Anda di halaman 1dari 4

PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) “NURANI”


KABUPATEN SEMARANG
 TUJUAN  MISI
 LATAR BELAKANG 1. Mencegah terjadinya tindak - Terlindunginya hak-hak korban
- “Nurani” Pusat Pelayanan Terpadu kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan terhadap perempuan dan
Pemberdayaan Perempuan dan Anak anak di masyarakat dengan anak.
adalah suatu pusat pelayanan meningkatkan kegiatan sosialisasi - Peningkatan kualitas hidup perempuan
terpadu korban kekerasan terhadap UU No. 23 tahun 2002 tentang dan anak korban kekerasan.
perempuan dan anak yang Perlindungan Anak dan UU No. 23 - Menghapuskan segala bentuk
memberikan pelayanan berupa tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan berbasis gender dan
pendampingan, advokasi dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga penegakan hukum.
bantuan hukum untuk korban serta penyuluhan hukum lainnya - Memberikan pendampingan, advokasi,
kekerasan terhadap perempuan dan dalam upaya mewujudkan Keadilan Konseling, dan menyiapkan shelter/
anak. dan Keseraraan Gender (KKG) rumah aman.
- Pusat Pelayanan Terpadu terbentuk 2. Melakukan pendampingan kepada
berdasarkan SK Bupati Semarang perempuan dan anak korban tindak “NURANI” WOMEN AND CHILDREN
Nomor: 411.4/0593/2005 tanggal 28 kekerasan berbasis gender untuk CENTER KAB. SEMARANG
Nopember 2005 tentang memperoleh perlindungan hukum.
Pembentukan Forum Koordinasi 3. Meningkatkan kepedulian terhadap
Penanganan Kekerasan terhadap perempuan dan anak korban
Perempuan dan anak di Kabupaten kekerasan berbasis gender dengan RPK - RSUD Ungaran
Semarang yang telah disepakati di pemberdayaan ekonomi keluarga
POLRES korban - RSUD
Bandungan tanggal 4-5 Mei 2006 melalui pelatihan-pelatihan
dengan hasil terbentuknya PPT keterampilan. SEMARANG Ambarawa
dengan nama “Nurani” Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan  VISI
Perempuan dan Anak P2TP2A sebagai wahana
- “Nurani” Pusat Pelayanan Terpadu pendampingan dan perlindungan hukum
Pemberdayaan Perempuan dan Anak begi Perempuan dan Anak dalam upaya
didirikan atas kerjasama antara Penghapusan segala bentuk kekerasan
Pemda Kabupaten Semarang, Polri, berbasis gender di Kabupaten
RSUD, LSKAR, Kejaksaan, Semarang.
Organisasi Perempuan, Toma dan
Toga yang ada di Kabupaten
Semarang.
“NURANI”
- Memberikan catatan khusus pada polisi
 PROGRAM KERJA dan institut terkait tentang kondisi korban
1. Koordinasi dan Kerjasama - Menjadi saksi ahli (RM).
 Koordinasi  Non Medis
- Mengadakan Raker dengan stakeholder - Sosialisasi ke puskesmas/ perusahaan/
PUSAT PELAYANAN TERPADU
terkait setelah mendapat legal formal dari masyarakat tentang kekerasan berbasis PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
ANAK
Bupati. gender dan kewajiban untuk memberikan
- Mengadakan Rakor dan tema didiskusikan pelayanan pada korban kekerasan
bersama. berbasis gender.
- Mengulas visi misi yang sama - Mengungkap/menggali masalah dan
- Pengukuhan P2TP2a menghimpun data tentang kasus-kasus
- Penguatan Kelembagaan dan korban kekerasan berbasis gender,
- Lomitment Dinas/Instansi untuk termasuk di dalamnya intervensi data
memasukkan program pelayanan dan korban
Ormas - Memberikan bimbingan rohani,
- Monitoring evaluasi melakukan pendekatan secara psikis,
- Rencana aksi tahunan membantu menghilangkan trauma,
- Pemetaan dengan penyusunan data base membantu membangkitkan semangat
 Kerjasama hidup lagi bagi korban serta memberikan
- Menginventarisasi stakeholders untuk bentuan kepada korban yang masuk
diajak kerjasama shelter.
- Melibatkan koordinator wabin/korban 5. Peningkatan Partisipasi Masyarakat
- Sosialisasi ke Legeslatif, Eksekutif, Ormas,  Kegiatan Utama
dll - Pengorganasasi kelompok masyarakat
2. Pencegahan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
- Membentuk Tim pelayanan terpadu.
- Ceramah/ sosialisasi/ forum dialog tentang  Bentuk Kegiatan:
KKG - Pengorganisasian/pelatihan bagi
- Kampanye melalui media masa (radio, kelompok masyarakat
koran/ majalah, leaflet) - Pendirian pusat informasi di
3. Perlindungan masyarakat misal: Balai Desa,
- Rekruitment tim advokasi. Posyandu, tempat ibadah, dll
- Advokasi menyeluruh (pidana maupun - Melibatkan kelompok masyarakat
perdata sejak dari kepolisian sampai dalam proses pendampingan
pengadilan). terhadap korban kekerasan yang
- Mendorong adanya kesepakatan politis terjadi di wilayahnya.
dari pembuatan kebijakan untuk - Melibatkan masyarakat dalam BADAN KELUARGA BERENCANA DAN
perlakuan khusus bagi korban kekerasan. monitoring kasus-kasus kekerasan PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
4. Pemulihan dan Reintegrasi Sosial yang terjadi.
 Tim Medis
Jl. Ki Sarino Mangun Pranoto No. 55
- Mengeluarkan visum Telp./Fax. (024)6923366
- Memberikan pelayanan medis cuma- Ungaran
cuma pada korban.
 Ayah/ibu, kakam paman, kakek, atau orang tuamu tanpa alasan
KEKERASAN SEKSUAL sepupu, dan anggota keluarga lain; yang jelas;
 Orang dewasa lainnya yang  Menguatkan kepadamu bahwa
adalah setiap perbuatan yang berupa dipercayai anak; kamu spesial dan berbeda dari
pemaksaan hubungaN seksual, dengan  Pengasuh; yang lainnya;
cara tidak wajar dan/atau tidak disukai,  Guru sekolah, teman sekolah,  Ingin mengambil
pemaksaan hubungan seksual dengan pelatih/pembimbing ekskul, fotomu/memfotomu;
orang lain untuk tujuan tertentu keamanan sekolah, tukang kebun  Mencoba memeluk dan mencium
(penjelasan Pasal 8, UUPKDRT) sekolah, dll yang ada di sekolah. dengan paksa;
 Aparat penegak hukum, guru  Memasuki kamar mandi ketika
Contoh Kekerasan Seksual terhadap agama, pelatih, olahraga, tari, kamu sedang mandi dan berpura-
anak seni. pura salah/yidak tahu;
- Alat kelamin diraba-raba, payudara Tanda-tanda Orang yang Diwaspadai  Memasuki kamar tidurmu tanpa
diremas-remas, pantat dicolek; sebagai Pelaku Kekerasan Seksual alasan;
- Dipaksa menonton/melihat foto/video  Sering terlihat di area yang  Menanyakan tentang seks atau
atau tayangan on line pornografi; banyak anak-anak, seperti menuduh kamu melakukan seks
- Meraba atau memegang alat kelamin sekolah, taman bermain, tanpa dengan teman kamu;
sendiri atau orang lain; tujuan yang jelas;  Mengggosokkan krim pelembab
- Dicium secara paksa;  Mangatakan kepada kamu “jangan atau salep kepada kamu ketika
- Diperkossa, disodomi; katakan pada siapapun” atau tidak ada siapapun walaupun kamu
- Dipaksa untuk memperlihatkan bagian memintamu untuk menyimpan tidak membutuhkannya;
tubuh yang bersifat pribadi; “rahasia”  Menunjukkan gambar, foto-foto
Pelaku Kekerasan Seksual  Menginginkan untuk bersamamu atau film porno kepadamu dan
Anak-anak rentan mengalami kekerasan berdua saja dan mengajakmu mengatakan kepadamu bahwa
dan eksploitasi seksual dari siapa saja. untuk berjalan-jalan ke tempat untuk pelajaran tentang seks;
Kekerasan seksual sering kali dilakukan sepi;  Memintamu untuk menyentuh
oleh orang yang dikenal maupun yang  Memberikan perhatian seperti atau memijat bagian-bagian
tidak dikenal oleh anak seperti: pujian dan hadiah kepada kamu pribadi tubuhnya atau tubuhmu;
 Memintamu menanggalkan 2. LARI, langsung tinggalkan orang
pakaianmu. atau tempat dimana kamu merasa
terancam;
APA YANG HARUS DILAKUKAN ? 3. LAPORKAN segera kejadian yang
A. PENCEGAHAN dialami baik oleh diri sendiri atau
1. Pastikan jalur yang kamu lalui orang lain kepada orang tua, guru,
pada saat kamu ke rumah aman; atau pihak lain yang berwenang,
2. Gunakan HP, komputer, internet seperti polisi, satpam, hansip, dll.
untuk kebutuhan yang positif; Jangan merahasiakan kejadian
3. Tidak membuka pakaian tersebut karena ini bukan
sembarangan; kesalahanmu.
4. Jangan membiarkan tubuhmu
dipegang, diraba orang lain;
5. Berpakaian yang rapi dan sopan;
6. Bila keluar rumah memberi tahu
keberadaan dan nomor telepon
yang bisa duhubungi;
7. Pelajari bagian tubuh yang harus
dijaga.

B. BILA TERJADI KEKERASAN


SEKSUAL:

1. Katakan TIDAK, bila ada orang


yang mengajak/ melakukan hal-
hal yang membuat kamu merasa
tidak nyaman;

Anda mungkin juga menyukai