Anda di halaman 1dari 30

PERAN KELUARGA TENTANG

KETERGANTUNGAN NARKOBA

Dosen Pengampu : Imelda Erman,S.Kep.,M. Kes

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Aulia Nurul Latifah 7. Dhona Novia


2. Ayunda Intan Wahyuni 8. Dian Setia
3. Citra Insania Utami 9. Dita Pebriyanti
4. Desi Prihartini 10. Doniarafik
5. Dewi Anjarwati 11. Dwi Dhia Apriliani
6. Dhava Titania Aulia Roselen 12. Dwi Indriani
Konsep Keluarga
Definisi Keluarga

Friedman (2010) mendefinisikan bahwa keluarga sebagai suatu


sistem sosial. Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri
dari individu-individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain,
saling tergantung yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Harmoko (2012), keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawian, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.
Struktur Keluarga

Patrilineal Matrineal

Patrilokal Matrilokal

Keluarga
Kawin
Tipe Keluarga
a. Keluarga Tradisional
1) The nuclear family (keluarga inti)
2) The dyad family
3) Keluarga usila
4) The childless family
5) The extended family (keluarga luas/besar)
6) The single-parent family (keluarga duda/janda)
7) Multigenerational family
8) Kin-network family
9) Blended family
10) The single adult living alone / single-adult family
b. Keluarga Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother
2) The stepparent family
3) Commune family
4) Foster family
5) Homeless family
Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap I : keluarga dengan pasangan baru (Beginning Family)
b. Tahap II : keluarga dengan kelahiran anak pertama (Childbearing Family)
c. Tahap III : keluarga dengan anak prasekolah (Families with Preschool)
d. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah (families with children)
e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
f. Tahap VI : Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda
g. Tahap VII : Orang Tua Paruh Baya ( middle age families)
h. Tahap VIII : Keluarga Lansia dan Pensiunan

fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi perawatan kesehatan
Tugas keluarga

Jhonson & Leny, 2010 mengatakan, pada dasarnya tugas


keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
a) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga.
c) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
d) Sosialisasi antar anggota keluarga.
e) Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Peran perawat keluarga

a. Sebagai pendidik
b. Sebagai Koordinator Pelaksana Pelayanan Keperawatan
c. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan
d. Sebagai pembela (advokat)
e. Sebagai fasilitator
f. Sebagai peneliti
Konsep REmaja
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari
saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual
(Sarwono, 2011). Masa remaja disebut juga sebagai masa
perubahan, meliputi perubahan dalam sikap, dan perubahan fisik
(Pratiwi, 2012). WHO membagi kurun usia dalam 2 bagian,
yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.

Tahap perkembangan rEMAJA

a. Remaja awal (early adolescence) usia 11-13 tahun


b. Remaja Madya (middle adolescence) 14-16 tahun
c. Remaja akhir (late adolesence) 17-20 tahun
kARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA

a. Kegelisahan

e. Keinginan
mencoba b. Pertentangan
segala sesuatu

d. Aktivitas
c. Mengkhayal
Kelompok
Bentuk – Bentuk Kenakalan Remaja
a) Kenakalan Remaja Terisolir (Delinkuensi
Terisolir)
b) Kenakalan Remaja Neurotik (Delinkuensi
Neurotik)
c) Kenakalan Remaja Psikotik (Delinkuensi
Psikopatik)
d) Kenakalan Remaja Defek Moral (Delinkuensi
Defek Moral)
C.Konsep NAPZA
•Pengertian NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah obat
bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, diisap, dihirup, ditelan,
atau disuntikan, berpengaruh pada kerja otak yang bila masuk kedalam
tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak (susunan saraf
pusat), sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan
fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA tersebut. (UU 35 tahun
2009 tentang narkoba).
JENIS-JENIS NAPZA
1.Narkotika
2.Psikotropika
3.Zat Adiktif
Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

1. Lingkungan social
Motif ingin tahu : di masa remaja seseorang lazim mempunyai rasa
ingin tahu lalu setelah itu ingin mencobanya. Misalnya dengan narkotika

2. Kepribadian
Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masyarakat
ataupun di lingkungan sekolah , kerja dan sebagainya. Mereka
mengatasi masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotika,
psikotropika maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi
kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang
diinginkan seperti lebih aktif dan berani.
Ciri – Ciri Pengguna Narkoba

Efek narkoba tergantung kepada dosis pemakaian, cara


pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan
pengguna.
Tanda – tanda fisik , dapat dilihat dari tanda – tanda fisik
si pengguna,
seperti : (Pieter, 2013)
1. Mata merah
2. Mulut kering
3. Bibir bewarna kecoklatan
4. Perilakunya tidak wajar
5. Bicara kacau
6. Daya ingatannya menurun
 
Dampak Penyalahgunaan NAPZA
Menurut Pieter, 2013 ada 3 dampak penyalahgunaan NAPZA yaitu :
Dampak penyalahgunaan NAPZA pada Fisik :
1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
3) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
4) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
5) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
6) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,
dan amenorhoe (tidak haid).
7) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang
hingga saat ini belum ada obatnya.
8) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian.
 
Dampak Penyalahgunaan NAPZA
Menurut Pieter, 2013 ada 3 dampak penyalahgunaan NAPZA yaitu :
Dampak penyalahgunaan NAPZA pada Fisik :
1) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
3) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
4) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
5) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
6) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,
dan amenorhoe (tidak haid).
7) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang
hingga saat ini belum ada obatnya.
8) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian.
 
Dampak Penyalahgunaan NAPZA
Dampak penyalahgunaan NAPZA pada Psikis
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri
 
Dampak penyalahgunaan NAPZA dibidang Sosial
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh
lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Cara penanggulangan NAPZA
1. Preventif
2. Tindakan hokum
3. Rehabilitasi
4. Khususnya untuk penanggulangan narkoba disekolah
agar kerjasama yang baik antar orang tua dan guru
diaktifkan.
5. Kerja sama dengan tokoh- tokoh agama perlu
diefektifkan kembali untuk membina iman dan rohani
guna meningkatkantentang bahaya narkoba.
6. Dukungan keluaraga merupakan kunci utama yang
sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak –
anak pada narkoba
Konsep Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian Keperawatan
Data Umum
- Nama kepala keluarga
- Alamat dan nomor telepon
- Komposisi keluarga
Meliputi daftar anggota, termasuk : nama, umur, pendidikan, dan status imunisasi anggota
keluarga. Komposisi keluarga terdiri dari Genogram 3 generasi.
- Tipe Keluarga
- Suku
- Agama
- Status sosial ekonomi keluarga
- Aktivitas rekreasi keluarga

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas RW
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5. Fasilitas sosial dan kesehatan

D. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi perawatan kesehatan
E. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
3. Strategi koping yang digunakan
4. Stategi adaptasi disfungsional

F. Harapan Keluarga
G. Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinis yaitu head totoe
yaitu :
- Kepala
Biasanya akan dijumpai sakit kepala.
- Mata
Biasanya akan dijumpai mata memerah, pupil mengecil atau lebih
besar dari nomal.
- Hidung
Biasanya pilek tampa sebab dan sering mimisan terkait dengan obat
yang dihisap melalui hidung seperti : methamphetamine atau kokain).
- Mulut
Biasanya timbul bintik- bintik disekitar mulut, sering
membasahi bibir.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjer tiroid.
- Paru paru
- Jantung
- Abdomen
- Ekstermitas atas dan bawah
Biasanya tremor, adanya bekas suntikan, dan adanya bekas
sayatan tangan dan kaki.
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga yang sering muncul pada


remaja dengan NAPZA menurut problem : SDKI (2017)
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Gangguan identitas diri
c. Gangguan interaksi sosial
d. Ketidakmampuan koping keluarga
e. Manajemen keluarga cenderung beresiko .

Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan
pengkajian keluarga, dengan merumuskan tujuan,
mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan sumber serta
menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau
standar, tetapi dirancang begi keluarga tertentu dengan siapa
perawat keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010).
Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses


aktulisasi rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai
sumber didalam keluarga dan memandirikan keluarga dalam
bidang kesehatan. Keluarga dididik untuk dapat menilai
potensi yang dimiliki mereka dan mengembangkannya
melalui implementasi melalui implementasi yang bersifat
memampukan keluarga untuk mengenal masalah kesehatnnya,
mengambil keputusan berkaitan persoalan kesehatan yang
dihadapi, merawat dan membina anggota keluarga sesuai
kondisi kesehatnnya, memodifikasi lingkungan yang sehat
bagi anggota kelurga , serta memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan terdekat (Jhon&Leny,2010).
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai
keberhasilan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatannya, sehingga memiliki produktivitas yang tinggi
dalam mengembangkan setiap anggota keluarga. Sebagai
komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah
tahap yang menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan
akan menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan
evaluasi (Padila,2012).
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Remaja dengan
Ketergantungan Narkoba

A. Pengkajian Keperawatan
1. Data umum
1)Nama Kepala keluarga : Bapak A
2)Usia : 47 tahun
3)Agama : Islam
4)Pekerjaan : Wiraswasta
5)Alamat : Komplek Karya Rei Blok G No 6 Kel.
Korong Gadang, Kec. Kuranji Kota Padang
6)Pendidikan : SMA
2. Riwayat perkembangan keluarga
a.Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga anak I berada pada tahap perkembangan kelima yaitu tahap
keluarga dengan anak remaja.

B. Diagnosa Keperawatan
1.Ansietas berhubungan dengan kurang informasi keluarga dalam
masalah remaja dengan perilaku NAPZA.
2.Harga diri rendah kronik berhubungan dengan ketidakmampuan
anggota keluarga merawat anggota keluarga pada remaj dengan
perilaku NAPZA.
Disfungsi proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk merawat anggota keluarga pada remaj dengan
perilaku NAPZA.
C. Rencana Keperawatan Keluarga pada Remaja dengan Perilaku NAPZA

NO Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1. Ansietas b/d kurang Setelah dilakukan intervensi keperawatan Kaji kemampuan keluarga tentang
informasi keluarga keluarga selama 1x30 menit keluarga NAPZA Diskusikan dengan keluarga
pada remaja dengan mampu : 1. Mengenal masalah tentang tentang pengertian NAPZA Beri
perilaku NAPZA penyalahgunaan NAPZA : - Keluarga kesempatan keluarga untuk bertanya
mampu menyebutkan pegertian, penyebab, Beri pujian kepada keluarga yang
tanda dan gejala penyaahgunaan NAPZA dapat menjawab dengan tepat

2. Mengambil keputusan untuk merawat Gali pengetahuan keluarga tentang


anggota yang mengalami NAPZA : perawatan pasien penyalahguna
Keluarga mampu menyebutkan cara NAPZA Motivasi keluarga untuk
perawatan penyalahgunaan NAPZA merawat anggota keluarga
Demontrasikan kepada keluarga cara
perawtan pada pasien penyalahgunaan
NAPZA

3. Mampu merawat anggota keluarga Gali pengetahuan keluarga tentang


dengan penyalahgunaan NAPZA : pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Keluarga mampu menyebutkan cara Diskusikan bersama keluarga cara
pencegahan penyalahgunaan NAPZA pencegahan penyalahgunaan NAPZA
Beri pujian atas jawaban yang tepat
4. Mampu memodifikasi lingkungan yang Gali pengetahuan keluarga tentang
sehat : - Keluarga mampu memodifikasi memodifikasi lingkungan yang tepat
lingkungan untuk pasien dengan untuk penyalahgunaan
penyalahgunaan NAPZA NAPZAMotivasi keluarga Beri pujian
atas jawaban yang benar

5. Mampu memanfaatkan fasilitas Motivasi keluarga untuk membawa


kesehatan : - Keluarga mampu anggota keluarga yang sakit kefasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan kesehatan Memberi dukungan kepada
keluarga

2 Harga diri rendah Setelah dilakukan asuhan keperawatan Kaji kemampuan keluarga tentang
kronik b/d keluaraga selama 1x30 menit keluarga harga diri rendah Diskusikan dengan
ketidakmampuan mampu : 1. Mengenal masalah tentang keluarga tentang pengertian harga diri
keluarga merawat harga diri rendah: - Keluarga mampu rendah Beri kesempatan keluarga
anggota keluarga menyebutkan pengertian harga diri rendah untuk bertanya Beri pujian kepada
dengan masalah keluarga yang dapat menjawab dengan
remaja dengan tepat
perilaku NAPZA

2. Mengambil keputusan : - Keluarga Motivasi keluarga untuk melakukan


mampu mengambil keputusan yangtepat peran mereka dengan baik Beri pujian
untuk anggota keluarga yang mengalami kepada keluarga karena telah
harga diri rendah memutuskan akan melakukan peran
masing – masing Motivasi keluarga
untuk mengambil keputusan yang
tepat bagi anggota keluarga yang
mengalami harga diri rendah
3. Mampu merawat anggota keluarga Gali pengetahuan keluarga tentang
Keluarga mampu merawat anggota keluarga pencegahan harga diri rendah
dengan harga diri rendah Diskusikan bersama keluarga cara
pencegahan tidak terjadinya harga diri
rendahMotivasi keluarga untuk
merawat anggota dengan harga diri
rendah Beri pujian atas jawaban yang
tepat
4. Memodifikasi lingkungan : - Keluarga Gali pengetahuan keluarga tentang
mampu menyebutkan lingkungan yang memodifikasi lingkungan yang
menunjang anggota keluarga yang mengalami menunjang anggota keluarga yang
harga diri rendah mengalami harga diri rendahAnjurkan
keluarga menyelesaikan masalah
dengan musyawarah Anjurkan kepada
keluarga untuk bebas mengemukakan
pendapat Beri pujian kepada keluarga
Evaluasi kembali

3. Disfungsi proses Setelah dilakukan asuhan keperawatan Kaji kemampuan keluarga tentang
keluarga berhubungan keluarga selama 1x30 menit keluarga merawat anggota keluarga dengan
dengan mampu : 1. Mengenal masalah tentang remaja perilaku NAPZA Diskusikan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan remaja dengan keluarga tentang pengertian
keluarga untuk dengan perilaku NAPZA : Keluarga mampu merawat anggota keluarga keluarga
merawat anggota menyebutkan pengertian merawat anggota Beri kesempatan keluarga untuk
keluarga pada remaja keluarga dengan masalah remaja dengan bertanya Beri pujian kepada keluarga
dengan perilaku perilaku NAPZA yang dapat menjawab dengan tepat
NAPZA
2. Mengambil keputusan untuk merawat Kaji pengetahuan keluarga tentang
anggota keluarga dengan penyalahgunaan dampak anggota keluarga dengan
zat Keluarga mampu menyebutkan dampak remaja perilaku NAPZA Diskusikan
penyalahgunaan NAPZA bersama keluarga Beri pujian kepada
keluarga Evaluasi kembali

3. Merawat anggota keluarga dengan remaja Kaji pengetahuan keluarga tentang


perilaku NAPZA cara merawat anggota keluarga
dengan remaja perilaku NAPZA
Diskusikan bersama keluarga Beri
pujian kepada keluarga Evaluasi
kembali cara perawatan anggota
keluarga dengan remaj dengan
perilaku NAPZA

4. Memodifikasi lingkungan yang baik Kaji pengetahuan keluarga tentang


untuk pengguna NAPZA cara memodifikasi lingkungan
anggota keluarga dengan riwayat
penyalahgunaan zat Diskusikan
bersama keluarga Beri pujian kepada
keluarga Evaluasi kembali

5. Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan Motivasi keluarga untuk membawa


: - Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas anggota keluarga yang sakit kefasilitas
kesehatan kesehatan Memberi dukungan kepada
keluarga Anjurkan keluarga untuk
membawa anggota keluarga yang sakit
kefasilitas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai