UPT PUSKESMAS
PARIGI
KABUPATEN GOWA
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
d. UKM Pemgembangan
3. Kesehatan Olahraga
4. Kesehatan Kerja
1. Pemeriksaan Umum
6. Persalinan
7. Rawat Inap
8. Kefarmasian
9. Laboratorium
1. Puskesmas Pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Bidan Desa
4. Jejaring Puskesmas
h. Mutu
I ADMEN
1. (UKM ESSENSIAL)
-Salmiar, S. ST
-Nureviyanti, Amd.Keb
-Nurhayati, Amd.Keb
B. -Nurhikmah, Amd.Keb KESEHATAN IBU DAN ANAK
-Lina, Amd.Keb
-Syamsidar, Amd.Keb
-Gusti Dian.M, Amd.Keb
C. Suraeda.S, Amd.Keb KB
1. - Sriyanti, S.Kep,Ns
KESEHATAN JIWA
- Lisa Satriyani, Amd.Keb
2. - Hasmiati, Amd.Keb
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
- Fitriani, S.St
4. - Nureviyanti, Amd.Keb
KESEHATAN INDERA
- Syamsidar, Amd.Keb
6. - Sriyanti, S.Kep,Ns
- Sumarni, Amd.Kep
PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
- Rosmawati, Amd,Kep
Keadaan Tenaga
Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya
tenaga administrasi umum, dan administrasi keuangan. Upaya
pemenuhan kebutuhan tenaga adalah melalui pengusulan
penambahan sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan
kualifikasi pendidikan ke Dinas Kesehatan Kab. Gowa tiap
tahunnya.
2.3.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Parigi
a. Kondisi Umum
Puskesmas Parigi merupakan daerah pegunungan
yang terletak di Desa Majannang Kecamatan Parigi
Kabupaten Gowa. Kecamatan Parigi merupakan daerah
dataran tinggi.
Luas wilayah kerja puskesmas parigi 132,76 km.
Terdiri dari 5 (lima) Desa, 20 Dusun, 57 RW dan 108
RT. Adapun batas wilayah terdiri :
~ Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan
Tinggimoncong
~ Sebelah timur berbatasan dengan gunung
bawakaraeng
~ Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Parigi
~ Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan
Bungaya
Posyandu 21
Kader 105
c. Derajat Kesehatan
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke
waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indicator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan
melakukan berbagai survey dan penelitian :
1. Angka Harapan Hidup ( UHH ) mengacu pada renstra Dinas
Kesehatan adalah tahun 2021-2026
2. Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2020 tidak ditemukan kasus kematian ibu
3. Status Gizi masyarakat
Prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang tahun
2020 sebesar 6.68 % lebih rendah dibandingkan angka
nasional sebesar 8,1%. Hal ini disebabkan karena beberapa
factor diantaranya usia pasangan menikah masih belum
cukup umur, konsumsi makanan yg diberikan tidak
memenuhi kebutuhan gizinya. Adapun yang mempengaruhi
capaian Persentase Desa tidak mencapai 100% dari target
imunisasi dasar yaitu karena masih kurangnya kesadaran
orang tua dalam pemberian imunisasi anaknya.
Adapun capaian yang diperoleh terhadap
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan
sesuai standar dengan adanya dana DAK Fisik dari
Kemeterian Kesehatan serta ditunjang dengan komitmen
pemerintah daerah dalam penyedian sarana kesehatan yang
lebih baik. Namun masih perlu langkah-langkah strategis
dan terencana untuk mencapai target 100% pada tahun
2026. Indikator ini dilaksanakan dengan Program
Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana kesehatan, Kegiatan Pengadaan, peningkatan,
dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan.
2.4. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, yang keduanya ditinjau dari system kesehatan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Upaya Kesehatan Wajib
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini
harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Keluarga ( Ibu, Bayi, Balita, anak,
Lansia dan KB)
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
f. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan jiwa
g. Upaya pelayanan Surveilans dan Imunisasi
h. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan
disesuaikan dengan kemampuan yang ada di Puskesmas
Parigi meliputi :
a. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Upaya Kesehatan Tradisional dan Komplementer
c. Upaya Kesehatan Perkesmas
Upaya laboratorium medis dan laboratorium
kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan
tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan
pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya
pengembangan Puskesmas.
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS
3.1 KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Puskesmas
Parigi terdapat beberapa kendala, antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Perilaku masyarakat dan kesadaran
masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dengan status ekonomi menengah ke
bawah masih rendah terutama kebiasaan cuci tangan
dengan sabun, kebiasaan merokok, pemberian ASI
eksklusif pada bayi dan belum membudayanya
kegiatan kesehatan lingkungan.
b. Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan Pada
beberapa desa di wilayah Puskesmas Parigi masih
rendahnya keluarga yang memiliki jamban
dan pengelolaan limbah
c. Masih adanya budaya/mitos/ kepercayaan yang
menghambat program kesehatan misalnya persalinan
tidak di sarana kesehatan, menolak imunisasi, menolak
menyusui, pantang makanan tertentu baik bagi ibu
hamil maupun saat menyusui, pemberian makanan
tambahan pendamping ASI yang tidak sesuai dengan
umurnya
2. Kendala Internal
a. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang
mendukung serta jumlah tenaga administrasi belum
terpenuhi sehingga masih banyaknya rangkap tugas.
b. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program
kegiatan belum jelas sehingga belum terlaksana
dengan baik dan laporan kegiatan belum menghasilkan
data yang akurat.
Contoh : Upaya Kesehatan Usila, Upaya Kesehatan
Remaja, Upaya Kesehatan Kerja.
c. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung
manajemen kesehatan masih belum optimal terutama
akses informasi, ketepatan, akurasi, kelengkapan yang
berkaitan dengan lintas sektor.
3.2 PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan
kesehatan yaitu :
1. Undang–Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1)
mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak
terlantar dipelihara oleh negara, ayat
(2) menyebutkan bahwa negara mengembangkan
system jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
Berkaitan dengan Undang–Undang Dasar 1945
tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang–
Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pasal 14 ayat (1)
menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap
mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai
peserta kepada badan penyelenggara Jaminan Sosial.
2. Perundangan yang terkait dengan kewenangan
pemerintah daerah terhadap bidang kesehatan yaitu :
Undang– Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah pasal 13 ayat (1) e,
yang menyebutkan bahwa penanganan bidang
kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang
menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan
Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah terutama pasal 2 ayat (3) bahwa perimbangan
keuangan antara pemerintah dan pemerintahan
daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh
dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas
Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan. Kemudian dalam pelaksanaan ke 2
Undang – Undang tersebut dijabarkan melalui
peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 2005 tentang
dana perimbangan.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar
pusat kesehatan masyarakat sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Puskesmas dalam mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
c. Terdapat komitmen global, regional, nasional yang
menyangkut masalah kesehatan,
mewajibkan pemerintah memberi perhatian terhadap
pemecahan masalah kesehatan. Pembangunan millenium
(Millenium Development Goals-MDGs) bertujuan
mengatasi 8 tantangan utama pembangunan,
3 diantaranya adalah masalah kesehatan yaitu :
(1) Penurunan angka kematian anak,
(2) peningkatan kesehatan ibu dan
(3) upaya menghentikan penyebaran terhadap penyakit
(khususnya HIV/AIDS, Malaria, tuberculosis dan
penyakit lainnya). Komitmen global terhadap dunia bebas
penyakit polio. Badan kesehatan dunia ( WHO, 1988 )
mencanamkan program Eradikasi Polio ( The Global Polio
Eradication Initiative.) Komitmen pemerintah terhadap
pembangunan kesehatan diimplementasikan pada
pelaksanaan pembangunan nasional dengan
menggunakan konsep paradigma sehat yang
dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan maret 1999
sebagai “Gerakan Pembangunan yang berwawasan
kesehatan”. Paradigma sehat merupakan cara pandang,
pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang
melihat masalah kesehatan saling berkait dan
mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas
sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,
bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan. Secara makro berarti bahwa
pembangunan semua sektor harus memperhatikan
dampaknya dibidang kesehatan minimal memberikan
sambungan alam pengembangan lingkungan dan
perilaku sehat. Secara sehat dimanai arei Secara mikro
berarti bahwa pembangunan kesehatan harus
menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
yang semakin baik dan mencukupi
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan
dengan baik sesuai dengan perencanaan kegiatan baik
upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan
masyarakat
c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis
dan jumlahnya
d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan baik
melalui pemerintah kabupaten (APBD, Jamkesda),
Pemerintah Pusat (DAK, BOK, jampersal);
e. Keberadaan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD)
memberikan kemudahan masyarakat memperoleh
pelayanan kesehatan dasar
f. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan
sesuai dengan visi, misi, terarah dan terukur.
35
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
4.1 VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang
keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan ke
depan Puskesmas Parigi yang diarahkan agar dapat berkarya
secara produktif, inovatif, antisipatif, rujukan pelayanan
kesehatan pertama masyarakat. Untuk mencapai sasaran
pembangunan kesehatan dan dengan mempertimbangkan
perkembangan masalah serta kecendurungan masalah
kesehatan ke depan maka ditetapkan Visi Puskesmas
Parigi. Visi Puskesmas Parigi adalah “Terdepan Dalam
Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri”.
4.2 MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban
atau dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai.
Dengan adanya misi berarti membawa organisasi pada suatu
fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas Parigi
dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal institusi
Puskesmas Parigi dan mengetahui program program serta
hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang. Misi
Puskesmas Parigi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Staf
Puskesmas Parigi Melalui Pendidikan dan Pelatihan
2. Menerapkan Nilai-Nilai Disiplin kepada seluruh Staf
Puskesmas Parigi
3. Menjamin Kerjasama dan Komunikasi yang baik dengan
Lintas Program dan Lintas Sektor
4. Berinovasi dalam Layanan dan Program Puskesmas
4.3 TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi. Tujuan pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas secara umum
bertujuan untuk mewujudkan wilayah krja puskesmas yang
sehat serta kecamatan sehat. Adapun tujuan khususnya
adalah
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemanusiaan, dan kemampuan hidup sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
3. Hidup dalam lingkungan sehat dan’
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu
keluarga, kelompok dan masyarakat.
4.4 SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara
terukur yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
UPT Puskesmas Parigi dalam jangka waktu dua tahun
terakhir. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses
perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat spesifik,
dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, UPT Puskesmas Parigi
Kabupaten Gowa menetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit serta KLB
2. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat untuk
menurunkan jumlah stunting
5. Terwujudnya manajemen pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan yang baik
6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata terutama
permasalahan kesehatan pada masyarakat miskin dan
masyarakat rentan
7. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber
daya kesehatan di Puskesmas melalui pengembangan dan
implementasi regulasi dan pengembangan profesionalisme
8. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan
akurat untuk pemanfaatan pengambilan keputusan
9. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan
melalui Jamkesmas/Jampersal dan Jamkesda
10. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja
4.5 STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka
strategi yang akan dilaksanakan pada periode 2026 adalah
sebagai berikut :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah
kesehatan berbasis masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran
masyarakat, desa siaga dab peningkatan KIE (komunikasi,
informasi, dan edukasi) dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB)
dan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Pengembangan pengelolaan air minum bersih, pembuangan
air limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah
dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan
teknologi tepat guna
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui
pemberian makanan tambahan dan suplemen (vitamin) dan
peningkatan keluarga kader gizi
5. Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang
rasional di lingkup pelayanan Puskesmas
6. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber
daya manusia, obat-obatan dan perbekalan kesehatan di
pelayanan kesehatan
7. Meningkatkan manajemen Puskesmas
8. Meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan wajib
maupun pengembangan
9. Menerapkan upaya pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sesuai dengan prosedur yang telah disusun
10. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap,
akurat sebagai dasar pengambilan keputusan
11. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dal pengembangan
dan pelaksanaan upaya kesehatan puskesmas
4.6 KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam
menentukan bentuk program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan. Kebijakan tersebut adalah :
1. Peningkatan kegiatan promosi kesehatan melalui
peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka
berperilaku hidup bersih dan sehat
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TUPM, TTU dan
institusi
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui
pendampingan dalam pengembangan UKBM dan desa siaga
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara
berkala pada siswa sekolah
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan
masyarakat
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan
pada Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan
9. Perbaikan/rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya
10. Penerapan penggunaaan obat rasional di sarana kesehatan
11. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita melalui
peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
12. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
13. Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
14. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui
pemberian PMT, vitamin pada balita, ibu hamil dan ibu
nifas
15. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan kelaurga dalam
membiasakan konsumsi aneka ragam makanan,
pemantauan pertumbuhan balita, pemberian ASI ekslusif,
penggunaan garam yodium dan suplemen zat gizi
16. Pencapaian UCI
17. Peningkatan kegiatan surveilans sebagai upaya pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular dan KLB
18. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di
tingkat Kecamatan
19. Peningkatan manajemen puskesmas (Perencanaan,
Pelaksanaan, Penilaian/Evaluasi) dan kualitas informasi
kesehatan
BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
DAN INDIKASI SUMBER PEMBIAYAAN
Indikator kinerja tahun 2015 dan Capaian Kinerja Tahun 2020 UPT
Puskesmas Parigi sebagai berikut:
UPAYA KESEHATAN CAPAIAN KINERJA
2015 2020
I Promosi Kesehatan
2 Melaksanakan kunjungan
rumah sebagai intervensi
Promosi Kesehatan PIS-PK
Penyehatan Air
3 …………………………………………
…………..
3 …………………………………………
…………..
Penyehatan Lingkungan
Pemukiman dan Jamban
Keluarga
4 …………………………………………
…………..
Kesehatan Ibu
Kesehatan Bayi
Kesehatan Balita
46
Pelayanan Imunisasi X
1 KUSTA
2 DBD
dengan rehidrasi IV
6 Hepatitis X
7 Typhoid
8 Malaria
9 Zoonosis
3 Pemeriksaan Laboratorium
1. Desa/Kelurahan yang 0
mengimplementasikan KTR
Kesehatan Jiwa.
II PROGRAM PERKESMAS X