membran sendiri karena
penyakit atau kelainan genetik.
Shinnar S, 2003 22
Na+: 142 mEq/L 10 mEq/L
K+ : 5 mEq/L 140 mEq/L
a- : 103 mEq/L 7 mEq/L

Potensial membran

Energi + Enzym
Na.K.ATP ase
Cyclus Kreb’s
+ O2
ENSEFALITIS

Radang jaringan otak

Disebabkan oleh mikroorganisme seperti


bakteri,virus,parasit,fungus dan riketsia

Mardjono,. 2003
PENYEBAB

virus jamur bakteri cacing protozoa

Bernard , 2006
25
KLASIFIKASI 

ENSEFALITIS SUPURATIVA
 
ENSEFALITIS SIFILIS

ENSEFALITIS KARENA PARASIT

ENSEFALITIS KARENA FUNGUS

RIKETSIOSIS SEREBRI

26
MENINGITIS

DEFINISI
Infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter dan arakhnoid
serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medula
spinalis yang superfisial

27
MENINGITIS

meningitis serosa

meningitis purulenta

28
PATOFISIOLOGI

29
PATOFISIOLOGI

30
Manifestasi klinis

panas mendadak

letargi

muntah

kejang

31
MENINGITIS

• Diagnosis pasti

• ditegakkan melalui pungsi lumbal

32
Meningitis virus

Gejala klinis penderita tidak terlalu berat

cairan serebrospinal yang jernih

Martin,2006
Meningitis bakteri
 Pada neonatus terjadi secara akut
 Panas tinggi
 Mual
 Muntah
 Gangguan pernafasan
 Kejang
 Nafsu makan berkurang
 Fontanella yang mencembung
34
.......Meningitis bakteri

44 % penyebab Haemophilus influenzae


25 % oleh Streptococcus pneumoniae
21 % oleh Streptococcus
10 % oleh infeksi Meningococcus.

Soetomenggolo TS, dkk, 1995


35
........Meningitis bakteri

• Gangguan saluran pernafasan bagian atas,


bersifat akut
• Panas tinggi,
• Nyeri kepala hebat
• Malaise
• Nyeri otot dan nyeri punggung
• Cairan serebrospinal tampak keruh purulen
Soetomenggolo TS, dkk, 1995
36
Meningitis Tuberkulosis
Terdiri dari tiga stadium
stadium I atau stadium prodormal
• 2-3 minggu dengan gejala ringan
• Permulaan penyakit bersifat subakut
• Muntah-muntah
• Nafsu makan berkurang
• Berat badan turun
• Gangguan kesadaran berupa apatis
Soetomenggolo TS, dkk, 1995
37
........Meningitis Tuberkulosis
Stadium II atau stadium transisi

• Berlangsung selama 1 – 3 minggu


• Nyeri kepala yang hebat
• Kejang terutama pada bayi dan anak-anak
Tanda-tanda rangsangan meningeal
• Tanda-tanda peningkatan intrakranial
• Ubun-ubun menonjol
• Muntah lebih hebat
Soetomenggolo TS, dkk, 1995
38
.........Meningitis Tuberkulosis
Stadium III atau stadium terminal

Ditandai dengan kelumpuhan


Gangguan kesadaran sampai koma

Soetomenggolo TS, dkk, 1995


39
KEADAAN KEADAAN YANG MENYERUPAI KEJANG

• VERTIGO PAROKSIMAL BENIGNA


• KETAKUTAN MALAM HARI (NIGHT TERROR)
• SERANGAN PUCAT
• SINKOP
• SINDROM QT PANJANG
• KOREOATETOSIS KINESIGENIK PAROKSIMAL
• NARKOLEPSI DAN KATAPLEKSI
• SINDROM SERANGAN MARAH ATAU DISKONTROL EPISODIK
• SERANGAN YANG MENGERIKAN
• MASTURBASI
• KEJANG KEJANG PALSU
• BREATH HOLDING SPELL
• TIC
• MIGRAIN

40
VERTIGO PAROKSIMAL BENIGNA

• khas berkembang pada anak belajar jalan


• relative jarang sesudah anak berusia 3 tahun
• Serangan muncul dengan mendadak
• ataksia
• anak jatuh menolak berjalan atau duduk

41
. ....VERTIGO PAROKSIMAL BENIGNA

• Nistagmus horizontal selama serangan


• Anak tampak takut dan pucat
• mual dan muntah
• Kesadaran dan kemampuan verbalisasi tidak
terganggu, dan kurang lesu dan keadaan
mengantuk pada selesainya episode.

42
KETAKUTAN MALAM HARI (NIGHT TERROR)

• pada anak laki-laki antara usia 2 sampai 3 th


• pada 1-3% anak
• mendadak antara tengah malam dan pukul
02.00 pagi

43
...... KETAKUTAN MALAM HARI (NIGHT TERROR)

Anak berteriak
tampak ketakutan dengan dilatasi pupil
takikardia, dan hiperventilasi
tidak ada verbalisasi
anak dapat menggelepar dengan kuat
tidak dapat di hibur
tidak menyadari orangtuanya atau lingkungan.
Dalam beberapa menit kemudian tertidur
ada amnesia total dipagi berikutnya

44
SERANGAN PUCAT

diawali dengan pengalaman yang menyakitkan


• jatuh
• pukulan kepala
• terkejut mendadak

45
.......SERANGAN PUCAT

• Anak akan berhenti bernapas


• Kehilangan kesadaran
• Menjadi pucat dan hipotonik
• Kejang tonus
• Bradikardia dengan periode asistole yang
lebih lama dari 2 detik
• EEG antar-kejang normal

46
SINKOP

● Sering terjadi segera setelah mulai tidur, dan


batuk paroksismal secara mendadak
membangunkan anak.
● Muka pnderita menjadi merah, dan anak
berkeringat, ketakutan dan gelisah.
● Hilangnya kesadaran disertai dengan flaksiditas
otot menyeluruh, pandangan ke arah vertical, dan
kontraksi otot klonik yang berlangsung selama
beberapa detik.

47
......SINKOP

● Inkontinensia urine sering ada.


● Pemulihan mulai dalam beberapa detik,
dan kesadaran biasanya kembali beberapa
menit kemudian.
● Anak tidak dapat mengingat kembali
serangan kecuali pada kejadian sekitar batuk
peroksimal.

48
........SINKOP

▪ Batuk menyebabkan peningkatan tekanan intrapleura yang


nyata yang diikuti dengan penurunan aliran vena balik ke sisi
jantung kanan dan disertai penurunan curah ventrkel kanan .
▪ Penurunan pengisian ventrikel kiri menyertai, dan
pengurangan curah jantung dengan cepat mengakibatkan
perubahan aliran darah otak, hipoksia otak, dan hilangnya
kesadaran.
▪ Dasar penatalaksanaan agresif terhadap pencegahan
bronkokonstriksi

49
SINDROM QT PANJANG

Ditandai dengan hilangnya kesadaran mendadak selama latihan fisik

Hilangnya kesadaran yang bersamaan dengan latihan fisik

Mulainya pada masa anak akhir atau remaja

Selama periode sinkop, ada berbagai aritmia jantung, terutama fibrilasi


ventrikel

Anak dapat pulih dalam beberapa menit atau meninggal selama kejadian ini.

50
........SINDROM QT PANJANG

Elektrokardiogram mungkin menampakan pemanjangan interval QT, karena


pemanjangan interval QT abnormal, terutama selama latiha fisik yang dipantau
dengan cermat

Interval QT yang dikoreksi dengan frekuensi jantung 0.14 detik atau lebih besar
mendukung diagnosis ini

Paling tidak ada dua varietas sindrom

varietas karena penyakit jantung didapat (miokarditis, prolaps mitral, kelainan


elektrolit, akibat obat) dan dua bentuk kongenital

sindrom QT dapat diwariskan sebagai ciri dominan autosom

51
. ..................SINDROM QT PANJANG

Kaitan penelitian pada yang terakhir ini menunjukkan sifat genetic penanda
untuk keadaan yang terletak pada lengan pendek kromosom 11

Seluruh anggota keluarga dari penderita yang terkena harus dilakukan


elektrokardiogram 12 hantaran

Pemeriksaan lebih lanjut dapat meliputi uji latihan fisik atau monitor Holter

Orangtua seharusnya diajari resusitasi kardiopulmunal, karena pembatasan


latihan fisik dan terapi obat mungkin tidak efektif pada beberapa anak

52
KOREOATETOSIS KINESIGENIK PAROKSIMAL

• Gangguan ini ditandai dengan adanya


koreoatetosis unilateral atau kadang-kadang
koreoatetosis bilateral atau postur distonik
kaki atau lengan dan disertai wajah
menyeringai serta disartria

53
.......KOREOATETOSIS KINESIGENIK PAROKSIMAL

• Gangguan ini ditandai dengan adanya


koreoatetosis unilateral atau kadang-kadang
koreoatetosis bilateral atau postur distonik
kaki atau lengan dan disertai wajah
menyeringai serta disartria

54
..........KOREOATETOSIS KINESIGENIK PAROKSIMAL

• gerakan mendadak, terutama pada saat


bangkit dari posisi duduk atau gembira dan
stress
• Usia mulainya adalah antara 4 sampai 11
tahun
• Serangan koreoatetosis kinesigenik
paroksismal cenderung berkurang
frekuensinya selama masa dewasa

55
SERANGAN YANG MENGERIKAN

• Serangan yang mengerikan mulainya pada


umur 1-6
• ditandai dengan flexi kepala dan badan
mendadak atau gerakan menggigil seperti apa
yang terjadi jika air es dituangkan pada
punggung pasien

56
TORTIKOLIS BENIGNA MASA BAYI PAROKSISMAL

• serangan berulang kepala miring yang disertai


dengan pucat, gelisah, muntah dengan
mulainya antar usia 2 sampai 4 bulan
• Selama serangan, anak menahan gerakan
kepala pasif
• Tidak ada kehilangan kesadaran
• gejala berkurang secara spontan terjadi pada
usia 2-3 tahun
57
DAGU BERGOYANG HERIDITER

• Episode gerakan dagu bergoyang cepat


3x/detik.
• Serangan dipicu oleh stress, marah , dan
frustasi
• diwariskan sebagai ciri dominan autosom.
Temuan pada pemeriksaan neurologis dan
EEG normal

58
NARKOLEPSI DAN KATAPLEKSI

• ditandai oleh serangan tidur paroksismal yang


tidak dapat ditahan
• disertai dengan hilangnya tonus otot
(katapleksi)
• EEG menampakkan serangan tidur berulang
ini terdiri dari tidur dengan gerakan mata
cepat (rapid eye movement (REM)).

59
......NARKOLEPSI DAN KATAPLEKSI

• ditandai oleh serangan tidur paroksismal yang


tidak dapat ditahan
• disertai dengan hilangnya tonus otot
(katapleksi)
• EEG menampakkan serangan tidur berulang
ini terdiri dari tidur dengan gerakan mata
cepat (rapid eye movement (REM)).

60
SINDROM SERANGAN MARAH ATAU DISKONTROL
EPISODIK

• Penderita ini mengalami serangan perilaku


kekerasan fisik mendadak dan berulang
dengan provokasi minimal
• Serangan ini berupa menendang, menggigit,
mencakar dan berteriak

61
.....SINDROM SERANGAN MARAH ATAU DISKONTROL
EPISODIK

• Anak tidak dapat mengendalikan perilakunya


dan agaknya dapat psikotik sebentar selama
serangan
• Episode ini diikuti dengan kelelahan, amnesia,
dan penyesalan yang dalam
• EEG pada penderita tersebut selama serangan
tetap normal

62
MASTURBASI

• Terjadi pada anak wanita berusia antara 2 bulan


dan 3 tahun
• Anak mengalami episode stereotipe berulang
postur tonik yang di sertai dengan gerakan
kopulasi, tanpa perangsangan manual genetalia
• Anak ini secara mendadak menjadi merah dan
berkeringat, dapat mendengkur dan bernapas
tidak teratur, tetapi tidak kehilangan kesadaran

63
KEJANG-KEJANG
PALSU

Diagnosis kejang palsu , dilakukan


setelah :
Anamnesis
pemeriksaan fisik
rekaman EEG bila ada indikasi
terjadi antara usia 10 dan 14 tahun

64
BREATH HOLDING SPELL
• anak tampak menahan napas nya, menjadi pucat
atau biru, jika parah, kehilangan kesadaran.
• di provokasi oleh frustrasi, terkejut, marah atau
takut
• Prevalensi berkisar dari 0,1% menjadi lebih dari
4% dalam studi yang berbeda
• Onset sebelum usia 2 tahun l
• Tingkat serangan sangat bervariasi: terjadi hanya
sekali dalam seumur hidup atau beberapa kali
per hari.

65
TIC

• Tiba-tiba, berulang, gerakan motorik


nonrhythmic atau vokalisasi yang
melibatkan kelompok otot diskrit
• Mata berkedip
• Tics harus dibedakan dari chorea,
dystonia, myoclonus, gerakan ditunjukkan
dalam gangguan gerakan stereotypic

66
MIGRAIN
gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan sakit kepala
berulang seringkali berkaitan dengan sejumlah gejala sistem saraf
otonom

sakit kepala unilateral , berdenyut, yang berlangsung 2-72 jam

mual, muntah, fotofobia, phonophobia

67
.......MIGRAIN

• Fenomena neurologis fokal transien yang


terjadi sebelum atau selama sakit kepala
• Muncul secara bertahap selama beberapa
menit dan biasanya berlangsung kurang dari
60 menit. Gejala dapat berupa visual, sensoris
atau motoris .

68
.......MIGRAIN

Diagnosis migrain tanpa aura, menurut


International Headache Society:
Lima atau lebih serangan-untuk migrain dengan
aura, dua serangan yang cukup untuk diagnosis

69
...........MIGRAIN

• Berdenyut Unilateral
• intensitas nyeri Sedang atau berat
• penghindaran aktivitas fisik rutin
• Mual dan / atau muntah
• Kepekaan terhadap cahaya dan suara

70
71
72
73
74
75

Anda mungkin juga menyukai