Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

GERAKAN AYO BUKA BUKU KIA


DI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2020

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tinggal & mendapat lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan;
b. Undang-Undang RI. Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. SK Menkes No 284/Menkes/SK/III/2004 tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
sebagai alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil,
melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk
pelayanan KB, imunisasi, gizi dan tumbuh kembang anak.

2. Gambaran Umum
Pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) sudah diterapkan oleh
pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sejak tahun 2004. Buku ini berfungsi untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak karena berisi informasi kesehatan dan
pemantauan pertumbuhan serta perkembangan anak yang meliputi jadwal imunisasi
dan gizi seimbang. Informasi tersebut penting untuk diketahui ibu, suami, dan
keluarganya.
Saat ini persebaran buku KIA sudah mencapai 90,5% ibu hamil, sayangnya hanya
60,5% di antaranya yang bisa menunjukkan. Belum lagi hanya 18% buku KIA yang terisi
lengkap. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus. Cakupan sudah cukup tinggi tetapi
belum memuaskan karena kami mengharapkan semua ibu hamil dan ibu balita memiliki
KIA. Selain itu, tidak boleh hanya sekadar mengisi catatan data. Ibu juga harus melihat
isinya dan keluarga paham juga. Buku KIA sangat bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak, karena berisi informasi kesehatan, pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan meliputi imunisasi, gizi seimbang dan Vitamin A.
Untuk memaksimalkan fungsi buku KIA diperlukan penguatan terutama
kelengkapan pengisiannya oleh petugas kesehatan, kader, dan orangtua. Pengisian
menjadi tantangan yang besar karena membutuhkan kepatuhan dari tenaga medis saat
ibu kontrol kesehatan kehamilan atau tumbuh kembang anaknya. Selain itu juga
dibutuhkan kesadaran para ibu (orang tua) untuk menyimpan dan selalu membawa
buku KIA saat melakukan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Perlu keterlibatan lintas program terkait pengoptimalan manfaat buku KIA.
Petugas kesehatan harus memiliki komitmen dalam penggunaan dan pengisian buku
KIA sebagai bentuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dengan begitu masyarakat juga
bisa aktif mencari informasi.
Walaupun hanya mengisi buku KIA dengan pesan-pesan standar, itu tetap perlu
dilakukan oleh petugas kesehatan karena dampaknya besar. Oleh karena itu
dibutuhkan perubahan cara berpikir untuk memberi informasi kepada masyarakat.
Tenaga kesehatan jangan hanya sekadar memberikan buku KIA namun menjelaskan isi
buku dan informasi terkait. Pemberian informasi harus distimulasi oleh tenaga
kesehatan dan kader.
Hasil analisis data Sirkesnas 2016 menunjukkan terdapat keterkaitan antara
kepemilikan buku KIA dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ibu
yang memiliki buku KIA lebih sering melakukan pemeriksaan kehamilan, lebih banyak
bersalin dengan pertolongan tenaga kesehatan, dan lebih banyak bersalin di fasilitas
kesehatan dibandingkan ibu yang tidak memiliki.
Bayi dari ibu yang memiliki buku KIA juga lebih banyak mendapat imunisasi dasar
lengkap. Selain itu, buku ini juga berperan dalam penurunan angka kematian bayi dan
balita. Pada akhirnya dapat disimpulkan buku KIA berdampak positif pada perubahan
perilaku ibu. Untuk itu diperlukan sebuah program gerakan yag mengarah pada
pemanfaatan buku KIA secara maksimal dengan melibatkan lintas program dan lintas
sektor.

3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Gerakan Ayo Buka Buku KIA dilaksanakan untuk memaksimalkan
penggunaan/pemanfaatan buku KIA dengan melibatkan lintas program dan lintas
sektor.

B. Kegiatan yang Dilaksanakan


1. Uraian Kegiatan
Sosialisasi tentang pencatatan, dan pemanfaatan buku KIA pada kegiatan lintas
program dan lintas sektor.

2. Batasan Kegiatan
Pemaparan, diskusi, komitmen yang dibangun terfokus pada pencatatan dan
pemanfaatan buku KIA.

C. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Kegiatan dimaksudkan untuk melakukan sosialisasi, komunikasi, diskusi dan edukasi
terhadap pencatatan dan pemanfaatan buku KIA.

2. Tujuan
Menghasilkan komitmen pemegang program dan lintas program serta masyara untuk
meningkatkan pencatatan dan pemanfaatan buku KIA.
D. Keluaran
1. Indikator Keluaran
 Lahirnya komitmen pemegang program dalam memberikan ruang kepada
kegiatan gerakan ayo buka.
 Ibu dan keluarga mengenal dan mau menggunakan Buku KIA.
 Ibu dan keluarga mengetahui dan memanfaatkan pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang diberikan oleh petugas kesehatan

2. Keluaran
Peningkatan cakupan terhadap kepatuhan dan pencatatan serta pemanfaatan buku
KIA.

E. Metode Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi interaktif, penggalangan komitmen
untuk kegiatan gerakan ayo buka.

F. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pertemuan akan dilakukan di setiap kegiatan program KIA dan listas program
serta lintas sektor.
G. Panitia, Narasumber dan Peserta
1. Pelaksana Kegiatan
Semua pihak yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak, berkoordinasi dengan unit
promosi kesehatan

2. Peserta kegiatan
Peserta kegiatan sebanyak 25 orang yaitu :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten : 5 orang
b. Peserta : 20 orang.

3. Penanggung jawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Barat.

4. Narasumber
Narasumber pertemuan sebanyak 4 orang yaitu :
a. Pejabat Dinas Kesehatan Provinsi NTB : 1 orang
b. Dinas Kesehatan Kabupaten : 2 orang
c. Kepala ............. Kabupaten : 1 orang
.
H. Biaya Pelaksanaan
Seluruh biaya untuk pelaksanaan kegiatan pertemuan GERAKAN AYO BUKA BUKU KIA di
Provinsi NTB dibebankan pada DIPA Dinas Kesehatan Provinsi NTB Satker 03 Tahun
Anggaran 2020.

Gerung, September 2019


Kepala Bidang Binkesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat

M. Abdullah. SKM, MQIH.


Pembina IVa
NIP.19690520. 19930312 .1 .004

Anda mungkin juga menyukai