Anda di halaman 1dari 3

FORMAT NOTULENSI

Tanggal dan WaktuRapat: Tempat Rapat:


11 September 20221 Gedung PCNU Pringsewu Lampung
Agenda Rapat:
1. Panel Materi;
JudulRapat: Paparan Materi Dinas Kesehatan
Pringsewu
KEBIJAKAN PROGRAM
a. Penyelenggaraan Pesantren Sehat
PENANGGULANGAN TBC
b. Peran Pesantren dalam Pencegahan
dan Penanggulangan TBC

Peserta Rapat :
1. Pengurus Postren
2. Puskesmas Pembina Postren
3. ……

RISALAH RAPAT

KEBIJAKAN PROGRAM PENANGGULANGAN TBC

A. Keadaan di Indonesia
1. Perkiraan kasus TB: 845.000 (jumlah kasus kedua terbesar setelah India (2,64 juta).
2. Insiden TB: 312 per 100K (urutan ke 14 di antara 30 negara HBC)
3. Mortalitas: 34 per 100K (urutan ke 14 di antara 30 HBC)
 PAKISTAN = 525.000
 FILIPINA =581.000
 INDONESIA = 842.000
 CINA = 889.000
 INDIA = 2.740.000
B. STRATEGI PENANGGULANGAN TBC 2020 – 2024
Strategi 1: Penguatan kepemimpinan program pada tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota
Strategi 2: Peningkatan akses layanan Tuberkulosis yang bermutu dan berpihak pada
pasien
Strategi 3: Peningkatan upaya promosi & pencegahan, pemberian pengobatan
pencegahan & pengendalian Infeksi
Strategi 4: Pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis dan tatalaksana
Tuberkulosis
Strategi 5: Peningkatan peran serta komunitas, mitra dan multisektor lainnya dalam
eliminasi Tuberkulosis
Strategi 6: Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan

C. Penguatan kepemimpinan program di Kab/Kota


• Promosi : Advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial
• Regulasi dan peningkatan pembiayaan
• Koordinasi dan sinergisme program
D. Peningkatan akses layanan bermutu
• Peningkatan jejaring layanan melalui PPM
• Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat
• Peningkatan kolaborasi layanan (TB-HIV, TB-DM, MTBS, PAL)
• Kepatuhan dan kelangsungan pengobatan
• Cakupan layanan semesta.
E. Peningkatan kemandirian masyarakat
• Peningkatan partisipasi pasien, mantan pasien, keluarga dan masyarakat.
• Pelibatan peran masyarakat dalam , penemuan kasus, dan dukungan pengobatan TB
• Pelibatan masyarakat dalam promosi TBC
• Pemberdayaan masyarakat melalui Integrasi Layanan TBC di UKBM
F. Pemberdayaan Masyarakat Pesantren
Proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan
masyarakat pesantren untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan
TBC yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui
pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensial dan sosial
budaya setempat.
G. Skrining, dilakukan secara langsung (tatap muka) dengan melakukan pengelompokan ada
tidaknya gejala batuk yang menjadi gejala utama TBC. Jika warga pesantren tidak batuk,
cukup diberikan edukasi terkait TBC serta kader atau petugas kesehatan melakukan
skrining 6 bulan setelah skrining awal. Terduga yang dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan adalah penghuni pesantren yang batuk serta warga pesantren yang tidak batuk
tetapi mempunyai faktor risiko dan gejala tambahan.
H. Deteksi dini terduga Tuberkulosis, dapat dilakukan dengan cara mengadakan survei
batuk di lingkungan Pesantren. Kader santri bekerjasama dengan ketua kamar dan ketua
asrama dalam melakukan survei batuk yang dialami para warga Pesantren dengan
membuat pendataan apakah dari satu kamar/pondok terdapat warga Pesantren yang
batuk tidak sembuh-sembuh minimal 2 minggu.
I. Kontak yang terduga Tuberkulosis akan dirujuk ke layanan untuk pemeriksaan lanjutan
dan bila terdiagnosis Tuberkulosis akan diberikan pengobatan yang tepat sesuai standar
dan sedini mungkin. Pedoman WHO menyatakan bahwa kegiatan investigasi kontak
bermanfaat untuk mendeteksi kasus Tuberkulosis secara dini, mencegah penyakit yang
lebih berat dan mengurangi penularan Tuberkulosis pada orang lain.
J. PENCEGAHAN
Bagi keluarga, kader dan lingkungan pasien TB
• Anjurkan orang yang mempunyai gejala TBC untuk segera memeriksakan diri ke sarana
pelayanan TBC
• Awasi pengobatannya sampai sembuh/selesai
• Pastikan kontak serumah dengan pasien TBC terutama balita harus mendapat terapi
pencegahan TBC (TPT)
• Ajarkan dan anjurkan perilaku hidup bersih dan sehat tanpa TBC
• Imunisasi BCG bagi balita untuk mencegah TBC berat (misalnya: TBC selaput otak dan
TBC paru berat)

Kesimpulan Rapat:
• Anjurkan orang yang mempunyai gejala TBC untuk segera memeriksakan diri ke sarana
pelayanan TBC
• Awasi pengobatannya sampai sembuh/selesai
• Pastikan kontak serumah dengan pasien TBC terutama balita harus mendapat terapi
pencegahan TBC (TPT)
• Ajarkan dan anjurkan perilaku hidup bersih dan sehat tanpa TBC
• Imunisasi BCG bagi balita untuk mencegah TBC berat (misalnya: TBC selaput otak dan
TBC paru berat)

ETIKA BATUK YANG BENAR


1. Palingkan muka dari orang lain atau makanan
2. Tutup hidung & mulut dengan tisu/saputangan/ lengan baju ketika batuk dan bersin
3. Setelah batuk atau bersin segera cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol
4. Hindari batuk di tempat keramaian
5. Gunakan masker atau penutup mulut dan hidung bila sedang batuk/flu
6. Jangan bertukar saputangan atau masker dengan orang lain

RencanaTindakLanjut (RTL):

1. Melaksanakan sosialisai di tempat masing-masing peserta dengan tugas pokok dan


fungsi masing-masing.
2. Melakukan progress kegiatan di intansi masing-masing dan menyusun laporan.

NOTULIS

MUSTANGIN

Anda mungkin juga menyukai