Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan

mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung

dengan pendekatan paradigma sehat, yaitu suatu model

pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu mendorong

masyarakat untuk bersikap mandiri di dalam menjaga kesehatan

mereka sendiri. Dalam kerangka desentralisasi, pembangunan bidang

kesehatan ditujukan untuk mewujudkan pembangunan nasional di

bidang kesehatan yang berlandaskan pada prakarsa dan aspirasi

masyarakat dengan cara memberdayakan, menghimpun dan

mengoptimalkan potensi daerah untuk kepentingan daerah dan

prioritas nasional dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pembangunan

kesehatan di Indonesia yang berperan dalam menyelenggarakan

sebagian dari tugas teknis operasional Dinas KesehatanKota. Sebagai

unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,

Puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan

kesehatan yang dibebankan olehdinas kesehatan kota sesuai dengan

kemampuan Puskesmas.

Misi yang harus diemban puskesmas untuk mendukung

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah

1
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya, mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan

masyarakat di wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu,

pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan

perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya.

Kedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan nasional

adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang

bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Serta

kedudukan puskesmas dalam era desentralisasi dituntut adanya

kemandirian yang meliputi :

1. Kemandirian dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja


2. Kemandirian dalam penggalian sumber pembiayan dalam

pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja


3. Kemandirian dalam mengangkat dan mengelola sumber daya

manusia yang ada di puskesmas


4. Kemandirian untuk menyediakan sarana dan prasarana yang

menunjang pelayanan kesehatan di puskesmas.

Untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas pelayanan

kesehatan di puskesmas kepada masyarakat, maka dibentuk badan

layanan umum daerah puskesmas. Badan layanan umum daerah

puskesmas dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan.

Salah satu persyaratan administratif dalam penerapan BLUD

puskesmas adalah sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 61

2
tahun 2007 pasal 11 adalah membuat dan menyampaikan dokumen

rencana strategis bisnis. Rencana Strategis Bisnis merupakan

rencana strategis lima tahunan yang mencakup pernyataan visi,

misi,program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana

pencapaian lima tahunandan proyeksi keuangan lima tahunan.

B. Maksud Penyusunan Rencana Strategis Bisnis

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Tegal Timur Kota

Tegal Tahun 2015 – 2019 disusun dengan maksud sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal dalam kurun

waktu 5 (lima) tahun ke depan yang diwujudkan dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berhasil guna

dan berdaya guna.

2. Memberikan acuan/landasan dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal

Timur Kota Tegal.

3. Sebagai bahan acuan dalam penyusunan

pertanggungjawaban Kepala Puskesmas atas kinerja tahunan.

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis

Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal Tahun 2015 – 2019 adalah

sebagai berikut :

3
1. Menjabarkan visi dan misi Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan (2015 – 2019).

2. Menjabarkan program, kegiatan dan indikator kinerja

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh

Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal selama tahun 2015 – 2019.

3. Sebagai rujukan Puskesmas Tegal Timur untuk melaksanakan

kegiatan setiap tahun selama kurun waktu tahun 2015 - 2019

4. Sebagai bahan rujukan untuk menilai kinerja Puskesmas Tegal

Timur Kota Tegal pada setiap akhir tahun anggaran.

D. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan untuk menyusun Rencana

Strategis Bisnis Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembanguhan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

6. Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN);

4
7. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

8. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS);

9. Undang – Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1986 tentang Perubahan

Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan

Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kota Brebes

Provinsi Jawa Tengah di muara Sungai Gangsa;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah ;

15. Peratutan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005;

16. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6

tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Memberlakukan Semua

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah

Kotamadya Dearah Tingkat II Tegal;

5
17. Permendagri Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Petunjuk teknis

pengelolaan keuangan BLUD

20. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes / PER / VII

/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di

Kabupaten/Kota;

21. Peraturan Walikota Tegal Nomor 23 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Dana Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Di

Puskesmas Dan Jaringan Di Kota Tegal.

22. Peraturan Walikota Tegal Nomor 1 Tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Walikota Tegal Nomor 27 Tahun 2008

Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Dinas Daerah Kota Tegal.

6
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

PUSKESMAS TEGAL TIMUR KOTA TEGAL

A. Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Walikota Tegal Nomor 1 Tahun 2012

tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tegal Nomor 27 Tahun

2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kota Tegal, susunan organisasi

Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal terdiri dari :

a. Kepala

b. Subbagian Tata Usaha

c. Kelompok Jabatan Fungsional

d. Puskesmas Non UPTD

B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan


1. Susunan Kepegawaian
a. Jumlah dan status kepegawaian
Jumlah pegawai di Puskesmas Tegal Timur sebanyak 41

Orang dengan status kepegawaian seperti tabel berikut :


Grafik 2.1
Status Kepegawaian Puskesmas Tegal TimurTahun 2014

b. Jenis Tenaga Kesehatan

7
Pegawai di Puskesmas Tegal Timur sebanyak 41 orang

terdiri dari berbagai jenis ketenagaan sebagaimana terdapat

dalam tabel berikut :

Tabel 2.1
Data Jenis Ketenagaan Di Puskesmas Tegal Timur
Tahun 2014

NO Ketenagaan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 1
3. Bidan : 13
a. PNS : 5
b. Non PNS : 8
4. Nutrisionis 1
5. Perawat 12
a. PNS : 6
b. Non PNS : 6
6. Perawat gigi 2
7. Asisten Apoteker 1
8. Pelaksana Promkes 1
9 Pelaksana Surveilan 1
10. Analisis Kesehatan 1
11. Sanitarian 1
12. Tata Usaha 2
13. Petugas Loket 1
14. Penjaga Malam 1
15. Tenaga Wiyata Bhakti 1
Jumlah 41
Data per Juli 2014

2. Perlengkapan Prasarana dan Sarana


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan program dan

kegiatan, Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal dilengkapi dengan

berbagai fasilitas berupa prasarana dan sarana sebagai berikut :

a. Prasarana
Puskesmas Tegal Timur dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan memiliki 9 unit gedung/bangunan dengan perincian

sebagai berikut :
Tabel 2.2

8
Jenis Dan Jumlah Prasarana Di Puskesmas Tegal Timur
Tahun 2014
Kondisi
No Jenis Prasarana Jumlah Kurang
Baik
Baik/Rusak
1 Puskesmas Induk & IGD 1 1
2 Puskesmas Pembantu 4 3 1
3 Rumah Dinas medis/ 4 3 1
paramedis
Jumlah 9 7 2
Data per Juli 2014

b. Sarana
Selain 9 prasarana yang ada Puskesmas Tegal Timur

juga dilengkapi dengan berbagai sarana dengan jenis dan

jumlah seperti pada tabel di bawah ini.


Tabel 2.3
Jenis Dan Jumlah Sarana Di Puskesmas Tegal Timur
Tahun 2014
N Kondisi
Jenis Sarana Jumlah
o Baik Rusak
1 Mobil Puskesmas Keliling 1 1
2 Mobil Ambulance 1 1
3 Mobil Jenazah 1 1
4 Kendaraan roda 2 6 3 3
5 Komputer 11 11
6 Printer 4 3 1
7 Meubelair ( terlampir dalam
lampiran 2 )
8 Alat-alat Kesehatan (terlampir
dalam lampiran 3)

C. Kondisi Saat Ini


Gambaran tentang pelayanan PuskesmasTegal Timur Kota Tegal

saat ini adalah sebagai berikut :


1. Pelayanan
Jenis pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Tegal Timur

Kota Tegal meliputi Upaya Kesehatan Wajib serta Upaya Kesehatan

9
Pengembangan. Untuk Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan

yaitu :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah kunjungan masyarakat

ke Puskesmas Tegal Timur dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.4
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Tegal Timur
Tahun 2012 - 2014
Tahun
No Kunjungan Per Juni
2012 2013
2014
1 Jamkesmas 12.601 17.547 11.516
2 Askes 7.109 5.833 2.991
3 Bayar 7.156 5.900 2.822
4 Gratis 16.975 18.105 7.162
5 Jamkesta 5.104 8.097 7.935
Total Kunjungan 48.945 55.482 32.426
Dari tabel kunjungan pasien rawat jalan di atas dapat

disimpulkan bahwa selama 3 ( tiga ) tahun terakhir jumlah kunjungan

pasien mengalami kenaikan jumlahnya.

Tabel 2.5
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Poli
Di Puskesmas Tegal Timur Tahun 2012-2014

perJuni
No Poli Pelayanan 2012 2013
2014
1 Poli Umum 42.883 48.912 28.720
2 Poli Gigi 3.005 3.439 1.800
3 Poli KIA 3.057 3.131 1.906
Jumlah 48.945 55.482 32.426

Dari jumlah kunjungan pasien yang ada, dapat diketahui

gambaran 10 jenis penyakit terbesar yang ada di wilayah

Puskesmas Tegal Timur sebagaimana pada tabel di bawah ini

10
Tabel 2.6
10 Besar Penyakit di Wilayah Puskesmas Tegal Timur
Tahun 2012

No Penyakit Th. 2012


1 ISPA 23.602
2 Influenza 11.890
3 Myalgia 9.344
4 Hipertensi 8.068
5 Chephalgia 5.658
6 Diare 3.896
7 DM 3.780
8 Dyspepsia 3.059
9 Conjuctivitis 1.150
10 Monalisis Stomatitis 1.080

Tabel 2.7
10 Besar Penyakit di Wilayah Puskesmas Tegal Timur
Tahun 2013

No Penyakit Th. 2013


1 ISPA 13.410
2 Hipertensi 4.209
3 Myalgia 3.769
4 Chepalghia 3.051
5 Obs. Febris 1.536
6 Gastritis 1.468
7 Diare 1.461
8 Dermatitis 1.046
9 Abses Periapikal 858
10 Penyakit lain pd sal. Nafas atas 821
Dari tabel 2.6 dan tabel 2.7 dapat dilihat ternyata jenis

penyakit yang terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Timur

selama 2 tahun terakhir adalah ISPA, hipertensi, myalghia dan

chepalghia.
Adapun Upaya kesehatan pengembangan yang telah di

Puskesmas Tegal Timur meliputi :


a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Kerja
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Upaya Kesehatan Jiwa
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
f. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

2. Kinerja Program Pembangunan Kesehatan

11
Pencapaian indikator kinerja pembangunan bidang kesehatan

di wilayah kerja Puskesmas Tegal Timur dapat dilihat untuk tahun

2012 dan 2013 saja, karena karena tahun 2009 – 2011 masih

mengalami penggabungan dengan puskesmas slerok. Adapun

pencapaian program pembangunan kesehatan di Puskesmas Tegal

Timur adalah sebagai berikut :

Capaian
No Indikator Kinerja
2012 2013
A Program KIA
1 Angka Kematian Bayi (AKB) 9,6/1000 6/1000
2 Angka Kematian Ibu (AKI) 193/100.000 1,2/100.000
3 Cakupan kunjungan Bumil K4 97,5% 89,59%
Cakupan komplikasi kebidanan yang
4 76,5% 100%
ditangani
5 Pertolongan persalinan oleh nakes 100% 76,59%
6 Cakupan pelayanan nifas 99,8% 76,59%
Cakupan neonatal komplikasi yang
7 100% 100%
ditangani
8 Cakupan kunjungan bayi 99,1% 80,48%
9 Cakupan Kunjungan anak balita 94,2% 71,91%
B. Program Gizi
1 Prevalensi gizi buruk 3,35% 0,068%
2 Prevalensi gizi kurang 13,01% 2,47%
Persentase balita gizi buruk mendapat
3 100% 100%
perawatan
4 Cakupan D/S 57,7% 71,02%
5 Cakupan ASI eksklusif 35,6 % 39,29%
6 Cakupan kadarzi 23,81% 32,14%
C Program Imunisasi
1 Cakupan Kelurahan UCI 100% 100%
Surveillance epidemiologi dan system
2 100% 100%
kewaspadaan dini kejadian luar biasa
3 AFP Rate - -
D Program P3M
1 Penemuan penderita pneumonia balita 100% 100%
2 Penemuan pasien baru BTA positif 11,76%
3 Incident rate DBD 0% 0%
4 Penderita DBD yang tertangani 100% 100%
5 Penderita Diare yang ditangani 100% 100%
E Program Kesehatan Lingkungan
Cakupan pelayanan dan Konseling
1 100% 100%
Sanitasi Masyarakat.

12
F Program Pelayanan Kesehatan
1 Pemenuhan obat sesuai kebutuhan 100% 100%
2 Pelyanan kesh dasar msy miskin 100% 100%
G Program Promosi Kesehatan
1 Cakupan Kelurahan Siaga aktif 100% 100%
Cakupan perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2 (PHBS) Rumah tangga sehat utama dan 80,7% 80%
paripurna

D. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi Ke Depan

Dari uraian sebelumnya menunjukkan bahwa capaian target

indikator kinerja masih belum optimal. Oleh karena itu dengan

mempertimbangkan kondisi yang ada saat ini, maka target yang ingin

dicapai sampai dengan tahun 2019 adalah :

1. Pelayanan Kesehatan
a. Meningkatnya promosi kesehatan dan peningkatan pengetahuan

dan perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan


b. Meningkatnya pelayanan dan kualitas kesehatan lingkungan di

wilayah Puskesmas Tegal Timur


c. Meningkatnya pelayanan kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga

Berencana
d. Meningkatnya pelayanan perbaikan gizi masyarakat
e. Meningkatnya pelayanan pemberantasan dan pencegahan

penyakit menular
f. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan pengobatan di

puskesmas
2. Kinerja
Terkait dengan kinerja pembangunan kesehatan yang dilaksanakan

oleh Puskesmas tegal Timur capaian kinerja yang akan diwujudkan

meliputi upaya pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan

kesehatan masyarakat, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


a. Target Kinerja Pelayanan Kesehatan Perorangan

13
Target kinerja pelayanan kesehatan perorangan yang akan dicapai

di tahun 2019 dapat di lihat pada tabel berikut :

Jenis Pelayanan Indikator Target


2019
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Kesehatan 1. Cakupan kunjungan Bumil K-4 100 %
Keluarga
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang di 100 %
tangani.
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh 100 %
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan.
4. Cakupan pelayanan nifas. 100 %
5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi 100 %
yang ditangani.
6. Cakupan kunjungan bayi. 100 %
7. Cakupan pelayanan anak balita. 90 %

8. Cakupan pemberian makanan 100 %


pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin.
9. Cakupan balita gizi buruk mendapat 100 %
perawatan.
10. Cakupan peserta KB aktif. 90 %
11. Cakupan pelayanan kesehatan 74 %
Remaja.
12. Cakupan pelayanan kesehatan pada 100 %
Lansia.
YANKES 13. Cakupan pelayanan kesehatan dasar 100 %
masyarakat miskin.
14. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100 %
pasien masyarakat miskin.
15. Cakupan jamaah haji yang 100 %
mendapatkan Pelayanan Kesehatan.
16. Pelayanan gangguan jiwa di sarana 100 %
pelayanan kesehatan.
PROMKES 17. Cakupan kepesertaan masyarakat 100 %
DAN UKBM dalam program JKN melalui BPJS
Kesehatan.

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar indikator

atau sebanyak 14 indikator dalam pelayanan kesehatan diharapkan

mencapai 100%

14
b. Target Kinerja Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas

Tegal Timur Tahun 2019 adalah sbagai berikut :

Jenis Pelayanan Indikator Target


2019
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
KIA 1. Cakupan balita mendapat kapsul Vitamin 100 %
– A dua kali pertahun.
2. Cakupan rumah tangga yang 100 %
mengkonsumsi garam beryodium.
3. Cakupan balita yang ditimbang berat 80 %
badannya D/S.
YANKES 4. Cakupan pembinaan pada sarana 100 %
pengobatan tradisional (Dilaksanakan
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
Kota Tegal).
P3PL 5. Cakupan penemuan dan penanganan 100 %
penderita penyakit.
6. Cakupan Kelurahan Universal Child 100 %
Immunization (UCI).
7. Cakupan kegiatan Imunisasi pada anak 100 %
sekolah .
8. Cakupan penemuan dan Penanganan > 1
penderita penyakit Acute Flacid Paralysis
(AFP rate) per 100.000 pada penduduk <
15 th.
9. Kelurahan mengalami KLB yang 100 %
ditangani < 24 jam.
10. Cakupan pelayanan Penyakit Tidak 100 %
Menular (PTM) di masyarakat.
11. Cakupan pelayanan dan Konseling 100 %
Sanitasi Masyarakat.
PROMKES DAN 12. Cakupan Kelurahan Siaga Aktif. 100 %
UKBM
13. Cakupan penjaringan kesehatan siswa. 100 %
14. Cakupan Pos UKK untuk tenaga kerja 70 %
yang terbentuk di wilayah Puskesmas.
15. Cakupan pelaksanaan penyuluhan 100 %
kesehatan masyarakat.
16. Cakupan pelayanan klinik Konseling 100 %
Bahaya Merokok.
17. Cakupan pedagang garam beryodium 100 %
yang dibina.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 15 indikator pada


tahun 2019 nanti diharapkan mencapai 100%

15
16
BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN SWOT

A. Analisis Lingkungan Strategis

Analisis lingkungan strategis dilakukan untuk menentukan

prioritas dalam mengambil langkah kebijakan dan strategi untuk

menyusun program jangka menengah di Puskesmas Tegal Timmur.

Proses analisis lingkungan strategis meliputi kondisi, situasi, keadaan,

peristiwa dan pengaruh-pengaruh yang terjadi di dalam (lingkungan

internal) maupun di luar (lingkungan eksternal) Puskesmas Tegal Timur

yang berdampak pada kelangsungan organisasi.

Kondisi lingkungan yang dihadapi oleh setiap organisasi

termasuk Puskesmas Tegal Timur Kota selalu mengalami perubahan.

Perubahan yang terjadi dewasa ini sebagai akibat globalisasi yang

pengaruhnya sangat terasa antara lain : perubahan teknologi

kesehatan yang sangat cepat, arus informasi yang tidak terbatas,

perubahan sosial ekonomi serta kebijakan dan regulasi dari

pemerintah yang sangat cepat

2. Analisis Lingkungan Internal

Identifikasi terhadap faktor atau kondisi yang ada di dalam

internal Puskesmas Tegal Timur meliputi kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness), dengan hasil sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strenght)
1) Jumlah karyawan secara kuantitas sudah memadai
2) Pada umumnya karyawan sudah mematuhi aturan
3) Pada umumnya karyawan mudah untuk dimotivasi
4) Komunikasi antar karyawan dan dengan pimpinan terjalin baik
5) Struktur organisasi yang adaptif

17
6) SOP sudah tersedia
7) Program pelayanan kesehatan berjalan dengan baik
8) Citra atau image Puskesmas cukup baik
9) Jumlah kader kesehatan mencukupi
10) Sarana dan prasarana penunjang sudah cukup memadai
11) Letak Puskesmas yang strategis/mudah diakses masyarakat
12) Pelayanan persalinan dan IGD 24 jam sudah tersedia
b. Kelemahan (Weakness)

1) Kualitas dan profesionalitas tenaga fungsional kesehatan yang

belum memadai

2) Kompetensi tenaga administrasi keuangan belum sesuai

harapan

3) Eselonisasi tenaga Tata Usaha belum terisi/tidak ada

4) Beban kerja karyawan pada beberapa jenis ketenagaan belum

merata

5) Solidaritas dan team work yang belum terjalin dengan kuat

6) Orientasi karyawan bekerja dengan hati masih rendah

7) Pemahaman karyawan terhadap peraturan perundangan,

Juklak dan Juknis masih rendah

8) SOP belum sepenuhnya dijalankan oleh karyawan

9) Operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana masih

kurang memadai

10) Pangsa pasar pelayanan pengembangan di Puskesmas masih

rendah/belum diakses masyarakat secara optimal

3. Analisis Lingkungan Eksternal

Identifikasi terhadap faktor atau kondisi yang ada di

lingkungan luar Puskesmas Tegal Timur adalah meliputi peluang

(opportunity) dan ancaman (threats), dengan hasil sebagai berikut :

a. Peluang (opportunity)

18
1) Terbukanya peluang penerapan tata kelola BLUD

Puskesmas

2) Terbukanya kewenangan untuk menyelenggarakan

manajemen pelayanan Puskesmas yang evidence based

3) Terbukanya kewenangan untuk mencari, menggali dan

mengelola sumber pembiayaan/keuangan sesuai peraturan

yang syah.

4) Terbukanya kewenangan untuk mengangkat tenaga honorer

dan mengatur/mendayagunakan karyawan sesuai

kebutuhan.

5) Dukungan pembiayaan dan komitmen Pemkot untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat cukup

baik

6) Dukungan pembiayaan dan komitmen pemerintah

Pusat/Kemenkes untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

masyarakat cukup memadai

7) Peraturan perundangan / Juklak/Juknis terkait pelayanan

kesehatan dan penunjang pelayanan

8) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan/kedokteran.

9) Kemudahan akses media telekomunikasi dan informasi

10) Minat dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan

kesehatan

b. Ancaman (threats)

19
1) Potensi penyebaran penyakit sebagai akibat mobilitas

penduduk yang tinggi karena berada di persimpangan jalur

pantura dan selatan.


2) Ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah

dan tuntutan pada pelayanan kesehatan yang murah dan

gratis.
3) Minat dan kemauan masyarakat untuk mengikuti program

JKN secara mandiri masih rendah.


4) Partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan berbasis

masyarakat masih rendah


5) Kesadaran masyarakat dalam pembudayaan PHBS masih

rendah
6) Tumbuhnya persaingan antar penyelenggara pelayanan

kesehatan tingkat pertama sebagai konsekuensi penerapan

program JKN.
7) Tuntutan masyarakat terhadap profesionalisme pelayanan

kesehatan termasuk konsekuensi hokum


8) Tuntutan akuntabilitas dari lembaga hukum/peradilan

20
B. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan instrumen atau alat yang

digunakan untuk merumuskan dan mendesain strategi pembangunan

yang dilakukan oleh Puskesmas Tegal Timur untuk mendefinisikan

tindakan-tindakan yang akan diambil dalam memecahkan masalah

yang dihadapi di masa depan.

1. Kekuatan

Resume hasil perhitungan terhadap faktor kekuatan yang ada di

internal Puskesmas Tegal Timur , dapat dilihat pada tabel berikut:

Bobot nilai/rating
No Uraian Nilai
+1 +2 +3 +4 +5
Jumlah karyawan secara kuantitas
1 V 3
sudah memadai
Pada umumnya karyawan sudah
2 V 4
mematuhi aturan
Pada umumnya karyawan mudah
3 V 3
untuk dimotivasi
Komunikasi antar karyawan dan
4 V 4
dengan pimpinan terjalin baik
5 Struktur organisasi yang adaptif V 2
6 SOP sudah tersedia V 3
Program pelayanan kesehatan
7 V 4
berjalan dengan baik
Citra atau image Puskesmas
8 V 3
cukup baik
Jumlah kader kesehatan
9 V 3
mencukupi
Sarana dan prasarana penunjang
10 V 4
sudah cukup memadai
Letak Puskesmas strategis/mudah
11 V 2
diakses masyarakat
Pelayanan persalinan dan IGD 24
12 V 3
jam sudah tersedia
Total Nilai + 38

21
Dari tabel di atas diketahui bahwa bobot angka pada analisis

kekuatan adalah sebesar +38.

2. Kelemahan

Resume hasil perhitungan terhadap kelemahan (weakness) yang

ada di internal Puskesmas Tegal Timur , dapat dilihat pada tabel

berikut :

Bobot nilai/rating
No Uraian Nilai
-1 -2 -3 -4 -5
Kualitas dan profesionalitas tenaga
1 fungsional kesehatan yang belum V 4
memadai
Kompetensi tenaga administrasi
2 V 3
keuangan belum sesuai harapan
Eselonisasi tenaga Tata Usaha belum
3 V 5
terisi/tidak ada
Beban kerja karyawan pada beberapa
4
jenis ketenagaan belum merata V 4
Solidaritas dan team work yang belum
5 V 4
terjalin dengan kuat
Orientasi karyawan bekerja dengan hati
6 V 4
masih rendah
SOP belum sepenuhnya dijalankan oleh
7 V 5
karyawan
Pemahaman karyawan terhadap
8 peraturan perundangan, Juklak dan V 3
Juknis masih rendah
Operasional dan pemeliharaan sarana
9 V 5
dan prasarana kurang memadai
Pangsa pasar pelayanan pengembangan
10 di Puskesmas masih rendah/belum V 3
diakses masyarakat secara optimal
Total Nilai -36

Dari hasil perhitungan tabel di atas, diketahui bahwa bobot nilai

kelemahan yang ada di Puskesmas Tegal Timur adalah sebesar

negatif 36. Dengan demikian, apabila kelompok kekuatan dan

22
kelemahan diinteraksikan maka bobot nilainya adalah positif 2 (+2)

yaitu penjumlahan positif 38 (+38) dengan negatif 36 (-36).

3. Peluang

Resume hasil perhitungan terhadap peluang yang ada di

lingkungan eksternal Puskesmas Tegal Timur, dapat dilihat pada

tabel berikut :

Bobot nilai/rating
No Uraian Nilai
+1 +2 +3 +4 +5
Terbukanya peluang penerapan
1 V 5
tata kelola BLUD Puskesmas
Terbukanya kewenangan untuk
menyelenggarakan manajemen
2 V 3
pelayanan Puskesmas yang
evidence based
Terbukanya kewenangan untuk
mencari, menggali dan
3 mengelola sumber V 3
pembiayaan/keuangan sesuai
peraturan yang syah
Terbukanya kewenangan untuk
mengangkat tenaga honorer dan
4 V 4
mengatur/mendayagunakan
karyawan sesuai kebutuhan.
Dukungan pembiayaan dan
komitmen Pemkot untuk
5 meningkatkan pelayanan V 2
kesehatan masyarakat cukup
baik
Dukungan pembiayaan dan
komitmen pemerintah Pusat
6 /Kemenkes untuk meningkatkan V 2
pelayanan kesehatan
masyarakat cukup memadai
Peraturan perundangan /
Juklak/Juknis terkait pelayanan
7 V 3
kesehatan dan penunjang
pelayanan
Perkembangan ilmu
8 pengetahuan dan teknologi V 2
kesehatan/kedokteran.

23
Kemudahan akses media
9 V 2
telekomunikasi dan informasi
Minat dan tuntutan masyarakat
10 terhadap mutu pelayanan V 5
kesehatan
Total Nilai + 31
Dari tabel di atas diketahui bahwa bobot nilai faktor lingkungan

eksternal yang dapat ditangkap oleh Puskesmas Tegal Timur

sebagai peluang (opportunity) adalah sebesar positif 31 (+31) .

4. Ancaman

Resume hasil perhitungan terhadap faktor ancaman/tantangan

yang yang berasal dari lingkungan eksternal Puskesmas Tegal

Timur, dapat dilihat pada tabel berikut :

Bobot nilai/rating
No Uraian Nilai
-1 -2 -3 -4 -5
Potensi penyebaran penyakit
sebagai akibat mobilitas penduduk
1 V 4
yang tinggi karena berada di jalur
persimpangan Pantura dan selatan.
Ketergantungan masyarakat
terhadap bantuan pemerintah dan
2 V 3
tuntutan pada pelayanan kesehatan
yang murah dan gratis.
Minat dan kemauan masyarakat
3 untuk mengikuti program JKN V 5
mandiri masih rendah
Partisipasi aktif masyarakat dalam
4 upaya kesehatan berbasis V 3
masyarakat masih rendah
Kesadaran masyarakat dalam
5 V 3
pembudayaan PHBS masih rendah
Persaingan antar penyelenggara
pelayanan kesehatan tingkat
6 V 4
pertama sebagai konsekuensi
penerapan program JKN
7 Tuntutan masyarakat terhadap V 5
profesionalisme pelayanan

24
kesehatan konsekuensi hokum
Tuntutan akuntabilitas dari lembaga
8. V 5
hukum/peradilan
Total Nilai -32

Dari tabel di atas, diketahui bahwa bobot nilai faktor

ancaman/tantangan yang dihadapi Puskesmas Tegal Timur adalah

sebesar negatif 32 (-32) . Dengan demikian, apabila kelompok

peluang dan ancaman/tantangan diinteraksikan maka bobot nilainya

menjadi negatif 1 (-1) yang berasal dari penjumlahan positif 31 ( +

31) dengan negatif 32 ( – 32).

Berdasarkan analisis SWOT dengan perhitungan di atas,

maka peta posisi kekuatan Puskesmas Tegal Timur dapat

digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

Kekuatan

Strategi Diversifikasi Strategi Tumbuh


Kembang
2

Ancaman Peluang

-1

Strategi Bertahan
Strategi Menggalang
Dukungan Masyarakat
dan Pihak Lain

Kelemahan

25
Dari gambar diagram di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi

interaksi antara factor kekuatan dan ancaman dimana kekuatan

dengan nilai positif 2 (+2) dan ancaman dengan nilai negative 1 (-1) .

Dengan demikian maka peta kekuatan organisasi Puskesmas Tegal

Timur berada di kwadran II , dimana kekuatan yang dimiliki oleh

Puskesmas Tegal Timur lebih besar dari ancaman/tantangan yang

akan dihadapi.

Dengan posisi pada kwadran II, maka strategi yang

digunakan adalah diversifikasi yaitu memadukan kekuatan kunci

dengan ancaman kunci atau strategi ST (Strength Threats) . Strategi

diversifikasi adalah perluasan pelayanan dengan menciptakan ide-

ide kreatif, inovatif untuk pembaharuan terhadap

pelayanan/kegiatan yang rutinitas dengan memodifikasi menjadi

kegiatan yang lebih bisa diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu

menguatkan SDM yang berkualitas dan professional mampu

mengembangkan ide kreatif dan inovasi untuk program dan kegiatan.

C. Strategis

Berdasarkan hasil analisis SWOT dengan strategi diversifikasi

yaitu mengoptimalkan kekuatan untuk menghadapi tantangan/ ancaman

yang ada (S-T Strategis) , maka beberapa strategi yang ditempuh oleh

Puskesmas tegal Timur untuk menjawab tantangan di masa depan

adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan jejaring / kemitraan dalam program dan system

surveillens

26
2. Mengoptimalkan/memperluas program kesehatan untuk

mengantisipasi ancaman permasalahan kesehatan

3. Meningkatkan kapasitas karyawan yang qualified dan adaptif

4. Meningkatkan kepatuhan karyawan dalam pelaksanaan SOP

5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terintegrasi

6. Meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan di Puskesmas

7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan

27
BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK

SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA

A. Visi

Visi PuskesmasTegal Timur Kota Tegal adalah : ” Tercapainya

derajat kesehatan masyarakat yang optimal di Wilayah Puskesmas

Tegal Timur berbasis pelayanan prima.”

Visi tersebut ditetapkan dengan pertimbangan bahwa

Puskesmas Tegal Timur mendukung secara penuh program pemerintah

dalam rangka menuju pelayanan prima

B. Misi

Untuk dapat mencapai visi tersebut, ditetapkan pula Misi

puskesmas Tegal Timur sebagai wujud dari tugas yang diemban.

Pernyataan Misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Tegal Timur.

2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam

pembangunan kesehatan di wilayah puskesmas Tegal Timur.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama

4. Menyelenggarakan tata kelola administrasi dan sumber daya

kesehatan

28
C. Tujuan

Tujuan dari visi dan misi yang diemban Puskesmas Tegal Timur adalah :

1. Meningkatkan pemahaman dan motivasi stakeholder dan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan.

2. Mengembangkan masyarakat untuk memiliki kemampuan dalam

upaya kesehatan yang berbasis masyarakat dan keluarga

3. Menyediakan pelayanan kesehatan tingkat dasar yang bersifat

holistic, komprehensif dan berkesinambungan

4. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tata kelola

administrasi dan sumber daya kesehatan

D. Sasaran

Sasaran renstra Puskesmas Tegal Timur meliputi :

1. Meningkatnya promosi kesehatan dan peningkatan pengetahuan dan

perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan

2. Meningkatnya pelayanan dan kualitas kesehatan lingkungan di

wilayah Puskesmas Tegal Timur

3. Meningkatnya pelayanan kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga

Berencana

4. Meningkatnya pelayanan perbaikan gizi masyarakat

5. Meningkatnya pelayanan pemberantasan dan pencegahan penyakit

menular

6. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan pengobatan di

puskesmas

7. Meningkatnya tata kelola administrasi dan akuntabilitas sumber daya

kesehatan

29
E. Program, Kegiatan, Pendanaan Indikatif, Sasaran Kelompok dan

Indikator Kinerja

Mengacu pada visi dan misi yang akan dicapai puskesmas, maka

program - program dan kegiatan puskesmas untuk kurun waktu 2015 -

2019 adalah sebagai berikut :

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Kegiatan dan pendanaan indikatif


Kegiatan dan pendanaan indikatif program promosi kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat adalah :


1) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, dengan pendanaan

indikatif sebesar Rp. 24.124.000,-


2) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup

sehat, dengan pendanaan indikatif sebesar Rp. 7.225.000,-


3) Peningkatan Kesehatan Masyarakat dengan pendanaan

indikatif sebesar Rp. 29.766.000,-


4) Penyediaan Biaya Operasional dengan pendanaan indikatif

sebesar Rp. 7.892.000,-


b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat adalah :


1) Rumah tangga/masyarakat
2) Kelurahan siaga
3) Kader kesehatan
4) Institusi pendidikan

c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dari program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat adalah :


1) Cakupan kelurahan siaga aktif 100%
2) Cakupan penjaringan kesehatan siswa 100 %
3) Cakupan pos UKK untuk tenaga kerja 50%
4) Cakupan pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat

100%

30
5) Cakupan pelayanan klinik konseling bahaya merokok 100%
6) Cakupan pedagang garam beryodium yang dibina 100%
7) Cakupan kepesertaan masyarakat dalam program JKN

melalui BPJS kesehatan 60%

2. Program Kesehatan Lingkungan

a. Kegiatan dan pendanaan indikatif


Kegiatan dan pendanaan indikatif program kesehatan lingkungan

adalah :
1) Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan sebesar Rp.

7.165.000,-
2) Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil

industry sebesar Rp. 2.065.000,-


3) Pengawasan dan Pengendalian dan kesehatan makanan

restaurant sebesar Rp. 525.000,-


b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program upaya kesehatan masyarakat adalah:
1) Rumah tangga / masyarakat
2) Tempat tempat umum dan industri
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program kesehatan lingkungan antara lain :
1) Cakupan Tempat Tempat Umum dan Industri memenuhi

syarat kesehatan mencapai 87 %


2) Cakupan kelurahan yang melaksanakan stop buang air besar

sembarangan 100%
3) Cakupan pelayanan klinik konseling sanitasi masyarakat

100%
3. Program Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan program kesehatan ibu anak dan

keluarga berencana adalah :


Peningkatan kesehatan dan monitoring kesehatan ibu hamil, ibu

melahirkan, bayi dan balita sebesar Rp.74.055.000,-


b. Kelompok sasaran :
Kelompok sasaran program kesehatan ibu anak dan keluarga

berencana :
1) Ibu hamil dan ibu melahirkan
2) Bayi

31
3) Balita
4) Kader kesehatan
c. Indikator kinerja
Indikator kinerja kesehatan ibu anak dan keluarga berencana

adalah
1) Cakupan kunjungan bumil K4 95%
2) Cakupan komplikasi kebidanan yang tertangani

100%
3) Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes 100%
4) Cakupan pelayanan nifas 90%
5) Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani

100%
6) Cakupan kunjungan bayi 90%
7) Cakupan pelayanan anak balita 90%
8) Cakupan KB aktif 75%
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program perbaikan gizi

masyarakat adalah :
1) Pemberian tambahan makanan dan vitamin sebesar

Rp83.585.000,-
2) Penanggulangan KEP, anemia gizi besi,gaky,kva dan

kekurangan zat gizi mikro sebesar Rp. 13.035.000,-


3) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian kadarzi sebesar

Rp.4.772.000,-
4) Pelayanan kesehatan lansia sebesar : Rp. 69.700.000,-
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program perbaikan gizi masyarakat adalah :
1) Posyandu
2) Rumah tangga / masyarakat
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program perbaikan gizi masyarakat adalah :
1) Cakupan pemberian MP-ASI untuk anak usia 6-24 bln dari

keluarga miskin 100%


2) Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
3) Cakupan balita mendapat vitamin A dua kali pertahun 97%
4) Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium

92%
5) Cakupan balita yang ditimbang berat badannya 80%
6) Cakupan pelayanan kesehatan lansia 100%
5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

32
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif program pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular adalah :


1) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

sebesar : Rp. 13.910.000,-


2) Pelayanan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemic

sebesar Rp.16.695.000,-
3) Pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular/wabah sebesar : Rp.1.260.000,-


4) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah sebesar

Rp.19.488.000,-
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular adalah :


1) Siswa sekolah
2) Masyarakat / rumah tangga
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular adalah :


1) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100%
2) Cakupan kelurahan UCI 100%
3) Cakupan kegiatan imunisasi pada anak sekolah 98%
4) Cakupan penemuan dan penanganan penderita AFP >1
5) Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam 100%
6. Program Pelayanan kesehatan
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif:
Kegiatan dan pendanaan indikatif program pelayanan kesehatan

adalah :
1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebesar

Rp241.922.000,-
2) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah

kesehatan sebesar Rp. 2.260.000,-


b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program pelayanan kesehatan adalah seluruh

masyarakat
c. Indikator kinerja
Indikator kinerja program pelayanan kesehatan adalah :
1) Cakupan pelayanan kesehatan dasar msyarakat miskin 100%

33
2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin 100%
3) Cakupan jamaah haji yang mendapat pelayanan kesehatan

100%
4) Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan

100%
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Kegiatan dan pendanaan indikatif
Kegiatan dan pendanaan indikatif standarisasi pelayanan

kesehatan adalah :
1) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga

kesehatan sebesar Rp. 12.000.000,-


2) Evaluasi pengembangan standard pelayanan kesehatan

sebesar Rp. 500.000,-


3) Pelayanan administrasi perkantoran sebesar

Rp.1.346.522.000,-
4) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebesar

Rp.97.201.000,-
5) Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan sebesar Rp. 1.000.000,-


6) Penerapan sistem administrasi yang terpadu sebesar Rp.

1.000.000,-
b. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran program standarisasi pelayanan kesehatan

adalah :
1) Tenaga kesehatan
2) Prasarana puskesmas
3) Sarana Puskesmas
c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja program standarisasi pelayanan kesehatan

adalah :
1) Peningkatan tingkat pengetahuan dan ketrampilan nakes

100%
2) Peningkatan tata kelola administrasi yang baik 100%
3) Terintegrasinya pencatatan dan pelaporan 100%

34
BAB V

P E N U T U P

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Tegal Timur Kota Tegal tahun

2015-2019 merupakan pedoman dan arah kebijakan strategis Puskesmas

Tegal Timur dalam menyelenggarakan pembangunan bidang kesehatan

selama 5 (lima) tahun ke depan sampai akhir tahun 2019. Sehingga

rencana-rencana strategis pembangunan kesehatan dapat menjadi acuan

bagi puskesmas dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya.

Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan akan terwujud

apabila dalam penyelenggaraannya mendapat dukungan dan respon positif

dari semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Mengingat

peningkatan derajat kesehatan masyarakat hanya akan terwujud apabila

masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan,

pemerintah dengan dukungan kebijakan akan mampu memberikan akses

dan jaminan dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas, demikian juga

dengan swasta.

35
Selain sebagai pedoman dalam perencanaan tahunan, rencana

strategis bisnis puskesmas juga menjadi pedoman dalam evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kinerja lima tahunan.

36
Lampiran 1.
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS TEGAL TIMUR TAHUN 2014

K E PA LA

Dr. LULUK

PUSKESMAS
KELOMPOK JABATAN TATA USAHA SLEROK
FUNGSIONAL
Dr. YVONNE S

KOORDINATOR

DOKTER NUTRISIONIS
Dr. Destina Purwo Hadi S, SSt

DOKTER GIGI PERAWAT GIGI


Drg. Rinta S Mutaqien Susetyaningsih

PERAWAT PRANATA LAB.


A Mutholib, SSt Setio Aji, Amd

BIDAN Ass. APOTEKER


Mulyasih, Amd Suilah, Amd UGD & PERSALINAN PUSKESMAS
24 JAM PEMBANTU
SANITARIAN PROMKES 37
Dr. Destina M. Ashari, Rundyati,
Nurul Indah, Amd Keb Robianah, A. Mutholib
Agus P,SKM Fauziah,SKM
Rundyati
R
38
Lampiran 2
DAFTAR INVENTARIS MEUBELAIR PUSKESMAS TEGAL TIMUR
SAMPAI DENGAN JUNI 2014

No Nama Barang / Jenis


Jumlah Kondisi Keterangan
Urut Barang
1 Mesin Tik 1 bh Baik
2 Lemari Kayu 1 bh Baik
3 Filling Cabinet 1 bh Baik
4 Komputer/PC Unit 1 bh Baik
5 Bangku Kayu 19 bh Baik
6 Meja Kayu 2 bh Baik
7 Tempat Tidur 7 set Baik
8 Meja Kursi Tamu 1 set Baik
9 Kursi Besi 2 bh Baik
10 Kursi Tunggu 2 Unit Baik
11 Kursi Kayu 198 bh Baik
12 Lemari Alkes 6 bh Baik
13 Lemari Pintu Ayun 8 bh Baik
14 Lemari Pintu Sorong 4 bh Baik
15 Lemari Narkoba 1 bh Baik
16 Lemari Obat 2 bh Baik
17 Filling Cabinet 12 bh Baik
18 Rak Serbaguna 2 bh Baik
19 Meja Panjang 10 bh Baik
20 Kursi Pertemuan 100 bh Baik
21 Kursi Tunggu 10 bh Baik
22 Meja Staf 16 bh Baik
23 Kursi Staf 16 bh Baik
24 Meja Periksa 1 bh Baik
25 White Board 2 bh Baik
26 Wireless 2 Unit Baik
27 Monitor LCD 1 Unit Baik
28 Kursi Staf 1 Unit Baik
29 Meja Staf 1 Unit Baik
30 LCD TV 1 Unit Baik
31 Lemari es 1 Unit Baik
32 lemari laci 2 Unit Baik
33 Lemari 1 Unit Baik
34 Kursi 4 Unit Baik
35 Kursi rapat 6 Unit Baik
36 Lampu Halogen 1 Unit Baik
37 Meja 3 Unit Baik
38 Meja 5 Unit Baik
39 Meja 1 Unit Baik
40 Rak Besi 4 bh Baik
41 Radio Tape Recorder 1 bh Baik
42 Loker 2 bh Baik
43 Timbangan Badan 8 bh Baik
44 AC 10 bh Baik

39
No
Uru Nama Barang / Jenis Barang Jumlah Kondisi Keterangan
t
1 3 Alkes. Agate Spatel
Lampiran 1 bh Baik
DAFTAR2 INVENTARISASI
Alkes. AmalgmaALAT-ALAT
Stoper 2
KESEHATAN PUSKESMAS bh TEGAL
Baik TIMUR
3 Alkes. Arteri Clem TAHUN 2014 1 bh Baik
4 Alkes. Exavator 4 bh Baik
5 Alkes. Bak Instrumen 1 bh Baik
6 Alkes. Bak Sterilisator 1 bh Baik
7 Alkes. Bed Ginecolog 1 bh Baik
8 Alkes. Bein 5 bh Baik
9 Alkes. Bengkok 2 bh Baik
10 Alkes. Boor Motor 1 bh Baik
11 Alkes. Burniser 2 bh Baik
12 Alkes. Cement Spatula 3 bh Baik
13 Alkes. Cement Stoper 1 bh Baik
14 Alkes. Gunting 11 bh Baik
15 Alkes. Gynecolog Bed 2 bh Baik
16 Alkes. Haemometer 1 bh Baik
17 Alkes. Hamer 1 bh Baik
18 Alkes. IUD kit 1 bh Baik
19 Alkes. Klem 1 bh Baik
20 Alkes. Knable Tang 1 bh Baik
21 Alkes. Kom Kecil 1 bh Baik
22 Alkes. Krayr 2 bh Baik
23 Alkes. Martil 1 bh Baik
24 Alkes. Mikroskop 1 bh Baik
25 Alkes. Neer Bekken 2 bh Baik
26 Alkes. Pincet Anatomis 3 bh Baik
27 Alkes. Pincet Cirurgis 3 bh Baik
28 Alkes. Pinset 7 bh Baik
29 Alkes. Plastis Instrumt. 2 bh Baik
30 Alkes. Bak Instrument 4 bh Baik
31 Alkes. Scaler 3 bh Baik
32 Alkes. Sonde 5 bh Baik
33 Alkes. Speculum 4 bh Baik
34 Alkes. Speculum 5 bh Baik
35 Alkes. Speculum Kecil 1 bh Baik
36 Alkes. Sterilisator 1 bh Baik
37 Alkes. Stetoscope 1 bh Baik
38 Alkes. Tang Gigi Susu 2 bh Baik
39 Alkes. Tang Gigi Tetap 2 bh Baik
40 Alkes. Tang Spatel 1 bh Baik
41 Alkes. Tensimeter 1 bh Baik
42 Alkes. Timbangan Dewasa 1 bh Baik
43 Alkes. Timbangan Injak 1 bh Baik
44 Alkes. tromol 3 bh Baik
45 Gynbed 3 Unit Baik
46 IUD Kit 1 Unit Baik
47 Monitor LCD 1 Unit Baik
48 Barcode Scanner 1 Unit Baik
49 Alat Laboratorium 1 Unit Baik
50 Alat Pemadam Kebakaran 4 bh Baik
51 Kursi Tunggu 2 Unit Baik
52 Radio Wireless 1 Unit Baik
53 Antenna Wireless 1 1 Unit Baik
54 Voip Adapter 1 Unit Baik
55 Handset 1 Unit Baik
56 Ambubag/Resuscitator Bag Dewasa 2 buah Baik
57 Bedah Minor Set 1 set Baik 40
58 Bedside Cabinet 4 buah Baik
59 Box Bayi/Baby Trolly Stainless 2 buah Baik
60 Doppler 1 unit Baik
61 EKG (12 channel) 1 unit Baik
41
Lampiran 4.
Standar Pelayanan Minimal Tahun 2015-2019

Jenis Pelayanan Indikator Target Target Target Target Target


2015 2016 2017 2018 2019
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Kesehatan 1. Cakupan kunjungan Bumil K-4 95 % 96 % 97 % 98 % 100 %
Keluarga
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani. 80 % 85 % 90 % 95 % 100 %
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 90 % 96 % 97 % 98 % 100 %
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
4. Cakupan pelayanan nifas. 90 % 92 % 94 % 96 % 100 %
L 5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang 90 % 92 % 94 % 96 % 100 %
ditangani.
6. Cakupan kunjungan bayi. 90 % 92 % 94 % 96 % 100 %
7. Cakupan pelayanan anak balita. 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin.
9. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
10. Cakupan peserta KB aktif. 75 % 76 % 77 % 78 % 80 %
11. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja. 70 % 71 % 72 % 73 % 74 %
12. Cakupan pelayanan kesehatan pada Lansia. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
YANKES 13. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
miskin.
14. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
masyarakat miskin.
15. Cakupan jamaah haji yang mendapatkan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Pelayanan Kesehatan.
16. Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan.
PROMKE 17. Cakupan kepesertaan masyarakat dalam program 60 % 70 % 80 % 90 % 100 %
S DAN JKN melalui BPJS Kesehatan.
UKBM
Jenis Pelayanan Indikator Target Target Target Target Target
2015 2016 2017 2018 2019
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
KIA 1. Cakupan balita mendapat kapsul Vitamin – A 97 % 97,5 98 % 99 % 100 %
dua kali pertahun. %
2. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi 92 % 94 % 96 % 98 % 100 %
garam beryodium.
3. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
D/S.
YANKES 4. Cakupan pembinaan pada sarana pengobatan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tradisional (Dilaksanakan bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan Kota Tegal).
P3PL 5. Cakupan penemuan dan penanganan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
penderita penyakit.
6. Cakupan Kelurahan Universal Child 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Immunization (UCI).
7. Cakupan kegiatan Imunisasi pada anak 98 % 98 % 98 % 98 % 98 %
sekolah .
8. Cakupan penemuan dan Penanganan > 1 > 1 > 1 > 1 > 1
penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP
rate) per 100.000 pada penduduk < 15 th.
9. Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
jam.

42
10. Cakupan pelayanan Penyakit Tidak Menular 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
(PTM) di masyarakat.
11. Cakupan pelayanan dan Konseling Sanitasi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Masyarakat.
PROMKES 12. Cakupan Kelurahan Siaga Aktif. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
DAN UKBM
13. Cakupan penjaringan kesehatan siswa. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
14. Cakupan Pos UKK untuk tenaga kerja yang 50 % 55 % 60 % 65 % 70 %
terbentuk di wilayah Puskesmas.
15. Cakupan pelaksanaan penyuluhan kesehatan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
masyarakat.
16. Cakupan pelayanan klinik Konseling Bahaya 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Merokok.
17. Cakupan pedagang garam beryodium yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dibina.
Administrasi Manajemen
1. Cakupan Manajemen Mutu Pelayanan. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Cakupan Survei Kepuasan Pelanggan. 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

43

Anda mungkin juga menyukai