Anda di halaman 1dari 87

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN MOJOKERTO

TAHUN 2016 – 2021

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

TAHUN 2016
1

B AB I PENDAH

ULUAN

1.1. LATAR B ELAK ANG

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten


Mojokerto Tahun 2016 – 2021 sebagai sebuah Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Kesehatan serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021.

Dokumen Renstra ini dihasilkan melalui suatu proses yang


berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2021 secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses tersebut
telah menghasilkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta
program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun
2021.

Dokumen Renstra ini merupakan rencana pembangunan jangka


menengah Dinas Kesehatan yang dalam pelaksanaannya akan dijabarkan
dan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan yang akan
disusun setiap tahun sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja
Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan.

Berkaitan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra ini
merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat yang diemban Dinas
Kesehatan sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, dan
sekaligus langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah sebagaimana ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999.
1.2. LANDASAN P ENY USUNAN

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten


Mojokerto Tahun 2016 – 2021 adalah :

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) : “Renstra-Dinas

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2

Kesehatan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan


kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi
Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM
Daerah dan bersifat indikatif”;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


khususnya pasal 151 ayat (1) dan (2) yang mengamanatkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya
disebut Renstra Dinas Kesehatan yang dirumuskan dalam bentuk
Rencana Kerja Dinas Kesehatan yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan Dinas Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007


Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kota/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008


tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

5. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor :


239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 7 Tahun 2016 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.

1.3. MAK SUD DAN TUJUAN

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021


dimaksudkan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto mampu
menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, regional, nasional dan global

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


3

sehingga disamping tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi


Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga mampu eksis dan berkembang
dalam rangka meningkatkan kinerja profesionalnya.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Tahun 2016 – 2021 adalah


untuk :

a. Menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 –


2021 ke dalam rencana instansional;
b. Menjabarkan visi dan misi Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 ke
dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional serta kegiatan
indikatif Dinas Kesehatan;
c. Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah
sebagai acuan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja tahunan;
d. Menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan, penguatan
komitmen yang berorientasi pada masa depan, peningkatan
produktivitas dan menjamin efektivitas penggunaan sumber daya
organisasi.
e. Memberikan arah terhadap kebijakan keuangan Dinas Kesehatan dan
sebagai pedoman dalam pengukuran keberhasilan atau kegagalan yang
tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Kesehatan Kabupaten Mojokerto.

1.4. SISTEMATIK A P ENULISAN

Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 disusun


dengan tata urut sebagai berikut :

1. Pada Bab I Pendahuluan : berisi uraian pendahuluan, yang secara rinci


berisi uraian penjelasan umum latar belakang penyusunan Renstra,
landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan disusunnya
Renstra dan Sistematika Penulisan Renstra.

2. Pada Bab II, Gambaran Umum Dinas Kesehatan, berisi uraian


gambaran umum terhadap keberadaan Satuan Kerja Perangkat Daerah,
yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, yang terdiri atas uraian
Tugas pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi dan Tata kerja Dinas
Kesehatan, Sumber daya Dinas Kesehatan, Kinerja Pelayanan Dinas
Kesehatan dan analisis terhadap lingkungan strategis Dinas Kesehatan,
baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

3. Pada Bab III, Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas
Kesehatan berisi Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


4

fungsi Dinas Kesehatan, telaahan Visi, Misi Kepala Daerah, Renstra


Kementrian Kesehatan, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.

4. Pada Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan,
berisi tentang Visi Dinas Kesehatan yang merupakan kondisi yang
hendak dicapai dalam kurun waktu 2016 – 2021 dan misi yang
merupakan amanat yang harus diemban dan dilaksanakan oleh seluruh
komponen Dinas Kesehatan Mojokerto, unsur-unsur Renstra Dinas
Kesehatan Tahun 2016 – 2021 yang terdiri atas tujuan dan sasaran
pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi
yang diembannya, uraian arah kebijakan pembangunan

5. Bab V, Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja Dinas


Kesehatan berisi uraian program kerja operasional beserta kegiatan
indikatifnya yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2016 –
2021 dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang akan dapat
dipergunakan untuk mengukur kinerja pembangunan Dinas Kesehatan
dalam bentuk indikator kinerja hasil (outcome) dari pelaksanaan
program-program pembangunan Dinas Kesehatan.

6. Bab VI, Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD

7. Bab VII adalah merupakan Penutup.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


5

B AB II
GAM B AR AN UM UM DINAS K ESEH ATAN

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STR UK TUR OR GANISASI DINAS


K ESEH ATAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 58
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, maka Dinas
Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan
fungsinya.
Sedangkan Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :

1) Kepala Dinas Kesehatan;

2) Sekretariat;

(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam


melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan untuk
mengkoordinasikan bidang-bidang dan memberikan pelayanan
administratif serta teknis yang meliputi urusan umum,
kepegawaian, penyusunan program dan keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat


mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program,


kegiatan dan anggaran;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan urusan
administrasi umum;
c. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, tata
laksana dan hubungan masyarakat;
d. Pelaksanaan penataan organisasi;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


6

e. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pengamanan


aset;
f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang dan
semua rencana kegiatan UPT di lingkungan Dinas;
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan;
h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Penyusunan Program;

c. Sub Bagian Keuangan.

1. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :


a. Melakukan pengelolaan dan pembinaan urusan
administrasi umum dan kepegawaian;
b. Melakukan pengelolaan surat menyurat, kerarsipan,
ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat
dan keprotokolan;
c. Menyusun rencana kebutuhan pengadaan, distribusi dan
pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor;
d. Menyusun bahan koordinasi di bidang administrasi umum
dan kepegawaian;
e. Melakukan pengelolaan dan pengamanan aset;
f. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-
bidang dan UPT di lingkungan Dinas di bidang adminsitrasi
umum dan kepegawaian;
g. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan;
h. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
2. Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan koordinasi dan menyusun rencana kerja,
rencana program, kegiatan dan anggaran;
b. Menyusun bahan kordinasi dan menyusun laporan kinerja;
c. Melakukan pengelolaan data dan perencanaan program;
d. Menyusun bahan koordinasi di bidang penyusunan program
dan penataan organisasi;
e. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-bidang
dan UPT di lingkungan Dinas di bidang penyusunan Program;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


7

f. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan;


g. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
3. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. Menyusun bahan koordinasi dan menyusun anggaran
keuangan;
b. Melakukan pengelolaan dan pembinaan daministrasi
keuangan;
c. Melakukan eavluasi anggaran dan penggunaan keuangan;
d. Menyusun laporan keuangan;
e. Menyusun bahan koordinasi di bidang keuangan;
f. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-bidang
dan UPT di lingkungan Dinas di bidang keuangan;
g. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
h. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Sekretaris.

3) Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala


Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan meliputi
kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat
serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai
fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan
olahraga;
b. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan olahraga;
c. Pelaksanaan koordinasi di bidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan
olahraga.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


8

e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan dan


f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :

a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;

b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;

c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada


dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat.

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, mempunyai tugas;


a. Menyusun perencanaan program kesehatan maternal, neonatal,
balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi
dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga
serta gizi masyarakat;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program kesehatan
maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah,
remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia,
perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program kesehatan
maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah,
remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia,
perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia
sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut
usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta
prosedur tetap di bidang kesehatan maternal, neonatal, balita,
anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan
keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi
masyarakat;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi di bidang maternal, neonatal, balita, anak
prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksidan keluarga

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


9

berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi


masyarakat;
g. Menyusun bahan koordinasi tentang kesehatan maternal,
neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia
reproduksidan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan
keluarga serta gizi masyarakat;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak
prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga
berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi
masyarakat;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan
j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat.
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas:
a. Menyusun perencanaan program bidang komunikasi, informasi
dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber
daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan dibidang komunikasi,
informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,
potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program bidang
komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan
kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk teknis
serta prosedur tetap program di bidang komunikasi, informasi
dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber
daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta
prosedur tetap dibidang komunikasi, informasi dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya
promosi dan pemberdayaan masyarakat;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi di bidang komunikasi, informasi dan
edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber
daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
0
g. Menyusun bahan koordinasi di bidang komunikasi, informasi
dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber
daya promosi dan pemberdayaan masyarakat;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang komunikasi, informasi dan edukasi
kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya
promosi dan pemberdayaan masyarakat;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan
j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Bidang
kesehatan Masyarakat.
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga
mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program di bidang penyehatan air dan
sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah
dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan
okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja
dan kesehatan olahraga;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan, di bidang penyehatan air
dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara,
tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi,
kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan
lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
c. Menyusun bahan dan pelaksanaan kebijakan program di bidang
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan
penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab
limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas
kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan
penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab
limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas
kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta
prosedur tetap di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan
serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
1
surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan
olahraga;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan
serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan
surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan
olahraga;
g. Menyusun bahan koordiansi tentang penyehatan air dan
sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah
dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan
okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja
dan kesehatan olahraga;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar,
penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan
serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan
surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan
olahraga;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;
j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat.

4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas


membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan meliputi surveilas dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular serta pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
(2) Dalam melaksanakan tugas, bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan di bidang surveilas epidemiologi
dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular,
upaya kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya (Napza);
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang surveilas epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
2
penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular,
upaya kesehatan jiwa dan Napza.
c. Pelaksanaan koordinasi di bidang surveilas epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular,
upaya kesehatan jiwa dan napza;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise di bidang surveilas
epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, penyakit tular vector, penyakit zoonotik,
penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan napza;
e. Pelaksanaan pemantauan di bidang surveilas epidemiologi dan
karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular,
upaya kesehatan jiwa dan napza;
f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan, dan;
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :

a. Seksi Surveilas dan Imunisasi;

b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


dan Kesehatan Jiwa.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang


berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi, mempunyai tugas :


a. Menyusun perencanaan program surveilans dan imunisasi serta
penanggulangan kejadian Luar Biasa;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program surveilans dan
imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program surveilans
dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar
Biasa;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
3
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaa, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program surveilans dan imunisasi
serta penanggulangan kejadian Luar Biasa;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program surveilans dan imunisasi serta
penanggulangan kejadian Luar Biasa;
g. Menyusun bahan koordinasi dengan lintas sektor tentang
program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan
kejadian Luar Biasa;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi da
pelaporan program surveilans dan imunisasi serta
penanggulangan kejadian Luar Biasa;
i. Melakukan bimbingan dan pengendalian faktor resiko,
pendayagunaan sumber daya dan fasilitasu pelayanan kesehatan
haji;
j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan;
k. Melakukan tugas-tugas kedinasn lain yang diberikan Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular


mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan
zoonotik;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakandi bidang pencegahan
dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor
dan zoonotik;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta
tular vektor dan zoonotik;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, serta prosedur tetap program pencegahan dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
4
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan
zoonotik;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik;
g. Menyusun bahan koordinasi tentang program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan
zoonotik;
h. Menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta
tular vektor dan zoonotik;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;dan
3. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberkan Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
3. Seksi Pencegahan fan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan jiwa, mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional,
penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaa, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta
kesehatan jiwa dan Napza;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksaanan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tentang program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
5
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;
g. Menyusun bahan koordinasi tentang Program Pencegahan dan
pengendalian perencanaan program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan
Napza;
h. Menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta
kesehatan jiwa dan Napza;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan;
j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

5) Bidang Pelayanan Kesehatan

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala


Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
meliputi pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan
dan pelayanan kesehatan tradisional.
(2) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer, pelayanan kesehatn rujukan, pelayanan
kesehatan tradisional dan jaminan kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional
fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan
lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehata serta
jaminan kesehatan;
c. Pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan primer, pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas
pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas,
penanggulangan bencana bidang kesehata serta jaminan
kesehatan;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
6
d. Pelaksanaan bimbiningan teknis dan supervise di bidang
pelayanan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan
kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan
akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana
bidang kesehata serta jaminan kesehatan;
e. Pelaksanaan pemantauan di bidang pelayanan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional
fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan
lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehata serta
jaminan kesehatan;
f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas.

Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :

a. Kepala Seksi Kesehatan Primer;

b. Kepala Seksi Kesehatan Rujukan;

c. Kepala Seksi Kesehatan Tradisional.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada


dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan.

1. Seksi Kesehatan Primer, mempunyai tugas :


a. Melakukan perencanaan program pelayanan kesehatan primer
meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik,
dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK);
b. Menyusun bahan penyusunan kebijakan program pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu,
ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua
wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK);
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu,
ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
7
wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK);
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas
pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta
mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di
semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK);
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan
primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes,
klinik, dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk
daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK);
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program pelayanan kesehatan primer
meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik,
dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK);
g. Menyusun bahan koordinasi tentang program pelayanan
kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu,
ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua
wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
(DTPK);
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan program pelayanan kesehatan primer meliputi
Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik, dan
praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK);
i. Menyusun bahan koordinasi dan pelaksanaan Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan (PPPK)
j. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk
fasilitas pelayanan kesehatan primer;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
8
k. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk
fasilitas pelayanan kesehatan primer;
l. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang jaminan
kesehatah primer;
m. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
n. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas:


a. Menyusun perencanaan program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan
lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan
dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pelayanan
medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang
kesehatan dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta
rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan
medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu,
kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang
kesehatan dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta
rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan
akreditasinya;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat
darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan
bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan
rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas
mutu dan akreditasinya;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


1
9
lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan
dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan
lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan
dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
g. Menyusun bahan koordinasi program pelayanan medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan
lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan
dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan program pelayanan medik dan keperawatan,
penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas,
penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan
pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit
pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
i. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk
fasilitas pelayanan kesehatan rujukan;
j. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis, pemantauan
dan evaluasi Unit Transfusi Darah;
k. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan
kesehatan rujukan;
l. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
m. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pelayanan kesehatan
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk
fasilitas mutu dan akreditasi;
b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
0
c. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
d. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
e. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
f. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
g. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
h. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan
integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

6) Bidang Sumber Daya Kesehatan

(1) Bidang Sumberdaya Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala


Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
meliputi kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga serta sumber daya manusia kesehatan;
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
c. Pelaksanaan koordinasi dibidang kefarmasian, alat kesehatan
dan sumber daya manusia kesehatan;
d. Perumusan bimbingan teknis dan supervise di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
1
f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Dinas.

Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :

a. Kepala Seksi Kefarmasian;

b. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah


Tangga;

c. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada


dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan.

1. Seksi Kefarmasian, mempunyai tugas :


a. Menyusun perencanaan program pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat
publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan
kefarmasian;
b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program
pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan
dan pelayanan kefarmasian;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan
dan pelayanan kefarmasian;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunnjuk teknis serta prosedur tetap,
program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi
dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika,
makanan dan pelayanan kefarmasian;
e. Mneyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunju pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prodsedur tetap program pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat
publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan
kefarmasian;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program pembinaan dan pengendalian

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
2
tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat
tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan
kefarmasian;
g. Menyusun bahan pemantauan, pembinaan dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat
publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan
kefarmasian;
h. Menyusun bahan koordinasi tentang tata kelola, produksi
dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika,
makanan dan pelayanan kefarmasian;
i. Menyusun bahan perencanaan, pengadaan, pengelolaan
serta pelaporan obat buffer provinsi, obat program
kesehatan, obat untuk penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan bencana serta obat yang bersifat insidentil;
j. Menyusun bahan rekomendasi penerbitan pengakuan
Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang dan izin Usaha Kecil
Obat Tradisional (UKOT);
k. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
l. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan;

2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga


mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program pembinaan, pengendalian
tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga;
b. Menyusun bahan rumusan kebijakan tentamg program
pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program
program pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
3
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga;
e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis serta prosedur tetap program program pembinaan,
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program pembinaan dan pengendalian
tata kelola,produksi, dan distribusi alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga;
g. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan,
pengendalian dan evaluasi tata kelola, produksi dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga;
h. Menyusun bahan koordinasi tentang tata kelola produksi
dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
i. Melakukan pengawasan terhadap produksi dan distribusi
produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga;
j. Menyusun bahan rekomendasi penerbitan pengakuan
cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK)
k. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan;
l. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas :
a. Menyusun perencanaan program perencanaan pengadaan,
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia
kesehatan;
b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang
program perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program
perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
4
perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan
e. Menyusun bahan penyusunan dan Pelaksanaan sosialisasi
kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, serta prosedur tetap program perencanaan
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber
daya manusia kesehatan
f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi program perencanaan pengadaan,
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia
kesehatan
g. Menyusun bahan pemantauan, pembinaan dan
pengendalian perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
h. Menyusun bahan koordinasi tentang perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber
daya manusia kesehatan;
i. Menyusun bahan penyusunan pemetaan sumber daya
manusia kesehatan
j. Menyusun bahan pelaksanaa pemantauan, pengawasan,
pembinaan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber
daya manusia kesehatan;
k. Menyusun bahan fasilitasi kebijakan teknis dan standarisasi
tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan
pengembangan jabatan fungsional;
l. Menyusun bahan koordinasi registrasi tenaga kesehatan;
m. Menyusun bahan penilaian angka kredit jabatan fungsional
rumpun kesehatan;
n. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;
o. Melakukan tugas-tugas kedinasn lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan


sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
5
(1) UPTD adalah Unit Pelaksana yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang tertentu ;

(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang dalam


melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas;

(3) UPTD terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok jabatan
fungsional ;

(4) UPTD pada Dinas Kesehatan, terdiri dari :

a. Puskesmas;

b. Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan;

c. Laboratorium Kesehatan.

(5) Puskesmas mempunyai tugas menyelenggarakan pembangunan


kesehatan di suatu wilayah kerja ;

(6) Puskesmas, mempunyai fungsi :

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;

b. Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi


pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas


sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(7) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas dinas kesehatan dibidang
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan;

(8) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan, mempunyai fungsi:

a. Penyusunan dan pengusulan rencana kebutuhan obat dan


perbekalan kesehatan;

b. Penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat dan


perbekalan kesehatan;

c. Pencatatan, pelaporan obat dan perbekalan kesehatan;

d. Penghapusan obat dan perbekalan kesehatan yang rusak dan


kadaluarsa;

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
6
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(9) Laboratorium Kesehatan adalah tempat khusus beserta


peralatannya untuk melakukan pemeriksaan penunjang kesehatan
medis dan kesehatan lingkungan;

(10) Laboratorium Kesehatan, mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang pelayanan laboratorium
kesehatan;

(11) Laboratorium Kesehatan, mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja


laboratorium kesehatan;

b. Pelaksanaan pengambilan, pemeriksaan dan pengiriman


sampel klinis, kimia dan air;

c. Pelaksanaan analisa hasil pemeriksaan laboratorium;


2.2 SUMB ER DAY A K ESEH ATAN

1) Sumber Daya Manusia Aparatur


Tenaga Dinas Kesehatan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
a. Strata 2
 Magister Kesehatan : 12
b. Strata 1 :
 Dokter Umum : 44
 Dokter Gigi : 31
 Apoteker :2
 Sarjana Kesehatan Masyarakat : 13
 Sarjana Keperawatan :3
 Sarjana Non Kesehatan :4
 Sarjana Kebidanan :0
 Diploma IV Gizi Masyarakat :0
c. Diploma 3
 Kesehatan Lingkungan :9
 Perawat : 80
 Perawat Gigi :5
 Gizi : 11
 Bidan : 41
 D III Analis Kesehatan :9

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
7
d. Diploma 1
 Bidan : 11
 Kesehatan Lingkungan :0
 Gizi :4
e. SLTA : 150
 Perawat :2
 Bidan :0
 Asisten Apoteker :1
 Gizi :1
 Farmasi :1
f. SLTP
 SMP : 36
g. SD : 12

2) Sarana dan Prasarana kerja.


a. Puskesmas dengan rawat inap : 16
b. Puskesmas : 27
c. Puskesmas Pembantu : 55
d. Puskesmas Keliling : 27
e. Kendaraan Operasional DBD :2
f. Kendaraan Operasional ADKL :1
g. Kendaraan Operasional Farmasi : 1
h. Kendaraan Ambulance : 27
i. Kendaraan Operasional Roda 2 : 199
j. Kendaraan Operasional Roda Empat : 45
k. Komputer : 161

3) Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya


a. Rumah Sakit Umum Daerah :2
b. Rumah Sakit Umum Swasta :7
c. Rumah Sakit Khusus (Kusta) :1
d. BP/Rumah Bersalin Swasta :1

2.3 K INER JA P ELAY ANAN DINAS K ESEH ATAN


Tabel 2.3.1 Capaian Indikator Kesehatan 2011-2015

NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015

1. Angka Kematian Bayi /1000 kh 12,05 10,95 7,85 7,68 11,66

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


2
8
2 Angka Kematian Balita /1000 kh 13,13 11,87 8,83 8,22 13,13

3 Angka Kematian Ibu /100.000 kh 17,99 30,76 12,18 0 35,23


Melahirkan
4 Prevalensi Balita
Kekurangan Gizi
a. Balita Gizi Buruk % 11,32 10,84 10,09 8,88 0,82

b. Balita Gizi Kurang % 2,04 1,52 1,34 1,01 0,82

5 Proporsi Kelahiran % 99,8 86,57 87,99 87,9 91,1


ditolong tenaga medis
6 Angka Harapan Hidup Tahun 70,42 70,64 70,82 71,04

7. Jumlah Kelahiran Promil 16,674 16,254 16,424 16,542 16,293

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


29

Tabel 2.3.2. Anggaran Pembangunan Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015


No Program/Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015
P r ogr a m Oba t da n Pe r be k a la n
K e seh atan
1 Pengadaan Obat dan Perbekalan 500.000.000 2.659.488.000 0 500.000.000 2.420.000.000
Kesehatan (DAK/APBD) 4.297.920.000
2 Peningkatan Mutu penggunaan 0 0 0 50.000.000 50.000.000
Obat dan Perbekalan Kesehatan
P r ogr a m Upa ya K e seh atan
M a sya r ak a t
3 Peningkatan Pelayanan dan 0 0 200.000.000 100.000.000 100.000.000
Penanggulangan Masalah
Kesehatan
4 Pengembangan Puskesmas 0 0 278.650.000 36.900.000 0
5 Revitalisasi Peralatan Kesehatan 0 0 50.000.000 50.000.000 55.000.000
6 Penyediaan Makanan dan 0 0 1.042.536.000 1.000.000.000 1.100.000.000
Minuman Pasien
7 Peningkatan Kesehatan Ibu dan 0 0 100.000.000 100.000.000 250.000.000
Anak
8 Peningkatan Kesehatan Lansia 0 0 0 75.000.000 100.000.000
9 Monitoring dan Evaluasi Kinerja 0 0 0 15.000.000 73.500.000
Puskesmas
10 Peningkatan Kesehatan Anak 0 0 0 0 150.000.000
dan Remaja
11 Pengamanan Mudik Lebaran, 0 0 0 0 104.200.000
Natal dan Tahun Baru
12 Perluasan Fungsi Polindes 956.000.000 1.324.250.000 1.726.650.000 1.411.880.000 2.566.500.000
menjadi Ponkesdes
13 Kegiatan Pengobatan Massal 180.000.000 0 0 0 0
14 Pengadaan Obat-obatan 0 0 1.930.420.000 4.359.040.000 864.816.978
Puskesmas/Pustu (DAK Silpa
2014/DAK Farmasi)
15 Peningkatan Puskesmas 0 0 0 0 288.819.747

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


30

Perawatan Mampu Poned (DAK


Silpa 2014)
16 Pengadaan Obat-obatan 0 0 193.042.000 435.904.000 0
Puskesmas/Pustu (Pendamping
DAK Bidang Farmasi)
17 Peningkatan Standar Pelayanan 0 0 0 50.000.000 0
Publik di Puskesmas
18 Pengembangan Puskesmas 0 118.450.000 0 0 0
19 Peningkatan puskesmas 0 0 198.252.00 0 0
perawatan mampu poned
(pendamping DAK bidang
pelayanan dasar)
20 Peningkatan Puskesmas 0 0 1.982.520.000 0 0
perawatan mampu poned (DAK
nidang pelayanan dasar)
21 Pengawasan Pembangunanan 0 1.074.000.000 26.850.000 0 0
Instalasi Farmasi Kesehatan
(DAK 2012)
22 Pengadaan Obat-obatan 0 271.231.193 260.450.455 0 0
Puskesmas/Pustu (Silpa DAK
2011/2012)
23 Pengadaan Obat-obatan 0 0 26.045.045 0 0
Puskesmas/Pustu (Pendamping
Silpa DAK 2012)
24 Penunjang DAK Bidang 0 0 14.500..000 0 0
Kesehatan (Silpa DAK 2012)
P r ogr a m P en ga w a san Oba t dan
M a k an a n
25 Peningkatan Pengawasan 0 0 0 50.000.000 75.000.000
keamanan pangan dan bahan
berbahaya
26 Manajemen obat dan perbekalan 0 0 50.000.000 0 0
kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


31

P r ogr a m P r om osi K e seh atan


da n P em be r da ya a n M a sya r ak a t
27 Revitalisasi Posyandu dan 0 75.000.000 50.000.000 423.025.000 125.000.000
UKBM
28 Pembinaan dan Pengembangan 0 25.000.000 50.000.000 150.000.000 150.000.000
Desa Siaga
29 Saka Bhakti Husada 0 0 0 90.000.000 100.000.000
30 Penyuluhan Kesehatan 0 0 50.000.000 100.000.000 150.000.000
Masyarakat
31 Pengadaan Media Promosi 0 0 0 100.000.000 115.000.000
Kesehatan
32 Pembinaan Kader Posyandu 0 0 0 0 136.505.000
33 Pengembangan Taman 0 0 0 67.272.000 224.473.000
Posyandu (BK Prop)
34 Pembinaan posyandu dan 0 0 25.000.000 0 0
percontohan
35 Penelitian Indeks Kepuasan 0 0 0 150.000.000 0
Masyarakat dalam Rangka
Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat
36 Promosi Kesehatan dan 0 675.688.750 0 0 0
pemberdayaan Masyarakat
(Cukai)
37 Pembinaan Lingkungan Sehat 1.035.668.750 0 0 0 0
(cukai)
P r ogr a m P er ba ik a n Gizi
M a sya r ak a t
38 Penanggulangan Kurang Energi 100.000.000 100.000.000 250.000.000 200.000.000 500.000.000
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang Vit A
dan Kekurangan Zat Mikro
lainnya

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


32

39 Peningkatan ASI Eksklusif Kab 0 0 0 74,250,000 435.000.000


Layak Anak
40 PMT Pemulihan Balita Gizi 0 0 0 51.370.000 0
Buuk
41 PMT Pemulihan Balita Gizi 0 0 0 0 410.000
Buruk
P r ogr a m P en ge m ban ga n
Lin gk u n ga n S eh at
42 Penyediaan dan Pengawasan air 0 0 0 200.000.000 201.200.000
bersih/air minum
43 Peningkatan Kesehatan 0 0 0 100.000.000 178.435.000
Lingkungan Pemukiman
44 Pembangunan Jamban Keluarga 0 50.000.000 50.000.000 75.000.000 75.000.000
(TMMD)
45 Peningkatan Sanitasai Dasar 0 50.000.000 0 0 0
Masyarakat
P r ogr a m P en ce ga ha n da n
P en a n ggu lan ga n P en ya kit
M e n u lar
46 Peningkatan Imunisasi 0 0 50.000.000 200.000.000 435.078.880
47 Penanggulangan Penyakit DBD 100.000.000 225.000.000 400.000.000 500.000.000 480.175.000
48 Penanggulangan dan 0 50.000.000 0 0 0
Pencegahan Penyakit Mnular
49 Penanggulangan Penyakit 0 75.000.000 400.000.000 200.000.000 749.400.000
HIV/AIDS, TB Paru, dan Kusta
50 Pengadaan Poster Penyakit 0 100.000.000 0 0 0
HIV/AIDS
51 Surveilens Epidemiologi 0 0 50.000.000 340.140.000 350.000.000
52 Peningkatan Derajat Kesehatan 0 0 210.000.000 0 5,248,805,400
Masyarakat dengan Penyediaan (alkes)
Fasilitas Perawatan Kesehatan
Bagi Penderita Akibat Dampak
Asap Rokok (DBHCHT Silpa

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


33

2014)
P r ogr a m S ta n dar isa si P ela yan a n
K e seh atan
53 Penelitian IKM dan Kepuasan 0 0 0 0 150.000.000
Pengguna BPJS terhadap
pelayanan kesehatan
54 Pembangunan konstruksi 0 0 1.074.000.000 1.074.000.000 0
Bangunan Gudang Farmasi Silpa
DAK 2012
55 Akreditasi Puskesmas 0 0 0 0 180.000.000
P r ogr a m P en ga daa n ,
P en in gk ata n da n P er ba ik a n
Sarana da n P r a sa r a n a
P u sk esm a s/Pu sk e sm as
P em ba n tu da n Ja r in gan n ya
56 Penunjang DAK Bidang 120.000.000 155.000.000 110.000.000 70.000.000 0
Kesehatan
57 DAK Bidang Lab Kesehatan 528.770.000 0 0 0 0
58 Penunjang DAK Bidang 25.000.000 0 0 0 0
Laboratorium
59 Pembangunan ruang 0 525.000.000 0 0 0
penanganan poned (DAK bidang
Pelayanan Dasar)
60 Fisibsili Studi Kelayakan 250.000.000 247.240.000 0 0 0
Pembangunan RS Utara Sungai
61 Fisibiliti Studi Kelayakan 250.000.000 246.600.000 0 0 0
Pembangunan RS Selatan
Sungai
62 Peningkatan Mutu Pelayanan 6.000.000.000 6.000.000.000 0 0 0
Kesehatan
63 Perencanaan Pembangunan 0 139.500.000 0 0 0
Puskesmas d Kec Sooko,Ngoro,
Jatirejo

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


34

64 Perencanaan pembangunan 0 265.500.000 0 0 0


puskesmas kecamatan trowulan,
Puri, Bangsal, Pacet, Trawas dan
Gondang
65 Pengadaan Tanah Puskesmas 0 430.000.000 0 0 0
66 Pengadaan Alat Pelayanan 0 2.213.032.000 0 0 0
Obstetri Neonatal Emergenci
Dasar (DAK Bidang Yandas)
67 Pengadaan Alkes dan obat- 0 210.000.000 0 510.000.000 0
obatan cukai
68 Peningkatan sarana dan 0 210.000.000 0 0 0
prasarana pelayanan obstetric
Neonatus Emergency Dasar
(poned) Puskesmas
69 Peningkatan Puskesmas 0 0 0 2.180.772.000 0
Perawatan Mampu Poned (DAK
Bidang Pelayanan Dasar)
70 Peningkatan Puskesmas Rawat 0 0 0 0 60.000.000
Inap menjadi Puskesmas Rawat
Inap Standar
71 Pengadaan Kendaraan 0 0 0 0 7.450.000.000
Ambulance
72 Perbaikan Puskesmas Rawat 0 0 0 3.578.654.500 282.391.000
Inap
73 Perbaikan Puskesmas Rawat 0 0 0 0 485.290.250
Inap Baru
74 Pembangunan Puskesmas Rawat 0 0 0 0 494.000.000
Inap
75 Perbaikan Pustu 0 0 0 700.000.000 84.000.000
Lakardowo,
Jtaidukuh,
Kepuhpandak,
Wonodadi,
Mojorejo, Mojojajar)

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


35

76 Pengadaan Alkes (DAK/APBD) 466.930.000 0 0 0 7.425.000.000


77 Peningkatan Puskesmas 0 0 198.252.000 0 0
Perawatan Mampu PONED
(Pendamping DAK Bidang
Pelayanan Dasar)
78 Peningkatan Puskesmas 0 0 1.982.520.000 0 0
Perawatan mampu PONED
(DAK Bidang Pelayanan Dasar)
79 Pengawasan Pembangunan 0 0 26.850.000 0 0
Instalasi Farmasi Kesehatan
(DAK 2012)
80 Pengadaan Obat-obatan 0 0 260.450.455 0 0
Puskesmas/Pustu (Silpa DAK
2012)
81 Perbaikan dan pemeliharaan 0 0 100.000.000 0 0
puskesmas keliling
82 Pengadaan mobil layanan 0 0 4.417.535.141 0 0
jantung dan paru-paru
83 Pembangunan Poliklinik 0 150.000.000 0 0 0
Penanggulangan Dampak Rokok
(Cukai)
84 Pengadaan Sarana dan 240.000.000 0 0 0 0
Prasarana Puskesmas/Pustu
85 Peningkatan Puskesmas menjadi 750.000.000 0 0 0 0
puskesmas rawat inap (DAK)
Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-paru/Rumah Sakit Mata
86 Pengadaan mobil layanan 0 0 0 4.417.535.141 0
jantung dan paru
P r ogr a m K em itr a an
P en in gk ata n Pe la yan a n
K e seh atan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


36

87 Monitoring, evaluasi dan 0 0 0 5.000,000 10.000.000


pelaporan hibah
P r ogr a m K e bijak a n da n
M a n a jem en Pe m ba n gu n a n
88 Pengembangan Sistem 0 0 0 200.000.000 150.000.000
Informasi Kesehatan
89 Pembinaan Kepala Puskesmas 0 75.000.000 0 0 0
90 Pembinaan Bidan Desa 0 50.000.000 0 0 0
91 Pengadaan Software 0 0 0 0 50.000.000
Administrasi dan Dokumen
Surat Keluar Masuk
92 Perencanaan dan Pelaporan 0 0 0 20.000.000 30.000.000
Program Kesehatan
93 Pengembangan SDM 0 0 50.000.000 0 250.000.000
94 Penerbitan SPM 0 200.000.000 200.000.000 200.000.000 250.000.000
95 Pelayanan Kesehatan 0 0 12.000.000.000 8.165.149.000 8.000.000.000
Masyarakat Miskin (Jamkesda
dan SPM)
96 Bantuan Operasional 250.000.000 84.000.000 250.000.000 200.000.000 200.000.000
Penyelenggaraan Jamkesda
97 Bantuan Operasional Balai 2.133.279.500 5.721.201.748 7.800.118.625 5.596.276.192 1.080.809.120
Pengobatan
98 Penunjang Pelayanan Kesehatan 0 0 0 19.795.039.952 8.904.414.488
UPT Puskesmas 27 Puskesmas
99 Pelayanan Jaminan Kesehatan 0 0 0 20,862,762,181 29.475.406.347
Nasional 27 Puskesmas

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


37

2.4 TANTANGAN DAN P ELUANG P ENGEMB ANGAN P ELAY ANAN


K ESEH ATAN
Faktor-faktor yang merupakan tantangan dalam pelaksanaan program
kesehatan antara lain :
1. Jumlah penduduk yang sangat besar dan wilayah yang luas.
2. Beban pembiayaan kesehatan masyarakat yang semakin tinggi
khususnya masyarakat miskin
3. Kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan musim
yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya penyakit
menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan Kejadian Luar
Biasa (KLB).
4. Perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung upaya
program kesehatan;
5. Adanya krisis ekonomi dan politik yang menyebabkan kecenderungan
meningkatnya masalah kesehatan khususnya pogram kesehatan ibu,
anak dan gizi;
6. Masih banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap sistem / prosedur
pelayanan kesehatan, sikap petugas dan kualitas pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh sarana kesehatan milik Pemerintah.
7. Belum optimalnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor berfungsinya
secara maksimal Tim Kooordinasi atau pokja-pokja yang ada di
Kabupaten, Kecamatan dan Desa

Sedangkan factor-faktor yang merupakan peluang dalam pelaksanaan


program pembangunan kesehatan antara lain:

1. Adanya dukungan dan komitmen yang kuat dari pemerintah Kabupaten


Mojokerto terhadap upaya program pembangunan kesehatan;Adanya
dukungan dari pihak terkait baik lintas

2. Program dan lintas sektor terhadap program pembangunan kesehatan;

3. Adanya potensi masyarakat (Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya


Masyarakat dan lain-lain) yang dapat dimobilisasi untuk mendukung
pelaksanaan upaya program kesehatan;

4. Adanya Rumah Sakit atau Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta yang


menjadi pesaing dalam pelayanan kesehatan sehingga dapat menjadi
motivasi dalam peningkatan mutu pelayanan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


38

B AB III
ISU-IS U STR A TEGIS
B ER DAS AR K AN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIK ASI P ER MASALAH AN B ER DASAR K AN TUGAS DAN


FUNGSI DINAS K ESEH ATAN
3.1.1. Derajat Kesehatan
Dalam Undang-undang No. 36 Tahun 2009 disebutkan bahwa
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat
dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan antara lain
angka kematian, angka kesakitan serta status gizi. Indikator tersebut
dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan (fasility
based) dan dari masyarakat (community based).
Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu
kewaktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan
dan program pembangunan kesehatan lainnya.
A. ANGK A K EMATIAN
1. An gk a K em atia n B ayi (AK B )
Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang terjadi
pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka kematian bayi
(AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran
hidup. Penyebab dari kematian bayi di Kabupaten Mojokerto paling
banyak diakibatkan oleh BBLR (berat bayi lahir rendah), asfiksia,
kongenital, diare, dan lain-lain.
Selama tahun 2015 dilaporkan terjadi 16.394 kelahiran. Dari
seluruh kelahiran, tercatat 101 kasus lahir mati dan kasus kematian
bayi sebesar 190, diantaranya laki-laki sebanyak 118 bayi dan
sebanyak 72 bayi perempuan (Tabel 5). Jumlah kematian tertinggi
ada pada Kecamatan Ngoro yaitu 15 bayi. Dibandingkan dengan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


39

tahun 2014 kasus kematian bayi sebesar 127 bayi, maka telah
terjadinya peningkatan kasus kematian bayi. Dengan angka kematian
bayi di tahun 2015 adalah 11,66 per 1000 kelahiran hidup.
Peningkatan kasus kematian bayi ini dikarenakan beberapa sebab,
diantaranya BBLR, asfiksi, kongenital dan lain-lain.

Gambar 3. Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Mojokerto Tahun


2015
Berbagai upaya telah dilakukan dalam menurunkan angka
kematian bayi, mulai dengan diakadakannya kelas ibu hamil,
pertemuan bidan dengan narasumber yang berkompeten, pelatihan
fasilitator kelas Ibu Balita.
Kematian balita yang dimaksud adalah Kematian yang terjadi
pada balita sebelum usia 5 (lima) tahun (bayi + anak balita). Angka
kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum usia 5
tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah
kematian balita tahun 2015 sebanyak 214 anak, dengan jumlah laki-
laki 133 anak dan perempuan 81 anak. Jumlah kematian anak balita
tahun 2015 sebanyak 24 anak, dimana jumlah laki-laki 15 anak dan
perempuan 9 anak (Tabel 5).
Kasus kematian bayi yang terjadi selama 5 tahun berturut-
turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat pada
diagram di bawah ini :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


40

Gambar 4. Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Mojokerto Tahun 2011-


2015
2. An gk a K em atia n Ibu (AK I)
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian perempuan
pada saat hamil dan atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau
tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab
lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll. Angka kematian ibu dihitung
per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Mojokerto pada tahun
2015 sebanyak 19 kasus yang terdiri dari 4 kasus pada Kematian Ibu
Hamil, 6 kasus pada kematian pada Ibu Bersalin dan 9 kasus pada
Kematian ibu Nifas. Jika dirinci menurut kelompok umur kesemua
kasus kematian ibu tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut,
kematian pada Ibu Hamil 4 orang meninggal pada usia 20-34 tahun.
Kematian Ibu bersalin usia 20-34 tahun sebanyak 4 kasus, dan usia
≧35 tahun sebanyak 2 kasus. Pada kematian Ibu Nifas terdapat 8
orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, dan 1 orang pada usia
≥ 35 tahun (Tabel 6). Terjadi peningkatan kasus kematian Ibu dari
tahun 2014 sebanyak 15 kasus. Hal ini dikarenakan :
a) Banyaknya wanita usia subur dengan resiko kehamilan tinggi
tetapi tidak ber KB.
b) Adanya penyakit penyerta (degenerative) pada bumil, seperti
jantung, DM, leukimia, asma bronkhiale.
c) Aturan BPJS hanya berpatokan pada skor Puji Rochyati.
Sementara itu banyak kasus seperti ketuban pecah dini (KPD),

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


41

partus lama, riwayat pendarahan pada kehamilan yang lalu tidak


masuk dalam skor Puji Rochyati, sehingga Bumil tidak dapat
memanfaatkan fasilitas BPJS.
d) Peningkatan koordinasi dengan Rumah Sakit (dalam wilayah
dan luar wilayah) tentang pelaporan kematian ibu dan bayi.
Rumah Sakit melaporkan ke Dinas Kesehatan via telepon 1x24
jam, selanjutnya RMM (Rekam Medik Maternal) paling lambat
dilaporkan 1 minggu sejak kejadian kematian.
Beberapa penyebab terjadinya kematian pada ibu hamil dan
melahirkan adalah perdarahan, keracunan kehamilan (Pre eklamsi),
infeksi dan penyebab yang lainnya. Kasus kematian Ibu paling tinggi
pada Ibu Nifas, dikarenakan pada masa nifas ibu sudah mulai jarang
untuk memeriksakan diri ke pelayan kesehatan sehingga anggapan di
masyarakat bahwa masa nifas kurang diperhatikan. Guna mencegah
terjadinya peningkatan kematian pada Ibu, Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto memberikan dukungan berupa fasilitasi baik
dari segi manajemen program KIA maupun sistem pencatatan dan
pelaporan, peningkatan klinis keterampilan petugas di lapangan
serta melibatkan multi pihak dalam pelaksanaan program KIA.
Kasus kematian maternal yang terjadi selama 5 tahun
berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat
dilihat pada diagram dibawah ini (gambar 4).

Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 -


2015
Upaya Dinas Kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB :
1. Pendewasaan usia kawin dan Penyuluhan kesehatan
reproduksi untuk siswa SMP dan SMA
2. Meningkatkan cakupan KB aktif

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


42

3. Pelayanan antenatal care (pelayanan sebelum melahirkan)


yang berkualitas
4. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada Bumil untuk
KB pasca salin
5. Pemberdayaan masyarakat melalui P4K (Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) Desa
Siaga
6. GEBRAK (Gerakan Bersama Amankan Kehamilan dan
Persalinan) di wilayah Puskesmas Puri dan Gayaman
bekerjasama dengan 4 Institusi Pendidikan (UNIM, PPNI,
Poltekes Mojopahit, Dian Husada)
7. Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
8. Pengkajian kasus kematian ibu dan bayi oleh Tim Pengkaji
(Dokter Spesialis Terkait)

B. . Mo r bidita s/ An gk a K esa k ita n


Morbiditas diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit. Angka kesakitan (Morbiditas) pada
penduduk berasal dari community based data yang diperoleh
melalui pengamatan (surveilans), terutama yang diperoleh dari
fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan
pelaporan rutin serta insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit
menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit
menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit
yang memiliki potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

1. Tu ber k u lo sis (TB )


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kasus
baru TB BTA+ merupakan Pasien yang belum pernah diobati dengan
OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4
minggu). TB BTA + yaitu penemuan pasien TB melalui pemeriksaan
dahak sewaktu- pagi- sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan
mikroskopis :
a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA positif
b. Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA positif dan
foto toraks dada menunjukan gambaran tuberculosis

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


43

c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah


3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya dengan
hasil BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotika non OAT.
Pengendalian TB di Kabupaten Mojokerto memakai strategi
Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Dengan program
ini kita berusaha mencapai target penemuan penderita sebesar 70%
dari perkiraan penderita TB BTA+ kasus baru dengan tingkat
kesembuhan sebesar 85 %. Salah satu indikator yang digunakan
dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu
proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati
terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada
dalam wilayah tersebut.
Jumlah Penderita TB BTA+ Paru Baru Kab. Mojokerto tahun
2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah
ini :

Gambar 6. Penderita TB Paru BTA+ Di Kab. Mojokerto Tahun 2011 –


2015
Jumlah kasus TB BTA+ sebesar 527dengan angka kematian
selama pengobatan per 100.000 penduduk sebesar 0,47 dengan
jumlah kematian sebesar 2 jiwa (Tabel 9). Angka keberhasilan
pengobatan sebesar 99,47%. Terjadi peningkatan kasus TB BTA+,
tetapi menurun jumlah kematian selama pengobatan dari 2014. Dan
angka keberhasilan pengobatan meningkat dari tahun 2014.
Angka Kesembuhan pada tahun 2015 adalah 96,26% dengan
jumlah BTA+ diobati sebanyak 562 (Tabel 9) dan yang mendapat
pengobatan lengkap sebanyak 18 jiwa.

2. In fek si Sa lu r a n P er n a fa sa n Ak u t (ISP A)
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan
paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


44

jamur. Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian balita


yang utama, selain diare. Penyakit ini merupakan bagian dari
penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Penemuan penderita pneumoni balita yaitu Balita dengan
pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar
di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Upaya
pemberantasan penyakit ISPA dilaksanakan dengan fokus penemuan
dini dan tata laksana kasus secara cepat dan tepat. Upaya ini
dikembangkan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Kasus penderita Pnemonia yang ada di Kabupaten Mojokerto
tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :

Gambar 7. Penderita Pnemonia ditangani di Kabupaten Mojokerto


Tahun 2011 - 2015
Jumlah balita penderita pnemonia yang dilaporkan dan dapat
ditangani di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebanyak 5.708
penderita, terjadi penurunan dibandingkan pada tahun 2014 sebesar
5.879. Tahun 2015 dari 3.795 perkiraan penderita yang mendapatkan
penanganan sebesar 5.708 penderita (150,41%). Persentase
penanganan melebihi 100% dibanding jumlah perkiraan balita
dikarenakan rumus perhitungan perkiraan penderita mengalami
perubahan, yang semula 0,5 menjadi 4,45, sehingga target melebihi
100%.

3. H IV /AIDS da n P en ya k it In fek si Men u la r Sek su a l (IMS)


HIV merupakan Human Immunodeficiency Virus adalah virus
penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan menghancurkan sistem
kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari
penyakit lain. Sedangkan AIDS adalah Acquired Immune Deficiency
Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


45

oleh HIV. Perkembangan penyakit HIV-AIDS terus menunjukkan


peningkatan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan terus dilakukan.
Kasus penderita HIV-AIDS yang ada di Kabupaten Mojokerto
tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :

Gambar 8. Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Mojokerto Tahun


2011 – 2015
Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2015 sudah dapat dilihat
secara terpisah, jumlah kasus HIV sama dengan kasus AIDS dimana
terdapat 69 kasus. Hal ini disebabkan karena sebagian penderita
terdeteksi pada saat sudah terinfeksi AIDS, maka otomatis dapat
dikatakan HIV. Tidak ada kasus kematian penederita AIDS pada
tahun 2015.
Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 ke tahun 2015, hal
ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran dari masyarakat untuk
memeriksanakan diri ke sarana kesehatan, selain itu pesatnya jumlah
kasus juga didasarkan dengan adanya mobil layanan keliling untuk
tes darah secara sukarela, sehingga penemuan penderita HIV cepat
terdeteksi dan segera tertangani. Untuk penanganan kasus
HIV/AIDS bekerjasama dengan klinik VCT RSUD Prof. Dr.
Soekandar Mojosari dan UPIPI RS Dr. Soetomo Surabaya.
Namun sangat disadari bahwa kasus AIDS tersebut masih jauh
lebih sedikit
dibandingkan kasus yang sesungguhnya mengingat tidak seluruh
kasus AIDS yang ada
atau baru sebagian kecil yang dilaporkan (under reported).
Hasil skrining yang dilakukan di unit transfusi darah PMI
Kabupaten Mojokerto selama tahun 2015 menunjukkan jumlah
pendonor sebesar 13.601 diantaranya 6.793 laki-laki dan 6.808

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


46

perempuan, dan sampel darah yang diperiksa 100%, dan yang positif
HIV sebanyak 82.

4. Dia r e
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat
perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih. Perkiraan
Jumlah Kasus Diare adalah perkiraan jumlah penderita diare yang
datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka
kesakitan dikali jumlah penduduk di suatu wilayah kerja dalam
waktu satu tahun.
Penderita diare yang ditangani adalah Jumlah penderita yang
datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah penderita diare yang
ditangani di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebesar 34.962
penderita, dengan jumlah target penemuan sebesar 23.120 penderita
merupakan 10% dari jumlah penduduk tahun 2015. Jumlah kasus
pada tahun 2015 menurun dari tahun 2014, hal ini dikarenakan
sudah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk segera mengatasi
gejala yang ditimbulkan oleh diare tersebut, serta segera untuk
berobat ke sarana kesehatan atau Puskesmas. Selain itu pengobatan
dapat dilakukan sendiri dengan meminum oralit.
Kasus penderita Diare pada balita yang ada di Kabupaten
Mojokerto tahun 2011 – 2015 dapat dilihat dari diagram dibawah ini :

Gambar 9. Penderita Diare ditangani di Kabupaten Mojokerto Tahun


2011 – 2015
5. AFP (Acu te Fla ccid P a r a lysis)
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Sedangkan Non

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


47

Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus Polio
sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus
Polio. AFP Rate Non Polio dihitung berdasarkan per 100.000
penduduk/populasi anak usia < 15 tahun.
Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai indikator
untuk menilai program eradikasi polio (erapo). Upaya memantau
keberhasilan erapo adalah dengan melaksanakan surveilans secara
aktif untuk menemukan kasus AFP sebagai upaya mendeteksi secara
dini munculnya virus polio liar yang mungkin ada di masyarakat agar
dapat segera dilakukan penanggulangan, cakupan vaksinasi polio
rutin yang tinggi dan sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat
kesehatan. Jumlah kasus AFP (non polio) di Kabupaten Mojokerto
tahun 2015 sebanyak 20 kasus dari 254.985 jumlah penduduk < 15
tahun. Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 yang terdapat 28
kasus AFP. Terjadinya peningkatan yang sangat signifikan dari tahun
2011 ke tahun 2014 dikarenakan dilakukan pemantauan dan
pelacakan kasus di setiap tempat. Angka AFP Rate pada tahun 2015
ini telah mencapai target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan RI sebesar minimal 2/100.000.
Kasus penderita AFP yang ada di Kabupaten Mojokerto tahun
2011 – 2015, dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Gambar 10. Kasus AFP di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 – 2015


6. P en ya k it K u sta
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Jumlah penderita baru
penyakit Kusta tahun 2015 yang dilaporkan sebanyak 116 orang
dimana kasus MB+PB laki-laki sebesar 76 orang dan perempuan
sebesar 40 orang. Yang mengalami cacat tingkat 2 sebanyak 6 orang.
Jumlah kasus kusta yang tercatat sebanyak 40 orang, PB sebesar 1
orang dan MB sebesar 39 orang, dengan angka prevalensi per 10.000
penduduk sebesar 0,37. (Tabel 16)

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


48

Gambar 11. Penderita Kusta PB+MB di Kabupaten Mojokerto Tahun


2015
Penderita kusta yang selesai berobat atau menjalani
pengobatan RFT sebanyak 50 orang. Dengan rincian RFT PB
sebanyak 1 orang (100%), RFT MB sebanyak 49 orang (100%) (Tabel
17). Kasus Penderita Kusta belum bisa mencapai eliminasi. Tetapi
ada kecenderungan menurun, dikarenakan upaya pencarian lebih
intensif. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto adalah penyuluhan kesehatan, penemuan
penderita dan pengobatan penderita. Setelah kasus yang ditemukan
semakin banyak dan diobati, maka diharapkan pada tahun – tahun
berikutnya prevalensi kusta akan menurun sampai terjadi eliminasi.

7. Dem a m B er da r a h Den gu e (DB D)


Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Kabupaten
Mojokerto termasuk Kabupaten endemis DBD. Pada tahun 2015
penderita di Kabupaten Mojokerto 318 penderita, dengan rincian
laki-laki sebanyak 174 penderita dan perempuan sebanyak 144
penderita. Penderita meninggal dunia sebanyak 14 orang. Pada tahun
2014 penderita DBD sebanyak 49 penderita. Terjadi peningkatan
kasus DBD dari tahun 2014 ke tahun 2015. Meningkatnya kasus DBD
begitu signifikan karena terjadi KLB DBD pada awal tahun 2015,
dikarenakan musim hujan yang intensitasnya mulai meningkat tanpa
diimbangi oleh kebersihan lingkungan. Program DBD yang
diterapkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto adalah dengan
melakukan Fogging dan dengan dibentuknya Bumatik (Ibu

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


49

Pemantau Jentik) yang mana ibu rumah tangga melakukan


pemantauan jentik di lingkungan rumahnya. Program ini merupakan
program unggulan Dinkes Kabupaten Mojokerto.
Kasus penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) yang
terjadi selama 5 Tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015, dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 12. Penderita DBD ditangani di Kabupaten Mojokerto Tahun


2011 – 2015
Insiden rate (Incidence Rate) Kabupaten Mojokerto tahun
2015 sebesar 29,4 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Namun hal ini masih dibawah target nasional 51 per 100.000
penduduk. Angka kematian pada tahun 2015 berada di atas target,
yakni mencapai 4,40%. Ini menunjukkan bahwa perlu peningkatan
diagnosa dini dan tata laksana kasus DBD di rumah sakit serta
sosialisasi tentang penyakit DBD perlu ditingkatkan. Wilayah dengan
Case Fatality Rate melebihi 1 % mencapai 11 Puskesmas.

8. Ma la r ia
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
bernama plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Kasus malaria di Kabupaten
Mojokerto berjumlah 5 penderita, dimana kasus terbanyak terjadi di
Gondang sebanyak 3 orang. Semua penderita adalah laki-laki.
Jumlah penderita Malaria di Kabupaten Mojokerto Tahun 2015
dapat dilihat pada diagram berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


50

Gambar 13. Penderita Malaria di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 –


2015
Penyakit malaria yang positif dengan pemeriksaan darah pada
tahun 2015 sebanyak 5 orang dan tidak ada yang meningggal dunia,
terjadi penurunan kasus di tahun 2014 yang dinyatakan positif 11
penderita. Adanya kasus malaria di Kabupaten Mojokerto sendiri
adalah berasal dari penderita yang bekerja di daerah endemis malaria
seperti di daerah timur Indonesia yang mana kembali ke Mojokerto
dengan membawa penyakit malaria tersebut. Antisipasi perlu
dilakukan dengan memetakan vektor dan surveilans yang baik serta
pembinaan pengendalian malaria dengan diagnosis dini penemuan
malaria.

9. P en ya k it Fila r ia sis
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak
ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah
sekelompok cacing parasit nematoda yang menyebabkan infeksi
sehingga berakibat munculnya edema. Jumlah kasus Filariasis di
Kabupaten Mojokerto pada tahun 2015 adalah sebanyak 2 orang
yaitu di wilayah Puskesmas Modopuro.
Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit filariasis,
terjadi peningkatan penemuan kasus filariasis di Kabupaten
Mojokerto. Dengan ditemukannya kasus filariasis maka akan dapat
menekan penyebaran penyakit filariasis ke daerah lainnya. Selain itu
diperlukan penanganan

10. H iper ten si/tek a n a n da r a h tin ggi


Hipertensi/ tekanan darah tinggi adalah adalah Peningkatan
tekanan darah yaitu keadaaan dimana tekanan darah sistolik lebih

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


51

besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik
lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (Joint National Committee
on Prevention Detection, Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure VII/JNC-VII, 2003). Peningkatan ini menyebabkan jantung
harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah
melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran,
sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi
(sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole).
Pengukuran tekanan darah adalah Penduduk yang berusia
≧18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah minimal satu
tahun sekali di suatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan di dalam
unit pelayanan kesehatan primer, pemerintah maupun swasta, di
dalam maupun di luar gedung. Jumlah penduduk usia 18 di
Kabupaten Mojokerto sebanyak 772.697 jiwa. Cakupan pemeriksaan
tekanan darah tinggi di Kabupaten Mojokerto sebanyak 215.495, dan
yang mengalami hipertensi sebanyak 46.981. Karena rata-rata semua
yang diperiksa adalah pasien hipertensi.

11. Obesita s
Obesitas adalah Terjadinya penimbunan lemak yang
berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi
kesehatan. Dikatakan obesitas apabila hasil pengukuran Indeks
Massa Tubuh (IMT) > 25. Pemeriksaan obesitas adalah Persentase
pengunjung Puskesmas dan jaringannya berusia > 15 tahun yang
dilakukan pemeriksaan obesitas dalam kurun waktu satu tahun.
Cakupan pemeriksaan obesitas di Kabupaten Mojokerto tahun 2015
sebanyak 15.068, dimana jumlah pengunjung yang mengalami
obesitas sebanyak 157 terbanyak di wialayah Mojosari.

12. IV A po sitif pa da per em pu an u sia 30-50 ta h u n


IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) adalah Pemeriksaan
dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat
leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-
5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang
disebut acetowhite epithelium. Deteksi dini yang dimaksud dapat
dilakukan di puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar
gedung. Cakupan pemeriksaan leher rahim dan payudara di
Puskesmas Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebanyak 2.461, jumlah

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


52

IVA Positif sebanyak 131 terbanyak di Dawarblandong dan Jetis.


Dengan pemeriksaan sedini mungkin maka akan lebih mudah dalam
pengobatannya.

13. K eja dia n Lu ar B ia sa (K LB )


Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dimaksud adalah timbulnya
atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu desa /kelurahan dalam
waktu tertentu. Kejadian luar biasa di Kabupaten Mojokerto tahun
2015 terjadi di 14 desa/kelurahan dari total 304 desa/kelurahan,
dimana sudah ditangani 100% <24 jam. Telah dilaksanakan SKD –
KLB 1 sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa pada semester 1.
Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB
di Kabupaten Mojokerto Tahun 2015 dengan jenis KLB yaitu Difteri
dan DBD. Kejadian Difteri di 8 kecamatan dan 12 desa, dimana
jumlah penduduk yang terancam 158, laki-laki 80 dan perempuan 78.
Jumlah penderita sebanyak 14 orang, laki-laki sebanyak 7 orang dan
perempuan sebanyak 7 orang. Jumlah penderita Difteri terbanyak
pada usia 1 - 4 tahun sebanyak 7 anak. Pada rentang usia tersebut
rentan terkena penyakit Difteri. Adapun kasus DBD sebanyak 318
kasus dengan jumlah kematian 14 orang.

14. P en ya k it Men u la r Y a n g Da pa t Dice ga h Den ga n Im u n isa si


(P D3I)
Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
adalah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non neonatorum, Tetanus
neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. PD3I merupakan
penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan
dibahas penyakit difteri, pertusis, tetanus, campak, polio dan
hepatitis.
a) ) Difter i
Difteri adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Diphteriae, yang ditandai dengan pembentukan
membran di kerongkongan dan aliran udara lainnya yang
menyebabkan sulit bernafas. Termasuk Difteri pada mata, kulit,
telinga, hidung dan vagina. Difteri termasuk penyakit menular yang
jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus difteri sangat
dipengaruhi adanya program imunisasi. Jumlah kasus penyakit

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


53

difteri di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 yaitu sebanyak 14 kasus.


Dimana difteri ini menjadi kasus KLB di Kabupaten Mojokerto.
Jumlah penderita Difteri terbanyak usia 1-4 tahun.
b) P er tu sis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan
nafas hup (whoop) yang khas dan mengalami muntah. Gejala
pertusis demam ringan, bersin, hidung berair dan batuk kering.
Disebut juga batuk rejan atau batuk seratus hari. Di Kabupaten
Mojokerto tahun 2015 tidak ditemukan penderita pertusis. Upaya
pencegahan kasus pertusis dilakukan melalui imunisasi DPT+HB
sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan atau usia
yang lebih dari itu tetapi masih di bawah 1 tahun (usia sampai
dengan 11 bulan).
c) Teta n u s
Tetanus adalah penyakit infeksi akut dan sering fatal yang
mengenai sistem saraf yang disebabkan infeksi bakteri dari luka
terbuka. Ditandai dengan kontraksi otot Tetanik dan Hiperrefleksi,
yang mengakibatkan Trismus (rahang terkunci), Spasme Glotis,
Spasme otot umum, Opistotonus, Spasme Respiratoris, serangan
kejang dan Paralisis. Tetanus dibedakan menjadi dua yaitu tetanus
non neonatorum dan tetanus neonatorum. Di Kabupaten Mojokerto
pada tahun 2015 tidak ditemukan penderita tetanus.
d) Ca m pa k
Campak adalah Penyakit akut yang disebabkan Morbili virus
ditandai dengan munculnya demam tinggi (>38 C), bintik merah
(ruam), disertai salah satu gejala seperti batuk, pilek dan mata merah.
Untuk jumlah kasus campak di Kabupaten Mojokerto tahun 2015
mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2013, hasil dari
pelaporan Subdin P2PL untuk tahun 2014 dan tahun 2015 tidak
terdapat kasus penyakit campak, hal ini berbeda dari tahun 2013
yang terdapat 24 kasus campak.
e) P o lio
Polio adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Polio.
Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang anak-
anak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan kelumpuhan
sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah satu bagian
tubuhnya. Gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka
Eradikasi Polio dan wujud dari kesepakatan global bertujuan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


54

membasmi penyakit polio. Keberhasilan dari program tersebut bisa


dicapai dengan dilaksanakan surveilance secara aktif baik di Rumah
Sakit dan di masyarakat setiap minggu. Untuk dapat menemukan
kasus secara dini terhadap munculnya virus polio liar yang mungkin
terdapat di masyarakat sehingga dapat segera dilakukan
penanggulangan.
Kasus polio di tahun 2015 tidak ditemukannya penderita di
Kabupaten Mojokerto. Sama halnya juga pada tahun 2014 yang tidak
ditemukan kasus polio, sedangkan pada tahun sebelumnya seperti
pada tahun 2009 terdapat 7 kasus polio dan tahun 2010 terdapat 5
kasus. Hal ini menunjukkan bahwa penanggulangan yang dilakukan
tepat sasaran dan sudah meratanya pemberian imunisasi polio di tiap
kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Selain itu masyarakat juga
sudah tergerak untuk mendapatkan imunisasi di Posyandu maupun
sarana kesehatan.
f) H epa titis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh
"Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati. Hepatitis B adalah penyakit infeksi, terutama mengenai hati.
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis B
merupakan salah satu dari 5 jenis hepatitis, yaitu hepatitis A,
hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Hepatitis B dapat
berupa infeksi akut (cepat timbul lalu pulih) dan juga kronik
(berlangsung lama). Sebanyak 1%-5% dewasa, 90% bayi baru lahir,
dan 50% bayi yang terinfeksi hepatitis B akut akan berkembang
menjadi hepatitis kronik.
Kabupaten Mojokerto tahun 2015 cakupan penderita Hepatitis B
nihil/tidak ada penderita. Hal ini menunjukkan pemberian imunisasi
yang tepat sasaran dan pencegahan yang sudah baik.
3.1.2 Aspek Pelayanan Umum
a. Rasio posyandu per 100 balita 1.5 per 100
balita
b. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 10,73
100.000 penduduk
c. Rasio Rumah Sakit per 100.000 1,01
penduduk

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


55

d. Rasio dokter umum dan spesialis per 14,25 per


100.000 penduduk 100.000
penduduk
e. Rasio dokter Gigi dan dokter gigi 37,00 per
spesialis per 100.000 penduduk 100.000
penduduk

3.1.3 Sumber Daya kesehatan


Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan
dikelompokan dalam sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.
a. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas
Sampai dengan Tahun 2015 jumlah Puskesmas di Kabupaten
Mojokerto sebanyak 27 buah, sedangkan jumlah Puskesmas
Pembantu pada Tahun 2015 berjumlah 55 buah, pada. Rasio
Puskesmas Pembantu terhadap Puskesmas pada Tahun 2015
rata – rata 2 : 1, artinya setiap Puskesmas didukung oleh 2
sampai 3 Puskesmas Pembantu dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
2. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana
Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan
fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah
Sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah
penduduk.
Kabupaten Mojokerto sampai saat ini telah memiliki 2 RS
Pemerintah, Rumah Sakit Umum Swasta 8 buah, Rumah Sakit
Khusus Pemerintah 1 buah.
3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes, poskesdes dan
ponkesdes. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM
yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,
imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


56

perkembangannya posyandu dikelompokan menjadi 4 strata,


yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama
dan posyandu mandiri. Jumlah posyandu di Kabupaten tahun
2015, bahwa jumlah seluruh posyandu yang ada sebesar 1.275
buah, dengan rincian posyandu pratama 75 (5,88 %), posyandu
madya 531(41,65 %), posyandu purnama 632 (49,57%), dan
posyandu mandiri 37 (2,9 %). Polindes merupakan salah satu
bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan
pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan
persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk
keluarga berencana. Pada tahun 2015 jumlah polindes di
Kabupaten Mojokerto berjumlah 28 buah. Sedangkan jumlah
Poskesdes 304 buah, dan pospindu masih ada 2, yaitu di
Puskesmas Kemlagi dan Mojosari.
b. Tenaga Kesehatan
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh
swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga
kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta
perlu diketahui. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil
pengumpulan data sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten
Mojokerto, yang meliputi tenaga yang ada di Puskesmas, Rumah
Sakit maupun yang ada pada Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Tenaga yang ada di sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas
di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2015 seluruhnya 1.135 orang
yang tersebar pada 27 Puskesmas, yang meliputi Tenaga Medis 74
orang, Perawat 414 orang, Bidan 304 orang, Farmasi 14 orang,
Kesehatan Masyarakat 5 orang, Sanitasi 23 orang, Gizi 12,. Tenaga
lainnya 289 orang
Untuk Sumber Daya Kesehatan yang terdapat pada RSUD di
Kabupaten Mojokerto seluruhnya 741 orang, yang terdiri dari
Tenaga Medis 117 orang, 254 Perawat dan Bidan 95 orang,
Farmasi 23 orang, Kesehatan Masyarakat 4 orang, Gizi 8 orang,
Teknis Medis 7 orang, Sanitasi 4 orang, Kesehatan lainnya 229
orang .

Setelah menemukan permasalahan dalam pelayanan yang


dilakukan Dinas Kesehatan, maka akan dilihat juga permasalahan
atau isu-isu strategis secara luas yaitu isu nasional maupun

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


57

regional yang berdampak baik secara langsung atau tidak


langsung bisa menghambat pelayanan.
Dinamika Nasional Dinamika Regional
1. Otonomi daerah 1. Masih banyaknya jumlah
2. Regulasi Kementerian tenaga kesehatan yang tidak
Kesehatan belum semua kompeten, tidak berdomisili
mendukung Daerah di wilayah kerjanya.
3. Jumlah Fasilitas pelayanan 2. Belum adanya pemerataan
kesehatan yang berkembang tenaga kesehatan
pesat 3. Perijinan, standarisasi dan
4. Kebijakan JKN akreditasi fasilitas
5. Indikator MDG’s yang kesehatan belum terlaksana
berakhir tahun 2015 dan ada secara menyeluruh
beberapa yang off track 4. Persaingan fasilitas
6. Kebijakan cukai dan pajak kesehatan
rokok 5. Belum semua masyarakat
7. Perubahan lingkungan menjadi peserta jaminan
menyebabkan bencana alam kesehatan
dan sosial 6. Kerjasama lintas sektor
8. Pengarusutamaan Gender dalam upaya kesehatan
belum optimal
7. Tingginya perilaku merokok
dan pola makan tidak sehat
8. Kondisi lingkungan umum,
lingkungan kesehatan
kurang mendukung
9. Perubahan gaya hidup
konsumsi makanan
tambahan dengan
pengawasan yang belum
optimal
10. Belum adanya
pengembangan obat
tradisional
11. Belum adanya puskesmas
yang melaksanakan
pengelolaan BLUD
12. Belum semua puskesmas
memiliki Instalasi
Pengolahan Air Limbah
13. Belum adanya Unit

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


58

Kalibrasi Alat Kesehatan


14. Belum adanya Lakesda
15. Ketersediaan Petugas
kesehatan di Puskesmas
yang profesional meliputi
tenaga Medis, Paramedis
keperawatan, Paramedis
non keperawatan dan
administrasi medis
masih kurang, dan tidak
ada tenaga pengganti
pensiun.
16. Lemahnya pelaksanaan
“ Reward and Punishment
“ dalam pengelolaan
Sumber Daya Manusia di
lingkungan Dinas
Kesehatan dan
jaringannya;

3.2. TELAAH AN V ISI, MISI DAN P R OGRAM B UP ATI DAN W AK IL


B UP ATI MOJOK ER TO
Berdasarkan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Mojokerto dalam RPJMD 2016-2021, maka Dinas Kesehatan
menindaklanjuti Visi : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mojokerto
yang Mandiri, Sejahtera, dan Bermartabat melalui Penguatan dan
Pengembangan Basis Perekonomian, Pendidikan serta Kesehatan,” dan
misi yang utama adalah misi 6 yaitu memperlebar akses dan kesempatan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah dan murah serta
mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kemudian dijabarkan
dalam faktor penghambat dan pendorong sesuai dengan tupoksi Dinas
Kesehatan sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mojokerto yang Mandiri, Sejahtera, dan
Bermartabat melalui Penguatan dan Pengembangan Basis Perekonomian, Pendidikan
serta Kesehatan
Misi : memperlebar akses dan kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
mudah dan murah serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
Misi dan Program Permasalahan Faktor
No
Bupati dan Wakil Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


59

Bupati
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi 6 :
Memperlebar
akses dan
kesempatan untuk
memperoleh
pelayanan
kesehatan yang
mudah dan murah
serta mampu
menjangkau
seluruh lapisan
masyarakat
Fok u s
P r ogr a m :
1. Peningkatan
pemerataan
fasilitas 1. Masih 1. SDM, kompetensi, 1. Peraturan
pelayanan tingginya jumlah tenaga medis Bupati No 49
kesehatan angka yang kurang tentang
2. Mewujudkan kematian Bayi 2. Sarana dan Penerbitan
pelayanan 2. Masih prasarana belum SPM
kesehatan gratis lambatnya memadai 2. Peraturan
3. Pemenuhan penurunan 3. Pembiayaan Bupati tentang
sarana dan angka operasional ASI Eksklusif
prasarana kematian ibu 4. Obat dan perbekalan 3. Pergub No 4
fasilitas 3. Masih kesehatan Tahun 2010
pelayanan tingginya 5. Koordinasi lintas tentang
kesehatan kasus gizi sektor belum Ponkesdes
4. Pemenuhan buruk optimal 4. Pergub No 63
SDM fasilitas 4. Masih 6. Pemberdayaan 2011 tentang
pelayanan tingginya masyarakat masih PAUD holistic
kesehatan penyakit kurang integrative
5. Peningkatan menular dan 7. Belum sinkron dan 5. SK Gub N0
standarisasi tidak menular terpadunya 188 Tahun
fasilitas 5. Masih indikator program 2013 tentang
pelayanan rendahnya pelaksanaan
kesehatan akses regional sistem
terhadap rujukan prov
kualitas jatim
lingkungan 6. Perda no 11

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


60

sehat tahun
6. Belum 2011tentang
optimalnya perbaikan gizi
akses 7. Perda HIV No
terhadap 4 Tahun 2005
kualitas tentang
pelayanan Pengendalian
kesehatan HIV
dasar 8. Pergub DBD
7. Masih belum No 20 Tahun
optimalnya 2011 tentang
sediaan mutu, Pengendalian
manfaat, DBD di Jatim
keamanan 9. Dukungan
sediaan Kepala Desa
farmasi, alkes melalui SK
dan makanan penguatan
8. Belum desa siaga
optimalnya 10. Kemitraan
jumlah, jenis, strategis pihak
mutu, ketiga,
pemerataan organisasi
dan kemasyarakata
pengembanga n dan
n sumber organisasi
daya profesi
kesehatan 11. Perpres 42
9. Belum tahun 2013
optimalnya tentang
pelaksanaan Gerakan
Jaminan Nasional
Kesehatan Percepatan
Nasional Perbaikan Gizi
10. Belum
optimalnya
pelaksanaan
manajemen
pembangunan
kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


61

3.3 TELAAH AN R ENSTR A K EMENTER IAN DAN R ENSTR A SK P D


P R OV INSI
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto tidak lepas dari kebijakan yang diluncurkan oleh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur. Sasaran indikator Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur juga merupakan sasaran yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto.
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak
ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong- royong”
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam
tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia.
Terdapat dua Tujuan pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun
2015-2019, yaitu: 1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2)
Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Dilihat dari Tujuan yang ada pada Renstra Kemetrain Kesehatan


tersebut, sudah sejalan dengan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Mojokerto yang mana Tujuan pada Renstra Dinas Kesehatan sejumlah 2
Tujuan semuanya mendukung Tujuan Renstra Kementrian Kesehatan
yaitu 1) meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan; 2) meningkatnya
kualitas kesehatan.

Untuk itu beberapa faktor pendorong dan penghambat yang


menyebabkan permasalahan di Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto
terkait sasaran Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi bisa dilihat pada
tabel di bawah ini :

Sasaran
Jangka
No Permasalahan Penghambat Pendorong
Menengah
Renstra

(1) (2) (3) (4) (5)


Renstra 1. Lemahnya 1. Belum 1. Akreditasi
Kemenkes sinkronisasi sinkronnya institusi
dan Dinkes perencanaan menu pendidika
Prov Jatim penganggaran program n

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


62

pusat dan prov pusat kesehatan


terkait dengan 2. Regulasi
program dan prioritas tentang
pendanaannya 2. Belum ada lulusan
2. Efektifitas dan standarisasi internship
efisiensi kompetensi dokter
pemanfaatan lulusan umum
anggaran yang tenaga 3. UU
sering kali kesehatan 14/2008
tidak tepat 3. Penerbitan dan PP
waktu e-katalog 61/2010
3. Akreditasi, dan alat tentang
sertifikasi dan kesehatan keterbuka
registrasi dari LKPP an
menjadi tidak tepat informasi
kewenangan waktu public
pusat 4. Belum mendoron
optimalnya g
implementa transparan
si si dan
perencanaa akuntabilit
n melalui e- as kinerja
DAK pelayanan

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN


HIDUP STRATEGIS
Hasil KLHS Faktor
terkait dengan Permasalahan
No
tugas dan fungsi pelayanan Penghambat Pendorong
Dinkes SKPD
. Pemenuhan 1. Pembangunan 1. Lemahnya 1. Sasaran
sarana dan Kesehatan koordinasi renstra
prasarana belum dengan sektor Kemenkes
untuk berwawasan terkait adalah
pembangunan lingkungan lingkungan pembangunan
gedung 2. Belum adanya 2. Kurangnya berwawasan
administrasi, juknis tentang kompetensi kesehatan
gedung pembangunan sumber daya 2. Banyak lintas
pelayanan berwawasan tenaga sektor yang

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


63

dasar lingkungan mempunyai


2. Peningkatan 3. Belum adanya tupoksi terkait
SPAL (Sarana kesatuan gerak lingkungan
Pembuangan dengan sektor
Air Limbah) lain dalam
3. Peningkatan peningkatan
Sarana Air lingkungan
Bersih dan sehat
Jamban
Keluarga
4. Pemantauan
dan
pengamatan
terhadap
perkembangan
penyakit
berbasis
iklim/cuaca
. Peningkatan
Keluarga Sadar
Gizi
6. Pengembangan
tanaman obat

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS


Berdasarkan uraian diatas, maka isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dina
Kesehatan Kabupaten Mojokerto lima tahun mendatang adalah :
1. Lambatnya penurunan An gk a K em atia n Ibu (AK I)
2. Belum optimalnya penanganan m a sala h gizi m a sya r ak a t
3. Masih tingginya masalah kesehatan yang disebabkan oleh
pen ya k it m en u la r , pen ya k it tida k m en u la r da n ben ca na .
4. Belum optimalnya a k ses da n k u a lita s pela ya n an k eseh a ta n
da sa r da n r u ju k a n
5. Belum optimalnya ketersediaan dan mutu sedia a n fa r m asi,
per bek a la n da n a la t k eseh a ta n
6. Belum optimalnya pelaksanaan Ja m in a n K eseh a ta n
7. Belum optimalnya jenis, jumlah, pemerataan, dan kualitas SDM
K eseh a ta n
8. Rendahnya akses dan kualitas lin gk u n ga n seh a t

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


64

9. Tersedianya jaringan Sistem In fo r m asi da la m m en u n jan g


manajemen Kesehatan
10. Belum optimalnya per a n ser ta m asya r a k a t ter h a da p
kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


65

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN


Adapun Tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto ialah untuk mendukung Misi Nomor 6 Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto
dengan Tujuan yaitu “ Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat” dengan indikator tujuan “Indeks Kesehatan” dan dengan 2
Sasaran Yaitu “Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan”
dengan Indikator Sasaran Yaitu : “Angka Harapan Hidup” dan
Sasaran kedua yaitu “Meningkatkan kualitas kesehatan” dengan
Indikator Sasaran “IPKM”
Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi
tersebut maka Dinas Kesehatan dalam mewujudkan Misi Kabupaten
Mojokerto menetapkan tujuan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Mojokerto sampai dengan tahun 2021, sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Akses Pelayanan di Bidang Kesehatan
2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan
3. Meningkatkan kualitas manajemen dan pelayanan kesehatan
masyarakat

Untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten


Mojokerto secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinggi tersebut melalui :
1) Meningkatkan Jangkauan pelayanan kesehatan ke masyarakat dan
masyarakat ke pelayanan kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


66

2) Meningkatkan akses, prasarana dan sarana, serta kualitas pelayanan


kesehatan yang terstandar melalui terakreditasi.
3) Optimalisasi penanggulangan masalah gizi
4) Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan
akibat bencana
5) Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat
6) Optimalisasi ketersedia n mutu manfa t dan keamanan farmasi alkes
dan makanan
7) Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan
sesuai standard dan kompetensi
8) Meningkatkan manajemen dan sistem informasikesehatan.
Pembangunan kesehatan yang berhasil-guna dan berdaya-guna
dapat dicapai melalui pembina n, pengembangan, dan pelaksana n, serta
pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh
sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,
serta hukum kesehatan.
Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiri dari
perencana n, pelaksana n dan pengendalian, serta pertanggungjawaban
penyelenggara n pembangunan kesehatan.
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang
ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program
operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci,
dapat diukur dan dapat dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan
bagian dari proses perencana n strategis dengan fokus utama berupa
tindakan pengalokasian sumber daya organisasi ke dalam strategi
organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi kriteria
specific, measurable, agresive but attainable, result oriented dan time
bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka penetapan sasaran harus
disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
67

penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan


upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur
keberhasilan pencapaian sasaran.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai
dengan akhir tahun 2021, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto
menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut :
1. Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan
2. Meningkatnya kulitas kesehatan

Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk


setiap tahun ya selama lima tahun kedepan maka kami sajikan tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tujuan
dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Kesehatan Kabupaten Mojokerto
Indikator Target Kinerja pada tahun ke
Tujuan Sasaran Satuan
Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Mening Meningkat Persentase % 100 100 100 100 100 100
katkan nya kulitas Penanggula
akses pelayanan ngan
pelayan kesehatan Kejadian
an Luar BIasa
kesehat (KLB)
an Skala
Kabupaten
Angka 100.000 134 102 102 102 102 102
Kematian /KH
Ibu
Angka 1.000 11.5 11.4 11.3 11.2 11.2 11
Kematian KH
Bayi
Persentase % 100 100 100 100 100 100
Penangana
n Balita
Gizi Buruk
Persentase % 96,5 97 97,5 98 98,5 99

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


68

Pembiayaa
n
Kesehatan
Masyarakat
miskin
Mening Meningkat Persentase % 13 25 37 44 68 100
katkan nya Fasilitas
kulitas kualitas Kesehatan
Kesehat kesehatan sesuai
An Standar
Persentase % 80 82 84 86 88 90
sediaan
Farmasi,
Alkes yang
memenuhi
syarat
Persentase % 100 100 100 100 100 100
Temuan
Laporan
Hasil
Pemeriksaa
n (LHP)
atas
penggunaa
n anggaran
keuangan,
aset, serta
umum dan
kepegawaia
n
ditindaklan
juti

Nilai C B B BB BB A A
Implement
asi Sistem
Akuntabilit
as Kinerjas
instansi
Pemerintah
(SAKIP)

Dan telah ditetapkan pula Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto yang mana IKU tersebut merupakan Indikator yang
dianggap Utama dari indikator – indikator yang ada. Adapun IKU Dinas
Kesehatan terdiri dari 2 Kinerja Utama dengan indikator kinerja utama

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


69

sebanyak 7 indikator, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai


berikut : TABEL 4.2

4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan


Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi
organisasi, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berisi rencana
menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
secara operasional dengan memperhatikan ketersedia n sumber daya
organisasi. Sebagai satu cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, maka
strategi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto
terdiri atas :
Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRAGEGI KEBIJAKAN PROGRAM
Meningkatka Meningkatny 1. Optimalisasi 1. Mengacu pada UU 1. Program
n akses a akses tata laksana Kesehatan, Promosi
pelayanan pelayanan penyakit kebijakan Kesehatan
bidang menular, tidak Nasional Program dan
kesehatan menular Pengendalian Pemberda
disemua Penyakit ya n
jenjang 2. Peningkatan Masyaraka
pelayanan pelayanan t
kesehatan kesehatan ibu dan 2. Program
2. Penguatan anak Pencegaha
manajemen 3. Peningkatan n dan
bencana dan aksesibilitas dan Penanggul
surveilens kualitas pelayanan angan
epidemiologi baik di dasar Penyakit
3. Penguatan maupun rujukan 3. Program
dukungan sipil 4. Penanganan Upaya
dalam masalah gizi Kesehatan
pengendalian kurang, buruk Masyaraka
penyakit pada bayi, balita, t

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


70

4. Penguatan ibu hamil dan ibu 4. Program


dukungan menyusui Pengawasa
masyarakat 5. Peningkatan n Obatdan
dalam pembiaya n Makanan
pengendalian kesehatan dan 5. Program
penyakit pemberdaya n Pengemba
5. Peningkatan masyarakat dalam ngan
kapasitas jaminan kesehatan Lingkunga
petugas n Sehat
program dan 6. Program
upaya inovasi Perbaikan
6. Penguatan Gizi
advokasi dalam Masyaraka
penurunan t
AKI, AKB 7. Program
7. Meningkatkan Kebijakan
kemitra n dan Manajeme
kerjasama n
dengan
organisasi
profesi,institus
i pendidikan
dan lintas
sector
8. Akselerasi
perbaikan gizi
10 0 hari
pertama
kehidupan
untuk
mencegah gizi
buruk dan
stunting
9. Advokasi ke

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


71

Pemda terkait
pembiaya n
kesehatan dan
jaminan
kesehatan
Meingkatkan Meningkatny 1. Sinkronisasi 1. Membangun 1. Program
kulitas a kualitas perencana n standarisasi Pengada n,
Kesehatan Kesehatan pengembangan kualitas pelayanan peningkata
sarana, dan menjamin n sarana
prasarana peningkatan dan
peralatan dan kepuasan prasarana
tenaga pada masyarakat puskesmas
fasilitas 2. Peningkatan sedia n /pustu dan
kesehatan farmasi, alkes, yang jarin gan
2. Pembina n dan memenuhi syarat ya
pengawasan untuk kebutuhan 2. Program
standarisasi yang berorientasu Standarisas
pelayanan pada patient safety i Pelayanan
3. Pengembangan Kesehatan
dan penguatan 3. Program
fasilitas Obat dan
pelayanan Perbekalan
kesehatan Kesehata
4. Meningkatkan
kualitas sarana
kefarmasian
dan alat
kesehatan
melalui
pembina n dan
pengendalian
5. Memperketat
pengawasan
dan

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


72

pengendalian
terhadap
produk-produk
sedia n
farmasi, alat
kesehatan
6. Advokasi untuk
pengada n
tenaga farmasi
dan
peningkatan
kualitas SDM
Farmasi

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


73

B AB V
R ENCANA PR OGR AM DAN K EGIATAN, INDIK ATOR
K INER JA, K ELOMPOK SASAR AN DAN PENDANAAN
INDIK ATIF

Berdasarkan isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah
Kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 dijabarkan sebagai berikut :
1. P r ogr a m P r om osi da n P em be r da ya a n M a sya r ak a t
a. Revitalisasi Posyandu dan UKBM
b. Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga
c. Saka Bhakti Husada
d. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
e. Pengadaan Media Promosi Kesehatan
f. Pengembangan Taman Posyandu
2. P r ogr a m Upa ya K ese ha ta n M a sya r ak a t
a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
b. Peningkatan Kesehatan Lansia
c. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Puskesmas
d. Peningkatan Kesehatan Anak dan Remaja
e. Pengamanan Mudik Lebaran, Natal, Tahun Baru dan Kegiatan Hari Besar
f. Perluasan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes
g. Pelayanan Jampersal Puskesmas
h. BOK Dinas Kesehatan
i. BOK Puskesmas
j. Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien
k. Pelayanan Visum Bagi Korban Kecelakaan
l. Pelayanan Kesehatan Rujukan
m. Pelayanan Kesehatan Batra
3. P r ogr a m P en ga daa n , pen in gk ata n da n per ba ik a n sa r an a da n pr a sa r a n a
P u sk esm a s/Pu stu da n ja r in ga n n ya, ter dir i da r i k e gia ta n :
a. Peningkatan Puskesmas Rawat Inap Menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar
b. Perbaikan Puskesmas (Rawat Inap dan Rawat Jalan) dan Pembangunan
Puskesmas
c. Perbaikan Puskesmas Pembantu
d. Pengadaan Alat Kesehatan untuk Puskesmas dan Pustu
e. Pengadaan Mebelair untuk Puskesmas dan Pustu
f. Pengadaan Mobil Puskesmas Keliling
g. Pengadaan Mobil KHusus Pendingin untuk Distribusi Vaksin
h. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi
i. Pengadaan Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


74

j. Penunjang DAK Farmasi


k. Penunjang DAK Fisik
l. Feasibility Studi (FS) Pembangunan Puskesmas
m. Peningkatan Puskesmas Perawatan Mampu Poned
n. Revitalisasi Peralatan Kesehatan
4. P r ogr a m S ta n da r isasi P elayan a n K e seha ta n
a. Akreditasi Puskesmas
b. Puskesmas terstandar BLUD
c. Penelitian Survei/Indeks Kepuasan Masyarakat dan kepuasan pengguna
layanan kesehatan
d. Pembangunan Labkesda
5. P r ogr a m K e bija k an da n M a n a jem en P em ba n gu n a n K e seha ta n
a. Penerbitan Surat Pernyataan Miskin
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (Integrasi JKN)
c. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Jamkesda/Maskin
d. Sosialisasi dan Monev JKN
e. Pengembangan Sumber Daya Manusia
f. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
g. BOP Balai Pengobatan
h. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional FKTP
i. Penunjang Pelayanan Kesehatan Puskesmas
6. P r ogr a m P em bin a an Lin gk u n ga n S osial
a. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas
Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok
(Pembangunan Puskesmas Rawat Inap)
7. P r ogr a m P er ba ik a n Gizi M a sya r a k a t
a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
Lainnya
b. Peningkatan ASI Ekslusif dalam Rangka Kab Layak Anak
c. Peringatan Hari Gizi Nasional
8. P r ogr a m P en ce ga ha n da n P en a n ggu lan ga n Pe n yak it M e n u la r
a. Peningkatan Imunisasi
b. Penanggulangan Penyakit DBD
c. Penangulangan Penyakit HIV/AIDS, TB, Diare dan Kusta
d. Surveilens Epidemioogi
e. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
f. Peningkatan Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu)
g. Perawatan dan Pendampingan Kasus Jiwa
9. P r ogr a m P en ge m ba n gan Lin gk u n ga n S eha t
a. Penyediaan dan Pengawasan air bersih
b. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


75

c. Pembangunan Jamban Keluarga


d. Penyelenggaraan Kabupaten Sehat
e. Studi EHRA
f. Pengadaan IPAL
10. . P r ogr a m P en ga daa n Oba t da n P er bek a lan K ese ha ta n
a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (APBD dan DAK)
b. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
ningkatan Mutu dan Keamanan Makanan
11. P r ogr a m P en ga w a san Oba t da n M a k an a n
a. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
b. Peningkatan Kefarmasian

Rencana Program dan Kegiatan diatas disertai indikator kinerja, kelompok


sasaran, serta pendanaan indikatif. Program Dinas Kesehatan merupakan program
prioritas RPJMD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 yang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran beserta
pendanaan indikatif sebagaimana diuraikan berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021


TABEL : 5.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016 - 2021

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan


Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Meningkatkan Meningkatnya kualitas 1 Persentase Temuan Laporan 1.02.1.02.01.01 I Program Administrasi Tingkat kelancaran 100% 100% 1,176,110,800 100% 1,460,962,000 100% 1,530,910,100 100% 1,627,665,605 100% 1,705,798,885 100% 1,848,298,124 100% 9,349,745,514 Sekretariat Dinkes
kualitas kesehatan kesehatan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Perkantoran administrasi perkantoran
penggunaan anggaran
keuangan, aset, serta umum
dan kepegawaian
ditindaklanjuti

1.02.1.02.01.01.01.02 1 Penyediaan jasa komunikasi, Jumlah biaya rekening listrik, 2 rekening 2 rekening 264,000,000 2 rekening 264,000,000 2 rekening 277,200,000 2 rekening 291,060,000 2 rekening 305,613,000 2 rekening 320,893,650 2 rekening 1,722,766,650 Subag umum Dinkes
sumber daya air dan listrik telepon yang dibayarkan & Kepeg.

1.02.1.02.01.01.01.06 2 Penyediaan jasa Jumlah kendaraan dinas yang 11 unit 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 11 unit 12,000,000 15 unit 15,000,000 11 unit 15,000,000 11 unit 15,000,000 Subag umum
pemeliharaan dan perijinan dilakukan pemeliharaan dan & Kepeg.
kendaraan dinas/operasional perijinan

1.02.1.02.01.01.01.10 3 Penyediaan alat tulis kantor Jumlah Alat Tulis Kantor 1 Paket 1 Paket 100,000,000 1 Paket 74,000,000 1 Paket 77,700,000 1 Paket 81,585,000 1 Paket 85,664,250 1 Paket 94,230,675 1 Paket 513,179,925 Subag umum Dinkes
yang disediakan & Kepeg.
1.02.1.02.01.01.01.11 4 Penyediaan barang cetakan Jumlah barang cetakan 1 Paket 1 Paket 39,600,000 1 Paket 40,000,000 1 Paket 42,000,000 1 Paket 44,100,000 1 Paket 46,305,000 1 Paket 50,935,500 1 Paket 262,940,500 Subag umum Dinkes
dan penggandaan kegiatan surat menyurat & Kepeg.

1.02.1.02.01.01.01.13 5 Penyediaan Peralatan dan Jumlah peralata dan Paket 1 Paket 202,760,800 1 Paket 150,000,000 1 Paket 157,500,000 1 Paket 165,375,000 1 Paket 173,643,750 1 Paket 191,008,125 6 Paket 1,040,287,675 Subag umum Dinkes
Perlengkapan Kantor perlengakapan kantor yang & Kepeg.
disediakan1

1.02.1.02.01.01.01.17 6 Penyediaan makanan dan Jumlah makanan dan 1860 dos, 2000 dos 67,750,000 2000 dos 64,362,000 2000 dos 67,580,100 2100 dos 70,959,105 2400 dos 74,507,060 2600 dos 81,957,766 12000 dos 427,116,032 Subag umum Dinkes
minuman minuman yang disediakan 75 dos & Kepeg.
untuk rapat

1.02.1.02.01.01.01.21 7 Rapat - rapat koordinasi dan Jumlah perjalanan dinas luar 448 OHK 448 OHK 330,000,000 250 OHK 185,600,000 280 OHK 194,880,000 300 OHK 204,624,000 350 OHK 214,855,200 380 OHK 236,340,720 2008 OHK 1,366,299,920 Subag umum Dinkes
konsultasi keluar dan dalam daerah yang dilaksanakan & Kepeg.
daerah

1.02.1.02.01.01.01.23 8 Penyediaan jasa Tenaga Honor jasa pengelola 3 org 3 org 60,000,000 3 org 36,000,000 3 org 37,800,000 3 org 63,000,000 3 org 63,000,000 3 org 63,000,000 3 org 322,800,000 Subag Dinkes
Kerja keuangan dalam rangka Keuangan
mendukung administrasi
keuangan yg tertib dan benar

1.02.1.02.01.01.01.24 9 Peningkatan pengelola Jumlah keg rapat peningkatan 3 kali 3 kali 100,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 2 kali 50,000,000 13 kali 350,000,000 Subag Umum Dinkes
barang milik daerah pengelolaan barang milik dan Kepeg
daerah

1.02.1.02.01.01.02 II Program peningkatan Cakupan sarana prasarana 100% 100% 470,150,000 100% 292,500,000 100% 307,125,000 100% 322,481,250 100% 338,605,313 100% 372,465,844 100% 2,103,327,406 Bidang SDK Dinkes
sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik
aparatur

1.02.1.02.01.01.02.21 10 Pemeliharaan Rutin/berkala Jumlah Gedung rumah dinas 1 unit 1 unit 233,000,000 1 paket 150,000,000 1 paket 157,500,000 1 paket 165,375,000 1 paket 173,643,750 1 paket 191,008,125 6 paket 1,070,526,875 Subag Umum Dinkes
rumah dinas yang dipelihara yang dan Kepeg
dibangun

1.02.1.02.01.01.02.22 11 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah Gedung Kantor yang I unit I unit 110,000,000 1 paket 50,000,000 1 paket 52,500,000 1 paket 55,125,000 1 paket 57,881,250 1 paket 63,669,375 6 paket 389,175,625 Subag Umum Dinkes
gedung kantor dipelihara dan Kepeg

1.02.1.02.01.01.02.24 12 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah kendaraa Roda 4 yang 11 unit 11 unit 88,500,000 11 unit 50,000,000 11 unit 52,500,000 11 unit 55,125,000 11 unit 57,881,250 11 unit 63,669,375 11 unit 367,675,625 Subag Umum Dinkes
kendaraan dinas/operasional dipelihara dan Kepeg

1.02.1.02.01.01.02.28 13 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan gedung kantor yang 1 paket 1 paket 37,000,000 1 paket 40,000,000 1 paket 42,000,000 1 paket 44,100,000 1 paket 46,305,000 1 paket 50,935,500 6 paket 260,340,500 Subag Umum Dinkes
Peralatan Gedung Kantor dipelihara dan Kepeg

1.02.1.02.01.01.02.30 14 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah surat kabar yang 2 jenis surat 4 jenis surat 1,650,000 4 jenis 2,500,000 4 jenis 2,625,000 4 jenis 2,756,250 4 jenis 2,894,063 4 jenis 3,183,469 4 jenis 15,608,781 Subag umum Dinkes
buku perpustakaan disediakan kabar kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar surat kabar & Kepeg.

1.02.1.02.01.01.03 III Program Peningkatan Tingkat Kedisiplinan aparatur 100% 100% 556,695,000
Disiplin Aparatur

1.02.1.02.01.01.03.02 15 Pengadaan Pakaian Dinas Jumlah pengadaan pakaian 852 stel 852 stel 556,695,000
beserta Perlengkapannya dinas
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

2 Nilai Implementasi Sistem 1.02.1.02.01.01.06 IV Program peningkatan Cakupan laporan kinerja 100% 100% 30,000,000 100% 15,000,000 100% 17,000,000 100% 20,000,000 100% 23,000,000 100% 26,000,000 100% (5 131,000,000 Sekretariat Dinkes
Akuntabilitas Kinerjas pengembangan sistem yang benar dan tepat waktu (5.Dok.) (5.Dok.) (5.Dok.) (5.Dok.) Dok.)
instansi Pemerintah (SAKIP) pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
1.02.1.02.01.01.06.05 16 Penyusunan Perencanaan Dokumen perencanaan dan 5 dok 5 dok 30,000,000 5 dok 15,000,000 5 dok 17,000,000 5 dok 20,000,000 5 dok 23,000,000 5 dok 26,000,000 5 dok 131,000,000 Subbag Dinkes
Program dan Pelaporan pelaporan yang disusun Sungram

Meningkatkan Meningkatnya akses 3 Persentase penanggulangan V Program Promosi Desa Siaga aktif 100% 100% 0 Seksi Promosi
akses pelayanan pelayanan bidang Kejadian Luar Biasa (KLB) Kesehatan dan dan
bidang kesehatan kesehatan Skala Kabupaten Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan
Masy
17 Revitalisasi Posyandu dan Persentase posyandu purnama 68% 68% 125,000,000 70% 125,000,000 75% 125,000,000 80% 125,000,000 85% 125,000,000 90% 125,000,000 90% 750,000,000 Seksi Promosi
UKBM mandiri dan
Pemberdayaan
Masy

18 Pembinaan dan Persentase desa siaga aktif 100% 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 600,000,000 Seksi Promosi
Pengembangan Desa Siaga purnama mandiri dan
Pemberdayaan
Masy

19 Saka Bhakti Husada Jumlah Kader Saka Bakti 5 pangkalan 5 pangkalan 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 5 50,000,000 50,000,000 300,000,000 Seksi Promosi Dinkes
Husada yang dibina SBH SBH pangkalan pangkalan pangkalan pangkalan 5 5 dan
SBH SBH SBH SBH pangkalan pangkalan Pemberdayaan
SBH SBH Masy

20 Penyuluhan Kesehatan Persentase penyuluhan 80% 80% 150,000,000 82% 150,000,000 84% 150,000,000 86% 150,000,000 88% 150,000,000 90% 150,000,000 90% 900,000,000 Seksi Promosi Dinkes
Masyarakat kesehatan di desa/masyarakat dan
Pemberdayaan
Masy

21 Pengadaan Media Promosi Jumlah jenis media promosi 5 jenis 5 jenis 115,000,000 5 115,000,000 6 115,000,000 6 115,000,000 7 115,000,000 7 115,000,000 7 690,000,000 Seksi Promosi Dinkes
Kesehatan program prioritas yang dan
dihasilkan Pemberdayaan
Masy

22 Pengembangan Taman Persentase posyandu puri 100% 100% 284,973,000 284,973,000 Seksi Promosi Dinkes
Posyandu (BK_Prop) Silpa menjadi taman posyandu dan
2015 Pemberdayaan
Masy

23 Pengembangan Taman Persentase posyandu puri 40% 40% 150,000,000 40% 150,000,000 42% 150,000,000 44% 150,000,000 46% 150,000,000 48% 150,000,000 48% 900,000,000 Seksi Promosi Dinkes
Posyandu (BK_Prop) menjadi taman posyandu dan
Pemberdayaan
Masy

VI Program Pencegahan dan 0 Dinkes


Penanggulangan Penyakit

24 Peningkatan Imunisasi Cakupan desa/kelurahan 95% 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 450,000,000 95% 2,700,000,000 Seksi Dinkes
Universal Child Survelans dan
Immunization (UCI) Imunisasi

25 Penanggulangan Penyakit Cakupan penderita DBD yang 100% 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 400,000,000 100% 2,400,000,000 Seksi Dinkes
DBD tertangani sesuai SOP Pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
menular
26 Penanggulangan Penyakit Cakupan penemuan dan 100% 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 500,000,000 100% 3,000,000,000 Seksi Dinkes
HIV/AIDS, TB Paru, dan penanganan penderita Pencegahan
Kusta pneumonia balita dan
penanggulang
an penyakit
menular

Cakupan penemuan dan 607 607 627 647 667 687 707 707 0 Seksi Dinkes
penanganan pasien baru TB Pencegahan
BTA Positif dan
penanggulang
an penyakit
menular

Cakupan penanganan 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 0 Seksi Dinkes
penderita diare Pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
menular
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Persentase penemuan dan 116 112 110 105 100 95 90 90 0 Seksi Dinkes
penanganan penderita Pencegahan
HIV/AIDS dan
penanggulang
an penyakit
menular

Jumlah Kasus Kusta yang 0 Seksi Dinkes


ditemukan Pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
menular

27 Surveilens Epidemiologi Cakupan desa/kelurahan 100% 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 350,000,000 100% 2,100,000,000 Seksi Dinkes
mengalami KLB yang Survelans dan
dilakukan penyelidikan Imunisasi
epidemilogi < 24 jam

28 Peningkatan Pelayanan dan Persentase penanganan kasus 100% 100% 100,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 234,000,000 100% 1,270,000,000 Seksi Dinkes
Penanggulangan Masalah penyakit indra dan jiwa Pencegahan
Kesehatan dan
penanggulang
an penyakit
tidak menular

29 Peningkatan Pos Pembinaan Persentase pospindu yang 30% 30% 50,000,000 40% 250,000,000 50% 250,000,000 60% 250,000,000 70% 250,000,000 80% 250,000,000 80% 1,300,000,000 Seksi Dinkes
Terpadu (Pospindu) terbentuk Pencegahan
dan
penanggulang
an penyakit
tidak menular

30 Perawatan dan Persentase pasien jiwa yang 100% 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 100,000,000 100% 600,000,000 Seksi Dinkes
Pendampingan Kasus Jiwa bisa didampingi dan kader Pencegahan
yang terlatih dan
penanggulang
an penyakit
tidak menular

VII Program Upaya Kesehatan 0 Dinkes


Masyarakat

31 Pengamanan Mudik Lebaran, Persentase biaya yang 97% 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 104,200,000 97% 625,200,000 Seksi Dinkes
Natal dan Tahun Baru dikeluarkan untuk Pelayanan
Pengamanan Mudik Lebaran, Kesehatan
Natal dan tahun Baru Primer

32 Perluasan Fungsi Polindes Persentase biaya yang 93% 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 4,877,485,000 93% 29,264,910,000 Seksi Dinkes
menjadi Ponkesdes dikeluarkan untuk perluasan Pelayanan
(BK_Prop) fungsi polindes menjadi Kesehatan
ponkesdes 197 ponkesdes Primer

33 Penyediaan Makanan dan Jumlah puskesmas yang 16puskesma 16puskesma 1,200,000,000 20 1,300,000,000 22 1,400,000,000 24 1,500,000,000 26 1,600,000,000 27 1,700,000,000 27 8,700,000,000 Seksi Dinkes
Minuman Pasien dibiayai makan minum s s puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas Pelayanan
pasiennya Kesehatan
Primer

34 Pelayanan Kesehatan Bagi Jumlah pasien yang 10 orang 10 orang 25,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 50,000,000 20 orang 275,000,000 Seksi Dinkes
Korban Kecelakaan (Visum) mendapatkan visum Pelayanan
Rujukan

35 Pelayanan Kesehatan Persentase kegiatan SPDGT 0 0 0 50% 500,000,000 60% 500,000,000 70% 500,000,000 80% 500,000,000 90% 500,000,000 90% 2,500,000,000 Seksi Dinkes
Rujukan Pelayanan
Rujukan

36 Pelayanan Kesehatan Batra Jumlah pelaksanaan 0% 0% 0 0 0 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 100,000,000 27 PKM 400,000,000 Seksi Dinkes
pembinaan kesehatan batra Pengobatan
Tradisional

VIII Program pengawasan obat 0 Dinkes


dan makanan
37 Peningkatan pengawasan Frekuensi pengawasan dan 60 kali 60 kali 75,000,000 65% 75,000,000 70% 75,000,000 75% 75,000,000 80% 75,000,000 85% 75,000,000 85% 450,000,000 Seksi Dinkes
keamanan pangan dan bahan pengendalian kesehatan Kefarmasian
berbahaya makanan hasil industry dan
produksi Rumah tangga
Frekuensi pengawasan 60% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85% 0 Seksi Dinkes
keamanan obat (bahan Kefarmasian
berbahaya dan keamanan
pangan)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

38 Peningkatan Kefarmasian Jumlah tenaga farmasi yang 0 0 0 250,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 2,250,000,000 Seksi Dinkes
direkrut 14 28 28 28 28 28 Kefarmasian
IX Program Pengembangan 0 Dinkes
Lingkungan Sehat
39 Penyediaan dan Pengawasan Persentase rumah sehat 68,84% 69,13% 200,000,000 70% 200,000,000 71% 200,000,000 72% 200,000,000 73% 200,000,000 74% 200,000,000 74% 1,200,000,000 Seksi Dinkes
air bersih/air minum kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga
Persentase Akses Air Bersih 89,63% 89,63% 90% 91% 92% 93% 94% 94% 0 Seksi Dinkes
yang Berkualitas kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga
40 Peningkatan Kesehatan Persentase pemeriksaan 71% 77% 80% 82% 84% 86% 88% 88% 0 Seksi Dinkes
Lingkungan Pemukiman tempat pengolahan makanan kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga
Persentase jumlah penjamah 40 40 60 80 100 120 140 140 0 Seksi Dinkes
makanan yang dilatih kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga
41 Pembangunan Jamban Jumlah Jamban yang 10 10 75,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 500,000,000 33 2,575,000,000 Seksi Dinkes
Keluarga (TMMD) terbangun kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga

42 Penyelenggaraan Terlaksananya forum kab 0 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 75,000,000 1 450,000,000 Seksi Dinkes
Kabupaten/Kota Sehat Sehat kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga

43 Studi EHRA Terlaksananya studi EHRA 100% 100% 100,000,000 100,000,000 200,000,000 Seksi Dinkes
kesehatan
lingkungan,
100%
kesehatan
kerja dan
olahraga
44 Pengadaan IPAL Jumlah IPAL yang terbangun 7 7 1,074,000,000 1 525,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 2,625,000,000 5 12,099,000,000 Seksi Dinkes
kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan
olahraga
4 Angka Kematian Ibu (AKI) X Program Peningkatan 0 Dinkes
Pelayanan kesehatan
ibu, bayi, remaja/ Upaya
Kesehatan Masyarakat

5 Angka Kematian Bayi 45 Peningkatan Kesehatan Ibu Angka kematian bayi per AKB 11,5, 11,5, 134 300,000,000 11,4,AKI 495,161,000 11,3, AKI 500,000,000 11,2, AKI 600,000,000 11,1, AKI 600,000,000 11, AKI 600,000,000 11, AKI 3,095,161,000 Seksi KGM Dinkes
(AKB) dan Anak 1.000 kh dan Angka AKI 134 132 130 128 126 124 124
Kematian Ibu per 100.000
KH
46 Peningkatan Kesehatan Cakupan pelayanan uslia 54% 54% 100,000,000 56% 200,000,000 57% 200,000,000 58% 200,000,000 59% 200,000,000 60% 200,000,000 60% 1,100,000,000 Seksi KGM Dinkes
Lansia

47 Peningkatan Kesehatan Anak Cakupan pelayanan kesehatan 65% 65% 150,000,000 66% 250,000,000 67% 250,000,000 68% 250,000,000 69% 250,000,000 70% 250,000,000 70% 1,400,000,000 Seksi KGM Dinkes
dan Remaja remaja

Cakupan penjaringan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0 Seksi KGM Dinkes
kesehatan siswa SD dan
setingkat

48 Pelayanan Jampersal Tersedianya RTK di 60% 60% 70% 3,051,214,000 75% 3,051,214,000 80% 3,051,214,000 85% 3,051,214,000 90% 3,051,214,000 90% 17,063,220,000 Seksi KGM Dinkes
Puskesmas Puskesmas

1,807,150,000
49 BOK Puskesmas Persentase tersedianya dana 100% 100% 2,300,000,000 100% 6,241,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 10,800,000,000 100% 51,741,000,000 Puskesmas Dinkes
untuk mendukung program
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

50 BOK Dinas Kesehatan Persentase tersedianya dana 100% 100% 320,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 950,000,000 100% 5,070,000,000 Seksi KGM Dinkes
untuk mendukung program

6 Persentase Penanganan XI Program Perbaikan Gizi 0 Seksi KGM Dinkes


Balita Gizi Buruk Masyarakat
51 Penanggulangan kurang Jumlah Gizi Buruk yang 243 240 400,000,000 230 450,000,000 230 500,000,000 220 550,000,000 210 600,000,000 200 650,000,000 200 3,150,000,000 Seksi KGM Dinkes
energi protein (KEP),anemia ditangani
gizi besi,gangguan akibat
kurang yodium
52 Program peningkatan ASI Jumlah ruang laktasi yang terb 10 10 435,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 200,000,000 5 1,435,000,000 Seksi KGM Dinkes
Eksklusif Kab. Layak Anak

53 Peringatan Hari Gizi 0 Seksi KGM Dinkes


Nasional

7 Persentase pembiayaan XII Program Kebijakan dan 0 Dinkes


kesehatan masyarakat Manajemen Pembangunan
miskin Kesehatan (Program
Pelayanan Penduduk
Miskin)
54 Penerbitan Surat Pernyataan Persentase SPM yang 100% 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 1,200,000,000 Seksi Dinkes
Miskin diterbitkan Pelayanan
Primer

55 Pelayanan Kesehatan Persentase pasien miskin 100% 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 5,000,000,000 100% 30,000,000,000 Seksi Dinkes
Masyarakat Miskin (integrasi yang mendapatkan pelayanan Pelayanan
JKN) kesehatan Primer

56 Bantuan Operasional Persentase biaya yang 100% 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 200,000,000 100% 1,200,000,000 Seksi Dinkes
Penyelenggaraan Jamkesda dikeluarkan untuk Pelayanan
operasional Jamkesda Primer

57 Sosialisasi dan Monev JKN Terlaksananya kegiatan 27 PKM 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 250,000,000 27 PKM 1,500,000,000 Seksi Dinkes
sosailisasi dan monev di Pelayanan
Puskesmas Primer

8 Persentase Fasilitas XIII Program pengadaan, 0 Dinkes


Kesehatan sesuai Standar peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya

58 Peningkatan Puskesmas Persentase biaya yang 100% 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 60,000,000 100% 360,000,000 Subag Umum Dinkes
Rawat Inap menjadi dikeluarkan untuk dan Kepeg
Puskesmas Rawat Inap peningkatan Puskesmas
Standar (BK_Prop) Rawat Inap menjadi
59 Perbaikan Puskesmas Rawat Jumlah Puskesmas yang 16 16 16,035,555,125 14 16,035,555,125 16 16,035,555,125 16 2,700,000,000 16 2,700,000,000 16 16 56,206,665,375 Subag Umum Dinkes
Inap direhab 2,700,000,000 dan Kepeg

60 Pembangunan Puskesmas Jumlah pembangunan 0 7 10,996,270,000 3 10,996,270,000 3 10,996,270,000 3 10,996,270,000 2 10,996,270,000 2 2 59,981,350,000 Subag Umum Dinkes
Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap 5,000,000,000 dan Kepeg

61 Perbaikan Puskesmas Jumlah perbaikan puskesmas 22 22 9,000,000,000 14 9,000,000,000 20 9,000,000,000 27,000,000,000 Subag Umum Dinkes
Pembantu pembantu dan Kepeg

62 Pengadaan Mobil Khusus Jumlah pengadaan mobil 1 1 350,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 350,000,000 Seksi Alkes Dinkes
Pendingin untuk Distribusi vaksin dan PKRT
0
Vaksin

63 Pengadaan Mebelair Tersedianya Mebelair di 60% 60% 1,656,800,000 70% 1,500,000,000 75% 2,500,000,000 80% 3,000,000,000 85% 3,000,000,000 90% 90% 14,656,800,000 Seksi Alkes Dinkes
Puskesmas Rawat Inap Baru Puskesmas Rawat Jalan ke dan PKRT
3,000,000,000
Puskesmas Rawat Inap Baru

64 Pembangunan Gedung Tersedianya gedung IFK 70% 70% 1,000,000,000 80% 1,000,000,000 90% 8,000,000,000 100% 1,000,000,000 11,000,000,000 Subag Umum Dinkes
Instalasi Farmasi Kesehatan dan Kepeg
(DAK Bidang Farmasi)

65 Pengadaan Sarpras Instalasi Tersedianya Sarpras di 70% 70% 801,000,000 75% 500,000,000 80% 400,000,000 85% 400,000,000 90% 400,000,000 100% 300,000,000 100% 2,801,000,000 Subag Umum Dinkes
Farmasi Kesehatan (DAK Gedung IFK dan Kepeg
Bidang Farmasi)

66 Penunjang DAK Bidang Tersedianya dana untuk 100% 100% 361,661,500 100% 300,000,000 100% 300,000,000 100% 300,000,00 100% 300,000,000 100% 300,000,000 100% #VALUE! Subag Umum Dinkes
Farmasi menunjang terlaksananya dan Kepeg
kegiatan DAK

67 Penunjang DAK Fisik Tersedianya dana untuk 100% 100% 0 0% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 150,000,000 100% 750,000,000 Subag Umum Dinkes
menunjang terlaksananya dan Kepeg
kegiatan DAK Fisik

68 Feasibility Studi (FS) Persentase biaya yang 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Subag Umum Dinkes
Pembangunan Puskesmas dikeluarkan untuk biaya FS dan Kepeg
Dlanggu Puskesmas
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

69 Feasibility Studi (FS) 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Dinkes


Pembangunan Puskesmas
Gondang

70 Feasibility Studi (FS) 10% 100% 50,000,000 50,000,000 Dinkes


Pembangunan Puskesmas
Pesanggrahan

71 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Dinkes


Jatirejo

72 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Dinkes


Gondang

73 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Dinkes


Pesanggrahan

74 Penyusunan DED Puskesmas 100% 100% 50,000,000 50,000,000 Dinkes


Dlanggu

75 Revitalisasi Peralatan Persentase alat kesehatan 10% 10% 0 10% 55,000,000 15% 60,000,000 20% 65,000,000 25% 70,000,000 30% 75,000,000 30% 325,000,000 Seksi Alkes Dinkes
Kesehatan yang mendapatkan dan PKRT
kalibrasi/revitalisasi

76 Peningkatan Puskesmas Persentase peningkatan 100% 100% 288,819,747 100% 288,819,747 577,639,494 Subag Umum Dinkes
Perawatan Mampu Poned puskesmas mampu PONED dan Kepeg
(DAK Bid Pelayanan Dasar (DAK bidang pelayanan
Silpa 2014) dasar silpa 2014)
77 Pengadaan Mobil Puskesmas Jumlah Pusling yang 0 0 0 0 0 0 0 2 900,000,000 4 1,800,000,000 6 2,700.000,000 6 Seksi Alkes Dinkes
Keliling diadakan dan PKRT

78 Pengadaan Alat Kesehatan Persentase biaya yang 99% 99% 10,934,289,120 100% 1,000,000,000 100% 21,000,000,000 100% 4,000,000,000 36,934,289,120 Seksi Alkes Dinkes
dikeluarkan untuk pengadaan dan PKRT
Alat Kesehatan

XIV Program Standarisasi 0 Dinkes


Pelayanan Kesehatan

79 Akreditasi Puskesmas Jumlah puskesmas yang 0 3 180,000,000 10 250,000,000 10 300,000,000 4 350,000,000 1,080,000,000 Seksi Dinkes
terakreditasi PelayananKes
ehatan Primer
80 Akreditasi Puskesmas (DAK) 10 1,300,000,000 10 1,300,000,000 4 500,000,000 3,100,000,000 Dinkes

81 Puskesmas terstandar BLUD Jumlah Puskesmas terstandar 0 2 100,000,000 2 100,000,000 4 100,000,000 6 100,000,000 8 100,000,000 10 100,000,000 10 600,000,000 Subag Dinkes
BLUD Keuangan
82 Penelitian IKM dan kepuasan Angka IKM B B B 100,000,000 B 100,000,000 A 100,000,000 A 100,000,000 A 100,000,000 A 500,000,000 Seksi Dinkes
pengguna pelayanan Pelayanan
kesehatan Kesehatan
Primer
83 Pembangunan Labkesda Jumlah labkesda yang 1 2,000,000,000 2,000,000,000 Seksi Alkes Dinkes
dibangun dan PKRT
XV Program Kebijakan dan 0 Dinkes
Manajemen Pembangunan
Kesehatan
85 Pengembangan SDM Jumlah nakes yang mengikuti 133 orang 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 250,000,000 133 orang 1,500,000,000 Seksi SDMK Dinkes
pelatihan

86 BOP Balai Pengobatan Persentase biaya yang 100% 100% 830,809,120 100% 950,000,000 100% 1,000,000,000 100% 1,050,000,000 100% 1,050,000,000 100% 1,050,000,000 100% 5,930,809,120 Subag Dinkes
(Penunjang sarana dan dikeluarkan untuk penunjang Keuangan
prasarana pelayanan sarana dan prasarana dinas
kesehatan) kesehatan

87 Penunjang Pelayanan Persentase biaya yang 100% 100% 11,199,973,000 100% 11,199,973,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 14,000,000,000 100% 78,399,946,000 Puskesmas Puskesmas
kesehatan UPT Puskesmas dikeluarkan untuk penunjang
sarana pelayanan kesehatan
27 UPT Puskesmas
88 Pelayanan JKN FKTP Persentase biaya yang 100% 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 31,000,000,000 100% 186,000,000,000 Puskesmas Dinkes
Puskesmas dikeluarkan untuk pelayanan
kesehatan bagi peserta JKN

89 Pengembangan Sistem Jumlah Puskesmas yang 27 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 150,000,000 27 900,000,000 Subag Dinkes
Informasi Kesehatan mengakses informasi Sikda Puskesmas,1 Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Puskesmas, Sungram
00% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9 Persentase sediaan Farmasi, XVI Program Obat dan 0 Dinkes


Alkes yang memenuhi syarat Perbekalan Kesehatan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Data
Unit Kerja /
Indikator Kinerja program Capaian
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Kode Program / Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Penanggung Lokasi
(Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Kondisi Kinerja pada akhir
Jawab
Awal periode Renstra
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

90 Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan obat 70% 70% 1,400,000,000 75% 1,400,000,000 80% 1,400,000,000 85% 1,400,000,000 90% 1,400,000,000 100% 1,400,000,000 100% 8,400,000,000 Seksi Farmasi Dinkes
perbekalan kesehatan dan perbekalan kesehatan

91 Peningkatan Mutu Persentase penggunaan obat 70% 70% 50,000,000 75% 75,000,000 80% 75,000,000 85% 75,000,000 90% 75,000,000 100% 75,000,000 100% 425,000,000 Seksi Farmasi Dinkes
penggunaan Obat dan dan perbekalan kesehatan
Perbekalan Kesehatan

92 Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan obat 100% 100% 3,935,159,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 3,000,000,000 100% 18,935,159,000 Seksi Farmasi Dinkes
perbekalan kesehatan (DAK) dan perbekalan kesehatan

XVII Program Pengembangan


Obat Asli Indonesia
93 Pengembangan Kesehatan
Tradisional

94 Jumlah Penjual Jamu dan 40 orang Seksi Batra Dinkes


toga toma yang mendapat
penyuluhan tentang obat
tradisional
95 Jumlah Puskesmas yang 27 Pusk. Seksi Batra Dinkes
dibina tentang obat
tradisional

204,766,466,574 210,758,298,420 224,198,643,492 230,050,150,491 236,337,312,841 258,996,544,125 1,365,107,415,942


76

B AB V I
INDIK ATOR K INER JA DINAS K ESEH ATAN

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk


mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi
akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, tepat dan akurat jika terlebih dahulu
ditetapkan indikator kinerja yang telah disepakati bersama. Penetapan indikator
kinerja merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah atau Rencana
Strategis Organisasi. Hal ini mengingat rencana kinerja akan merupakan
gambaran sosok tampilan organisasi di masa yang akan datang. Indikator kinerja
akan dapat dijadikan sebagai media perantara untuk memberi gambaran tentang
prestasi organisasi yang diharapkan di masa mendatang.
Kinerja organisasi pada dasarnya dapat digambarkan melalui tingkat
capaian sasaran organisasi dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian
sasaran dimaksud. Dengan demikian, indikator kinerja yang diharapkan dapat
menggambarkan tingkat pencapaian kinerja organisasi, haruslah ditetapkan
dengan hati-hati sehingga benar-benar dapat menggambarkan keadaan untuk
kerja organisasi secara riil.
Berdasarkan uraian makna penetapan kinerja organisasi tersebut maka
guna dapat mengukur tingkat capaian kinerja pelaksanaan pembangunan SKPD,
diperlukan penetapan indikator kinerja dalam bentuk penetapan indikator
kinerja program pembangunan SKPD. Sebagaimana lazimnya sebuah alat ukur
untuk mengukur kinerja organisasi maka indikator kinerja program
pembangunan daerah ditetapkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : (1)
terkait dengan upaya pencapaian sasaran pembangunan daerah, (2)
menggambarkan hasil pencapaian program pembangunan yang diharapkan, (3)
memfokuskan pada hal-hal utama, penting dan merupakan prioritas program
pembangunan daerah, dan (4) terkait dengan pertanggungjawaban pelaksanaan
pembangunan daerah.
Secara rinci, penetapan indikator kinerja program pembangunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 yang mengacu pada
RPJMD, dapat diuraikan sebagai berikut :

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto 2016-2021


77

K o n disi
K in er ja K o n disi
p ada K in e r ja
Tar get Cap a ia n Setiap Tah u n
aw a l p p ada
No INDIK ATOR
er io de ak h ir p
R PJM D er io de
Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n Tah u n R PJM D
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Penanggulangan
Kejadian Luar
BIasa (KLB)
Skala Kabupaten
2 Angka 134 102 102 102 102 102 102
Kematian Ibu
3 Angka 11,5 11,5 11,4 11,3 11,2 11,1 11
Kematian Bayi
4 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Penanganan
Balita Gizi
Buruk
5 Persentase 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99
Pembiayaan
kesehatan
masyarakat
miskin
6 Persentase 13 25 37 44 68 100 100
Fasilitas
Kesehatan
masyarakat
miskin
7 Persentase 80 82 84 86 88 90 90
Sediaan
Farmasi, Alkes
yang
memenuhi
syarat
8 Persentase 100 100 100 100 100 100 100
Temuan
Laporan Hasil
Pemeriksaan
(LHP) atas
penggunaan
anggaran
keuangan, aset,
serta umum

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto 2016-2021


78

dan
kepegawaian
ditindaklanjuti

9 Nilai C B B BB BB A A
Implementasi
Sistem
Akuntabilitas
Kinerjas
instansi
Pemerintah
(SAKIP)

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto 2016-2021


79

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-


2021 yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Strategi, Sasaran berikut indikator
kinerja diharapkan mampu menjadi acuan dan arah pembangunan kesehatan di
Kabupaten Mojokerto selama kurun waktu 5 tahun.
Dikemudian hari apabila terjadi perubahan-perubahan yang
mempengaruhi faktor ekonomi, sosial, politik maupun iklim yang dapat
mengubah situasi epidemiologi maupun kebijakan sehingga rencana strategis
yang telah disusun memerlukan penyesuaian
Tentunya rencana strategis ini hanya akan sangat bermanfa t bila semua
pelaku pembangunan kesehatan bekerja penuh dedikasi dan berorientasi pada
tujuan akhir pembangunan dan dapat dibangun komitmen bersama dari seluruh
jajaran organisasi kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021

Anda mungkin juga menyukai