Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS


DI PUSKESMAS SEBOROKRAPYAK BANYUURIP

Disusun oleh:
Praiswari Budiati, S.Kep. Ners

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO


PUSKESMAS SEBOROKRAPYAK BANYUURIP
Alamat : Desa Seborokrapyak Rt 03 Rw 03
Ke. Banyuurip, Kab. Purworejo
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS
DI PUSKESMAS PURWOREJO

I. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain:
M.tuberculosis, M.africanum, M. bovis, M. Leprae dsb. Yang
juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok
bakteri Mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis
yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas
dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than
Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan
diagnosis dan pengobatan TB.

II. LATAR BELAKANG

Tuberculosis sampai dengan saat ini masih


merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
walaupun upaya DOTS sudah dilaksanakan. Diperkirakan
setiap 100.000 penduduk terdapat 130 penderta TB BTA
positif. Penderita penyakit TB sebagian besar kelompok
usia kerja produktif dan kelompok ekonomi leah dan
berpendidikan rendah.

Pada tahun 2021, jumlah penduduk wilayah kerja


Puskesmas Winong 23.055 dari jumlah tersebut
diperkirakan suspectnya sebanyak 242 dan BTA positifnya
50 Target pencapaian ogram TB paru di Puskesmas Winong
adalah 30 % atau 16 orang BTA positif yang di obati. Dari
hasil pencapaian kinerja pada tahun 2021 hanya tercapai:

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM

Memutus rantai penularan penyakit TB Paru


sehingga tidak lagi merupakan masalah Kesehatan
masyarakat di Indonesia, tercapainya cakupan
penemuan penderita secara bertahap serta tercapainya
eliminasi TB tahun 2035.

B. TUJUAN KHUSUS
1. Optimalnya pelaksanaan program TB di Puskesmas
2. Tersedia tata laksana TB di Puskesmas dan fasyankes
lain yang standart
3. Ketersediaan sarana dan prasarana serta teknologi
pencatatan dan pelaporan di Puskesmas dengan
Sistim Informaasi TB Terpadu (SITB)
4. Terjalinnya Kerjasama yang baik antara lintas
program dan lintas sektor
5. Semua masyarakat dapat mengakses layanan TB
dengan mudah
6. Tercapainya penanganan kesehatan lain yang bisa
berpengaruh terhadap risiko terjadinya TB secara
signifikan seperti HIV, gizi buruk, diabetes mellitus,
merokok, serta keadaan lain yang menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh.
7. Menurunnya jumlah kasus TB Resistant Obat
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Rincian Kegiatan


1. Penguatan 1. Promosi: Advokasi,
Komitmen program Komunikasi dan Mobilisasi
TB di Puskesmas Sosial
2. Regulasi dan peningkatan
pembiayaan
3. Koordinasi dan sinergi
program
2. Penyelenggaraan 1. Advokasi;
Penangggulangan 2. penemuan kasus;
TB 3. penanggulangan TB;
dibangun dan 4. pengendalian faktor risiko;
dikembangkan 5. meningkatkan kemampuan
koordinasi, jejaring sumber daya manusia,
kerja, serta kajian, penelitian, serta
kemitraan antara kerjasama antar wilayah, luar
instansi negeri, dan pihak ke tiga;
pemerintah dan 6. peningkatan KIE;
pemangku 7. meningkatkan kemampuan
kepentingan, baik kewaspadaan dini dan
Desa maupaun kesiapsiagaan
tingkat Kecamatan penanggulangan TB;
8. integrasi penanggulangan TB;
dan/atau
9. sistem rujukan
3. Penemuan kasus 1. Pemeriksaan bta secara pasif
baru tuberkulosis dan aktif
2. Pada penderita batuk 2
minggu tidak sembuh
3. Riwayat kontak erat dengan
penderita tb
4. Kelompok rentan tb ( hiv ,
malnutrisi, diabetes
5. Pelacakan kontak erat dengan
TB MDR
4. Peningkatan akses 1. Peningkatan jejaring layanan
layanan TB yang TB melalui PPM (publicprivate
bermutu mix)
2. Penemuan aktif berbasis
keluarga dan masyarakat
3. Peningkatan kolaborasi
layanan melalui TB-HIV, TB-
DM, MTBS, PAL, dan lain
sebagainya
4. Inovasi diagnosis TB sesuai
dengan alat/saran diagnostik
yang baru
5. Kepatuhan dan Kelangsungan
pengobatan pasien atau Case
holding
5. Pengendalian 1. Promosi lingkungan dan hidup
faktor risiko sehat.
2. Penerapan pencegahan dan
pengendalian infeksi TB
3. Pengobatan pencegahan dan
imunisasi TB
4. Memaksimalkan penemuan TB
secara dini, mempertahankan
cakupan dan keberhasilan
pengobatan yang tinggi
6. Peningkatan 1. Peningkatan partisipasi
kemandirian pasien, mantan pasien,
masyarakat dalam keluarga dan masyarakat
penanggulangan 2. Pelibatan peran masyarakat
TB dalam promosi, penemuan
kasus, dan dukungan
pengobatan TB
3. Pemberdayan masyarakat
melalui integrasi TB di upaya
kesehatan berbasis keluarga
dan masyarakat

V. SASARAN KEGIATAN

Masyarakat umum, semua pasien batuk lebih dari 2


minggu secara umum , dan khusus pada kelompok yang
rentan resiko tinggi TB yaitu pada penderita diabetes, odha
, malnutrisi, individu / kelompok kontak erat dengan
penderita TB / MDR
VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
No
Kegiatan waktu Pelaksana Penanggung Ket.
jawab
1 Penguatan Komitmen Bulan Pelaksana Kepala
program TB di Januari Program TB Puskesamas
Puskesmas 2022 drg. Maharani
Mantusiana

2 Koordinasi, jejaring Bulan Pelaksana Kepala


kerja, serta kemitraan Januari Program TB Puskesamas
antara instansi 2022 drg. Maharani
pemerintah dan Mantusiana
pemangku
kepentingan, baik
Desa maupaun tingkat
Kecamatan
3 Pencarian dan Tiap Petugas Pelaksana Pemeriksa
penemuan kasus baru Hari BPU,Lintas Program dan an
tuberkulosis serta Kerja Program Petugas Laboratori
Pemeriksaan spesimen dan Petugas Laboratorium um
Laboratoriu dengan
dahak TB
m TCM di RS
Tjiro
Wardojo
Purworejo

4 Peningkatan akses Tiap Petugas Kepala


layanan TB yang Hari BPU,Lintas Puskesamas
bermutu Kerja Program drg. Maharani
dan Petugas Mantusiana
Laboratoriu
m

5 Pengendalian faktor Tiap Petugas Kepala


risiko Hari BPU,Lintas Puskesamas
Kerja Program drg. Maharani
dan Petugas Mantusiana
Laboratoriu
m

6 Peningkatan Januar Pelaksana Kepala


kemandirian masyarakat i dan Program TB Puskesamas
dalam penanggulangan Juni drg. Maharani
TB 2022 Mantusiana
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
meliputi hasil kegiatan yang telah dilakukan dicatat
dan di rekap oleh pelaksana program
Evaluasi kegiatan dilaksanakan :
1. Pemantauan kegiatan dengan membandingkan antara
rencana dan pelaksanan kegiatan.
2. Mengidentifikasi pencapaian kegiatan dan
permasalahan.
3. Hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada kepala
puskesmas.
4. Pencatatan dan pelaporan dan evaluasi kegiatan.
5. Pencatatan kegiatan dilakukan oleh pelaksana
program.
6. Hasil kegiatan entri data melalui SITB.
VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dengan menggunakan format laporan yang
telah ditetapkan . Evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga
bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan
evaluasi Puskesmas Seborokrapyak. Semua hasil
kegiatan didokumentasikan dan di arsipkan.

Mengetahui, Purworejo, Januari 2022


Kepala Puskesmas Seborokrapyak Pelaksana Program TB

Drg. Maharani Mantusiana Praiswari Budiati, S.Kep. Ners


NIP. 19700827 200604 2 001 NIP. 19800308 201212 2 001

Anda mungkin juga menyukai