05/07/21 1
Kejang demam
Definisi
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal) di atas 38 0C yang disebabkan
proses ekstrakranium
(Konsensus, 2004)
Catatan
Umumnya usia 6 bulan – 5 tahun
Tidak termasuk anak dengan gangguan elektrolit, usia
di bawah 1 bulan atau dengan riwayat kejang tanpa
demam sebelumnya
(ILAE,1993)
Diluar usia tersebut pikirkan infeksi SSP atau epilepsi
05/07/21 2
Kejang demam
Klasifikasi
Kejang demam kompleks
Kejang demam sederhana
(ILAE,1993)
05/07/21 3
Kejang demam
05/07/21 4
Kejang fokal
05/07/21 5
Kejang fokal - umum
05/07/21 6
Epilepsi absense
05/07/21 7
Kejang neonatus
05/07/21 8
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Darah tepi lengkap, elektrolit, gula darah
(Level II-2, rekomendasi D)
(Gerber dan Berliner, 1981; AAP, 1996)
Pungsi lumbal
Usia < 12 bulan sangat dianjurkan
Usia 12 – 18 bulan dianjurkan
Usia > 18 bulan selektif
(Level III, rekomendasi E)
(AAP, 1996)
05/07/21 9
Pemeriksaan penunjang
Elektroensefalografi
Tidak dapat memprediksi berulangnya kejang
dan kemungkinan menjadi epilepsi
(Level II-2, rekomendasi E)
(Millichap,1991; AAP,1996)
Kesepakatan Saraf Anak 2004
EEG masih dapat dilakukan pada kejang demam
yang tidak khas: kejang demam fokal, kompleks
yang sering berulang, usia > 5 tahun
05/07/21 10
Gel epileptiform pada EEG
05/07/21 11
Tatalaksana Pengobatan
-
05/07/21 12
Pengobatan
Antipiretik
Sangat dianjurkan walaupun tidak terbukti
mengurangi risiko berulangnya kejang
(Level I, rekomendasi E)
Asetaminofen 10 – 15 mg/kg diberikan 4 kali
(Camfield dkk, 1980; Schnaiderman dkk, 1993)
05/07/21 13
Pengobatan pasca kejang
Antikonvulsan
Diazepam oral 0,3 – 0,5 mg/kg setiap 8 jam
saat demam, menurunkan risiko berulangnya
kejang
(Level I, rekomendasi E)
(Knudsen, 1991; Rosman dkk, 1993)
Kesepakatan Saraf Anak 2004
Diazepam oral 0,5 mg/kg/hari di bagi 4 dosis
Fenobarbital, karbamazepin, fenitoin saat
demam tidak mencegah kejang
(Knudsen, 2002)
05/07/21 14
Pengobatan
Diazepam rektal
Sangat efektif menghentikan kejang dapat diberikan
di rumah
Dosis 0,5 mg/kg
(Level II-2. rekomendasi B)
(Knudsen, 1979; Alldregde dkk, 1995)
Dosis diazepam rektal
Dosis 5 mg untuk usia < 3 tahun, 7,5 mg usia > 3
tahun, atau BB < 10 kg dosis 5 mg, BB > 10 kg dosis
10 mg, maksimal 2 kali sehari. Depresi napas??
(Knudsen, 2002)
05/07/21 15
Pengobatan
Pengobatan rumatan
Fenobarbital 3 – 6 mg/kg atau asam valproat 15 – 40
mg/kg setiap hari efektif menurunkan risiko
berulangnya kejang
(Level I)
Shortcut
Shortcut(2)totoDSCF0002.lnk
DSCF0002.lnk
(Mamelle,1984; Farwell dkk, 1990)
Kejang demam benign
Perlunya pengetahuan efek samping obat, ok nya
diberikan secara selektif
(rekomendasi D)
(AAP, 1995; AAP, 1999; Knudsen, 2000)
05/07/21 16
Pengobatan
Prinsip pengobatan – cegah kejang
Kejang demam sederhana
Terapi intermitten
Kejang demam kompleks
Terapi rumatan diberikan bila terapi intermitten
gagal
(Knudsen, 2000)
05/07/21 17
Pengobatan rumatan
Dianjurkan profilaksis terus menerus:
Kelainan neurologis nyata sebelum atau sesudah
kejang (paresis Tod’s, CP, hidrosefalus)
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal
Kejang demam kompleks berulang > 4 kali
05/07/21 18
Prognosis
Faktor risiko berulangnya kejang demam
Riwayat KD dalam keluarga
Usia kurang dari 14 bulan
Tingginya suhu sebelum kejang
Lamanya demam
05/07/21 19
Prognosis
Faktor risiko menjadi epilepsi
Perkembangan saraf terganggu
Kejang demam kompleks
Riwayat epilepsi dalam keluarga
Lamanya demam
Risiko epilepsi 4 – 6%, meningkat bila ada
2 faktor menjadi 10 – 15%
Jarang menimbulkan kecacadan serta
kematian
(Ellenberg da Nelson, 1978; NIHF, 1980;Knudsen, 1998.)
05/07/21 20
Tip’s untuk orang tua
Orangtua harus mengetahui pada suhu berapa anak
mengalami kejang
Sediakan termometer – ukur suhu tubuh setiap anak demam
Sediakan diazepam oral (puyer, sirup). Berikan pada suhu di
atas 38,5oC
Sediakan diazepam rektal. Berikan bila suhu > 39oC atau anak
kejang
Bila anak kejang: miringkan posisi anak, longgarkan pakaian,
perhatikan jalan napas, berikan diazepam rektal
Temani anak sewaktu kejang, dan 10 menit setelah kejang
berhenti
05/07/21 21
STATUS EPILEPTIKUS
Definisi
Status epileptikus - epidemiologi
kejang yang berlangsung > 30 menit baik parsial atau
umum; konvulsif ataupun nonkonvulsif
Kejang berulang tanpa pulihnya kesadaran diantara kejang
dan berlangsung > 30 menit
Haemorrhage
Cerebral
Blood Flow
BRAIN INJURY Neurology of the Newborn 2008.
h. 203-44
Klasifikasi
Primary generalized convulsive status
Tonik klonik
Mioklonik
Klonik -tonik – klonik
Secondary generalized convulsive status
Parsial – tonik klonik umum
Tonik
Subtle
Simple partial status
Motorik sederhana
Unilateral
Epielepsi parsial kontinua
Nonkonvulsivus status
Absence
Partial complex
(Status epilepticus 2006. h. 11-6)
Kejang non konvulsif - absence
EEG pasien non 2009
7 September convulsive
Monitor
Di Rumah Sakit Jalan napas, Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io 10-20 mnt Tanda vital
O2, sirkulasi (kec 2mg/mnt, max dosis 20mg)
EKG
Gula darah
BILA BELUM TERPASANG CAIRAN IV
BOLEH REkTAL 1X
Elektrolit serum
Fenitoin (Na, K, Ca, Mg, Cl)
20mg/kg/iv
KEJANG (-) 20-30 mnt Analisa Gas Darah
5 – 7 mg/kg/hari IV (10mg/1ml NS), 50mg/men
Koreksi kelainan
12 j am kemudian Max 1g
Pulse oxymetri
Tambahkan
5-10mg/kg/iv
KEJANG (-)
4 – 5 mg/kg/hari IV
12 j am kemudian Fenobarbital 30-60 mnt
20mg/kg/iv
Tambahkan (rate : 30 mg/min; max 1g)
5-10mg/kg/iv
ICU Refrakter
35
Phenobarbital
36
Ruang rawat atau ICU
Midazolam drip
Dosis 0,2 mg/kgBB/IV bolus, dilanjutkan
infus 0,02-0,4 mg/kgBB/jam
Efek samping: depresi pernapasan
37
Evaluasi diagnostik – AAN and CNS
Elektrolit, Na++ , Ca++, glukosa (Level U)
Curiga infeksi SSP – LP dan kultur darah (Level U)
Pasien epilepsi - kadar OAE (Level B, class II)
Inborn errors of metabolism - skrining metabolik
(Level C, class III)
Nonkonvulsivus - EEG (Level C, class III)
Neuroimaging – untuk mencari etiologi (Level U)