KEJANG DEMAM
70 – 80% KD sederhana
20 - 30% KD kompleks
- 4% fokal
- 8% berlangsung > 15 mnt
- 16% berulang dalam 24 jam
Etiologi
ISPA 38%
Otitis media 23%
Pneumonia 15%
Gastroenteritis 7%
Pasca vaksinasi ( DTwP, campak ) 25
per 100 000 anak yang di vaksinasi
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik dan neurologik,
apabila kesadaran baik dengan
penyebab demam yang jelas tidak
perlu pemeriksaan lab lain
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi dapat
dilakukan untuk mengetahui penyebab
demam
pemeriksaan elektrolit, glukosa
dilakukan atas indikasi ( bila ada
muntah2, atau diare )
Pungsi lumbal
Ada 2 risiko KD
1. KD berulang 30 – 40% biasanya
pada tahun pertama
2. Epilepsi ( 2 – 4% )
Prediktor KD berulang :
1. Usia < 1 th
2. Riwayat keluarga KD
3. Suhu yang tidak tinggi dan durasi
demam
Prediktor epilepsi :
1. Kelainan neurologis/ keterlambatan
perkembangan
2. Riwayat keluarga epilepsi
3. KD kompleks
Tatalaksana
Antipiretik
Pemberian antipiretik dianjurkan
meskipun tidak ada bukti antipiretik
dapat mencegah terjadinya kejang
demam. Camfiel et al,1980 ; Uhari et al, 1995
Antikonvulsan