DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL
Jl Sewu. 2 Bandung 40236
Email:Cibaduyutkidulpkm@gmail.com
NOTULEN RAPAT
KEGIATAN RAPAT: Lokakarya Mini Triwulan IV Kecamatan Bojongloa Kidul
Hari/Tanggal : Senin, 21 Nopember 2022
Jam : 08.00-selesai
Tempat : Aula Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul
Aula Kantor Kelurahan Se-Kecamatan Bojongloa Kidul
I. ACARA/AGENDA RAPAT
1. Registrasi Peserta
2. Pembukaan oleh Moderator
3. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
4. Sambutan dan Pembukaan Oleh Camat Bojongloa Kidul
5. Doá
6. Materi
7. Penutupan
4) Partisipan Penelitian
a) Kasus indeks : pasien TB paru kasus baru
N=250, pasien bakteriologi positif (BTA/TCM) di PKM dan RS
b) Kontak serumah: seluruh anggota rumah tangga (berusia > 10
tahun)
N=1500, Gejala dan foto thoraks, pemeriksaan sputum
(BTA/TCM/kultur)
c) Kontak tetangga sekitar: seluruh anggota rumah tangga
(berusia > 10 tahun) yang tinggal di 5 rumah dan radius
maksimal 50meter terdekat dari kasus indeks.
N=4500, gejala dan foto thoraks, pemeriksaan sputum
(BTA/TCM/kultur)
5) Desain Penelitian
8) Partisipan Penelitian
12) Tantangan
a) Partisipan penelitian
Stigma
Kerahasiaan data pribadi
Jadwal untuk skrining
b) Aparat wilayah setempat
Menghindari konflik di masyarakat
Sulit ditemui (jadwal)
Belum terjalin koordinasi dengan kewilayahan
(kelurahan/Kecamatan)
c) Kader
Aktivitas lain (PAUD, survey lainnya)
13) Peluang
a) Partisipan penelitian
Mendapatkan edukasi TBC
Biaya pemeriksaan gratis
Kunjungan langsung oleh nakes
Mendapatkan penggantian transportasi
b) Aparat wilayah setempat
Mencegah penularan
Masyarakat lebih teredukasi mengenai TBC
c) Kader
Kader TBC terlatih
d) Investigasi kontak merupakan bagian dari program pemerintah
e) SPM yang harus dicapai
14) Peran Aparat Kewilayahan
a. Berkoordinasi dengan puskesmas dalam program skrining TBC
b. Menginformasikan kegiatan skrining TBC pada jejaringnya
(RT/RW) dan tokoh masyarakat lainnya
c. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tujuan
dan manfaat skrining TBC
d. Mendampingi petugas kesehatan saat kunjungan rumah
15) Peran Kader
a. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan RT/RW/Perangkat
Desa
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai TBC
c. Mengikis stigma-diskriminasi akibat TBC
d. Membantu puskesmas melakukan skrining TBC di rumah
kasus indeks dan tetangga
e. Mendampingi kasus indeks dalam proses pengobatan
e) Diagnostics
Mesin PCR yang umum digunakan masih dapat mendeteksi
adanya infeksi. Perlu melakukan analisis lebih lanjut terkait
dampak pada RDT-Antigen.
f) Treatment
Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih efektif dalam
penanganan COVID-19 dengan gejala berat. Efektivitas
pengobatan lainnya akan dinilai kembali dalam penanganan
COVID-19
7) Rekomendasi
a) Tingkatkan cakupan vaksinasi, terutama untuk populasi rentan
dan berisiko tinggi. Vaksin masih memberikan proteksi
terhadap keparahan dan kematian
b) Menerapkan risk-based approach terhadap para pelaku
perjalanan internasional dengan tetap mengedepankan keadilan
dan keterbukaan– pembatasan, tes, sekuensing, karantina
c) Melanjutkan penerapan protocol Kesehatan (penggunaan
masker, jaga jarak, cuci tangan, dan ventilasi yang baik), dan
pembatasan pergerakan jika diperlukan (berdasarkan analisis
epidemiologi).
d) Upaya penemuan kasus, pelacakan kontak, karantina, isolasi,
dan investigasi kluster- kluster dilanjutkan dengan sekuensing
untuk memantau persebaran varian
e) Komunikasi risiko (secara regular, prinsip keterbukaan, lawan
hoax dan misinformasi
f) Mempersiapkan sistem Kesehatan dan melanjutkan pelayanan
Kesehatan esensial
c. Materi Ketiga dengan judul “Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan dan STBM Stunting di Kecamatan Bojongloa Kidul” yang
akan disampaikan oleh dr. Yuli (selaku kepala UPT Puskesmas
Cibaduyut Wetan)
Standar Pelayanan Minimal
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil minimak 4
kali selama kehamilan yang memenuhi kriteria 10 T.
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan ibu hamil belum
mencapai target di semua kelurahan. Berikut adalah Analisa
masalah dan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu :
Analisa masalah :
a) Tidak terlaksananya kegiatan kunjungan ibu hamil di
Posyandu
b) Kurangnya informasi dari petugas mengenai alur ANC selama
pandemi
Rencana Tindak Lanjut :
a) Koordinasi dengan kader Posyandu untuk memberikan
informasi kepada ibu hamil agar menjadwalkan pemeriksaan
kehamilannya secara online / janji temu ke Puskesmas
b) Pemberian Informasi mengenai pemeriksaan kehamilan melalui
wa grup, kelas ibu hamil online dan media sosial lainnya
2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
Persalinan yang dilakukan oleh minimal 2 orang tenaga kesehatan
bidan dan atau dokter dan atau dokter spesialis kebidanan dan
perawat yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah
maupun swasta yang memiliki STR baik persalinan normal dan
atau persalinan dengan komplikasi.
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan ibu bersalin
belum mencapai target di semua kelurahan. Berikut adalah analisa
masalah dan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu :
Analisa masalah
a) Kurang maksimalnya system pelaporan ibu bersalin dari kader
dan PMB di luar wilayah kerja.
b) Kurangnya kunjungan ibu nifas di dalam Gedung
Rencana Tindak Lanjut
a) Koordinasi dengan kader dan RW agar melaporkan data ibu
bersalin kepada pembina wilayah
b) Sosialisasi mengenai pelayanan kesehatan ibu nifas
c) Jemput bola data ibu bersalin di PMB luar wilayah, puskesmas
dg tempat bersalin dan RS disekitar Puskesmas
3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dilakukan oleh
dobidan dan atau perawat dan atau dokter dan atau dokter
spesialis anak yang memiliki STR.
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan bayi baru lahir
belum mencapai target di semua kelurahan. Berikut adalah analisa
masalah dan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu :
Analisa masalah :
a) Kurangnya kunjungan neonatus/MTBM kedalam Gedung
b) Belum terlaksananya kegiatan kunjungan neo luar Gedung
karena adanya pandemi covid 19
Rencana Tindak Lanjut :
a) Sosialisasi Pelayanan kesehatan bagi BBL/Neonatus di faskes
b) Jemput bola data BBL di PMB luar wilayah, puskesmas dg
tempat bersalin dan RS disekitar Puskesmas
c) Jemput bola data ibu bersalin di PMB luar wilayah, puskesmas
dg tempat bersalin dan RS disekitar Puskesmas
4) Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan yang diberikan kepada anak usia 0-59 bulan dan
dilakukan oleh bidan dan atau perawat dan atau dokter/DLP dan
atau dokter spesialis anak yang memiliki STR.
a. Penimbangan minimal 8 kali setahun dan pengukuran tinggi
badan 2 kali setahun
b. Pemberian kapsul vitamin A, 2 kali setahun
c. Pemberian imunisasi dasar lengkap
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan balita belum
mencapai target di semua kelurahan. Berikut adalah analisa
masalah dan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu :
Analisa masalah
a) Tidak adanya kegiatan SDIDTK di Pokbang karena pandemic
covid 19
b) Kurang maksimalnya sistem pencatatan Pelaporan
Rencana Tindak Lanjut
a) Optimalisasi kegiatan SDIDTK di dalam gedung.
b) Memberikan Edukasi pada ibu balita untuk melakukan
SDIDTK secara mandiri dengan memanfaatkan buku KIA
c) Melengkapi Kohort Bayi/Balita dan Buku SIP
5) Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar
Pelayanan kesehatan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di
sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7
sampai 15 tahun diluar sekolah.
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan usia
pendidikan dasar belum mencapai target di semua kelurahan.
Berikut adalah analisa masalah dan rencana tindak lanjut yang
dapat dilakukan diantaranya yaitu :
Analisa masalah
a) Pengisian Aku Cerdas masih berjalan
b) Kurangnya pemahaman orang tua murid mengenai pentingnya
pelayanan kesehatan bagi anak usia pra sekolah
c) Masih banyak orangtua murid yang belum mengerti cara
pengisian AKU CERDAS
Rencana Tindak Lanjut
a) Sosialisasi dan Menjadwalkan Kegiatan penjaringan anak
sekolah berkoordinasi dengan Guru UKS
b) Koordinasi dengan guru UKS untuk memantau pengisian AKU
CERDAS oleh orangtua murid
6) Pelayanan kesehatan usia produktif
Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi edukasi
kesehatan termasuk keluarga berencana, skrining faktor risiko
penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan pelaynan usia
produktif belum mencapai target di semua kelurahan. Berikut adalah
analisa masalah dan rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu :
Analisa masalah
a) Kurangnya sosialisasi mengenai layanan usia produktif di
masyarakat
b) Kurangnya upaya Petugas dalam melakukan screening bagi
usia produktif
c) Pasien dalam Gedung Usia Produktif DW tidak banyak
terskrining
Rencana Tindak Lanjut
a) Promosi kesehatan bagi usia produktif melalui media sosial
b) Screening kesehatan usia produksif pada kegiatan Vaksinasi
masal, di Posbindu remaja, dan kelompok2 masyarakat atau
perkantoran
c) Melakukan koordinasi dengan para pemberi layanan di ruang
bp, agar melakukan pelayanan kesehatan usia produktif
sebanyak 2 orang perhari, diutamakan pasien dalam wilayah
7) Pelayanan kesehatan usia lanjut
Pelayanan skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara
usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam
kurun waktu satu tahun meliputi edukasi kesehatan, skrining
faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular.
6. Penutupan
Acara ditutup dengan pembuatan RTL
KEPALA UPT PUSKESMAS KOPO, NOTULIS KEGIATAN,