Anda di halaman 1dari 7

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAMBI

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

KERANGKA ACUAN (TOR)


PEMBANGUNAN POJOK DOTS DAN PEMBANGUNAN RUANG
PENGAMBILAN SAMPLE DAHAK
TA - 2016

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAMBI

1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAMBI

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

KERANGKA ACUAN (TOR)


PEMBANGUNAN POJOK DOTS DAN PEMBANGUNAN RUANG PENGAMBILAN SAMPLE
DAHAK
TA - 2016

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. POJOK DOTS
Pojok DOTS adalah sarana bagi tenaga kesehatan untuk memberikan sosialisasi
kepada masyarakat tentang penyakit tuberculosis (TB). Sampai saat ini penyakit TB
belum bisa diberantas dari muka bumi, bahkan pada Negara berkembang -seperti
Indonesia- prevalensinya masih tinggi yaitu 220 per 100.000 penduduk pertahun. Di
Indonesia, setiap 4 menit ada 1 orang yang meninggal karena TB dan setiap menit ada 1
orang yang terinfeksi baru oleh kuman TB. Jika tidak diobati, pasien TB akan
menularkan kuman TB kepada 10 orang di sekitarnya dalam waktu 1 tahun.
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) adalah strategi penyembuhan
TB jangka pendek dengan pengawasan langsung yang telah direkomendasikan oleh
WHO sejak tahun 1993. DOTS adalah strategi yang paling efektif saat ini untuk
menangani pasien TB, dengan tingkat kesembuhan bahkan sampai 95 persen. Dalam
strategi ini ada tiga tahapan penting, yaitu mendeteksi pasien, melakukan pengobatan,
dan melakukan pengawasan langsung.
Tingkat deteksi yang rendah mungkin disebabkan sosialisasi penyakit TB oleh
tenaga kesehatan yang masih bersifat pasif, menunggu pasien datang ke unit pelayanan
kesehatan seperti puskesmas dan BKPM. Hal ini dimaklumi mengingat alokasi dana
untuk peran aktif ini belum ada. Bahkan, untuk pasien putus obat yang seharusnya
dilacak pun masih belum dilakukan sepenuhnya oleh tenaga kesehatan. Padahal angka
putus obat (default) di Indonesai juga masih tinggi. Dengan adanya peringatan hari TB
se-dunia setiap tanggal 24 maret, semoga masyarakat akan memberikan perhatian lebih
kepada penderita TB.
2
Penanggulangan Tuberkulosis merupakan program nasional yang harus
dilaksanakan di seluruh Unit Pelayanan Kesehatan termasuk Rumah Sakit. DOTs
Merupakan strategi penanggulangan Tuberkulosis di Rumah Sakit melalui pengobatan
jangka pendek dengan pengawasan langsung. Khusus bagi pelayanan pasien
tuberkulosis di Rumah Sakit dilakukan dengan strategi DOTS. Pojok DOTs adalah
tempat untuk konsultasi pasien TB.
Hal ini memerlukan pengelolaan yang lebih spesifik, karena dibutuhkan kedisplinan
dalam penerapan semua standar prosedur operasional yang ditetapkan, disamping itu
perlu adanya koordinasi antar unit pelayanan dalam bentuk jejaring serta penerapan
standar diagnosa dan terapi yang benar, dan dukungan yang kuat dari jajaran direksi
rumah sakit berupa komitmen dalam pengelolaan penanggulangan TB.
Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB
dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat. Menemukan dan
menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB.
Sejarah upaya penanggulangan TB dimulai pada awal tahun 1990-an WHO dan
IUALTD (International Union Against Tb and Lung Diseases) telah mengembangkan
strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai strategi DOTS, dan telah terbukti
sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost efective).
Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci:
a. Komitmen politis
b. Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya
c. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana
kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.
d. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.
e. Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil
pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

Strategi DOTS di atas telah dikembangkan oleh kemitraan global dalam penanggulangan
TB (stop TB partnership) dengan memperluas strategi DOTS sebagai berikut:

a. Mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan mutu DOTS


b. Merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya
c. Berkontribusi dalam penguatan siten kesehatan
d. Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta
e. Memberdayakan pasien dan masyarakat
3
2. Tempat pengambilan sputum dahak
Pemeriksaan laboratorium merupakan analisis biokimia terhadap perubahan fungsi
tubuh yang timbul sebagai akibat dari penyakit tertentu, baik susunan kimia maupun
mekanisme biokimia tubuh. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menunjang
diagnosis suatu penyakit tertentu. Macam-macam pemeriksaan dilaboratorium terdiri dari
berbagai bidang, seperti kimia klinik, hematologi, immunoserologi, kimia makanan, dan
mikrobiologi. Sampel yang diperiksa juga bermacam-macam tergantung kebutuhan dari
pemeriksaan yang akan dilakukan, yaitu darah, urin, sputum, bahkan cairan tubuh.
Salah satu pemeriksaan dilaboratorium mikrobiologi adalah pemeriksaan sputum.
Pemeriksaan sputum diperlukan jika diduga terdapat penyakit paru-paru. Membran
mukosa saluran pernafasan berespons terhadap inflamasi dengan meningkatkan
keluaran sekresi yang sering mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Sputum
berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. Cairan sputum lebih kental dan
tidak terdapat gelembung busa di atasnya, sedangkan cairan sputum yang bercampur air
liur encer dan terdapat gelembung busa di atasnya. Sputum diambil dari saluran nafas
bagian bawah sedangkan sputum yang bercampur air liur diambil dari tenggorokan. 

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum : sebagai sarana pengetahuan kepada keluarga ataupun pasien yang
terduga ataupun terdiagnosa. Tujuan pembangunan Tempat pengambilan sputum
adalah agar hasil pemeriksaan sputum yang diambil memenuhi standar sputum yang
dapat diperiksa.
2. Tujuan Khusus:
a. Pojok DOTS
1) Untuk meningkatkan jejaring TB antar unit pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
bhayangkara
2) Memberikan edukasi dan memberdayakan masyarakat agar ikut menjadi kader
aktif dalam penanggulangan TB.
3) Menurunkan angka insidensi TB karena masyarakat telah mengetahui penularan
dan pencegahannya.
4) Meningkatkan tingkat deteksi penderita TB oleh petugas kesehatan dan
masyarakat khusus nya dilingkungan Rumah Sakit Bhayangkara
5) Meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian karena TB

4
b. Tempat pengambilan sputum dahak
a) Menyediakan tempat bagi petugas ataupun penderita untuk pengambilan sampel
sputum dahak
b) Memperkecil bahaya penularan yang mengandung bakteri TB (Mycobacterium
tuberculosis)

C. RUANG LINGKUP
1.Pendahuluan
2.Pelaksanaan
3.Organisasi
4.Pembiayaan
5.Penutup
II. PELAKSANAAN

Kegiatan Pembangunan pojok DOTS dan tempat pengambilan sputum dahak dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan fasilitas Rumah Sakit bhayang kara dalam memberikan
pelayanan yang prima. Pembangnuan ini akan dilaksanakan pada awal bulan 2016.

III. ORGANISASI
A. KEPANITIAAN
1. Penasehat : dr.Ikaliua Sp.P
2. Penanggung Jawab : Kepala Rumah Sakit Tk. III BHAYANGKARA
KOMPOL Wahono Edhi P. Sp.PD
3. Ketua : dr.Hj Zaitun Rahmawati
4. Pelaksana : Pihak ketiga

5. Tugas dan tanggung jawab :


PenanggungJawab :
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan.
Ketua :
Bertanggung jawab secara operasional terhadap seluruh kegiatan.
Pelaksana :
Bertanggung jawab secara penuh terhadap proses pembangunan pojok DOTS dan
pembangunan ruang sample pengambilan sputum dahak.

5
IV. PEMBIAYAAN
Kegiatan pembangunan pojok DOTS dan ruang pengambilan sample dahak memerlukan
dana Rp.75.000.000.
(Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). Berasal dari dana Rumah Sakit Bhayangkara

V. PENUTUP
Demikianlah rencana kegiatan pembangunan pojok DOTS dan ruang pengambilan
sputum dahak yang akan dilaksanakan untuk dijadikan bahan pertimbangan pimpinan dan
pedoman bagi panitia.

Mengetahui Jambi, Oktober 2015


Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jambi Ketua

dr. Wahono Edhi P. Sp. PD dr.Hj.Zaitun Rahmawati


KOMISARIS POLISI NRP 78020928 PENATA TK I NIP 197212152002122003

6
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAMBI

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III

RENCANA KEGIATAN ANGGARAN PEMBANGUNAN POJOK DOTS DAN PEMBANGUNAN


RUANG PENGAMBILAN SAMPLE DAHAK
TAHUN 2016

@ Bahan Material Rp. 50.000.000


@ Upah Rp. 25.000.000 +
@ Jumlah Rp. 75.000.000

Dana berasal dari rumah sakit.

Jambi, Oktober 2015


Ketua

dr.Hj. Zaitun Rahmawati


PENATA TK I NIP 197212152002122003

Anda mungkin juga menyukai