Anda di halaman 1dari 34

1

Tatalaksana kejang
pada bayi dan anak

Irawan Mangunatmadja
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM
Jakarta
Pendahuluan
Kejang pada anak merupakan keadaan yang
sering dijumpai dalam praktek sehari-hari

Makin lama kejang berlangsung akan makin sulit


diobati status epileptikus

Tatalaksana kejang dibagi atas: saat kejang atau


setelah kejang. Kejang dapat di rumah, di IGD
atau Rumah Sakit dan ICU

Current Manegement in child Neurology 2005. h. 503-8


Dokter harus dapat mengatakan satu dari
tiga hal berikut :

1. Kejadian ini memang benar kejang


or
2. Kejadian ini memang bukan kejang. Keadaan ini
tampaknya suatu serangan henti napas sejenak
(BHS)
or
3. Saya tidak yakin kejadian ini apa ?. Lets wait and
see if it recurs.
Kejang atau bukan kejang
(Smith dkk, 1998)

Keadaan Kejang Bukan kejang


Onset tiba-tiba gradual
Ger ab(n) mata selalu jarang
Gerakan ekstremitas sinkron asinkron
Sianosis sering jarang
Kesadaran terganggu tidak
Serangan khas sering jarang
Lama detik-menit beberapa menit
Dapat diprovokasi jarang hampir selalu
Ictal EEG ab(n) selalu tidak pernah
Kejang pada bayi baru lahir
Berbeda dengan kejang pada anak
Korteks belum sempurna
Penjalaran elektrik belum sempurna
Batang otak lebih matur dari korteks
Tipe kejang
Fokal klonik - Spasme
Fokal tonik
Mioklonik
Automatism: mengecap-ngecap, melirik, gerakan
kaki teratur
The textbook of neonatology 19999.h.1213-23
Neurology of the newborn 2008. h.203-37
Pengobatan saat kejang
Kapan terapi diberikan
Kejang berulang > 3 kali dalam 1 jam
1 kali kejang > 3 menit

Pengobatan
Fenobarbital 20 mg/kgbb IV (1-2 mg/kg/menit)
dapat ditambahkan dosis 5 mg/kgbd
Masih kejang - fenitoin 20 mg/kgbb IV (50mg/menit)
Hipoglikemi?: glukosa 10%: 4 ml / kgbb IV

The textbook of neonatology 19999.h.1213-23


Neurology of the newborn 2008. h.203-37
Pengobatan etiologi kejang
Pengobatan lain atas indikasi
Kalsium glukonas 5% : 4 ml/kgg IV
Hiponatremi : koreksi natrium
Magnesium sulfat 50% : 0.2 ml/kgbb IM
Piridoksin 50 100 mg IV dapat diulang
sampai maksimum 500 mg
Piridoksal 5 fosfat: 30 mg/kg/hari peroral
Asam folinat : 4 mg/kg/hari

The textbook of neonatology 19999.h.1213-


23 Neurology of the newborn 2008.
h.203-37
Lama pengobatan
Bila neurologis normal stop fenobarbital
Bila neurologis abnormal, perhatikan penyebab
kejang teruskan obat fenobarbital selama 1 bulan
Setelah 1 bulan:
Klinis normal fenobarbital dihentikan

Klinis abnormal - periksa EEG bila EEG tidak

ada aktifitas kejang, fenobarbital di hentikan

Neurology of the newborn 2008. h.203-37


Obat anti kejang

Gambar AED
Diazepam
GABA reseptor agonis
Waktu paruh 20-40 jam
Onset terapi 3-5 menit
Efek terapi 15-20 menit
Dosis 0,25-0,5 mg/kgBB, maksimal 20 mg
Efek samping: gagal napas
Sediaan: IV 10 mg/2 ml ; rectal 5 mg dan 10 mg
Fenitoin
Memblok pintu kanal natrium
Waktu paruh 24 jam
Onset terapi 10-30 menit
Efek terapi 12-24 jam
Dosis awal 20 mg/kgBB/IV, maksimal 1000 mg,
diberikan dengan pengenceran dalam 10 mg/1 ml
NaCl 0,9% kecepatan 50mg/menit
Efek samping: hipotensi
Sediaan : IV 100 mg/2 ml ml
Fenobarbital
Bekerja pada reseptor GABA
Waktu paruh 3-7 hari
Onset terapi 10-20 menit
Efek terapi 1-3 hari
Dosis 20 mg/kgBB/IV bolus, maksimal 1000 mg,
kecepatan pemberian 1 mg/kgBB/menit, selama
>5-10 menit
Efek samping: depresi pernapasan
Sediaan: IV 200 mg/2 ml
Midazolam
Onset terapi 2-5 menit
Efek terapi 30-60 menit
Waktu paruh 1,8-6,4 jam
Dosis 0,2 mg/kgBB/IV bolus, dilanjutkan infus
0,02-0,4 mg/kgBB/jam
Efek samping: depresi pernapasan
Sediaan: IV 5 mg/1 ml, 15 mg/3 ml
Terapi kejang pada neonatus
(Volpe 2001)
HIPOGLIKEMIA
Glukosa, 10% solution: 2 ml/kg, IV

NO HIPOGLIKEMIA
Fenobarbital: 20 mg/kg, IV
Bila diperlukan:
Tambahan Fenobarbital: 5 mg/kg IV to a maksimum 30 mg/k
(Tambahan fenobarbital tidak perlu bila bayi dengan asfiksia
Fenitoin: 20 mg/kg, IV ( 1mg/kg/min)
Lorazepam: 0.05 0.10 mg/kg, IV

LAIN-LAIN (atas indikasi)


Kalcium glukonat, 5 % solution: 4 ml/kg, IV
Magnesium sulfat, 50% solution: 0.2 ml/kg, IM
Piridoksin: 50-100 mg, IV
Pengobatan kejang neonatus
(Menkes 2000)

. Bila penyebab kejang tidak dapat ditangani sec


spesifik:
Fenobarbital loading dose 15-20 mg IV or IM.
(dosis sampai 30 mg/kg dapat ditolerir)
dosis rumatan 3-4 mg/kg per hari.
Fenitoin sama efektifnya dengan fenobarbital
Diazepam 0,5 mg IV tidak lebih baik dari fenob
Infusion rate

Diazepam IV 2 mg/min (or 3-5 min)


Fenitoin 25-50 mg/min (maximum rate) or 1
mg/kg/min or selama 20 menit.
Fenobarbital 10-15 menit.

Wasterlain, CG. Status epilepticus, 2006


Fukuyama, concensus statement of FS, 1996
Rumah/ praktek
18

Diazepam rektal
Dosis

0,5 mg/kg/kali, atau


5 mg untuk berat kurang dari 10 kg
10 mg untuk berat lebih dari 10 kg
Maksimum 2 kali, interval 5 menit, lalu bawa ke

rumah sakit
Orang tua harus diberi contoh, tidak cukup hanya

nasihat atau resep


Jangan memberikan diazepam IV
Di praktek
19

Boleh dipulangkan dengan diazepam rektal


Anak datang dengan kejang 1 kali
Keadaan baik
Advis:
Bawa ke rumah sakit bila kejang kembali
Rawat
Keadaan buruk
Riwayat kejang berulang pada hari yang sama
IGD/ Rumah sakit
20

Saat ini
Rumah sakit
Kejang sudah berhenti, cegah kejang kembali selama dirawat
21
Phenytoin
22

Untuk kejang bukan kejang demam


Fenitoin
Mahal, sulit di dapat
Tidak dapat dibolus kembali
Monitor jantung: bradikardi, aritmia
Pemberian lama 20 menit
Phenobarbital
23

Untuk semua kejang, terutama kejang demam


Fenobarbital
Murah, mudah didapat
Bolus dapat diulang
Sedasi shg sulit memantau kesadaran
Monitor hipotensi dan depresi napas
Perawatan, bila kejang kembali?
24
(sebelum 12 jam)
Berikan diazepam i.v. atau
Tambahkan fenitoin atau fenobarbital 10 mg/kgBB
Cari dan tatalaksana etiologi kejang: gangguan
elektrolit (natrium, kalsium.), komplikasi (efusi
subdural,
Periksa kadar fenobarbital atau fenitoin bila tersedia

Bila dosis maksimal, dapat diberikan obat oral


karbamazepin atau asam valproat
ICU atau Ruang rawat
25

Midazolam drip
Dosis 0,2 mg/kgBB/IV bolus, dilanjutkan infus
0,02-0,4 mg/kgBB/jam
Efek samping: depresi pernapasan
Perawatan ICU
26

Tidak ada RCT


Midazolam
Bolus 0.1-0.5 mg/kg

Disusul infus 1-2 microg/kg/min, dapat ditingkatkan


menjadi 30 microg/kg/min
Pentobarbital, propofol

Fenobarbital dosis tinggi sampai 80 mg/kg/hari,


dengan kadar mencapai 1000 mol/L
Lee WK, Liu KT, Young BW. Very-High-Dose phenobarbital for childhood
refractory status epilepticus. Pediatr Neurol 2006, Jan;34(1):63-5.
Kesimpulan
27

Kejang merupakan kedaruratan yang sering


dijumpai
Kejang harus segera dihentikan sehingga tidak
menjadi status epileptikus
Kejang berulang sebaiknya setelah berhenti
memerlukan pengobatan dengan obat yang
mempunyai masa kerja lebih panjang
Komplikasi

28 04/26/17
Tatalaksana pasca kejang
Etiologi kelainan elektrolit
Pasca fase akut - obat dihentikan
Infeksi SSP
pasca fase akut obat dihentikan
Kejang demam
Terapi bila panas parasetamol + diazepam
Terapi rumatan tiap hari fenobarbital / asam valproat
Epilepsi
OAE - dosis dinaikkan
Fenitoin atau Fenobarbital dihentikan saat kontrol
30

PERAWATAN PASCA KEJANG


Skala koma Glasgow
Buka mata (E) Respons motorik (M)
Spontan 4 Spontan 6
Rangsang bicara 3 Menarik tangan dng
Rangsang nyeri 2 rangsang 5
Tidak ada respons 1 Menarik tangan dengan
nyeri 4
Fleksi akibat nyeri 3
Respons Verbal (V)
Senyum sosial Ekstensi akibat nyeri 2
5
Menangis Tidak ada respons 1
4
Menangis terus 3
Agitasi / lemah 2
Tidak ada respons 1
Letak lesi
32

LESI DEM Pola Napas Reaksi Pupil


Korteks Serebri +/+ Cheyne Stoke Miosis
Reaksi cahaya
(+)
Midbrain +/- Kusmaul Dilatasi
hiperventilasi Midposisi Reaksi
cahaya (+)

Pons -/- Ataksik breathing Pinpoint


Reaksi cahaya (-)

Batang otak -/- Apneuristik Dilatasi


Medula breathing maksimal
oblongata Reaksi cahaya (-)

04/26/17
Kesimpulan
33

Kejang merupakan kedaruratan yang sering


dijumpai
Pastikan bahwa gerakan berulang itu kejang
Kejang harus segera dihentikan sehingga tidak
menjadi status epileptikus
Kejang berulang sebaiknya setelah berhenti
memerlukan pengobatan dengan obat yang
mempunyai masa kerja lebih panjang
34

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai