Anda di halaman 1dari 42

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TABANAN

NOMOR : ……. TAHUN 2018


TANGGAL : ……, …………, 2018
TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (UPT PUSKESMAS) X TAHUN 2019-2024

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah termasuk pembangunan di bidang
kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas yang
selanjutnya disebut dengan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT
Puskesmas) merupakan penanggungjawab upaya kesehatan untuk jenjang tingkat
pertama.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka perlu
ditunjang oleh manajemen UPT Puskesmas yang baik yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dimana
dalam fungsi perencanaan tersebut, UPT Puskesmas harus membuat Rencana Tahunan
dan Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis atau Renstra) meliputi rencana
kegiatan, tujuan sasaran serta kebutuhan biaya dan penganggarannya.
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan
pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran
berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan
hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses

5
pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki,
mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang
tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian,
instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
UPT Puskesmas merupakan instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga UPT Puskesmas juga
dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan
admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh UPT
Puskesmas adalah adanya Rencana Strategis Bisnis (RSB).

1.2 Sejarah UPT Puskesmas


UPT Puskesmas X mulai berdiri tahun …… dan diberi nama Puskesmas X
yang selanjutnya berubah menjadi UPT Puskesmas X. Dan pada tahun 2019 berubah
menjadi UPT Puskesmas X sampai sekarang.

1.3 Maksud dan Tujuan


Rencana Strategis Bisnis (RSB) ini disusun dengan maksud dan tujuan adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai dokumen 5
tahunan dari unit kerja OPD yang akan menerapkan PPK-BLUD.
2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi UPT Puskesmas dan sekaligus memahami
arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi UPT
Puskesmas, yang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan dan RPJMP Kabupaten Tabanan.
3. Tersedianya acuan bagi UPT Puskesmas untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian (P1,P2,P3) program dan kegiatan tahunan yang terkait dengan

6
pembiayaan baik yang bersumber dari pendapatan UPT Puskesmas, APBD, Hibah
maupun sumber lainnya yang sah.
4. Tersedianya satu tolak ukur untuk mengukur pencapaian kinerja tahunan UPT
Puskesmas, sesuai dengan arah kebijakan operasional BLUD.

1.4 Dasar Hukum


1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang– Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang – Undang Nomor 36Tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan d
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 20….. tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor …… an Pengawasan
Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
15. Tahun ……. tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor …… Tahun ……. tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan.

7
17. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Nomor ………
tentang Pembentukan Tim Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Tabanan.

1.5 Hubungan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Dengan Dokumen Lainnya


UPT Puskesmas adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten, oleh karenanya RSB yang disusun harus mengacu kepada Rencana
Strategis Dinas KesehatanKabupaten Tabanan dan RPJMP Kabupaten Tabanan.

1.6 Sistematika Penulisan


Penyusunan Dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) pada UPT Puskesmas X
ini terdiri dari delapan (8) bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Sejarah UPT Puskesmas,
Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Hubungan Rencana Strategis
Bisnis (RSB) dengan Dokumen lainnya, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Gambaran Umum UPT Puskesmas, yang meliputi Kedudukan dan


Fungsi UPT Puskesmas, Organisasi UPT Puskesmas, Kondisi
Geografis, Kondisi Demografi, Keadaan Sumber Daya, Derajat
Kesehatan, Upaya Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas dan
Pencapaian Kinerja 2 Tahun Terakhir.

Bab III Isu Strategis dan Analisa Lingkungan, yang meliputi Isu Strategis, serta
Analisa Lingkungan baik internal maupun eksternal.

Bab IV Visi, Misi, Moto, dan Kebijakan, yang meliputi Visi UPT Puskesmas
X, Misi UPT Puskesmas X, Moto UPT Puskesmas X, Strategi dan
Kebijakan dalam mencapai visi dan misi UPT Puskesmas.

Bab V Gambaran Rencana Lima Tahunan, yang meliputi Rencana Program,


Kegiatan dan Indikator Kinerja, dan Rencana Pencapaian Progam Lima
Tahunan UPT Puskesmas, Rencana Pembiayaan Program Lima
Tahunan UPT Puskesmas, Penanggung Jawab Program, dan Prosedur
Pelaksanaan.

Bab VI Proyeksi Keuangan Lima Tahunan, yang memuat Proyeksi Arus


Kas/Anggaran, Proyeksi Neraca dan Proyeksi Laporan

8
Operasional/Aktifitas.

Matriks, yang menggambarkan tentang Matriks Rencana Program Lima


Bab VII Tahunan, Matriks Rencana Pembiayaan Lima Tahunan, Matriks
Proyeksi Arus Kas/Anggaran, Matriks Proyeksi Neraca, dan Matriks
Proyeksi Laporan Operasional Anggaran pada UPT Puskesmas X
periode Tahun 2019 – 2024.

Penutup.
Bab VIII

9
BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS

2.1. Kedudukan dan Fungsi UPT Puskesmas


Bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem
kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Penyelenggaraan Pusat
Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat
masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial nasional. Untuk itu diperlukan
adanya kebijakan dan langkah-langkah strategi yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan UPT Puskesmas. Hal ini yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2.1.1 Kedudukan UPT Puskesmas
Kedudukan UPT Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten dan Sistem Pemerintahan
Daerah :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan UPT Puskesmas X dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung
jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat wilayah kerja UPT Puskesmas X.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten
Kedudukan UPT Puskesmas X dalam Sistem Kesehatan Daerah adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan Kabupaten Tabanan di wilayah kerja UPT Puskesmas.
3. Sistem Pemerintahan Daerah
Kedudukan UPT Puskesmas X dalam Sistem Pemerintahan Daerah adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan yang
merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan bidang
kesehatan di tingkat Kecamatan X.

10
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja UPT Puskesmas X terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan dan
poliklinik. Kedudukan UPT Puskesmas X diantara berbagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja
UPT Puskesmas X terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis
dan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Pos
Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan UPT Puskesmas X diantara
berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat
adalah sebagai Pembina.

2.1.1 Fungsi UPT Puskesmas


1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagai penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk:
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan;

11
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsinya Puskesmas berwenang untuk:
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya;
j. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
3. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.

2.2. Organisasi UPT Puskesmas


Sesuai dengan Perda Kabupaten Tabanan Nomor …….Tahun 2016, struktur
organisasi dari UPT Puskesmas X terdiri dari Kepala UPT dan Kasubbag Tata Usaha.
Namun dalam seminar yang membahas tentang pola tata kelola sebagai persiapan
menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD)
pada hari ……….. tanggal …………2018 di ruang Rapat Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan, disepakati bahwa struktur organisasi UPT Puskesmas X adalah sebagai
berikut :

12
1. Kepala UPT Puskesmas.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, yang membawahi:
a. Subbag/Sistem Informasi Puskesmas
b. Subbag/Kepegawaian
c. Subbag/Rumah tangga
d. Subbag/Keuangan
3. Koordinator/Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi:
a. Sub Koordinator /pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan lingkungan
c. Sub Koordinator /pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Sub Koordinator /pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Sub Koordinator /pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Sub Koordinator /pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Koordinator/Penanggungjawab UKM Pengembangan membawahi antara lain:
a. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan jiwa
b. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan olahraga
e. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan indera
f. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan lansia
g. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan kerja
h. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan lainnya
5. Koordinator/Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi
beberapa kegiatan, yaitu:
a. Sub Koordinator /pelayanan pemeriksaan umum
b. Sub Koordinator /pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Sub Koordinator /pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Sub Koordinator /pelayanan gawat darurat
e. Sub Koordinator /pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Sub Koordinator /pelayanan persalinan
g. Sub Koordinator /pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan
pelayanan rawat inap

13
h. Sub Koordinator /pelayanan kefarmasian
i. Sub Koordinator /pelayanan laboratorium
6. Koordinator/Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:
a. Sub Koordinator /Puskesmas Pembantu
b. Sub Koordinator /Puskesmas Keliling
c. Sub Koordinator /Bidan Desa/Poskesdes???
d. Sub Koordinator /Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

2.3. Kondisi Geografi


UPT Puskesmas X terletak sekitar …… kilometer dari Denpasar, …….
kilometer dari Tabanan, dan ……. kilometer dari Kecamatan X. Lokasi UPT
Puskesmas X menjadi sangat strategis/kurang strategis (alasannya)……..
UPT Puskesmas X didirikan tahun ......... adalah UPT Puskesmas yang berada
di wilayah Kecamatan X dengan luas wilayah kerja adalah ........ Km2 yang
meliputi ....... Desa dan .......... Dusun yaitu :
No Desa Jumlah Banjar
1. Desa A
2. Desa B
3. Desa C
4. Desa dst

Transportasi cukup dan semua desa dan banjar bisa dilalui kendaraan roda dua
dan roda empat dengan waktu tempuh dari UPT Puskesmas rata – rata .... menit. Batas
– batas wilayah kerja UPT Puskesmas adalah :

1. Sebelah Utara : …….


2. Sebelah Selatan : …...
3. Sebelah Timur : …….
4. Sebelah Barat : ……...
UPT Puskesmas X adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan yang memiliki pelayanan umum, pelayanan gigi dan mulut, pelayanan KIA-
KB, pelayanan lansia dan pelayanan farmasi. Program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan
hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan.

14
2.4. Kondisi Demografi
Pendududuk di wilayah kerja UPT Puskesmas X berjumlah ...... jiwa, dan
jumlah keluarga miskin yang dilayani ...... kepala keluarga, peserta JKN Non PBI ......
jiwa. Sektor pariwisata terus berkembang di wilayah kerja UPT Puskesmas X (Apakah
ini ada di wilayah Puskesmas X), sehingga ini merupakan salah satu potensi penting
dalam pengembangan UPT Puskesmas setelah nanti menjadi BLUD. Mulai sekarang
mulai dirintis kerjasama lintas sektoral, sehingga hubungan untuk potensi-potensi tadi
menjadi sangat penting.

2.5. Keadaan Sumber Daya


2.5.1 Tenaga
Jumlah sumber daya manusia UPT Puskesmas X tahun 2011 adalah sebanyak
…… orang yang terdiri dari dokter umum … orang, dokter gigi … orang,
Keperawatan …. orang, perawat gigi …. orang, Kebidanan…..orang, Sanitarian
….orang, apoteker… orang, asisten apoteker….orang, gizi…..orang Kesehatan
masyarakat…..orang, tenaga non kesehatan….orang
2.5.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
UPT Puskesmas X adalah UPT Puskesmas dengan jejaring pelayanan
pemerintah terdiri dari ….. Puskesmas Pembantu, …..Poskesdes/Polindes, dan
…. Unit Ambulance/Puskesmas Keliling.

2.5.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta.


Sebagai mitra pelayanan kesehatan terdiri dari … rumah sakit swasta, …..unit
klinik kesehatan swasta dan dokter praktek swasta……orang, perawat praktek
swasta…..orang, dan bidan praktek swasta sebanyak …..orang.

2.5.4 Usaha Kesehatan Bersama Masyarakat


Sesuai dengan Kedudukannya UPT Puskesmas X membina Usaha Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang terdiri dari …. Posyandu di
Banjar/Dusun yang tersebar di wilayah kerja UPT Puskesmas X dengan jumlah
kader posyandu ….. orang.

2.5.5 Dana

15
Kegiatan operasional UPT Puskesmas X ditunjang dengan pendanaan yang
bersumber dari APBD, APBN, Sumber-sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.

2.6. Derajat Kesehatan


Derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas X pada tahun
2017 semakin/cenderung…..bila dibandingkan dengan rata – rata Kabupaten Tabanan
maupun propinsi Bali, yaitu dengan Umur Harapan Hidup adalah ….. tahun, Angka
Kematian Bayi ….. per 1000 kelahiran hidup (…. orang) dan angka kematian ibu ….
(AKI : 1,69).

2.7 Upaya Kesehatan UPT Puskesmas


Untuk mencapai upaya pembangunan kesehatan melalui UPT Puskesmas, maka UPT
Puskesmas X menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya
kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.

2.7.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat esensial UPT Puskesmas X meliputi :
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

2.7.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat
yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di

16
masing-masing Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan yang ada di UPT
Puskesmas X adalah :
a. pelayanan kesehatan jiwa
b. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. pelayanan kesehatan olahraga
e. pelayanan kesehatan indera
f. pelayanan kesehatan lansia
g. pelayanan kesehatan kerja
h. pelayanan kesehatan lainnya

2.7.3 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan standar
prosedur operasional dan standar pelayanan. Upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama dilaksanakan dalam bentuk:
a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

2.7.4 Untuk melaksanakan upaya kesehatan, Puskesmas harus menyelenggarakan:


a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
d. pelayanan laboratorium.

2.7. Pencapaian Kinerja Dua Tahun Terakhir


Hasil pencapaian kinerja UPT Puskesmas X dapat diukur dari pencapaian
kinerja kegiatan tahun 2016 dan 2017, yang diperbandingkan dengan target dari
indikator kinerja Indonesia Sehat 2010 dan Permenkes Nomor 741 Tahun 2018 dan
Permenkesa Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan adalah sebagai berikut :

17
INDIKATOR/KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN
PROGRAM 2010 2008 2009
A. DERAJAT KESEHATAN
1. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 26 11,92 12
2. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 226 0 1,69
3. Umur rata-rata harapan hidup 72,4 72,4 72,4
B. KESEHATAN IBU, ANAK, KB
1. Kunjungan ibu hamil K-1 100 93,66 95,61
2. Kunjungan ibu hamil K-4 98 93,06 88,19
3. DO K1-K4 < 10 0,29 7,41
4. Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 20 12,97 13,3
5. Ibu Hamil Risti yang dirujuk 100 100 100
6. Kunjungan Neonatus 90 94,8 94,8
7. Persalinan oleh tenaga kesehatan 90 88,09 91,75
8. Kunjungan Bayi 90 88,56 90,8
9. BBLR yang ditangani 100 100 100
10. Peserta KB Baru 80 44,8 44,1
11. Peserta KB Aktif 70 80 87
C. IMUNISASI
1. Imunisasi bayi HB-0 95 89,77 93,7
2. Imunisasi bayi BCG 95 93,18 95,3
3. Imunisasi bayi HB-DPT 1 90 98,05 98,2
4. Imunisasi bayi HB-DPT 3 90 96,92 94,3
5. Imunisasi bayi Polio-4 90 97,24 94,3
6. Imunisasi bayi Campak 90 97,56 98,2
7. HB-DPT1 – Campak < 10 2,2 1,5
8. Desa Kelurahan UCI 100 100 100
9. Status T5 Ibu Hamil 90 100 100
10. BIAS SD Campak Kelas 1 100 100 100
11. BIAS SD DT kls 1, TT kls 2 & 3 100 100 100
12. Kejadian KIPI 0 0 0
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Balita terdaftar di posyandu dan mempunyai KMS 100 100 100
(K/S)
2. Balita datang nimbang ke Posyandu 1 bulan sekali 80 80,2 80,9
(D/S)
3. Balita yang naik beratbadannya setiap bulan di 80 73,5 75,6
Posyandu (N/D)
4. Balita yang BB nya berada dibawah garis merah <5 1,6 1,7
(BGM)
5. Balita Gizi kurang ditangani 100 100 100
6. Balita Gizi buruk ditangangi 100 100 100
7. Balita yang mendapat Vit A dosis tinggi 2 kali setahun 90 100 100
8. Keluarga Sadar Gizi 65 45,8
9. Ibu hamil yang diukur LILA nya 100 100 100
10. Ibu hamil KEK yang ditangani 100 100 100
11. Ibu Nifas yang mendapat Vit A 100 95 92,7
12. Ibu hamil minum tablet besi 90 tab 90 99,03 92,24
13. PMT Pemulihan Balita kurang gizi dari keluarga 100 100 100

18
miskin (Maskin)
E. PEMBERANTASANDANPENCEGAHAN
PENYAKITMENULAR (P2PM)
1. Desa /Kelurahan yang mengalami KLB tetangani < 24 100 100 100
jam
2. Desa/Kelurahan bebas rawan gizi 80 100 100
3. AFPrate per 100.000 penduduk umur < 15 th >1 0 0
4. Penemuan suspek TB Paru 80 13,04 25,5
5. Penemuan BTA + TB Paru 10 4,35 20,8
6. Kesembuhan TB Paru BTA + 85 100 100
7. Pemeriksa Kontak serumah penderita TB Paru BTA + 100 100 100
8. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS 100 100 100
9. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100
10. Balita dengan diare yang ditangani 100 100 100
11. Penderita malaria yang diobati 100 100 100
12. Penderita kusta yang RFT 100 100 100
13. Infeksi menular seksual diobati 100 100 100
14. Gigitan binatang penular rabies tertangani 100 100 100
F. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Institusi dibina 70 40,5 50,6
2. Rumah bangunan bebas jentik nyamuk aedes 95 93,8 95,8
3. Tempat umum (TTU/TPM) diawasi 85 81,2 86,3
4. TTU/TPM yang memenuhi syarat 85 84,7 88
5. Sarana air bersih perkotaan 100 100 100
6. Sarana air bersih pedesaan 90 100 100
7. Jamban keluarga perkotaan 93 100 100
8. Jamban keluarga pedesaan 83 90,1 95,6
9. SPAL perkotaan 93 63,9 70,1
10. SPAL pedesaan 83 53,9 57,8
11. Adanya unit klinik sanitasi UPT Puskesmas 1 0 0
G. PROMOSI KESEHATAN
1. Rumah tangga sehat (PHBS) 65 46,4 63,4
2. Bayi dengan ASI Eksklusif 80 57,7 60,0
3. Desa dengan garam yang beryodium baik 90 50,8 67,2
4. Posyandu dengan PURNAMA 40 100 100
5. Penyuluhan P3 NAFSA 15 13,6 19,4
6. Masyarakat dengan JPK pra bayar 65 14,4 42,5
7. Masyarakat miskin dengan JPK 100 100 100
H. PENGOBATAN DASAR
1. Utilisasi rawat jalan 15 83,6 94,92
2. Utilisasi rawat inap 1,5 0,4 0,31
I. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
1. Penjaringan siswa SD kls 1 Baru 100 100 100
2. Penjaringan siswa kls 1 SMP SMU/SMK baru 100 100 100
J. KESEHATAN USIA LANJUT
1. Pelayanan usia lanjut 70 44 47
2. UPT Puskesmas santun lansia 100 100 100
3. Desa dengan Posyandu Lansia 90 100 100
K. KESEHATAN JIWA

19
1. Pelayanan gangguan jiwa diUPT Puskesmas 15
L. PERAWATAN KESEHATAN
1. PerPuskesmas Ibu hamil risti 100 100 100
2. PerPuskesmas Neonatal risti 100 100 100
3. PerPuskesmas Balita risti 100 100 100
4. PerPuskesmas Penderita TB Paru BTA+ 100 100 100
M. KESEHATAN MULUT & GIGI
1. Utilisasi pelayanan gigi & mulut 3 1,4 1,84
2. Ibu hamil dengan pelayanan gigi & mulut yang ANC 80 48,7 48,7
di UPT Puskesmas
3. Desa binaan UKGMD 10 9,6 9,6
4. Ratio penambalan dan pencabutan 3:1 2,57:1 1,43:1
N. KESEHATAN MATA
1. Screaning penderita 10
2. Penemuan mata katarak 10
3. Penderita katarak tertangani 80
O. KESEHATAN KERJA
1. Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 80 14,4 11,5
P. REGISTRASI RAWAT JALAN
1. Pendaftaran rawat jalan di UPT Puskesmas dengan 100 45,6 100
SIK
2. Pengelolaan Rekam Medik 100 65,3 77,5
Q. FARMASI
1. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90 80,5 90,2
2. Ketersediaan Essential 100 90,4 95,2
3. Ketersediaan Obat generic 100 100 100
R. LABORATORIUM
1. Pelayanan Laboratorium sederhana 100 100 100
S. PENCATATAN & PELAPORAN
1. Keterpaduan laporan (SP2TP) 100 100 100
2. Ketepatan pengiriman laporan 100 80 90
T. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Kelola limbah medis sesuai standar 100 100 100
2. Kelola limbah non medis sesuai standar 100 100 100

BAB III
ISU STRATEGIS DAN ANALISA LINGKUNGAN

3.1 Isu Strategis

20
1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia belum sepenuhnya di jadikan investasi
dalam pengembangan bangsa.
2. Belum optimalnya arah pembangunan menuju Indonesia sehat dengan beberapa
indikator yaitu :
a. Lingkungan yang sehat belum sepenuhnya mendukung kehidupan setiap orang.
b. Masih banyak masyarakat belum berperilakau hidup bersih dan sehat.
c. Akses terhadap kesehatan yang bermutu masih kurang.
3. Derajat kesehatan masih jauh dari harapan yang mana masih tingginya angka
kematian ibu, kematian bayi dan rendahnya usia harapan hidup.
4. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit yaitu belum tuntasnya
masalah penyakit menular dan tidak menular munculpenyakit menular baru seperti
flu burung, rabies dan lain-lainnya.
5. Banyaknya faktor yang berpengaruh yang berdampak terhadap pembangunan
kesehatan seperti krisis ekonomi, social, budaya, perilaku tidak sehat, kurang
peduli terhadap kesehatan.
6. Kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan manusia perlu ditingkatkan baik
kompetensi maupun ratio penempatannya di masing – masing UPT Puskesmas.
7. Minimnya anggaran untuk menunjang operasional kegiatan UPT Puskesmas yang
tersedia dari Pemerintah Daerah sehingga sangat berpengaruh terhadap mutu
pelayanan.
8. Sistem pengelolaan keuangan dengan mekanisme APBD berpengaruh terhadap
azas kemanfaatan, baik terhadap pemberi pelayanan maupun yang menerima
pelayanan.

3.2 Analisa Lingkungan


Untuk mencapai visi dan misi UPT Puskesmas diperlukan kajian strategis dengan
analisa – analisa baik lingkungan internal maupun eksternal dan sejauh mana
pengaruhnya terhadap pencapaian kinerja UPT Puskesmas.

3.2.1 Faktor Internal : Kekuatan (Strenghts)


a. Kedudukan UPT Puskesmas yang jelas, baik dalam Sistem Kesehatan
Nasional maupun dalam Sistem Kesehatan Kabupaten.
b. Jumlah tenaga yang cukup.

21
c. Geografi wilayah kerja terjangkau.
d. Adanya dasar hukum sebagai landasan kerja (Peraturan daerah,
PeraturanMenteri, atau Prosedur tetap).
e. Adanya uraian tegas dan tupoksi yang jelas.
f. Komitmen petugas yang tinggi untuk peningkatan kinerja.

3.2.2 Faktor Internal : Kelemahan (Weaknesses)


a. Jenis dan kompetensi tenaga belum memadai.
b. Pencapaian target kinerja untuk semua program belum merata.
c. Performance fisik rawat jalan kurang.
d. Managemen perencanaan masih top down.
e. Managemen keuangan masih pola tradisional.
f. Dukungan biaya/dana APBD II yang belum mencukupi.
g. Sistem informasi Kesehatan yang berbasis computer belum optimal.
h. Koordinasi Lintas Program belum optimal.
i. Kurangnya sarana dan prasarana non medis (ATK, Barang cetak).
j. Sistem reward maupun punishment belum terukur sesuai standar
(Remunerasi).

3.2.3 Faktor Eksternal : Peluang (opportunities)


a. Adanya komitmen yang tinggi dari Pimpinan (Stake holders) untuk
pembangunan kesehatan.
b. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan baik untuk masyarakat miskin
maupun masyarakat umum non maskin dari pemegang kebijakan baik
tingkat Pusat dan Daerah.
c. Adanya Dasar Hukum untuk menuju sistem manajemen keuangan modern
(PPK-BLUD) yaitu Permendagri 61/2007.

d. Utilisasi rawat jalan yang semakin meningkat.


e. Tingginya tuntutan masyarakat akan hak pelayanan kesehatan yang
bermutu.

22
3.2.4 Faktor Eksternal : Ancaman (Threats)
a. Masih terjadinya krisis multi dimensi.
b. Dampak globalisasi mendukung rivalisasi yang tidak sehat.
c. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang sehat belum optimal.
d. Berubahnya pola penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular.

BAB IV
VISI, MISI, MOTO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi UPT Puskesmas X

23
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh UPT Puskesmas adalah
terwujudnya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010.Kecamatan
sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang hidup di
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup masyarakatnya yang juga sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya dengan mendapatkan
pelayanan yang bermutu, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Visi merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dimasa depan yang secara
sadar harus terwujud dalam kurun waktu tertentu.Adapun visi dariUPT Puskesmas
Xadalah “Masyarakat X Sehat dan Mandiri 2015 berdasarkan Tri Hita Karana”.

4.2 Misi UPT Puskesmas X


Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus ada, apa yang
harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Misi UPT Puskesmas X adalah :
a. Meningkatan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Mendorong pembangunan berwawasan kesehatan berdasarkan Tri Hita Karana
d. Mendorong dan meningkatkan penyediaan sumberdaya kesehatan yang memadai
di tingkat UPT Puskesmas.
e. Perbaikan system informasi dan manajemen di tingkat UPT Puskesmas.
f. Meningkatkan motivasi, penampilan dan kesejahteraan staf.

4.3 Motto UPT Puskesmas X


Dalam rangka mendorong dan memberikan semangat untuk meningkatkan
kinerja pelayanan, UPT Puskesmas Xberpedoman pada Motto yaitu melayani dengan
“PASTI (Peduli, Akurat, Sejuk, Transparan dan Inovatif)”.

P : Peduli yaitu dalam menjalankan program-programnya selalu


mengedepankan kepentingan masyarakat. Semua program melibatkan
langsung masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan mempunyai rasa
memiliki dan peduli, dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
A : Akurat yaitu program–program UPT Puskesmas X, akurat dalam arti tepat

24
sasaran, tepat implementasinya, sehingga benar-benar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
S : Sejuk yaitu dalam setiap program, dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh
petugas dan melibatkan masyarakat sehingga akan terjalin suasana
kekeluargaan yang sejuk, saling mengayomi saling bersinergi mencapai
tujuan.
T : Transparan yaitu setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas X,
dilakukan secara bersama-sama melibatkan masyarakat, dan dalam system
manajemennya pun senantiasa mengedepankan asas transparansi, dan
melaksanakan kegiatan keuangan yang jujur dan bersih.
I : Inovatif yaitu secara terus menerus melaksanakan program-program inovatif
atau terobosan baru, sehingga sinkronisasi program di UPT Puskesmas
menjadi up to date atau terkini sesuai perkembangan jaman.

4.4 Strategi
UPT Puskesmas X sebagai pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Kecamatan X, berdasarkan visi dan misinya mempunyai strategi dalam
periode 2011-2015 sebagai berikut :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan dengan optimalisasi pelayanan
Puskesmas keliling, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dengan tenaga bidan yang
ada di Desa.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik dari aspek Quality of care maupun
Quality of service.
3. Peningkatan sarana dan prasarana termasuk obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4. Memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan UPT Puskesmas.
5. Meningkatkan keterpaduan (program dan sektoral) untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya untuk memperoleh hasil yang optimal.
6. Meningkatkan upaya rujukan baik rujukan kesehatan perorangan maupun rujukan
kesehatan masyarakat.
7. Peningkatan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
8. Peningkatan Pembiayaan kesehatan dan Mekanisme Pengelolaannya.

25
Dalam melaksanakan strategi tersebut ada beberapa faktor sebagai kunci penentu
keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi UPT Puskesmas yaitu :
1. Komitmen untuk menumbuhkan dan membudayakan prinsip – prinsip dalam
pemberian pelayanan yang focus pada pelanggan.
2. Peningkatan professional SDM.
3. Pengembangan sarana prasarana.
4. Pengembangan jenis dan cakupan pelayanan.
5. Peningkatan pemasaran pelayanan UPT Puskesmas.
6. Pelayanan kesehatan bermutu dan unggul.
7. Komitmen tinggi, itikad moral, disiplin tinggi dalam mewujudkan kepuasan
pasien.
8. Penampilan rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien.
9. Tarif sesuai dengan unit cost.
10. Pengembangan standar operasional pelayanan.
11. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
12. Standar pembangian jasa pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
13. Pengembangan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga.

4.5 Kebijakan
Untuk tercapai visi dan misi UPT Puskesmas, tidak lepas dari kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan (RPJMD) Kabupaten Tabanan tahun 2008-2013,
sebagai berikut :
1. Menciptakan pelayanan kesehatan tingkat dasar yang prima dengan biaya
terjangkau.
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai dengan mengoptimalkan
jejaring UPT Puskesmas.
3. Melaksanakan Jaminan Pelayanan Kesehatan kepada sekelompok masyarakat
yang rentan ( JamPuskesmas, JPKM mandiri/subsidi, JKBM).
4. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
5. Mendorong dan meningkatkan kemitraan dengan pihak terkait.
6. Mendorong dan meningkatkan perilakau hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
menciptakan lingkungan yang sehat.

26
7. Meningkatkan upaya kesehatan UPT Puskesmas baik perorangan maupun
masyarakat.
8. Meningkatkan penampilan UPT Puskesmas dan jaringannya.
9. Meningkatkan kompotensi tenaga UPT Puskesmas.
10. Meningkatakan jumlah, jenis dan mutu obat serta perbekalan kesehatan.
11. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dengan pemanfaatan teknologi
informasi yang modern.
12. Meningkatkan system pembiayaan kesehatan.

BAB V
GAMBARAN RENCANA LIMA TAHUNAN

5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja


Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(Comprehensive Health Care Services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja

27
UPT Puskesmas X, dilaksanakan beberapa upaya kesehatan sebagai program kerja
(ada sekitar 13 program kerja) sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan indikator
kinerjanya yaitu :

5.1.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


a. Tujuan
1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian kesakitan (morbidity)
di kalangan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui.
2) Meningkatkan derajat kesehatan anak.
b. Kegiatan pokok
1) Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC).
2) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita.
3) Memberikan KIE tentang makanan, status gizi, dan mikronutrien
lainnya bagi ibu dan balita.
4) Memberikan pelayan KB kepada Pasangan Usia Subur (PUS).
5) Meningkatkan upaya rujukan bagi ibu dan balita risiko tinggi.
6) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa
nifas.
c. Indikator kinerja
1) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.
2) Persentase cakupan K4 ibu hamil.
3) Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
4) Persentase kunjungan neonatus.
5) Persentase cakupan kunjungan bayi.
6) Persentase penanganan Ibu dan balita risiko tinggi.

5.1.2 Program Keluarga Berencana (KB)


a. Tujuan
1) Menurunkan angka kelahiran.
2) Meningkatkan kesehatan ibu sehingga terwujud Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
b. Kegiatan pokok

28
1) Kegiatan Penyuluhan KB.
2) Menyediakan pelayanan alkon termasuk pelayanan efek samping KB.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan peserta KB baru.
2) Persentase cakupan peserta KB aktif.
3) Persentase cakupan kejadian komplikasi KB.
4) Persentase cakupan kegagalan KB.
5) Persentase cakupan kejadian Drop Out KB.
6) Persentase cakupan PUS maskin ber KB.
7) Persentase cakupan PUS 4 T ber KB.
8) Persentase cakupan PUS dengan penyakit kronis ber KB.
9) Persentase cakupan ibu pasca bersalin/Abortus ber KB.

5.1.3 Program Pemberantassan Penyakit Menular (P2M)


a. Tujuan
1) Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin.
2) Menangani sesuai standar penyakit menular.
b. Kegiatan pokok
1) Surveilan Epidemiologi.
2) Imunisasi dasar bayi dan anak sekolah (BIAS).
3) Pemberantasan Vector.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan AFP (Acute Flacid Paralisys).
2) Persentase cakupan CBS (Case Based Surveylans) campak.
3) Persentase cakupan ACD (Active Case Detection) dan PCD (Pasive
Case Detection).
4) Menurunnya angka kesakitan demam berdarah.
5) Persentase penemuan kasus dan angka kesembuhan.
6) Persentase kepadatan jentik pada masing-masing desa.
7) Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child Imunization).
8) Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam.
9) Persentase anak sekolah kelas 1 SD mendapatkan imunisasi booster
campak, DT, kelas 2-3 Booster TT.

29
5.1.4 Program Peningkatan Gizi
a. Tujuan
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui pemantauan status gizi (ibu
hamil, balita).
b. Kegiatan pokok
1) Penimbangan balita di Puskesmas dan posyandu (SKDN).
2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil.
3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil.
4) Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan maupun penyuluhan
pada balita gangguan status gizi dan ibu hamil KEK.
5) Memberikan penyuluhan gizi.
6) Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada balita dan ibu nifas.
7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil.
8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD yang risiko tinggi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase balita yang dating setiap bulan nimbang di posyandu.
2) Persentase balita yang naik berat badannya setiap bulan di posyandu.
3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih dari 5%.
4) Balita dengan status gizi kurang dan buruk tertangani dengan PMT
pemulihan.
5) Persentase ibu hamil yang diukur LILA nya.
6) Ibu Hamil KEK tertangani dengan PMT pemulihan.
7) Persentase balita mendapatkan VIT A dosis tinggi 2 kali setahun.
8) Persentase ibu nifas dapat Vit A dosis tinggi.
9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet.
10) Persentase anak SD yang risiko tinggi dapat obat cacing 6 bulan sekali.
5.1.5 Program Kesehatan Lingkungan
a. Tujuan
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan,
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko
timbulnya penyakit menular di masyarakat.
b. Kegiatan pokok

30
1) Penyuluhan tentang pemanfaatan jamban keluarga yang sehat.
2) Penyuluhan tentang pemanfaatan sarana air bersih yang sehat.
3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan lingkungan.
4) Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU).
5) Penyuluhan tentang system pembuangan air limbah (SPAL).
c. Indikator kinerja
1) Persentase rumah tangga (RT) yang memiliki dan memanfaatkan
jamban sehat.
2) Persentase rumahtangga yang mengakses air bersih yang sehat.
3) Tidak adanya air bersih dan lingkungan yang berisiko/risiko rendah
berdasarkan hasil sampel laboratorium.
4) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan.
5) Persentase rumah tangga yang memiliki SPAL.
6) Persentase desa bebas jentik nyamuk Aedes.

5.1.6 Program Pengobatan


a. Tujuan
1) Memberikan pengobatan kepada masyarakat.
2) Memberikan perawatan kepada masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan rawat jalan.
2) Melaksanakan pelayanan Gawat darurat.
3) Melaksanakan Puskesmas Keliling untuk akses pelayanan.
4) Melakukan Upaya rujukan penderita ke unit pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan (RSUD,RSUP, RS Swasta).

c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan rawat jalan.
2) Persentase pelayanan UGD.
3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.

5.1.7 Program Promosi Kesehatan (Promkes)

31
a. Tujuan
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan melalui
penyuluhan kesehatan.
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) untuk tatanan rumahtangga, sekolah, dan institusi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan penyuluhan terintegrasi, secara berkala kepada perorangan,
kelompok potensial dengan metode ceramah, dan demontrasi dengan
memakai media.
2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumahtangga, sekolah, dan
institusi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase Bayi dengan ASI Eksklusif.
2) Persentase Keluarga sadar gizi.
3) Persentase desa baik pemanfaatan garam beryodium.
4) Persentase masyarakat yang berPHBS.
5) Persentase penyuluhan dengan materi NAFZA.
6) Persentase masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan.

5.1.8 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala.
2) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (Air Bersih,Jamban,
Bak sampah).
3) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan peroranagan, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan (Dokter Kecil).
4) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (UKS) di sekolah.
5) Melaksanakan pemantauan status gizi anak sekolah.
c. Indikator kinerja
1) Persentase penjaringan anak kelas 1 SD, SMP, dan SMU.
2) Persentase sekolah sehat (PHBS Sekolah).

32
3) Persentase sekolah SD yang memiliki dokter kecil.
4) Persentase sekolah yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
primer (P3K) dengan sarana ruang UKS.
5) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat.
6) Persentase anak sekolah dengan pemantauan status gizi.

5.1.9 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (PerPuskesmas/PHN)


a. Tujuan
1) Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien
dan keluarganya di rumah pasien.
2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali
kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penangulangannya.
3) Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.
b. Kegiatan pokok
Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok
masyarakat lainya, yang dilakukan ditingkat rumah tangga (di luar
gedung).
c. Indikator kinerja
1) Persentase kelompok keluarga rawan yang di perPuskesmas.
2) Persentase Ibu hamil yang berisiko tinggi yang di perPuskesmas.
3) Persentase balita risiko tinggi yang di perPuskesmas.
4) Persentase pasien penyakit menular kronis (TB Paru BTA +
HIV+/AIDS) yang di perPuskesmas.
5) Persentase pasien dengan penyakit jiwa psikotik yang di
perPuskesmas.

5.1.10 Program Kesehatan Jiwa


a. Tujuan
Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.
b. Kegiatan pokok
1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.

33
2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk
ke rumah sakit jiwa.
3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada penduduk.
4) Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitas sosial untuk penderita
dan keluarganya setelah pasien dirawat di rumah sakit jiwa.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan penderita jiwa di UPT Puskesmas.
2) Tidak adanya penderita jiwa yang dipasung di tingkat keluarga.

5.1.11 Program Kesehatan Gigi


a. Tujuan
Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan
mempertinggi kesadaran kelompok–kelompok masyarakat tentang
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara
rutin untuk anak sekolah dan Ibu hamil.
2) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dan masyarakat.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan dan perawatan gigi di UPT Puskesmas.
2) Persentase pemeriksaan, perawatan dan pengobatan gigi untuk ibu
hamil dan nifas.
3) Persentase pemeriksaan gigi anak sekolah.

5.1.12 Program Laboratorium Sederhana


a. Tujuan
Memeriksa sediaan darah, urine, feces, sputum untuk membantu
menegakkan diagnosis penyakit.
b. Kegiatan pokok
1) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (specimen) di UPT
Puskesmas.
2) Merujuk sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat yang lebih tinggi
(Lab Rumah Sakit, Lab Daerah).
c. Indikator kinerja

34
1) Persentase sediaan yang di periksa.
2) Persentase sediaan yang dirujuk.
3) Persentase tingkat kebenaran hasil pemeriksa sediaan.

5.1.13 Program Pengobatan Rawat Inap


a. Tujuan
1) Memberikan perawatan kepada pasien.
2) Memberikan pengobatan kepada pasien.
b. Kegiatan pokok
1) Menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan serta perawatan
rawat inap.
2) Melaksanakan pelayanan Gawat Darurat.
3) Melakukan upaya rujukan penderita ke Unit Pelayanan Kesehatan
Tingkat Lanjut (RSUD,RSUP,RS Swasta).
c. Indikator kinerja
1) Rata-rata BOR (Bed Occupation Rate) rawat inap.
2) Persentase pelayanan UGD.
3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.

5.2 Rencana Pencapaian Program Lima Tahunan UPT Puskesmas


Menurut tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tabanan, indikator kinerja
program lima tahunan (2011-2015) UPT Puskesmas Xper kegiatan disajikan dalam
bentuk matriks, dapat dilihat pada Bab VII sub 7.1 Matriks Rencana Program Lima
Tahunan Per Kegiatan pada UPT Puskesmas X Tahun 2011 – 2015, pada halaman 44
sampai dengan halaman 48.

5.3 Rencana Pendanaan/Pembiayaan Program Lima Tahunan UPT Puskesmas


Berdasarkan sasaran yang akan dicapai oleh UPT Puskesmas X tahun 2014-
2015, pagu pembiayaan 5 tahunan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub
7.2Matriks Pembiayaan Lima Tahunan UPT Puskesmas X Tahun 2011 – 2015, pada
halaman 49 sampai dengan halaman54.

35
5.4 Program/Kegiatan dan Penanggung Jawab Program
Seperti yang telah diuraikan pada BAB II tentang Gambaran Umum UPT
Puskesmas, bahwa UPT Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar melaksanakan
program upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan
penunjang. Masing-masing program tersebut mempunyai penanggung jawab program
yang ditetapkan dengan keputusan Kepala UPT Puskesmas X.

Tabel 5.3 Daftar Program/Kegiatan yang ada di UPT Puskesmas X


No. Nama Program/Kegiatan
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. Subkor Kesehatan Ibu , Anak dan KB
a. Kesehatan Anak dan Reproduksi
b. Keluarga Berencana (KB)
2. Subkor P2PM
a. P2 Diare
b. P2 BDB
c. P2 Ispa
d. P2 Kusta
e. P2 TB Paru
f. P2 Malaria
g. P2 MS, HIV/AIDS
h. P2 Gigitan HPR
i. Imunisasi
j. Surveilans dan Avian Influensa
3. Subkor Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Subkor Kesehatan Lingkungan
5. Subkor Promosi Kesehatan
6. Subkor Pengobatan
a. Rawat Jalan Umum
b. Rawat Jalan Gigi dan Mulut
c. Unit Gawat Darurat
d. P3K dan Pelayanan Kesehatan Sosial
e. Rujukan

II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. Subkor Upaya Kesehatan Sekolah
2. Subkor Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Subkor PerPuskesmas
4. Subkor Kesehatan Khusus
a. Upaya Kesehatan Kerja

36
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Kesehatan Jiwa
d. Upaya Kesehatan Mata
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Usila)
f. Upaya Pengobatan Tradisional
g. Upaya Pengobatan rawat Inap

III. UPAYA KESEHATAN PENUNJANG


Koordinator Upaya Kes. Penunjang
1. Subkor Farmasi
2. Subkor SP2TP
a. Registrasi dan Catatan Medik
b. SIK
3. Subkor Laboratorium

IV. JEJARING PELAYANAN


Koordinator Jejaring Pelayanan
1. Subkor Pustu Melinggih Kelod
2. Subkor Pustu Melinggih
3. Subkor Pustu Kerta
4. Subkor Pustu Puhu
5. Subkor Pustu Buahan
6. Subkor Pustu Buahan Kaja
7. Subkor Pustu Bukian
8. Subkor Pustu Bresela
9. Subkor Polindes Marga Tengah
10. Subkor Puskesmas Keliling

5.5 Prosedur Pelaksanaan


Untuk mencapai visi,misi dan motto pelayanan,dan juga sesuai dengan tujuan
pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan prima,akan tercapai pelayanan yang
bermutu,maka setiap program berpedoman pada prosedur pelaksanaan dan standar
pelayanan.Alur Prosedur Pelaksanaan Pelayanan dalam Gedung dapat diketahui pada
gambar 5.1 dibawah ini.

Pasien datang

Pendaftaran
(Loket)
37
Pol Kandungan
& Kebidanan

UGD Pol Umum Pol Gigi

Laboratorium

Konseling Apotik/Farmasi

Rawat Inap Pulang Rujuk

Gambar 5.1 Alur Pelayanan dalam Gedung.

5.5.1 Tujuan
Sebagai acuan pelayanan dalam gedung sejak pasien datang sampai dengan
selesai pelayanan sehingga memperlancar proses pelayanan baik secara
administrasi maupun teknis medis.

5.5.2 Ruang Lingkup


Prosedur pelayanan ini pelaksanaannya meliputi mulai dari registrasi pasien
datang,penemuan/pembuatan rekam medik,pelayanan di masing-masing
poliklinik,dan pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.

5.5.3 Prosedur
a. Persiapan

38
Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra
pelayanan (tempat,alat,sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas
masing-masing.
b. Pendaftaran Pasien
Pramu Usada
3) Mempersilakan masuk dengan menyampaikan salam,memperkenalkan
diri dan menawarkan apa yang bisa dibantu.
4) Mempersilakan mengambil nomor antrian kemudian mendaftarkan diri
di petugas pendaftaran,dan dipersilakan duduk pada tempat yang
tersedia kalau harus menunggu antrian.
5) Mendahulukan pasien lanjut usia atau pasien yang menunjukkan gejala
sakit yang lebih berat.
6) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat langsung dipersilakan ke
ruang pelayanan gawat darurat (UGD).
Petugas Registrasi
1) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukkan data
selengkap mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.
2) Membuatkan kartu kunjungan bagi pasien yang belum pernah
terdaftar/terdaftar.
3) Mempersilakan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang
tunggu sesuai poliklinik.
4) Menyerahkan data ke ruang rekam medic untuk dilakukan
penemuan/pembuatan buku catatan medik (berlaku bagi pasien lama).
5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung
dan dianggap tidak punya catatan medik dalam family folder.

Petugas Catatan Medik


1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas
registrasi (berlaku bagi pasien lama).
2) Mendistribusikan catatan medik ke poliklinik pelayanan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diminta dan atau diberikan.
c. Pelayanan Poliklinik
Pramu Usada

39
1) Membantu memperlancar proses pelayanan ke masing-masing
poliklinik pelayanan.
Perawat/Bidan
1) Mencocokkan data diri pasien dan nama kepala keluarga dengan data
yang tertulis di buku/catatan medik pasien.
2) Mengembalikan status pasien ke ruang rekam medik untuk
dikonfirmasi kembali apabila ada perbedaan prinsip dengan data diri
pasien.
3) Menimbang berat badan pada semua anak di bawah 1 tahun atau pada
umur tertentu atas indikasi medis.
4) Mempersilakan duduk pada tempat yang telah tersedia.
5) Melengkapi status dengan kertas resep yang telah mencantumkan
identitas pasien dan dokter.
6) Melakukan anamnesa awal dan pemeriksaan tanda vital atau tanda
lainnya atas indikasi tertentu dan sesuai instruksi dokter.
7) Menulis semua hasil pemeriksaan awal pada status pasien.
8) Perawat/bidan menyerahkan status pasien yang berisi data awal ke
meja dokter.
Dokter Umum/Dokter Gigi
1) Menanyakan keluhan utama pasien.
2) Melakukan anmnesa terarah sesuai dengan keluhan pasien.
3) Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang mengarah pada keluhan
utama pasien dan sesuai indikasi.
4) Merujuk untuk pemeriksaan penunjang (Laboratorium,EKG,USG dan
lainnya) kalau diperlukan atau karena sebagai penegak diagnose.
5) Menegakkan diagnosa pasti penyakit atau diagnosa kerja.
6) Memberikan terapi (resep) atau tindakan sesuai diagnose kerja
penyakit.
7) Melakukan rujukan apabila karena kompotensi diagnosa belum bisa
ditegakkan atau karena indikasi memerlukan perawatan di pelayanan
kesehatan tingkat lanjut.
8) Meminta tanda persetujuan pasien dan atau keluarganya apabila
memerlukan tindakan medis atau memerlukan rujukan.

40
9) Mencatat semua tahapan pemeriksaan,tindakan yang dilakukan pada
status pasien.
Perawat/Bidan
1) Menginput rekam medik dari buku status ke dalam system computer
(SIMPUS-SIK) dan register poliklinik serta buku-buku catatan bantu
yang berkaitan dengan setoran atau klaim administrasi keuangan.
2) Mencatat identitas dan status pasien
(Askes,JamPuskesmas,JKBM,Umum),diagnose tujuan rujukan ke
dalam buku/register brujukan.
3) Mengembalikan status/catattan medik pasien dengan lengkap kepada
petugas catatan medik (RM/registrasi).
4) Melakukan rekapitulasi harian/bulanan yang berkaitan dengan data-
data untuk keperluan laporan bulanan.

d. Pelayanan Penunjang
Petugas Laboratorium/Elektromedik
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan pasien untuk dudukdi
tempat yang telah disediakan.
2) Mencocokkan data diri pasien dengan format permintaan
pemeriksaan penunjang.
3) Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasienmengenai
maksud dan teknik pengambilan specimen.
4) Melakukan tatalaksana pemeriksaan sesuai standar yang sudah
ditetapkan.
5) Menjelaskan kepada pasien mengenai informasi
hasilpemeriksaan(waktu selesainya) dan meminta nomor kontak
person kalau diperlukan.
6) Menginformasikan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada
Dokter,perawat,bidan dan atau pasien tepat waktu.
7) Melakukan pencatatan terhadap jenis pemeriksaan,hasil pemeriksaan
serta catatan bantu lainnya yang berkaitan dengan administrasi
keuangan.
Petugas Konseling

41
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan duduk.
2) Memperkenalkan diri serta mencocokkan data diri pasien dengan
catatan medik.
3) Melakukan anamnesa yang mengarah kepada keluhan utama atau
penyakit yang berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat.
4) Melakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan atas
dasar indikasi.
5) Mencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan di catatan medik
pasien.
6) Menganalisa hasil pemeriksaan maupun hasil anamnesa untuk
menentukan intervensi terhadap prilaku yang berkaitan dengan
penyakit.
7) Memberikan cara tatalaksana yang berkaitan dengan prilaku untuk
menjaga agar penyakit yang dideritanya biar sembuh terkendali dan
mencegah komplikasi.
8) Memberikan anjuran/saran secara tertulis kepada pasien/keluarganya
mengenai hal-hal yang harus dilakukan di rumah untuk membantu
proses penyembuhan/pemulihan kondisi penyakit.
9) Mencatat semua hasil kegiatan ke dalam buku catatan kerja dan
melaporkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Petugas Apotik/Farmasi
1) Menyampaikan salam dan memberitahukan agar pasien menunjukkan
dan menyerahkan bukti/resep pengambilan obat.
2) Mencocokkan identitas pasien dengan identitas resep yangdiserahkan
maupun yang ada pada system computer (SIK).
3) Mempersilakan kepada pasien agar menunggu di tempat yang telah
tersedia selama proses pengambilan/peracikan obat.
4) Melakukan pengecekkan dan pengambilan obat sesuai dengan resep.
5) Menginformasikan kepada dokter kalau ada obat yang diminta
Melalui resep tidak tersedia atau tersedia dengan merk dagang
lain,agar mendapatkan informasi untuk penggantian item obat pada
resep.

42
6) Menuliskan nama,tanggal dan aturan pakai pada pembungkusatau
tempat obat dengan jelas.
7) Melakukan pemanggilan kepada pasien yang obatnya sudah siap untuk
diserahkan.
8) Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarganya tentang cara
pemakaian obat dan dimohon untuk segera kontrol apabila terjadi
gangguan yang dirasakan akibat obat.
9) Menyampaikan salam dan permohonan maaf apabila terjadi
keterlambatan di dalam pemberian pelayanan.
10) Melakukan pengelolaan terhadap kertas/dokumen resep sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
11) Melaksanakan tugas pencatatan dan pelaporan terhadap barang dan
obat baik harian maupun bulanan pada setiap jenjang (kartu stok,buku
catatan obat),dan administrasi lainnya seperti keuangan.
Petugas Catatan Medik/RM
1) Menerima dan mengkonfirmasi kembali semua buku/status catatan
medik sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani.
2) Mengedit semua buku/status catatan medik sesuai dengan standar
tatalaksana.
3) Menempatkan kembali buku/status catatan medik sesuai dengan aturan
yang telah disepakati untuk memudahkan pencarian dan penemuan di
saat pasien itu control kembali.
4) Melakukan pengelolaan terhadap buku/status catatan medik yang
merupakan dokumen penting,sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB VI
PROYEKSI KEUANGAN LIMA TAHUNAN

f.1 Proyeksi Arus Kas/Anggaran

43
Arus kas menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi.
Proyeksi ini dilihat dari tiga sisi yaitu dari aktivitas operasional, pembiayaan dan
investasi.Adapun tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang arus kas
masuk,maupun arus kas keluar dari organisasi Puskesmas.Untuk penyajian arus kas ini
digunakan metode langsung,dan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub
7.6Matriks Proyeksi Anggaran UPT Puskesmas X Periode 2011 – 2015, pada halaman
55sampai dengan halaman 58.

f.2 Proyeksi Neraca


Neraca merupakan informasi utuh tentang entitas pada suatu titik waktu yaitu
pada keadaan tahun 2009. Proyeksi neraca yang dituangkan meliputi aktiva, kewajiban
dan ekuitas seperti disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.7 Matriks
Proyeksi Neraca UPT Puskesmas X Periode Tahun 2011 – 2015, pada halaman 59
sampai dengan halaman 61.

f.3 Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas


Proyeksi laporan aktivitas disusun untuk memberikan gambaran mengenai
kegiatan pelayanan Puskesmas pada periode tertentu.Untuk laporan aktivitas ini
disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.9Matriks Proyeksi Laporan
Operasional Anggaran UPT Puskesmas X Periode Tahun 2011 – 2015, pada halaman
62.

44
BAB VIII
PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas X tahun 2011 - 2015 adalah dokumen
perencanaan 5 (lima) tahunan yang merupakan salah satu persyaratan administratif unit
kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) yang akan menerapkan PPK-BLUD
disamping persyaratan administratif lainnya.
Renstra bisnis BLUD ini merupakan penjabaran dari visi,misi dan program UPT
Puskesmas X yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Tabanan 2008-2013,Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten
Tabanan 2008-2013.
Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas X tahun 2011 - 2015 diharapkan dapat
dijadikan sebagai :
1. Salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai bahan
usulan dalam menuju PPK-BLUD
2. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran BLUD (RBA-BLUD)
tahunan dan evaluasi kerja.
3. Pedoman perencanaan pembangunan kesehatan yang mempunyai
sinergisitas,keterpaduan dan sinkronisasi dengan rencana pembangunan di Kabupaten
Tabanan.
4. Bahan evaluasi oleh Tim Penilai dan Tim Pengawas BLUD Kabupaten Tabanan di
dalam menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD.
Seperti diketahui bahwa kesehatan adalah hak setiap warga Negara dengan
demikian masyarakat mulai lebih mengetahui akan hak dan kewajibannya selaku warga
Negara.Aparatur pemerintah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai
penyelenggara pemerintahan,pembangunan dan pelayanan masyarakat dituntut untuk
memainkan peran yang lebih optimal khususnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Masyarakat telah memandang bahwa pelayanan yang baik adalah haknya,oleh
karena itu pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah bukan sekadar dalam rangka
pelaksanaan kewajiban saja seperti yang terjadi di masa lampau.

63
UPT Puskesmas di era reformasi ini harus bisa tumbuh dan berkembang.Untuk
dapat tumbuh dan berkembang maka perlu diupayakan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan UPT Puskesmas yang berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat sebagai
pelanggan (costumers).
Langkah strategis perlu ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan,dengan cara memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada unit
pelayanan seperti UPT Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan manajemen pelayanan dan
pengelolaan keuangan secara mandiri diantaranya dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

BUPATI TABANAN,

TJOK. OKA ARTHA ARDHANA SUKAWATI

64

Anda mungkin juga menyukai