Anda di halaman 1dari 8

NOTULEN PERTEMUAN

Judul Kegiatan : Lokakarya Penguatan Jejaring Pelayanan TB di KOTA


Bandung untuk meningkatkan rasa memiliki thd
program TB dan peran seluruh staf puskesmas untuk
eliminasi TB di Indonesia dari program penguatan
jejaring layanan TB public dan swasta program KNCV
dan Dinkes dilaksanakan oleh Pusdi Infeksi Klinis
Unpad.

Hari/Tanggal : Selasa, 14 Agustus 2018

Waktu Rapat : Selasa, 14 Agustus 2018

Susunan Acara : 1. Pembukaan


2. Sambutan dari Pihak Puskesmas Griya Antapani
yang diwakili oleh ibu.Tati
3. Penyampaian materi oleh pihak Pusdi Infeksi Unpad
yang disampaikan oleh Nuri dan dr.Manda
4. Penutupan

Pembahasan : Penyampaian materi TB dan Assement dari Pusdi infeksi


Unpad TB di Griya Antapani,serta Komitmen bersama
seluruh staf Puskesmas Griya Antapani.

Kesimpulan : 1. TB merupakan tanggung jawab bersama2 yang


melibatkan seluruh staf puskesmas,jejaring pelayanan
TB,
2. diharapkan seluruh staf puskesmas dapat berperan
untuk menemukan kasus tb
3. Hasil Assement, tolak ukur yang belum tercapai
sepenuhnya yaitu pada kolaborasi TB-HIV,TB pada
kelompok resiko tinggi lain nya,pelibatan kelompok
masyarakat dalam promosi dan penemuan kasus TB
dan pengobatan nya
RTL : 1. Meningkatkan kolaborasi antar pemegang program TB
dan HIV

2. Seluruh staf dapat berperan dan mengetahui peran


nya masing2 agar tercapainya eliminasi TB
3. Penguatan puskesmas dengan jejaring layanan TB
(Klinik/DPM) untuk penemuan kasus TB dan
pelaporan Pasien TB

Bandung,.......................................2018
Kepala UPT Puskesmas Griya Antapani

(dr. Beti Sulistyorini)


NIP. 197212182005012005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

1. Latar Belakang
Salah satu permasalahan dalam penanggulangan TB adalah
pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap di
masa lalu yang diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TB
terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance
(MDR).TB bukan hanya masalah bagi penderita tetapi juga masalah bagi
masyarakat khususnya keluarga.
Kunci utama keberhasilan TB adalah keyakinan bahwa
penderita TB meminum semua obatnyasesuai dengan yang ditetapkan
dean tidak lalai atau putus berobat.Hal tersebutbisa dipastikan bila ada
orang yang mengawasi atau memantau penderita TB pada saatminum
obat.Sesuai dengan nama strategi DOTS (directly Observed Treatment
Shortcourse) yang artinya pemberian obat dilakukan secara jangka
pendek dibawah pengawasan langsung yaitu oleh seorang pengawas
menelan obat (PMO).
Pada pasien yang dirawat di RS yang bertindak sebagai PMO
berasal dari petugas kesehatan.Pada pasien rawat jalan yang bertindak
sebagai PMO bias berasal dari keluarganya yang tinggal serumah dengan
penderita TB seperti :suami/istri,orang tua,anak,saudara dll.Apabila
penderita TB sendirian yang menjadi kader PMO dapat berasal dari
saudara,atau tetangga.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan keberhasilan pengobatan/kesembuhan bagi
penderita TB
b. Tujuan Khusus
1. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal
pengobatan sampai sembuh
2. Mendampingi pasien pada saat kunjungan konsultasi ke
puskesmas dan memberikan dukungan moral kepada pasien
agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur
3. Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat kepuskesmas
untuk mendapatkan obat dan periksa ulang dahak secara
teratur.
4. Diharapkan pengetahuan kader tentang TB terutama PMO
meningkat sehingga bisa di implementasikan
3. Sasaran dan Tenaga Pelaksana
a. Sasaran
Kader kesehatan dari masing-masing kelurahan

b. Tenaga Pelaksana
Pemegang Program TB

4. Susunan Kepanitiaan
a. Pemateri 1 : Lena Lestarina
b. Dokumen : Fentri Heryati Budianto
c. Konsumsi : Yeyet Waluyati
d. Acara : Novita Yusdiana

5. Lokasi Kegiatan
Aula kelurahan Antapani Kidul

6. Waktu Pelaksanaan
Hari Sabtu, 28 Juli 2018 (08.30 WIB s.d selesai)

7. Indikator Keberhasilan
 Peserta Pelatihan Mampu menjelaskan tentang TB dan PMO
FOTO KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai