PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai
tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana
dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen
utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dimasa mendatang
diperlukan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke Tahun 2021-
2026 , yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka
mencapai target (indikator) yang telah ditetapkan. Tahap-tahap kegiatan pembangunan
kesehatan tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Kumbe Kabupaten Merauke adalah
dokumen kerja Dinas / SKPD untuk masa kerja lima tahun mendatang. Dokumen ini menjadi
penting karena dalam masa lima tahun tersebut, SKPD berkewajiban untuk mempertanggung
jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan
Renstra SKPD ini adalah :
1. Menjadi acuan penyusunan Renja (rencana kerja) SKPD
2. Dasar penilaian kinerja Kepala SKPD
3. Menjadi acuan penyusunan Sakip (Sistem akuntabilitas kerja instansi pemerintah) SKPD
Renstra SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar
pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada
pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Puskesmas Kumbe khususnya di bidang
kesehatan. Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan
pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi dan arah kebijakan pembangunan
bidang kesehatan Puskesmas Kumbe untuk lima tahun mendatang.
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra
ini perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-
program pembangunan kemudian diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung
masing-masing program tersebut.
1
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
4. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
SPM
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
9. Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
10. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan PP Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VIII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
12. Keputusan Menteri kesehatan RI nomoe H.K. 02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kememntrian Kesehataan tahun 2015-2023.
13. Peraturan daerah Provinsi Papua Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua Tahun 2013-2018.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Car,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 7 tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 61 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Merauke.
BAB I. PENDAHULUAN.
Memuat tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum,Sistematika
Penyusunan.
BAB II
3
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS KUMBE
5
g. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Program Pemberantasan Penyakit :
1) Mengkoordinir kegiatan pemberantasan penyalit menular dan tidak menular, yang
meliputi kegiatan P2TB, P2 Malaria, P2DBD, P2 Diare, P2 ISPA, P2 Kusta, P2TM,
serta penyakit potensial wabah lainnya.
2) Mengumpulkan data kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
3) Mengkoordinir kegiatan surveilans pemberantasan penyalit dan mendeteksi adanya
KLB (Kejadian Luar Biasa).
4) Mengkoordinir kegiatan PE (Penyelidikan Epidemologi).
5) Melakukan koordinasi dengan petugas PKM dan petugas Lintas Program yang lain
dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan, terutama dalam hal pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular dan tidak menular.
6) Mengkoordinir laporan kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular,
laporan adanya KLB (W1), laporan PE dan laporan W2 (Laporan Penyakit Potensial
Wabah).
i. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Penanggungjawab Pemberantasan Diare (P2 Diare) :
1) Membuat perencanaan kegiatan P2 Diare bersama lintas program terkait.
2) Melaksanakan kegiatan surveilans dan mendeteksi KLB.
3) Melaksanakan PE (bila terjadi KLB) bersama petugas terkait lainnya.
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan P2 Diare.
5) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Diare, laporan PE dan KLB
(bila terjadi KLB).
k. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Penanggungjawab Penyakit Kusta (P2 Kusta) :
1) Membuat perencanaan kegiatan P2 Kusta bersama petugas lintas program terkait.
2) Melaksanakan kegiatan penemuan penderita bersama petugas lintas progran dan
lintas sektoral terkait.
3) Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2 Kusta.
4) Melaksanakan penyuluhan bersama petugas lintas program terkait.
5) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Kusta
l. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Higiene Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
1) Sebagai Ketua Tim Mutu Puskesmas, mengkoordinir seluruh kegiatan manajemen
mutu di Puskesmas.
2) Membuat perencanaan kegiatan Kesling (Kesehatan Lingkungan).
3) Melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan TTU (Tempat-Tempat Umum), TP2M
(Tempat Pembuatan dan Penjualan Makanan), TP3 (Tempat Penyimpanan dan
Penjualan Pestisida), Home Industri, salon dan pabrik/perusahaan.
4) Melaksanakan Pelaksanaan Jentik Berkala (PJB) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), bersama lintas program dan lintas sektoral serta masyarakat.
6
5) Melaksanaan pendataan dan pembinaan Rumah Sakit, SAMIJAGA (Sarana Air Minum
dan Jamban Keluarga) dan SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah).
6) Melaksanakan Penyuluhan kesehatan lingkungan bersama dengan petugas lintas
program dan lintas sektoral terkait.
7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesling.
o. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Bendahara JKN dan Operasional Puskesmas :
1) Menerima dan membukukan dalam Buku Kas Umum Penerimaan.
2) Mencatat dan membukukan dalam buku Kas Umum semua pengeluaran Puskesmas.
3) Membuat laporan keuangan penerimaan pengembalian setoran dan pengeluran
Puskesmas serta SPJ dan pendukung lainnya.
4) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan penggunaan dana
Puskesmas.
5) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan keuangan Puskesmas.
6) Membuat SPJ JKN dan Operasional Puskesmas (Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana).
8
6) Memelihara dan mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan dalam Pertanggungjawaban data,
7) Membantu petugas dalam Pertanggungjawaban data di unit masing-masing.
9
STRUKTUR PUSKESMAS KUMBE
2. Struktur Organisasi Puskesmas BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERAUKE NOMOR :
440/496/2023
EUTALIA ANITU,
Amd.Keb
KEPALA PUSKESMAS
R. BAGUS, A.Md.Kes
Ka. TU
TRANSLINNARTI J.M., A.Md.KepANDREAS W.T , A.Md.Kep RADEN BAGUS, VERONICA SAMDERUBUN,A.Md.Keb LAMIYATUL U. SKM MULKAM AFANDI,
KOORD. MANAJEMEN PKM KOORD. INFORMASI PKM A.Md.Kes KOORD. RMH TANGGA A.Md.Kep
KOORD. KEUANGAN
KOORD. BANGUNAN
SUHARTATIK, A.Md.Keb
KOORD.PEL.. KES. KERJA
10
3.Fungsi Puskesmas Itu Sendiri Meliputi :
a. Fungsi Pokok
Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan Masyarakat
dan keluarga dalam pembangunan kesehata Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal
pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan
kesehatan secara mandiri
c. Cara yang ditempuh
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
2) dalam rangka menolong dirinya sendiri.
3) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
4) menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.
5) Memberikan bantuan teknis.
6) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
7) Kerjasama lintas sector
1 Dokter Umum 2 2 2
2 Dokter Gigi 0 1
Sarjana Kesehatan
3 Masyarakat (Skm ) 1 1 1 3 1
4 S1 Keperawatan 0 1
5 D3 Kebidanan (PKM) 7 1 8 6
6 D3 Kebidanan (Pustu) 5 1 6 6
7 D3 Keperawatan (PKM) 3 2 2 7 10
8 D3 Keperawatan (pustu) 1 1 2 6
9 Perawat Gigi 0 1
10 Analis Kesehatan 1 1 1
11 Nutrisionis 0 1
12 Apoteker 1 1 1
11
13 Sanitarian 2 2 2
14 Teknisi Elektromedik 0 1
15 Sopir 1 1 1
16 Administrasi 0 2
17 Cleaning Service 3 3 3
18 Security 0 2
Jumlah 19 4 3 10 36 48
12
3 Anggaran Kesehatan
Anggaran Bersumber BOK Kabupaten Merauke
Tahun Anggaran 2019 dan 2023
No
URAIAN 2019 2023
.
1 2 3 4
I Belanja Daerah
A Belanja Langsung
B Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
No
URAIAN 2019 2023
.
1 2 3 4
I Belanja Daerah
A Belanja Langsung
B Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
14
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Belum optimalnya sarana pelayanan kesehatan dasar terutama dari aspek kualitas sesuai
standar.
2. Belum optimalnya ketersediaan peralatan medis maupun non medis di sarana pelayanan
kesehatan dasar sehingga menyebabkan kurang optimalnya pelayanan kesehatan masyarakat
3. Belum terpenuhinya jumlah, jenis dan kualitas SDM kesehatan guna memenuhi tuntutan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
4. Belum optimalnya PHBS baik di wilayah daerah Transmigrasi maupun Kampung OAP.
5. Sistem Jaminan Pembiayaan Kesehatan belum menyeluruh bagi seluruh masayarakat.
6. Triple Burdens Penyakit. Pola penyakit yang diderita masyarakat sebagian besar adalah
penyakit menular, namun demikian pada saat bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak
menular. Selain itu juga menghadapi “Emerging Disease” seperti HIV/AIDS, Masih
ditemukannya balita dengan gizi kurang dan gizi buruk di masyarakat.
7. Belum optimalnya pelayanan komplikasi dan kegawatdaruratan pada obstetri dan neonatal
termasuk sistem rujukan berjenjang.
8. Penggunaan bahan kimia obat (BKO) dalam obat tradisional (jamu), bahan kimia terlarang
dalam kosmetika dan bahan tambahan pangan terlarang dalam makanan/minuman
merupakan fenomena yang perlu diwaspadai.
9. Kualitas lingkungan yang belum mendukung pola hidup bersih dan sehat termasuk wilayah
Merauke yang rawan banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau di
beberapa wilayah.
Untuk dapat mencapai tujuan organisasi, SKPD Dinas Kesehatan harus mempunyai visi
dan misi yang jelas. Menurut Undang-undang Tahun 2004 tentang system perencanaan
pembangunan nasional pengertian visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir tahun. Sedangkan misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Visi dan misi Dinas Kesehatan disusun berdasarkan konsep RPJMD Kabupaten Merauke
Tahun 2016 – 2021. Visi RPJMD Kabupaten Merauke 2016 – 2021 adalah “Terwujudnya
Merauke Sebagai Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Perbatasan Berbasis Pertanian Yang
Strategis dan Produktif”, sedangkan misinya adalah :
1. Meningkatkan stabilitas wilayah dan peran sebagai daerah perbatasan;
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, fasilitas pelayan public, dan pemanfaatan
sumberdaya alam yang meratadan berwawasan lingkungan;
3. Meningkatkan pem bangunan pertanian yang berorientasi pada perwujudan lumbung pangan
untuk kedaulatan pangan untuk kedaulatan pangan di tingkat regional dan nasional;
4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintahan dan wilayah pengembangan pada
tingkat kampong, distrik dan kabupaten;
5. Meningkatkan penguatan ekonomi daerah dan peluang investasi
6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai pengembangan potensi daerah;
7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sampai ketingkat kampung
8. Menguatkan identitas budaya dan kearifan lokal.
15
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi dan misi Dinas Kesehatan disusun berdasarkan konsep RPJMD Kabupaten Merauke
Tahun 2016 – 2021. Visi RPJMD Kabupaten Merauke 2016 – 2021 adalah “Terwujudnya
Merauke Sebagai Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Perbatasan Berbasis Pertanian Yang
Strategis dan Produktif’’
Kabupaten Merauke diarahkan memiliki sumber daya manusia Merauke yang berkualitas,
baik dari sisi pendidikan, kesehatan, sosial, keterampilan, dan lain-lain yang menjadikan SDM
Merauke memiliki daya saing keunggulan yang kompetitif, berdaya saing dan professional.
Produktif juga berkaitan dengan kondisi masyarakatdan kawasan yang memiliki tingkat
kesejahteraan yang baik, angka kemiskinan yang menurun, tingkat kesenjangan yang rendah
dan pembangunan dan pelayanan publik yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat
prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya
akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.
Perumusan tujuan dan sasaran dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah juga
akan menjadi landasan perumusan tujuan dan sasaran Renstra OPD untuk periode 5 tahun.
Visi dan misi pembangunan Kabupaten Merauke tahun 2021-2026 dijabarkan kedalam
tujuan dan sasaran sebagai berikut:
Misi-misinya adalah:
Berdasarkan delapan tujan tersebut diatas, yang terkait langsung dengan kebijakan
pembangunan sector kesehatan Kabupaten Merauke terdapat pada misi ke tujuh.
Misi Tujuh : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sampai ke tingkat kampong;
Dari misi tersebut tujuan yang ingin dicapai dari misi tujuh adalah:
Tujuan: Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan diseluruh distrik
Sasaran yang hendak dicapai adalah meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pelayanan
kesehatan masyarakat. Indicator-indikator yang akan digunakan adalah indicator angka
kematian ibu melahirkan (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
16
a. Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan
b. Program kesehatan jiwa
c. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
d. Program perbaikan gizi masyarakat
e. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
f. Program peningkatan kualitas lingkungan
g. Program peningkatan upaya kesehatan masyarakat
h. Program promosi kesehatan
i. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarpras puskesmas
j. Program pelayanan administrasi perkantoran
17
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. Visi
Visi Puskesmas kumbe adalah ‘’Terwujudnnya Kesehatan Masyarakat yang Bermutu,
Mandiri dan Berkeadilan di Wilayah Distrik Malind.’’
Penjabaran makna visi PKM Kumbe yaitu:
a. Kesehatan masyarakat yang bermutu
Yaitu: Kesehatan masyarakat yang berkualitas dimana masyarakat harus bisa hidup sehat
atas keinginan dan usaha sendiri.
Selain itu tenaga kesehatan masyarakat bertugas untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu adalah tanggung
jawab tenaga sektor kesehatan.
b. Mandiri
Yaitu:Masyarakat yang mampu memenuhi semua kebutuhan dasarnya dengan
kemampuan mereka sendiri Masyarakat yang mampu mengatasi masalah yang berkaitan
kesehatan dengan mengandalkan segala potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
c. Berkeadilan
Yaitu: Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara adil dan merata tanpa
diskriminasi. Pelayanan kesehatan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat dalam
wilayah kerja PKM Kumbe
2. Misi
Misi Puskesmas Kumbe adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi pemerintah daerah. Misi disusun untuk memperjelas
jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi pemerintah
daerah.
Adapun visi puskesmas kumbe yaitu:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan melalui kampung siaga aktfi.
b. Menjalin dan meningkatkan kerja sama Lintas Sektoral.
c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan melalui Pustu dan
Posyandu.
1. Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan –pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis
daerah yang dihadapi. Tujuan Puskesmas Kumbe adalah Terwujudnnya Kesehatan
Masyarakat yang Bermutu, Mandiri dan Berkeadilan di Wilayah Distrik Malind.
2. Sasaran
Sasaran adalah merupakan hasil yang diharapkan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan
yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan
indicator kinerja sesuai tugas dan fungsi atau kelompok sasaran yang dilayani.
18
Berdasarkan pengertian tersebut, maka puskesmas Kumbe menetapkan sasaran sebagai
berikut: Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat kampong
dengan indicator:
a. Angka kematian Ibu melahirkan (AKI)
b. Angka Kematian Bayi Lahir
1. Strategi
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah langkah-langkah yang diambil oleh
organisasi dalam hal ini puskesmas Kumbesebagai mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi.
Strategi tersebut berisi rencanamenyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi.
Upaya atau strategi yang dilaksanakan Puskesmas dalam upaya mencapai visi dan
menyelenggarakan misi tersebut adalah dengan :
a. Menyusun Perencanaan Tahunan Puskesmas ( PTP )
b. Menyusun Perencanaan Bulanan Puskesmas
c. Menggalang kerjasama Lintas Program melalui kegiatan Minilokakarya
d. Meningkatkan koordinasi Lintas Program dan Sektoral dalam setiap kegiatan
e. Melaksanakan apa yang telah direncanakan sesuai jadwal dan melaporkan hasilnya secara
tepat waktu dan benar.
2. Kebijakan
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh instansi pemerintah untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuanyang
dipergunakan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan
program/ kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten merauke untuk mewujudkan
tujuan yang hendak dicapai 5 tahun kedepan adalah:
a. Pengembangan penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat miskin
b. Pengembangan paradigma sehat (PHBS)
c. Pengembangan kualitas pengendalian penyakit menular
d. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan prasarana kesehatan dasar
e. Pengembangan kualitas pelayanan puskesmas
19
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
B. Indikator Kinerja
Salah satu tolok ukur keberhasilan dalam implementasi manajemen strategis adalah
adanya pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian
pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan sasaran, tujuan, misi dan visi. Pengukuran
didasarkan pada hasil – hasil yang telah dicapai dalam satu periode tertentu. Pengukuran
kinerja memiliki komponen yang terdiri atas penetapan indikator kinerja, pencapaian kinerja
dan evaluasi kinerja.
Indikator kinerja adalah ukuran kualitatif dan atau kuantitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam manajemen
strategis terdapat bagian perencanaan strategis yang meliputi visi, misi tujuan dan sasaran
serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kegiatan, program dan kebijakan. Yang
akan diukur kinerjanya adalah kebijakan, program dan kegiatan. Untuk mengukur ketiga
dimensi ini, diperlukan indikator kinerja. Indikator kinerja Puskesmas Kumbe tahun 2016 –
2021 sebagaimana dalam tabel lampiran.
Evaluasi kinerja merupakan kegiatan lebih lanjut dari kegiatan pengukuran kinerja,
oleh karena itu dalam melakukan evaluasi kinerja harus berpedoman pada ukuran – ukuran
dan indikator yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai atau
melihat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan.
Hasil evaluasi kinerja dinilai dengan skala pengukuran ordinal yang dibuat sesuai dengan
pertimbangan sebagai berikut :
Baik Sekali : 90 – 100 %
Baik : 80 – 89 %
Cukup : 70 – 79 %
Kurang : kurang dari 69 %
21
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERAUKE
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan atau ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan upaya, dalam mencapai hasil kerja yang dicapai. Jadi indikator kinerja adalah suatu
yang menindikasikan terwujudnya kinerja yang diinginkan.
pada bagian ini diuraikan indikator kinerja sasaran dan kinerja program dinas kesehatan
kabupeten Merauke yang secara langsung menunjukkan kinerja yang ditargetkan dicapai dalam 5
tahun mendatang, sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD .
Indikator kinerja sasaran Puskesmas Kumbe tahun 2021-2026 sebagaimana terlampir.
22
BAB VII
PENUTUP
Demikian susunan Rencana Strategi (Renstra) Puskesmas Kumbe ini disusun sebagai
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pusksmas Kumbe yang pada dasarnya
merupakan acuan atau referensi utama untuk penyusunan Rencana Kerja masing – masing
unit pelayanan yang ada di Puskesmas Kumbe setiap tahunnya, mulai dari periode tahun
2023- 2023.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi, baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Renstra ini, diucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga dengan adanya
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah / Rencana Strategik Puskesmas Kumbe
ini, memberi semangat baru bagi unit – unit pelayanan kesehatan di Puskesmas Kumbe
dalam penyelenggaraan - pembangunan kesehatan secara terarah dan terukur serta dengan
azas adil, merata dan bermanfaat. Namun demikian Rencana Strategis Puskesmas Kumbe
Tahun 2023 - 2023 ini akan dapat dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna dan
tercapai tujuannya, bila dilaksanakan dengan semangat dan etos kerja yang tinggi, dedikasi,
kerja keras serta komitmen dari seluruh para pelaku pembangunan kesehatan.Terutama oleh
seluruh sumber daya tenaga kesehatan di lingkungan Puskesmas Kumbe.
23
LAMPI
RAN-
LAMPI
RAN
24