ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan Buku Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan (Juknis
BOK) tahun 2015. Buku ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi dalam
pengelolaan BOK pada tahun 2015.
iii
kesehatan pada sisi kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu, secara manajerial
diperlukan perubahan pola kepemimpinan
di Puskesmas
dan Dinas
MENTERI
KESEHATAN
Kesehatan Kabupaten/Kota serta Provinsi
dari pasif
REPUBLIK
INDONESIA
kesehatan
timbul
menjadi
aktif,
menunggu masalah
merespons
dan
mengantisipasi
evaluasi
sampai
pada Rencanapertanggungjawaban
tahun pertama
dalam pelaksanaan
Pembangunan
serta
pengadministrasiannya.
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 2019 dalam
Mengingat rangka
BOK hanyalah
bantuan
pemerintah
sangatMandiri
mewujudkan
VISI
Indonesia pusat
yang yang
Berdaulat,
terbatas,
sedangkan
permasalahan
dan Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong Royong.
kesehatan
semakin
harapkanAgenda
pemerintah pembangunan
daerah semakin meningkatkan
kesehatanalokasi dana
tahunbagi 2015
kompleks,
2019
di
adalah
pembangunan
kesehatan;
khususnya
operasional
dalam
rangka
mewujudkan akses
dan mutu
pelayanan
kesehatanPuskesmas
yang semakin
mantap.
pelaksanaan
promotif
preventif dari
upaya kesehatan
Berarti setiapkegiatan
orang ber
hak mendapatkan
pelayanan
kesehatanmasyarakat.
yang
bermutu sesuai kebutuhan. Rencana Strategis 2015 - 2019, Kementerian
Jakarta,
25 Februari 2015
Kesehatan telah menetapkan 2 tujuan utama yaitu 1) Meningkatnya
Status
Kesehatan
Masyarakat
dan
2)
Meningkatnya
Responsiveness
dan
negara
pada
setiap
sendi
kehidupan
iv
v
masyarakat
Mengingat
vii
vi
13. PeraturanMenteriKeuanganNomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran
dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014
tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2015
15. KeputusanMenteriKesehatanNomor
HK.02.02/MENKES/52/2015tentangRencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
PETUNJUK
KESEHATAN.
MENTERIKESEHATANTENTANG
TEKNISBANTUANOPERASIONAL
Pasal 1
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan dijadikan sebagai acuan
bagi Kepala Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi serta petugas kesehatan di Puskesmas,
Kabupaten/Kota dan Provinsi agar dalam pengelolaan teknis Bantuan
Operasional Kesehatan pada tahun 2015 dilakukan secara akuntabel,
transparan, efektif, dan efisien.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 bertujuan untuk:
a. memberikan pemahaman yang sama tentang konsep dasar, arah dan
prinsip pengelolaan teknis Bantuan Operasional Kesehatan di
viii
Pasal 3
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Kesehatan Tahun 2014 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 120), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Februari 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
NILA FARID MOELOEK
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Maret 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 354
ix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Daftar Isi
Daftar Istilah, Singkatan dan Pengertian
Daftar Lampiran
BAB I
BAB II
BAB III
iii
iv
vi
x
xiii
xx
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Kebijakan Operasional
E. Prinsip Dasar
F. Pengertian
1
2
3
3
4
4
7
7
8
8
15
15
16
16
16
17
18
18
19
19
19
20
20
21
21
21
22
22
22
i.
j.
k.
l.
23
26
29
30
3. Puskesmas
a. Pembukaan Rekening Puskesmas
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) atau POA Tahunan & Rencana
Penarikan Dana (RPD)
c. Permintaan Dana
d. Pencairan Dana dari Bank
e. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
BOK di Puskesmas
f. Pencatatan/Pembukuan
31
31
31
31
32
32
35
BAB IV
BAB V
BAB VI
Pengorganisasian
A. Tim Pengelola BOK Kementerian Kesehatan
1. Susunan Organisasi
2. Tugas
B. Tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan Provinsi
1. Susunan Organisasi
2. Tugas
C. Pengelola BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1. Tim Pelaksana BOK Tingkat Kabupaten/Kota
a. Susunan Organisasi
b. Tugas Tim Pelaksana BOK Tingkat
Kabupaten/Kota
2. Penanggungjawab Pengelola Keuangan
a. Susunan Organisasi
b. Tugas
D. Pengelola BOK Tingkat Puskesmas
Indikator Kinerja
A. Aspek Manajemen
1. Kementerian Kesehatan
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Puskesmas
B. Aspek Program di Puskesmas
Pembinaan dan Pengawasan
A. Pembinaan
1. Pembinaan oleh Kementerian Kesehatan
2. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat
Provinsi
3. Pembinaan oleh Tim Pengelola BOK Tingkat
Kabupaten/Kota
xi
36
36
36
37
37
37
37
37
37
38
38
38
38
39
41
41
41
42
42
42
43
43
44
44
46
xxi
xii
Itjen
JKN
Kadarzi
KB
Kemenkes
Kemenkeu
KIA
KB
Kanwil DJPbN
KPPN
KPA
LPJ-BP
LRA
Lokmin
xiii
MPASI
MDGs
NPWP
PPh
PPN
P4K
PA
PB
Perpres
PHBS
PKK
PKS
PMT
PNC
POA
Polindes
Poskesdes
Posyandu
PPK
PPSPM
PUS
Pusdatin
Puskesmas
Pustu
PWS
Risti
RPD
RPK
RPJMN
RUK
SAI
SAK
Satker
SHK
SD
SDKI
SDM
Sesditjen
Setditjen
SIMAK BMN
SK
xiv
SOR
SP
SPD
SPP GUP
SP2TP
SP3
SPU
SPTB
SPTJM
SPP-UP
SSP
SSPB
SSBP
STBM
TB
TOR
UAPPA-E1
UAPPA-W
UKBM
UKM
UKS
UP
UU
Waskat
WTP
Statement of Responsibility
Sensus Penduduk
Surat Perjalanan Dinas
Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang Persediaan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
Surat Permintaan Uang
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran Pengembalian Belanja
Surat Setoran Bukan Pajak
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Tuberculosis
Term of Reference
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon
I
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran
Wilayah
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat
Usaha Kesehatan Sekolah
Uang Persediaan
Undang-undang
Pengawasan melekat
Wajar Tanpa Pengecualian
PENGERTIAN
1. At cost
Adalah pengeluaran yang sesuai dengan yang dibelanjakan/dibayarkan
yang dibuktikan dengan kuitansi atau bukti pembayaran lain yang sah.
xv
3. Biaya Transportasi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tempat kegiatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan
Posyandu, baik menggunakan sarana transportasi umum atau sarana
transportasi yang tersedia di wilayah tersebut atau penggantian bahan
bakar minyak atau jalan kaki ke desa yang terpencil/sangat terpencil.
6. Kader Kesehatan
Adalah warga masyarakat dari lingkungan setempat yang secara
sukarela dan memiliki kapasitas pengetahuan tentang kesehatan, serta
memiliki kemauan untuk melakukan kegiatan promotif preventif di
bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemauan
dan kemampuan individu, kelompok, rumah tangga dan atau
masyarakat agar berperilaku bersih dan sehat.
9. Lokakarya Mini
Adalah pertemuan untuk penggalangan dan pemantauan kinerja
Puskesmas yang diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk
dapat terlaksananya Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas.
xvi
xvii
xviii
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Uraian Lampiran
Halaman
Lampiran 1
xxi
Lampiran 2
xxii
Lampiran 3
xxviii
Mutlak (SPTJM)
Lampiran 4
xxix
Lampiran 5
xxx
(SSPB)
Lampiran 6
xxxiii
Lampiran 7
xxxiv
Lampiran 8
xxxv
Belanja (SPTB)
Lampiran 9
xxxvi
Lampiran 10
xxxvii
Lampiran 11
xxxviii
Lampiran 12
xxxix
Lampiran 13
xli
Lampiran 14
xlii
Lampiran 15
xliii
Lampiran 16
xliv
Lampiran 17
xlviii
Puskesmas
Lampiran 18
xlix
Lampiran 19
Puskesmas
Lampiran 20
li
Lampiran 21
lii
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang merupakan bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung
operasional Puskesmas, saat ini telah memasuki tahun ke-enam. Pada
periode Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes)
tahun 20102014, BOK telah banyak membantu dan sangat dirasakan
manfaatnya oleh Puskesmas dan kader kesehatan di dalam pencapaian
program kesehatan prioritas nasional, khususnya kegiatan promotif
preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.
Pada tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Renstra Kemenkes 2015-2019 serta
tahun terakhir pencapaian tujuan Millennium Development Goals (MDGs);
BOK tetap difokuskan pada pencapaian program kesehatan prioritas
nasional, baik yang secara langsung berkaitan dengan MDGs bidang
kesehatan maupun yang mempunyai leverage atau daya ungkit tinggi
terhadap program kesehatan nasional dalam rangka pencapaian target
pada RPJMN dan atau Renstra Kemenkes.
Pada lima tahun terakhir pelaksanaan BOK; hasil pembangunan
kesehatan telah menunjukkan peningkatan yang bermakna, namun
masih terjadi kesenjangan/disparitas status kesehatan masyarakat antar
wilayah, antar status sosial dan ekonomi. Beberapa pencapaian tujuan
MDGs sampai dengan tahun 2013 antara lain Angka Kematian Ibu (AKI)
346/100.000 kelahiran hidup (Survei Demografi Kesehatan Indonesia
[SDKI] 2012) atau 359/100.000 kelahiran hidup (Sensus Penduduk [SP]
2010) dari target 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, Angka
Kematian Bayi (AKB) 32/1000 kelahiran hidup dari target 23/1000
kelahiran hidup pada tahun 2015 danPrevalensi Balita Gizi Kurang
19,6% dari target 15,5% pada tahun 2015.
Saat ini BOK cenderung menjadi anggaran utama untuk operasional
program kesehatan di Puskesmas. Porsi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD)untuk operasional program kesehatan di
Puskesmas semakin menurun, sehingga kinerja Puskesmas cenderung
statis.
BOK diharapkan dapat mendekatkan petugas kesehatan dan
memberdayakan masyarakat, melalui mobilisasi kader kesehatan untuk
berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.
-1-
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mendukung peningkatan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
promotif dan preventif dalam mencapai target program kesehatan
prioritas nasional khususnya MDGs bidang kesehatan tahun 2015.
2. Tujuan Khusus :
a. Menyediakan dukungan dana operasional program bagi
Puskesmas, untuk pencapaian program kesehatan prioritas
nasional.
b. Menyediakan dukungan dana bagi penyelenggaraan manajemen
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi dalam
pelaksanaan program kesehatan prioritas nasional.
c. Mengaktifkan penyelenggaraan manajemen Puskesmas mulai dari
perencanaan, penggerakan/pelaksanaan lokakarya mini sampai
dengan evaluasi.
-2-
C. Sasaran
1. Puskesmas dan jaringannya;
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; dan
3. Dinas Kesehatan Provinsi.
D. Kebijakan Operasional
1. Dana BOK bukan merupakan penerimaan fungsional pemerintah
daerah dan bukan dana utama dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta UKBM, sehingga
pemerintah daerah tetap berkewajiban mengalokasikan dana
operasional untuk Puskesmas;
2. Pemanfaatan dana BOK untuk kegiatan Puskesmas dan jaringannya
serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) harus
berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini
Puskesmas, yang diselenggarakan secara rutin/periodik sesuai
kondisi wilayah kerja Puskesmas;
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menerbitkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang alokasi
BOKsetiapPuskesmas,secaraproporsionaldengan
kriteria/parameter sebagai berikut :
a. Proporsi sasaran program (contoh bayi, anak balita, anak usia
sekolah, remaja, ibu hamil, ibu nifas, kelompok berisiko, dan lain
lain);
b. Jumlah Posyandu di Puskesmas, jumlah sekolah, dan atau jumlah
UKBM lainnya;
c. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas yang memberikan
pelayanan promotif preventif luar gedung;
d. Besaran biaya transportasi dari Puskesmas ke desa;
e. Proporsi dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per
Puskesmas;
f. Kriteria/parameter lain yang ditentukan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan kearifan
lokal.
4. Pemanfaatan dana BOK harus di sinergikan dan tidak boleh duplikasi
dengan dana kapitasi JKN, dana APBD dan sumber dana lainnya.
-3-
E. Prinsip Dasar
Pelaksanaan kegiatan program dan pemanfaatan dana BOK berpedoman
pada prinsip:
1. Keterpaduan
Kegiatan pemanfaatan dana BOK dilaksanakan secara terpadu baik
dari segi dana, orang, tempat, waktu, kegiatan, serta sarana untuk
pencapaian target program kesehatan dengan melibatkan para
pelaksana program di Puskesmas, kader kesehatan, lintas sektor serta
unsur lainnya.
2. Kewilayahan
Pemanfaatan dana BOK menggunakan prinsip satuan kewilayahan,
administrasi (Rukun Tetangga [RT], Rukun Warga [RW], dusun,
desa/kelurahan, kecamatan, sekolah dan satuan administrasi
lainnya).
3. Efisien
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada secara tepat, cermat dan seminimal mungkin untuk
mencapai tujuan seoptimal mungkin dan tidak duplikasi dengan
sumber pembiayaan lain.
4. Efektif
Kegiatan yang dilaksanakan berdaya ungkit tinggi terhadap
pencapaian program kesehatan prioritas nasional khususnya MDGs
Bidang Kesehatan Tahun 2015.
5.
Transparan
Pengelolaan keuangan dana BOK menyangkut sumber dan jumlah
dana, rincian penggunaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan
secaraterbukasehinggamemudahkanpihak-pihakyang
berkepentingan untuk mengetahuinya.
6.
Akuntabel
PengelolaandanpemanfaatandanaBOKharusdapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pada Juknis BOK dan
peraturan terkait lainnya.
F. Pengertian
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Adalah dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN)
Kementerian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat
-4-
4. Penyegaran/Refreshing Kader
Adalah kegiatan penyegaran pengetahuan teknis kesehatan tertentu
untukkaderkesehatanaktifyangdilakukanmelalui
fasilitasi/pendampingan petugas kesehatan.
5. Program Kesehatan Prioritas
Adalah kegiatan promotif preventif yang mempunyai daya ungkit
tinggi terhadap capaian program gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
termasuk KB, penyakit menular (HIV/AIDS, TB, malaria), kesehatan
lingkungan (air minum dan sanitasi dasar). Program kesehatan
prioritas merupakan bagian dari UKM esensial sesuai Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
-5-
-6-
BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN BOK
-7-
C. Puskesmas
1. Minimal 60% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan
untuk Program Kesehatan Prioritas melalui berbagai kegiatan yang
berdaya ungkit tinggi untuk pencapaian tujuan MDGs bidang
kesehatan.
2. Maksimal 40% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan
untuk Program Kesehatan lainnya dan Manajemen Puskesmas.
-8-
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Kesehatan
Ibu Anak
(KIA) dan
Keluarga
Berencana
(KB)
Pelayanan
Antenatal bagi
Ibu Hamil
(Antenatal
Care/ANC)
Jenis Kegiatan
Sasaran
-9-
Bumil, bumil
risiko tinggi,
suami dan
keluarga bumil
Lokasi
Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu),
Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes)/Pondok
Bersalin Desa
(Polindes), rumah,
kelas ibu, rumah
tunggu
Pelayanan
Kesehatan Ibu
bersalin (bulin)
Bulin
Puskesmas
Pelayanan
kesehatan ibu
nifas (bufas)
1)
2)
3)
Pelayanan nifas
Promosi ASI Eksklusif
Kunjungan rumah (termasuk yang drop
out)
Pemantauan ibu nifas risiko tinggi
Bufas
Posyandu,
Poskesdes/Polindes,
rumah
Pasangan Usia
Subur (PUS)
dan remaja
Rumah, Posyandu,
Poskesdes/Polindes,
sekolah
Kunjungan neonatus
Pemantauan kesehatan neonatus
termasuk neonatus risiko tinggi
Kunjungan rumah tindak lanjut
Screening Hipothyroid Kongenital (SHK)
Neonatus,Posyandu,
neonatus risiko Poskesdes/Polindes,
tinggirumah
4)
d
Pelayanan KB
1)
2)
Pelayanan
kesehatan
neonatus
1)
2)
3)
- 10 -
Pelayanan
kesehatan bayi
1)
2)
3)
Pendataan bayi
Pemantauan Kesehatan Bayi
(pengukuran tumbuh kembang,
pemantauan perkembangan, pemberian
vitamin A, imunisasi dasar lengkap)
termasuk bayi dengan risiko tinggi
Kunjungan rumah (termasuk yang drop
out)
Deteksi dini risiko tinggi
Bayi, bayi
risiko tinggi
Posyandu,
Poskesdes/Polindes,
rumah
Anak balita,
anak balita
risiko tinggi
Posyandu,
Poskesdes/Polindes,
rumah
4)
Pelayanan
kesehatan anak
balita
1)
2)
3)
4)
- 11 -
Pelayanan
Gizi
Pendidikan dan
Perbaikan Gizi
1)
2)
3)
4)
5)
Penanggulangan
gizi kurang dan
gizi buruk
1)
2)
3)
4)
Pelayanan
Pencegahan
dan
Pengendali
an Penyakit
Pelayanan
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit
HIV/AIDS
1)
2)
3)
4)
Penyuluhan gizi
Pemantauan status gizi
PMT penyuluhan untuk bayi, anak
balita dan bumil
Penggerakan kadarzi (keluarga sadar
gizi)
Promosi ASI eksklusif dan Makanan
Pengganti ASI (MPASI)
Ibu bayi/anak
balita, bumil,
bulin, bufas,
ibu menyusui
Posyandu, Community
Feeding Center (CFC),
kelas Ibu, rumah
Kunjungan rumah/pendampingan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemulihan anak Balita
Surveilans dan pelacakan gizi buruk
Kunjungan rumah
Ibu bayi/anak
balita, Balita
Posyandu, Community
Feeding Center (CFC),
kelas ibu, rumah
Penderita,
masyarakat
kelompok
berisiko tinggi,
termasuk
remaja, bumil,
anak
Posyandu, Poskesdes,
lokalisasi, lokasi risti,
lokasi khusus (lapas),
balai desa
- 12 -
5)
6)
7)
Pelayanan
Pencegahan dan
Pengendalian
Malaria dan
Tuberculosis (TB)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
- 13 -
Penderita,
masyarakat
kelompok
berisiko tinggi
Posyandu, Poskesdes,
lokalisasi, lokasi risti,
lokasi khusus (lapas),
balai desa
Pelayanan
Kesehatan
Lingkungan
Peningkatan
akses
masyarakat
terhadap sumber
air minum dan
sanitasi dasar
yang layak
1)
2)
Masyarakat
3. Manajemen Puskesmas
a. Penyelenggaraan rapat lokakarya mini untuk menyusun Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau Plan of Action (POA) Tahunan
setelahPuskesmasmenerimaalokasidanaBOKdari
kabupaten/kota. Proses penyusunan RPK melibatkan seluruh
jajaran Puskesmas dan jaringannya; contoh RPK/POA Tahunan
Puskesmas dapat dilihat pada lampiran 1
b. Penyelenggaraan rapat lokakarya mini bulanan atau tribulanan
untuk membahas evaluasi kegiatan bulan sebelumnya dan
menyusun rencana kegiatan bulan yang akan datang.
Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan melibatkan seluruh
jajaran Puskesmas dan jaringannya, sedangkan penyelenggaraan
lokakarya mini tribulanan yang membahas dukungan lintas
sektoral untuk mengatasi berbagai masalah dan pemecahan
masalah yang dihadapi, melibatkan kepala desa, anggota
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan lintas sektor
kecamatan;
c. Penyelenggaraan rapat-rapat yang diperlukan di tingkat desa
untuk membahas pelaksanaan program kesehatan di tingkat desa;
d. Pelaksanaan pembinaan/supervisi kegiatan ke lapangan oleh
kepala Puskesmas dan koordinator program/kegiatan;
e. Pelaksanaankonsultasi,pengirimanlaporan,menghadiri
undangan dan keperluan lainnya terkait dengan BOK ke
kabupaten/kota.
- 15 -
Rumah
BAB III
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
- 16 -
- 17 -
c. Puskesmas
1) Pembelian ATK untuk kegiatan pendukung BOK;
2) Biaya administrasi perbankan, apabila sesuai ketentuan bank
setempat memerlukan biaya administrasi dalam rangka
membuka dan menutup rekening bank Puskesmas.
3) Pembelian materai;
4) Penggandaan/fotokopi laporan
5) Pengiriman surat/laporan; dan
6) Pembelian konsumsi rapat.
- 18 -
a.b.Penetapan
PerjalananPejabat
dinas lebih
Pengelola
dari 8Keuangan
(delapan) Satuan
jam Kerja dan Tim
Pengelola
Membiayai
TPtranspor,
BOK Dinas
uangKesehatan
harian danKabupaten/Kota
biaya akomodasi (bila
diperlukan)
Penetapan petugas
Pejabat Pengelola
kesehatan Keuangan
untuk melakukan
Satuan kegiatan
Kerja danyang
Tim
Pengelola
memerlukan
TP BOK
waktudilakukan
perjalanansetelah
dan penyelesaian
Dinas Kesehatan
pekerjaan lebih
Kabupaten/Kota
dari 8 (delapan) menerima
jam, termasuk
Suratmembiayai
Keputusantranspor,
Menteri uang
Kesehatan
harian
NomorHK.02.02/Menkes/495/2014tentangPelimpahan
dan biaya penginapan terkait BOK ke desa dengan akses sulit di
Wewenang
wilayah kerja
Penetapan
Puskesmas.
Pejabat yang Diberi Wewenang dan
Tanggung Jawab untuk Atas Nama Menteri Kesehatan Selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dalam Pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Kesehatan
dilaksanakan
c.yang
Pembelian
barangdi tingkat Kabupaten/Kota Tahun Anggaran
2015danKeputusanMenteriKesehatanNomor
1) Pembelian bahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
HK.02.02/Menkes/66/2015
penyuluhan/pemulihan; tentangAlokasi Anggaran Dana
Dekonsentrasi
Tugasrapat,
Pembantuan
Pelaksanaan
Program
2) Pembelian dan
konsumsi
penyuluhan,
refreshing;
dan
Pembangunan
Kesehatan
di
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
Tahun
3) Penggandaan pedoman/juklak/juknis program, media/bahan
2015.
penyuluhan pada masyarakat
Selanjutnya, bupati/walikota segera menerbitkan Keputusan
penetapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk dana Tugas Pembantuan
BOK.
BOK diKabupaten/Kota
Puskesmas TIDAK
BOLEH dimanfaatkan
KPA DinasDana
Kesehatan
menetapkan:
untuk:
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
Upaya kuratif Surat
dan rehabilitatif;
2) Pejabat a.Penandatangan
Perintah Membayar (PPSPM);
b.
Gaji,
uang
lembur,
insentif;
3) Bendahara pengeluaran;
c. Pemeliharaan
gedung
(ringan,
sedang dan berat);
4) Pengelola
Sistem Akuntasi
Instansi
(SAI);
d.
Pemeliharaan
kendaraan
(ringan,
sedang dan berat);
5) Tim Pengelola BOK tingkat Kabupaten/Kota;
e.
Biaya
listrik,
telepon,
dan
air;
6) Petugas yang akan berhubungan langsung dengan KPPN; dan
f. Pengadaanobat,vaksin,reagensiadanalat
7) Pengelola
BOK tingkat Puskesmas.
kesehatan;
g. Biaya transportasi rujukan pasien.
B. Pengelolaan Keuangan
b. Penelaahan DIPA
1. Dinas Kesehatan
Provinsi
Setelah DIPA
TP BOK diterima, KPA segera melakukan
Mekanisme
pengelolaan
keuangan
dana manajemen
BOK Dinas
penelaahan untuk meneliti
kesesuaian
yang meliputi:
Kesehatan
Provinsi
mengacu
pada
tata
cara
pelaksanaan
1) Nama pejabat pengelola keuangan (KPA, PP-SPMAnggaran
dan
Pendapatan
dan Belanja
Negara (APBN).
Bendahara
Pengeluaran)
2) Alokasi dana satker per kegiatan dan per output
3) Kesesuaian Bagan Akun Standar (BAS)
4) Lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
2. Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
5) Rencana
Penarikan
Dana (RPD).
AgardanadukunganmanajemenBOKDinasKesehatan
Apabilaberdasarkanhasilpenelaahanditemukan
Kabupaten/Kotadapatdimanfaatkan,makatahapanyang
ketidaksesuaian, maka segera dilakukan proses revisi sesuai
dilaksanakan
sebagai berikut :
ketentuanadalah
yang berlaku.
- 20
19 -
c. Pembukaan
kebutuhan
Rekening
di wilayah kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan
1) Pejabat
atau
Pembuat
desa, dengan
Komitmen
besaran
(PPK)
satuan
bersama
biaya Bendahara
mempertimbangkan
Pengeluaran
tingkatmembuka
kewajaran,rekening
kondisi giro/tabungan.
geografis, tingkat kemahalan, dan
2) Bila rekening
realistis. Besaran
yang akan
satuan
digunakan
biaya yang
adalahakan
rekening
ditetapkan
tahun
sebelumnya
disepakati
makadengan
harus para
dilaporkan
KepalakePuskesmas
KPPN. di kabupaten/kota
3) Pejabat
tersebut.
Pembuat Komitmen (PPK) membuat surat permintaan
kepada Bank agar jasa bunga atau jasa giro disetorkan
langsung ke Kas Negara setelah dikurangi dengan kewajiban
perpajakannya.
f. Penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Penyaluran dana BOK ke Puskesmas dengan menggunakan
mekanisme Pembayaran Langsung (LS). Agar penyaluran dana
BOK dari Dinas
ke Puskesmas
dapat dan
Pada Kesehatan
akhir tahunKabupaten/Kota
anggaran, rekening
harus dinihilkan
dilakukan tepatsaldo
sasaran,
tepat
waktu
dan
tepat
jumlah,
maka
disetor ke kas negara termasuk bunga bank.
dibuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KPA dengan Kepala
Puskesmas. PKS ini menjadi salah satu kelengkapan pengajuan
Surat Perintah Pembayaran Langsung (SPP LS) ke SPM LS. PKS
minimal memuat :
d. Penetapan Alokasi Dana BOK Bagi Puskesmas
Setelah menerima Surat Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Alokasi Dana BOK Kabupaten/Kota Tahun 2015, Kepala
Dinas Kesehatan segera menerbitkan Surat Keputusan tentang
1) Hak dan
kewajiban
Kepala2015
Puskesmas;
Penetapan
Alokasi
BOK Tahun
bagi setiap Puskesmas, yang
minimal
mencakup
:
2) Pernyataan kesanggupan untuk menyalurkan;
3) Kesediaan menyetor sisa dana ke kas negara;
1) Kriteria/parameter penetapan alokasi;
4) Mekanisme pertanggung jawaban;
2) Nama Puskesmas;
5) Ketentuan mengenai sanksi atas pelanggaran perjanjian; dan
lain yang diperlukan sesuai kesepakatan antara
3)ketentuan
Besaran Alokasi;
KPA dan Kepala Puskesmas.
4) Nama Bank;
Contoh
tercantum
5) NamaPKS
dan sebagaimana
Nomor Rekening;
dan pada lampiran 2 .
6) Nama Kepala Puskesmas.
g. PenyusunanRencanaPelaksanaanKegiatan/Rencana
Penarikan Dana
Dinas Kesehatan
segera menyusun Rencana
e. Penyusunan
Satuan Kabupaten/Kota
Biaya
Pelaksanaan
Kegiatan
(RPK)
dan
Rencana
Penarikan
Dana biaya
(RPD)
Mengingat BOK merupakan dana APBN,
maka standar
sebagai
dasar
untuk
perencanaan
kas
dan
pengajuan
pencairan
yang digunakan adalah sesuai dengan Peraturan Menteri
dana
ke KPPN.
Perencanaan
disusun
mengacu pada RPD
yang
Keuangan
Republik
Indonesiakas
Nomor
53/PMK.02/2014
tentang
ada
padaBiaya
lembar
ke-III dokumen
DIPA. Apabila
perencanaan
Standar
Masukan
Tahun Anggaran
2015. Apabila
satuankas
tidak
dengan RPD
padakegiatan
dokumen
DIPA,
maka harus
biaya sesuai
yang diperlukan
untuk
BOK
di kabupaten/kota
dilakukan
revisi standar
sesuai dengan
ketentuan maka
yang berlaku.
tidak ada dalam
biaya dimaksud,
:
- 22
21 -
- 23 -
- 24 -
j. Pertanggungjawaban
(b) Kontrak/Surat Perjanjian Kerja/Surat Perintah
Pertanggungjawaban
Kerja
dana
yang
baik
ditandatangani
di tingkat pusat,
olehprovinsi
PPK danmaupun
Pihak
kabupaten/kota adalah
Ketiga
sebagai
(Hotel);
berikut :
1) Perjalanan dinas
(c) Fotokopi
sampai dengan
buku rekening
8 (delapan)
pihak
jam
ketiga/pemilik
a) Surat tugas/surat
tempat
perintah
meeting;
tugas perorangan atau
kelompokyang
(d) Berita
dikeluarkan
Acara Serah
oleh kepala
Terimadinas/pejabat
Pekerjaan;
yang ditunjuk
(e) Surat
atau surat
Pernyataan
undangan;
Tanggung Jawab Belanja (SPTB);
b) Tanda terima/kuitansi
(f) Fotokopi transpor
Nomor Pokok
lokal yang
Wajibditandatangani
Pajak (NPWP).
oleh pegawai/penerima
(2) Kelengkapantranspor
SPM - sesuai
LS Pihak
besaran
Ketiga.
yang
diterima. Apabila
(a) Arsip
transpor
Data Komputer
lokal besaran
(ADK)
sesuai
aplikasi
dengan
SPM;
at
cost maka dokumen/bukti
(b) Resume Kontrak/Surat
pengeluaranPerjanjian
dapat berupa
Kerja/Surat
karcis/tiket yang
Perintah
dikeluarkan
Kerja; oleh sarana transportasi
yang digunakan.
(c) Surat
Apabila
Pernyataan
tidak ada
Tanggung
bukti berupa
Jawabkarcis
Belanja (SPTB).
atau tiket dapat diganti dengan tanda terima/kuitansi yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh pemilik/pengemudi
sarana transportasi tersebut, termasuk didalamnya apabila
carter atau sewa sarana transpor karena tidak ada sarana
transpor regular atau kendaraan dinas;
c) Daftar hadir kegiatan, apabila kegiatan dalam bentuk
Untuk
paket pertemuan dengan nilai Rp
rapat, pertemuan,
danbiaya
sebagainya;
50.000.000,(lima puluh juta rupiah) dapat
d) Laporan kegiatan secara ringkas.
dibayarkan melalui dana UP/TUP
- 26
25 -
- 27 -
(3)
(2) Daftar
Pembelian
hadir;
konsumsi (makanan/minuman)
(4)(a)
Daftar
Suratpenerimaan
Setoran Pajak
transpor
PPh ps
dan/atau
22 sebesar
uang1,5%
saku;untuk
(5) Kontrak
pembelian
ataukonsumsi
Surat Perintah
(makanan/minuman)
Kerja (SPK) untuk
untuk
paket
meeting;
nilai kuitansi lebih dari Rp. 2.000.000,- baik yang
(6) Kerangka
dibeli dari
acuan
rumah
kegiatan;
makan, restoran dan bila
(7) Laporan
penyedia
penyelenggaraan.
tidak memiliki NPWP, maka besaran
potongan pajak dikenakan 2 kali lipat;
(b) Surat Setoran Pajak PPh ps 23 sebesar 2% untuk
pembelian makanan minuman dari perusahaan
jasa catering dan bila penyedia tidak memiliki
5) Honorarium NPWP, maka besaran potongan pajak dikenakan 2
a) Surat keputusan
terkait penerima honorarium;
kali lipat;
b) Kuitansi/daftar penerimaan honorarium;
c) Potongan pajak terhadap pembayaran honorarium (PPh 21):
(1) Golongan I dan II: 0%;
(2) Golongan III: 5%;
(3) Golongan IV: 15%;
(4) Bila tidak memiliki NPWP, maka perhitungan potongan
7) Pengiriman
PPh 21pengiriman
yakni sebesar
x Tarif
Golongan
x Nilai
Resi/bukti
bila120%
melalui
PT. Pos/Jasa
Pengiriman;
Honor.
8) Administrasi Bank
Bukti potongan biaya administrasi bank/fotokopi rekening
koran;
6) Pembelian/Belanja Barang
a) Bukti pembelian/kuitansi/faktur/bon dari penjual yang
ditandatangani di atas materai Rp.3.000,- untuk pembelian
dengan nilai
Rp.250.000,- sampai dengan Rp.1.000.000,9) Pembelian
Materai
dan materai
Rp.6.000
untuk pembelian Rp.1.000.000,Bukti
pembelian
materai.
yang distempel oleh pihak penjual barang (bukti pembelian
dapat berupa kuitansi atau tanda pembelian lainnya)
dengan rincian barang yang dibeli;
k. Pembukuan
b) Surat Setoran Pajak
Bendahara pengeluaran wajib membukukan semua transaksi
(1) Pembelian barang
dan mempertanggungjawabkan seluruh uang yang dikuasainya
Surat Setoran Pajak PPn 10% untuk nilai bukti
sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
pembelian/kuitansi/faktur/bon pembelian barang lebih
PER-3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
dari Rp.1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,- dan Surat
Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara pada Satuan
Setoran Pajak PPn 10% dan PPh ps 22 sebesar 1,5%
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta
untuk nilai kuitansi lebih dari Rp. 2.000.000,-. Bila
Verifikasi Laporan Pertanggung jawaban Bendahara.
penyedia barang tidak memiliki NPWP, maka besaran
Pengelolaan Pembukuan Bendahara Pengeluaran sebagai
potongan PPh 22 dikenakan 2 kali lipat.
berikut:
1) Bendahara wajib menyelenggarakan pembukuan;
2) Setiap transaksi harus segera dicatat dalam BUKU KAS UMUM
sebelum dibukukan dalam buku-buku pembantu (Buku
Pembantu Kas Tunai, Buku Bank, Buku Persekot, Buku Uang
Persediaan, Buku Pajak, serta Buku Pengawasan Anggaran);
3) Pembukuan dilaksanakan berdasarkan nilai yang tertera dalam
kuitansi (asas bruto);Setiap transaksi pembelian barang harus diikuti
dengan input pada Aplikasi Persediaan
- 29
28 -
- 30 -
3. Puskesmas
Agar dana BOK di Puskesmas dapat dimanfaatkan, maka
tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan Rekening Puskesmas
AtasdasarSuratPerintahKepalaDinasKesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas segera membuka rekening giro atau
tabungan biasa atas nama Puskesmas untuk menampung dana
BOK. Nomor rekening tersebut dilaporkan ke KPA untuk
penerbitan SK Alokasi Dana BOK per Puskesmas.
c. Permintaan Dana
Puskesmas segera mengajukan Surat Permintaan Uang (SPU)
tahap pertama sebagaimana tercantum pada lampiran 7 ke KPA
BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. SPU dilampiri dengan:
1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahap pertama yang telah
disusun berdasarkan lokakarya mini (sebagai daftar nominatif
usulan);
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB);
- 31 -
- 32 -
- 33 -
3) Pembelian/Belanja Barang
a) Bukti pembelian/kuitansi/faktur/bon dari penjual (bila
ada) yang ditandatangani di atas materai Rp.3.000,00
untuk pembelian dengan nilai Rp.250.000,00 sampai
dengan Rp.1.000.000,00 dan materai Rp.6.000,00 untuk
pembelian lebih dari Rp.1.000.000,00 yang distempel (bila
ada) oleh pihak penjual barang (bukti pembelian dapat
berupa kuitansi atau tanda pembelian lainnya) dengan
rincian barang yang dibeli sebagaimana tercantum pada
lampiran16.
b) Surat Setoran Pajak
(1) Pembelian Barang
Surat Setoran Pajak PPN 10% untuk nilai bukti
pembelian/kuitansi/faktur/bon pembelian barang lebih
dari Rp.1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,- dan Surat
Setoran Pajak PPN 10% dan PPh ps 22 sebesar 1,5%
untuk nilai kuitansi lebih dari Rp. 2.000.000,-. Bila
penyedia barang tidak memiliki NPWP, maka besaran
potongan pajak dikenakan 2 kali lipat.
(2) Pembelian konsumsi (makanan/minuman)
(a) Surat Setoran Pajak PPh ps 22 sebesar 1,5% untuk
pembelian konsumsi (makanan/ minuman) untuk
nilai kuitansi lebih dari Rp. 2.000.000,- baik yang
dibeli dari rumah makan, warung, restoran, dan
bila penyedia tidak memiliki NPWP, maka besaran
potongan pajak dikenakan 2 kali lipat.
(b) Surat Setoran Pajak PPh ps 23 sebesar 2% untuk
pembelian makanan minuman dari perusahaan
jasa catering, dan bila penyedia tidak memiliki
NPWP, maka besaran potongan pajak dikenakan 2
kali lipat.
- 34 -
BAB IV
Pembelian makanan minuman dari restoran,
rumah makan, warung, perusahaan jasa
PENGORGANISASIAN
catering, dan sejenisnya tidak dikenakan PPN,
jika pembelian lebih dari Rp. 2.000.000 (dua
juta rupiah) akan dikenakan PPh ps 22
sebesar 1,5%
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen kegiatan
Pembelian makanan dan minuman melalui
BOK dapat berjalan secara efektif dan efisien. Untuk memudahkan
perusahaanjasacateringdengannilai
koordinasi, pembinaan dan pengawasan dalam rangka menunjang
pembelian berapapun, dikenakan pajak PPh ps
kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan BOK, maka pengelolaan kegiatan
23 sebesar 2 %
BOK dilaksanakan secara terstruktur dan terintegrasi mulai dari tingkat
Pajak dipungut oleh bendahara pengeluaran
pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga Puskesmas.
dan disetor ke kas negara dengan Surat
Pengorganisasian BOK terdiri dari Tim Pengelola BOK Kementerian
Setoran Pajak
Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan Puskesmas.
A. Tim Pengelola
4) Pengiriman
BOK Kementerian Kesehatan
Resi/tanda bukti
pengiriman
bila
melalui
Pengiriman.
1. Susunan Organisasi :
a. Pelindung: Menteri Kesehatan Republik Indonesia
5) Administrasi
Bank
b. Pengarah:
Eselon 1 Kementerian
Kesehatan
Bukti potongan
bank/fotokopi
c. Penanggung:
Sesditjenbiaya
Binaadministrasi
Gizi dan Kesehatan
Ibu rekening
koran.
Jawabdan
Anak
d. Bidang Bidang
f. Pencatatan/Pembukuan
1) Buku yang harus dimiliki oleh pengelola keuangan BOK
Puskesmas adalah BUKU PEMBANTU KAS TUNAI sesuai
2. Tugaslampiran
:
17 dan BUKU PEMBANTU BANK sebagaimana
a. Menentukan
dan strategi
tercantumkebijakan
dalam lampiran
18. nasional pelaksanaan BOK;
b. Menentukan
alokasi
dana
BOK
melaluiPEMBANTU
SK
2) Setiap transaksi harus segerakabupaten/kota
dicatat dalam BUKU
Menteri
Kesehatan;
KAS TUNAI dan SPTB sesuai lampiran 8 ditutup setiap akhir
c. Menyusun
Petunjuk
Teknis Bantuan
Operasional
Kesehatan
bulan yang
ditandatangani
oleh Kepala
Puskesmas
dan
(Juknis
BOK);
pengelola keuangan BOK Puskesmas
d. Melaksanakan
sosialisasi,
koordinasi
dan sinkronisasi
3) Pencatatanadvokasi,
dilaksanakan
berdasarkan
nilai yang
tertera dalam
penyelenggaraan
BOK
tingkat
pusat
dan
daerah;
kuitansi.
e. Melaksanakan
pendampingan
hukum
bila
terjadibukti/dokumen
masalah dalam
4) Menyimpan
dengan baik dan
aman
seluruh
pelaksanaan
BOK;
pertanggungjawaban keuangan.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam rangka pembinaan
terhadap pelaksanaan BOK di daerah;
g. Melaksanakanpengawasandanpengendalianterhadap
pelaksanaan BOK sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan;
dan
h. Menyusun
melaporkan
hasil pelaksanaan pertanggung
kegiatan BOK.
dan
Seluruh
bukti transaksi/dokumen
jawaban
ASLI disimpan di Puskesmas
BUKU PEMBANTU KAS TUNAI dan SPTB harus ditutup
dan ditandatangani setiap akhir bulan oleh Kepala
Puskesmas dan pengelola keuangan BOK Puskesmas
- 36
35 -
PT.
Pos/Jasa
2. Tugas :
a. Menjabarkan kebijakan dan strategi nasional pelaksanaan BOK di
tingkat provinsi;
b. Mengarahkan dan mengkoordinir pelaksanaan kebijakan BOK di
tingkat provinsi sesuai petunjuk teknis;
c. Melakukan advokasi dan sosialisasi BOK tingkat provinsi dan
kabupaten/kota;
d. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
penganggaran kegiatan BOK tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
e. Melakukan monitoring dan evaluasi dalam rangka pembinaan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan BOK di kabupaten/kota;
f. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan BOK tingkat
provinsi (termasuk ringkasan laporan pelaksanaan BOK di setiap
kabupaten/kota) kepada Tim Pengelola BOK Kementerian
Kesehatan; dan
- 37 -
4) Anggota
b. Tugas :
1) Melaksanakan kegiatan BOK sesuai kebijakan nasional;
2) Menyusun besaran alokasi/realokasi dana BOK per
Puskesmas;
3) Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan BOK tingkat kabupaten/kota dan
Puskesmas;
4) Melakukan sosialisasiBOK tingkat kabupaten/kota dan
Puskesmas;
5) Melakukan verifikasi POA Puskesmas yang akan didanai BOK;
6) Melakukanmonitoringdanevaluasidalamrangka
penggerakan, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan BOK
di Puskesmas; dan
7) Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan BOK di
kabupaten/kota kepada Tim Pengelola BOK Tingkat Provinsi
tembusan Tim Pengelola BOK Tingkat Pusat.
b. Tugas :
Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Tingkat Kabupaten /Kota
dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
- 38 -
- 39 -
- 40 -
BAB V
INDIKATOR KINERJA
A. Aspek Manajemen
1. Kementerian Kesehatan
a. Jumlah Puskesmas yang mendapatkan BOK
Jumlah Puskesmas yang memanfaatkan dana BOK (target 9719
Puskesmas).
b. JumlahPuskesmasyangmempublikasikanlaporan
pemanfaatan BOK
Jumlah Puskesmas yang mempublikasikan laporan pemanfaatan
BOK di papan pengumuman Puskesmas atau kantor camat (target
7289 Puskesmas).
- 41 -
4. Puskesmas
Publikasi laporan pemanfaatan BOK
Puskesmas mempublikasikan laporan pemanfaatan dana BOK di
papan pengumuman Puskesmas atau kantor camat setiap 3 bulan.
- 42 -
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. PEMBINAAN
1. Pembinaan oleh Kementerian Kesehatan.
a. Sasaran pembinaan adalah Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas beserta jaringannya;
b. Lingkup pembinaan meliputi aspek teknis program dan aspek
manajemen di setiap jenjang (Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas);
c. Mekanisme pembinaan melalui verifikasi, analisis dan umpan
balik laporan, peninjauan kegiatan (termasuk pelaksanaan
lokakarya mini), pertemuan koordinasi dan atau fasilitasi di
lapangan; dan
d. Waktu pembinaan dilakukan secara berkala.
- 43 -
B. PENGAWASAN
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi dan atau menghindari masalah yang berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan keuangan
negara, pungutan liar, atau bentuk penyelewengan lainnya. Bentuk
pengawasan BOK berupa pengendalian intern, pengawasan fungsional
internal, dan pengawasan eksternal.
BOK merupakan dana APBN Kementerian Kesehatan, maka sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2),
dan (4) yang berhak melakukan pengawasan internal program BOK
HANYA Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sedangkan pengawas
eksternal adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
1. Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai (satker) untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi.
3. Pengawasan Eksternal
Instansi pengawas eksternal kegiatan BOK adalah pengawasan
fungsionalyang dilakukan oleh tim audit keuangan yang
berwenang, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Instansi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan audit sesuai dengan
- 44 -
- 45 -
BAB VII
PENUTUP
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
- 46 -
Lampiran 2
Lampiran 1
Contoh Format Perjanjian Kerja Sama
Contoh RPK/POA Tahunan Puskesmas
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
Puskesmas :
KUASA
PENGGUNA
ANGGARAN TUGAS PEMBANTUAN BOK
Tahun:
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ...............................
DAN
No
Upaya
Kegiatan
Sasa
Target PUSKESMAS
Volume
Rincian ............................
Lokasi
Tenaga
Jadwal
Biaya
Sumber
KEPALA
Keseha
ran
kegiatan
Pelaksanaan
Pelaks
Pelaksa na
Biaya
tan
a naan
TENTANG
PELAKSANAAN BOK TAHUN 2015
1.
KIA &
1. Pelayanan di
Posya
12 Posy
8 or x 12
Transpor
Posy A
BdD
A s/d
6 Sep:
2.400.000
APBD
NOMOR
: ...........................................
KB
Posyandu
ndu
Posy x 1 kl x
s/d L
L
Posy A
Tim PKM
Rp 25.000
Jurim
7 Sep:
Transpor
__________________________________________________________
Promkes
Posy B
kader Posy
-
2. Pelacakan
validasi data
bumil, bulin,
dan bufas
Desa
12 Desa
3 or x 12
desa x 2 kl x
Rp 25.000
-Transpor
BdD
-Transport
kader Posy
Desa A
s/d L
-5
kader
Posyandu
(A-L)
-Dst
-BdD
A s/d
11-12
Nov 11
L
-2 kader
Posyandu
(A-L)
1.800.000
BOK
Pada hari ini, .................. tanggal ...................., bulan ............ tahun dua
Sweeping
Desa
12 Desa
2 or x 12
Transpor
Desa A
BdD
A s/d
16 Nov
600.000
BOK
ribu lima 3.kasus
belas,
bertanda
tangan
di
bumil bertempat di .............................,
desa x 1 kl x
s/d L yang
L
11
BdD
DO ANC K4
Rp 25.000
1 kader
Transport
Pemberian
Posyandu
bawah ini:dan
kader Posy
Fe
(A-L)
4. Pelayanan
ANC pd
sweeping
kasus bumil
DO K4 dan
Distribusi Fe
Bumil
Upaya
Keseha
tan
Kegiatan
Sasa
ran
KIA &
KB
2. Pelacakan
validasi data
bumil, bulin,
dan bufas
Desa
115
bumil
1 or x 115
bumil x 1 kl x
Rp 10.000
Paket
pelayanan
antenatal
Desa A
s/d L
Target
Volume
kegiatan
Rincian
Pelaksanaan
Lokasi
Pelaks
a naan
12 Desa
3 or x 12
desa x 2 kl x
Rp 25.000
Transpor
BdD
-Transport
kader Posy
Desa A
s/d L
BdD A s/d
L
16 Nov
11
1.150.000
Jam
persal
Berdasarkan :
1.
1.
2.
3.
4.
Tenaga
Pelaksa na
Jadwal
Biaya
Sumber
Biaya
BdD
A s/d
L
-2 kader
Posyandu
(A-L)
11-12
Nov 11
1.800.000
BOK
xxii
xxi
5.
6.
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang disebut PARA
PIHAK secara bersama-sama bersepakat melakukan Perjanjian Kerjasama
Pelaksanaan BOK yang dituangkan dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1)
(2)
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi :
a. Penyaluran dana BOK dari Satuan Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota .. ke Pusat Kesehatan Masyarakat
b. Pelaksanaan dan Penggunaan Dana BOK di Puskesmas
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
(1)
xxiii
(2)
Pasal 5
PENYALURAN DANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
xxiv
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB
(1)
(2)
(3)
Pasal 7
FORCE MAJEURE
(1)
(2)
(3)
(4)
xxv
Pasal 8
SANKSI
Apabila pihak kedua tidak menyampaikan laporan kegiatan dan
pertanggungjawaban akan dikenakan penundaan penyaluran dana untuk
kegiatan kesehatan di luar gedung berupa pelayanan kesehatan promotif
dan preventif.
Pasal 9
PENUTUP
(1)
(2)
Hal lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian
Kerjasama ini akan diatur dan ditetapkan oleh PARA PIHAK yang
merupakan bagian penyempurnaan/pengembangan sebagai Addendum
dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Kesepakatan
Bersama ini, serta mengikat PARA PIHAK.
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masingmasing sama bunyinya di atas kertas bermaterai yang cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh
PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Materai
6000
--------------(4)
--------------------
Pasal 8
SANKSI
Apabila pihak kedua tidak menyampaikan laporan kegiatan dan
pertanggungjawaban akan dikenakan penundaan penyaluran dana untuk
kegiatan kesehatan di luar gedung berupa pelayanan kesehatan promotif
dan preventif.
xxvi
Pasal 9
PENUTUP
(1)
Hal lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian Kerja
Samaini akan diatur dan ditetapkan oleh PARA PIHAK yang
merupakan bagian penyempurnaan/pengembangan sebagai Addendum
dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Kesepakatan
Bersama ini, serta mengikat PARA PIHAK.
(2)
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Materai
6000
----------------------
------------------
Catatan:
Halaman tandatangan dibuat rangkap 2 (dua), halaman tandatangan
bermaterai pada PIHAK PERTAMA diberikan kepada PIHAK KEDUA dan
halaman tandatangan bermaterai pada PIHAK KEDUA diberikan pada
PIHAK PERTAMA.
xxvii
Lampiran 3
Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
Puskesmas
Nama Kegiatan
: ................................................................
: ................................................................
.................., ..............................2015
Kepala Puskesmas
(Nama) ..............................................
NIP. ..................................................
xxviii
Lampiran 4
Contoh Daftar Pengeluaran Riil
KOP SURAT
DAFTAR PENGELUARAN RIIL
Yang bertanda-tangan di bawah ini:
Nama
NIP
Jabatan
:...............................................................................................
:...............................................................................................
: ..............................................................................................
1. Biaya transpor pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak
dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi:
NO
1
2
3
URAIAN
JUMLAH
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
JUMLAH
2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk
pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat
kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan
tersebut ke Kas Negara.
Nama Jelas
NIP
Nama Jelas
NIP
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Puskesmas
(...........................)
NIP. ........(Jika ada)
xxix
Lampiran 5
Format Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
xxx
(7)
(7)a
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
xxxi
Nomor
(18)
(19)
(20)
Uraian Isian
Diisi sesuai nama Wajib Setor, NIP dan stempel SSPB
Diisi Tanggal diterimanya setoran oleh Bank Persepsi atau
kantor Pos dan Giro
Diisi nama dan Tandatangan Penerima di Bank Persepsi
atau kantor Pos dan Giro dengan cap
xxxii
Lampiran 6
Format Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
Catatan:
(*) - MAP untuk UP/TUP tahun berjalan 815111
- MAP untuk UP/TUP lewat tahun anggaran 815114
- MAP untuk Jasa Giro 423221
- MAP untuk Pengembalian Belanja tahun sebelumnya 423913
xxxiii
Lampiran 7
Contoh Format Surat Permintaan Uang
KOP SURAT (JIKA ADA)
Nomor: ...........,........... 2015
Lampiran : 1 (satu) bundel
Perihal: Surat Permintaan Uang
Yth,
Kuasa Pengguna Anggaran
Satker Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ....................
di
..
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota ...
(Nama) ..................................
NIP. .......................................
xxxiv
Lampiran 8
Contoh Format Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja (SPTB)
BUKTI
No
PENERIMA
JUMLAH
(Rp)
URAIAN
TGL
...
............
NO
............
..............
Pajak yang
dipungut
Bendahara
Pengeluran
PPN
PPh (Rp)
(Rp)
............
.............
Nama ....................................
NIP. .......................................
xxxv
Lampiran 9
Contoh Format Surat Tugas
2.
3.
4.
5.
Nama/NIP
Bidan Nelly
Tanggal
Tempat
Tujuan
Posyandu
.
Maksud Perjalanan
Kunjungan
Posyandu
rangka ..
dalam
Bidan Yani
Tuti
dst
Pembiayaan perjalanan
dibebankan pada : DIPA
.. Tahun 2015
Satker
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
xxxvi
Lampiran 10
KOP SURAT (JIKA ADA)
Puskesmas : ..
No
1
2
3
Nama Petugas
Nelly, Amd.Keb
Yani, Amd. Kep
Tuti
dst..
Nama Desa/Posyandu
Sibaganding/Melati
Sijunjung/Purnama
Sukamulya/Mawar
Kepala Puskesmas
( ..)
NIP. .. (jika ada)
xxxvii
Tanggal
9 Januari 2015
16 Januari 2015
19 Februari 2015
Lampiran 11
Contoh Format Daftar Hadir
Daftar Hadir
Lokakarya Mini Puskesmas
..................., 2015
NO
NAMA
NIP
(jika ada)
GOLONGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
xxxviii
ASAL/
TEMPAT
KERJA
TANDA
TANGAN
Lampiran 12
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor
KUITANSI
Sudah terima dari
Uang Sebesar
Untuk Pembayaran
:
:
:
Terbilang
......................,.....................2015
Yang menerima
(Nama) ...................................
NIP........................... (jika ada)
Rp. ...............................................
No
1
2
3
4
5
Kepala Puskesmas,
(Nama...)
NIP. .. (jika ada)
xxxix
Lampiran 12
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor (Boleh Tulis Tangan)
xl
Lampiran 13
Contoh Bukti/Kuitansi Transpor Sewa
xli
Lampiran 14
Contoh Laporan Kunjungan/Rapat
LAPORAN
1. Dasar:.................................................................
2. Tujuan Kunjungan/Rapat :...................................................................
3. Hasil Kunjungan/Rapat :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.....................
4. Kesimpulan / Saran Perbaikan :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(..............................)
NIP. .......................
xlii
Lampiran 16
15
Contoh
ContohFormat
Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
Perincian Biaya Perjalanan Dinas
PERINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS
Lampiran SPPD
Tanggal
No
1
:
:
KUITANSI
RINCIAN BIAYA
Transport :
KETERANGAN
Rp
JUMLAH
:
:
:
:
Uang Penginapan :
Rp
JUMLAH
Rp
Terbilang : ...........................................................................................................
............................................................................................................
...............,..................
Lunas dibayar
,2015
Yang Menerima,
(Nama) ...................................
NIP. (jika ada)
(Nama) ...................................
NIP. (jika ada)
Nama .............
NIP ..................
PERHITUNGAN
SPPD RAMPUNG
Ditetapkan sejumlah : Rp
Yang telah dibayar semula
Sisa kurang/lebih
..........................
: Rp
: Rp
.
.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas .......................
Kepala Puskesmas
(.....................................)
(Nama ...)
NIP. .....................(jika
ada)
NIP. ..
(jika ada)
xliii
xliv
Lampiran 16
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
BON/FAKTUR PEMBELIAN
BANYAKNYA
JENIS
TOTAL
(.......................)
xlv
HARGA
Lampiran 16
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
KUITANSI
PEMBELIAN
Uang sebesar
Untuk pembayaran
Nama : .........................
Nama : ....................................
NIP...............................
NIP.......................................(
Nama :........................................
N
N
xlvi
Lampiran 16
Contoh Bukti Pembelian/Kuitansi/Faktur/Bon
xlvii
Lampiran 17
Contoh Model Buku Pengelolaan Keuangan Puskesmas
SALDO
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
Kabupaten/Kota .
..., 2015
Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas ..........
Nama : ...
NIP....
Nama : ...........
NIP..
xlviii
Lampiran 18
Contoh BUKU PEMBANTU KAS BANK
Bulan : . 2015
No.
TanggalUraian
Bukti
123
31/1/15 Jumlah
Debet
Kredit
Saldo
..
..
Mengetahui,
Kepala Puskesmas .
Kabupaten/Kota ..
..., 2015
Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas .........
Nama : ...
NIP....
Nama : ...........
NIP..
xlix
Lampiran20
19
Lampiran
Contoh Format Laporan Realisasi Keuangan Puskesmas
Contoh FORMAT LAPORAN TAHUNAN
KATA PENGANTAR
Laporan Realisasi Keuangan Puskesmas
DAFTAR ISI
Bulan .................. Tahun 2015
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
III. PELAKSANAAN KEGIATAN BOK
A. Proses Perencanaan
B. Proses Nomor
Penyaluran dan
Kegiatan
Pertanggung jawaban
Alokasi
Dana BOK
C. Pemanfaatan Kegiatan
IV. CAPAIAN PROGRAM
V. REALISASI KEUANGAN
A. Total
B. Per Target MDGS
VI. PERMASALAHAN
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Realisasi
Rp
Mengetahui,
Kepala Puskesmas .
Kabupaten/Kota ..
..., 2015
Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas
Nama : ...
NIP.
Nama : ...........
NIP..
li
Lampiran 21
Contoh FORMAT PEMBINAAN DAN EVALUASI
Berikut adalah hal hal penting dalam pembinaan dan evaluasi. Daerah
dapat mengembangkan sendiri format nya sesuai dengan kebutuhan
daerah
I.
II.
III.
Perencanaan :
a. Kelengkapan Dokumen (SK Alokasi, SK Tim Pengelola
Satker/Keuangan, SK Tim Pengelola BOK, DIPA/POK, dll)
b. Proses Perencanaan BOK (Analisis Situasi, Penetapan Kegiatan
Prioritas, Penyusunan RUK, RPK/POA Tahunan, POA Bulanan,
Verifikasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dll)
Pelaksanaan
a. Lokakarya Mini Bulanan
b. Lokakarya Mini Tribulanan/Lintas Sektor
c. Perencanaan Kas
d. Proses Pencairan Dana ke KPPN
e. Penyaluran Dana ke Puskesmas
f. Pertanggungjawaban Keuangan dari Puskesmas ke Dinas
Kesehatan
g. Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan
h. Realisasi Keuangan
Pemanfaatan
a. Target dan Capaian Program Prioritas khususnya MDGs Bidang
Kesehatan
b. Porsi Dana BOK per Program Prioritas/Target MDGs
c. Kendala
Pembinaan
a. Supervisi/Bimbingan Teknis/Pembinaan ke Lapangan Secara
Berkala
b. Hasil Penilaian
Kendala/Permasalahan Secara Umum
Masukan/Saran
IV.
V.
VI.
lii
TIM PENYUSUN
Penanggungjawab:
Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA (Anung Sugihantono)
Pengarah:
Sesditjen Bina Gizi dan KIA (Kuwat Sri Hudoyo); Direktur Bina Kesehatan
Anak (Elizabeth Jane Soepardi); Direktur Bina Kesehatan Ibu (Gita Maya
Koemara Sakti); Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
(Muchtaruddin Mansyur); Direktur Bina Gizi (Doddy Izwardi); Direktur
Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer
(Dedi Kuswenda)
Penulis:
Anung Sugihantono; Kuwat Sri Hudoyo; Grace Lovita Tewu; Tiodora
Sidabutar; Mayang Sari; Sakri Sabatmaja
Kontributor:
Sri Mulyani; Isti Ratnaningsih; Bonar Sianturi; Lucas C Hermawan;
Nancy Dian A; Sundoyo; Naman Suryadi; Azmi Salim Latuconsina;
Suhardjono; Ari Rabiwaldhy;;Gusmiati; Victorino; Yuli Fahrianti;
Elizabeth; Nida Rohmawati; Lovely Daisy, Mahmud Fauzi; Iqbal Djakaria;
Arif Awaludin Ashar, Tisca Yumeida; Tries Yuliastuti; Budiman Budiana,
Haeroni; Postan Andreas; Agnes Widya P; Is Faizah; Mia Rachmawati
Kamal; Maya Raiyan
liii