PELOPOR DAN
PELAPOR
Meggy M. Lekatompessy
Kadis
PERLINDUNGAN
PRINSIP KONVENSI HAK ANAK
1 Non diskriminasi, maksudnya adalah perlindungan kepada semua anak Indonesia
tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan
bahasa, status hukum anak dan kondisi fisik maupun mental anak.
3 Hak hidup, tumbuh dan berkembang, maksudnya adalah hak asasi anak yang
paling mendasar yang harus dilindungi oleh negara, pemerintah, masyarakat,
keluarga dan orang tua.
4 Partisipasi/ suara anak, maksudnya adalah penghargaan atas hak-hak anak untuk
berpartisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan
terutama yang menyangkut kehidupan anak.
Hak dan Kewajiban Anak
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
T
C AMA
AN AH
PER ES/LUR TUKAN
KAD MENEN
GAT
SAN
KLASTER I :
HAK SIPIL DAN
KEBEBASAN
UU NO. 35 TAHUN 2014 tentang Perlindungan Anak, pasal 27, Identitas diri setiap anak harus
AKTA diberikan sejak kelahirannya yang dituangkan dalam akte kelahiran
KELAHIRAN Resiko tidak punya akte kelahiran : kesulitan akses pendidikan, pekerja anak, kesulitan akses jaminan
sosial, perkawinan anak, perdagangan anak, adopsi anak illegal
ILA adalah informasi yang sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan terkait dengan
INFORMASI perkembangan jiwa dan sosial anak mengikuti perkembangan usia dan kematangannya.
LAYAK
ANAK
Dampak negatif perkembangan teknologi dan informasi : akses pornografi semakin mudah, cyber
bullying, kejahatan siber dan kejahatan seksual via daring, perjudian online semakin mudah
diakses, iklan tidak layak anak semakin mudah diakses, maraknya berita hoax, kecanduan gawai
Partisipasi anak adalah keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan dirinya dan dilaksanakan atas kesadaran, pemahaman serta kemauan bersama
PARTSIPASI sehingga anak dapat menikmati hasil atau mendapatkan manfaat dari keputusan tersebut.
ANAK Forum anak : wadah partisipasi anak untuk menampung aspirasi suara anak, yang dikelola oleh anak-
anak yang berusia dibawah 18 tahun, bekerjasama dengan pemerintah dan berperan memberikan
masukan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan, program dan keg
pembangunan
KLASTER 2 :
LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF
Perkawinan anak : Perkawinan yang dilakukan oleh anak dibawah 18 tahun. UU No.16 tahun 2019
perubahan atas UU No.1 tahun 1974 : perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita mencapai
PERKAWINAN
ANAK usia 19 tahun.
Jika terjadi penyimpangan terhadap ketentuan umur, orangtua dapat meminta dispensasi kepada
pengadilan dengan alasan mendesak dan bukti pendukung yang cukup.
Masyarakat berperan mengedukasi, mendampingi, mencegah terjadinya perkawinan anak.
LEMBAGA Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) dapat dibentuk oleh lembaga masyarakat, sebagai pusat layanan
KONSULTASI BAGI
ORANG
keluarga preventif dan promotif sebagai “tempat pembelajaran” untuk meningkatkan peran keluarga dalam
TUA/KELUARGA pengasuhan berbasis hak anak, yang dilakukan oleh tenaga profesional ( misal : psikolog dan konselor)
Pengasuhan Alternatif : Pengasuhan diluar keluarga inti. Angka di daerah pedesaan lebih tinggi dibanding
LEMBAGA perkotaan.
PENGASUHAN
ALTERNATIF
Misal : Taman Pengasuhan Anak/Daycare Ramah Anak ( Bagi pekerja di daerah) sebagai upaya
peningkatan kualitas pengasuhan bagi anak; sekolah asrama ; panti.
Dimaksudkan untuk menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini, diperlukan upaya
peningkatan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan dan rangsangan
PAUD-HI
pendidikan yang dilakukan secara simultan, sistimatis, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan,
dimulai sejak janin sampai anak berusia 6 tahun.
Ruang Bermain Ramah Anak : ruang yang dinyatakan sebagai tempat dan/atau wadah yang
mengakomodasi kegaiatan anak bermain dengan aman, nyaman terlindungi dari kekerasan dan hal- hal
INFRASTRUKTUR lain yang membahayakan, tidak dalam situasa dan kondisi diskriminasi, RBRA dapat dibangun dan
RAMAH ANAK
dikembangkan di lingkungan alami dan lingkungan buatan.
Rute Aman dan Selamat ke/dari Sekolah (RASS), misal : zebra cross, bus sekolah, zona selamat sekolah,
rambu lalulitas,
KLASTER 3 :
KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN
PERSALINAN DI
FASKES Angka rata- rata persalinan, kepemilikan buku KIA, Imunisasi, kematian bayi, kematian ibu
Perlu advokasi dan sosialisasi tumbuh kembang anak, pemberdayaan keluarga dan masyarakat mencapai
PREVELENSI
STATUS GIZI
asupan gizi dengan tujuan penurunan prevalensi kekurangan gizi pada anak balita (gizi kurang, kurus,
BALITA stunting) serta gizi lebih (obesitas).
Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI Eksklusif ( 0-6 bulan), MP –ASI ( 6 -23 bulan), ruang menyusui di kantor
PMBA
dan fasilitas umum, konselor ASI dan PMBA
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DENGAN
PELAYANAN RAMAH Puskesmas Ramah Anak, Rumah sakit sayang ibu dan bayi
ANAK
RUMAH TANGGA
DENGAN AIR MINUM Persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum layak, persentase rumah tangga yang memliki
DAN SANITASI YANG
LAYAK akses sanitasi layak
KTR di fasilitas kesehatan, pendidikan, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja
KAWASAN TANPA
ROKOK, TANPA IKLAN, dan tempat umum di atas 75 %.
PROMOSI, SPONSOR
Tidak ada iklan di faskes, fasdik, tempat umum, tempat anak bermain, tidak ada promosi dan sponsor
perusahaan rokok terkait kegiatan yang melibatkan anak.
KLASTER 4 :
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN KEGIATAN
BUDAYA
WAJIB Perda, alokasi anggaran, SDM terlatih KHA, kerjasama/kemitraan, inovasi, pemenuhan hak
BELAJAR pendidikan anak di perlindungan khusus.
12 TAHUN Tersedia layanan pendidikan bagi anak selain sekolah
SATUAN
PENDIDIKAN Sekolah Ramah Anak (Perda, alokasi anggaran, SDM terlatih, kemitraan, inovasi
RAMAH
ANAK
pembentukan dan pengembangan SRA, dsb)
PUSAT
KREATIVITAS
Gereja ramah anak, Mesjid ramah anak, sanggar, perpustakaan, sekretariat forum anak, dan
ANAK lainnya. Semuanya dapat diakses oleh anak dan tidak berbayar
KLASTER 5 :
PERLINDUNGAN KHUSUS
KORBAN
KEKERASAN
DAN
EKSPLOTASI 1. Perlindungan Khusus anak harus dituangkan dalam Pereturan/Kebijakan
2. Sistem pendataan terpilah anak dan kelompok umur (SIMPONI PPA, Call
Center, instrumen pelaporan dan pengumpulan data anak dalam situasi
darurat bencana)
KORBAN
3. Upaya pencegahan kekerasan, untuk mencegah anak menjadi korban
PONOGRAFI kembali atau anak dalam kondisi khusus menjadi korban.
DAN SITUASI 4. Penyediaan Layanan Perlindungan Khusus, berupa layanan bagi anak
DARURAT
korban kekerasan dan layanan anak dalam kondisi khusus.,lembaga
penyedia layanan seperti UPTD PPA / P2TP2A, PATBM (Perlindungan
Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang terbentuk di desa/kelurahan
melaksanakan fungsi perlindungan khusus bagi anak dalam
melaksanakan deteksi dini dan respon kasus, Sapras perlindungan
PENYANDANG khusus berupa rumah perlindungan anak, unit pengaduan ( telpon,
DISABILITAS
mekanisme penanganan/manajemen kasus)
5. Penguatan dan pengembangan lembaga layanan PKA, seperti UPTD
PPA/ P2TP2A, PATBM
6. Kemitraan, antar OPD, lembaga kemasyarakatan, forum anak, dunia
usaha dan media
ABH,
TERORISME,
STIGMA
Forum Anak
Wadah partisipasi anak untuk mendorong keterlibatan anak dalam proses pengambilan
keputusan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya dan dilaksanakan
atas kesadaran, pemahaman serta kemauan bersama sehingga anak dapat menikmati hasil
Definisi atau mendapatkan manfaat dari keputusan tersebut.
Organisasi anak yang dibina oleh pemerintah, untuk menjembatani komunikasi dan
interaksi antara pemerintah daerah dengan anak-anak sebagai upaya pemenuhan hak
partisipasi anak.
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 Ayat dua (2) yang menyatakan bahwa anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
Latar Belakang perlindungan dari kekerasan serta diskriminasi. Hak berprestasi merupakan salah
satu hak dasar untuk mengemukakan dan didengarkan pendapat, serta partisipasi
anak,”
Untuk mendorong anak, aktif mengembangkan diri sesuai dengan potensi, minat
dan bakat serta kemampuannya, mengembangkan ruang partisipasi anak,
Tujuan mengembangkan wadah penyaluran aspirasi anak, mempercepat proses pemenuhan
hak anak dan membangun pranata pengembangan potensi anak.
Forum Anak Menjadi Pelopor dan Pelapor
Pelapor
Mengapa Pelopor
Dalam KKBI :
1. yang berjalan terdahulu; yg berjalan di depan Dalam KKBI :
Untuk meningkatkan pengetahuan orang yg melapor(kan);
perarakan dsb;
dan pemahaman Forum Anak
2. perintis jalan; pembuka jalan; pionir: dia
sebagai Pelopor dan Pelapor Terlibat aktif
dipandang orang sbg -- dl dunia pendidikan
dilingkungannya dan Agen menyampaikan
wanita;
perubahan dalam pembangunan, pendapat/pandangan
3. pasukan perintis (yg terdepan) gerak
sehingga Forum Anak diharapkan ketika mengalami, atau
pembaharuan (tanpa memperhitungkan risiko yg
dapat menjadi agen yang bertahan melihat atau merasakan
mungkin dialami);
dalam segala situasi dan kondisi tidak terpenuhinya hak
serta mempunyai kemampuan perlindungan anak di
Pelopor berarti menjadi Agen Perubahan.
yang dapat mambantu dan lingkungannya; keluarga,
Terlibat aktif memanfaatkan waktu luang untuk
mengajak orang lain disekitarnya sekolah atau masyarakat.
kegiatan positif, bermanfaat dan bisa
turut serta dalam proses
menginspirasi banyak orang, sehingga banyak
perubahan.
yang ikut terlibat melakukan perubahan yang
lebih baik.
Mekanisme Pelaporan