BAB I
PENDAHULUAN
1.3.1 Maksud
Maksud dari penyusunan renstra Puskesmas Paraman Ampalu tahun
2021-2026 ini adalah untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan bidang
Kesehatan untuk mewujudkan visi dan misi daerah dan target kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah yang telah ditetapkan pada peraturan
daerah tentang RPJMD.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan renstra Puskesmas Paraman Ampalu tahun
2021-2026 ini adalah :
1. Menjabarkan strategi dan program-program pembangunan kesehatan
dalam mendukung visi, misi, program kerja kepala daerah yang telah
ditetapkan pada peraturan daerah tentang RPJMD dalam bidang kesehatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas Paraman Ampalu ke dalam program
kegiatan untuk periode waktu 2021 –2026;
2. Memberikan acuan resmi bagi tenaga Kesehatan dan lintas sektor
Puskesmas Paraman Ampalu dalam upaya pembangunan bidang Kesehatan
serta sebagai pedoman alat pengendalian terhadap penggunaan anggaran
3. Menjadi pedoman penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) guna pencapaian program,
sasaran dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
4. Sebagai tahapan dalam mengarahkan kebijakan pemenuhan sumberdaya
kesehatan untuk pencapaian visi dan misi Puskesmas Paraman Ampalu
5. Sebagai landasan operasional secara resmi bagi seluruh bagian
dilingkungan Puskesmas Paraman Ampalu dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan tahunan yang akan diusulkan untuk dibiayai dari
APBD dan BLUD.
6. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
puskesmas dan lintas sektor, meningkatkan kinerja sesuai standart
manajemen dan mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan
7. Menjamin keterkaitan dan keselarasan antara visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Pasaman
Barat, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat dan renstra
Puskesmas Paraman Ampalu sehingga akan bermanfaat bagi proses
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, serta
penilaian kinerja bagi Puskesmas Paraman Ampalu
Bab I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan mengenai proses disusunnya Rencana
Strategis Puskesmas Paraman Ampalu kabupaten Pasaman
Barat Tahun 2021-2026, kemudian landasan hukum dalam
penyusunan, maksud dan tujuan penyusunan, dan sistematika
penulisan yang mendeskripsikan secara singkat isi dokumen
rencana strategis.
Bab II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS PARAMAN AMPALU
Bab ini berisi tentang struktur organisasi, tugas pokok dan
fungsi puskesmas, susunan kepegawaian, kelengkapan sarana
prasana, upaya kesehatan yang dilaksanakan, serta gambaran
pelayanan puskesmas (kinerja pelayanan kesehatan puskesmas
berdasarkan SPM dan PKP)
BAB II
GAMBARAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS PARAMAN AMPALU
1. Gambaran Umum Puskesmas
Kepemilikan/pengelola
No. Fasilitas Kesehatan Dinkes Nagari Swasta
Pasbar
1. Puskesmas Pembantu 2
2. Poskesri 16
6. Bidan + perawat Praktek Mandiri 2
7. Apotek 1
1.2 Ketenagaan
Tabel
Daftar Ketenagaan yang Tersedia
di Puskesmas Paraman Ampalu Tahun 2021
Berdasarkan Status Pendidikan, Kepegawaian dan Lokasi Kerja
mas
Puskes
Pustu
ri
Poskes
Kontra
Honor
Tenaga S S D D
SMA
SMP
PNS
PTT
Profes k
2 1 3 1
i
a. Kepala 0
Puskesma 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
s
b. Kepala 0
Tata 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Usaha
c. Dokter 0 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 0
d. Dokter 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Gigi
e. Bidan 0 0 1 32 0 0 0 10 23 0 0 18 2 13
f. Perawat 0 6 0 12 0 0 0 10 8 0 0 18 0
g. Perawat 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gigi
h.Sanitarian 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
i. Tenaga 0
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
Gizi
j. Analisis
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
Kesehatan
k.Tenaga 0
0 1 1 0 0 0 0 2 0 0 2 0
Farmasi
l. SKM 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0
m. Non 0
0 0 0 1 0 5 1 5 0 0 5 0
Nakes
0
TOTAL 0 10 8 47 0 5 30 40 0 0 43 0
Tabel
Peralatan Kesehatan Puskesmas Paraman Ampalu Tahun 2021
(melihat daftar ASPAK 2021)
Berdasarkan Peraturan Bupati Pasaman Barat no76 tahun 2018 Tentang Tugas
pokok, fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan kabupaten Pasaman Barat bahwa
Unsur organisasi Dinas Kesehatan yang terdiri dari Sekretariat, Bidang Kesehatan
masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Bidang Pelayanan dan
Sumber daya Kesehatan, kelompok jabatan fungsional dan unit pelaksana tekhnis.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
disebutkan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan
tingkat pertama yang bermutu dan berkesinambungan diperlukan pengaturan dan
tata organisasi yang berkesinambungan yang tertuang dalam struktur organisasi
Puskesmas Paraman Ampalu. sebagai berikut
1. Kepala Puskemas;
2. Kapala Sub Bagian Tata Usaha, membawahi urusan;
a. Manajemen dan perencanaan puskesmas
b. Sistem informasi Puskesmas;
c. penanggung jawab bangunan ,prasarana dan peralatan puskes
3. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial dan
keperawatan Kesehatan masyarakat, yang membawahi urusan :
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga Yang bersifat UKM (PIS PK)
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan perawatan dan Kesehatan masyarakat.
g. Pelayanan UKM pengembangan
4. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan
laboratorium, membawahi beberapa kegiatan Antara lain :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Kesehatan keluarga Ibu dan anak serta remaja dan KB
d. Pelayanan Gawat darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan Persalinan
g. Pelayanan kefarmasian
h. Pelayanan Laboratorium
i. Pelayanan Rawat Inap
5. Penanggung jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas,
yang membawahi :
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Praktik Bidan swasta
d. Jejaring Puskesmas
6. Penanggung Jawab Mutu.
-Program PKPR
II. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 394 Bulin 547 69%
III. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 100% 394 BBL 551 72.3%
Lahir
I PROMOSI KESEHATAN
A Promosi PHBS pada :
1. Institusi Pendidikan 60 75 125,00
2. Institusi Sarana Kesehatan 18 142 788,89
3. Institusi Rumah Tangga 3070 3750 122,15
4. Institusi Tempat-Tempat Umum 158 86 54,43
5. Institusi Tempat-Tempat Kerja 18 9 50,00
6. Panti Asuhan 0 0 0,00
7. Pesantren 0 0 0,00
E Pembinaan UKS
1. Jumlah sekolah yang melaksanakan UKS 30 30 100
2. Jumlah dokter kecil 321 400 125
3. Jumlah kader kesehatan remaja 181 120 66
4. Jumlah guru pembina
UKS 26 30 115
5. Kunjungan tenaga kesehatan ke sekolah 210 171 81
F Kebijakan Publik
1. Jumlah inovasi kebijakan tingkat
kelurahan 0 0 0
yang mendukung
kesehatan
G Kemitraan
1. Jumlah mitra yang berperan aktif dalam 5 0 0
upaya promosi kesehatan
No Variabel Target Sasaran %
(T) Pencapaian
(H)
II KESEHATAN LINGKUNGAN
A Penyehatan Air
1. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih 4458 2198 49,30
2. Pembinaan Kelompok Masyarakat 0 0 0,00
Kelompok Pemakai Air
3. Pengawasan Kualitas Air Bersih ( PDAM ) 23 21 91,30
G Klinik Sanitasi
1. Kunjungan ke Klinik Sanitasi 421 216 51,31
H Sanitasi Pasar
Jumlah pasar yang memenuhi syarat kesehatan 4 8 200
I STMB
Jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM 3 0 0
Target
Target Pencapaian %
No Variabel Sasaran %
Sasaran (T) (T) (H)
1 Diare
1. Kasus
Filaria
2.
3. sis yang
ditangani
0
7 Surveilans
1. Laporan STP 12 12 100,00
2. Laporan PWS KLB ( W2 ) 53 53 100,00
3. AFP 0 0 0
4. KLB
0 0 0
Variabel
Diare
ISPA
Surveilans
1. Laporan STP 12 12 100,00
2. Laporan PWS KLB ( W2 ) 53 53 100,00
3. AFP 0 0 0
4. KLB
0 0 0
Targ
et Pencap
N
Variabel Sasa aian %
o
ran
(T) (H)
KESEHA
TAN IBU
DAN
I ANAK
I TERMAS
I UK KB
\
Target Pencapaian
No Variabel Sasaran %
(T) (H)
A TB Paru
1. CDR 132 19 14,39
2. Kesembuhan 95 36 37,9
3. Konversi 90 6 6,7
B MALARIA
1. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada
0 0 0
Penderita Malaria Klinis *)
2. Penderita + (Positif) Malaria Diobati Sesuai
0 0 0
Standar
C Kusta
1. Penemuan Tersangka Penderita Kusta 1 0 0
2. Pengobatan Penderita Kusta 1 1 100
3. Pemeriksaan Kontak Penderita 27 0 0,0
4. Pencegahan dan Pemberantasan
170 8 4,71
Penyakit Kusta
, Pelayanan Imunisasi *)
1. Imunisasi HB O < 7 hari 724 542 74,86
2. Imunisasi BCG 724 464 64,09
3. Imunisasi DPT-HB-Hib 1 724 496 68,51
4. Imunisasi DPT-HB-Hib 2 724 474 65,47
5. Imunisasi DPT-HB-Hib 3 724 503 69,48
6. Imunisasi Polio 1 724 464 64,09
7. Imunisasi Polio 2 724 496 68,51
8. Imunisasi Polio 3 724 474 65,47
9. Imunisasi Polio 4 724 503 69,48
10. Imunisasi Campak/MR 724 413 57,04
11. Imunisasi Dasar Lengkap 705 413 58,58
12. Imunisasi DPT-HB-Hib Baduta 540 246 45,56
13. Imunisasi Campak Baduta 540 227 42,04
14. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 529 338 63,89
15. Imunisasi TD pada anak kelas 2 SD 464 351 75,65
16. Imunisasi TT2 + pada bumil 674 156 23,15
17. Drop out DPT/HB/Hib (1) - DPT/HB/Hib (3) 0 0 0
18. Drop out DPT/HB/Hib (1) – Campak 0 0 0
19. Drop out polio (1) - polio (4) 0 0 0
Target
No Variabel Sasaran Pencapaian %
(T) (H)
V UPAYA PENGOBATAN
A Pengobatan
1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Umum termasuk rawat jalan gigi 5.889 22.211 377,17
2. Cakupan Rawat Jalan (Kunjungan
Baru) 5.889 3.608 61,27
B Pemeriksaan Laboratorium *)
1. Pemeriksaan Hemoglobin pada Bumil 819 819 100
2. Pemeriksaan Darah Trombosit
Tersangka 84 84 100
DBD
3. Pemeriksaan Urine Protein pada Ibu
Hamil 823 823 100
4. Pemeriksaan Darah Malaria 0 0 0
5. Pemeriksaan Tes Kehamilan 44 44 100
6. Pemeriksaan Sputum TB 140 140 100
C Rawat Inap
1. BOR 0 0 0
2. AVLOS 0 0 0
3. TOI 0 0 0
4. Kelengkapan rekam medis pasien
rawat inap 0 0 0
D Puskesmas PONED
1. Jumlah maternal risti/komplikasi yang 0 0 0
Ditangani
2. Jumlah neonatal risti yang ditangani 0 0 0
Target Pencapaian
No Variabel Sasaran %
(T) (H)
3 Kesehatan Jiwa
1. Pelayanan kesehatan orang dengan ganggu
184 299 162,5
an jiwa berat
4 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
1. UKGS Selektif Tahap II 8 8 100
2. Pemeriksaan gigi mulut dan penyuluhan pada anak
12 8 66,67
usia pra sekolah
3. Pemeriksaan gigi dan mulut pada usia lanjut di
Posyandu 4 0 0,00
Lansia/UKGMD
4. Pemeriksaan dan Penyuluhan Gigi pada
843 415 49,23
Bumil
Target
No Variabel Sasaran Pencapaian %
(T)
(H)
IV BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
NO TANTANGAN PELUANG
1 Angka Kematian Ibu dan Bayi Peningkatan kerjasama terhadap
faskes lainnya yang ada di
kota ........ dan pemberdayaan
masyarakat melalui kerjasama
lintas sector
2 Stunting Peningkatan gizi masyarakat dan
pemberdayaan kesehatan
masyarakat
3 angka penyakit menular Peningkatan pencegahan dan
lainnya (TBC, DBD, pengendalian penyakit menular
HIV/AIDS, dan diare) dan re- dan akses pelayanan kesehatan
emerging disease yang mudah dijangkau serta
kerjasama lintas sektoral
4 Kasus penyakit Tidak Peningkatan pemberdayaan
Menular (PTM) masyarakat dalam pencegahan
PTM melalui Posbindu dan
peningkatan pelayanan kesehatan
dalam penanganan PTM
6 Keterbatasan Sarana dan usulan dan penyediaan sarana
prasarana di puskesmas dan prasana dinkes kota ........
8 Program penanggulangan Peningkatan SDMK
krisis kesehatan penanggulangan krisis kesehatan
dan pembiayaan pra bencana, saat
bencana dan pasca bencana
9 Pelayanan kesehatan Penyediaan sarana dan prasarana
kegawatdaruratan dan pembiayaan yang memadai
dalam mendukung pelayanan
kesehatan penanggulangan
kedaruratan masyarakat baik
karena alam maupun non alam
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PUSKESMAS
b. Kendala Internal
1) Ketersediaan jumlah sumberdaya langsung pelayanan pasien, yang
kurang secara langsung berakibat pada kurang maksimalnya kinerja
dalam mencapai target semua program kegiatan yang ada baik dalam
Gedung dan luar gedung.
2) kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung padahal tempat
pelayanan, jenis pelayanan dan kegiatan pelayanan ada beberapa
tempat dan kegiatan serta jumlah tenaga administrasi yang belum
terpenuhi sehingga banyak terjadi rangkap tugas antara petugas
fungsional sekaligus administrasi sehingga penyelesaian tugas
terlambat.
3) Masih Kurang optimalnya komitmen diantara pelaku pelayanan
terhadap Institusi dalam menerapkan nilai nilai organisasi yang secara
langsung menurunkan kinerja team, dan menghambat koordinasi.
4) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung yang tidak sebanding
dengan program yang dituntut pelaksanaanya dengan menggunakan
sarpras sehingga kinerja menjadi kurang optimal.
5) Petunjuk teknis dan pedoman pelaksanaan beberapa program kegiatan
belum jelas sehingga belum terlaksana dengan baik dan laporan
kegiatan belum menghasilkan data yang akurat.
6) Kurangnya pemahaman pelaksana kegiatan terhadap proses pengadaan
barang dan jasa, serta penetapan dasar hukum untuk bertindak yang
terlambat menyebabkan beberapa kegiatan tidak terlaksana karena
sempitnya waktu, sementara kalau mendahului, ada rasa ketakutan
bila salah atau menyimpang dan tidak taat asas.
7) Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan
masih belum optimal terutama akses informasi, ketepatan, akurasi,
kelengkapan yang berkaitan dengan lintas sektor.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
3.2.1 Visi
Kesehatan
Membangun Meningkatkan Angka Kematian Ibu
sumber daya derajat (AKI) Angka
manusia yang kesehatan Kematian Bayi (AKB
beriman dan Prevalensi Stunting
masyarakat
bertaqwa,
berbudaya dan Persentase Capaian
berdaya saing SPM Bidang Kesehatan
Meningkatkan
Peran Serta
Masyarakat Persentase Rumah
Tangga ber- PHBS
Dalam Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat
Sumber : RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026
Berdasarkan tabel diatas, tujuan dari Dinas Kesehatan adalah untuk penerapan
tata kelola pemerintahan profesional, akuntabel dan inovatif; meningkatnya kualitas
pelayanan publik; serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan program
sebagai berikut:
Tabel. 3.3
Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
Sasaran Sebagai
Permasalaha
Jangka Faktor
N n Pelayanan
SKPD
Menenga Pengham Pendoro
o h Kabupaten
bat ng
Renstra
K/L
1 2 3 4 5
Renstra 1. Lemahnya 1. Belum 1. Akredit
Kementer sinkronisasi sinkronnya menu asi
ian perencanaa program pusat institusi
Kesehata n dan dengan prioritas pendidi
n penganggar daerah kan
an pusat 2. Belum ada kesehat
dan daerah standarisasi an
dalam hal kompetensi lulusan 2. Regulasi
keterkaitan tenaga kesehatan tentang
program 3. Penerbitan e- Internship
dan katalog dan alat lulusan
pendanaan kesehatan dari dokter
2. Kualitas LKPP tidak tepat umum
lulusan waktu
tenaga 4. Belum optimalnya 3. UU
kesehatan implementasi 14/2008
belum siap perencanaan
pakai melalui e-planning dan
3. Efektifitas dan e- renggar PP
dan 5. Regulasi yang 61/20
efisiensi diterbitkan 10
pemanfaat Kemenkes hanya
an didasarkan pada tentang
anggaran standar minimal keterbuk
yang belum aan
seringkali mengakomodir informasi
tidak tepat kebutuhan publik
waktu pengembangan mendoro
4. Akreditasi, pelayanan ng
sertifikasi kesehatan di
dan registrasi Sumatera Barat tranpara
menjadi umumnya dan nsi dan
kewenangan Kabupaten akuntabil
pusat Pasaman Barat itas
pada khususnya kinerja
pelayana
n
kesehata
n
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa beberapa masalah yang
ditemukan antara lain adalah belum sinkronnya menu program pusat dengan prioritas
daerah, masalah kualitas tenaga kesehatan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan SKPD Berdasarkan Analisis Kajian Lingkungan
Hidup Strategis Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
1
menyamakan dan menyelaraskan pandangan tentang apa yang
ingin dicapai dalam satu periode pembangunan. Dengan
mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan analisis isu
strategis pembangunan Kabupaten Pasaman Barat yang berpihak
pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka
Panjang, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
adalah :
“Terwujudnya Masyarakat kabupaten Pasaman Barat yang
sehat .mandiri secara merata.
Berdasarkan visi diatas, maka ditetapkan misi pembangunan
kesehatan Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
kesehatan yang ikhlas, berdedikasi, dan prfesional dalam melayani;
b. Melaksanakan diklat kesehatan dan non kesehatan sesuai dengan
kebutuhan organisasi;
c. Meningkatkan kemampuan BLUD puskesmas untuk lebih mandiri
d. merencanakan kabupaten Pasaman barat jadi Kabupaten UHC;
e. Membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai organisasi pada
seluruh staf Puskesmas dan jajarannya.
Berdasarkan visi dan misi tersebut strategis dan arah
kebijakan dalam program prioritas dan nomenklatur Program.
Strategi yang digunakan yaitu Peningkatan pelayanan Pendidikan
dan kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau. Kebijakan
yang ditempuh untuk mencapai strategi peninmgkatan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau, anatar lain :
a. Penanaman Budaya Hidup Sehat Sejak Usia Dini (Germas):
Program Prioritas : Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
b. Optimalisasi Pemanfaatan Puskesmas, Pustu dan jaringannya :
Program Prioritas : Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
dan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
c. Peningkata jangkauan pelayanan kesehatan dengan membentu
poskesri setiap kejorongan.
2
Visi dan Misi dari Puskesmas ........ sejalan dengan visi dan
Misi Dinas Kesehatan Kota ........, pembangunan kesehatan di
Kota ........ sangatlah penting dalam rangka untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Kota ........ yang optimal, dan
untuk mencapai keinginan tersebut diperlukan visi dan misi
dalam pembangunan kesehatan di Kota .........
2. Misi
Untuk mewujudkan visi yang ingin dicapai tersubut
dilakukan melalui beberapa misi yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas ........ yang terdiri dari :
a. Memenuhi pengembangan SDM yang ikhlas dan
berdedikasi serta bermutu dalam pelayanan Kesehatan
yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan.
b. Membangun profesionalisme dan memberikan pelayanan
kesehatan yang optimal baik individu, keluarga dan
masyarakat.
c. Mendorong kemandirian perilaku sehat bagi bagi
masyarakat serta meningkatkan peran aktif masyarakat
mewujudkan lingkungan yang sehat.
d. Membangun karakter dan menanamkan nilai nilai
organisasi pada seluruh staf puskesmas dan jajarannya.
3
standar;
1. Mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien dan
petugas;
2. Meningkatkan kompetensi petugas;
3. Menerapkan sitem manajemen mutu akreditasi.
Visi , misi dan kebijakan mutu yang telah ditetapkan
diharapkan mampu untuk memenuhi tujuan dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas.
Puskesmas ........ juga menerapkan nilai-nilai organisasi in
yaitu “THE WINNERS “ dengan penjelasan :
1. TogeTHErness yang berarti bersama-sama dalam
pelaksanaan pembanguan kesehatan di Kota ........,
2. Wise yang berarti Bijaksana dalam berbuat dan bekerja di
dalam melaksanakan tugas,
3. Integrity yang berarti mempunyai tanggung jawab yang tinggi
dalam bertugas yang diemban atau diberikan,
4
mendekatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah kerja dengan
mendatangi keluarga.
5
Selama periode 2021-2026, Puskesmas ........ dituntut lebih
responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-
perubahan baik di tingkat lokal, regional dan nasional, maupun
internasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu
memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi
ke depan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan
menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu, perlu diantisipasi dengan
perencanaan yang matang dan komprehensif sehingga arah
pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Memperhatikan isu–isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
menuju good governance and clean government sehingga akan
berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan
isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kota ........
pada tahun 2021-2026 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan
dan isu pembangunan provinsi dan nasional. Secara umum, isu-isu
yang menjadi landasan dalam perumusan strategi dalam
penyusunan program dan kegiatan dalam periode 2021-2026 adalah
sebagai berikut:
1. AKI
6
keterlambatan mengenali tanda bahaya karena tidak mengetahui
kehamilannya berisiko tinggi, terlambat mencapai fasilitas
kesehatan karena masalah tradisi/kepercayaan dalam keluarga
sehingga terlambat mengambil keputusan.
Masih rendahnya status kesehatan, pendidikan kesehatan
reproduksi dan gizi wanita dan remaja sehingga mutu kesehatan ibu
sebelum dan saat hamil tidak optimal.
7
Dalam pelaksanaannya, diketahui bahwa sebenarnya perlu
keterlibatan berbagai pihak untuk mencapai tujuan penurunan
jumlah kematian ibu.
Pemahaman masyarakat, bahwa kehamilan bukan hanya urusan
suami-istri, tetapi juga ada keterlibatan dan peran keluarga,
masyarakat, juga pemerintah untuk memastikan kehamilan berjalan
dengan sehat. Selain itu, sudah semestinya kehamilan dipandang
bukan sekedar sebagai sesuatu yang alamiah, melainkan sesuatu
yang istimewa, sehingga memerlukan perhatian semua pihak karena
merupakan awal pembentukan generasi emas di masa akan datang.
Komunikasi, Informasi, juga Edukasi (KIE) kepada masyarakat untuk
mengubah paradigma tentang kehamilan, dari paradigma lama
menjadi paradigma baru. untuk mencegah 3 T (Terlambat dalam
mencapai fasilitas; Terlambat mendapatkan pertolongan,
dan Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan)
dan 4 T (Terlalu muda; Terlalu tua; Terlalu sering melahirkan;
dan Terlalu banyak) sebagai faktor yang berpengaruh dalam
menyebabkan tingginya jumlah kematian ibu di Kota .........
2. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) mencerminkan derajat kesehatan
masyarakat yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan hidup pada
saat lahir. AKB yaitu jumlah kematian bayi (usia 0-11 bulan) per 1.000
kelahiran hidup. Capaian Kinerja Indikator Angka Kematian Bayi (AKB)
pada tahun 2020 adalah 0 kasus
3. Prevalensi stunting
8
Stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua
tahun) menunjukkan persentase banyaknya anak baduta (bawah dua
tahun) yang mengalami stunting (tumbuh pendek dan sangat pendek)
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan anak baduta (bawah dua tahun)
pada tahun yang sama.
Faktor utama masalah stunting disebabkan oleh karena:
a. Kurangnya asupan gizi sejak janin masih dalam kandungan (masa
kehamilan), baru lahir, sampai anak berusia dua tahun;
b. Riwayat Ibu hamil KEK (kurang energi kronis);
c. Ibu hamil Anemia;
d. Anemia pada waktu remaja;
e. Anak tidak mendapatkan ASI Eksklusif;
f. Infeksi kecacingan pada anak;
g. Pola asuh orang tua;
h. Faktor sosial ekonomi keluarga; dan
i. Sanitasi dan air bersih.
j. Adanya pandemic pada tahun 2020 yang menyebabkan kegiatan
posyandu dilakukan dengan kunjungan kerumah rumah oleh kader.
Karena kondisi ini kader hanya membawa perlengkapan yang
menungkinkan dibawa dan ringan sehingga besar kemungkinan salah
dalam pengukuran, selain itu kondisi sarpras yang rusak akibat dibawa
kemana mana juga memungkinkan salah dalam pengukuran.
9
b. Angka kesakitan Demam Berdarah masih ada, karena
iklim yang tidak stabil dan curah hujan yang banyak
merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes
aegypti serta tidak maksimalnya kegiatan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN).
c. Penemuan infeksi HIV dan AIDS tiap tahun cenderung
meningkat disebabkan upaya penemuan dan pencarian
kasus yang semakin intensif melalui VCT di Rumah Sakit.
d. Penyakit tidak menular (penyakit degenaratif) juga
menjadi masalah kesehatan dam salah satu penyebab
kematian diantaranya adalah Diabetes melitus (DM),
kardiovaskuler kematian diantaranya adalah kanker
(keganasan) cenderung meningkat, hal ini disebabkan pola
hidup masyarakat yang sudah berubah. Upaya yang
dilakukan adalah perlu peningkatan upaya preventif dan
promotive seiring dengan upaya kuratif dan rehabiliatif.
e. Angka harapan Hidup kota ........ 63,5
2. Ketenagaan
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat,
namun kebutuhan dan pemerataan distribusi belum
terpenuhi. Kualitas tenaga juga masih rendah. Masalah
kurangnya tenaga kesehatan baik jumlah, jenis dan distribusi
menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
10
11
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PUSKESMAS
12
b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat
c. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit serta
pengelolaan kedaruratan dengan sasaran Meningkatnya
pencegahan dan pengendalian penyakit serta pengelolaan
kedaruratan
d. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan
sasaran Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
dan Terjaminnya pembiayaan kesehatan
e. Peningkatan sumber daya manusia kesehatan dengan
sasaran Meningkatnya sumber daya manusia kesehatan
13
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
14
e. Penguatan layanan penunjang Puskesmas
f. Penyediaan layanan BLUD dan penunjang pelayanan
15
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
68
1.2.1 Program Kegiatan yang mendukung Rencana Strategis
Puskesmas
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan
UKP
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
b. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
c. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
d. Pelayanan Kesehatan Balita
e. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
f. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
g. Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
h. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
i. Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Terdampak Krisis
Kesehatan Bencana dan/Atau Berpotensi Bencana
j. upaya pengurangan Risiko Krisis Kesehatan dan Pasca
Krisis Kesehatan
k. Investigasi awal kejadian diharapkan (Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi dan Pemberian Obat Massal)
l. Surveilans Kesehatan
m.Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak
Menular
n. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB
o. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko Terinfeksi
HIV
p. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
q. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
r. Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk pada kondisi
Kejadian Luar Biasa (KLB)
s. Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA
t. Pelayanan Kesehatan Orang denga Gangguan Jiwa Berat
69
u. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Masalah Kesehatan
Jiwa (ODMK)
v. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
w.Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
70
e. Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan
(Laboratorium)
71
c. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
d. Penyediaan Barang dan Pengadaan
e. Penyediaan Komponen Intalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
72
BAB VI
PENUTUP
73
politis yang tinggi dari Pemerintah Daerah. Oleh karena itu sebagai
pelaku pembangunan kesehatan, seluruh tenaga kesehatan yang ada
di Kabupaten Pasaman Barat diharapkan dapat memahami secara
sungguh-sungguh Renstra ini, sehingga penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dapat mempercepat
terwujudnya visi tersebut. Kami haturkan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terkait dalam
penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Paraman Ampalu
kabupaten Pasaman Barat periode 2021-2026.
Demikian Renstra ini disusun semoga dapat dijadikan acuan
bagi seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan
dapat tercapai tujuan pembangunan daerah kabupaten Pasaman
Barat
Efriza Destineldi
74