Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen BangsaIndonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orangagar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya,sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antarupaya program dan
sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode
sebelumnya.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma
sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar
paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2)
penguatan pelayanankesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakanpendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risikokesehatan; 3)
sementara itu jaminan kesehatan nasionaldilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefitserta kendali mutu dan kendali biaya.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Dalam kerangka mencapai tujuan
tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan.Renstra Puskesmas merupakan dokumen perencanaan yang bersifat
indikatif yang memuat program-program kesehatan yang akan dilaksanakan langsung
oleh Puskesmas Lowa Kabupaten Kepulauan Selayar dengan mendorong peran aktif
masyarakat untuk kurun waktu tahun 2016 – 2021.
Dalam perjalanan pembangunan kesehatan sampai dengan akhir tahun 2015,
berbagai masalah dan tantangan dalam pembangunan kesehatan telah berkembang
semakin berat dan kompleks dan kadang-kadang tidak terduga. Dalam upaya
menanggulangi masalah kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar terutama dalam
wilayah kerja Puskesmas Lowa dan menghadapi tantangan dimaksud maka disusun

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Renstra Puskesmas Lowa yang ada dengan berpedoman pada Visi Bupati Kepulauan
Selayar Periode Tahun 2016 – 2021, yakni : “Terwujudnya Masyarakat Maritim yang
Sejahtera berbasis Nilai Keagamaan dan Kultural”
Pe;aksanaan kegiatan oleh program – program kesehatan yang akan
diselenggarakan Puskesmas Lowa diarahkan pada pengembangan desa siaga dengan
penempatan tenaga bidan dan perawat di setiap desa. Di samping itu akan
dikembangkan program-program kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang
diharapkan mampu menanggulangi faktor risiko masalah kesehatan setempat. Melalui
Renstra ini pula diharapkan semua pihak dapat berperan aktif dalam mengatasi
permasalahan kesehatan sebab tanpa dukungan semua pihak maka derajat kesehatan
tidak akan meningkat sesuai yang diharapkan sebagaimana yang tertuang dalam Visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar, yakni “Masyarakat Maritim Sehat yang
Mandiri dan Sejahtera”.
Penyusunan Renstra Puskesmas Lowa Tahun 2016 – 2021 ini tetap mengacu
pada UU nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 – 2021. Renstra ini
akan menjadi acuan dalam penyusunan program kerja di semua unit pelayanan
kesehatan terutama Puskesmas dan jaringannya serta menjadi dasar dalam penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Lowa Tahun 2016 – 2021.

1.2 Landasan Hukum


Sebagai Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Puskesmas
Lowa antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar
(Lembaran Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2008 Nomor 3);
18. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun 2010, tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati kepulauan Selayar Nomor 35 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis Lowa adalah untuk


menggambarkan kondisi Cakupan Kegiatan yang telah dicapai pada akhir tahun 2015
dan yang diinginkan lima tahun ke depan dalam rangka mendorong pencapaian Visi dan
Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 -
2021.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan untuk jangka waktu lima tahun ke depan dan sinkronisasi serta
sinergisitas perencanaan.
2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan serta pengevaluasian kegiatan.
3. Untuk memantapkan perencanaan pembangunan daerah sehingga dapat terlaksana
secara efektif dan efisien, serta memudahkan pelaksanaan evaluasi program yang
sangat urgen dalam rangka pengendalian program pembangunan tersebut dan lebih
khusus pembangunan di bidang kesehatan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
adalah sebagai berikut:

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


BAB I : PENDAHULUAN, memuat uraian latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BPLHD, memuat tugas, fungsi, dan
struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI,
memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan, telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih, telaahan renstra kementerian dan provinsi,
telaahan RTRW dan KLHS, penentuan isu-isu strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN , STRATEGI DAN
KEBIJAKAN, memuat visi dan misi, tujuan dan sasaran jangka
menengah, strategi dan kebijakan.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF, memuat
rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif.
BAB VI : INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD, memuat kinerja yang akan dicapai BPLHD dalam
lima tahun mendatang.
BAB VII : PENUTUP

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi, Kepala Dinas, Sekretaris, Sub
Bagian, Bidang dan Seksi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
berdasarkan Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor : 7 Tahun 2009, adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas Kesehatan (eselon II-B)
Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
pelaksanaan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut Kepala Dinas Kesehatan
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan
Lingkungan, Bidang kesehatan Masyarakat, Bidang Pelayanan Medik, dan
Bidang Pelayanan Farmasi & Perbekalan Kesehatan.
b. Perberian perizinan dan praktek tenaga dan sarana kesehatan swasta dalam
pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan.
c. Pelaksanaan pengawasan dan peegakan peraturan peraturan perundang-
undangan di di bidang kesehatan.
d. Pembinaan terhadap unit Pelaksana Teknis Fungsional dan Institusi pelayanan
kesehatan lainnya.
e. Pelaksanaan koordinasi dengan Rumah Sakit Umum dan Institusi lainnya
dalam penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan program di bidang
kesehatan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2. Sekretaris (eselon III-A)
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan penatausahaan dan
peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana serta urusan hukum dan
perundang-undangan, perencanaan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan keuangan
di lingkungan Dinas Kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai Fungsi
sebagai berikut :
a) Pelayanan staf baik teknis maupun administrasi kepada Kepala Dinas dan
seluruh satuan organisasi di lingkungan dinas;

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


b) Pelaksanaan administrasi ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan,
pengelolaan dokumentasi, kearsipan dan kepustakaan.
c) Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyusunan program/kegiatan bidang
kesehatan.
d) Pelaksanaan fasilitasi penyusunan konsep rancangan peraturan dan keputusan
dalam bidang kesehatan.
e) Pelaksanaan proses administrasi dalam rangka penegakan
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan.
f) Pelaksanaan pelayanan administrasi kepegawaian.
g) Pelaksanaan penatausahaan, perencanaan kenbutuhan dan pemanfaatan
keuangan dinas;
h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sekretaris mempunyai 3 (tiga) Sub bagian dengan eselon IV-A yang terdiri
dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas sbb :
a) Menyelenggarakan urusan surat mrenyurat, kearsipan dan
memberikan layanan informasi tentang kegiatan Dinas Kesehatan;
b) Melaksanakan urusan kepegawaian, perlengkapan dan
kerumahtanggaan;
c) Melaksanakan pembinaan SDM aparatur;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
2) Sub Bagian Hukun dan Perencanaan
Sub Bagian Hukun dan Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
Hukun dan Perencanaan yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada
Sekretaris. Sub Bagian Hukun dan Perencanaan mempunyai fungsi sbb :
a) Menyiapkan dan mengumpulkan peraturan
dan perundang-undangan di bidang kesehatan;
b) Melaksanakan fasilitasi penyusunan konsep rancangan peraturan dan
keputusan pada bidang kesehatan;
c) Melaksanakan koordinasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-
undangan;
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
d) Melaksanakan sosialisasi dan penegakan hukum di bidang kesehatan;
e) Melaksanakan koordinasi dalam menyusun perencanaan di bidang kesehatan;
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan
3) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Keuangan yang berada
di bawah dan bertanggung-jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi sbb :
a) Menyiapkan administrasi kebutuhan keuangan di bidang kesehatan;
b) Menyiapkan konsep, menyusun dan mengelola anggaran di bidang
kesehatan;
c) Melaksanakan koordinasi tugas-tugas kebendaharaan;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan;

3. Bidang Pelayanan Medik (eselon III-B)


Bidang Pelayanan Medik adalah unsur pelaksana teknis di Bidang
Pelayanan Medik yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif
melalui Sekretaris.
Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
fungsi Kepala Dinas, yaitu di Bidang pelayanan dasar kesehatan, pelayanan
kesehatan rujukan dan bina usaha dan pengawasan kesehatan. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Pelayanan Medik mempunyai
fungsi sbb :
a) Pembinaan terhadap pelaksanaan manajemen kesehatan;
b) Pembinaan terhadap mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas;
c) Pengelolaan pelayanan kesehatan rujukan;
d) Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai bidang tugasnya;
e) Pemberian izin sarana kesehatan;
f) Pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan program;
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang Pelayanan Medik mempunyai 3 (tiga) seksi dengan eselon IV-A yang
terdiri :
1) Seksi Pelayanan Dasar Kesehatan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Seksi Pelayanan Dasar Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medik. Seksi Pelayanan Dasar Kesehatan mempunyai Fungsi sbb :
a) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pelayanan dasar
kesehatan;
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medik. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai fungsi sbb :
a) Melaksanakan upaya pengaturan;
b) Membina dan mengawasi pelaksanaan manajemen dan upaya peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit;
c) Membina dan pengawasan pelayanan kesehatan;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3) Seksi Bina Usaha dan Pengawasan
Seksi Bina Usaha dan Pengawasan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medik. Seksi Bina Usaha dan Pengawasan mempunyai fungsi sbb :
a) Melaksanakan upaya pemulihan dan pengawasan kegiatan yang berkaitan
pengadaan, pendistribusian mutu dan pemeliharaan peralatan penunjang
kesehatan;
b) Melaksanakan koordinasi lintas sektor dan program.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
4. Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan (eselon III-B)
Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan adalah unsur
pelaksana teknis di Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan yang
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan
beratanggung-jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif melalui
Sekretaris.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Kepala Dinas yaitu di
bidang pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular dan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


penyehatan lingkungan. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan
Lingkungan mempunyai fungsi yakni sbb :
a) Penyelenggaraan surveilans, penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar
biasa (KLB) dan wabah;
b) Penyelenggaraan pengamatan penyakit tidak menular;
c) Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;
d) Penyelenggaraan dan penanggulangan pencemaran lingkungan;
e) Pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan program dalam upaya pencegahan
penyakit dan penyehatan lingkungan;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan;
Bidang Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan dibantu oleh 3
orang yang menangani seksi, yakni :
i) Seksi Pengendalian Penyakit Menular
j) Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular
k) Seksi Penyehatan Lingkungan
1) Seksi Pengendalian Penyakit Menular
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang
Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan. Seksi Pengendalian Penyakit
Menular mempunyai fungsi sbb :
a) Melaksanakan pengamatan;
b) Melaksanakan kasus penyakit menular dan penanggulangan Kejadianm Luar
Biasa (KLB) dan wabah;
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
2) Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Bidang
Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2PL). Seksi Pengendalian
Penyakit Tidak Menular mempunyai fungsi sbb :
a) Melaksanakan pengamatan penyakit tidak menular;
b) Menyelenggarakan imunisasi;
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
3) Seksi Penyehatan Lingkungan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Seksi Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
di bawah dan bertanggung-jawab kepada Bidang Pencegahan Penyakit &
Penyehatan Lingkungan (P2PL). Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi
sbb :
a) Melaksanakan upaya-upaya penyehatan air, makanan;
b) Mengendalikan binatang penular penyakit;
c) Membina, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di bidang penyehatan
lingkungan;
d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
5. Bidang Kesehatan Masyarakat (eselon III-B)
Bidang Kesehatan Masyarakatadalah unsur pelaksana teknis di Bidang Kesehatan
Masyarakatyang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung-jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif melalui
Sekretaris.
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian fungsi Kepala Dinas yaitu di bidang kesehatan keluarga/KIA dan lanjut
usia, gizi masyarakat dan promosi kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi :
l) Perencanaan upaya pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan gizi masyarakat,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
m) Pelaksanaan bimbingan, pengendalian upaya kesehatan pada daerah
kepulauan, terpencil, rawan;
n) Pengawasan upaya pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan gizi masyarakat,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
o) Pengamatan (surveilans) status gizi masyarakat;
p) Pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan program dalam upaya pelayanan
kesehatan masyarakat;
q) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang Kesehatan Masyarakat dibantu oleh 3 orang yang menangani seksi, yakni :
1. Seksi Kesehatan Keluarga/KIA dan Lanjut Usia
2. Seksi Gizi Masyarakat
3. Seksi Promosi Kesehatan
1) Seksi Kesehatan Ibu & Anak
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
Seksi Kesga/KIA dan Lansia dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat. Seksi Kesga/KIA dan Lansia mempunyai fungsi sbb :
a) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pelayanan kesehatan ibu,
anak, balita dan usia lanjut;
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2) Seksi Gizi Masyarakat
Seksi Gizi Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
mempunyai Fungsi sbb :
a) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat;
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3) Seksi Promosi Kesehatan
Seksi Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
yang mempunyai fungsi sbb :
a) Memberdayakan keluarga/masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku
hidup sehat;
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
6. Bidang Pelayanan Farmasi & Perbekalan Kesehatan
Bidang Pelayanan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan adalah unsur
pelaksana teknis di Bidang Pelayanan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan yang
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung-
jawab kepada Kepala Dinas dan secara teknis koordinatif melalui Sekretaris.
Bidang Pelayanan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian fungsi Kepala Dinas yaitu di Bidang standarnisasi
teknis pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Bidang Pelayanan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan mempunyai fungsi sbb:
c) Penyiapan perumusan kebijakan kefarmasian dan perbekalan kesehatan;
r) Pelaksanaan kebijakan kefarmasian dan perbekalan kesehatan;
s) Penyiapan perumusan kebijakan dan perizinan yang berkaitan dengan obat
dan makanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
t) Fasilitasi dan koordinasi penyusun program serta pelayanan administrasi di
bidang pelayanan farmasi dan perbekalan kesehatan;
u) Perumusan kebijakan dan perizianan sarana kesehatan tertentu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
v) Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Bidang Pelayanan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan dibantu oleh 3 orang yang
menangani Seksi, yakni :
1. Seksi Farmasi & Makanan
2. Seksi Obat Asli Indonesia
3. Seksi Perbekalan Kesehatan
1) Seksi Farmasi & Makanan
Seksi Farmasi & Makanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan. Seksi Farmasi & Makanan mempunyai fungsi
sbb :
a) Mengatur, memelihara dan mengawasi upaya ketersediaan obat serta
pengawasan pengamanan makanan, minuman dan sediaan farmasi;
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2) Seksi Obat Asli Indonesia
Seksi Obat Asli Indonesia dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan. Seksi Obat Asli Indonesia mempunyai fungsi
sbb :
a) Mengatur, membina dan mengawasi upaya pengamanan obat asli
Indonesia(tradisional);
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
3) Seksi Perbekalan Kesehatan
Seksi Perbekalan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan. Seksi Perbekalan Kesehatan mempunyai
fungsi sbb :
a) Mengatur, memelihara dan mengawasi perbekalan kesehatan;
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Bidang Pelayanan Farmasi & Perbekalan Kesehatan mempunyai 3 (tiga) seksi
dengan eselon IV-A yang terdiri dari :
a. Seksi Farmasi & Makanan
b. Seksi Obat Asli Indonesia
c. Seksi Perbekalan Kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana operasional Dinas. Unit
Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Kepala Unit
Pelaksana Teknis yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas serta mempunyai sebagian tugas Dinas di bidang kesehatan. Yang
termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan adalah Puskesmas dan
Gudang Farmasi, sedangkan Pustu, Polindes dan Poskesdes berada di bawah dan
bertanggiung jawab ke Puskesmas dalam wilayah kerja Puskesmas masing-
masing.
Dinas Kesehatan mempunyai 14 UPT yang tersebar di setiap kecamatan dan
khusus UPTD Puskesmas mempunyai jaringan yang berkedudukan di setiap desa,
yakni Puskesmas pembantu (Pustu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), dan Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes). Adapun UPT Dinas Kesehatan adalah sebagai
berikut :
a. UPTD Puskesmas Bontomatene di Kecamatan Bontomatene
b. UPTD Puskesmas Buki di Kecamatan Buki
c. UPTD Puskesmas Barugaia di Kecamatan Bontomanai
d. UPTD Puskesmas Benteng di Kecamatan Benteng
e. UPTD Puskesmas Bontosunggu di Kecamatan di Bontoharu
f. UPTD Puskesmas Bontosikuyu di Kecamatan Bontosukuyu
g. UPTD Puskesmas Lowa di Kecamatan Bontosukuyu
h. UPTD Puskesmas Pasitallu di Kecamatan Takabonerate
i. UPTD Puskesmas Pasimasunggu di Kecamatan Pasimasunggu
j. UPTD Puskesmas Ujung Jampea di Pasimasunggu Timur
k. UPTD Puskesmas Pasimarannu di Kecamatan Pasimarannu
l. UPTD Puskesmas Pasilambena di Kecamatam Pasilambena
m. UPTD Puskesmas Parangia di Kecamatam Bontomatene
n. UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kepulauan Selayar
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
Kelompok Jabatan Fungsional adalah unsur pelayanan teknis di lingkungan
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang
dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang ditetapkan
dengan Keputusan Bupati. Kelompok Jabatan Fungsional bertempat di Dinas
Kesehatan, Puskesmas, Pustu, Polindes dan Poskesdes.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB. SUB.
SUB. KEUANGAN PERENCANAAN KEPEGAWAIAN

BID.
BID. P2PL BID. YANMED YANFARBERBEKKES BID. KESMAS

Seksi Pengendalian Seksi Yankes Seksi Farmasi dan Seksi Kesga, KIA dan
Penyakit Menular Dasar Makanan Lansia

Seksi Pengendalian Seksi Yankes Seksi Obat Asli Seksi Gizi


Peny. Tidak Rujukan Indonesia Masyaratakat

Seksi Penyehatan Seksi Bina Usaha Seksi Perbekalan Seksi Promosi


Lingkungan dan Pengawasan Kesehatan Kesehatan

Kelompok Jabatan
Fungsional

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


2.2 Sumber Daya

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pegawai dalam lingkup Dinas


Kesehatan Kabupaten Selayar sampai pada 31 Desember 2015 sebanyak 364 orang,
yang bertugas pada :
1. Dinas Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Dinas Kesehatan sebanyak 54 orang
yang terdiri dari :
a. Kepala Dinas Kesehatan : 1 orang
b. Sekretaris : 1 orang
c. Kepala Bidang : 4 orang
d. Kepala Sub Bagian : 3 orang
e. Kepala Seksi : 12 orang
f. Tenaga Fungsional : 19 orang
g. Staf biasa : 14 orang
2. Puskesmas dan Jaringannya
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas pada 14 Puskesmas yang ada
sebagak 304 orang. Di Puskesmas ada 2 tenaga struktural yakni Kepala Puskesmas
eselon IV/a dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha eselon IV/b, sedangkan semua
stafnya termasuk petugas di Puskesmas Pembantu (Pustu), Polindes (Pondok
Bersalin Desa) sebagai tenaga fungsional kecuali staf yang bukan berlatar
belakang pendidikan kesehatan, seperti ijazah SMA dan SMEA.
Tabel 2.1
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015

DR DOKTE DOKTER
DOKTE
NO UNIT KERJA SPESIALI R TOTAL SPESIALI TOTAL
R GIGI
S UMUM S GIGI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BENTENG 0 2 2 1 0 1
2 BONTOSUNGGU 0 2 2 1 0 1
3 BONTOMATENE 0 1 1 1 0 1
4 PARANGIA 0 1 1 1 0 1
5 BARUGAIA 0 1 1 1 0 1
6 POLEBUNGING 0 1 1 0 0 0
7 BONTOSIKUYU 0 1 1 1 0 1
8 LOWA 0 1 0 1 0 1

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


9 BENTENG JAMPEA 0 0 0 0 0 0
10 PASIMARANNU 0 0 0 0 0 0
11 PASITALLU 0 0 0 0 0 0
12 PASILAMBENA 0 0 0 0 0 0
13 UJUNG JAMPEA 0 0 0 0 0 0
14 BUKI 0 1 1 0 0 0
  JUMLAH 0 11 10 7 0 7
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar

Tabel. 2.2
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015

NO UNIT KERJA BIDAN PERAWAT PERAWAT GIGI


1 2 3 4 5
1 BENTENG 8 17 2
2 BONTOSUNGGU 3 12 1
3 BONTOMATENE 5 13 1
4 PARANGIA 3 12 0
5 BARUGAIA 2 11 1
6 POLEBUNGING 2 8 0
7 BONTOSIKUYU 3 6 0
8 LOWA 3 7 0
9 BENTENG JAMPEA 4 8 1
10 PASIMARANNU 6 7 0
11 PASITALLU 5 12 0
12 PASILAMBENA 1 8 0
13 UJUNG JAMPEA 4 12 0
14 BUKI 4 8 0
  JUMLAH 53 141 6
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar
Tabel.2.3
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015

TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
1 2 3 4 5
1 BENTENG 1 1 2
2 BONTOSUNGGU 0 0 0
3 BONTOMATENE 2 0 2
4 PARANGIA 0 0 0
5 BARUGAIA 0 0 0
6 0 0 0
POLEBUNGING

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


7 BONTOSIKUYU 0 0 0
8 LOWA 0 0 0
9 BENTENG JAMPEA 1 0 1
10 PASIMARANNU 0 0 0
11 PASITALLU 0 0 0
12 PASILAMBENA 0 0 0
13 UJUNG JAMPEA 0 0 0
14 BUKI 0 0 0
  JUMLAH 4 1 5
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar

Tabel.2.4
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KESLING DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015

KESEHATAN KESEHATAN
NO UNIT KERJA MASYARAKAT LINGKUNGAN
1 2 3 4
1 BENTENG 1 2
2 BONTOSUNGGU 4 0
3 BONTOMATENE 1 1
4 PARANGIA 0 0
5 BARUGAIA 2 3
6 POLEBUNGING 2 0
7 BONTOSIKUYU 4 1
8 LOWA 0 1
9 BENTENG JAMPEA 1 0
10 PASIMARANNU 2 0
11 PASITALLU 1 1
12 PASILAMBENA 0 0
13 UJUNG JAMPEA 1 1
14 BUKI 0 1
JUMLAH 19 11
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar
Tabel.2.5
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015

NO UNIT KERJA NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


1 2 3 4 5
1 BENTENG 2 0 2
2 BONTOSUNGGU 2 0 2
3 BONTOMATENE 1 0 1

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


4 PARANGIA 0 0 0
5 BARUGAIA 1 0 1
6 POLEBUNGING 0 0 0
7 BONTOSIKUYU 0 0 0
8 LOWA 1 0 1
9 BENTENG JAMPEA 0 0 0
10 PASIMARANNU 1 0 1
11 PASITALLU 1 0 1
12 PASILAMBENA 0 0 0
13 UJUNG JAMPEA 0 0 0
14 BUKI 1 0 1
  JUMLAH 10 0 10
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar
Tabel.2.6
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015

ANALISIS
NO UNIT KERJA TEKNISI GIGI JUMLAH
KESEHATAN
1 2 3 4 5
1 BENTENG 2 1 3
2 BONTOSUNGGU 1 2 3
3 BONTOMATENE 0 1 1
4 PARANGIA 0 0 0
5 BARUGAIA 0 0 0
6 POLEBUNGING 0 0 0
7 BONTOSIKUYU 0 0 0
8 LOWA 0 0 0
9 BENTENG JAMPEA 1 0 1
10 PASIMARANNU 0 0 0
11 PASITALLU 0 0 0
12 PASILAMBENA 0 0 0
13 UJUNG JAMPEA 0 0 0
14 BUKI 0 1 1
  JUMLAH 4 5 9
Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar
3. Gudang Farmasi
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di UPTD Gudang Farmasi sebanyak 5
orang yang dipimpin oleh seorang struktural eselon IV/a dan Kepala Sub Bagian
Tata Usaha eselon IV/b sedangkan semua stafnya tanpa eselon.
4. Susunan Perlengkapan
a. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Jumlah Puskesmas sebanyak 14 buah, 9 buah di daratan Selayar dan 5 buah di
kepulauan Selayar.
b. Pustu (Puskesmas Pembantu)
Jumlah Pustu sebanyak 71 buah, 42 buah di daratan dan 29 buah di kepulauan.
c. Polindes (Pondok Bersalin Desa)
Jumlah Pondok Bersalin Desa sebanyak 1 buah, berada di daratan
d. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)
Jumlah Pos Kesehatan Desa sebanyak 35 buah, 25 buah di daratan dan 10
buah di kepulauan.
e. Puskesmas Keliing Roda 4 dan Puskesmas Keliling Terapung
Jumlah Puskesmas Keliling Roda 4 sebanyak 13 Buah untuk semua
Puskesmas dan 2 buah Puskesmas Keliling terapung untuk Puskesmas di
kepulauan yaitu Puskesmas Pasimarannu dan Pasitallu.
f. Kendaraan Roda 2
Jumlah kendaraan roda dua yang ada di Dinas Kesehatan sebanyak 24 buah,
di UPTD Puskesmas sebanyak 65 buah, Pustu / Polindes / Poskesdes
sebanyak 23 buah dan di Gudang Farmasi 1 buah.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Kinerja Pelayanan dan Capaian SPM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Selayar selama lima tahun, menggambarkan tentang sinergitas program dan
kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target yang telah di tentukan. Kurung waktu
selama lima tahun terakhir Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar dari target
yang tetapkan telah ada yang mencapai target dan ada pula belum mencapai target,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan yang
dituangkan dalam program dan kegiatan di Bidang Kesehatan selama Lima Tahun yang
telah dilalui, ada banyak tantangan dan juga peluang yang ditemukan. Namun, tantangan
yang ada, dapat dijadikan sebagai pengalaman dan motivasi dalam melaksanakan
progran dan kegiatan tersebut sehingga menjadi peluang yang besar untuk
menyelesaikan permasalahan kesehatan ke depan.
1. Tantangan Pengembangan Kesehatan
Beberapa hal yang merupakan tantangan dalam pengembangan pelayanan
kesehatan di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar adalah
sebagai berikut:
a. Makin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang
paripurna di Puskesmas dan Jaringannya
b. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki atau memanfaatkan sarana
sanitasi dasar.
c. Masih kurangnya tenaga kesehatan strategis yang bertugas di Puskesmas dan
jaringannya terutama di daerah terpencil dan kepulauan.
d. Belum maksimalnya pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang bertugas
di daerah terpencil/kepulauan.
e. Penempatan tenaga kesehatan yang belum/tidak merata dan masih terfokus di
daratan sehingga ada beberapa Puskesmas yang berlebihan tenaga tertentu,
sedangkan di Puskesmas lain kosong.
f. Masih kurangnya persentase dukungan dana dari pemerintah daerah terutama
untuk melaksanakan program dan kegiatan non fisik yang sasarannya
langsung ke masyatrakat.
g. Pembiayaan kesehatan masih menitikberatkan pada upaya pengobatan
(kuratif), sedangkan upaya promotif dan preventif belum dilaksanakan secara
maksimal.
h. Masih tingginya kasus penyakit menular dan penyakit tidak menular serta
tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu karena persalinan.
i. Masih didapatkannya kasus gizi buruk dan gizi kurang di masyarakat.
2. Peluang Pengembangan Kesehatan
a. Adanya Dukungan Pemerintah Pusat, dan Daerah terhadap penanganan
kesehatan terutama dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
(maskin) melalui BPJS PBI (Penerima Bantuan dan Iuran) dan PBI Lokal
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk pemanfaatkan sarana kesehatan
terutama Puskesmas dan jaringannya.
c. Adanya hubungan koordinasi yang baik dengan Rumah Sakit Umum Selayar
sehingga pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas dan jaringannya dapat
terlayani dengan baik.
d. Mulai meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
di semua unit pelayanan kesehatan.
e. Adanya anggaran DAU desa yang dapat membantu mengatasi permasalahan
kesehatan terutama gizi buruk dan gizi kurang bagi bayi dan balita.
f. Adanya alumni pendidikan kesehatan yang dapat diangkat menjadi tenaga
kontrak atau magang sehingga dapat mengisi kekosongan di setiap unit
pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil /kepulauan.

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS KESEHATAN

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi. Kementerian Kesehatan RI yang diberikan
tugas oleh Negara sebagai pembantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintah di bidang kesehatan, selanjutnya Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Selayar adalah unsur pembantu Bupati yang ditunjuk sebagai pelaksana otonomi daerah
dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar
oleh sebab itu dituntut untuk senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya baik melalui pendidikan formal maupun melalui pelatihan-
pelatihan teknis di bidang kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau secara aksesibilitas dan berkualitas.
Dinas kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar mempunyai unit pelayanan teknis
yakni 14 Puskesmas dan 1 buah Gudang Farmasi. Dari 14 buah Puskesmas yang ada,
membawahi 71 Puskesmas Pembantu, dan 35 Poskesdes.Dinas Kesehatan bersama
Puskesmas melaksanakan empat kegiatan utama yakni upaya peningkatan kesehatan
(promotif), upaya pencegahan kesehatan (preventif), upaya pengobatan (kuratif) dan
upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Dengan kompleksitas tugas tersebut maka
diharapkan pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk peningkatan
sumber daya tenaga kesehatan melalui pendidikan formal atau pelatihan-pelatihan teknis
kesehatan sehingga tenaga kesehatan dapat mengatasi permasalahan kesehatan di
masyarakat. Di samping itu dibutuhkan sarana penunjang berupa peralatan medis dan
non medis seperti anggaran yang memadai dan kendaraan yang akan mendukung
kegiatan operasional baik di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas dan
jaringannya.
Dalam upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan maka Dinas
Kesehatan akan tetap memprogramkan pembangunan sarana kesehatan berupa
pembangunan Puskesmas, peningkatan status Puskesmas dari Non Rawat Inap menjadi
Puskesmas Rawat Inap, Pembangunan RS Pratama, Pembangunan Puskesmas
Pembantu, Pembangunan Poskesdes, Polindes dan pengadaan peralatan kesehatan
(medis). Diharapkan kedepan, setiap kecamatan terdapat 1 Puskesmas Rawat Inap
sebagai pusat rujukan dari Pustu dan Poskesdes atau Polindes, dan setiap desa ada
Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poskesdes, serta Rumah Sakit Pratama di Kepulauan
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
sebagai pusat rujukan untuk Puskesmas Kepulauan.
Dalam analisis perkembangan dan masalah pembangunan kesehatan, peran Dinas
Kesehatan dalam pembangunan kesehatan, sebagaimana diuraikan dalam Rencana
Strategik ini serta memperhatikan perkembangan dan tantangan yang kompleks dewasa
ini, maka ada beberapa sajian data tentang masalah kesehatan, yakni :
1. Rasio Posyandu Persatuan Balita
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini.
Tujuan penyelenggaraan Posyandu:
a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,
melahirkan dan nifas).
b. Membudayakan NKKBS.
c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak-anak sejak usia dini,
merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi
peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang sehat dan aman,
pengembangan psikososial/emosi, kemampuan berbahasa dan pengembangan
kemampuan kognitif (daya pikir dan daya cipta) serta perlindungan anak.
Pengalaman empirik dibeberapa tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan
kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada ibu dan anak seperti itu, dapat
dilakukan pada Posyandu.
Karena Posyandu merupakan wadah peranserta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi
operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini,
dapat dilakukan di setiap posyandu.
Terkait dengan hal tersebut diatas perlu dilakukan analisis rasio posyandu
terhadap jumlah balita dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan pemenuhan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar status gizi
maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan dan atau
ditingkatkan.Berdasarkan kecamatan jumlah posyandu di Kabupaten Kepulauan
Selayar Tahun 2015, sebagai berikut.
Tabel.3.1
Jumlah Posyandu dan Balita
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar
Jumlah Jumlah
NO Kecamatan Rasio
Posyandu Balita
1 2 3 4 (5=4/3)
1 Kec. Benteng 21 2496 118.86
2 Kec. Bontoharu 25 778 31.12
3 Kec. Bontomanai 37 958 25.89
4 Kec. Bontomatene 34 858 25.24
5 Kec. Buki 23 477 20.74
6 Kec. Bontosikuyu 47 915 19.47
7 Kec. Pasimasunggu 20 783 39.15
8 Kec. Pastim 20 414 20.70
9 Kec. Pasimarannu 17 776 45.65
10 Kec. Takabonerate 26 637 24.50
11 Kec.Pasilambena 17 546 32.12
  Jumlah 287 9638 403.43

Posyandu bagi balita di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami peningkatan


kuantitas keberadaan di tiap wilayah puskesmas dari tahun ke tahun, jumlah total
Posyandu aktif tahun 2015 sebanyak 287buah, tahun 2014 sebanyak 287 buah, tahun
2013 sebanyak 275buah, tahun 2012 sebanyak 274 buah dan tahun 2011 sebanyak
275 buah.
Tabel.3.2
Jumlah Posyandu dan Balita
Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2011 s/d 2015
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Posyandu 275 274 275 287 287
2 Jumlah Balita 10,984 10,826 9,263 9,979 9,638
3 Rasio 2.50 2.53 2.97 2.88 2.98

Berdasarkan perhitungan Rasio yang ada dari tahun 2011 sampai tahun 2015
mengalami peningkatan, dari capaian ini menandakan bahwa perhatian pemerintah
terhadap perkembangan anak balita sangat baik, namun masih ada beberapa

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


permasalahan yang terjadi, berdasarkan capaian yang ada dapat diidentifikasi
permasalahannya yaitu pembangunan posyandu belum merata di setiap desa, selain
kuatitas dan pemerataan pembangunan posyandu maka yang menjadi faktor
keberhasilan program posyandu aktif yaitu dengan adanya kader terlatih dan aktif di
setiap desa/kelurahan.
2. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Persatuan Penduduk
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat, jika di
tinjau dari system pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan
puskesmas adalah sebagai ujung tombak sitem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar
berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat.
Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kepulauan
Selayar salah satunya dapat dilihat dari upaya mendekatkan pelayanan kesehatan ke
masyarakat, saat ini jumlah Puskesmas sebanyak 14 buah. Semua Kecamatan telah
memiliki Puskesmas bahkan ada 3 Kecamatan mempunyai 2 Puskesmas yakni
Kecamatan Bontosikuyu masing-masing UPTD Puskesmas Bontosikuyu dan UPTD
Puskesmas Lowa, kemudian Kecamatan Bontomanai yakni UPTD Puskesmas
Barugaia dan UPTD Puskesmas Polebunging, dan Kecamatan Bontomatene yakni
UPTD Puskesmas Bontomatene dan UPTD Puskesmas Parangia. Dari ke - 14
puskesmas yang ada, 13 buah merupakan puskesmas perawatan atau yang memiliki
ruang rawat inap dengan jumlah tempat tidur (TT) seluruhnya sebanyak 108 buah,
dan 1 buah Puskesmas Non Perawatan atau yang tidak memiliki rawat inap pasien
yakni Puskesmas Pasilambena. Berikut tabel jumlah puskesmas, Poliklinik, dan
Pustu Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2015 berdasarkan Kecamatan.

Tabel.3.3
Jumlah Puskesmas, Poliklinik, dan Pustu
Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Kecamatan Jumlah Puskesmas Poliklinik Pustu
Penduduk

Jml Rasio Jml Rasio Jml Rasio

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


1 2 3 4 (5=4/3) 6 (7=6/3) -8 (9=8/3)
1 Kec. Benteng 24,414 1 0.004 2 0.0082 0 -
2 Kec. Bontoharu 13,226 1 0.008 - - 8 0.060
3 Kec. Bontomanai 12,654 2 0.016 - - 10 0.079
4 Kec. Bontomatene 13,006 2 0.015 - - 8 0.062
5 Kec. Buki 6,353 1 0.016 - - 5 0.079
6 Kec. Bontosikuyu 14,978 2 0.013 - - 11 0.073
7 Kec. Pasimasunggu 8,192 1 0.012 - - 5 0.061
8 Kec. Pastim 7,478 1 0.013 - - 5 0.067
9 Kec. Pasimarannu 9,217 1 0.011 - - 7 0.076
10 Kec. Takabonerate 13,293 1 0.008 - - 8 0.060
11 Kec.Pasilambena 7,388 1 0.014 - - 4 0.054
  Jumlah 130,199 14 0.011 - - 71 0.055

Selain puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, di


setiap desa kelurahan terdapat jaringan pelayanan kesehatan sebagai Puskesmas
Pembantu (Pustu), jumlah Pustu tahun 2015 sebanyak 71 buah, tahun 2014 sebanyak
64 buah, tahun 2013 jumlah Pustu 64 buah, tahun 2012 jumlah Pustu 60 buah, tahun
2011 jumlah Pustu 61 buah. Rasio dari Puskesmas, Poliklinik dan Pustu di
Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2011 hingga 2015 disajikan dalam tabel sebagai
berikut.
Tabel.3.4
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2011 s/d 2015
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Puskesmas 13 14 14 14 14
2 Jumlah Poliklinik 0 0 0 0 2
3 Jumlah Pustu 61 60 64 64 71
4 Jumlah Penduduk 123,28 124,5 127,2 128,7 130,19
3 53 00 44 9
5 Rasio Puskesmas persatuan 0.01 0.0 0.0 0.0 0.01
penduduk 1 11 11 11 1
6 Rasio Poliklinik persatuan penduduk - 0.001
- - - 5
7 Rasio Pustu persatuan penduduk 0.04 0.0 0.0 0.0 0.05
9 48 50 50 5

Dengan keberadaan puskesmas dan pustu menjadi solusi terhadap penanganan


masalah kesehatan dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, namun masih
ada permasalahan yang muncul terkait pelayanan kesehatan masyarakat yaitu SDM
Kesehatan masih belum tersebar merata ke Puskesmas dan Pustu/poskedes.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Secara geografis melihat letak puskesmas dalam tiap kecamatan, khusus di
Kec.Takabonerate terdapat 1 Puskesmas dengan wilayah kerja kepulauan masih
membutuhkan tambahan puskesmas, untuk menjangkau pelayanan kesehatan di
Kawasan Taman Nasional Takabonerate.
3. Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien.Rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah
jumlah rumah sakit per 10.000 penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas
rumah sakit berdasarkan jumlah penduduk. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
dari tahun 2012 sampai 2015 mengalami konstan di angka 0,0074, hal ini terjadi
karena jumlah rumah sakit tidak bertambah dan jumlah pertumbuhan penduduk
cenderung sangat sedikit. Berikut tabel jumlah dan rasio Rumah Sakit per satuan
penduduk dari tahun 2011 sampai tahun 2015.
Tabel.3.5
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk
Tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah Rumah Sakit 1 1 1 1 1
2 Jumlah Penduduk 123.283 124.553 127.20 128.744 130.199
0
3 Rasio 0,0081 0,0080 0,0078 0,0077 0,0074

Melihat kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdiri dari banyak
pulau dengan jumlah rumah sakit rujukan hanya 1 (satu) maka diperlukan tambahan
RS. Pratama di Kecamatan Kepulauan, sehingga akan mengurangi jarak tempuh
Palayanan Rujukan dari Kecamatan Kepulauan ke Ibu Kota Kabupaten.
4. Rasio Dokter Persatuan Penduduk
Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang
dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Apabila
dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang
dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia
belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk Indonesia. Selain itu

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


distribusi dokter dan dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu
ditingkatkan.
Jumlah dokter umum dan dokter spesialis yang bertugas di Sarana Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes) seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya tahun 2015
sebanyak 29 orang dengan rincian per kecamatan sebagai berikut.
Tabel.3.6
Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Uraian Jumlah Jumlah Rasio
Penduduk Dokter

1 2 3 4 (5=4/3)
1 Kec. Benteng 4,414 2 0.01
2 Kec. Bontoharu PKM 2, RSU 19 13,226 21 0.16
3 Kec. Bontomanai 12,654 2 0.02
4 Kec. Bontomatene 13,006 2 0.02
5 Kec. Buki 6,353 1 0.02
6 Kec. Bontosikuyu 14,978 1 0.01
7 Kec. Pasimasunggu 8,192 0 -
8 Kec. Pastim 7,478 0 -
9 Kec. Pasimarannu 9,217 0 -
10 Kec. Takabonerate 13,293 0 -
11 Kec.Pasilambena 7,388 0 -
  Jumlah 130,199 29 0.02

Rasio Dokter persatuan penduduk tahun 2015 berada di angka 0,02, jumlah
dokter di Kabupaten Kepulauan Selayar di pengaruhi dari adanya dokter yang masih
interensif, PTT, residen dan tenaga kontrak, sehingga jumlah dokter yang bertugas
tiap tahunnya mengalami perbendaan. Melihat sebaran penempatan dokter masih
terpusat di kota belum merata ke seluruh wilayah kecamatan kepulauan. Berikut
tabel jumlah dan rasio Dokter per satuan penduduk dari tahun 2011 sampai tahun
2015.

Tabel.3.7
Jumlah dan Rasio Dokter Per jumlah Penduduk
Tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Dokter 33 32 29 26 29
2 Jumlah Penduduk 123,283 124,553 127,200 128,744 130,199
3 Rasio 0.027 0.026 0.023 0.020 0.022

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Pengangkatan khusus dokter menjadi ASN Daerah adalah salah satu solusi dalam
menangani ketersediaan dokter, selain itu penyediaan insentif dokter yang memadai,
fasilitas perumahan dan kendaraan dinas untuk menarik minat dokter bertugas di
Kabupaten Kepulauan Selayar.
5. Rasio Tenaga Medis Per satuan Penduduk
Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar
ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk.
Jumlah tenaga bidan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyanskes)
seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya tahun 2015 sebanyak 60 orang
dengan rincian 48 orang bertugas di puskesmas dan jaringannya dan 12 orang bidan
bertugas di RSU. Sedangkan untuk tenaga Perawat seluruhnya berjumlah 188 orang
dengan rincian : 140 orang bertugas di puskesmas dan jaringannya (34 orang laki-
laki & 106 orang perempuan), dan 48 orang perawat bertugas di Rumah Sakit Umum
(RSU) dengan rincian 6 orang laki-laki & 42 orang perempuan, sedangkan jumlah
perawat gigi sebanyak 7 orang dengan rincian : 5 orang bertugas di puskesmas dan 2
orang bertugas di RSU,sedangkan jumlah keseluruhan tenaga bidan, perawat dan
perawat gigi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) sebanyak 255 orang.
Jumlah tenaga kefarmasian yang bertugas di Fasyankes (Rumah Sakit,
Puskesmas dan Jaringannya) tahun 2015 sebanyak 15 orang dengan rincian : tenaga
kefarmasian 7 orang; di puskesmas 4 orang dan di RSU 3 orang, tenaga apoteker
sebanyak 8 orang, yang bertugas di puskesmas 1 orang, di RSU 5 orang dan di
instalasi farmasi 2 orang.
Jumlah tenaga gizi yang bertugas di Fasyankes (Rumah Sakit, Puskesmas dan
Jaringannya) tahun 2015 sebanyak 13 orang, dan semuanya nutrisionis dengan
rincian di puskesmas 10 orang dan di RSU 3 orang, sedangkan tenaga dietisien tidak
ada.
Jumlah tenaga teknisi medis dan Fisioterafis tahun 2015 yang bertugas di
Fasyankes (Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya) sebanyak 38 orang, yang
terdiri dari tenaga Radiografer 6 orang, tenaga teknisi elektromedis 3 orang, tenaga
teknisi gigi 4 orang, tenaga analis kesehatan 20 orang, tenaga rekam medis &
informasi kesehatan 5 orang, sedangkan tenaga refraksionis optisien, tenaga ortetik
prostetik, tenaga teknisi transfusi darah dan tenaga teknisi kardiovaskuler masing-
masing tidak ada.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Jumlah tenaga Kesehatan Masyarakat yang bertugas di Fasyankes(Rumah Sakit,
Puskesmas dan jaringannya) tahun 2015 sebanyak 20 orang,17 orang bertugas di
puskesmas dan 3 orang di RSU; dengan rincian jenis kelamin: laki-laki 9 orang dan
perempuan 11 orang. Kemudian untuk tenaga Kesehatan Lingkungan sebanyak 16
orang (15 orang bertugas di puskesmas dan 1 orang di RSU), dengan rincian jenis
kelamin : laki-laki 4 orang dan perempuan 12 orang.
Jumlah tenaga teknisi medis tahun 2015 yang bertugas di Fasyankes sebanyak 2
orang, yang terdiri dari fisioterapis 2 dengan rincian : laki-laki 1 orang dan
perempuan 1 orang, sedangkan tenaga terapi okupasi, tenaga terapi wicara dan
tenaga akupunktur masing-masing tidak ada. Berdasarkan per kecamatan rasio
Jumlah Tenaga Medis Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2015 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel.3.8
Jumlah tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Uraian Jumlah Jumlah Rasio
Penduduk Tenaga
Medis
1 2 3 4 (5=4/3)
1 Kec. Benteng 24,414 17 0.07
2 Kec. Bontoharu 13,226 65 0.49
3 Kec. Bontomanai 12,654 19 0.15
4 Kec. Bontomatene 13,006 24 0.18
5 Kec. Buki 6,353 8 0.13
6 Kec. Bontosikuyu 14,978 13 0.09
7 Kec. Pasimasunggu 8,192 8 0.10
8 Kec. Pastim 7,478 12 0.16
9 Kec. Pasimarannu 9,217 7 0.08
10 Kec. Takabonerate 13,293 12 0.09
11 Kec.Pasilambena 7,388 8 0.11
  Jumlah 130,199 193 0.15
Rasio Jumlah Tenaga Medis Per satuan Penduduk di Kabupaten Kepulauan
Tahun 2015 berada diangka 0,14, berikut tabel jumlah dan rasio Tenaga Medis per
satuan penduduk dari tahun 2011 sampai tahun 2015.
Tabel.3.9
Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Per jumlah Penduduk
Tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Tenaga Medis 210 190 195 188 194

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


2 Jumlah Penduduk 123,283 124,553 127,200 128,744 130,199
3 Rasio 0.17 0.15 0.15 0.15 0.15

Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan bagi tenaga medis diperlukan melalui


pendidikan formal maupun diklat teknis karena masih terdapat tenaga medis
kesehatan terutama perawat dan bidan dengan lulusan setingkat D.1. Tenaga
kesehatan yang terlatih dan memiliki pengetahuan terbaru akan lebih meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat.
6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di Tangani
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat
penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED,
Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Berikut tabel jumlah Ibu dengan
komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu dan Jumlah Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah
kerja pd kurun waktu yg sama.
Tabel.3.10
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di Tangani
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015
Jml Ibu dg komplikasi
Jml Ibu dengan komplikasi
kebidanan yang mendapat
kebidanan di satu wilayah
Tahun penanganan definitif disatu
kerja pd kurun waktu yg
wilayah kerja pada kurun
sama (Orang) *)
waktu tertentu (Orang)
Semester I 186 186
Semester II 132 133
Tahunan 318 319

Jml komplikasi kebidanan yang mendapat


Cakupan penanganan definitif disatu wilayah kerja
komplikasi pada kurun waktu tertentu
= X 100%
kebidanan yg
ditangani Jml Ibu dengan komplikasi kebidanan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yg
sama
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani = 318/319X 100% = 99,69 %
Kabupaten Kepulauan Selayar berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Tahun 2015 sebesar 99,69 % telah melampaui target SPM sebesar 80 %.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Namun dalam kenyataannya Kabupaten Kepulauan Selayar masih menyumbang
Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2015 sebanyak 6 Orang, sehingga masih perlu
perhatian khusus terhadap masalah AKI.
7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki
Kompetensi Kebidanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. Berikut tabeljumlah ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dan jumlah seluruh
sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama di Kabupaten
Kepulauan Selayar tahunh 2015.
Tabel.3.11
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015
Jumlah ibu bersalin yg
Jml seluruh sasaran ibu
ditolong oleh tenaga
bersalin di satu wilayah
Tahun kesehatan di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu yg
kerja pada kurun waktu
sama (Orang)*)
tertentu (Orang)
Semester I 979 2201
Semester II 942 2201
Tahunan 1,921 2201

Jml seluruh sasaran ibu bersalin di


satu wilayah kerja dalam kurun
waktu yg sama
Cakupan Pertolongan
Persalinan Oleh Tenaga = X 100%
Kesehatan Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh
tenaga kesehatan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan =1.921/2201 X 100% = 87,28 %. Berdasarkan perhitungan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


tersebut capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan tahun 2015 sebesar 87,28 % hampir mencapai target
SPM Kesehatan sebesar 90 %. Sering menjadi masalah dalam hal peningkatan angka
cakupan adalah belum optimalnya kemitraan antara bidan dan dukun dalam
menangani pertolongan persalinan. Sebagai penetu keberhasilan beberapa hal yang
perlu dilakukan yaitu, peningkatan kompetensi kebidanan melalui pelatihana-
pelatihan, peningkatan puskesmas menjadi mampu poned, dan pelaksanaan
kemitraan antara dukun. Dengan melakukan upaya tersebut diharapkan kedepan
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan dapat mencapai target.
8. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah
Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Berikut tabel jumlah
Desa/Kelurahan UCI danJumlah seluruh desa/kelurahan.
Tabel.3.12
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Jumlah seluruh
Jumlah desa/kelurahan
Tahun desa/kelurahan
UCI (Desa/Kelurahan)
(Desa/Kelurahan)

Semester I    
Semester II 69 88
Total 69 88
Jumlah desa /kelurahan UCI
Cakupan
= x 100 %
Desa/Kelurahan Jml komplikasi kebidanan yang
mendapat penanganan definitif
Cakupan Desa/Kelurahan UCI=disatu
69/88wilayah
x 100 kerja
% = 78,41 %, berdasarkan
pada kurun waktu tertentu
perhitungan tersebut Cakupan Desa/Kelurahan UCI berada diangka 78,41 % sangat
jauh dari target SPM Kesehatan yang telah ditentukan yaitu sebesar 100 %. Dari
capaian tersebut dapat dilihat bahwa di Kabupaten Kepulauan Selayar bayi yang
mendapatkan Imunisasi dasar lengkap belum >80 %, yang menjadi penyebab adalah,
kurangnya tenaga terlatih yang tersebar sampai ke Desa/Kelurahan, kader di setiap
posyandu belum optimal melakukan sosialisasi, belum adanya kesadaran masyarakat

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


untuk memberikan Imunisasi dasar lengkap, pemahaman yang berkembang di
masyarakat awam bahwa pemberian imunisasi dapat membuat anak sakit.
9. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.Berikut disajikan tabel dan perhitungan Cakupan
Gizi Buruk Mendapat Perawatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015.
Tabel.3.13
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Jumlah balita gizi


buruk mendapat Jumlah seluruh balita
Tahun perawatan di sarana gizi buruk yg
pelayanan kesehatan ditemukan (Anak)
(Anak)
Semester I 5 5
Semester II 1 1
Tahunan 6 6

Jumlah balita gizi buruk mendapat


Cakupan Balita perawatan di sarana pelayanan kesehatan
Gizi Buruk (Anak)
Mendapat = X 100 %
Perawatan Jumlah seluruh balita gizi buruk
yang ditemukan
Cakupan balita balita gizi buruk = 6/6 x 100 % = 100 %, capaian target SPM
memenuhi standar SPM Kesehatan, kasus balita Gizi Buruk Kabupaten Kepulauan
Selayar memang sedikit dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di
Provinsi Sulawesi Selatan, namun tetap menjadi prioritas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk menekan angka
terjadinya kasus melalui optimalisasi pembinaan gizi anak dan gizi masyarakat,
pembagian makanan pendamping ASI, pemerataan pendistribusian tenaga nutrisionis
di setiap desa/kelurahan.
10. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TB BTA
Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate (CDR)
adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang ditemukan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun. Berikut disajikan tabel dan perhitungan Cakupan
penemuan dan penanganan penderita penyakit TB BTA Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Selayar Tahun 2015.
Tabel.3.14
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TB BTA
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Jumlah pasien baru


Jumlah perkiraan
TB BTA positif
pasien baru TB BTA
Tahun yang ditemukan dan
positif
diobati

(Orang) (Orang)
Semester I 81 270
Semester II 63 270
Tahunan 144 270

Cakupan Jumlah pasien baru TB BTA positif


penemuan dan yang ditemukan dan diobati
penanganan = X 100 %
Penderita Jumlah perkiraan pasien baru TB
Penyakit TB BTA BTA positif

Persentase penemuan pasien baru TBBTA positif = 144/270 x 100%= 53,33%,


sangat jauh dari target SPM Kesehatan yaitu sebesar 100%. Cakupan penemuan
pasien baru TB BTA positif sangat rendah disebabkan oleh masih rendahnya
pencarian aktif kasus TB di masyarakat. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dan
menjadi faktor keberhasilan peningkatan cakupan yaitu, menyiapkan SDM terlatih
tentang TB di setiap wilayah kerja Puskesmas, dana pencarian kasus TB di
Puskesmas dianggarkan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan
diri ke sarana kesehatan terdekat.
11. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam
waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang
ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Berikut disajikan
tabel dan perhitungan cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2015.
Tabel.3.15

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Jumlah penderita
Jumlah penderita
DBD yang
DBD yang
Tahun ditangani sesuai
ditemukan
SOP
(Orang) (Orang)
Semester I 3 3
Semester II 0 0
Tahunan 3 3

Cakupan Jumlah penderita DBD yang


Penemuan dan ditangani sesuai SOP
Penanganan X 100 %
Penderita Jumlah penderita DBD yang
Penyakit DBD ditemukan

Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD=3/3 X 100% = 100%,


mencapai target SPM Kesehatan. Kejadian luar biasa (KLB) DBD tahun 2015 tidak
ada, capaian yang di dapatkan mempunyai faktor keberhasilan yaitu, meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri di sarana kesehatan, pemeriksaan
diri dan penanggulangan oleh tenaga kesehatan.
12. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien
miskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu
tertentu.Berikut tabel dan perhitungan cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2015.

Tabel.3.16
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Jumlah pasien Jumlah seluruh


masyarakat miskin masyarakat miskin
Tahun di sarkes strata 2 yang dirujuk di
dan strata 3 kabupaten/kota
(Orang) (Orang)

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Semester I 276 276
Semester II 185 185
Tahunan 461 461
Jumlah pasien maskin di sarkes
Cakupan rujukan strata 2 dan strata 3
pasien masyarakat = X 100%
miskin Jumlah masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin = 461/461 X
100%= 100%, pelayanan masyarakat miskin oleh pemerintah Kabupaten sangat
diperhatikan, dapat dilihat dari capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin. Penyediaan sarana kesehatan rujukan yang memadai, sarana
transportasi rujukan dari puskesmas ke Rumah Sakit, tersedianya tenaga Dokter
Spesialis untuk melakukan penangan lanjutan.
13. Cakupan kunjungan bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Berikut disajikan tabel dan perhitungan cakupan kungan bayi Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2015.
Tabel.3.17
Cakupan Kunjungan Bayi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar

Jumlah bayi memperoleh Jumlah seluruh bayi lahir


Tahun pelayanan kesehatan sesuai hidup disatu wilayah kerja
2015Tahun standar disatu wilayah kerja pd dalam kurun waktu yg sama
kurun waktu tertentu (Jiwa) (Jiwa)

Semester I 1081 1081


Semester II 928 929
Tahunan 2,009 2,010
Jumlah bayi memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar disatu
wilayah kerja pd kurun waktutertentu
Cakupan =
Kunjungan Bayi X 100 %
Jumlah seluruh bayi lahir hidup
disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu yg sama
Cakupan kunjungan bayi = 2.009/2010 X 100%= 99,95%, berada di angka
99,95% menandakan bahwa masyarakat sudah memeliki kesadaran membawa bayi

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


ke sarana kesehatan untuk memperoleh pelayanan sesuai standar. Selain itu yang
perlu ditingkatkan yaitu Optimalisasi pelayanan kesehatan melalui stimulasi deteksi
intervensi tumbuh kembang dan manajemen terpadu balita sakit oleh tenaga
kesehatan.
14. Cakupan Puskesmas
Cakupan puskesmas adalah jumlah puskesmas sebagai pelayanan dasar terhadap
jumlah kecamatan yang ada disuatu daerah tertentu.Berikut tabel dan perhitungan
cakupan puskesmas yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2015.
Tabel3.18
Cakupan Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Jumlah Seluruh
Tahun Jumlah Puskesmas
Kecamatan

Semester I 14 11
Semester II 14 11
Tahunan 14 11
Jumlah Puskesmas
Cakupan
Puskesmas = X 100%
Jumlah Seluruh Kecamatan

Cakupan puskesmas Kabupaten Kepulauan Selayar =14/11 x 100%= 127,27 %,


target 1 Kecamatan 1 Puskesmas sudah tercapai, bahkan melebihi ada 3 kecamatan
yang memiliki 2 puskesmas. Namun apabila dilihat dari kondisi geografis dan
wilayah kerja yang luas maka sudah sewajarnya kecamatan ada yang memiliki 2
puskesmas.Selanjutnya masih diperlukan 1 Puskesmas di Kec.Takabonerate
mengingat kondisi geografis yang terdiri dari daerah kepulauan.
15. Cakupan Puskesmas Pembantu
Cakupan puskesmas pembantu adalah jumlah puskesmas pembantu sebagai
pelayanan kesehatan masyarakat yang terdapat di setiap Desa/Kelurahan.Cakupan
Puskesmas Pembantu di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2015.Berikut tabel dan perhitungan cakupan puskesmas pembantu.
Tabel.3.19
Cakupan Puskesmas Pembantu
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2015

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Jumlah Puskesmas Jumlah seluruh
Tahun
Pembantu Desa

Semester I 71 81
Semester II 71 81
Tahunan 71 81
Jumlah Puskesmas Pembantu
Cakupan
Puskesmas X 100%
Pembantu Jumlah Seluruh Desa

Cakupan puskesmas Kabupaten Kepulauan Selayar =71/81 x 100%= 87,65 %,


target 1 Desa 1 Pustu belum terpenuhi semua karena selain pustu terdapat poskesdes
di desa. Hampir setiap desa yang diluar ibu kota kecamatan memiliki
pustu/poskesdes.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih

Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016-2020 berdasarkan rumusan
dalam Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2016-2020 adalah
“Terwujudnya Masyarakat Maritim yang Sejahtera Berbasis Nilai Keagamaan dan
Kultural”. Adapun Dalam rumusan visi ini terdapat 3 (tiga) pokok visi yakni
1. Masyarakat maritim yang sejahtera.
2. Berbasis nilai keagamaan.
3. Berbasis nilai kultural.
Dalam pokok visi ini tercakup berbagai fokus terkait masyarakat maritim yang
sejahtera antara lain dilihat dari pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai
sektor serta kesejahteraan sosial, keterpenuhan berbagai infrastruktur wilayah, hasil-hasil
pengelolaan sumberdaya alam yang unggul, produktivitas dan daya saing daerah,
pengembangan sumber daya manusia serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Berbasis nilai kegamaan dan kultural mengandung pengertian bahwa dalam setiap
aktifitas harus menghadirkan nilai-nilai keagamaan sebagai pedoman untuk menjalankan
kehidupan.
Dalam mewujudkan Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016-2020,
maka yang menjadi Misi yaitu :

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


1. Mewujudkan nilai keagamaan sebagai sumber inspirasi dan basis nilai utama dalam
pembangunan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik melalui pendekatan
aspiratif, parsipatif dan transparan.
3. Mewujudkan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
4. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi
swasta di sector perikanan, kelautan dan pariwisata.
5. Mewujudkan pengelolaan potensi sumber daya alam sesuai keunggulan komparatif
dan kompetitif daerah.
6. Mewujudkan peningkatan produktivitas dan daya saing daerah serta sentra
pertumbuhan di sector agrobisnis dan agromaritim yang berbasis pada ekonomi
kerakyatan.
7. Mewujudkan pelestarian tradisi dan kearifan lokal melalui strategi kebudayaan.
Sehubungan dengan Visi dan Misi Bupati terpilih serta hubungannya dengan Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Selayar mempunyai peran yang menentukan dalam mewujudkan Visi dan keberhasilan
pelaksanaan Misi Bupati terpilih, khususnya pada Misi ketiga yakni “Mewujudkan
Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat”mengandung arti bahwa untuk
mewujudkan masyarakat maritim yang sejahtera diperlukan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.
Dinas Kesehatan dituntut untuk melakukan upaya dalam rangka peningkatan
kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan
(provider) dan sebagai penggerak kesehatan (motivator) di masyarakat untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmaas dan jaringannya,
maka faktor penghambat harus segera dicarikan pemecahannya. Adapun faktor
penghambat yang segera ditangani sehingga indikator kinerja dapat dicapai dari tahun ke
tahun selama lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan rendah, masih terdapat
bidan dan perawat lulusan tingkat SMA dan Diploma 1 yang perlu dikembangkan
tingkat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan memenuhi standar
sertifikasi profesi masing-masing tenaga kesehatan.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


2. Pemerataan distribusi Tenaga Kesehatan belum merata di setiap Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer, termasuk penempatan sesuai bidang keilmuan yang
dimiliki.
3. Tingginya biaya operasional rujukan, mobilitas pelayanan, biaya rutin pembelian
bahan bakar, biaya listrik dan operasional lainnya tidak sebanding dengan
kebijakan pemerintah daerah dalam penganggaran APBD di bidang kesehatan
yang belum sesuai standar 10 % dari Jumlah APBD di luar gaji, sehingga
mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.
4. Masih rendahnya disiplin pegawai.
5. Kondisi geografis kepulauan yang dipengaruhi musim barat dan musim timur yang
biasanya menimbulkan cuaca ekstrim yang menyebabkan rujukan pasien
terhambat dari puskesmas ke RSUD dan dari RSUD ke RS Rujukan Regional.
Di samping faktor penghambat yang segera diatasi maka perlu diidentifikasi pula
faktor pendorong untuk lebih meningkatkan pelayanan dalam lingkup Dinas Kesehatan,
yakni :
1. Jumlah tenaga kontrak dan magang yang berlatar belakang pendidikan kesehatan
yang relatif cukup, telah ditempatkan di Puskesmas dan jaringannya untuk
memenuhi kekurangan tenaga.
2. Sarana Kesehatan seperti Puskesmas sudah ada di setiap ibu kota kecamatan,
bahkan ada kecamatan yang telah memiliki dua puskesmas, yakni Kecamatan
Bontosikuyu dan Bontomatene. Diharapkan ke depan, dibangun di daerah
kepulauan seperti di Pulau Rajuni, dan pulau-pulau besar lainnya.
3. Puskesmas Pembantu (Pustu) sudah ada hampir di semua desa yakni sebanyak
71 buah, demikian pula diharapkan ke depan, Poskesdes ada di setiap desa.
4. Adanya komitmen setiap petugas kesehatan baik di Dinas Kesehatan maupun di
Puskesmas dan jaringannya untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang
berkulitas dan paripurna.

3.3 Telaah Renstra Kementerian dan Provinsi


Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019
merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan
(RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam
lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur
Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu,
menurunnya Prevalensi Gizi Kurang pada Balita.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi
pembangunan kesehatan 2005-2025 adalah : 1) pembangunan nasional berwawasan
kesehatan; 2) pemberdayaan masyarakat dan daerah; 3) pengembangan upaya dan
pembiayaan kesehatan; 4) pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan ; dan 5) penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan system kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi
sector kesehatan dalam mencapai pelayanan kesehatan yang optimal, termasuk
pengaturan upaya promotif dan preventif.
Strategis pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi :
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut
Usia yang berkualitas.
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan
Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pembangunan dan Sistem Informasi
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan
12. Mengembangkan dan meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
Arah kebijakan dan strategis Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah
kebijakan dan strategis nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.Untuk menjamin dan mendukung
pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien maka yang dianggap
prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam fokus dan lokus dan fokus
kegiatan, kesehatan, pembangunan kesehatan.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni :
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai Pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis
upaya yaitu :
a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.
Untuk penguatan ke tiga fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi Puskesmas,
dengan fokus pada 5 hal yaitu : 1) Peningkatan SDM; 2) Peningkatan kemampuan
teknis dan manajemen Puskesmas; 3) Peningkatan pembiayaan; 4) Peningkatan
Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan 5) Pelaksanaan akreditasi Puskesmas.
Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk ketersediaan 5
jenis tenaga kesehatan yaitu : tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan,
tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis kesehatan. upaya untuk mendorong
tercapainya target pembangunan kesehatan nasional, terutama melalui penguatan
layanan kesehatan primer, Kementerian Kesehatan mengembangkan program
Nusantara Sehat. Program ini menempatkan tenaga kesehatan di tingkat layanan
kesehatan primer dengan metode team-based.
Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan mutu system
informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan kemampuan teknis
untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan
pemantauan kualitas kesehatan lingkungan.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan promotif dan
preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan sumber pembiayaan
Puskesmas.
Pengembangan system informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan untuk
mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian pembangunan
kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi prioritas
pembangunan kesehatan.
2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum of Care).
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan prnyakit dan pelayan kesehatan ibu, bayi, balita,
remaja, usia kerja dan usia lanjut.
3. Intervensi Berbasis Resiko Kesehatan.
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada bayi,
balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok
beresiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan daerah
bermasalah kesehatan.
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategi
RPJMD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2012- 2032
telah disahkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 5 Tahun
2012.
Tujuan umum penataan ruang wilayah kabupaten adalah untuk menata ruang
wilayah Kepulauan Selayar dalam mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi
dengan peningkatan sektor unggulan Kabupaten pada aspek perikanan, pariwisata dan
pertanian serta pertambangan sebagai wilayah kepulauan yang berbasis bahari dan
maritimserta untuk merwujudkan ruang wilayah Kabupaten yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan serta perwujudan keseimbangan dan keserasian
perkembangan antarwilayah, yang diterjemahkan dalam kebijakan dan strategi
pengembangan struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten, yang bermuara pada
proses peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat Kepulauan Selayar secara
berkelanjutan.Tujuan khusus penataan ruang wilayah kabupaten adalah :

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


a. mengembangkan fungsi Kepulauan Selayar sebagai simpul transportasi, industri,
perdagangan dan konvensi;
b. mengarahkan peran Kepulauan Selayar sebagai lahan pangan berkelanjutan dengan
mengarahkan pengembangan agrobisnis dan agroindustri khususnya komoditi-
komoditi unggulan Kepulauan Selayar, yang sekaligus sebagai penggerak ekonomi
rakyat;
c. mengarahkan pengembangan kawasan serta prasarana wisata budaya, wisata alam,
wisata bahari, wisata agro, maupun wisata belanja;
d. memulihkan daya dukung lingkungan, terutama DAS kritis sebagai dukungan
proaktif terhadap fenomena perubahan iklim dunia, dengan menciptakan
keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya
dalam satu ekosistem darat, laut, dan udara, serta terpadu antara wilayah;
e. meningkatkan sinergitas, efektifitas dan efisiensi penataan ruang lintas sektor dan
lintas wilayah yang konsisten dengan kebijakan Nasional dan Provinsi, termasuk
pengembangan prasarana wilayah sesuai daya dukung wilayahnya;
f. secara khusus mengarahkan penataan ruang wilayah pesisir dan pulau-pulau menjadi
lebih produktif, lebih terpenuhi pelayanan sosial, ekonomi dan budaya, serta lebih
terlayani sistem transportasi, informasi dan komunikasi agar terbangun ekonomi
wilayah kelautan secara terpadu dan berkelanjutan;
g. menjadi dasar bagi penyusunan rencana yang bersifat lebih operasional dalam
pembangunan dan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar
seperti penyusunan RTRW Kabupaten/Kota, perencanaan kawasan strategis
Kabupaten, penyusunan RPJMD Kabupaten;
h. menciptakan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang yang akan merangsang
partisipasi masyarakat;
i. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
j. menjadi pedoman bagi aparat terkait dalam hal pengendalian pemanfaatan ruang,
baik melalui pengawasan, perizinan dan penertiban.

Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:


a. Pengembangan keterpaduan sistem perkotaan dan perdesaan;

Strategi pengembangan keterpaduan sistem perkotaan dan perdesaan sebagaimana


dimaksud meliputi:

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


1. Meningkatkan mengembangkan perkotaan utama sebagai pusat pelayanan di
daerahyaitu di Benteng dan Pamatata;
2. Mendorong dan mempersiapkan pengembangan kawasan perkotaan Kayuadi dan
Bonerate sebagai PKLp yang pada saatnya dapat disetarakan dengan PKL;
3. Menjalin kerja sama dengan perkotaan di kabupaten lainnya yang berbatasan
untuk menunjang dan mempercepat perkembangan sistem perkotaan di wilayah
Kabupaten;
4. Mendorong pengembangan Perkotaan Benteng, Pamatata, Kayuadi dan Bonerate
sebagai PKL dan PKLp dalam sistem perkotaan secara Nasional;
5. Mengembangkan kawasan perdesaan sesuai potensi kawasan yang dihubungkan
dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan;
6. Mengembangkan kawasan agropolitan dan minapolitan untuk mendorong
pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Kabupaten; dan
7. Mengembangkan pusat desa mulai dari tingkat dusun sampai pusat desa secara
berhierarki.
b. Pengembangan aksesibilitas jaringan transportasi kepulauan;
Strategi pengembangan aksesibilitas jaringan transportasi kepulauan sebagaimana
dimaksud meliputi:
1. Mengembangkan jaringan jalan secara hierarkis yang menghubungkan antar
pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan dan antara pusat-pusat kegiatan dengan
masing-masing wilayah pelayanan;
2. Mengembangkan integrasi sistem inter moda dan perpindahan antar moda di
seluruh wilayah kepulauan;
3. Mengembangkan rute-rute pelayanan moda transportasi publik menjangkau
seluruh wilayah kepulauan sesuai dengan intensitas aktivitas; dan
4. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan terminal umum, bandara,
pelabuhan dan penyeberangan sebagai simpul transportasi.
c. Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak
dasar dan dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan
berbasis konservasi serta mitigasi bencana.
Strategi pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk
pemenuhan hak dasar dan dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang
yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana sebagaimana
dimaksud di atas, meliputi:
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
1. Membangun prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang;
2. Membangun utilitas dan fasilitas sosial secara proporsional dan memadai sesuai
kebutuhan masyarakat pada setiap pusat permukiman ; dan
3. Menyusun program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak
untuk mitigasi berbagai bencana alam, seperti tsunami, gempa, longsor, banjir,
kebakaran hutan dan ancaman lainnya.
d. Pemantapan fungsi kawasan lindung.
Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung sebagaimana dimaksud di atas,
meliputi:
1. Menetapkan tata batas kawasan lindung dan budidaya untuk memberikan
kepastian rencana pemanfaatan ruang dan investasi yang menjadi kewenangan
daerah;
2. Menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama
pemulihan lingkungan yang berfungsi lindung;
3. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan
dan pencemaran lingkungan;
4. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber
keanekaragaman hayati; dan
5. Memfasilitasi kerja sama regional, nasional dan internasional dalam rangka
pemulihan fungsi kawasan yang berfungsi lindung.
e. Pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ramah lingkungan guna mendorong
pengembangan ekonomi wilayah.
Strategi pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ramah lingkungan guna
mendorong pengembangan ekonomi wilayah sebagaimana dimaksud di atas,
meliputi:
1. Mengembangkan sumber energi terbarukan sebagai sumber listrik;
2. Mengembangkan kegiatan konservasi yang bernilai lingkungan dan sekaligus
juga bernilai sosial ekonomi; dan
3. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi
yang terbarukan.
f. Peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi
pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Strategi peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan
modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan sebagaimana
dimaksud di atas, meliputi:
1. Meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan
melalui intensifikasi lahan;
2. Memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan
kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat;
3. Meningkatkan teknologi pertanian, termasuk perkebunan, perikanan,
peternakan dan kehutanan sehingga terjadi peningkatan produksi dengan
kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi; dan
4. Meningkatkan pemasaran hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan
dan kehutananmelaluipeningkatansumberdayamanusia
dankelembagaansertafasilitasisertifikasiyangdibutuhkan.
g. Pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan kelautan
sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil
guna, terpadu dan ramah lingkungan.
Strategi pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan
kelautan sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara
berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud di atas,
meliputi:
1. Mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas
unggulan kawasan dan kebutuhan pasar;
2. Mengembangkan penelitian dan pengelolaan sumber daya kelautan dan
perikanan sehingga menjadi kekuatan utama ekonomi masyarakat pesisir; dan
3. Meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana
pendukung, pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran
yang lebih agresif dan efektif.
h. Kawasan Pusat Distribusi Kebutuhan Bahan Pokok (Kawasan Timur Indonesia
(KTI) dan pendukung perminyakan di Pamatata
Strategi Kawasan Pusat Distribusi Kebutuhan Bahan Pokok Kawasan Timur
Indonesia (KTI) dan pendukung perminyakan di Pamatata sebagaimana dimaksud
di atas, meliputi:

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


1. Melakukan perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan
dilakukan secara lintas sektor dan dikoordinasikan oleh Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Memprioritaskan program jangka pendek yang mampu memberikan efek
berantai terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat; dan
3. Menerapkan sistem pembiayaan oleh Pemerintah dan swasta, dan
dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
i. Pengembangan kawasan industri perikanan terpadu dan pusat budidaya ikan karang
nasional
Strategi pengembangan kawasan industri perikanan terpadu dan pusat budidaya
ikan karang nasional sebagaimana dimaksud di atas, meliputi:
1. Mengembangkan industri pengolahan perikanan di Benteng;
2. Mengembangkan budidaya perikanan berwawasan lingkungan; dan
3. Mengembangkan industri perikanan terpadu dengan memberdayakan
masyarakat lokal dan meningkatkan sinergi di kawasan regional.
j. Pengembangan pusat destinasi pariwisata bahari andalan nasional
Strategi pengembangan pusat destinasi pariwisata bahari andalan nasional
sebagaimana dimaksud di atas, meliputi:
1. Mengembangkan ekowisata bahari di Kawasan Taka Bonerate;
2. Mengembangkan wisata pantai dan bahari di Pulau Selayar dan sekitarnya;
3. Melibatkan tokoh masyarakat dalam pengembangan pariwisata; dan
4. Memberdayakan masyarakat melalui pengembangan home stay, desa wisata
dan paket wisata lainnya.
k. Pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang melibatkan potensi
lokal sumber daya manusia untuk mendukung peningkatan aspek bahari dan
maritim di wilayah kabupaten.
Strategi pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang melibatkan
potensi lokal sumber daya manusia untuk mendukung peningkatan aspek bahari
dan maritim di wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud di atas, meliputi:
1. Meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat kegiatan di wilayah pesisir dan
pulau-pulau di daerahdalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi;
2. Mendorong perkembangan kawasan dengan membuka akses transportasi bagi
daerah yang terisolir;

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


3. Meningkatkan kemampuan kawasan yang memiliki sektor unggulan pertanian
untuk mencukupi kebutuhan di kawasannya sendiri serta memenuhi kebutuhan
wilayah yang bertetangga;
4. Meningkatkan pemasaran komoditas lokal yang di dukung oleh akses
transportasi yang memadai;
5. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan
ekonomi di wilayah pesisir;
6. Meningkatkan fungsi kawasan sebagai penyedia pelayanan jasa dan pusat
kegiatan ekonomi, khususnya terkait dengan pelayanan dalam sektor kelautan
dan perikanan dan kegiatan masyarakat di sepanjang pantai;
7. Meningkatkan penyediaan akses transportasi dari pulau-pulau tetangga dan dari
pulau-pulau kecil terluar menuju pusat-pusat kegiatan; dan
8. Meningkatkan daya tarik pusat kegiatan di sepanjang pesisir pantai dengan
keunikan keadaan geografis alam tropis, kondisi sosial budaya masyarakat
nelayan dan kondisi khas lingkungan sekitar di kawasan pesisir pantai sehingga
menarik wisatawan dan menjadikan kawasan sebagai daerah tujuan yang
menarik dikunjungi wisatawan.
l. Peningkatan dan pengembangan fungsi aspek pertahanan dan keamanan pulau-
pulau kecil di daerah.
Strategi peningkatan dan pengembangan fungsi aspek pertahanan dan keamanan
pulau-pulau kecil di daerah sebagaimana dimaksud di atas, meliputi :
1. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun
di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun di
sekitarnya;
2. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan Negara sesuai fungsi dan
peruntukannya; dan
3. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan
Negara di wilayah Kabupaten.
Adapun program utama yang dirumuskan dalam RTRW Kabupaten Kepulauan
Selayar yang terkait dengan Dinas Keshatan, yakni program Rehabilitasi dan
Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut pandang pembangunan
kesehatan dan daya dukung kawasan sehat.
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
Berdasarkan program utama tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Selayar menyajikan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran program RTRW.
Tabel 3.4.1.
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Rencana Tata Ruang Wilayah Faktor
Permasalahan
No terkait Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD BPLHD Penghambat Pendorong
SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
1 1. Meningkatnya sampah 1. Belum 1. Perda No 5
medis yang disebabkan dilakukannya Tahun
oleh makin bertambahnya KLHS terkait 2012
pelayanan kesehatan baik pengembanga tentang
di puskesmas maupun n kawasan RTRW
rumah sakit strategis 2. PerGub.
provinsi. Sulsel
Rehabilitasi dan
2) Jangkauan akses pelayanan 2. Lemahnya No.17
Pengembangan Kawasan
kesehatan bagi daerah pengawasan Tahun
Strategis Kabupaten dari
kawasan kepulauanyang dan penegakan 2013
sudut pandang
sulit hukum terkait Tentang
pembangunankesehatandan
kesesuaian Izin
daya dukung kawasan sehat.
3) Belum ada perencanaan zonasi Pemanfaata
terkait revitalisasi kawasan kawasan. n Ruang
dan peningkatan kualitas Pada
kawasan Kawasan
Pusat
Bisnis
Terpadu
Indonesia

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


Berdasarkian uraian data pada identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsi Dinas Kesehatan tersebut di atas, maka isu strategis akan dilaksanakan
berdasarkan Tupoksi Dinas Kesehatan untuk lima tahun ke depan secara garis besar
sebagai berikut :
1. Angka kesakitan dan kematian karena penyakit
2. Angka kematian ibu dan anak
3. Kualitas dan distribusi SDM Kesehatan
4. Kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan kesehatan.
Penentuan isu-isu strategis berdasarkan skor yang di peroleh dapat dilihat dari
penyajian tabel sebagai berikut :
Tabel. 3.20
Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


No Kriteria Bobot
1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap 20
pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra
provinsi/kabupaten/kota
2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10
3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik 20
4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10
5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15
6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25
  Total 100

Tabel 3.21
Nilai Skala Kriteria
Nilai Skala Kriteria ke- Total
No Isu Strategis Skor
1 2 3 4 5 6
1 Kualitas dan Pemerataan SDM
20 20 10 15 65
Kesehatan
2 Keterjangkauan dan pemerataan
pelayanan kesehatan yang 20 10 20 10 15 25 100
berkualitas.
3 Sistem pengendalian
manajemen sumberdaya
20 10 10 15 55
kesehatan dan pengawasan
internal.
4 Sarana dan Prasarana Kesehatan
75
yang memadai sesuai kebutuhan 20 10 20 10 15
Puskesmas dan jaringannya
5 Ketersediaan obat-obatan di
20 10 20 10 60
Puskesmas dan jaringannya
6 Pengendalian Angka Kematian
Ibu dan Anak sebagai prioritas 20 10 20 10 15 25 100
Nasional
7 Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) masyarakat yang 20 10 20 15 65
kurang
8 Kesadaran masyarakat untuk
berperan serta dalam 20 10 20 10 60
pembangunan kesehatan
9 Pelayanan kesehatan
Primer/primary health care
(PHC) sebagai pelayanan 20 10 20 10 15 25 100
kesehatan masyarakat terdepan
merata dan berkualitas.
10 Pengalokasian anggaran 20 10 20 10 60

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Nilai Skala Kriteria ke- Total
No Isu Strategis Skor
1 2 3 4 5 6
kesehatan melalui APBD tidak
sesuai standar penganggaran
yaitu 10 % untuk anggaran
kesehatan dari APBD di luar
gaji
11 Penyebaran penyakit menular 20 10 20 50
12 Penyakit degenerative/ tidak
menular telah menyumbangkan
20 10 20 15 65
pembiayaan kesehatan paling
tinggi
13 Pelaksanaan dan pengembangan
Desa Siaga pada semua desa 20 10 20 10 15 75
yang ada di Kepulauan Selayar

Tabel 3.22
Rata-Rata Skor Isu Strategis
Rata-Rata
No Isu-isu Strategis Total Skor
Skor
1 Kualitas dan Pemerataan SDM Kesehatan 65 10,83
2 Keterjangkauan dan pemerataan pelayanan
100 16,66
kesehatan yang berkualitas.
3 Sistem pengendalian manajemen sumberdaya
55 9,16
kesehatan dan pengawasan internal.
4 Sarana dan Prasarana Kesehatan yang
75
memadai sesuai kebutuhan Puskesmas dan 12,50
jaringannya
5 Ketersediaan obat-obatan di Puskesmas dan
60 10,00
jaringannya
6 Pengendalian Angka Kematian Ibu dan Anak
100 16,66
sebagai prioritas Nasional
7 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
65 10,83
masyarakat yang kurang
8 Kesadaran masyarakat untuk berperan serta
60 10,00
dalam pembangunan kesehatan
9 Pelayanan kesehatan Primer/primary health
care (PHC) sebagai pelayanan kesehatan 100 16,66
masyarakat terdepan merata dan berkualitas.
10 Pengalokasian anggaran kesehatan melalui
APBD tidak sesuai standar penganggaran yaitu
60 10,00
10 % untuk anggaran kesehatan dari APBD di
luar gaji
11 Penyebaran penyakit menular 50 9,16
12 Penyakit degenerative/ tidak menular telah 65 10,83
menyumbangkan pembiayaan kesehatan paling

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Rata-Rata
No Isu-isu Strategis Total Skor
Skor
tinggi
13 Pelaksanaan dan pengembangan Desa Siaga
pada semua desa yang ada di Kepulauan 75 12,50
Selayar

BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi


1. Visi
Visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih merupakan landasan
perumusan rumusan tujuan dan sasaran dengan memperhatikan program kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih, yang tertuju pada arah kebijakan pembangunan jangka
panjang daerah pada periode berkenaan yang ditetapkan dalam RPJPD. Mengingat visi,
misi, dan program kepala daerah merupakan hasil proses politik terpilihnya Kepala
daerah dan wakil kepala daerah secara langsung oleh masyarakat, maka visi, misi, dan
program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, dijadikan sebagai substansi dan
rujukan utama penyusunan RPJMD. Namun demikian, demi mendapatkan dokumen
perencanaan yang baik, manageable, dan selaras dengan manajemen pemerintahan
daerah, maka visi dan misi tersebut perlu dikembangkan dan dijabarkan sesuai prinsip
perencanaan pembangunan daerah, agar tujuan dan sasaran pembangunan selama 5

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


(lima) tahun dapat dijabarkan secara efektif dalam mencapai tujuan utama
pembangunan daerah.
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah
(pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih seharusnya
menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai
(desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.
Pedoman utama penyusunan visi kepala daerah (saat mencalonkan) adalah bagaimana
menyesuaikannya dengan sasaran pokok sesuai dengan arah kebijakan pembangunan
lima tahun periode berkenaan. Untuk mencapai indikator dan target dari sasaran pokok
yang sama, kepemimpinan yang berbeda dapat menghasilkan visi dan misi yang
berbeda pula tergantung tekanan dan prioritas pembangunan masing-masing. Dengan
demikian maka kedudukan RPJMD sangat penting untuk dijadikan landasan
penyusunan dokumen RENSTRA SKPD yang dapat dioperasionalkan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun
kedepan.
Mengacu pada uraian di atas serta memperhatikan arah kebijakan tahun ketiga
dalam RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2025Selayar, RPJPD dan
RPJM Propinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, substansi RPJM Nasional 2015-
2019,dinamika lingkungan strategis, aspirasi masyarakat dan pemerintah Kepulauan
Selayar, serta visi misi Bupati/Wakil Bupati, maka ditetapkan Visi Pembangunan
Kabupaten Kepulauan Selayar dalam RPJMD 2016-2021 sebagai gambaran realitas
masa depan yang ingin dituju dalam kurun waktu 5 tahun ke depan
adalah“Terwujudnya Masyarakat Maritim yang Sejahtera Berbasis Nilai
Keagamaan dan Kultural”
Dalam rumusan visi ini terdapat 3 (tiga) pokok visi yakni “masyarakat
maritime sejahtera”, “nilai keagamaan” dan “nilai kultural”. “Masyarakat maritim yang
sejahtera” adalah perwujudan visi yang hendak dicapai, “nilai keagamaan” dan “nilai
kultural” adalah landasan nilai yang dijadikan acuan dalam pencapaian perwujudan visi
kesejahteraan.
“Masyarakat maritim yang sejahtera” mengandung dua pengertian kondisi, yakni
masyarakat Selayah sebagai masyarakat maritime dan masyarakat Selayar sebagai
masyarakat yang sejahtera. Dalam pokok visi ini tercakup berbagai fokus terkait
kesejahteraan masyarakat dilihat dari pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


berbagai sektor serta kesejahteraan sosial, keterpenuhan berbagai infrastruktur wilayah,
hasil-hasil pengelolaan sumberdaya alam yang unggul, serta produktivitas dan daya
saing daerah.
“Berbasis nilai keagamaan” mengandung pengertian bahwa masyarakat Selayar
dalam lima tahun kedepan akan semakin mewujudkan kehidupan beragama yang
berkualitas dan rukun serta menempatkan nilai keagamaan sebagai sumber inspirasi dan
motivasi serta basis nilai utama dalam kehidupan.
“Berbasis nilai kultural” mengandung pengertian bahwa dalam lima tahun
kedepan kebudayaan daerah akan semakin berkembang dalam merespon dinamika
kebudayaan nasional dan global. Dalam pokok visi ini tradisi dan kearifan lokal
ditempatkan sebagai unsur yang akan terlestarikan secara dinamis.
2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi
yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Dalam
suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Secara teknokratis, misi
dapat dirumuskan menjadi alasan mengapa organisasi ada.Suatu alasan menjelaskan jati
diri yang sesungguhnya dari Pemerintah Daerah.Disini, misi juga dapat didefinisikan
sebagai komitmen terbaik terhadap stakeholder.Ada banyak stakeholder pembangunan
daerah, utamanya adalah masyarakat sebagai objek (tujuan) sekaligus subjek (pelaku)
pembangunan.Rumusan misi dalam dokumen RPJMD dikembangkan dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang
mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam
pembangunan daerah.
Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai perwujudan visi. Oleh karena itu, pernyataan misi sebaiknya
menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi
maksud yang ingin dijelaskan.
Perwujudandarivisidapatdicapai denganmelaksanakanmisiyang
dirancangberdasarkanuraian pemaknaan visisebagaimanatelah dijelaskan di atas. Untuk
memudahkanpelaksanaan misi, maka disinergikanantara
kompetensidanpotensiyangdimilikiKabupatenKepulauan Selayardengan
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
kebijakanPemerintahsebagaimanamateriRPJMNasionaldalambentuk,sembilan agenda
prioritasyang
disebutNAWACITA,kecualipadaNawacitayangmerupakanurusanPemerintah.
Mengacu pada uraian-uraian tersebut di atas, maka dirumuskan Misi Pembangunan
Kabupaten Kepulauan Selayar dalam periode 5 (lima) Tahun RPJMD 2016-2021
adalah, sebagai berikut:
a. Mewujudkan Nilai Keagamaan Sebagai Sumber Inspirasi Dan Basis
Nilai Utama Dalam Pembangunan Secara Terencana, Menyeluruh dan
Berkelanjutan.
Misi ini mencakup upaya-upaya dalam menciptakan situasi kondusif pada
seluruh wilayah dan seluruh golongan masyarakat bagi kehidupan beragama;
membangun pusat kajian agama dan budaya, mendorong pemenuhan sarana-
prasarana dan fasilitas penyelenggaraan ibadah; memperkuat peran agama sebagai
sumber motivasi, inspirasi dan nilai utama dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan;.
b. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih Dan Baik
Melalui Pendekatan Aspiratif, Partisipatif Dan Transparan.
Misi ini mencakup upaya-upaya dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik
dalam bentuk menata struktur dan budaya organisasi serta sumberdaya manusia
sebagai factor determinan bagi pemerintahan untuk bergerak secara sinergis dan
produktif; menerapkan e-government dalam peningkatan pelayanan public;
meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN) serta
penerapan sistem punishment and reward; meningkatkan kualitas pemerintahan
desa dalam pemberdayaan masyarakat; menjaga dan memelihara ketertiban serta
ketenteraman dalam masyarakat; melakukan upaya penegakan hukum secara
terpadu; dan membangun kesadaran politik serta meningkatkan kualitas
penyelenggaraan demokrasi.
c. Mewujudkan Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat.
Misi ini berfokus pada upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat, khususnya kualitas manusia. Tercakup didalamnya upaya-upaya
pemberdayaan dan fasilitasi serta peningkatan akses masyarakat, khususnya
masyarakat miskin terhadap sumber-sumber ekonomi; meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan pendidikan; meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan, termasuk keluarga berencana (KB) dan kesejahteraan keluarga;
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
meningkatkan kesetaraan gender dan perlindungan anak; dan membina kegiatan
kepemudaan; serta membudayakan serta dan meningkatkan presetasi keolahragaan.
d. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan
Peningkatan Investasi Swasta di Sektor Perikanan, Kelautan dan Pariwisata
Misi ini mencakup upaya dalam pengembangan infrastrurktur wilayah dan
peningkatan aksesibilitas dari dan ke Selayar, serta meningkatkan prasarana dan
sarana transportasi dan perhubungan yang terintegrasi wilayah daratan dan
kepulauan; mempercepat peningkatan ketersediaan infrastruktur dasar yang meliputi
jalan, listrik, air, dan energi; khusus pengembangan jalan pada wilayah daratan
pulau Selayar, diarahkan agar terkoneksi dan searah dengan pengembangan sektor-
sektor strategis lainnya; berkembangnya sentra-sentra Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Pariwisata serta Kawasan Industri Perikanan Terpadu, dan menjadikan
Selayar sebagai pusat budi daya ikan karang; memberikan akses dan kemudahan
berinvestasi; serta mendorong kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga
Non Pemerintah dalam upaya mempercepat dan mengoptimalkan dukungan
kebijakan untuk terealisasinya kebijakan dan program daerah yang telah ditetapkan.
e. Mewujudkan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Alam Sesuai
Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Daerah
Misi ini berfokus pada peningkatan posisi tawar dan letak strategis wilayah
dalam rangka optimlisasi pemanfaatan sumberdaya kemaritiman, upaya umum
dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.Tercakup didalamnya
upaya membangun sentra pengembangan komoditas pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kelautan; meningkatkan kesadaran dalam pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
sebagai bagian dari upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup.
f. Mewujudkan peningkatan produktivitas dan daya saing daerah serta
sentra pertumbuhan di sektor agrobisnis dan agromaritim yang berbasis pada
ekonomi kerakyatan
Misi ini berfokus pada upaya peningkatan produktivitas dari bidang usaha
ekonomi yang berkembang khususnya yang berbasis kerakyatan.Tercakup di
dalamnya upaya pengembangan keterampilan dan kemampuan teknis profesi
berbasis teknologi pada masyarakat; dukungan permodalan dan manajemen bagi
usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan daya saing; serta mencetak
wirausahawan pada desa dan kelurahan.
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
g. Mewujudkan Pelestarian Tradisi dan Kearifan Lokal Melalui
Strategi Kebudayaan.
Misi ini berfokus pada strategi kebudayaan dalam melestarikan tradisi dan
kearifan lokal daerah Kepulauan Selayar.Di dalamnya tercakup upaya pelestarian
tradisi, pembinaan sejarah local dan penguatan lembaga adat; pembinaan kesenian
daerah; serta pengelolaan cagar budaya dan museum.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Yang menjadi tujuan utama visi Dinas Kesehatan adalah terselenggaranya
pembangunan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar yang berhasil guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.Untuk mencapai tujuan utama, maka dijabarkan tujuan jangkah menengah
yaitu meningkatkan kapasitas dan efektifitas penyelenggaraan upaya kesehatan.
Sasaran utama yang akan dicapai selama lima tahun ke depan, yakni:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau
dan merata.
2. Meningkatnya keberdayaan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri dan
produktif.

Tabel.4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Program dan Kegiatan
Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021

No Indikator Target Kinerja Sasaran


Tujuan Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021
. Sasaran
1 Meningka Meningkatny Angka Gizi
tkan a akses dan 25 24 24 24 23 20
Buruk
kapasitas kualitas
dan pelayanan Angka kematian
efektifitas kesehatan ibu = Per 1000 20 20 20 20 20 20
penyelen masyarakat Kelahiran Hidup
ggaraan yang
upaya terjangkau Angka kematian
kesehatan dan merata. bayi = Per 1000 30 30 30 30 30 30
Kelahiran Hidup
85% 85% 90% 90% 95% 95%
Persentase
penemuan dan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


No Indikator Target Kinerja Sasaran
Tujuan Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021
. Sasaran
penanganan
penyakitmenular
dan tidak menular
Meningkatny Persentase rumah
a 30% 35% 35% 40% 45% 50%
tangga ber PHBS
keberdayaan
masyarakat Persentase Desa
45% 50% 55% 60% 75% 80%
untuk hidup Siaga Aktif
sehat secara
mandiri dan Persentase
produktif. Rumah tangga 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Bersanitasi

4.3. Strategi dan Kebijakan


Strategi yang akan dilaksanakan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran jangka menengah program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulaun
Selayar selama lima tahun ke depan adalah:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif
3. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan sehingga
terampil dan berkualitas serta pemerataan distribusi SDM Kesehatan.
4. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, efektif dan
efisien.
6. Meningkatkan sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA), sehingga mudah
diakses oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.
7. Meningkatkan cakupan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya.
Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan mengacu pada agenda pembangunan
kesehatan baik di tingkat pusat, propinsi maupun daerah yang dituangkan
dalam  RPJMD sebagai acuan dalam pemetaan program dan kegiatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sbb :

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


1. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
2. Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita
3. Peningkatan pelayanan kesehatan Lanjut Usia
4. Pelayanan kesehatan penduduk miskin.
5. Akreditasi pelayanan kesehatan.
6. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.
7. Perbaikan gizi masyarakat.
8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit.
9. Promosi dan pemberdayaan masyarakat
10. Pengembangan lingkungan sehat
11. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program dan Kegiatan


Beberapa program dan kegiatan kesehatan yang akan dilaksanakan berdasarkan
kebijakan Dinas Kabupaten Kepulauan Selayar periode Tahun 2016 - 2021, adalah
sebagai berikut :
1. Program Peningkatan
Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan status gizi masyarakat terutama
bumil, bayi, balita serta usia produktif. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini
maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Perawatan Anak Balita Gizi Buruk
b. Pengadaan Bahan PMT Bumil
c. Desiminasi percepatan peningkatan D/S Balita yang ditimbang dari seluruh
sasaran
d. Monitoring dan evaluasi Program Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Melaksanakan surveilans gizi
f. Pemberdayaan untuk peningkatan capaian keluarga sadar gizi (Kadarzi)
g. Penanggulangan kekurangan zat gizi mikro (kekurangan vitamin A pada balita,
zat besi pada bumil dan gangguan akibat kekurangan yodium (Gaky)
h. Pengadaan bahan MP ASI gakin (Keluarga Miskin)
i. Pembuatan peta Kadarzi (Keluarga sadar gizi)
j. Peningkatan pendidikan gizi masyarakat.
2. Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas di Puskesmas dan Jaringannya termasuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin.Untuk mencapai sasaran dari program ini maka di lakukan
kegiatan sebagai berikut.
j. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
k. Insentif petugas puskesmas Ruang Rawat Inap (RRI)
l. Penyusunan dokumen pengelolaan lingkungan hidup
m. Penilaian tenaga kesehatan teladan
n. Biaya Operasinal Kesehatan (BOK)
o. Jaminan Persalinan (Jampersal)
p. Akreditasi Puskesmas
q. Pelatihan Akreditasi Puskesmas
r. Pelaksaan program kesehatan olahraga
s. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan puskesmas
t. Penilaian puskesmas berprestasi
u. Pelatihan manajemen puskesmas
v. Pendampingan pelaksanaan pelayanan rujukan umum ke RSU
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
w. Monev pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)
x. Pelatihan pengelola kesehatan kerja
3. Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Program ini dimaksudkan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan
kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular . Untuk mewujudkan sasaran
dari program ini maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
h. Peningkatan kewaspadaan pelayanan dalam system kewaspadaan dini
(SKD) KLB penyakit potensial KLB
i. Penanggulangan penyakit TB
j. Penaggulangan penyakit HIV/AIDS
k. Penanggulangan penyakit ISPA
l. Penanggulangan penyakit Hepatitis B pada kelompok berisiko
m. Penanggulangan penyakit Malaria
n. Penanggulangan penyakit Kecacingan
o. Penanggulangan penyakit DBD
p. Penanggulangan penyakit Rabies
q. Penanggulangan penyakit Kusta
r. Penanggulangan penyakit Typoid
s. Penanggulangan penyakit diare
t. Pengendalian Vektor Terpadu
u. Program Imunisasi
v. Program Kesehatan Haji
4. Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran serta
masyarakat berprilaku hidup sehat. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini
maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pelatihan peningkatan kapasitas kader desa siaga aktif
b. Pelatihan peningkatan kapasitas tenaga promkes
c. Pembinaan dan lomba desa siaga aktif
d. Pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu
e. Lomba cerdas cermat kader kesehatan tk. Kabupaten
f. Pemetaan PHBS
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
g. Penyuluhan PHBS
h. Pelatihan peningkatan kapasitas remaja
i. Pelatihan peningkatan kapasitas guru UKS
j. Lomba cerdas cermat remaja Tk. Kabupaten
k. Lomba sekolah sehat Tk. Kabupaten
l. Pembinaan sekolah sehat Tk. Puskesmas
m. Lomba penyuluhan kesehatan remaja
n. Pelaksanaan survey perokok Tk. Kabupaten
o. Orientasi KTR bagi Kades/Lurah Tk. Kabupaten
p. Orientasi KTR bagi PKK Desa/kelurahan
5. Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran serta
masyarakat dalam mewujudkan mutu lingkungan hidup sehat. Untuk mewujudkan
sasaran dari program ini maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengadaan dan pemeriksaan sampel air dan makanan
b. Pengadaan alat, bahan/reagen lab. untuk pemeriksaan air dan makanan
c. Operasional Kabupaten Sehat
d. Pembinaan dan pengawasan TPM
e. Inspeksi sanitasi
f. Klinik sanitasi
g. Pembinaan dan pengawasan depot air minum
h. Pendampingan STBM
i. Pembinaan dan pengawasan TTU
j. Pengadaan kaporit dan abate
k. Pengawasan sanitasi perumahan
l. Pengembangan pasar sehat
m. Penyelenggaraan studi EHRA
n. Pengadaan water tes kit dan food sanitarian kit
o. Pengembangan lingkungan sehat
6. Program Pengadaan, Peningkatan
dan perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Program ini dimaksudkan untuk terpenuhinya peralatan kesehatan di Fasyankes dan
terlaksananya operasional pelayanan. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini
maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengadaan Incenerator Puskesmas
b. Pengadaan IPAL
c. Pengadaan Pustu KIT
d. Pengadaan Poskesdes KIT
e. Pengadaan Posbindu PTM Kit
f. Pengadaan Peralatan Laboratorium SET
g. Pengadaan Solar Sel untuk Puskesmas
h. Pengadaan Generator Puskesmas
i. Pengadaan Kendaraan Roda dua bagi petugas kesehatan di Pustu/poskesdes
j. Pengadaan Mobil Ambulance
k. Pengadaan Mobil Jenazah
7. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan kantor
dan pelayanan kesehatan. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
b. Pengadaan peralatan gedung kantor
c. Pengadaan mebeleur
d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
g. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
h. Pemeliharaan berkala mebeluer
i. Pengelolaan incinerator sampah medis
j. Pemeliharaan rutin/berkala puskel terapung
k. Pemeliharaan pengelolaan website dinkes
8. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan
administrasi perkantoran. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Penunjang administrasi perkantoran
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa peralatan kantor dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas
e. Penyediaan jasa kebersihan kantor
f. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
h. Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan
i. Penyediaan makan dan minum pegawai
j. Rapat-rapat konsultasi dalam dan luar daerah
k. Penyediaan jasa sopir
l. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian
9. Program Peningkatan Sumber
Daya Aparatur
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
kesehatan. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
a. Pendidikan dan pelatihan formal pegawai
b. Sosialisasi SKP
c. Pemeriksaan angka kredit petugas fungsional
d. Pembinaan peningkatan disiplin kepegawaian
e. Pelatihan manajemen kepegawaian
f. Data base kepegawaian
10. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini dimaksudkan untuk mengetahui capaian kinerja pelayanan kesehatan
dan keuangan. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka dilakukan
kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusuanan laporan keuangan akhir tahun
b. Penyusunan LAKIP
c. Penyusuanan RKA/DPA
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
d. Peningkatan Pengelolaan Barang
e. Rapat Kerja Kesehatan Tingkat Kabupaten
11. Program Peningkatan
Kesejahteraan Pegawai
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Untuk mewujudkan
sasaran dari program ini maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyediaan Insentif Tenaga Kesehatan
12. Program Pengadaan Obat dan
BHP
Program ini dimaksudkan untuk terpenuhinya obat esensial generik dan bahan habis
pakai di puskesmas dan jaringannya serta terawasinya semua obat yang beredar di
masyarakat. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan kualitas dan mutu pangan menjelang
hari raya
b. Penyuluhan keamanan pangan untuk pengelolah industri rumah tangga
c. Pemeriksaan sarana produksi pangan industri rumah tangga
d. Penunjang operasional DAK
e. Pengambilan obat puskesmas dan jaringannyamonitoring dan evaluasi
pelayanan farmasi di setiap apotik puskesmas
f. Pengepakan obat
g. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan penggunaan obat
rasional melalui metode cara belajar insan aktif (CBIA)
h. Konsultasi tentang peresepan obat rasional di dinkes Provinsi
i. Pendataan sarana Batra di puskesmas
13. Program Pembangunan,
Peningkatan dan Perbaikan Sarana Puskesmas dan Jaringannya.
Program ini dimaksudkan untuk memenuhi fasilitas layanan kesehatan tingkat
pertama dan jaringannya. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pembangunan rumah dokter umum/gigi puskesmas
b. Pembangunan rumah paramedis puskesmas
c. Pembangunan pustu
d. Pembangunan poskesdes
Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95
e. Rehabilitasi pustu
f. Rehabilitasi poskesdes
g. Rehabilitasi rumah paramedis
h. Rehabilitasi rumah dokter
i. Rehabilitasi puskesmas
j. Pengadaan mebeleur puskesmas dan jaringannya
14. Program Pelayanan Kesehatan Ibu
Program ini dimaksudkan untuk peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan K4
dan imunisasi bagi ibu hamil dan bayi. Untuk mewujudkan sasaran dari program ini
maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pelatihan peningkatan kemampuan dealam pemeriksaan kehamilan
b. Pelatihan kemampuan asuhan persalinan normal (ANC)
c. Sosialisasi skrining hipotoroid kongenital (SHK)
d. Audit Prinatal (AMP)
e. Peningkatan kapasitas tenaga bidan terhadap p0emanfaatan kohor ibu, bayi dan
balita
f. Pelatihan petugas pelayanan kesehatan peduli remaja tk. Kabupaten
g. Peretemuan penanganan dasar kompilasi maternal perinatal
h. Pembahasan PWS KIA Tk. Kabupaten
i. Pembahasan PWS KIA Tk. Kecamatan
j. Monitoring dan evaluasi program KIA/KB
k. Rapat koordinasi penurunan angka kematian ibu dan anak
l. Review pelaksanaan kelas ibu hamil dan kelas balita bagi bidan desa
m. Pelatihan kemampuan penanganan obsterti
n. Pengadaan alat proteksi diri dalam pelayanan persalinan
o. Orientasi jaminan mutu pelayanan KIA dan KB
15. Program Pelayanan Kesehatan Balita
Program ini dimaksudkan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
Untuk mewujudkan sasaran dari program ini maka dilakukan kegiatan sebagai
berikut :
a. Review manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
b. Pembinaan teknis persentase supervisi dalam peningkatan kualitas hidup anak
c. Review pelaksanaan petugas penjaringan anak sekolah Tk. Kabupaten

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


d. Peretemuan deteksi dini tumbuh kembang anak bagi petugas kesehatan dan guru
Tk
e. Lomba balita Indonesia Tk. Kabupaten
f. Lomba balita Indonesia Tk. Kecamatan

16. Program Pelayanan Kesehatan Lansia


Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Untuk
mewujudkan sasaran dari program ini maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pelatihan pengelola lansia
b. Lomba lansia sehat Tk. Kecamatan
c. Lomba Lansia sehat Tk. Kabupaten
d. Konsultasi ke Provinsi
5.2. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Selayar adalah sebagai berikut :
1. SKPD yang terkait Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar.
2. SKPD lingkup Kabupaten Kepulauan Selayar.
3. Sekolah.
4. Industri atau pelaku usaha/kegiatan yang berpotensi sebagai sumber pencemar
dan sumber perusak lingkungan.
5. Masyarakat.
6. LSM.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


BAB VI
INDIKATOR KINERJA

Indikator kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
dalam lima tahun mendatang berdasarkan tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kepulauan
Selayar 2016-2021, ditampilkan dalam Tabel dibawah ini :

Tabel 6.1
Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Kepulauan Selayar
Bidang Kesehatan
Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada
pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
NO Indikator periode periode
RPJMD RPJMD
(2021)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Angka
1- 1- 1- 1- 1-
kelangsungan 1-25,00 1-25,00
25,00 25,00 25,00 25,00 25,00
hidup bayi
2 Angka usia 67,50 67,58 67,59
67,52 67,54 67,56 67,57
harapan hidup
3 Persentase
0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,04 0,04
balitagizi buruk

Tabel 6.2
Indikator KinerjaDinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar
yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada
pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
NO Indikator periode periode
RPJMD RPJMD
(2021)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Angka Gizi Buruk 25 24 24 24 23 20 20

Angka kematian
2 ibu = Per 1000 20 20 20 20 20 20 20
Kelahiran Hidup

Angka kematian
3 bayi = Per 1000 30 30 30 30 30 30 30
Kelahiran Hidup

Persentase
penemuan dan
4 penanganan 85% 85% 90% 90% 95% 95% 95%
penyakitmenular
dan tidak menular

Persentase rumah
5 30% 35% 35% 40% 45% 50% 50%
tangga ber PHBS

Persentase Desa
6 45% 50% 55% 60% 75% 80% 80%
Siaga Aktif

Persentase Rumah
7 25% 30% 35% 40% 45% 50% 50%
tangga Bersanitasi

Tabel 6.3
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar

Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada
pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
NO Indikator periode periode
RPJMD RPJMD
(2021)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Cakupan Gizi buruk
1 mendapat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perawatan

Rasio posyandu per


2 2,18 2,95 2,95 3,00 3,00 3,00 3,00
satuan balita
3 Cakupan Pemberian
100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada
pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
NO Indikator periode periode
RPJMD RPJMD
(2021)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
makanan
pendamping ASI
pada Anak Usia 6-
24 bulan keluarga
miskin

Rasio puskesmas, 0,10


4 poliklinik, pustu per 0,064 0,070 0,080 0,090 0,095 0,070
satuan penduduk

Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pasien masyarakat
miskin

Cakupan pelayanan
5 kesehatan dasar 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
masyarakat miskin

Persentase respons
verifikasi terhadap
Sistem
Kewaspadaan Dini
6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan Respons
(SKDR) dalam
waktu kurang dari
24 Jam

Persentase orang
TB Paru mendapat
7 53,33% 65% 70% 80% 90% 100% 100%
pelayanan TB Paru
sesuai standar

Persentase orang
berisiko terinfeksi
8 HIV mendapat 70% 90% 95% 98% 99% 100% 90%
pemeriksaan HIV
sesuai standar

Penderita Malaria
9 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang ditangani

Penemuan Penderita
10 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Diare
11 Cakupan 78,41% 80% 85% 90% 95% 100% 100%
Desa/Kelurahan
Universal Child

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada
pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
NO Indikator periode periode
RPJMD RPJMD
(2021)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Immunization (UCI)

Cakupan
12 Pengobatan 85% 86% 87% 89% 90% 95% 100%
Hipertensi

Persentase rumah
13 35,84% 50% 52% 54% 57% 60% 60%
tangga ber PHBS

Persentase rumah
tangga yang
14 58,68% 60% 65% 70% 75% 80% 85%
memiliki akses
terhadap air bersih

Persentase
Puskesmas
melakukan promosi
15 kesehatan untuk 92,85% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberdayaan
masyarakat di
bidang Kesehatan

Persentase ruang
rawat Inap yang
16 terpenuhi 78,01% 80 % 82% 85% 87% 90% 95%
kebutuhan peralatan
medis

Persentase
Pemenuhan
kecukupan peralatan
17 82,56% 85% 87% 90% 92% 95% 95%
kesehatan
Puskesmas sesuai
standar

Persentase
18 ketersediaan obat 42,68% 65% 70% 80% 90% 95% 100%
dan vaksin

Persentase
Pengawasan sarana
19 70,00% 75% 80% 85% 85% 90% 90%
peredaran obat
sesuai standar

20 Cakupan Puskesmas 127,27% 136% 136% 136% 136% 136% 136%


21 Cakupan 87,65% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
puskesmaspembant

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


Kondisi
Kondisi Kinerja
Kinerja pada
pada awal Target Capaian Setiap Tahun akhir
NO Indikator periode periode
RPJMD RPJMD
(2021)
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
u

Persentase Ibu
bersalin
mendapatkan
pelayanan
22 87,28% 90% 90% 95% 95% 100% 100%
persalinan normal
sesuai standar di
Fasilitas kesehatan
tingkat pertama

Persentase Ibu
hamil mendapatkan
23 82,47% 85% 90% 90% 95% 100% 100%
pelayanan Antenatal
sesuai standar

Persentase Bayi
baru lahir
mendapatkan
24 pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sesuai standar di
Fasilitas kesehatan
tingkat pertama

Cakupan kunjungan
25 99,95% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bayi

Tabel 6.4
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Tahun 2015
No Standar Pelayanan Minimal Satuan
. Jenis Pelayanan Batas Kerja/Lemba
Dasar dan Sub Waktu ga
Kegiatan Pencapaian Penanggung
Indikator Nilai (%) Jawab
1 Pelayanan Presentase Satuan 100 2019 Dinkes
Promosi Pendidikan Dasar Kab/Kota
Kesehatan mendapatkan Promosi
Kesehatan
Persentase Puskesmas 100 2019 Dinkes
dan Puskemas Kab/Kota
Pembantu
Melaksanakan Promosi

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Batas Satuan
. Dasar dan Sub Waktu Kerja/Lemba
Kegiatan Indikator Nilai (%) Pencapaian ga
Kesehatan
Persentase Puskesmas 100 2019 Dinkes
Melakukan Promosi Kab/Kota
Kesehatan untuk
Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang
Kesehatan
2 Pelayanan Persentase Ibu Hamil 100 2019 Dinkes
Skrining dan Mendapatkan Kab/Kota
Pelayanan Pelayanan Antenatal
Kesehatan
Sesuai Standar
Berdasarkan
Persentase Ibu Bersalin 100 2019 Dinkes
Daur
Mendapatkan Kab/Kota
Kehidupan
Pelayanan Persalinan
Normal Sesuai Standar
di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Persentase Bayi Baru 100 2019 Dinkes
Lahir Mendapatkan Kab/Kota
Pelayanan Kesehatan
Sesuai Standar di
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama

Persentase Usia Bawah 100 2019 Dinkes


Lima Tahun (Balita) Kab/Kota
Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
Sesuai Standar di
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Persentase Siswa 100 2019 Dinkes
Satuan Pendidikan Kab/Kota
Dasar Mendapatkan
Skrining Kesehatan
Sesuai Standar
Persentase Warga 100 2019 Dinkes
Negara Usia 15 – 59 Kab/Kota
tahun Mendapatkan
Skrining Kesehatan
Sesuai Standar

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Batas Satuan
. Dasar dan Sub Waktu Kerja/Lemba
Kegiatan Indikator Nilai (%) Pencapaian ga
Persentase Warga 100 2019 Dinkes
Negara Usia 60 tahun Kab/Kota
Keatas Mendapatkan
Skrining Kesehatan
Sesuai Standar
100 2019 Dinkes
Cakupan Pengobatan Kab/Kota
Hipertensi
3 Pelayanan 100 2019 Dinkes
Pemeriksaan Persentase orang Kab/Kota
Penyakit Tuberkulosis Paru
Mendapatkan
Menular Pelayanan Tuberkulosis
ParuSesuai Standar
100 2019 Dinkes
Persentase Orang Kab/Kota
Berisiko Terinfeksi
HIV Mendapatkan
Pemeriksaan
HIVSesuai Standar

4 Pelayanan 100 2019 Dinkes


Kesehatan Persentase Satuan Kab/Kota
Lingkungan dan Pendidikan Dasar
Respons Mendapatkan
Verifikasi Pelayanan Kesehatan
terhadap SKDR Lingkungan oleh
Puskesmas
100 2019 Dinkes
Persentase Pasar Kab/Kota
Rakyat Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
Lingkungan
100 2019 Dinkes
Persentase Respons Kab/Kota
Verifikasi terhadap
SKDR dalam Waktu
Kurang dari 24 Jam

Tabel 6.5
Indikator Nasional SDGs
Bidang Kesehatan
Goal 3 :Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Mempromosikan Kesejahteraan Bagi Semua
Penduduk dalam Segala Usia

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


GOAL/ INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET
TARGET GLOBAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL
GLOBAL (RPJMN 2015- (RPJMN 2015-
2019) 2019)
Base Target
line (2019)
(2015)
3.1 Pada tahun 3.1.1. Rasio 1.Meningkatnya Angka kematian ibu 346 (SP 306
2030, mengurangi kematian ibu status kesehatan per 100.000 kelahiran 2010)
angka kematian ibu dan anak hidup
ibu hingga kurang 3.1.2 Proporsi 1.Meningkatnya 1.Persentase 75 85
dari 70 per persalinan oleh akses dan kualitas persalinan di fasilitas
100.000 kelahiran tenaga kesehatan pelayanan pelayanan kesehatan
hidup terampil kesehatan ibu dan (PF)
reproduksi 2.Persentase 91.51 95
persalinan oleh tenaga
kesehatan terampil
(Susenas)
3.2 Pada 2030, 3.2.1.Angka 1.Meningkatnya 1.Angka kematian 40 NA
mengakhiri kematian anak status kesehatan balita (AKBa) per (SDKI
kematian bayi dan balita ibu dan anak 1000 kelahiran hidup 2012)
balita yang dapat (tidak tercantum pada
dicegah, dengan RPJMN)
seluruh negara 2.Angka kematian 32 24
berusaha bayi per 1000 (2012)
menurunkan kelahiran hidup
Angka Kematian 3.Persentase 71.2 95
Neonatal Kabupaten/Kota yang
setidaknya hingga mencapai 80%
12 per 1.000 KH imunisasi dasar
dan Angka lengkap pada bayi
Kematian Balita 25 3.2.2. Angka NA (tidak Angka kematian 19(SDKI NA
per 1.000 kematian neonatal tercantum dalam neonatal (AKN) 2012)
RPJMN)
3.3 Pada tahun 3.3.1 Jumlah 1.Meningkatnya Prevalensi HIV 0.46% < 0.5%
2030, mengakhiri infeksi baru HIV pengendalian (2014)
epidemi AIDS, per 1000 populasi penyakit menular
tuberkulosis, tidak terinfeksi, dan tidak menular
malaria, dan menurut kelompok serta
penyakit tropis umur, jenis meningkatnya
yang terabaikan kelamin, populasi penyehatan
serta memerangi kunci. lingkungan
hepatitis, penyakit 3.3.2 Kejadian TB 1.Prevalensi 297 245
bersumber air, dan per 1,000 orang Tuberculosis (TB) per (2013)
penyakit menular 100.000 penduduk
lainnya 3.3.3 Kejadian 1.Jumlah 212 300
Malaria per 1,000 kabupaten/kota dengan (2013)
orang eliminasi malaria
3.3.4 Insiden NA 1.Prevalensi kab/kota 2,5% 80%
hepatitis B per yang melaksanakan (2013)
100.000 populasi deteksi dini Hep B
pada kelompok
beresiko (masukan
Kemenkes)
3.3.5. Jumlah 1.Meningkatnya Jumlah provinsi 20 34
orang yang pengendalian dengan eliminasi kusta (2013)
memerlukan penyakit menular
intervensi terhadap dan tidak menular
penyakit tropis serta
yang terabaikan meningkatnya
(KUSTA) penyehatan
lingkungan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


GOAL/ INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET
TARGET GLOBAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL
GLOBAL (RPJMN 2015- (RPJMN 2015-
2019) 2019)
Base Target
line (2019)
(2015)
3.3.5. Jumlah 1.Meningkatnya Jumlah kabupaten/kota 0 35
orang yang pengendalian dengan eliminasi
memerlukan penyakit menular filariasis
intervensi terhadap dan tidak menular
penyakit tropis serta
yang terabaikan meningkatnya
(FILARIASIS) penyehatan
lingkungan
3.4 Pada tahun 3.4.1. Kematian 1.Meningkatnya Proksi 7.2 5.4
2030, mengurangi akibat penyakit pengendalian 1.Persentase merokok
sepertiga angka jantung, kanker, penyakit menular pada penduduk usia
kematian dini diabetes, atau dan tidak menular <= 18 tahun
akibat dari penyakit serta 2.Prevalensi tekanan 25.8 24.3
penyakit tidak pernapasan kronis meningkatnya darah tinggi (persen)
menular (NCD), penyehatan
melalui lingkungan
pencegahan dan 3.Prevalensi obesitas 15.4 15.4
pengobatan, serta pada penduduk usia (2013) (WHA:
mempromosikan 18+ tahun (persen) tidak
kesehatan mental ada
dan kesejahteraan kenaika
n)
4.Persentase 1.75 50%
perempuan usia 30 -50 (2014)
tahun yang dideteksi
dini kanker serviks
dan payudara
(Renstra)
3.4.2. Angka Meningkatnya 1.Jumlah Kab/kota 50 280
Kematian dari Mutu dan Akses yang memiliki (2014)
Percobaan Bunuh Pelayanan puskesmas yang
Diri Kesehatan Jiwa menyelenggarakan
dan upaya kesehatan jiwa
NAPZA (masukan kemenkes)
2.Persentase rumah 13.5 60
sakit umum rujukan (2014)
regional yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
jiwa/psikiatri
(masukan kemenkes)
3.Proporsi cakupan 38.2 61.8
pengobatan rumah (2014)
tangga yang memiliki
anggota keluarga
dengan gangguan jiwa
berat
(masukan kemenkes)
3.5 Memperkuat 3.5.1. Cakupan 1.Meningkatnya 1. Jumlah Korban 200 210
pencegahan dan intervensi penyelenggaraan Penyalahgunaan
pengobatan pengobatan rehabilitasi sosial Napza yang
penyalahgunaan (farmakologi, bagi korban mendapatkan
zat, termasuk psikososial, penyalahgunaan rehabilitasi
penyalahgunaan rehabilitasi dan napza sosial di dalam panti
narkotika dan layanan pasca sesuai standar
penggunaan intervensi) bagi pelayanan
berbahaya alkohol gangguan
penyalahgunaan
zat

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


GOAL/ INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET
TARGET GLOBAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL
GLOBAL (RPJMN 2015- (RPJMN 2015-
2019) 2019)
Base Target
line (2019)
(2015)
2. Jumlah Korban 1464 4319
Penyalahgunaan
Napza yang
mendapatkan
rehabilitasi
sosial di luar panti
sesuai standar
pelayanan
3. Jumlah Lembaga 75 85
Rehabilitasi Sosial
Korban
Penyalahgunaan
NAPZA yang telah
dikembangkan/
dibantu
2. Meningkatnya 4. Jumlah penggiat 1732 5302
pelaksanaan P4GN (relawan) aktif yang
secara efektif di melaksanakan
daerah pencegahan
penyalahgunaan
narkoba

NA (Renstra) 5.Persentase fasilitas 16.5 50


pelayanan kesehatan
sebagai institusi
penerima wajib lapor
pecandu narkoba yang
aktif: 50% (2019)
 3.5.2. Penggunaan NA NA NA NA
berbahaya dari
alkohol ,
ditetapkan sesuai
dengan konteks
nasional sebagai
konsumsi alkohol
per kapita (usia 15
tahun ke atas)
dalam satu tahun
kalender di liter
alkohol murni
3.6 Pada tahun 3.6.1 Angka Data/Indikator Masukan kemenkes: NA 11.22
2020, mengurangi kematian akibat tidak tersedia di Ratio kematian di lalu
separuh kematian cedera fatal RPJMN atau lintas
global dan cedera kecelakaan lalu Renstra Kemenkes
dari kecelakaan lintas NA
jalan lalu lintas
3.8 Mencapai 3.8.1 Cakupan 1.Meningkatnya 1. Unmeet need 7% 1%
universal health pelayanan perlindungan pelayanan kesehatan
coverage, termasuk kesehatan esensial finansial
perlindungan (didefinisikan
risiko keuangan, sebagai rata-rata 2.Meningkatnya 2. Peningkatan 71.2 95
akses kepada cakupan intervensi pemerataan dan persentase kabupaten/
pelayanan yang dapat dilacak mutu pelayanan kota yang mencapai
kesehatan dasar termasuk kesehatan dan 80% imunisasi dasar
berkualitas dan reproduksi, ibu, sumber daya lengkap pada bayi
akses kepada obat- bayi baru lahir, dan kesehatan
obatan dan vaksin kesehatan anak, Renstra Kemenkes 3.Persentase angka 42 55
dasar yang aman, penyakit menular, kasus HIV yang (2014)
efektif, dan penyakit tidak diobati
berkualitas bagi menular, kapasitas Renstra Kemenkes 4. Persentase Kab/kota 75 90

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


GOAL/ INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET
TARGET GLOBAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL
GLOBAL (RPJMN 2015- (RPJMN 2015-
2019) 2019)
Base Target
line (2019)
(2015)
semua orang layanan serta akses dengan angka (2014)
untuk penduduk keberhasilan
secara umum dan pengobatan TB paru
penduduk kurang BTA Positif
beruntung)
3.8.2 Jumlah 1.Meningkatnya 1. Cakupan JKN 60% 100%
penduduk yang perlindungan
dicakup asuransi finansial termasuk
kesehatan atau menurunnya
sistem kesehatan pengeluaran
masyarakat per katastropik akibat
1000 penduduk. pelayanan
kesehatan
3.9 Pada tahun 3.9.1 Angka NA NA NA NA
2030, secara kematian dikaitkan
bermakna dengan rumah
mengurangi tangga dan kondisi
jumlah kematian polusi udara
dan kesakitan 3.9.2 Angka NA NA NA NA
akibat dari bahan kematian akibat air
kimia yang tercemar,
berbahaya,serta sanitasi buruk, dan
polusi dan kurang higienis
kontaminasi udara, (WASH yang tidak
air, dan tanah aman)
3.9.3 Angka NA NA NA NA
kematian yang
disebabkan oleh
keracunan yang
tidak disengaja
3.a Memperkuat 3.a.1. Prevalensi 1.Meningkatnya 1.Prevalensi merokok 7,2% 5,4 %
pelaksanaan FCTC usia (standardisasi) pengendalian pada penduduk usia (Riskesd
WHO di seluruh pengguna penyakit menular ≤18 tahun as 2013)
negara secara tepat tembakau dan tidak menular
(merokok) saat ini serta
diantara populasi meningkatnya
usia 15 tahun ke penyehatan
atas lingkungan
3.b Mendukung 3.b.1 Proporsi 1.Memastikan Peningkatan 75,5% 90%
penelitian dan populasi dengan ketersediaan obat persentase (2014)
pengembangan akses ke obat- dan mutu obat dan ketersediaan obat dan
vaksin dan obat obatan dan vaksin makanan vaksin di Puskesmas
penyakit menular yang terjangkau
maupun tidak secara
menular yang berkelanjutan
sangat 3.b.2 Total ODA NA NA NA NA
berpengaruh untuk penelitian
terhadap negara- kedokteran dan
negara sektor kesehatan
berkembang, dasar
menyediakan akses
obat dan vaksin
dasar yang
terjangkau, sesuai
Doha Declaration
tentang TRIPS
Agreement and
Public Health,
yang menegaskan

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


GOAL/ INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET
TARGET GLOBAL NASIONAL NASIONAL NASIONAL
GLOBAL (RPJMN 2015- (RPJMN 2015-
2019) 2019)
Base Target
line (2019)
(2015)
hak negara
berkembang untuk
menggunakan
secara penuh
ketentuan-
ketentuan dalam
Kesepakatan atas
Aspek-Aspek
terkait
Perdagangan pada
Hak Properti
Intelektual terkait
keleluasaan untuk
melindungi
kesehatan
masyarakat, dan
pada khususnya,
menyediakan akses
obat bagi semua
orang.
3.c Meningkatkan 3.c.1 Kepadatan 1.Meningkatnya Jumlah Puskesmas 1015 5600
pembiayaan dan distribusi pemerataan dan yang memiliki 5 jenis (2013)
kesehatan dan tenaga kesehatan mutu pelayanan tenaga kesehatan
pengadaan, kesehatan dan
pengembangan, sumber daya
pelatihan, dan kesehatan
penyimpanan
tenaga kesehatan
secara bermakna di
negara-negara
berkembang,
khususnya negara-
negara kurang
berkembang
3.d Memperkuat 3.d.1. IHRterkait NA NA NA NA
kapasitas semua kemampuan dan
negara, khususnya kesiapsiagaan
negara-negara untuk menghadapi
berkembang dalam kedaruratan
hal peringatan dini, kesehatan
pengurangan risiko
dan manajemen
risiko kesehatan
nasional dan global

BAB VII
PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategik (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan


Selayar 2017-2021 mengacu pada visi dan misi Bupati Kepulauan Selayar yang

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95


disesuaikan dengan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2017-2021.

Seiring dengan era otonomi daerah yang ditandai dengan berlakunnya Undang-
Undang No. 23 tahun 2014, tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 17 Tahun 2003,
tentang kewenangan daerah maka arah pembangunan kesehatan juga ikut terpengaruh
yang ditandai dengan perubahan paradigma di bidang kesehatan dari ”paradigma sakit”
menjadi ’paradigma sehat” dengan harapan, makin meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat yang nantinya akan menjadi modal untuk hidup sehat dan produktif.

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan tanggung-


jawab bersama bagi semua unsur atau stakes holders, yakni pemerintah, masyarakat
maupun swasta oleh karena itu setiap masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam
setiap upaya pembangunan kesehatan yang diprogramkan melalui Renstra ini.

Rencana Strategik Dinas Kesehatan ini merupakan pedoman dan arah dalam
pembangunan di bidang kesehatan selama 5 tahun ke depan yakni tahun 2017 – 2021.
Diharapkan dengan kebijakan, sasaran, program dan kegiatan yang sudah ditetapkan
dalam Renstra ini akan dicapai.

Renstra Puskesmas Lowa 2016-2021 95

Anda mungkin juga menyukai