Anda di halaman 1dari 34

SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat adalah salah satu bagian dari upaya
pemerintah dalam rangka memenuhi hajat hidup rakyat untuk mendapat akses pelayanan bidang
kesehatan. Pelayanan Kesehatan meliputi kesehatan individu atau perorangan dan kebutuhan
kesehatan masyarakat. Pada hakikatnya pembangunan bidang kesehatan adalah menciptakan
kondisi sehat pada tiap individu dan lingkungan tempat tinggalnya, serta perilaku hidup masyarakat
yang sehat. Dengan harapan tercipta sebuah kondisi rakyat Indonesia yang sehat, mandiri, dengan
Umur Harap Hidup yang panjang.
Untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan nasional bidang
kesehatan, diperlukan pedoman Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan sebagai salah satu unsur Kementerian dan Lembaga
Penyelenggaraan Pemerintah menyusun sebuah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan. SPM yang disusun di Kementerian Kesehatan berupa target-target capaian. Penyusunan
Target Indikator dan Definisi Operasional SPM Bidang kesehatan ini mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 dan Permenkes Nomor : 4 Tahun 2019 tentang standar teknis
pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan
Peraturan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 42 2019 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Permenkes tersebut sebagai dasar penyusunan indikator
SPM wajib. Pada prinsipnya Target Indikator dan Definisi Opersional SPM ini menampung kondisi
pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun milik swasta..
Indikator SPM Tambahan Sesuai Kebutuhan tersebut dilengkapi dengan definisi operasional,
formula perhitungan, dan target capaian SPM selama 5 tahun. SPM ini disusun sebagai alat
Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk menjamin masyarakat supaya mendapatkan akses dan
mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan
wajib. SPM bersifat sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggung
jawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian.

B. TUJUAN

Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Tanjung Kerang adalah
sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman bagi puskesmas dalam penyelenggaraan layanan kepada masyarakat.


2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang dibutuhkan
4. Alat Akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya.
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan puskesmas.

C. PENGERTIAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

secara minimal.SPM di Puskesmas menjadi acuan Puskesmas dalam mencapai standar kinerja,
membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

D. LANDASAN HUKUM
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4) Peraturan Pemerintah Namor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
5) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolan Keuangan Badan Layanan
Umum yang telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan Layanan Umum Daerah.
8) Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 TentangPedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan
Minimal.
12) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang
Pelayanan Publik.
13) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 7/PER/25/M.PAN

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421). Selain itu Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700). Dan Juga Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063). Maka dengan memperhatikan dan menimbang Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, urusan Kesehatan merupakan urusan
pemerintah yang dibagi antara Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi dan Pemerintah
daerah kabupaten/kota, bersifat wajib, dan terkait dengan pelayanan dasar. Selain itu untuk
menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan nasional bidang kesehatan, maka
diperlukan pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
menetapkan kententuan Mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. Urusan
Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar terdiri atas : a) Pendidikan, b)
Kesehatan, c) pekerjaan umum dan penataan ruang, d) perumahan rakyat dan kawasan pemukiman,
e) ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat, f) Sosial.
Di Bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan terlebih dahulu dengan
mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Sebagai acuan pelaksanaan SPM bidang kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin, maka
diterbitkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 42 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.
Berdasarkan peraturan tersebut terdapat 12 indikator pelayanan wajib. Seluruh indikator
SPM wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran kesehatan diwilayah Kabupaten Musi Banyuasin baik
dari fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun non pemerintah.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


SPM BLUD puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan
sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan
kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan data BPS
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2018 sebesar 63,47%.Untuk meningkatkan IPM sebagai indikator
keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bertekad
membenahi kebijakan maupun program-program dibidang kesehatan. Salah satunya dengan
meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Jalan Tanjung Kerang dengan
meningkatkan PPK UPT (Pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah) pada
Puskesmas Rawat Jalan Tanjumg Kerang. Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta
masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik Puskesmas Rawat Jalan Tanjung Kerang.

Penentuan isu-isu strategis ditentukan oleh beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
urusan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Tanjung Kerang, Pada hal
telah disebutkan diatas maka terdapat sejumlah isu strategis sebagai entry point sebagai upaya
antisipasi, penanggulangan dan tindak lanjut. Isu strategis yang diangkat oleh UPT Puskesmas
Tanjung Kerang meliputi :
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Pengembangan jenis pelayanan
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Teknologi Informasi
7. Peningkatan kompetensi tenaga medis dan paramedis dengan pelatihan.

F. KEBIJAKAN UMUM
Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan dan program-
program. Kebijakan merupakan arah atau ketentuan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
sebagai dasar untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam melaksanakan
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan dan
sasaran.
Dalam rangka menunjang tercapainya Visi UPTD Puskesmas Tanjung Kerang yaitu
”Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu ,merata dan terjangkau” maka UPTD Puskesmas
Tanjung Kerang untuk mencapai visi UPTD Puskesmas Tanjung Kerang tersebut UPTD Puskesmas
Tanjung Kerang menetapkan misi yaitu “ Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dibidang
kesehatan” selanjutnya Visi dan Misi UPTD Puskesmas Tanjung Kerang dibuat berdasarkan
Rencana Strategis dengan sasaran strategis yang akan dicapai selama kurun waktu 5 tahun (2017-
2020) sebagai berikut :
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN
Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama yang
merupakan Pelyanan Rawat Jalan serta Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama (UKM)
meliputi :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga
1) Pelayanan Kesehatan reproduksi
2) Pelayanan Kesehatan anak (bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar)
3) Pelayanan kesehatan usia produktif
4) Pelayanan kesehatan usia lanjut
5) Keluarga Berencana.
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
a) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
b) Pelayanan pencegahan dan perigendalian penyakit tidak menular

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat Promotif, Preventif serta
Inovatif yang di buat sesuai prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di Puskesmas.

Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan UPTD Puskesmas Tanjung Kerang merupakan


pelayanan kesehatan yang bersifat Kuratif dan Rehabilitatif serta Edukatif yang Standar Pelayanan
dan Tahapan Pencapaian Pelayanan telah di tetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Musi
Banyuasin adalah sebagai berikut :
1) Pelayanan Gawat Darurat non 24 jam
2) Pelayanan Rawat Jalan
3) Pelayanan persalinan normal
4) Pelayanan Farmasi
5) Pelayanan Laboratorium sederhana
6) Serta pelayanan tambahan BLUD UPT Puskesmas Tanjung Kerang yaitu Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut berupa Pembersihan Karang gigi dll
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di UPTD Puskesmas Tanjung Kerang disusun dalam bentuk Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang dituangkan di dalam dokumen Tata Kelola yang ditetapkan Oleh
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Kerang.

C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG


Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Tanjung Kerang mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal Yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan dan Peraturan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 42 2019 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Surat keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 800/ /SK/KES/X/2020 tentang Standar Pelayanan
Minimal dan Tahapan Pencapaian Pelayanan Kesehatan Pada Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Berikut tabel 1.1 dibawah ini ketetapan Standar Pelayanan Minimal Wajib dan Standar
Pelayanan Minimal Tambahan UPTD Puskesmas Tanjung Kerang pada Tahun terakhir :

Tabel 1.1 Standar Pelayanan Minimal Wajib dan Pelayanan Tambahan


UPTD Puskesmas Tanjung Kerang

1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL WAJIB


CAPAIAN
JENIS MUTU PENERIMA CAPAIAN
PERNYATAAN TARGET PUKSEMAS
NO LAYANAN LAYANAN PELAYANAN DINKES
STANDAR % TANJUNG
DASAR DASAR DASAR MUBA
KERANG
1. Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap ibu 100% 96,8% 96%
Kesehatan Ibu standar wilayah hamil
Hamil Pelayanan UPTD mendapatkan
Kesehatan Puskesmas pelayanan
Ibu Hamil Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
2. Pelayanan Sesuai Ibu Bersalin Setiap ibu 100% 97,7% 100,7%
Kesehatan Ibu standar diwilayah Bersalin
Bersalin Pelayanan UPT mendapatkan
Kesehatan Puskesmas pelayanan
Ibu Bersalin Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
3. Pelayanan Sesuai Ibu Bayi Baru Setiap Bayi 100% 101,5% 100%
Kesehatan standar Lahir  Baru Lahir 
Bayi Baru Pelayanan wilayah UPT mendapatkan
Lahir Kesehatan Puskesmas pelayanan
Bayi Baru Tanjung kesehatan
Lahir Kerang Neonatal
Esensial
Sesuai standar
4. Pelayanan Sesuai Balita Setiap Balita 100% 99% 99,4%
Kesehatan standar diwilayah mendapatkan
Balita Pelayanan UPT pelayanan
Kesehatan Puskesmas kesehatan
Balita Tanjung Sesuai standar
Kerang
5. Pelayanan Sesuai Usia Setiap ibu 100% 95,8% 100%
Kesehatan standar Pendidikan hamil
pada Usia Pelayanan Dasar mendapatkan
Pendidikan Kesehatan diwilayah pelayanan
Dasar pada Usia UPT kesehatan
Pendidikan Puskesmas Sesuai standar
Dasar Tanjung

6
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Kerang
6. Pelayanan Sesuai Usia Usia Setiap Usia 100% 91% 60%
Kesehatan standar Produktif Usia Produktif
pada Usia Pelayanan diwilayah mendapatkan
Produktif Kesehatan UPTD pelayanan
pada Usia Puskesmas kesehatan
Usia Tanjung Sesuai standar
Produktif Kerang
7. Pelayanan Sesuai Usia Lanjut Setiap Usia 100% 94% 96%
Kesehatan standar wilayah Lanjut
pada Usia Pelayanan UPTD mendapatkan
Lanjut Kesehatan Puskesmas pelayanan
Usia Lanjut Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
8. Pelayanan Sesuai Penderita Setiap 100% 95% 85%
Kesehatan standar Hipertensi  Penderita
Penderita Pelayanan wilayah UPTD Hipertensi 
Hipertensi Kesehatan Puskesmas mendapatkan
Penderita Tanjung pelayanan
Hipertensi Kerang kesehatan
Sesuai standar
9. Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap ibu 100% 95% 85%
Kesehatan standar wilayah hamil
Penderita Pelayanan UPTD mendapatkan
Diabetes Kesehatan Puskesmas pelayanan
Melitus (DM) Ibu Hamil Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
10. Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap ibu 100% 100% 118%
Kesehatan standar wilayah hamil
Orang Dengan Pelayanan UPTD mendapatkan
Gangguan Kesehatan Puskesmas pelayanan
Jiwa (ODGJ) Ibu Hamil Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
11. Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap ibu 100% 110% 39%
Kesehatan standar wilayah hamil
Orang terduga Pelayanan UPTD mendapatkan
Tuberkulosis Kesehatan Puskesmas pelayanan
(TB) Ibu Hamil Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
12. Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap ibu 100% 98,9% 95%
Kesehatan standar wilayah hamil
Orang Dengan Pelayanan UPTD mendapatkan
Resiko Kesehatan Puskesmas pelayanan
terinfeksi HIV Ibu Hamil Tanjung kesehatan
Kerang Sesuai standar
B. STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAMBAHAN
CAPAIAN
JENIS MUTU PENERIMA CAPAIAN
PERNYATAAN TARGET PUKSEMAS
NO LAYANAN LAYANAN PELAYANAN DINKES
STANDAR % TANJUNG
DASAR DASAR DASAR MUBA
KERANG
1. Pelayanan Jam Buka Pasien IGD Setiap hari 100 %
Gawat Pelayanan kerja jam
Darurat Non pelayanan
24 jam IGD 07.30 –
14.00 WIB
Kompetensi Pasien IGD Tenaga 100 %
tenaga Kesehatan
kesehatan bersertifikasi
ATCLS atau
BTCLS atau
PPGD atau
GELS

7
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

2. Pelayanan Jam buka Pasien di Jam buka 90 %


Rawat Jalan pelayanan Pendaftraran pelayanan
07.30 s/d
14.00 WIB
Tenaga Pasien di poli Pemberi 100 %
Kesehatan umum Pelayanan
Pemberi pada Poli
Pelayanan Umum 100 %
pada Poli dokter
Umum
Tenaga Pasien Poli Pemberi 100 %
Kesehatan di Gigi dan Pelayanan
Pemberi Mulut pada Poli
Pelayanan Gigi 100 %
pada Poli Gigi Perawat gigi
3. Pelayanan Tenaga Ibu bersalin 100% oleh 100 %
Persalianan Kesehatan Dokter
Normal Pemberi umum/ bidan
pelayanan terlatih
persalinan (Asuhan
normal Persalinan
Normal)
Kepuasan Ibu bersalin Lebih dari 85 82 %
pelanggan %
menyatakan
puas atas
pelayanan
4. Pelayanan Ketepatan Pasien di Lebih dari 100 %
Farmasi waktu tunggu ruang 80%
pelayanan Farmasi ketepatan
farmasi waktu tunggu
pelayanan
farmasi
Penulisan Pasien di 100% nama 82
resep sesuai ruang obat yang
formularium Farmasi ditulis dalam
resep sesuai
Formularium
5. Pelayanan Ketepatan Pasien di Lebih dari 80%
Laboratorium waktu tunggu ruang 90%
Sederhana hasil Laboratorium ketepatan
Pelayanan waktu tunggu
pemeriksaan hasil
laboratorium pelayanan
pemeriksaan
laboratorium
sesuai
dengan
waktu
masing-
masing
pemeriksaan
6 Rekam Waktu paling Pasien di 100 % 70%
Medik lama ruang catatan
lengkapnya Pendaftaran medik pasien
rekam medik telah lengkap
setelah sebelum 24
pelayanan jam setelah
setiap pasien, pelayanan
tidak melebihi
24 Jam

Ketepatan Pasien di 100% Rekam 100%

8
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Waktu ruang medik telah


penyediaan Pendaftaran dapat
dokumen disediakan
rekam medik kurang dari 5
menit
7 Pengelolaan Pengelolaan Petugas 100 % 85 %
limbah limbah padat Kesling
infeksius
sesuai
dengan
aturan
8 Administrasi Ketepatan Pegawai 100 % 100 %
% Waktu PNS persen
Manajemen Pengusulan kenaikan
kenaikan pangkat
pegawai
pangkat dan
diusulkan
kenaikan gaji
pada
berkala waktunya
Petugas Dokter, 60 % 100 %
yang Perawat, petugas telah
mendapat Bidan mengikuti
pelatihan > pelatihan
lebih dari 20
20 jam
jam setahun
setahun
Ketepatan Bendahara 100 % 100%
waktu laporan
penyampaian keuangan
telah selesai
laporan
disampaikan
keuangan sesuai batas
waktu
Kepuasan Seluruh Staf Lebih dari 85 82%
pelanggan Puskesmas %
menyatakan
puas atas
pelayanan

Profil Indikator Standar Pelayanan Minimal yang mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4
Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 meliputi 12 (dua belas) indikator yang harus
dipenuhi puskesmas dengan keterlibatan jejaring Puskesmas dan dukungan dinas kesehatan
kabupaten/kota.Selain itu terdapat 7 (tujuh) indikator SPM untuk puskesmas BLUD di Kabupaten yang
dapat dijadíkan contoh sebagai berikut :

A. PELAYANAN WAJIB.

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil


Judul Pelayanan kesehatan ibu hamil di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan
pemeriksaan antenatal ibu hamil di puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu Hamilmeliputi:
1) Satu kali pelayaran pada trimester pertama;
2) Satu kali pelayanan pada trimester kedua;
3) Dua kali pelayanan pada trimester ketiga;

dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan usia kehamilan, yang secara


keseluruhan mencakup 10 T, yaitu:

1) Pengukuran berat badan.

9
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

2) Pengukuran tekanan darah.


3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
5) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin(DJJ).
6) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8) Tes Laboratorium
9) Tatalaksana/penanganan kasus.
10)Temu wicara (konseling).

Penangangan ibu hamil sesuai standar dilakukan oleh tenaga kesehatan di


fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik
utama, Rumah Sakit) mengikuti acuan Asuhan Persalinan Normal dan Buku
Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Rujukan.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar di
wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut yang
telah berakhir masa kehamilannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.
Sumber Data Register Kohort ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah a. Setiap orang yang mengaku hamil atau patut diduga hamil perlu
Kegiatan dipastikan yang bersangkutan status kehamilannya;
b. Setiap ibu yang dipastikan bahwa hamil, maka memperoleh pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil; Jika dinyatakan tidak
hamil, maka diberikan promosi kesehatan yang sesuai;
c. Jika ditemukan kondisi tertentu yang di kategorikan sebagai ibu hamil
mengalami penyulit dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
d. Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dankandungan), Bidan,
Manusia Perawat serta tenaga kesehatan penolong.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas dalam upaya penanganan ibu
bersalin sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Persalinan sesuai standar yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya,


Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik utama, Rumah Sakit) mengikuti
acuan Asuhan Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.

Pelayanan meliputi 5 (lima) Aspek Dasar Pelayanan Pertolongan Persalinan


kepada Ibu bersalin, yaitu:

10
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

1) Membuat keputusan klinik


2) Asuhan sayang Ibu dan sayang bayi
3) Pencegahan infeksi
4) Pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan, dan
5) Persalinan dilakukan dengan standarAsuhanPersalinan Normal, yaitu:
a) asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada
asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi
lahir sertaupaya pencegahan komplikasi.
b) proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37 - 42 minggu), lahirspontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi,baik pada Ibu
maupun pada janin.

Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukanrujukan, mengacu


kepada Buku Saku PelayananKesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan.
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja kabupaten/kota
dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut yang
telah berakhir masa kehamilannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.
Sumber Data Register Kohort Ibu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1)Setiap ibu yang telah memperoleh pelayanan kehamilan, mengetahui
Kegiatan perkiraan persalinan, danmengetahui tanda-tanda awal persalinan,
bahkan mengetahui perlangkapan yang diperlukan menghadapi
kelahiran bayinya, diharapkan Ibu hamil datang ke Fasyankes pada
saat yang tepat untuk
bersalin dengan perlengkapan yang cukup, sehingga bisa melahirkan
dengan lancar dan selamat dengan pertolongan tenaga kesehatan
yang sesuai dengan standar
2) Setiap Ibu menjelang persalinan, yang dijumpai di Fasilitas pelayanan
kesehatan, memperoleh pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai
standar.
3) Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan rujukan, mengacu
kepada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan.
4) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter/dokter spesialis kebidanan dan kandungan,Bidan, Perawat serta
tenaga kesehatan penolong

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas dalam upaya penanganan bayi
baru lahir sesuai standar di wilayahpuskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 dan sesuai standar
mengacu kepada Pelayanan Neonatal Essensial oleh tenaga kesehatan
(bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak) di fasilitas pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik
utama, Rumah Sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah.

Standar 1: Pelayanan neonatal esensial saat lahir, diberikan kepada bayi


saat lahir sampai dengan 6 Jam (0-6 jam), yaitu:

11
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

1) pemotongan dan perawatan tali pusat;


2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
3) Injeksi Vitamin K;
4) Pemberian salep/ tets mata antibiotik
5) Pemberian imunisasi (injeksi) vaksin Hepatitis-B0.
Standar 2: Pelayanan neonatal esensial setelah lahir diberikan kepada bayi
setelah lahir (Usia 6 Jam-28 hari), meliputi:
1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif
2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM

3) Pemberian Vitamin K bayi yang lahir tidak di fasyankes atau belum


mendapatkan injeksi Vitamin K
4) Imunisasi Hebatitis B injeksi untuk bayi < 24 jam, yang lahir tidak ditolong
tenaga kesehatan
5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dalam kurun waktu satu
tahun.
Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber Data Register Kohort Ibu, Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah a. Berdasarkan data kependudukan yang selalu diupdate,dapat diketahui ibu
Kegiatan yang hamil, dan akanmelahirkan pada tahun ini, sehingga dapat
perhitungkan siapa saja yang pada tahun ini akanmenjadi Sasaran
Pelayanan Kesehatan Bayi BaruLahir, Persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untukmengukur beban pelayanan dan menyediakan tempatdan tim
pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir.
b. Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat,serta
pihak lainyang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
c. Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
d. Setiap Bayi Baru Lahir diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah danKualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir
e. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Bayi Baru
Lahir mengalami penyulit atau gangguan kesehatan lebih berat besar,
maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh
pelayanan rujukan;
f. Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter/dokter spesialis kebidanan dan kandungan,Bidan, Perawat serta
tenaga kesehatan penolong

4. Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan)

Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas dalam upaya penanganan bayi
baru lahir sesuai standar di wilayah puskesmas.

12
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan oleh
tenaga kesehatan (bidan,perawat, dokter, dokter spesialis anak) di
fasilitaspelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan(Puskesmas
dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan,klinik pratama, klinik utama, Rumah
Sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah (termasuk oleh tenaga
/kader kesehatan terlatih).
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada setiap Balita, yaitu:
1) Standar-1 bagi Balita Usia 0-11 bulan;
2) Standar-2 bagi Balita Usia 12-35 bulan;
3) Standar-3 bagi Balita Usia 36-59 bulan.

Standar-1, meliputi:
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1kali setahun.
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
f) Pemberian Edukasi dan informasi.

Standar-2, meliputi :
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun
b) Pengukuran panjang/tinggi badankali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
e) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
f) Pemberian Edukasi dan informasi

Standar-3:
a) Penimbangan minimal 8 kali
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
e) Pemantauan perkembangan balita.
f) Pemberian kapsul vitamin A
g) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
h) Pemberian imunisasi lanjutan.
i) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan
j) Pemberian Edukasi dan informasi
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar 1+Jumlah Balitausia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 2 + Balita usia 36-59 bulan mendapatkan
pelayanan sesuai standar 3.
Denumerator Jumlah semua balita 0-59 bulan di wilayah puskesmas selama periode
waktu 1 tahun yang sama.

Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerjaKabupaten/kota tersebut


pada kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register Kohort Ibu, Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan datatersebut dapat diperhitungkan siapa
saja yang padatahun ini termasuk Balita, sebagai Sasaran Pelayanan
Kesehatan Balita; Persebaranwilayah (desa/kelurahan, RT/RW)
dipetakan olehPuskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Balita; Peta juga
memperhitungkan terjadinya penambahan sasaran pelayanan, yaitu
bayi yang lahir pada tahun ini.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lainyang terkait) agar para pihak tersebut membantu

13
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan


terdekat.

3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang


dibutuhkan untuk memberikanpelayanan;
4) Setiap Balita diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Balita;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Balita
mengalami penyulit atau gangguankesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter anak), Bidan, Perawat serta ahligizi dan tenaga
kesehatan terlatih (guru PAUD, kader kesehatan)

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas dalam upaya pelayanan pada uisa
pendidikan dasar sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan skrining/penjaringan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan
berkala kepada setiap peserta didik kelas 1 (satu) sampai dengan kelas 9
(sembilan) pendidikan dasar (di lembaga pendidikan SD/MI,SMP/MTs, dan
Jenis Lain yang sederajat), dan kepadaanak usia 7 (tujuh) tahun sampai
dengan 15 (lima belas)tahun di luar lembaga pendidikan dasar seperti
pondok pesantren, panti/ LKSA, lapas/ LPKA, dan lainnya, yang dilakukan
satu kali per tahun, yaitu meliputi :
a. Skrining kesehatan, dan
b. Tindak lanjut sesuai hasil skrining kesehatan.

Skrining kesehatan, meliputi:


1) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tandaklinis anemia); dan
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadidan napas); dan
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; dan
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan denganposter Snellen, garpu
talla; serta
Tindak lanjut sesuai hasil skrining, meliputi :

1) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan


2) Melakukan rujukan jika diperlukan;
3) Memberikan penyuluhan kesehatan

KIE disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi setiap murid, sehingga setiap


murid memperoleh informasi tentang bagaimana mengatasi masalahnya,
dan memelihara kesehatannya; termasuk pelayanan tindak lanjut
sesuaikondisinya;
Pelayanan dilakukan oleh Dokter/Dokter Gigi, Perawat Tenaga Kesehatan
Gizi, Tenaga Kesehatan Masyarakat serta tenaga kesehatan terlatih tertentu
(Guru, Kader Kesehatan/dokter kecil/ peer counselor)
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas9) yang mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar (kelas 1sampai kelas 9) yang
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
ajaran yang sama.

14
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Sumber Data Register Anak Sekolah


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Anak Sekolah
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data dari Dinas Kependidikan atau atau lembaga Dik Das
Kegiatan (SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs)termasuk pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKAdan tempat lainnya, dapat dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan kesehatan Udiksar pada Lembaga-lembaga
pendidikan dasar tersebut.
Berdasarkan data kependudukan dapat diketahui anak usia 7 tahun
sampai dengan 15 tahun pada tahun inidan jika terdapat anak-anak yang
tidak terdaftar pada lembaga-lembaga pendidikan dasar,maka dipetakan
juga di mana anak-anak tersebut berada, untuk mengerahkan
pelayanan.
2) Petapersebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, kepala
sekolah
atau pimpinan pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat
lainnya serta pihak lain yang terkait) dan jadual pelayanan ke lembaga
pendidikan; dan agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan (anak-anak yang tidak berada pada lembaga
pendidikan dasar) pada tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Udiksar diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Udiksar;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Udiksar
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan,dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayananrujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenaga kesehatan terlatih (Gizi,
guru, kader kesehatan, dokterkecil, peer counselor)

7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif


Judul Pelayanan Kesehatan pada usia produktif
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD Puskesmas dalam upaya pelayanan pada usia
produktif 15-59 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan Standar-1, diberikan kepada semua warga negara usia produktif
(diatas 15 tahun sampai dengan 59 tahun), meliputi
1) Edukasi kesehatan yang berisi tentang:
a) Cara meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan pola
hidup sehat (olah raga danaktivitas fisik, gizi yang baik dan sesuai,
istirahat cukup, manajemen stres, tidak merokok dan minum
minuman beralkohol);
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
c) Kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan;
d) Imunisasi pada usia produktif;
e) Penyakit yang sering terjadi pada usia produktif serta Tanda dan
gejala penyakit tersebut;
f) Infeksi dan penyakit menular seksual termasuk HIV dan AIDS

g) Perkembangan dan pertumbuhan badan di usia produktif dan usia


reproduksi;

15
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

h) Kesehatan gigi dan mulut;


i) Kesehatan reproduksi dan hidup;
j) Kesehatan jiwa dan NAPZA (narkoba dan zat adiktif lainnya);
k) Persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga;
I) Kontrasepsi;
m) Informasi kesehatan lain yang diperlukan

2) Paket Pelayanan skrining kesehatan usia 15-59 tahun, yang terdiri dari:
a) Deteksi Obesitas dengan cara penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan (penilaian Indeks Massa Tubuh) dan
pengukuran lingkar perut
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan memeriksa tekanan darah,
dan
c) Deteksi Diabetes Melitus, yang dilakukan dengan pemeriksaan gula
darah puasa atau sewaktu;
d) Pelayanan tindak lanjut hasil skrining : (1) merujuk jika diperlukan, dan
(2) pemberian penyuluhan pendekatan siklus

Pelayanan Standar-2, diberikan kepada wanita usia 30-50 tahun menikah,


dan wanita dengan riwayat seksual berisiko, meliputi :
1) Pemeriksaan Payudara Klinis Sendiri;
2) Pemeriksaan IVA, sebagai upaya deteksi dini kanker
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab/kota yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab/kota dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register IVA, Register Anak
Sekolah.
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan data tersebut dapat diperhitungkan siapa
saja yang padatahun ini termasuk Usia Produktif, sebagai Sasaran
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif; Persebaran sasaran
menurut wilayah (Desa/Kelurahan,RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan Pada Usia Produktif;
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasisetempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lainyang terkait) agar para pihak tersebut
membantumenghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat
pelayanan terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan danSumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikanpelayanan;
4) Setiap Usia Produktif diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah danKualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
KesehatanPada Usia Produktif;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikansebagai Usia
Produktif mengalami penyulit ataugangguan kesehatan, maka
dilakukan rujukan,sampai dipastikan bahwa telah memperolah
pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenagakesehatan terlatih
lainnya. (Gizi, kader kesehatan, peer counselor)

16
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

7. Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia

Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut > 60 Tahun di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan pada usia
lansia >60 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk/warga negara Usia Lanjut (usia
60 tahun ke atas) oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, nutrisionis,
kaderposyandu lansia/posbindu) di puskesmas dan jaringan Posbindu di
wilayah Puskesmas minimal 1 tahun sekali meliputi pelayanan: edukasi
Perilaku Hidup Bersih danSehat, dan skrining faktor risiko penyakit menular
dan penyakit tidak menular, yaitu:

1) Pelayanan edukasi tentang PHBS yang dilaksanakan pada fasyankes


dan atau UKBM, dan atau saat Kunjungan Rumah;
2)Paket Pelayanan skrining faktor risiko, minimal sekali dalam satu tahun,
yang terdiri dari:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan, danlingkar perut;
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan mengukur tekanan darah;
c) Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus dengan menggunakan tes
cepat gula darah;
d) Deteksi gangguan merital emosional dan perilaku,termasuk kepikunan
menggunakan mini cog atauMini Mental Status Examination
(MMSE/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT)dan
Geriatric Depression Scale (GDS);
e) Deteksi gangguan kognitif;
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut;
g) Amnesia perilaku berisiko.

Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:


a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1kali yang ada di suatu wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada di suatu
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register Posyandu Lansia
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan datatersebut dapat diperhitungkan siapa
saja yang padatahun ini termasuk Usia Lanjut, sebagai
SasaranPelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut, Persebaran sasaran
menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan Pada Usia Lanjut
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasisetempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lainyang terkait) agar para pihak tersebut membantumenghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan danSumber Daya yang

17
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;


4) Setiap Usia Lanjut diberikan pelayanan sebagaimanaditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barangdan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan PadaUsia Lanjut;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikansebagai Usia Lanjut
mengalami penyulit ataugangguan kesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter, Bidan dan Perawat termasuk ahli Gizi, tenagaKesehatan
Masyarakat dan Kader Kesehatan.

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan Penderita
Hipertensisesuai standar di wilayahpuskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk/warganegara Penderita
Tekanan Darah Tinggi dengan usia 15tahun ke atas, sebagai upaya
pencegahan sekunder(agar yang bersangkutan tidak mengalami
kondisikesehatan lebih lanjut), dimana pelayanan kesehatantersebut
meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah; dilakukan minimal setiapbulan satu kali, di
fasyankes.
b) Edukasi perubahan gaya hidup (diet seimbang danaktivitas fisik), dan
kepatuhan minum obat.
c) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan Tekanan
Darah Sewaktu (TDS) lebihdari 140 mmHg.
d) Penderita Hipertensi dengan komplikasi dan tekanandarah tidak bisa
dipertahankan terkendali, makapenderita dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjut.
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Penderita Hipertensi usia ≥15 tahun di dalamwilayah kerjanya yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun.
Denumerator Jumlah seluruh Penderita Hipertensi usia ≥ 15 tahun yangberada di dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurunwaktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register rawat jalan, register posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1)Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki olehpemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan),dan data yang dimiliki oleh
Puskesmasdapat diidentifikasi penduduk yang termasuk dalamsasaran
Penderita Hipertensi, Persebaran sasaranmenurut wilayah
(desa/kelurahan, RT/RW) dipetakanoleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanandan menyediakan tempat dankesehatan Penderita
Hipertensi.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasisetempat (Kepala Desa dan Camat,serta
pihak lainyang terkait) agar para pihak tersebut membantumenghadirkan
sasaran pelayanan pada tempattempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan danSumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikanpelayanan.
4) Setiap Penderita Hipertensi diberikan pelayanansebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah danKualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan

18
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

KesehatanPenderita Hipertensi.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikansebagai Penderita
Hipertensi mengalami penyulit ataugangguan kesehatandilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telahmemperoleh pelayanan rujukan.
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter, Bidan, Perawat dan TenagaKesehatan Masyarakat.

9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus

Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upaya pelayanan Penderita
Diabetes Melitusdi puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderitaDiabetes Melitus
dengan usia 15 tahun ke atas, sebagaiupaya pencegahan sekunder (agar
yang bersangkutantidak mengalami kondisi kesehatan lebih lanjut),
dimanapelayanan kesehatan tersebut meliputi:
1) Pengukuran gula darah sewaktu (GDS); dilakukansetiap bulan satu kali;
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan atau nutrisi sertaaktivitas fisik;
3) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan GDS lebih dari
200 mg/dl.

Pelayanan kesehatan penyandang Diabetes Melitus diwilayah kerja


Puskesmas sesuai standar oleh tenagakesehatan sesuai kewenangannya
(dokter, perawat,nutrisionis).
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita Diabetes Melitus usia ≥15 tahun didalam wilayah kerjanya
yang mendapatkan pelayanankesehatan sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita Diabetes Melitus usia ≥15tahun yang berada di
dalam wilayah kerja Puskesmasdalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register rawat jalan, register posbindu
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/ Kelurahan), dan data yang dimiliki oleh
Puskesmas dapat diidentifikasi penduduk yang termasuk dalam
sasaran Penderita Diabetes Melitus, Persebaran

sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh


Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan pelayanan
kesehatan Penderita Diabetes Melitus
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Penderita Diabetes Melitus diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Penderita
penyulit atau gangguan kesehatan lebih berat/ besar maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi

19
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Sumber Daya Manusia Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga Kesehatan Gizi dan tenaga kesehatan
masyarakat (yang terlatih).

10.Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upayapelayanan kesehatan
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) beratdi wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan oleh dokter atau perawat terlatihatau tenaga
kesehatan terlatih lainnya kepada ODGJ Berat meliputi:
1) pemeriksaan kesehatan jiwa, yang mencakup:
a) pemeriksaan status mental, dan
b) Wawancara;
2) Edukasi kepatuhan minum obat (serta kebersihan diri
3) Melakukan rujukan, jika diperlukan

FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan


Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun


Numerator Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register kesehatan jiwa
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan jiwa
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan) dapat diidentifikasi penduduk
yang termasuk dalam sasaran Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat, Persebaran sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat mengalami penyulit atau
gangguan kesehatan lebih berat besar, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter, Perawat dan Tenaga Kesehatan terlatih (untukkesehatan jiwa).

11. Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis(TB)

Judul Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TB) di puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

20
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upayapelayanan penderita


TB di puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan berupa pelayanan penapisan bagiorang terduga
tuberkulosis untuk memastikan bahwayang bersangkutan
mengalami/menderita tuberkulosisatau tidak, yang meliputi:
1) Pemeriksaan Klinis, mencakup pemeriksaan gejala dan tanda,
2) Pemeriksaan penunjang, mencakup pemeriksaan dahak dan atau
bakteriologis dan atau radiologis;
3) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan;
4) Pelayanan merujuk orang yang sudah positif Tuberkulosis untuk
memperoleh pengobatan Anti Tuberkulosis (OAT) dan Pemantauan
Pengobatan;
dimana pelayanan tersebut diberikan kepada setiaporang yang terduga
Tuberkulosis, yaitu orang yangmenunjukkan tanda-tanda batuk selama lebih
dari 2(dua) minggu, disertai gejala lainnya.

Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analisserta tenaga


kesehatan lainnya sesuai kewenangan dankompetensinya.
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang terduga TB yang mendapatkan pelayanankesehatan sesuai
standar di wilayah puskesmas selamaperiode waktu 1 tahun.
Denumerator Jumlah seluruh orang terduga TB di wilayah Puskesmasselama periode
waktu 1 tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register TB
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan jiwa
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data yang dimiliki oleh Puskesmas atas penduduk yang
Kegiatan berada di wilayah kerjanya, diketahui penderita persebarannya
menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW); berdasarkan data itu dapat
dipetakan orang-orang yang kontak erat dengan penderita
Tuberkulosis tersebut, pemetaan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang TerdugaTuberkulosis.

2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada


pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Terduga Tuberkulosis diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Crang Terduga Tuberkulosis
5) Setelah dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah positif menderita
Tuberkulosis, maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam), perawat, analis
laboratorium, penata rontgen dan tenaga kesehatan masyarakat (terlatih).

12.Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV

Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam upayapelayanan Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV di puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi:

21
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

1) edukasi perilaku berisiko, dan


2) skrining, dengan pemeriksaan tes cepat HIV, minimalsatu kali dalan satu
tahun.
Pelayanan tersebut diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus), yaitu:
1) perempuan hamil, sekali selama kehamilan, sebelum kehamilan
berakhir, utamakan ketika kontak pertama dengan petugas;
2) Pasien Tuberkulosis, yang sedang dalam pengobatan Tuberkulosis;
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), selain HIV, yang sedang dalam
pengobatan IMS tersebut;

4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual


dengan orang lain sebagai sumber kehidupan utama maupun
tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang, barang, atau jasa.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) yaitu lelaki yang
pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya; sekali, sesekali atau
secara teratur, apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual
atau biseksual).
6) Transgender/waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya
yang ditunjukkan saat lahir. Kadang disebut juga transeksual.
7) Penggunan napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki
riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik lainnya;
8) Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam
pembinaan pemasyarakatan KemKumHAM dan telah mendapatkan
vonis tetap.

Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analis serta tenaga


kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan kompetensinya.
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentasi orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV
sesuai standar.
Numerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkanpemeriksaan HIV
sesuai standar 1 tahun.
Denumerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV di wilayahPuskesmas selama periode
waktu 1 tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register HIV
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab P2 HIV
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan dapat dilakukan oleh
Puskesmas identifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV. Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait seperti LSM dan organisasi komunitas) agar
para pihak tersebut membantu menghadirkan sasaran pelayanan pada
tempat-tempat pelayanan. Informasi tentang sasaran, harus
disesuaikan dengan strategi pelayanan Orang Dengan Risiko
Terinfeksi HIV, tidak semua data-informasi disampaikan kepada semua
orang.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
HIV

22
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Orang


Dengan Risiko Terinfeksi HIV mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan lebih berat/besar maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakitdalam), perawat, bidan,
analis laboratorium, penatarontgen dan tenaga kesehatan masyarakat
(terlatih).

B. PELAYANAN TAMBAHAN

1. Unit Gawat Darurat


a. Jam Buka Pelayanan IGD

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan sesuai jadwal pelayanan sebagaimana
dipublikasi kepada pelanggan/ khalayak
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan jam buka 07.30
Operasional – 14.00 WIB, 6.5 Jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah Jam pelaksanaan pelayanan rawat jalan dalam satu bulan
Denominator Jumlah 6,5 Jam dikalikan Jumlah hari pelayanan rawat jalan dalam satu bulan
Sumber Data Register rawat jalan / sistem informasi puskesmas
Standar 100%
Penanggung Penanggung Jawab UKP
Jawab
Pengumpulan
Data

b. Kompetensi Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan Gawat Darurat


Judul Kompetensi Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan Gawat Darurat
Dimensi Mutu Kompetensi Teknis
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten dalam bidang
kegawatdaruratan
Definisi Semua Tenaga Kesehatan Pemberi pelayanan berkompeten, bersertifikasi ATCLS
Operasional atau BTCLS atau PPGD atau GELS
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah tenaga yang bersertifikat ATCLS/BTCLS/ PPGD/ GELS, kali jumlah hari
pelayanan, pada bulan itu
Denominator Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan, kali jumlah hari
pelayanan, pada bulan itu
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100%
Penanggung Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Jawab
Pengumpulan
Data

2. Pelayanan Rawat Jalan


a) Jam Buka Pelayanan Rawat Jalan
Judul Jam Buka Pelayanan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan Rawat Jalan sesuai jadwal pelayanan yang di Publikasikan
kepada pelanggan atau hak layak
Definisi Jam Buka Pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan Pukul 07.30 –

23
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Operasional 14.00 WIB 6,5 Jam


Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah Pelaksanaan Pelayanan Rawat Jalan dalam satu tahun
Denominator Jumlah 6,5 jam dikalikan jumlah hari pelayanan rawat jalan dalam satu bulan
Sumber Data Register rawat jalan / sistem informasi puskesmas
Standar 100%
Penanggung Penanggung Jawab UKP
Jawab
Pengumpulan
Data

b) Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan pada Poli Umum


Judul Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan pada Poli Umum
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya Pelayanan Poli umum oleh tenaga dokter umum yang kompeten
Definisi Poli umum adalah poli rawat jalan yang melayani kasus umum dan dilayani oleh
Operasional dokter umum
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah hari yang dilayani oleh dokter umum pada bulan itu
Denominator Jumlah hari buka poli umum dalam satu bulan
Sumber Data Register rawat jalan poli umum / sistem informasi puskesmas
Standar 100%
Penanggung Kepala Ruangan Poli Umum / tim mutu
Jawab
Pengumpulan
Data

c) Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan pada Poli Gigi


Judul Tenaga Kesehatan Pemberi Pelayanan pada Poli Gigi
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya Pelayanan poli gigi oleh tenaga dokter gigi yang kompeten
Definisi Poli gigi adalah poli rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
Operasional mulut dan dilayani oleh dokter gigi
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah hari yang dilayani oleh dokter gigi pada bulan itu
Denominator Jumlah hari buka poli gigi dalam satu bulan
Sumber Data Register rawat jalan poli gigi / sistem informasi puskesmas
Standar 100%
Penanggung Kepala Ruangan Poli gigi / tim mutu
Jawab
Pengumpulan
Data

d) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat inap yang mampu memberikan kepuasan
pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan puas pelanggan (pasien/keluarga) menjawab
Operasional pertanyaan tertulis atau lainnya tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan
yang diterima
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan data
Periode Analisa enam bulan sekali

24
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Numerator Jumlah pelanggan (keluarga/pasien) yang disurvey yang menyatakan puas atas
pelayanan rawat inap
Denominator Jumlah pelanggan (keluarga/pasien) rawat inap yang di survey (n = minimal 5 atau
maksimal 10% per-hari)
Sumber Data Survey
Standar Lebih dari 85 % menyatakan puas atas pelayanan

Penanggung Kepala Ruangan Rawat Inap / Tim Mutu


Jawab
Pengumpulan
Data

3. Persalinan
a) Tenaga Kesehatan Pemberi pelayanan persalinan normal
Judul Tenaga Kesehatan Pemberi pelayanan persalinan normal

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang kompeten

Definisi Pemberi pelayanan persalinan normal adalah dokter umum atau bidan terlatih
Operasional (asuhan persalinan normal)

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan data

Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah persalinan yang dilayani oleh dokter umum atau bidan terlatih pada bulan
itu di Puskesmas
Denominator Jumlah persalinan yang dilayani di Puskesmas dalam satu bulan

Sumber Data Register Ruang Persalinan / sistem informasi puskesmas

Standar 100%

Penanggung Bidan Koordinator / tim mutu


Jawab
Pengumpulan
Data

b) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan persalinan normal yang mampu memberikan


kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan puas pelanggan (pasien/keluarga) menjawab
Operasional pertanyaan tertulis atau lainnya tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan
yang diterima
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data

Periode Analisa enam bulan sekali

Numerator Jumlah pelanggan (keluarga/pasien) yang disurvey yang menyatakan puas atas
pelayanan persalinan normal
Denominator Jumlah pelanggan (keluarga/pasien) persalinan normal yang di survey (n = minimal
5 atau maksimal 10% per-hari)
Sumber Data Survey

Standar Lebih dari 85 % menyatakan puas atas pelayanan

Penanggung Bidan Koordinator / Tim Mutu

25
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Jawab
Pengumpulan
Data

4. Laboratorium Sederhana
1. Ketepatan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Judul Ketepatan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan pemeriksaan
Operasional laboratorium yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Ketepatan waktu tunggu
hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah ketepatan
waktu yang dibutuhkan mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil
yang sudah diekspertise sesuai dengan waktu masing-masing pemeriksaan yang
tersedia di Puskesmas;
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah pemeriksaan laboratorium yang sesuai waktu tunggu masing-masing
pemeriksaan laboratorium
Denominator Jumlah pemeriksaan laboratorium setiap bulan
Sumber Data Register laboratorium
Standar > 90%
Penanggung PJ Laboratorium
Jawab
Pengumpulan
Data

5. Famasi
a) Ketepatan waktu tunggu pelayanan farmasi
Judul Ketepatan waktu tunggu pelayanan farmasi
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi Pelayanan farmasi adalah pelayanan sejak pasien menyerahkan resep hingga obat
Operasional diserahkan kembali kepada paisen. Ketepatan waktu tunggu pelayanan farmasi
adalah ketepatan waktu yang dibutuhkan mulai pasien menyerahkan resep sampai
dengan pasien mendapatkan obat dan penjelasannya. Untuk obat jadi < 15 menit
dan obat racikan < 60 menit.
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah pelayanan farmasi yang sesuai waktu tunggu pelayanan farmasi
Denominator Jumah seluruh pasien yang menerima pelayanan farmasi
Sumber Data Register farmasi
Standar > 80%
Penanggung Petugas farmasi / Tim Mutu
Jawab
Pengumpulan
Data

b) Penulisan resep sesuai formularium


Judul Penulisan resep sesuai formularium
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di Puskesmas
Operasional
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data

26
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Periode Analisa Tiga bulan sekali


Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai formularium dalam satu
bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan (n= minimal 3
atau maksimal 10% pasien yang mengambil obat di bagian farmasi)
Sumber Data Register Farmasi
Standar 100%
Penanggung Petugas farmasi / Tim Mutu
Jawab
Pengumpulan
Data

6. Rekam Medik
a) Waktu paling lama lengkapnya rekam medik setelah pelayanan setiap pasien, tidak melebihi 24
Jam
Judul Waktu paling lama lengkapnya rekam medik setelah pelayanan setiap pasien, tidak
melebihi 24 Jam
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi rekam medik.
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi lengkap oleh
Operasional pemberi pelayanan dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan
atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang,
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah rekam medik atas pasien yang disurvey yang diisi lengkap sebelum 24 Jam
setelah pelayanan, dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam 1 bulan.
Sumber Data Register rekam medik
Standar 100%
Penanggung Petugas Rekam medik
Jawab
Pengumpulan
Data
b) Ketepatan waktu penyediaan dokumen rekam medik
Judul Ketepatan waktu penyediaan dokumen rekam medik
Dimensi Mutu Kesegeraan pasien memperoleh pelayanan yang berkesinambungan dengan
riwayat penyakit pasien
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan petugas rekam medik
Definisi Waktu penyediaan Rekam medik adalah, waktu yang dibutuhkan oleh petugas
Operasional untuk menyediakan Rekam Medik yang sesuai, dimulai sejak pasien menyerahkan
bukti diri sampai dengan tersedianya Rekam Medik yaitu kurang dari 5 menit dan
tercatat dalam register pendaftaran atau register rekam medik
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah rekam medik yang dapat disediakan tepat waktu sebagaimana dijanjikan
untuk setiap pasien yang datang dalam satu periode
Denominator Jumlah pasien dalam satu periode
Sumber Data Register rekam medik
Standar 100%
Penanggung Petugas Rekam medik
Jawab
Pengumpulan
Data

7. Pengelolaan Limbah
a) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
Judul Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan

27
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Dimensi Mutu Keselamatan


Tujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah padat infeksius di Puskesmas
Definisi Limbah padat berbahaya adalah sampah pada akibat proses pelayanan yang
Operasional mengandung bahan-bahan yang tercemar jasad renik yang dapat menularkan
penyakit dan/atau dapat mencederai, antara lain:
1.Sisa jarum suntik
2.Sisa ampul
3.Kasa bekas
4.Sisa jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan aturan dan
pedoman yang berlaku; dan dipublikasi oleh kepala Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional
yang diamati
Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati
Sumber Data Hasil Pengamatan
Standar 100%
Penanggung Petugas Sanitarian
Jawab
Pengumpulan
Data

8. Administrasi dan Manajemen


a) Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian Puskesmas terhadap tingkat kesejahteraan pegawai.
Definisi Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode dalam satu tahun yaitu
Operasional bulan April dan Oktober. Kenaikan pangkat diusulkan bagi mereka yang telah
berada pada pangkat terakhir selama paling lama 4 tahun, atau telah memiliki
angka kredit yang memenuhi syarat untuk naik pangkat.
Frekuensi 1 Tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan kenaikan pangkat pada paling lambat akhir akhir
Oktober.
Denominator Jumlah pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun.
Sumber Data Sub bagian Tata Usaha
Standar 100%
Penanggung Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Jawab
Pengumpulan
Data

b) Petugas yang mendapat pelatihan > 20 jam setahun


Judul Petugas yang mendapat pelatihan > 20 jam setahun
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tergambarnya kepedulian Puskesmas terhadap kualitas sumber daya manusia
Definisi Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi pegawai yang dilakukan
Operasional baik di Puskesmas ataupun di luar Puskesmas yang bukan merupakan pendidikan
formal. Minimal per pegawai 20 jam per tahun.
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Tahun
Numerator Jumlah pegawai yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai Puskesmas
Sumber Data Sub bagian Tata Usaha
Standar > 60%
Penanggung Kepala Sub Bagian Tata Usaha

28
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Jawab
Pengumpulan
Data

c) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan


Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan Puskesmas
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas; Laporan keuangan
Operasional harus diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan
berikutnya
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan
Sumber Data Sub bagian Tata Usaha
Standar 100%
Penanggung Kepala Sub Bagian Tata Usaha / bendahara
Jawab
Pengumpulan
Data

d) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan Puskesmas yang mampu memberikan kepuasan
pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan puas pelanggan (pasien/keluarga) menjawab
Operasional pertanyaan tertulis atau lainnya tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan
yang diterima
Frekuensi Setiap hari atau setiap minggu
Pengumpulan data
Periode Analisa enam bulan sekali
Numerator Jumlah pelanggan (keluarga/pasien) yang disurvey yang menyatakan puas atas
pelayanan Puskesmas
Denominator Jumlah pelanggan (keluarga/pasien) Puskesmas yang di survey (n = minimal 5 atau
maksimal 10% per-hari)
Sumber Data Survey
Standar Lebih dari 85 % menyatakan puas atas pelayanan
Penanggung Ketua UKP / Tim Mutu
Jawab
Pengumpulan
Data

9. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas

Judul Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya Kinerja UPT Puskesmas dalam upayapelayanan pasien.
Definisi Operasional Hasil pengukuran dari kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat yang berupa
angka.
Survey Kepuasan Masyarakat
Kegiatan pengukurankomprehensif tentang tingkat kepuasanmasyarakat
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
FrekuensiPengumpulan Setiap 1 tahun
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Nilai Indeks Kesehatan Masyarakat
Sumber Data Kuesioner Survey Kesehatan Masyarakat
Standar 80%

29
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Administrasi Manajemen


Pengumpul Data
Langkah-langkah
Kegiatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter.

BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM

30
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten JKL untuk mencapai target sesuaidengan Peraturan Menteri Kesehatar Nomor
4 Tahun 2019.

1. RENCANA CAPAIAN SPM WAJIB


Tabel. 1.1 Capaian SPM Wajib UPTD Puskesmas Tanjung Kerang pada Tahun 2017, 2018, 2019
dan Rencana SPM pada Tahun 2020,2021.

Capaian
No Indikator 2018 2019 2020 2021
PKM 2017
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) 95% 93,7% 96% 98% 98%
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 95% 99,8% 100,7% 100% 100%
3 Pelayanan Kesehatan Bayi baru lahir 100% 100% 100%
95% 97,5%
(KN lengkap)
4 Pelayanan kesehatan balita (0-59 99,4% 100% 100%
76,4% 99,1%
bulan )
5 Pelayanan kesehatan pada usia 100% 100% 100% 100% 100%
pendidikan dasar (penjaringan pada
kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada usia 60% 65% 100%
50% 55%
produktif (15-59 tahun )
7 Pelayanan kesehatan pada usia 96% 96% 100%
98% 67%
lanjut (<60 tahun)
8 Pelayanan kesehatan penderita 85% 90% 100%
94% 97,9%
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan diabetes 85% 90% 100%
100% 91,4%
melitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 118% 100% 100%
100% 93,5%
gangguan jiwa (ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang terduga 39% 80% 100%
69% 37,2%
tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 68% 75 % 95% 95% 98%
risiko terinfeksi HIV

2. RENCANA CAPAIAN SPM TAMBAHAN


Tabel. 1.3 Tahap Pencapaian SPM Tambahan UPT Puskesmas Tanah Abang pada Tahun 2017,
2018, 2019 dan Rencana SPM pada Tahun 2020,2021.

Tahapan Pencapaian
NO INDIKATOR
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jam buka Pelayanan Gawat darurat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Non 24 Jam pukul 07.30-14.00 WIB
Kompetensi Tenaga Kesehatan 80 % 85 % 90 % 95 % 100 %
Pemberi Pelayanan Gawat Darurat
2 Jam buka pelayanan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Tenaga Kesehatan Pemberi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Pelayanan pada Poli Umum
Tenaga Kesehatan Pemberi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Pelayanan pada Poli Gigi
3 Tenaga Kesehatan Pemberi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pelayanan persalinan normal
Kepuasan pelanggan 77 % 80 % 82 85 >85 %
Ketepatan waktu tunggu hasil 70 % 75% 80% 85% > 90%
Pelayanan pemeriksaan laboratorium
4 Ketepatan waktu tunggu pelayanan 60% 65% 70% 75% >80%
farmasi
Penulisan resep sesuai formularium 100% 100% 100% 100% 100%

5 Ketepatan waktu pemberian 75 % 80 % 85 % 90 % >90 %


makanan kepada pasien
6 Waktu paling lama lengkapnya 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

31
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

rekam medik setelah pelayanan


setiap pasien, tidak melebihi 24 Jam
Ketepatan Waktu penyediaan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dokumen rekam medik
7 Pengelolaan limbah padat infeksius 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai dengan aturan
8 Ketepatan Waktu Pengusulan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kenaikan pangkat dan kenaikan gaji
berkala
Petugas yang mendapat pelatihan > 30 % 40 % 50 % 60 % >60 %
20 jam setahun
9 Ketepatan waktu penyampaian 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
laporan keuangan
10 Kepuasan pelanggan 77 % 80 % 82 % 85 % >85 %

B. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENCANA STRATEGIS

Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang disusun dalam Rencana
Strategis sesuai UPTD Puskesmas Tanjung Kerang. Kesesuaian Rencana Strategis dengan SPM
sebagaimana dalam Lampiran.

C. RENCANA ANGGARAN BIAYA


1. Tabel 1.4 Recana Anggaran Biaya SPM Wajib pada tahun 2021, 2022 dan tahun 2023.

TAHUN (Rp)
No JENIS LAYANAN DASAR SATUAN
2021 2022 2023
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah 73.950.000 63.450.000 69.795.000
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Rupiah 50.000.000 50.000.000 55.000.000
3 Pelayanan Kesehatan Bayi baru Rupiah 50.000.000 50.000.000 55.000.000
lahir
4 Pelayanan kesehatan balita Rupiah 63.200.000 63.200.000 69.520.000
5 Pelayanan kesehatan pada usia Rupiah 27.550.000 28.650.000 31.515.000
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia Rupiah 10.500.000 12.000.000 13.200.00
produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia Rupiah 37.050.000 39.050.000 42.955.000
lanjut
8 Pelayanan kesehatan penderita Rupiah 3.160.000 3.330.000 3.660.000
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan diabetes Rupiah 3.160.000 3.330.000 3.660.000
mellitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan Rupiah 12.086.000 12.803.000 14.083.000
gangguan jiwa (ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 12.086.000 12.803.000 14.083.000
terduga tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang dengan Rupiah 12.086.000 12.803.000 14.083.000
risiko terinfeksi HIV

2. Tabel 1.5 Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja


TAHUN (Rp)
No JENIS BELANJA
2021 2022 2023
1 Belanja Pegawai / Jaspel dan 93.320.000 107.318.000 123.415.700
Honor (PNS)
2 Belanja Barang dan Jasa 963.173.516 1.107.649.000 1.218.414.000
(Jaspel non PNS )
3 Belanja Modal 34.949.640 38.444..600 42.289.064

32
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

BAB IV
PENUTUP

Indikator SPM tahun 2019 ada beberapa yang mengalami perubahan. Hal ini cukup menyita
perhatian dan konsentrasi dalam pemahaman dan implementasi dilapangan. Ada indikator yang berubah

33
SPM UPTD PUSKESMAS TANJUNG KERANG

target capaian kinerjanya menjadi lebih tinggi dan ada pula indikator baru dalam SPM yang mana
mengacu pada Permenkes nomor 43 tahun 2016. Sehingga banyak indikator SPM yang belum mencapai
target,meskipun ada beberapa indikator SPM yang telah mencapai target. Setiap indikator memiliki
tantangan dan peluang yang berbeda-beda, sehingga keluaran capaian tiap indikator SPM berbeda, ada
yang dapat mencapai taget dan ada yang belum dapat mencapai target SPM.
Kondisi ini adalah fakta yang perlu dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan lintas program
dan pengambil kebijakan serta dengan lintas sektor terkait maupun dengan jejaring kerja. Sehingga
diharapkan diwaktu mendatang tenaga kesehatan mampu merumuskan rencana kegiatan dan strategi
pelaksanaan program dan kegiatan dengan tepat dan efektif.
Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan usulan yang dapat meningkatkan capaian
kinerja sesuai standar dengan mutu layanan prima dan mampu memberi kepuasan masyarakat.
Keberadaan buku Evaluasi SPM ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk masukan rencana
tindak lanjut pada pihak-pihak terkait, baik yang bergerak di bidang kesehatan maupun sektor lain yang
berhibungan dengan pencapaian indikator SPM Bidang Kesehatan.
Penyajian data dalam buku evaluasi SPM Bidang kesehatan Tahun 2019 ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami perlu mendapat masukan dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan
penyajian buku Evaluasi SPM ini.

Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Kerang

dr Tuti Rahayu, M.Kes


Pembina
NIP. 19800227 201001 2 003

34

Anda mungkin juga menyukai