Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit tuberculosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan dunia


dimana WHO melaporkan bahwa sebagian besar penyakit ini menyerang di
wilayah berkembang (Nizar, 2017). Tuberkulosis merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, sebagian besar bakteri
tuberculosis menyerang paru-paru, akan tetapi dapat juga menyerang organ tubuh
lainnya (Kemenkes, 2016).
Berdasarkan angka notifikasi atau Case Notification Rate (CNR) semua
kasus TB per 100.000 penduduk di Provinsi Jawa Barat tahun 2016, angka
prevalensi TB sebesar 110 per 100.000 penduduk. Selain itu TB-HIV, TB
Resisten Obat (TB-MDR), TB anak serta TB pada kelompok resiko tinggi juga
menjadi tantangan yang perlu diselesaikan (Kemenkes RI, 2017).
Angka penemuan kasus TB paru di Provinsi Jawa Barat selama lima tahun
terakhir cenderung meningkat dari 29,35% tahun 2017, menjadi 30 ,28% tahun
2018, meningkat menjadi 31,6% tahun 2019, kemudian meningkat menjadi
35,56% pada tahun 2020, namun angka ini masih sangat jauh bila dibandingkan
dengan target yang ingin ditemukan yaitu lebih dari 85% (Dinkes Kab.
Indramayu. 2020).
Masyarakat di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Patrol memiliki potensi
untuk tertular penyakit TB. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penularan
tuberculosis tidak hanya dapat menular pada orang dewasa, namun juga pada anak
balita yang serumah dengan penderita tuberculosis. Hal ini karena beberapa dari
anggota keluarga tersebut sangat sulit untuk menghindari kontak dengan penderita
dan ketidaktahuan pendertia maupun keluarga terkait cara penularan penyakit
tuberkulosis ini. Sebagai petugas Promosi Kesehatan wajib memberikan
penyuluhan edukasi cara pencegahan penularan penyakit TB .
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut:
a. Bagi Masyarakat
- Meningkatnya pengetahuan tentang penyakit TB.
- Menurunkan angka kesakitan.
- Memutus mata rantai penularan
- Masyarakat mengetahui cara penularan TB.
- Terpenuhinya kebutuhan pelayanan Promosi Kesehatan
- Masyarakat dengan sendirinya memeriksakan kesehatan terkait
TB.

b. Bagi Organisasi
- Menjadikan organisasi sebagai pelayan publik profesional yang
menjalankan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi melalui
bidang kesehatan.

C. Sasaran
Sasaran Penyuluhan Penyakit TBC Bersama Mami Tupet (Mari Bersama
Memahami Tuberkulosis dan Perangi Tuberkulosis) yaitu:
1. Pendertia TB
2. Keluarga Penderita
3. Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Patrol.

D. Waktu dan Tempat


No Kegiatan Tempat Waktu
1 Penyakit TBC Rumah warga di Puskesmas Senin tanggal 22 Maret 2021
2 Penyakit TBC Rumah warga Kel Kota Karang Raya Selasa tanggal 23 Maret 2021
3 Penyakit TBC Rumah warga Kel Kota Karang Rabu tanggal 24 Maret 2021
4 Penyakit TBC Rumah warga Kel Perwata Kamis tanggal 25 Maret 2021
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

A. Menyusun Rencana Kerja Kegiatan


Menyiapakan bahan konsultasi yang akan disampaikan kepada Kepala
Puskesmas terkait kegiatan yang akan dilakukan. Selanjutnya melaksanakan
konsultasi dengan Kepala Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan
kegiatan. Kemudia menetapkan jadwal kegiatan dan melakukan koordinasi
kepada petugas promosi kesehatan.
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas terkait
Kegiatan 1
kegiatan yang akan dilakukan.
Tanggal 17 Maret 2021
1. Menemui Kepala Puskesmas
Tahapan
2. Menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan
Kegiatan 3. Menerima saran dan masukan dari Kepala Puskesmas
4. Meminta persetujuan
Bukti Kegiatan : video sudah diupload

Gambar 1.1. Foto Kegiatan 1. Foto saat melakukan konsultasi dengan Kepala
Puskesmas terkait gagasan yang akan dilakukan.
B. Membuat Media Penyuluhan Seperti Leaflet atau Brosur
Menyusun draft leaflet dengan mengumpulkan materi. Selanjutnya
melakukan konsultasi kepada Kepala Puskesmas tentang hasil draft leaflet
yang telah jadi, untuk selanjutnya dilakukan pencetakkan.

C. Membuat Kuesioner
Menyusun draft kuesioner yang sesuai dengan kegiatan penyuluhan yaitu
kuesioner mengenai pemahaman masyarakat tentang pemahaman TBC.
Setelah draft kuesioner selesai, selanjutnya draft kuesioner dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan. Selanjutnya kuesionar
dapat dilakukan pencetakkan.

D. Melakukan Pelaksanaan Kegiatana Penyuluhan Penyakit TBC


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Patrol dan warga di pemukiman sekitar puskesmas, dan di rumah
warga di enam Desa Petugas yang melaksanakan kegiatan ini adalah petugas
Promosi Kesehatan, programmer TB, dan dibantu oleh kader TB sejumlah 21
orang. Penyuluhan ini dilaksanakn di rumah warga, khususnya di wilayah
“Kantong TB” yaitu pemukiman yang terdapat penderita TB.
Melakukan Pelaksanaan Kegiatana Penyuluhan Penyakit
Kegiatan 4 TBC Bersama Mami Tupet (Mari Bersama Memahami
Tuberkulosis dan Perangi Tuberkulosis)
Tanggal 22 Maret 2021
Tahapan 1. Melaksanakan penyuluhan tentang TB di pemukiman
Kegiatan sekitar puskesmas.

Bukti Kegiatan : video sudah diupload

Gambar 4.1. Foto saat kegiatan penyuluhan.


BAB III
PERMASALAHAN DAN UPAYA MENGATASI/SOLUSI
HASIL AKTUALISASI

A. Permasalahan
UPTD Puskesmas Patrol memiliki wilayah kerja sebanyak 8 Desa yaitu
Desa Patrol, Desa Patrol Baru, Desa Patrol Lor, Desa Arjasari, Desa Limpas,
Desa Sukahaji, Desa Mekarsari dan Desa Bugel Permasalahan yang ditemui
di UPT Puskesmas Padaawas diantaranya ialah :
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk periksa kesehatan
berkaitan dengan penyakit TBC.
2. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC.
3. Masih rendahnya rendahnya masyarakat menerapkan PHBS
dikehidupan sehari-hari.
4. Rendahnya peran serta kelurahan dalam melakukan pencegahan TBC
Dikarenakan gejala TBC hampir sama dengan batuk biasa, maka
masyarakat mempunyai paradigma bahwa ketika mengalami batuk lebih dari 2
minggu adalah hal yang biasa. Jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan
maka masyarakat akan tetap memiliki rasa takut untuk memeriksakan dirinya
dan juga rasa tidak penting untuk memeriksakan diri karena kurangnya
pengetahuan dan pemahaman mengenai penyakit TBC.

B. Upaya Mengatasi
Permasalahan yang telah diuraikan diatas wajib ditindaklanjuti untuk
mengentaskan permasalahan TBC di wilayah kerja UPTD Puskesmas Patrol.
Metode penyuluhan tentang penanggulangan TBC sangat penting sekali untuk
dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Padaawas. yang berguna untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TBC. Media
penyuluhan berupa leaflet atau poster yang dibagikam kepada masing-masing
masyarakat beserta masker. Leaflet berisi tentang ajakan untuk mencegah
penularan penyakit TB dengan cara penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang meliputi (1) Makan-makanan bergizi untuk meningkatkan daya
tahan tubuh; (2) Mendapatkan suntikan vaksin BCG bagi anak usia dibawah 5
tahun untuk menghindari TB berat (Meningitis dan Miler); (3) Membuka
jendela agar tidak lembab; (5) Olahraga teratur; (6) Tidak merokok. Leaflet
juga berisi tentang beberapa sub-topik terkait materi TB antara lain : (1)
Penyakit Tb; (2) Penularan penyakit TB; (3) Gejala penyakit TB. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Ifroh et al., (2019) bahwa penggunaan media
komunikasi, informasi dan edukasi berupa leaflet sangat bermanfaat dalam
pelaksanaan edukasi kepada masyarakat. Kumpulan gambar berdasarkan
kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan sikap dan kesadaran mengenai
peristiwa atau kejadian yang mempengaruhi perlilaku kesehatan masyarakat.
Penyuluhan atau pendidikan kesehatan dapat meningkatkan nilai rata-rata
pengetahuan dari sebelum dan sesudah penyuluhan. Peningkatan tersebut akan
diikuti juga peningkatan nilai rata-rata persepsi yang selanjutnya dapat
mempengaruhi perilaku deteksi dini penyakit TB jika terus dilakukan follow-
up perubahan perilaku minimal 3 bulan setelah intervensi melalui penyuluhan
(Widyastuti, Agoes dan Argadiredja, 2018). Dukungan dari keluarga yang
baik dan positif adalah dengan berpartisipasi penuh pada proses pengobatan
Tb dan pencegahan penularan TB (Hutama, Riyanti dan Kusumawati, 2019).
Pemberdayaan keluarga (family empowerment) daapat meningkatkan self
efficacy (keyakinan diri) dan self care activity (perawatan diri) keluarga dan
penderita TB paru dalam perawatan penderita TB paru selama di rumah.
Semakin tinggi self efficacy seseorang berdampak pada peningkatan self care
actifity orang tersebut (Muhtar, 2013). Oleh karena itu, penyuluhan melalui
pemberdayaan anggota keluarga sangat diperlukan dalam upaya preventif
pencegahan penyakit menular seperti tuberkulosis ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Penyuluhan melalui media leaflet dan pemberian masker dalam
kegiatan upaya pencegahan penularan TB di masyarakat serta antar
anggota keluarga di Wilayah nkerja UPTD Puskesmas Patrol ini dinilai
cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB,
penularan penyakit TB, pengobatan penyakit TB dan pencegahan penyakit
TB melalui PHBS.

B. Rekomendasi
Kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk
mengetahui pemantauan kepatuhan pengobatan serta kebiasaan PHBS
dalam pencegahan penularan penyakit TB.

Anda mungkin juga menyukai