Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka


mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai
salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk
meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan
berkualitas. Pasal 108 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 menyebutkan Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan secara bertahap dialihkan menjadi Dana Alokasi
Khusus.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 298
ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat
digunakan untuk kegiatan nonfisik, diharapkan dapat mendukung pembangunan kesehatan di
daerah yang sinergis dengan prioritas nasional. Pengalokasian DAK Bidang Kesehatan ini, tidak
untuk mengambil alih tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembiayaan
pembangunan kesehatan di daerah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014, dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya Pasal
171 ayat (2) yakni daerah harus menyediakan minimal 10 persen dari APBD nya untuk
pembangunan kesehatan.
Agenda pembangunan kesehatan Tahun 2016 – 2019 adalah mewujudkan akses dan
mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap. Berarti setiap orang berhak mendapatkan

1
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai kebutuhan. Rencana Strategis 2016-2019,
Kementerian Kesehatan telah menetapkan 2 tujuan utama yaitu: 1) Meningkatnya Status
Kesehatan Masyarakat, dan 2) Meningkatnya Responsiveness dan Perlindungan Masyarakat
terhadap Risiko Sosial dan Finansial di Bidang Kesehatan.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung jawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk: 1) meningkatkan pengetahuan,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup
sehat sehingga terwujudnya bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera; 2) terpenuhinya kebutuhan
dasar masyarakat dibidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya. Pelaksanaan program Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi dan
kebijakan pembiayaan pembangunan kesehatan yang komprehensif antar pemerintahan dan antar
pelaku pembangunan kesehatan.
Mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan DAK Bidang Kesehatan berada di
tangan Bupati/ Walikota yang secara teknis dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan atau
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, maka Kementerian Kesehatan menyiapkan pilihan
kegiatan yang perlu dilakukan, agar tujuan pembangunan kesehatan secara nasional dapat
tercapai. Untuk itu, prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance) yakni transparan,
efektif, efisien, akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya; harus menjadi
perhatian dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para pelaksana pembangunan
kesehatan di daerah.
Petunjuk Teknis DAK Bidang Kesehatan merupakan pedoman Penggunaan DAK
Bidang Kesehatan Tahun 2016 yang berisi penjelasan rinci kegiatan pemanfaatan DAK yang
meliputi fisik dan nonfisik. Untuk DAK Fisik meliputi: Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar;
Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan Subbidang Pelayanan Kefarmasian; Subbidang
Sarpras Kesehatan. Sedangkan DAK Nonfisik meliputi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK);
Jaminan Persalinan (Jampersal) serta Akreditasi Puskesmas dan Akreditasi Rumah Sakit.
Puskesmas selain merupakan ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional, fungsi
Puskesmas juga sebagai pusat pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, yang bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat, sehingga akan dapat mengurangi
beban pembiayaan kesehatan pada sisi kuratif dan rehabilitatif. Berbagai upaya lain telah dan

2
akan terus ditingkatkan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah agar peran dan
fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar semakin meningkat. Penyaluran
DAK Bidang Kesehatan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Pemerintah dalam
pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat, guna terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya melalui upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja program Promosi Kesehatan
Puskesmas Kembang Mumpo Kabupaten Seluma.

1.2.1 Maksud Penyusunan Rencana Kerja Program Promosi Kesehatan Puskesmas


Kembang Mumpo

Tujuan pembangunan kesehatan yang menjadi target capaian penyelenggaraan sistem


pelayanan kesehatan nasional oleh Puskesmas yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kembang
Mumpo agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk itu, maksud penyusunan
Rencana Kerja Program Promosi Kesehatan Puskesmas Kembang Mumpo adalah sebagai
dokumen pelaksanaan anggaran dan sebagai pedoman kegiatan upaya pelayanan kesehatan
promotif, preventif, menyeluruh dan berkesinambungan.

1.2.2 Tujuan

Tujuan disusunnya Rencana Kerja Promosi Kesehatan Puskesmas Kembang Mumpo


Kabupaten Seluma adalah untuk menjabarkan Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan
Kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran kinerja dengan menggunakan pagu indikatif untuk
anggaran yang sedang disusun dan prakiraan maju untuk tahun anggaran berikutnya.

1.2.3 Landasan Hukum

Dasar hukum dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) mengacu pada beberapa produk
perundang-undangan sebagai berikut :

3
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendali dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembangunan Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Bupati Seluma Nomor 31 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Uraian Tugas Lembaga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Seluma.

4
1.3 VISI, MISI, MOTO DAN STRATEGI

1.3.1 Visi
Terwujudnya Puskesmas Kembang Mumpo Yang Informatif dan Memadai Dengan
Pelayanan Yang Kompetitif Adil Dan Merata :
- Informatif : Berdasarkan Fakta Yang Benar Diharapkan Dapat Menjadi Sumber
Impormasi Sebagai Dasar Pembuatan Kebijakan Lokal
- Memadai : Sesuai Dengan Standar Pelayanan Minimal
- Kompetitif : Dapat Bersaing Dengan Pelayanan Kesehatan Lain Dalam Memberikan
Pelayanan Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat
- Adil Dan Merata : Pelayanan Yang Diberikan Tidak Diskriminasi Dapat Menjangkau
Seluruh Masyarakat Dan Diraskan Manfaatnya Oleh Seluruh Masyarakat

1.3.2 Misi
- Merencanakan Dan Melaksanakan Setiap Program Dengan Bersumber Pada Evidence
Base ( Data Berdasarkan Fakta )
- Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
- Melaksnakan Pelayanan Kesehatan Dengan Pelayanan Prima
- Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Cakupan Program
- Meningkatkan Upaya Masyarakat Untuk Memelihara Kesehatan Serta Menanggulangi
Masalah Kesehatan
- Mengembangkan Peran Dan Fungsi Puskesmas Dalam Melaksanakan Kemitraan
Dengan Berbagai Pihak Terkait Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Dan
Pemberdayaan Masyarakat

5
1.3.3 MOTTO
MELAYANI DENGAN SENYUM DAN IKLAS
1.3.4 STRATEGI
- Meninkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
- Memperluas Jangkauan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Mikin
( Jamkesmas,Jamkesda,PKH )
- Revitalisasi Dan Optimalisasi Posyandu Melalui Peningkatan Kualitas Kemampuan
Dan Keterampilan Kader Serta Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Kader
- Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk BerPHBS
- Menjalin Kemitraan Dengan Berbagai Pihak Guna Meningkatkan Cakupan Dan
Dukungan Untuk Keberhasilan Program Kesehatan
1.4. Sistematika Penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Sistematika Penyusunan Rencana Kerja (Renja) terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja (Renja)
c. Landasan Hukum
d. Sistematika Penyusunan Rencana Kerja (Renja).
BAB II : Keadaan Umum Puskesmas
a. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
b. Struktur Organisasi
c. Aspek Strategik Organisasi
BAB III : Program Dan Kegiatan Promosi Kesehatan
a. Urusan Wajib
b. Program Dan Kegiatan
c. Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Kegiatan
BAB IV : Rencana Kerja Tahunan,Triwulan Dan Bulanan
a. Rencana Kerja Tahunan
b. Rencana Kerja Triwulan
c. Rencana Kerja Bulanan
BAB IV : Penutup

6
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKSMAS KEMBANG MUMPO

2.1 Geografi dan Kependudukan

2.1.1 Geografi

Puskesmas Kembang Mumpo adalah Puskesmas Perawatan, terletak di Kecamatan


Semidang Alas Maras, Km 110 dari Kota Bengkulu, ± 50 Km dari Kota Tais Kabupaten Seluma,
dan ± 40 Km dari Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Keadaan alam dataran rendah, di
pinggiran Samudera Indonesia, sebagian lahan digunakan untuk persawahan dan perkebunan
pribadi milik rakyat.

Puskesmas Kembang Mumpo mempunyai luas wilayah + 225 Km², terdiri dari 15 desa
dengan batas- batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Barat : Samudra Indonesia


 Sebelah Timur : Kecamatan Semidang Alas
 Sebelah Utara : Kecamatan Talo Kecil
 Sebelah Selatan : Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan
Jumlah desa binaan adalah sebanyak 15 desa yaitu:

1. Desa Sendawar (1188 Jiwa)


2. Desa Gelombang (1138 Jiwa)
3. Desa Lubuk Betung (615 Jiwa)
4. Desa Padang Peri (1623 Jiwa)
5. Desa Karang Dapo (643 Jiwa)
6. Desa Karang Anyar (960 Jiwa)
7. Kelurahan Kembang Mumpo (1137 Jiwa)
8. Desa Padang Kelapo (941 Jiwa)
9. Desa Ujung Padang (1678 Jiwa)
10. Desa Pematang Riding (913 Jiwa)

7
11. Desa Tedunan (903 Jiwa)
12. Desa Genting Juar (829 Jiwa)
13. Desa Muara Timput (428 Jiwa)
14. Desa Ketapang Baru (1213 Jiwa)
15. Desa Talang Beringin (783 Jiwa)

2.1.2 Kependudukan

Penduduk di Wilayah Puskesmas merupakan penduduk asli Seluma, dan sebagian kecil
saja adalah pendatang yang berasal dari Jawa, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Jawa Barat.
Mata pencarian penduduk 80% sebagai petani dan sisanya pedagang, nelayan dan Pegawai Negri
Sipil. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kembang Mumpo Tahun 2016 berjumlah
14992 jiwa, Laki-laki 7087 jiwa dan Perempuan 7905 jiwa, jumlah Kepala Keluarga 4104.

Tabel 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah Dan Desa


Puskesmas Kembang Mumpo Tahun 2016

Luas Jumlah Penduduk


No Desa Total
Wilayah Laki-Laki Perempuan
1 Sendawar 9,2 Km 610 578 1188
2 Gelombang 7,4 Km 584 554 1138
3 Lubuk Betung 2,5 Km 316 299 615
4 Padang Peri 5,1 Km 833 790 1623
5 Karang Anyar 4,2 Km 493 467 960
6 Karang Dapo 2,2 Km 330 313 643
7 Kembang Mumpo 4,1 Km 584 553 1137
8 Padang Kelapo 4,5 Km 483 458 941
9 Ujung Padang 4,6 Km 862 816 1678
10 Pematang Riding 7,7 Km 469 444 913
11 Tedunan 4,9 Km 464 439 903
12 Genting Juar 1,7 Km 426 403 829
13 Ketapang Baru 6,1 Km 623 590 1213
14 Talang Beringin 5,0 Km 393 390 783
15 Muara Timput 3,2 Km 220 208 428
Jumlah 72,4 Km 7720 7293 14992
Sumber data” Statistik Dinkes Seluma Tahun 2020

8
2.2 Data Pegawai

Sumber Daya Manusia Kesehatan yang ada di Puskesmas Kembang Mumpo berjumlah
44 orang terdiri dari:

Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kembang Mumpo

NO PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN

1. S1 Kedokteran (Dokter Umum) 2 Orang 2 PNS (1 Org NS)


2. S 1 Kesehatan Masyarakat 3 Orang PNS
3. S1 Keperawatan 1 Orang PNS (TUBEL)
4. D IV Keperawatan Medikal Bedah 1 Orang PNS
5. D III Gizi 1 Orang PNS
6. D III Perawat Gigi - -
7. D III Perawat 2 Orang PNS
8. SPK Perawat 2 Orang PNS
9. D III Bidan 6 Orang PNS
10. SMA 1 Orang PNS
11. D IV Bidan 1 Orang PTT P
12. D III Bidan 8 Orang PTT P
13. D III Bidan 5 Orang PTT D
14. D III Analis 1 Orang PTT D
15. D III Perawat 2 Orang PTT D
16. Perawat Ners 1 Orang TKS
17. D III Bidan 1 Orang TKS
18. D III Perawat 3 Orang TKS
19. SMA 2 Orang TKS

JUMLAH 44 Orang

2.3 Data Sarana

9
Untuk fasilitas Kesehatan Wilayah Puskesmas Kembang Mumpo sebagai berikut:

 Puskesmas Perawatan
 Puskesmas Pembantu (Pustu) diantaranya:
1. Pustu Gelombang, Berjarak 8 Km2 ke Timur
2. Pustu Karang Anyar, Berjarak 3 Km2 ke Timur
3. Pustu Padang Peri, Berjarak 5 Km2 ke Timur
4. Pustu Ketapang Baru, Berjarak 3 Km2 ke Barat.
 Poskesdes (1 unit) terletak di Desa Pematang Riding
 Posyandu Balita (17 Posyandu) adalah sebagai berikut:
1. Posyandu Sendawar
2. Posyandu Gelombang
3. Posyandu Lubuk Betung
4. Posyandu Padang Peri I
5. Posyandu Padang Peri II
6. Posyandu Karang Dapo
7. Posyandu Karang Anyar
8. Posyandu Kembang Mumpo
9. Posyandu Padang Kelapo
10. Posyandu Ujung Padang
11. Posyandu Pematang Batu
12. Posyandu Pematang Riding
13. Posyandu Tedunan
14. Posyandu Genting Juar
15. Posyandu Muara Timput
16. Posyandu Ketapang Baru
17. Posyandu Talang Beringin

Sarana Pendidikan/ Sekolah :

10
 PAUD ( 13 )
 TK ( 1 )
 SD ( 12 )
 SMP ( 2 )
 SMA ( 1 )

2.3.2 Sarana Fisik Gedung

Tabel 2. Sarana Fisik Gedung

N NAMA SARANA TAHUN BERDIRI KETERANGAN


O
1 Gedung Puskesmas rawat jalan 1984 Baik
Gedung Puskesmas Perawatan 2015 Baik
2 Rumah Dinas Dokter 2016 Baik
3 Rumah dinas perawat 1 1984 Baik
Rumah dinas perawat 2 1984 Rusak Berat
Rumah dinas perawat 3 1992 Rusak Berat
4 Pustu Gelombang 1984 Baik
Pustu Padang Peri 1992 Baik
Pustu Karang Anyar 1984 Baik
Pustu Ketapang Baru 1978 Rusak Berat

2.3.3 Sarana Kendaraan Dinas


Tabel 3. Kendaraan Dinas

Tahun Penanggung Jawab


No Jenis Kendaraan Keadaan
Pengadaan Nama Jabatan
1 Ambulance Box 2003 Rusak Ringan - -
2 Ambulance
2006 Baik Kardiman, SKM Ka. PKM
Kijang Innova
3 Yamaha Fiz 1997 Rusak Berat Helli Susanti, A.Md.Keb Bidan
4 Suzuki/ A.100 1994 Rusak Berat Zulfahmi,A.MG Nutrionis
5 Yamaha YT 1998 Rusak Ringan Evrizal Stiadi, A.Md.Kep Perawat
6 Yamaha Vega 2006 Baik Mulyadi, SKM Ka TU
7 Yamaha Vega 2006 Baik Desni Seswita, A.Md.Keb Bikor
8 Shogun R 2009 Baik Kardiman, SKM Ka. PKM

11
2.4.3 Meubelair

Tabel 4. Meubelair

No Jenis barang Jumlah Keterangan


1 Meja biro 9 buah Baik
2 Almari 5 buah 3 Baik 2 Rusak
3 Almari kaca besar 2 buah Baik
4 Almari kaca kecil 1 buah Baik
5 Gimbet 2 buah Baik
6 Bed kayu 3 buah Baik
7 Bed steel 1 buah Baik
8 Kursi Perawatan Gigi 2 buah 1 Baik 1 Rusak
9 Kursi Tunggu Panjang 4 buah 2 Baik 2 Rusak ringan
10 Kursi Kayu 3 Buah 1 Baik 2 Rusak

Fasilitas Ruangan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kembang Mumpo:

 Ruangan Poli Umum : 1 Meja tulis, 4 kursi, 1 lemari, 1 tempat tidur

 Ruangan Poli Gigi : 1 Unit dental chair mount, 1unit dental chair, 1meja, 2kursi, 1 kursi gigi

 Ruangan Poli KIA/KB : 2 Meja tulis, 1 tempat tidur pasien, 1 lemari , 4 kursi

 Ruangan TU : 2 Meja, 4 kursi, 1 lemari, 1 Papan DUK

 Ruangan Labor : 1 Meja,1 kursi, 1 mikroskop, 1 lemari

 Ruang Karcis dan Apotek : 1 Lemari,1meja, 3 kursi

 Ruang Gudang Obat : 1lemari kaca, 1lemari kayu, 1 Rak Besi

 Ruang Gizi : 3 Meja, 4 Kursi

 Ruang Rawat Inap : 1 Set meja makan, 2 tempat tidur stanles, 3 tempat tidur kayu, 2 lemari

stanles besar, 5 lemari kayu, 1 tiang infuse, 2 kursi panjang, 1lemari stanles kecil, 1rak stanles untuk

obat, 1 rak kayu untuk penyimpanan arsip.

12
BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 URUSAN WAJIB

Urusan wajib Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja

Kementerian Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai

tugasmelaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria,dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan undang- undang dalam

melaksankan tugasnya.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan,

advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan

masyarakat.

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan,

advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan

masyarakat.

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi

kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

13
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi, informasi, dan

edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi

kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

2.2.PROGRAM DAN KEGIATAN

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan menjadi salah satu kegiatan dalam

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kegiatan : Pemberdayaan

Masyarakat dan Promosi Kesehatan

Sasaran Strategis : Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyaraka.

14
2.3. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

N0 Sasaran Strategis Indikator kinerja Kegiatan TARGET

Jumlah Satuan

1 Meningkatnya Promosi Presentase Kab/kota yang 35% Kabupaten/Kota

Kesehatan dan Pemberdayaan menerapkan kebijakan Germas

Masyarakat

Presentase Kab/kota yang 70% Kabupaten/Kota

melaksanakan pembinaan

Posyandu Aktif

Adapun Definsi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan adalah:

1. Definisi opersional Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Germas dengan kriteria :

• Memiliki Kebijakan Germas sesuai dengan Inpres no 1 tahun 2017 (melaksanakan 5 kluster

germas) dan atau kebijakan berwawasan kesehata

• Melaksanakan Penggerakan Masyarakat dalam mendukung 5 (lima) kluster Germas minimal 3

kali setahun, dengan melibatkan lintas sektor, pendidikan (sekolah), Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan atau mitra potensialPersentase desa yang

mengalokasikan dana desa secara bertahap sampai minimal 10% dari bidang pembangunan desa

dan bidang pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan.

15
2. Definisi operasional Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif

Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif dengan kriteria:

1. Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui keputusan Bupati/walikota Memiliki Pokjanal yang

keanggotaannya terdiri dari lintas sektor terkait pengembangan Posyandu tingkat

Kabupaten/Kota.

2. Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun Mengadakan pertemuan

rutin setiap tahun minimal 2 kali untuk membahas perencanaan dan evaluasi pelaporan

kegiatan.

3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan kader Melakukan peningkatan

kapasitas bagi petugas puskesmas dan kader yang berasal desa/kelurahan di wilayah

kabupaten/Kota.

4. Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu Memiliki dan menggunakan sistim dalam

melakukan pelaporan kegiatan Posyandu sehingga tersedia laporan posyandu seperti SIP

online dan atau Si Cakep. 5. Posyandu aktif minimal 50%

16
BAB IV

RENCANA KINERJA TAHUNAN, TRIWULAN DAN BULANAN

Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari upaya pencapaian indikator kinerja

kegiatan yang dapat terukur dan merupakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu satu tahun

anggaran. Pada Tahun 2021 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menetapkan

Rencana Kinerja Tahun 2021 yang merupakan penjabaran dari Renstra Kementerian Kesehatan .

4.1.Rencana Kerja Satu Tahun, Triwulan dan Bulanan tahun 2020

41.1 Rencana Kerja Satu Tahun

NO KEGIATAN Rincian Perhitungan


Sasaran Jumlah Jumlah Jadwal
/Kegiatan Kegiatan OH
1. Represing kader 17 Posyandu 1 kali 5 OH November
2 Pembinaan desa siaga 15 Desa 1 Kali 5 OH Agustus
3 SMD 15 Desa 1 Kali 5 OH Januari
4 MMD 15 Desa 1 Kali 5 OH April
5 Pendampingan kader 15 Desa 1 Kali 5 OH Januari-
kesehatan diposyandu Desember
6 Pembinaan kelompok 15 Desa 1 Kali 2 OH Maret
ormas dan karang
taruna
7 Penggalangan 1 Desa 4 Kali 2 OH Juli
dukungan masyarakat
8 Advokasi tingkat 15 Desa 1 Kali 2 OH November
desa/kecamatan

17
4.1.2 Rencana Kerja Triwulan

NO KEGIATAN T W
1 2 3 4
1. Represing kader
2 Pembinaan desa siaga
3 SMD
4 MMD
5 Pendampingan kader kesehatan diposyandu
6 Pembinaan kelompok ormas dan karang taruna
7 Penggalangan dukungan masyarakat
8 Advokasi tingkat desa/kecamatan

4.1.3.Rencana Satu Bulan

NO KEGIATAN B U L A N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Represing kader
2 Pembinaan desa siaga
3 SMD
4 MMD
5 Pendampingan kader
kesehatan diposyandu
6 Pembinaan kelompok
ormas dan karang
taruna
7 Penggalangan
dukungan masyarakat
8 Advokasi tingkat
desa/kecamatan

18
4.2. Rencana Kerja Satu Tahun, Triwulan dan Bulanan tahun 2021

41.1 Rencana Kerja Satu Tahun

NO KEGIATAN Rincian Perhitungan


Sasaran Jumlah Jumlah Jadwal
/Kegiatan Kegiatan OH
1. Pembentukan forum GERMAS 15 Desa 1 kali 3 OH Pebruari
2 Penggerakan mayarakat ditatanan yg 15 Desa 4 Kali 2 OH Pebruari,
mendukung kluster fisik, pangan April, Juli,
sehat dan perbaikan gizi Oktober
3 Pembinaan gerakan masyarakat 15 Desa 4 Kali 2 OH Maret,
hidup sehat Mei,Agustus,
November
4 Advokasi penguatan GERMAS 15 Desa 1 Kali 2 OH Januari
5 Pembinaan Kader posyandu 15 Desa 1 Kali 1 OH Januari-
Desember

4.2.2. Rencana Kerja Triwulan

NO KEGIATAN T W
1 2 3 4
1. Pembentukan forum GERMAS
2 Penggerakan mayarakat ditatanan yg mendukung kluster fisik,
pangan sehat dan perbaikan gizi
3 Pembinaan gerakan masyarakat hidup sehat
4 Advokasi penguatan GERMAS
5 Pembinaan Kader posyandu

19
4.2.3. Rencana Kerja Bulanan

NO KEGIATAN B U L A N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembentukan forum
GERMAS
2 Penggerakan mayarakat
ditatanan yg
mendukung kluster
fisik, pangan sehat dan
perbaikan gizi
3 Pembinaan gerakan
masyarakat hidup sehat
4 Advokasi penguatan
GERMAS
5 Pembinaan Kader
posyandu
4.3. Rencana Kerja Satu Tahun, Triwulan dan Bulanan tahun 2022

4.3.1 Rencana Kerja Satu Tahun

NO KEGIATAN Rincian Perhitungan


Sasaran Jumlah Jumlah Jadwal
/Kegiatan Kegiatan OH
1. Pemeriksaan kesehatan berkalla 15 Desa 4 kali 3 OH Pebruari
2 Aktifitas Fisik (Senam rutin, senam 15 Desa 12 Kali 2 OH Januari-
hamil ,lansia kel kommorbid) Desember

3 Pembinaan kesehatn olah raga 15 Desa 2 Kali 2 OH Mei,Desem


ber
4 Pembinaan Kader posyandu 15 Desa 1 Kali 1 OH Januari-
Desember

20
4.3.2. Rencana Kerja Triwulan

NO KEGIATAN T W
1 2 3 4
1. Pemeriksaan kesehatan berkalla
2 Aktifitas Fisik (Senam rutin, senam hamil ,lansia kel
kommorbid)
3 Pembinaan kesehatan olah raga
4 Pembinaan Kader posyandu

4.3.3. Rencana Kerja Bulanan

NO KEGIATAN B U L A N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemeriksaan kesehatan
berkalla
2 Aktifitas Fisik (Senam
rutin, senam
hamil ,lansia kel
kommorbid)
3 Pembinaan kesehatan
olah raga
4 Pembinaan Kader
posyandu

21
BAB V

PENUTUP

Rencana Kerja Puskesmas Kembang Mumpo dipergunakan sebagai dasar dan acuan
dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Rencana Kerja ini merupakan sistem
terbuka yang berinteraksi dengan berbagai sistem nasional lainnya dalam suatu suprasistem,
bersifat dinamis dan selalu mengikuti perkembangan. Oleh karena itu tidak tertutup terhadap
penyesuaian dan penyempurnaan. Keberhasilan pelaksanaan Rencana Kerja ini sangat
bergantung pada semangat, dedikasi, ketekunan, kerja keras, kemampuan dan ketulusan para
penyelenggara, serta sangat bergantung pula pada petunjuk, rahmat, dan perlindungan Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Semoga Rencana Kerja Puskesmas Kembang Mumpo Kabupaten Seluma Tahun
Anggaran 2017 ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Puskesmas Kembang Mumpo Kabupaten Seluma Tahun 2017.

22

Anda mungkin juga menyukai