Anda di halaman 1dari 23

Peran PKK dalam

Menanggulangi Narkoba
Siri Rahayu, S.Sos., M.M.
POTRET PERMASALAHAN NARKOBA DI INDONESIA
Geografis yang terbuka
Sistem penegakkan hukum yang
menyebabkan narkoba mudah
belum mampu memberikan efek
masuk & menyebar di seluruh
jera kepada penjahat narkoba
wilayah Indonesia

Demografis yang sangat besar (250


Modus operandi dan variasi jenis
juta jiwa) menjadi pasar potensial
Narkoba yang terus berkembang
peredaran gelap narkoba

Peredaran gelap narkoba bukan Lapas yang bertransformasi menjadi


hanya menyasar orang dewasa dan pusat kendali peredaran gelap
remaja, melainkan juga anak-anak narkoba

Stigma terhadap penyalahguna Kerugian akibat penyalahgunaan


narkotika sehingga takut untuk narkoba sekitar 84 triliun setiap
melaporkan diri tahun (BNN, 2021)
NARKOBA
NARkotika, psiKOtropika,
dan BAhan berbahaya
lainnya.
Bahan/zat yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan/psikologis seseorang
(pikiran, perasaan, dan perilakunya)
serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologik.
NARKOTIKA
Zat atau obat yang berasal dari
tanaman/bukan, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan/perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
NARKOTIKA, dibagi menjadi 3:
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Golongan I Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
Contoh : Heroin, Kokain, dan Ganja

Pilihan Terakhir untuk terapi


Golongan II Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol. I
Contoh : Morfin, Petidin.

Sering untuk terapi


Golongan III Ketergantungan lebih ringan
Contoh : Codein
PSIKOTROPIKA
Zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika yang
berhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA, dibagi menjadi 4:
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Golongan I Tidak untuk Terapi, ketergantungan kuat
Contoh : Ecstasy, MDMA, LSD.

Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir


Golongan II Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin)

Sering untuk terapi, ketergantungan sedang


Golongan III Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam.

Untuk terapi, ketergantungan ringan


Golongan IV Contoh : Diazepam, klobazam, bromazepam.
ZAT ADIKTIF LAINNYA
Bahan atau zat selain Narkotika dan
Psikotropika yang dapat juga
mempengaruhi psikoaktif tubuh
manusia dan dapat menyebabkan
kecanduan. Diantaranya :
1. Minuman alkohol
2. Zat inhalasi/LEM
3. Nikotin/rokok
JENIS NARKOBA YANG PALING BANYAK
DIGUNAKAN

1 2 3
Ganja Shabu Ekstasi
PROSES TERBENTUKNYA
KETERGANTUNGAN NARKOBA
 Kompromi (mau bergaul dg pemakai narkoba)
 Lalu diawali dengan coba-coba (segan menolak teman)
 Toleransi
Pemakaian sosial (hanya saat bergaul)
Pemakaian situasional (saat kesal, sedih, kecewa, ada masalah)
 Kebiasaan, pemakaian jadi semakin sering akan meningkat
menjadi sering pakai., tidak perlu dipengaruhi atau sedang
bermasalah)
 Puncaknya tahap ketergantungan karena apabila tidak pakai
narkoba terjadi SAKAU, kerusakan pada organ tubuh
 MENINGGAL!
CIRI-CIRI FISIK
DAMPAK
FAKTOR PENYEBAB
Pribadi/diri
Lingkungan
sendiri

Keluarga Sindikat/
kelompok
STRATEGI DAN KEBIJAKAN P4GN
Komitmen Diri Regulasi Konsolidasi Bersih Deteksi Dini
Seluruh elemen Antinarkoba Kekuatan Narkoba Penyelenggara
bangsa Penerbitan Seluruh elemen Mewujudkan an tes urin
bertanggung regulasi (pemerintah, lingkungan secara berkala
jawab dan pencegahan swasta, dan masyarakat, di lingkungan
berkomitmen penyalahguna- masyarakat) pemerintahan, instansi,
menjaga diri, an dan berkonsolidasi tempat kerja, organisasi,
keluarga, peredaran dan kampus/ kampus,
kelompok/ gelap narkoba berkontribusi sekolah bersih sekolah, dan
komunitas, dan di tingkat bersama dari narkoba. lingkungan
lingkungannya daerah, mendukung masyarakat.
dari institusi, penanganan
penyalahguna- kampus, narkoba secara
an dan sekolah, dan masif.
peredaran lingkungan
gelap narkoba. masyarakat.
2 Model Kebijakan Terhadap Penyalahguna Narkoba

Penyalahguna sukarela lapor sendiri Penyalahguna yang tertangkap


KENYATAAN
YANG PERLU
DIKETAHUI
● Menghilangkan kebiasaan “ketagihan” adalah
perjuangan seumur hidup
● Risiko kehilangan pekerjaan di depan mata
● Mencoreng nama baik institusi tempat
bekerja
● Anak dan istri terabaikan, keluarga
berantakan
● Karir dan masa depan hancur
● Dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
kerja
● Menyebabkan kerugian materil bagi institusi
tempat bekerja (cth: penggelapan uang
perusahaan, dll)
● Kemungkinan kambuhnya (relaps)
mantan pecandu narkoba menjadi
pecandu kembali sangat tinggi
● Banyak korban narkoba yang menjadi
penjahat atau pencuri untuk dapat
membiayai kebiasaan mereka
menggunakan narkoba
● Korban narkoba bukan saja membuat
dirinya sendiri menderita tapi juga
keluarga, teman-teman bahkan semua
orang yang dicintainya ikut menderita
Bagaimana peran PKK
dalam menanggulangi
masalah narkoba?
Peran PKK
1 Pemberian penyuluhan dan diskusi tentang bahaya narkoba
di tingkat Dasa Wisma, RT, RW, dan kelurahan.
2 Koordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan
penyuluhan tentang bahaya narkoba.
3 Berperan serta mencegah sekaligus menanggulangi korban
penyalahgunaan narkoba.
4 Mengadakan pertemuan rutin pengurus dan simpatisan.
5 Membuat media komunikasi dan informasi berupa spanduk/
poster/ leaflet tentang bahaya narkoba.
6 Pengawasan di lingkungan tempat tinggal oleh pengurus
PKK tentang penggunaan narkoba.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai