PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-undang No. 36
Tahun 2009 dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan
tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan yang diwujudkan dalam bentuk dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, sebagai pedoman bagi SKPD dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.
Rencana Strategis Puskesmas disusun berdasarkan Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan sebagai dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei disusun sesuai tugas
& fungsi Puskesmas serta berpedoman kepada RPJMD dan Renstra Dinkes
Kesehatan Kabupaten Katingan.
Proses penyusunan Renstra UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei dimulai
dengan merumuskan strategi dan kebijakan jangka menengah Puskesmas guna
mencapai target kinerja program prioritas dan pencapaian RPJMD dan Renstra
Dinas Kesehatan serta merumuskan rencana program, kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun.
Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan akan
lebih terencana, lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik dalam
kualitas maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan dan
harapan masyarakat pada umumnya
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
landasan hukum.
Bab II Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei
Bab ini berisi tentang struktur organisasi, susunan kepegawaiandan
kelengkapan, tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas Tumbang
Kajamei serta upaya kesehatan yang dilaksanakan.
Bab III Gambaran Pelayanan UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas, kinerja
pelayanan kesehatan (capaian indikator SPM bidang Kesehatan)
dan status kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tumbang
Kajamei.
Bab IV Isu-Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal, peluang
eksternal, peluang internal serta rumusan permasalahan strategis
A. STRUKTUR ORGANISASI
Peraturan Bupati Katingan Nomor 27 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Katingan, disebutkan bahwa Susunan Organisasi Puskemas terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Pelaksana Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
4. Pelaksana Unit Promosi Kesehatan
5. Pelaksana Unit Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana
6. Pelaksana Unit Kesehatan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat
7. Puskesmas Pembantu
7. Puskesmas Pembantu :
Membantu melakukan kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil.
D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari
sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Upaya Kesehatan Esential
Upaya kesehatan esential adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini
harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
Renstra Puskesmas Tumbang Kajamei 2019-2023 | 12
c. Pelayanan KIA-KB;
d. Pelayanan Gizi;
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P);
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan
disesuaikan dengan kemampuan yang ada di UPTD Puskesmas Tumbang
Kajamei meliputi :
a. Kesehatan Jiwa;
b. Kesehatan Lansia;
c. Kesehatan Posbindu dan PTM;
Upaya laboratorium medis dan upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk
pilihan karena kedua upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap
upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas.
A. GAMBARAN UMUM
1. Kondisi Umum
Kecamatan Bukit Raya merupakan salah satu Kecamatan dari 13
Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Katingan. Kecamatan Bukit Raya
adalah Kecamatan hasil pemekaran yang diresmikan pada tanggal 27 Nopember
2007 oleh Bupati Katingan dengan Kecamatan Katingan Hulu sebagai
Kecamatan Induknya. Kecamatan Bukit Raya berada di Ujung sebelah
Utara/Hulu Kabupaten Katingan. Secara geografis Desa yang berada di
Kecamatan Bukit Raya semua terletak di pinggir sungai Katingan, dari bagian
paling hulu yakni Desa Tumbang Kaburai hingga bagian paling hilir yaitu Desa
Tumbang Kataei, sehingga Akses transportasi yang digunakan menggunakan
Transportasi Air dengan perjalanan Desa Terjauh menempuh waktu ± 4 – 5 Jam.
Kecamatan Bukit Raya memiliki keterbatasan Akses baik Akses Komunikasi
maupun Transportasi yang mengakibatkan Kecamatan Bukit Raya masuk ke
dalam Kategori Kecamatan Sangat Terpencil.
Luas wilayah Kecamatan Bukit Raya adalah 829 km2 dengan batas
wilayah kecamatan adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Propinsi Kalimantan Barat
b. Sebelah Timur : Propinsi Kalimantan Barat
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Katingan Hulu
d. Sebelah Barat : Kabupaten Seruyan
1. Cakupan K1 100
2. Cakupan K4 100
b. Imunisasi
No Indikator Target (%)
c. ISPA-Pneumonia
No Indikator Target (%)
1. Cakupan penemuan pneumonia dan 100
pneumonia balita
2. Cakupan kunjungan rumah dan respon 100
kesehatan masyarakat penderita terduga
pneumonia
3. Cakupan pemeriksaan (pengambilan dan 100
pengiriman spesimen) penderita terduga
pneumonia
4. Cakupan kasus pneumonia pada balita yang 100
diobati sesuai standar
e. TBC
No Indikator Target (%)
f. DBD
No Indikator Target (%)
g. Malaria
No Indikator Target (%)
h. Hipertensi
No Indikator Target (%)
Faktor DM di Posbindu
g. PKPR
No Indikator Target (%)
A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Puskesmas Tumbang
Kajamei terdapat beberapa kendala, antara lain :
1. Kendala Eksternal
a. Adanya potensi bencana alam berupa banjir yang terjadi hampir di setiap
tahun, hal ini di sebabkan karena sebagian besar desa dan pemukiman
masyarakat berada disekitar bantaran sungai kahayan yang semakin tahun
semakin dangkal karena kegiatan pertambangan emas yang di lakukan
masyarakat disepanjang sungai katingan.
b. Adanya penyakit yang berpotensi wabah dan daerah endemis penyakit Masih
ditemukannya kasus demam berdarah dan malaria di wilayah Kabupaten
Katingan dan mobilitas penduduk pendatang yang tinggi dapat mempercepat
sebaran penyakit menular.
c. Masih rendahnya kunjungan balita ke posyandu yang mengakibatkan kurang
terpantaunya status gizi balita di desa secara keseluruhan. Hal ini dapat
berakibat adanya gizi kurang maupun gizi buruk yang tidak terdeteksi dan
tidak tertangani.
d. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dengan status ekonomi menengah ke bawah masih
rendah terutama kebiasaan cuci tangan dengan sabun, kebiasaan merokok,
dan rendahnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
e. Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan baik untuk menggunakan
jamban sehat, maupun untuk pengelolaan pembuangan sampah dan limbah
yang tergambar dari belum adanya desa ODF.
f. Masih adanya budaya/mitos/kepercayaan yang menghambat program
kesehatan misalnya persalinan tidak di sarana kesehatan, menolak
imunisasi, menolak menyusui, pantang makanan tertentu baik bagi ibu hamil
2. Kendala Internal
a. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung serta jumlah
tenaga administrasi belum terpenuhi sehingga masih banyaknya rangkap
tugas.
b. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan belum jelas
sehingga belum terlaksana dengan baik dan laporan kegiatan belum
menghasilkan data yang akurat.
c. Sistem informasi kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan masih
belum optimal terutama akses informasi, ketepatan, akurasi, kelengkapan
yang berkaitan dengan lintas sektor.
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan kesehatan yaitu :
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa fakir
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, ayat (2) menyebutkan
bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan, ayat (3) Negara bertanggung jawab atas
Renstra Puskesmas Tumbang Kajamei 2019-2023 | 28
penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak. Berkaitan dengan Undang-
Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pasal
14 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap mendaftarkan
penerima bantuan iuran sebagai peserta kepada badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa penerima bantuan iuran sebagaimana
dimaksud ayat (1) adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peraturan
perundangan tersebut merupakan peluang untuk mengembangkan sistem
pembiayaan pemeliharaan kesehatan.
b. Perundangan yang terkait dengan kewenangan pemerintah daerah terhadap
bidang kesehatan yaitu : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah pasal 13 ayat (1) e, yang menyebutkan bahwa
penanganan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang
menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah terutama pasal 2 ayat (3), bahwa Perimbangan Keuangan antara
pemerintah dan pemerintahan daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas desentralisasi,
dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Kemudian dalam pelaksanaan kedua
undang-undang tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan Puskesmas dalam
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
d. Terdapat komitmen global, regional, nasional yang menyangkut masalah
kesehatan, mewajibkan pemerintah memberi perhatian terhadap pemecahan
masalah kesehatan. Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals-MDGs) bertujuan mengatasi delapan tantangan utama pembangunan,
tiga diantaranya adalah masalah kesehatan yaitu : 1. penurunan angka
Renstra Puskesmas Tumbang Kajamei 2019-2023 | 29
kematian anak, 2. peningkatan kesehatan ibu, dan 3. Upaya menghentikan
penyebaran terhadap penyakit (khususnya HIV/AIDS, malaria, Tuberculosis
dan penyakit lainnya). Komitmen global terhadap dunia bebas penyakit polio.
Badan Kesehatan Dunia (WHO,1988) mencanangkan program eradikasi
polio ( The Global Polio Eradication initiative. Komitmen pemerintah terhadap
pembangunan kesehatan diimplementasikan pada pelaksanaan
pembangunan nasional dengan menggunakan konsep paradigma sehat yang
dicanangkan oleh Presiden RI pada bulan Maret 1999 sebagai ”Gerakan
Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan”. Paradigma sehat merupakan
cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor
yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan,
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan
orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara makro berarti bahwa
pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya di bidang
kesehatan minimal memberikan sumbangan dalam pengembangan
lingkungan dan perilaku sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan
kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik dan
mencukupi.
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai dengan
perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya
kesehatan masyarakat.
c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis dan jumlahnya.
d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan baik melalui Pemerintah Kabupaten Katingan
(APBD, Jamkesda ), Pemerintah Pusat (DAK, BOK, Jampersal).
C. RUMUSAN PERMASALAHAN
Dari hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di
Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi di UPTD Puskesmas Tumbang
Kajamei adalah :
1. Meskipun pada tahun 2018 tidak ditemukan adanya kematian ibu, namun masih
tetap menjadi persoalan utama sebab angka kematian ibu di tingkat kabupaten
masih sangat tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kematian ibu lebih
banyak disebabkan oleh penyakit yang bukan akibat langsung kehamilan namun
telah ada sebelum kehamilan. Ini perlu mendapat perhatian bagi pemberi
pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam penapisan resiko yang ada bukan saja
yang berkaitan langsung dengan kehamilannya namun juga terhadap penyakit
penyerta lainnya yang diderita. Permasalahan lain yang juga dapat berpotensi
menimbulkan kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan
keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik selama masa
kehamilan, persalinan maupun nifas
2. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih tinggi.
Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang membawa penyakit
DBD, malaria, HIV/AIDS. Disisi lain angka kesakitan dan kematian pada
beberapa penyakit tidak menular dan degeneratif seperti HT, DM, kardiovaskular,
cenderung mengalami peningkatan.
3. Kesadaran masyarakat khususnya ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke
Posyandu masih sangat rendah. Rendahnya cakupan kunjungan balita ini dapat
berakibat tidak terpantaunya status gizi balita secara keseluruhan yang dapat
berdampak adanya kasus balita dengan gizi buruk maupun gizi kurang yang tidak
terdeteksi dan tidak tertangani.
4. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat masih
rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga, cakupan
sarana pembuangan air limbah (SPAL) masih rendah.
Renstra Puskesmas Tumbang Kajamei 2019-2023 | 31
5. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah.
Kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air.
besar belum membudaya, kebiasaan merokok masih tinggi, perilaku pemberian
ASI eksklusif pada bayi masih rendah.
6. Masih ditemukannya masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan.
7. Partisipasi/peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan masih
rendah diantaranya posyandu. Motivasi masyarakat sebagai kader posyandu
masih sangat rendah serta belum adanya regenerasi kader posyandu.
8. Pelaksanaan upaya promosi kesehatan belum optimal terutama yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dikarenakan sarana media penyuluh
yang belum memadai sehingga kurang menarik minat masyarakat untuk
mengikuti kegiatan.
9. Sistem penganggaran belum optimal karena turunnya anggaran yang tidak pada
awal tahun sehingga menyulitkan dalam administrasi dan kelengkapannya.
Dalam penganggaran terkadang belum sepenuhnya sesuai dengan prioritas
program, ada beberapa program penting yang belum teranggarkan sehingga
tidak dapat terlaksana dengan baik.
A. VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan
ke depan UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei diarahkan agar dapat berkarya
secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan
pertama masyarakat. Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan
dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan
masalah kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi UPTD Puskesmas
Tumbang Kajamei yaitu “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas
dikecamatan bukit raya”. Yang dimaksud dengan berkualitas adalah menjadikan
UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei menjadi puskesmas yang terdepan, dapat
dipercaya dan menjaga kerahasiaan pengguna puskesmas dan mampu
berkreasi, menciptakan hal-hal baru yang positif di bidang kesehatan
B. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya
misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh
karyawan UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei dan pihak lain yang
berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas dan mengetahui program-
program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang. Misi
UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan sepenuh hati,bermutu dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat dengan daya yang miliki.
2. Menjadi pusat pelayanan dan pusat informasi kesehatan bagi masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi. Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh puskesmas secara umum adalah mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Adapun tujuan khususnya adalah :
Tujuan Puskesmas adalah :
1. Memberikan informasi yang benar,tepat,jelas,dan mudah dipahami kepada
pelanggan
2. Memberikan pelayanan kesehatan secara akurat,tanggap,dan efesien demi
meningkatkan derajat kesehatan yang megayomi dan melindungi masyarakat
secara umum
3. Menjalin kerjasama dengan masyarakat dan bidang terkait demi mewujudkan
peningkatan derajat kesehatan
4. Mewujudkan masyarakat agar sadar, mau,dan mampu untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat
D. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei. Sasaran
merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus
bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, UPTD Puskesmas Tumbang Kajamei
menetapkan sasaran sebagai berikut:
Renstra Puskesmas Tumbang Kajamei 2019-2023 | 34
1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
2. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam
rangka mengatasi masalah kesehatan.
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.
5. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang bermutu dan merata.
6. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan di
Puskesmas melalui pengembangan dan implementasi regulasi dan
pengembangan profesionalisme.
7. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat untuk
pemanfaatan pengambilan keputusan.
8. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja.
E. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan
dilaksanakan pada priode 2019-2023 adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis
masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, dan
peningkatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Pengembangan pengelolaan air minum/bersih, pembuangan air limbah,
jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis
masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian makanan
tambahan dan suplemen (vitamin) dan peningkatan keluarga sadar gizi.
5. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber daya manusia
kesehatan di pelayanan kesehatan.
6. Meningkatkan manajemen puskesmas.
F. KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk
program dan kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Kebijakan tersebut adalah:
1. Peningkatan kegiatan promosi kesehatan melalui peningkatan kesadaran
masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan sehat
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TUPM, TTU dan institusi.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui pendampingan
dalam pengembangan UKBM.
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada
siswa sekolah.
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada
Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Perbaikan/rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
10. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
11. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
12. Pendampingan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan.
Renstra Puskesmas Tumbang Kajamei 2019-2023 | 36
13. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT, vitamin
pada balita, ibu hamil dan ibu nifas.
14. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam membiasakan
konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan pertumbuhan balita,
pemberian ASI eksklusif, penggunaan garam yodium dan suplemen zat gizi.
15. Peningkatan kegiatan surveilans sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular.
16. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di tingkat Kecamatan.
17. Peningkatan manajemen Puskesmas (Perencenaan, Pelaksanaan,
Penilaian/Evaluasi) dan kualitas informasi kesehatan.