A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tinggal & mendapat lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan;
b. Undang-Undang RI. Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558);
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 Tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2011 ten tang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan
dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, manusia usia
lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dalam dasawarsa terakhir masih
menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Masalah penyakit
menular belum bisa diatasi disusul dengan peningkatan kasus penyakit tidak menular
atau sering disebut penyaklt degeneratif seperti diabetes mellitus, japtung, gagal ginjal
dan lain-lain. Sistem penyelenggaraan pemerintahan Indonesia mengalami perubahan
yang drastis.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dinyatakan
bahwa desa memiliki kewenangan dalam membina kemasyarakat dan pemberdayaan
masyarakat Pemerintahan Desa berhak mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat agar tercapai kesejahteraan masyarakat desa. Kesehatan
masyarakat desa merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat desa. Dengan
demikian peningkatan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat desa tentunya menjadi
tugas dan tanggungjawab pemerintahan desa bersama-sama dengan masyarakat dan
jajaran kesehatan dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
Upaya untuk mewujudkan kesehatan masyarakat desa dapat dilakukan dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki pemerintahan desa. salah satunya dana desa
atau pendapatan sah pemerintah desa.
Merujuk pada Pasal 171 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa
pemerintah daerah wajib mengalokasikan 10% dari anggaran dan belanja daerah untuk
anggaran kesehatan. Dengan demikian pemerintah desa sebagai bagian dari
pemerintah provinsi dan kabupaten kiranya dapat menganggarkan 10% dana desa
untuk kegiatan kesehatan di desa.
2. Batasan Kegiatan
Pemaparan, diskusi, komitmen yang dibangun terfokus pada besaran alokasi dana desa
untuk kegiatan kesehatan dan UKBM. bentuk-bentuk kegiatan kesehatan di desa dan
mekanisme pelaporannya.
2. Tujuan
Menghasilkan alokasi 10% dana desa untuk kegiatan kesehatan dan UKBM di desa.
D. Keluaran
1. Indikator Keluaran
Lahirnya komitmen kepala desa mengalokasikan 10% dana desa untuk kegiatan
kesehatan dan UKBM di desa.
2. Keluaran
MoU penanggungjawab program kesehatan di Kabupaten dengan Kepala Desa tentang
alokasi 10% dana desa untuk kegiatan kesehatan dan UKBM di desa.
E. Metode Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dengan metode paparan, diskusi interaktif, penggalangan komitmen
dan penandatanganan MoU pemanfaatan dana desa untuk kegiatan kesehatan di desa se-
Kabupaten Lombok Barat. Pertemuan akan dilaksanakan sebanyak 4 kali paca senap
kabupaten, dimana dua kali pertemuan dengan sasaran kepala desa yang sama namun
agenda pembicaraan yang berbeda yaitu :
F. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pertemuan akan dilakukan di Lesehan Dini Gerimax Kabupaten Lombok Barat
2. Peserta kegiatan
Peserta kegiatan sebanyak 25 orang yaitu :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten : 5 orang
b. Kepala Desa : 20 orang.
4. Narasumber
Narasumber pertemuan sebanyak 4 orang yaitu :
a. Pejabat Dinas Kesehatan Provinsi NTB : 1 orang
b. Dinas Kesehatan Kabupaten : 2 orang
c. Kepala BPMPD Kabupaten : 1 orang
.
H. Biaya Pelaksanaan
Seluruh biaya untuk pelaksanaan kegiatan pertemuan Pemantapan Advokasi Kebijakan
Dana Desa Untuk UKBM di Provinsi NTB dibebankan pada DIPA Dinas Kesehatan Provinsi
NTB Satker 03 Tahun Anggaran 2017.