Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN SEMINAR IMPLEMENTASI

AKSI PERUBAHAN

SISTEM INFORMASI PELAYANAN DASAR (SIMPEDA ) DALAM


RANGKA OPTIMALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN DI
UPT PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL

DISUSUN OLEH

NAMA : EULIS YULIA


NDH : 02
INSTANSI : UPT PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I PUSAT


PELATIHAN PENGEMBANGAN PEMETAAN KOMPETENSI
APARATUR SIPIL NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2020

1
ABSTRAK
SISTEM INFORMASI PELAYANAN DASAR (SIMPEDA ) DALAM
RANGKA OPTIMALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN DI
UPT PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL

UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul adalah salah satu Unit


Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Bandung yang
berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya dikategorikan
puskesmas kawasan perkotaan non rawat inap. Sesuai dengan
visi, misi Pemerintah Kota Bandung, Puskesmas berkewajiban
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan bertanggung jawab
atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan. Salah satu tolok ukur kinerja
Puskesmas adalah meningkatkan cakupan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan. Upaya ini akan berhasil apabila dalam
pemenuhan mutu pelayanan dasar di Puskesmas di dukung oleh
pencatatan dan pelaporan yang tepat ,cepat dan terintegrasi
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui SIMPEDA
(Sistem Informasi Pelayanan Dasar) diharapkan dengan aplikasi
ini dapat memperoleh data hasil pemeriksaan kesehatan pada
masyarakat sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan
puskesmas terhadap masyarakat.

Tahapan pelaksanaan aksi perubahan dilakukan UPT Puskesmas


Cibaduyut Kidul di Jalan Sewu no 2 Kelurahan Cibaduyut Kidul
yang waktu pelaksanaan pada Bulan Maret s.d Mei 2020.

Produk yang dihasilkan terkait implementasi aksi perubahan


adalah adanya Aplikasi ,SK, SOP, laporan hasil pelayanan
kesehatan berdasarkan Sistem Informasi Pelayanan Dasar
(SIMPEDA) menggunakan google form dengan alamat
http://bit.ly/FormKesehatanMasyarakat .

Kata kunci : Puskesmas, Pelayanan Dasar, SIMPEDA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu bentuk investasi dalam mendukung


pembangunan serta berperan penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan adalah kesehatan. Pembangunan
kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam
pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan
merupakan salah satu komponen penting selain pendidikan
dan pendapatan. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah
keadaan sehat baik secara fisik,mental,spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas
berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu
pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota.

3
UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul adalah salah satu Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Bandung yang
berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya dikategorikan
puskesmas kawasan perkotaan non rawat inap.UKBM (upaya
kesehatan berbasis masyarakat) merupakan wujud nyata
peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Posyandu dan posbindu merupakan salah satu jenis UKBM.
Jumlah posyandu dan posbindu ada 15 dari 14 RW yang ada.
Letak UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul berada di jalan Sewu
No. 2 RT 07 RW 02 Kelurahan Cibaduyut Kidul Kecamatan
Bojongloa Kidul, di bagian Selatan Kota Bandung pada
koordinat 107o Bujur Timur, 6 – 57o Lintang Selatan. Daerah
Kota Bandung merupakan daerah cekungan sedangkan bagian
selatan Kota Bandung merupakan dataran yang landai
sehingga merupakan daerah tangkapan air yang sangat
potensial sebagai daerah rawan banjir.
Berdasarkan Laporan Kependudukan dari Kecamatan
Bojongloa Kidul sampai dengan akhir tahun 2019 didapat
bahwa wilayah Cibaduyut dan Cibaduyut Kidul memiliki
sebanyak 59 RT dan 14 RW yang berada di 2 Kelurahan.
UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat) merupakan
wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan. Posyandu dan posbindu merupakan salah satu
jenis UKBM. Jumlah posyandu dan posbindu ada 15 dari 14
RW yang ada. Jumlah Pegawai Untuk mendukung tugas pokok
dan fungsi UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul pada Tahun 2019
adalah sebanyak 22 orang.
Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Permenkes No.43
tahun 2016 yang telah diubah dengan Permenkes No.4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

4
merupakan standar yang harus dipenuhi oleh Puskesmas
dalam upaya pemenuhan jenis dan mutu layanan dasar.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK) adalah program prioritas dari Kementerian Kesehatan.
Program ini merupakan salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga. Cakupan PIS-PK yang dicapai oleh UPT Puskesmas
Cibaduyut Kidul masih 78,74 %. Kurangnya Sumber Daya
Manusia merupakan salah satu hambatan dalam pendataan
ini .
Tabel 1.1
CAKUPAN KUNJUNGAN KELUARGA PIS-PK
JUMLAH JUMLAH KK CAKUPAN
NO KELURAHAN SASARAN YANG DI KUNJUNGAN
KK KUNJUNGI KELUARGA

1 Cibaduyut Kidul 2137 1991 93,16 %


2 Cibaduyut 3707 2611 70,43 %
Total 5844 4602 78,74 %

Program kesehatan lingkungan adalah upaya untuk


meningkatkan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi
dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum,
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan lingkungan
dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan
keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak
lingkungan.cakupan hasil kegiatan program kesling masih di
bawah target karena belum ada petugas Sanitarian yang
khusus menangani masalah kesehatan lingkungan di UPT
Puskesmas Cibaduyut Kidul.
Tabel 1.2
CAKUPAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

NO URAIAN TARGET REALISASI MASALAH

5
1 Prosentase
Penduduk terhadap
akses sanitasi yang 100 28 -72
layak (jamban
sehat)
2 Prosentase
penduduk terhadap
akses air minum 100 100 0
yang berkualitas
(memenuhi syarat)
3 Jumlah desa yang
melaksanakan 100 100 0
STBM
4 Presentase Inspeksi
Kesehatan
lingkungan
terhadap sarana air 100 55 -45
bersih, pasar
sehat , TFU dan
TPM

Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program


pokok puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Permenkes No.43
tahun 2016 yang telah diubah dengan Permenkes No.4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal ,
Pemerintah Daerah wajib memenuhi mutu pelayanan setiap
jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Kesehatan. standar
yang harus dipenuhi oleh Puskesmas dalam upaya pemenuhan
jenis dan mutu layanan dasar. Jenis pelayanan dasar yang ada
di SPM adalah pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, ibu
bersalin, bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar, usia
produktif, usia lanjut, penderita hipertensi,penderita diabetes
mellitus, orang dengan gangguan jiwa berat, orang terduga

6
tuberculosis dan orang dengan risiko terinfeksi HIV. Target
pencapaian SPM seluruhnya adalah 100 %. Pada Tahun 2019,
cakupan SPM untuk beberapa indikator masih dibawah target
Tabel 1.3
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
UPT PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL TAHUN 2019
NO JENIS PELAYANAN SASARAN REALISASI TARGET REALISASI
(ORANG) (ORANG) (%) (%)
1 Pelayanan kesehatan
ibu hamil 393 430 100 109,41
Pelayanan kesehatan
2 ibu Bersalin 375 368 100 98,13
Pelayanan kesehatan
3 bayi baru lahir 307 350 100 114
Pelayanan kesehatan
4 Balita 1.544 1544 100 100
Pelayanan kesehatan
5 Pada Usia Pendidikan 2.080 1279 100 61,49
Dasar
Pelayanan kesehatan
6 Pada Usia Produktif 14.265 12078 100 84,67
Pelayanan kesehatan
7 Pada Usia lanjut 2.424 2513 100 103,67
Pelayanan kesehatan
8 Penderita Hipertensi 5.221 4173 100 79,93
Pelayanan kesehatan
9 Penderita Diabetes 328 258 100 78,66
Militus
Pelayanan kesehatan
10 Penderita orang 17 17 100 100
dengan gangguan jiwa
berat
Pelayanan kesehatan
11 Penderita orang 34 34 100 100
dengan TB

Pelayanan kesehatan
12 Penderita orang 427 363 100 85,01
dengan risiko
terinfeksi HIV
Sumber data :Laporan Tahunan UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul Tahun 2019

Dari latar belakang tersebut, maka permasalahan yang ada


di Puskesmas kami yaitu sebagai hasil identifikasi yang menjadi
masalah utama adalah Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) masih dibawah target sehingga mengakibatkan rendahnya
cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di UPT Puskesmas
Cibaduyut Kidul.

7
Identifikasi permasalahan dilakukan melalui metode
Urgency,Seriousness, Growth (USG). Metode USG merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode
teknik skoring.Urgency (U) yaitu berapa banyak waktu yang
tersedia untuk menangani masalah, Seriousness (S yaitu) besarnya
dampak yang timbul, Growth (G) yaitu kemungkinan
berkembangnya masalah tersebut semakin besar.
Tabel 1.4
Identifikasi Prioritas Masalah dengan Metode USG
NO MASALAH POKOK U S G TOTAL RANKING

1 Rendahnya Cakupan
Standar Pelayanan 5 4 4 13 I
Minimal (SPM)
2 Rendahnya Cakupan
Pendataan KS 4 4 3 11 III
3 Rendahnya Program
Kesehatan Lingkungan 4 4 4 12 II

Masalah merupakan kesenjangan antara pencapaian kinerja


keadaan sekarang dengan pencapaian kinerja yang
diinginkan.Adapun sebagai penyebab/ masalah pokok sebagai
penyebab masalah utama adalah :
a. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan
b. Kurangnya sosialisasi pada masyarakat
c. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya melakukan
skrining kesehatan diri
d. Kurang antusias masyarakat mengunjungi posbindu
dan penyebab/masalah pokok yang prioritas adalah Kurang
optimalnya sistem pencatatan dan pelaporan. Adapun sebagai
penyebab/masalah spesifik sebagai penyebab masalah pokok
adalah
a. Sistem pencatatan dan pelaporan masih manual dan
belum terintegrasi

8
b. Kurang optimalnya pencatatan dan pelaporan dari
pemegang program
c. Kurangnya kesadaran petugas menginput data hasil
kegiatan pelayanan
d. Pengiriman laporan Standar Pelayanan Minimal tidak
tepat waktu
Dan penyebab/masalah spesifik yang prioritas adalah Sistem
pencatatan dan pelaporan masih manual dan belum terintegrasi ,
dengan adanya masalah pokok dan masalah spesifik ini maka
pencatatan dan pelaporan belum dapat dilaksanakan secara
optimal , dan berakibat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) masih dibawah target. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Pohon Masalah dan Analisa USG sebagai berikut :

Gambar 1.1
Pohon Masalah

Pencapaian Standar Pelayanan


Minimal (SPM) masih dibawah
target 4
AKIBAT

Rendahnya cakupan Standar


1
Pelayanan Minimal (SPM)
SEBAB

2A 2B 2C 2D

Kurangnya Kurangnya Kurang Kurang


sosialisasi pemahaman optimalnya antusias
pada tentang pencatatan masyarakat
masyarakat pentingnya dan mengunjungi
melakukan pelaporan posbindu
skrining
kesehatan

3A 3B 3C 3D

Sistem Pengiriman
Kurang Kurangnya pencatatan laporan
K
optimalnya kesadaran dan pelaporan Standar
pencatatan petugas masih manual Pelayanan
dan pelaporan menginput data dan belum 9
Minimal tidak
dari pemegang hasil kegiatan terintegrasi tepat waktu
program pelayanan
Keterangan :
Masalah utama yang dihadapi adalah No. 1
Penyebab Pokok No. 1 yang dominan adalah No. 2C
Penyebab spesifik No. 2C yang dominan adalah No. 3C
Akibat masalah utama No.1 adalah No.4.
Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG dan Pohon
masalah maka dapat di simpulkan Akar penyebab masalah dari
rendahnya cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ,penyebab/
masalah pokok sebagai penyebab masalah utama adalah Kurang
optimalnya pencatatan dan pelaporan, Adapun sebagai
penyebab/masalah spesifik sebagai penyebab masalah pokok
adalah sistem pencatatan pelaporan masih manual dan belum
terintegrasi,.
Gagasan aksi perubahan dilatar belakangi oleh rendahnya
cakupan Standar Pelayanan Minimal yang disebabkan masih
belum optimalnya pencatatan dan pelaporan terutama pada
pelayanan pasien luar gedung dan integrasi dari program –
program terkait

Gambar 1.2
Gagasan Aksi Perubahan

Kondisi Kondisi
yang
saat ini
diharapkan
Belum Optimalnya Pencatatan
Pelaporan Cakupan SPM
Cakupan SPM
dibawah target sesuai target
100 % 100 %

INOVASI
SIMPEDA
(Sistim Informasi Pelayanan Dasar)

10
Untuk menyelesaikan kondisi diatas, maka alternatif
pemecahan masalah yang dilakukan adalah mengoptimalkan
pencatatan dan pelaporan secara digital dan terintegrasi melalui aksi
perubahan SIMPEDA (Sistem Informasi Pelayanan Dasar) untuk
meningkatkan cakupan SPM. Inovasi ini belum pernah digunakan di
UPT Cibaduyut Kidul.

B.VISI,MISI,TUGAS POKOK DAN FUNGSI dan STRUKTUR


ORGANISASI
A. VISI

Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih


menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan
daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan
selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban. Visi Kota
Bandung Tahun 2018-2023, yaitu:
Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka
panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan
pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kota
Bandung Tahun 2018-2023, yaitu :
“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN,

SEJAHTERA DAN AGAMIS”

B. MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang


akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis internal dan
eksternal. Rumusan Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Membangun Masyarakat yang humanis, agamis,


berkualitas dan berdaya saing

11
b. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif,
Efisien dan Melayani
c. Membangun Perekonomian yang Mandiri, Kokoh, dan
Berkeadilan
d. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata
ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan
e. Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif,
kolaboratif dan terintegrasi
Berdasarkan Misi Kota Bandung yang telah ditentukan
maka UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul mengacu pada Misi Kota
Bandung poin ke 1 (satu) yaitu “Membangun Masyarakat yang
Humanis, Agamis, Berkualitas dan Berdaya Saing” dan poin ke
3 (Tiga) yaitu “Membangun Perekonomian yang Mandiri,
Kokoh, dan Berkeadilan”
3.TUPOKSI

Berdasarkan permenkes No 75 Tahun 2014 bahwa


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;


b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya .

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 huruf a, Puskesmas berwenang untuk:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara


komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;

12
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas
dan pengunjung;
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
6. Melaksanakan rekam medis;
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan
fasilitaspelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
10.Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
Kepala Sub bagian Tata Usaha UPT Puskesmas mempunyai
Tugas Pokok dan Fungsi ,untuk melaksanakan fungsi
sebagaimana tersebut di atas ,Sub bagian Tata Usaha mempunyai
rincian tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan penyusunan Laporan Pelayanan Kesehatan
di UPT Puskesmas Sesuai Standar
2. Menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi dan
ketatausahaan di lingkungan UPT
3. Menyusun rencana kegiatan di lingkup ketatausahaan
4. Melakksanakan administrasi keuangan,kepegawaian dan
perlengkapan di lingkungan UPT
5. Membuat dan menyampain laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan
6. Melakukan hubungan kerja dengan perangkat daerah
Pemprov,pemerintah pusat dan instansi terkait lainnya
sesuai tugas dan fungsi lainnya.

13
4.STRUKTUR ORGANISASI

UPT pada Dinas merupakan salah satu unit organisasi


dilingkungan Dinas dan dipimpin oleh seorang Kepala UPT serta
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris Dinas, mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan Kota Bandung lingkup pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
Menurut pasal 34 Peraturan Menteri kesehatan nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat : Organisasi
Puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja
Puskesmas. Secara lengkap Bagan Susunan Organisasi UPT
Puskesmas Cibaduyut Kidul dapat dilihat dalam Gambar sebagai
berikut :

14
Gambar 1.3
STRUKTUR ORGANISASI
BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 75 TAHUN 2014
SK KEPALA DINAS NO.050/8900-Dinkes

Kepala UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul Ka.Sub. Bagian Tata Usaha


drg. Ira Puspitaningsih Eulis Yulia,A.Md.Kg

Pj. Sist. Informasi PKM Pj. RumahTangga/Aset Pj. Kepegawaian Pj.


Annesa Agusti Putri Teti Setiawati,Am.Keb Ahyar,SE Keuangan
Gina Nurafra,SGz Desirian Dwiputri Muhamad Shadam Dewi Ratnaningsih,SE
,S.Farm.Apt
Koorddinator Upaya Kesehatan Perseorangan, Koordinator Jaringan Pelayanan Puskesmas dan jaringan Fasilitas
Koorddinator Upaya Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Kefarmasian dan Laboratorium pelayanan Swasta
Teti Setiawati,Am.Keb dr. Erni Handayani dr. Erni Handayani

Rawat Jalan Kefarmasian


PJ.Promosi Kesehatan PJ.PIS PK Desirian Dwiputri
Widaningsijh,Amd.Keb Dewi Kartini,SKM Siti Rahmani Fauziah
Pel. Pemeriksaan Umum
dr. Erni Handayani
PJ.Kesehatan PJ.Porgram UKGM Laboratorium
Lingkungan Lisna Ginawati Pel. Kesehatan Gigi dan Fitri,AMK
Dewi Kartini,SKM Mulut
PJ.Program UKGS drg. Ira Puspitaningsih Pelayan Gawat Darurat
PJ.KIA/KB Lisna Gitawati Nikka Rizky
Teti Setiawati,Am.Keb Pelayanan KIA/KB
PJ. Porgram Kes. Teti Setiawati,Am.Keb PJ PTM
PJ.Kesehatan Anak Siska Meitya
Indera
Ratna Pelayanan MTBS
Harti
Mustika,Amd.Keb Ratna Mustika PJ Program Haji
PJ. Imunisasi PJ.Program Kes. Jiwa Harti
Alsi Tudilammiania Nkka Rizky
Home Care
Nikka Rizky PJ. Prolanis
PJ.ProgramGizi PJ. Program Lansia Siska Meitya
Ghina Nur’arfa Siska Meitya Konseling Sanitasi
Dewi Kartini Rujukan
PJ.Program P2PL PJ.Program Kesorga dr. Neti Watini
Fitri,AMK Ratna Mustika Konseling Gizi
Ghina Nur Afra KIPKA
PJ. Perkesmas PJ.Kes. Tradisional Widaningsih,Am.Keb
Nikka Rizky Siti Rahmani fauziyyah Konseling TB
Fitri,AMK

15
C. TUJUAN

Tujuan aksi perubahan ini adalah sebagai berikut :


1) Tujuan Jangka Pendek
Terindentifikasi pelayanan dasar dan terlaksananya tindak
lanjut pemberian pelayanan melalui SIMPEDA (Sistem
Informasi Pelayanan dasar)
2) Tujuan Jangka Menengah
Monitoring dan Evaluasi Aplikasi SIMPEDA
3) Tujuan Jangka Panjang
Pengembangan Aplikasi pada peningkatan Pelayanan di
Puskesmas
D. MANFAAT AKSI PERUBAHAN
Manfaat dari Aksi Perubahan Ini antara lain :

1) Manfaat Internal
a. Peningkatan kinerja Puskesmas

b. Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan

c. Peningkatan mutu pelayanan puskesmas terhadap

masyarakat

2) Manfaat Eksternal
a. Memperoleh data hasil pemeriksaan kesehatan pada

masyarakat terutama pada kegiatan luar Gedung

b. Evident Base pencapaian kinerja puskesmas sebagai

bahan laporan ke Dinas Kesehatan

c. Penyampaian laporan bulanan ke Dinas kesehatan

tepat waktu

E. AREA DAN RUANG LINGKUP AKSI PERUBAHAN

Cakupan SPM dibawah target 100 % salah satunya


disebabkan oleh masih belum optimalnya pencatatan dan
pelaporan di UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul.Ruang lingkup

16
proyek perubahan ini adalah adalah mengoptimalkan pencatatan
dan pelaporan pelayanan keshatan dasar secara digital dan
terintegrasi kegiatan melalui SIMPEDA (Sistem Informasi
Pelayanan Dasar) untuk meningkatkan cakupan SPM yang
dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul
Waktu pelaksanaan aksi perubahan terbagi menjadi jangka Pendek
2 bulan (9 Maret -7 Mei 2019), jangka menengah 6-12 bulan dan
jangka panjang > 1 tahun.

A. UKURAN DAN KRITERIA PENCAPAIAN TUJUAN AKSI

Ukuran dan kriteria pencapaian tujuan aksi perubahan ini adalah

1) Tersediannya SK Tim Efektif

2) Tersediannya petunjuk teknis /pedoman penggunaan Aplikasi

3) Tersedianya desain aplikasi

4) Tersediannya Aplikasi

5) Tersedianya SK Aplikasi

6) Adanya bukti sosialisasi alur penggunaan aplikasi dan cara


pengisian data hasil pelayanan secara digital

7) Adanya kontak awal dari petugas untuk memasukan data hasil


pelayanan kesehatan pada Aplikasi SIMPEDA

17
BAB II

DESKRIPSI AKSI PERUBAHAN

A. LOKASI AKSI PERUBAHAN

Lokasi Aksi Perubahan ini di lakukan di UPT Puskesmas


Cibaduyut Kidul Dinas Kesehatan Kota Bandung .

B. ORGANISASI AKSI PERUBAHAN

Gambar 2.1

TATA KELOLA AKSI


PERUBAHAN

COACH MENTOR

ACTION LEADER

TIM SIMPEDA
EFEKTIF

Tata kelola Aksi Perubahan sebagaimana digambarkan dalam


struktur diatas, dengan uraian tugas sebagai berikut:

1. Mentor : drg. Ira Puspitaningsih

 Mentor adalah Kepala UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul


selaku atasan langsung action leader.

 Memberikan dukungan penuh kepada action leader dalam


mempersiapkan laporan aksi perubahan yang akan

18
dilakukan

 Memberikan arahan, saran, masukan dan panduan untuk


merealisasikan aksi perubahan agar memberikan manfaat
maksimal bagi organisasi dan masyarakat.

 Sebagai atasan langsung memberikan kesepakatan dan


persetujuan atas dokumen laporan aksi perubahan
2. Coach : Dr.H.Dadang Dally, M.Si

 Melakukan bimbingan serta menggali potensi peserta diklat


dalam penyusunan gagasan perubahan.
 Melakukan monitoring perkembangan gagasan perubahan.

 Memberikan arahan kepada peserta apabila terdapat


permasalahan
3. Action Leader :Eulis Yulia

 Memimpin pelaksanaan pengelolaan aksi perubahan

 Memastikan gagasan perubahan memperoleh dukungan dari


pimpinan dan staf

 Sebagai key player dalam aksi perubahan

 Memastikan jadwal dan tujuan aksi dapat tercapai


4. Tim Monitoring dan Evaluasi : Melaksanakan monitoring dan
evaluasi kegiatan

5. Tim Administrasi :Melaksanakan kegiatan administrasi

6. Tim Dokumentasi :Melaksanakan dokumentasi kegiatan

7. Tim IT : Menyiapkan kebutuhan IT

C. MILLESTONE AKSI PERUBAHAN


Millestone merupakan tahapan pencapaian setiap jangka
waktu Aksi perubahan. Milestone dalam Aksi perubahan ini adalah
sebagai berikut :

19
Gambar 2.2
MILLESTONE

9 Maret-7 Mei 2020 Mei – Okt 2020 Okt 2020-Okt 2021

20
Tabel 2.1
JADWAL RENCANA KEGIATAN AKSI PERUBAHAN

RENCANA
JANGKA JANGKA
JANGKA PENDEK MENENGAH PANJANG

NO URAIAN KEGIATAN OUTPUT EVIDANCE MARET 2020 APRIL 2020 MEI MEI S.D OKT Okt 2020 s/d
2020 2020 Okt 2021
II III IV I II III IV I

JANGKA PENDEK

Melapor ke atasan langsung Arahan dan persetujuan dari Lembar persetujuan


(mentor) tentang rencana mentor
1 sekaligus membuat
kesepakatan tentang
rancangan aksi perubahan

Pimpinan dan Staf


2 Melakukan komitmen Puskesmas paham dan Undangan Rapat,
bersama /Dinamisasi Staf berkomitmen pada Aksi Nota kesepakatan
perubahan Notulen, Daftar
Hadir
3 Konsultasi ke Subag Adanya gambaran tentang
Progdatin Dinkes sistem informasi pada Resume dan Foto
pelayanan dasar

4 Membentuk tim efektif Adanya draft SK tim efektif Undangan Rapat,


Notulen, Daftar Hadir,
SK tim
efektif

21
5 Mendesign Aplikasi Simpeda Adanya desain aplikasi Desain aplikasi

6 Menyusun Draft aplikasi Adanya Draft Aplikasi Draft Aplikasi


SIMPEDA

7 Membuat Prototype aplikasi Adanya Prototype Prototype Aplikasi


Simpeda Simpeda
8 Membuat Manual Book Adanya juknis Manual Book Manual Book
Aplikasi Simpeda

9 Sosialisasi dan Uji Coba Petugas memahami dan Undangan Rapat,


penggunaan prototype mengaplikasikan sesuai Notulen, Daftar
Aplikasi pedoman penggunaan Hadir dan foto
Aplikasi
11 Membuat dan mengesahkan Adanya SK Apikasi SK Aplikasi
SK Aplikasi

10 Melakukan Monitoring dan Adanya masukan untuk Daftrar Ceklis


Evaluasi aplikasi Simpeda perbaikan hasil Monev
jangka pendek

JANGKA MENENGAH

1 Melengkapi fitur Aplikasi Adanya Aplikasi dengan fitur Aplikasi


Simpeda lengkap

2 Uji coba input data pada Petugas menginput hasil Data hasil
Aplikasi pelayanan pada Aplikasi pelayanan
SIMPEDA
3 Melakukan monitoring dan Adanya masukan untuk Daftar ceklis
evaluasi jangka menengah perbaikan Monitoring

JANGKA PANJANG

22
1 Pengembangan Aplikasi pada
peningkatan pelayanan di
puskesmas

2 Tahap Persiapan Adanya sistem yang lebih


lengkap untuk pelayanan di
3 puskesmas
Tahap Pelaksanaan

4 Tahap Monitoring dan


Evaluasi Aplikasi Simpeda
jangka panjang

23
D. Sumber Daya Organisasi
1. Tim Kerja
Pengorganisasian Sumber Daya manusia dalam mengoptimalkan
pencatatan dan pelaporan secara digital adalah sebagai berikut :

SUSUNAN TIM EFEKTIF


MENTOR

Drg.IRA PUSPITANINGSIH

COACH
ACTION LEADER
EULIS YULIA Dr.H.DADANG DALLY.M.Si

TIM TIM IT TIM TIM MONITORING


ADMINISTRASI DOKUMENTASI DAN EVALUASI

2. Jejaring Kerja
Setiap sumber daya organisasi seperti sumber daya manusia
yaitu jejaring kerja, peralatan berupa perangkat komputer,
jaringan internet dan alat tulis kantor serta anggaran telah
diidentifikasi. Untuk identifikasi jejaring kerja dapat di lihat
pada daftar dan matriks jejaring kerja di bawah ini :

Daftar Jejaring kerja

24
POTENSI
NO NAMA SCORE DUKUNGAN/PERAN
1 Kepala UPT Puskesmas ++ Mentor
2 Penanggungjawab ++ Dukungan kegiatan
program UKM Esensial Penerima manfaat
3 Penanggungjawab ++ Dukungan Kegiatan
program UKM Penerima manfaat
Pengembangan
4 Penanggungjawab ++ Dukungan Kegiatan
program UKP Penerima manfaat
5 Penanggungjawab data ++ Dukungan Kegiatan
dan informasi Penerima manfaat
6 Penanggungjawab IT ++ Pelaksana Teknis
7 Kepala Sub Bagian + Dukungan kegiatan
Progdatin
8 Lurah dan staf + Penerima Manfaat
9 Camat dan staf + Penerima Manfaat
10 Masyarakat + Penerima Manfaat

Matriks Jejaring kerja

25
Dukungan

+/- +/+

Ka UPT
 Kepala Sub Bagian Pj UKM Esensial
Progdatin Pj UKM Pengembangan
Pj UKP
Pj Data dan informasi
Pj IT
Manfaat
Manfaat

 Kecamatan
1.Petugas Pendaftaran  Kelurahan
2.Cleaning service
 Masyarakat
3.Petgas Keamanan

-/- -/+

Dukungan

BAB III
PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN

Tahap pelaksanaan aksi perubahan ini merupakan tindak lanjut


dari tahapan merancang aksi perubahan yang telah dilaksanakan pada
tahap sebelumnya.
Pelaksanaan aksi perubahan ini terdiri dari beberapa bagian ,yang
dapat dilaksanakan sebagai berikut :

A.CAPAIAN AKSI PERUBAHAN

1. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Aksi perubahan ini adalah selama selama dua
bulan (9 Maret -7 Mei 2020)

26
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan aksi perubahan ini adalah UPT Puskesmas
Cibaduyut Kidul jln.Sewu no 2 Kelurahan Cibaduyut Kidul
Kecamatan Bojongloa Kidul.

3. Proses Pelaksanaan
Sesuai dengan millestone yang disampaikan pada saat rancangan
awal aksi perubahan dapat disampaikan capaian sebagai berikut:

27
Tabel 3.1
JADWAL KEGIATAN

RENCANA
JANGKA JANGKA
JANGKA PENDEK MENENGAH PANJANG

NO URAIAN KEGIATAN OUTPUT EVIDANCE MARET 2020 APRIL 2020 MEI 2020 MEI S.D OKT Okt 2020 s/d CAPAIAN
2020 Okt 2021
II III IV I II III IV I

JANGKA PENDEK
10 Maret Selesai Lembar
Melapor ke atasan langsung Arahan dan Lembar persetujuan persetujuan
(mentor) tentang rencana persetujuan dari
1 sekaligus membuat mentor
kesepakatan tentang
rancangan aksi perubahan

Pimpinan dan Staf 13 Maret Selesai Undangan


2 Melakukan komitmen Puskesmas paham Undangan Rapat, Rapat, Nota
bersama /Dinamisasi Staf dan berkomitmen Nota kesepakatan kesepakatan
pada Aksi Notulen, Daftar Hadir Notulen,
Daftar Hadir
perubahan
3 Konsultasi ke Subag Adanya gambaran 23 Maret Selesai Resume dan
Progdatin Dinkes tentang sistem Resume dan Foto Foto
informasi pada
pelayanan dasar
4 Membentuk tim efektif Adanya draft SK tim Undangan Rapat, 16 Maret Selesai Undangan
efektif Notulen, Daftar Hadir, Rapat,
SK tim Notulen,
efektif Daftar
Hadir, SK
tim
efektif

28
5 Mendesign Aplikasi Simpeda Adanya desain Desain aplikasi 27 Maret
aplikasi

6 April 13
April
6 Menyusun Draft aplikasi Adanya Draft Draft Aplikasi
SIMPEDA Aplikasi

7 Membuat Aplikasi Simpeda Adanya Prototype Aplikasi Simpeda 18 April 25


April

8 Membuat Manual Book Adanya juknis Manual Book 27 ,30


April
Aplikasi Simpeda Manual Book

9 Sosialisasi dan Uji Coba Petugas memahami Undangan Rapat, 2 & 4 Mei
penggunaan prototype dan mengaplikasikan Notulen, Daftar
Aplikasi sesuai pedoman Hadir dan foto
penggunaan Aplikasi
11 Membuat dan mengesahkan Adanya SK SK Aplikasi 5 Mei
SK Aplikasi Apikasi

10 Melakukan Monitoring dan Adanya masukan Daftrar Ceklis hasil 6 Mei


Evaluasi aplikasi Simpeda untuk perbaikan Monev
jangka pendek

JANGKA MENENGAH

1 Melengkapi fitur Aplikasi Adanya Aplikasi Aplikasi


Simpeda dengan fitur lengkap

2 Uji coba input data pada Petugas menginput Data hasil


Aplikasi hasil pelayanan pada pelayanan
Aplikasi SIMPEDA
3 Melakukan monitoring dan Adanya masukan Daftar ceklis
evaluasi jangka menengah untuk perbaikan Monitoring

JANGKA PANJANG
1 Pengembangan Aplikasi pada
peningkatan pelayanan di
puskesmas

29
2 Tahap Persiapan
Adanya sistem yang
3 lebih lengkap untuk
Tahap Pelaksanaan pelayanan di
puskesmas
4 Tahap Monitoring dan
Evaluasi Aplikasi Simpeda
jangka panjang

30
4. Tim Efektif Aksi Perubahan
Tim efektif merupakan tim yang membantu Action Leader dalam
menyelesaikan aksi perubahan ini. Aksi perubahan ini di tetapkan
dalam SK Tim Efektif Nomor
:800-5/011-pkmcibaduyutkidul/SK/III/2020 tentang
Pembentukan Tim sistem Informasi Kesehatan Dasar (SIMPEDA)
UPT Puskesmas Cibaduyut Kidul.

5. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

31
B. KENDALA PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN DAN STRATEGI
MENGATASI KENDALA
1. Kendala
Dalam pelaksanaan dan menyelesaikan aksi
perubahan ini tentunya juga terdapat permasalahan –
permasalahan yang dihadapi, baik itu kndala internal maupun
kendala eksternal.Beberapa kendala tersebut antara lain :
a. Kurangnya pemahaman staf tentang aksi perubahan
b. Kemampuan penguasaan teknologi yang kurang optimal
c. Sarana, prasarana dan biaya kurang memadai

d. Belum optimalnya kinerja tim efektif dalam menyelesaikan


tugas sesuai dengan uraian tugas yang sudah melekat pada
jabatannya
e. Sulitnya melakukan koordinasi dengan pemegang program
pada saat pandemi korona karena petugas melaksanakan
kerja di rumah secara bergantian

2. Strategi Mengatasi Kendala


Dalam rangka konsistensi pelaksanaan aksi
perubahan, maka segala kendala yang terjadi selama masa
pelaksanaan aksi perubahan harus terus disikapi dengan
bijaksana. Adapun strategi yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan dan pemahaman bahwa aksi perubahan ini
berdampak terhadap peningkatan cakupan program
b. Melaksanakan sosialisasi dan uji coba aplikasi
c. Memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki
dengan sebaik-baiknya.

d. Melakukan koordinasi dengan tim efektif dan memberikan


pemahaman tentang Uraian Tugas
e. Melaksanakan sosialisasi dan Uji coba Aplikasi secara
bertahap sesuai jadwal petugas masuk kerja.

32
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan


Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
menyelenggarakan fungsinya Puskesmas berwenang terhadap salah
satunya Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Permenkes No.43
tahun 2016 yang telah diubah dengan Permenkes No.4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan standar yang harus dipenuhi oleh Puskesmas dalam
upaya pemenuhan jenis dan mutu layanan dasar. Jenis pelayanan
dasar yang ada di SPM.Kondisi yang dharapkan Target pencapaian
SPM selurunya adalah 100 % sedangkan kondisi saat ini
pencapaian SPM masih belum mencapai target , oleh karena itu
Gagasan aksi perubahan dilatar belakangi oleh rendahnya cakupan
Standar Pelayanan Minimal yang disebabkan masih belum
optimalnya pencatatan dan pelaporan maka alternatif pemecahan
masalah yang dilakukan adalah mengoptimalkan pencatatan dan
pelaporan secara digital dan terintegrasi melalui aksi perubahan
SIMPEDA (Sistem Informasi Pelayanan Dasar) .

B. Rekomendasi

Mengingat kemanfaatan inovasi ini sangat besar bagi


peningkatan pelayanan publik di UPT Puskesmas Puskesmas

33
Cibaduyut Kidul maka penulis mengharapkan dukungan dari
couch, mentor, penguji dan tim kerja.

34
35

Anda mungkin juga menyukai