Anda di halaman 1dari 36

MODUL FIELD TRIP

APLIKASI KASUS KEPERAWATAN ANAK


BERDASARKAN PROSES KEPERAWATAN
SISTER CALISTA ROY

TIM PENGAJAR KEPERAWATAN ANAK


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah


melimpahkan rahmat dan tuntunanNya sehingga kami dapat menyelesaikan
Modul Field Trip Mata kuliah Keperawatan Anak Departemen Anak Fakultas
Keperawatan Universitas Jember. Modul ini berisi berbagai hal yang harus
dikerjakan beserta analisis kasus pada proses keperawatan Sister Calista Roy

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua


pihak yang telah banyak membantu dan harapan kami semoga modul ini dapat
dijadikan panduan bagi mahasiswa dan pembimbing dalam kegiatan field trip
mata kuliah keperawatan anak.

Jember, 27 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Depan
i

Kata Pengantar
ii

Daftar Isi
iii

Pendahuluan
iv

Isi
v

Penutup
vi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan asuhan keperawatan anak memerlukan proses


pembelajaran yang sesuai. Proses pembelajaran yang banyak dipraktikkan
sekarang ini sebagian besar berbentuk ceramah (lecturing). Pada saat
mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa sebatas memahami
sambil membuat catatan. Dosen menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil
pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Pola
pembelajaran dosen aktif dengan mahasiswa pasif ini mempunyai efektivitas
pembelajaran yang rendah. Efektivitas pembelajaran mahasiswa umumnya
terbatas, terjadi pada saat-saat akhir mendekati ujian. Pembelajaran yang
diterapkan saat ini berfokus pada pemahaman materi saja. Dari metode yang
diterapkan itu, mahasiswa tidak memiliki gambaran aplikasi praktek. Metode
pembelajaran saat ini belum dapat mengasah kemampuan analisis mahasiswa,
kepekaan terhadap permasalahan, melatih pemecahan masalah serta
kemampuan mengevaluasi permasalahan secara holistik.

Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan


asuhan keperawatan pada anak adalah cooperative learning. Cooperative
learning secara umum diartikan sebagai suatu kelompok kecil yang terdiri
dari mahasiswa yang heterogen, yang bekerja sama untuk saling membantu
satu sama lain dalam belajar. Metode pembelajaran ini merupakan alternatif
yang ditawarkan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada model
pembelajaran tradisional. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa selain
dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, cooperative learning juga
dapat meningkatkan kemampuan noncognitive seperti self-esteem, perilaku,
toleransi dan dukungan bagi mahasiswa lain. Metode cooperative learning
yang bisa digunakan adalah case study dan group investigation.
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan anak sesuai
kasus di lapangan, melakukan diskusi refleksi dan analisis hasil.

1.2.2 Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan anak sesuai
kasus di lapangan
2. Mahasiswa mampu melakukan analisis data keperawatan anak
sesuai kasus di lapangan
3. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan anak sesuai
kasus di lapangan
4. Mahasiswa mampu menyusun rencana intervensi keperawatan anak
sesuai kasus di lapangan
5. Mahasiswa mampu mengimplementasikan intervensi keperawatan
anak sesuai kasus di lapangan
6. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan anak sesuai
kasus di lapangan
BAB 2. ISI

PETUNJUK PELAKSANAAN FIELD TRIP

2.1 Jadwal Kegiatan


Tujuan pembelajaran dicapai melalui beberapa kegiatan seperti
tercantum pada tabel di bawah ini:

No. Kegiatan Kalender Pemelajaran Minggu Ke-


4 5 6 7 8
1. Penjelasan
metode
fieldtrip
2. Persiapan
perangkat
dan media
pembelajaran
3. Penyampaian
surat
ijin/pengantar
4. Pelaksanaan
fieldtrip
5. Diskusi
kelompok
6. Presentasi
hasil
7. Evaluasi

2.2 Persiapan
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam rangka field trip adalah:
1. Surat pengantar dari fakultas dan surat ijin dari Dinas Kesehatan
Kota Jember.
2. Modul field trip
3. Formulir pengkajian keperawatan anak
4. Formulir proses keperawatan Sister Calista Roy
5. Formulir Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan Anak
6. Alat tulis
7. Nursing dan antropometri kit

2.3 Pelaksanaan
Langkah-langkah yang akan dilakukan mahasiswa saat filed trip adalah
1. Mahasiswa mendapat penjelasan sasaran, target, dan tempat filed
trip oleh dosen
2. Mahasiswa melakukan pengkajian keperawatan anak sesuai
formulir 1
3. Mahasiswa melakukan pengkajian perkembangan sesuai usia
dengan formulir KPSP sesuai buku SDIDTK (dapat di download di
e-learning TM Ke-3)
4. Mahasiswa melakukan diskusi kelompok tentang analisis proses
keperawatan berdasarkan Sister Calista Roy sesuai formulir 2
5. Mahasiswa diskusi kelompok tentang membuat analisis data,
penetapan diagnosa, rencana intervensi, implementasi dan evaluasi
sesuai diagnosa keperawatan yang muncul.
6. Mahasiswa diskusi kelompok tentang analisis data penerapan
SDIDTK
7. Mahasiswa melakukan presentasi di kelas tentang hasil asuhan
keperawatan, penilaian perkembangan dan analisis hasil field trip.

2.4 Evaluasi
Evaluasi hasil field trip dilakukan menggunakan berbagai metode yaitu:
1. Metode kuantitatif yaitu melalui penilaian tugas makalah asuhan
keperawatan dan ujian akhir semester; dan
2. Metode kualitatif: mahasiswa melakukan refleksi diri melalui focus
group discussion tentang pengalaman memberikan asuhan
keperawatan pada anak saat filed trip.
BAB 3. PENUTUP

Demikian modul ini dibuat sebagai deskripsi kegiatan, apabila ada hal yang
kurang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lapangan maka akan dilakukan
perubahan dan perbaikan.
Formulir 1 : Pengkajian Keperawatan Anak

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Dx. Medis : ……………………….........


No. Register : …………………………….
Tgl/Jam Pengkajian : 27 November 2018/10.00 WIB

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Muhamad Rafka Ardian F
Nama Panggilan : Rafka
Umur / Tgl. Lahir : 2 tahun 9 bulan / 15 Februari 2016
Jenis Kelamin : Laki – laki

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Muhamad Ridwan H Nama Ibu : Heri ningsih
Umur : 31 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bahasa : Jawa Bahasa : Jawa
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Satpam Pekerjaan : IRT
Penghasilan : > Rp. 1.000.000 Penghasilan :-
Alamat : Kemuning sari lor Alamat :Kemuning
sari lor
B. KELUHAN UTAMA
Muntah

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Typhoid

Upaya yang telah dilakukan :


Keluarga memberi obat “proros” untuk menurunkan demam yang diderita
adek, karena demam tidak turun sehingga memutuskan dibawa klinik.

Terapi yang diberikan :


Memberikan obat dan dibawa periksa ke klinik.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita
Radang
2. Riwayat operasi
-
3. Riwayat Alergi
-
4. Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap

E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Ibu mengalami anemia
2. Intra Natal
-
3. Post Natal (0-7 hari)
Kelahiran normal

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


…………………………………………………………………………
GENOGRAM

Klien
G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Setelah dilakukan pengkajian dengan beberapa pertanyaan di dapatkan
data:
 Sebelah kiri garis umur
Menyebut nama teman : (P) normal
Memakai T-Shirt : (P) normal
 Garis umur
Berpakaian tanpa bantuan : (P) normal
Bermain ular tangga : (P) normal
Gosok gigi tanpa bantuan : (P) normal
Mengambil makan : (P) normal
 Sebelah kanan garis umur

b. Motorik kasar
 Sebelah kiri garis umur
Melempar bola lengan keatas: (P) normal
Lompat jauh : (P) normal
Berdiri 1kaki 1 detik : (P) normal
 Garis umur
Berdiri 1 kaki 2 detik : (P) normal
Melompat dengan 1 kaki : (P) normal
Berdiri 1 kaki 3 detik : (R) caution
 Sebelah kanan garis umur
Berjalan tumit ke jari kaki : (F) normal
Berdiri 1 kaki 1 detik : (F) normal

c. Motorik halus
 Sebelah kiri garis umur
Meniru garis vertical : (P) normal
Menara dari kubus : (P) normal
Menggoyangkan ibu jari : (P) normal
 Garis umur
Mencontoh o : (R) Caution
Menggambar orang 3 bagian : (F) normal
Mencontoh + : (F) normal
 Sebelah kanan garis umur
Mencontoh □ditunjukkan : (F) normal
Menggambar orang 6 bag : (F) normal
Mencontoh □ : (F) normal

d. Bahasa
 Sebelah kiri garis umur
Bicara dengan dimengerti : (P) normal
Menyebut 4 gambar : (P) normal
Mengetahui 2 kegiatan : (P) normal
 Garis umur
Mengerti 2 kata sifat : (P) normal
Menyebut 1 warna : (F) delayed
Kegunaan 2 benda : (P) normal
 Sebelah kanan garis umur
Menghitung 6 kubus : (F) normal
Berlawanan 2 : (F) normal
Mengartikan 7 kata : (F) normal

Kesimpulan : Perkembangan anak termasuk kategori suspect


karena di dapatkan data 2 caution dan 1 keterlambatan. Sehingga harus
dilakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat
seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan

H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Ibu Klien mengatakan bahwa klien sering memakan makanan yang
dibeli disembarang tempat yang memiliki tingkat kebersihan yang kurang
terjamin sehingga memungkinkan makanan tersebut terkontaminasi oleh
bakteri Salmonella Thyposa.
I. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Orang tua mengatakan bahwa kesehatan itu penting sehingga saat
demam anak tidak cepat turun walaupun sudah diberikan obat, orang
tuanya memutuskan membawa ke klinik
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
Ibu mengatakan bahwa setiap hari anak diberi susu, namun anak
kurang nafsu makan.
3. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bahwa anak mempunyai riwayat diare satu minggu
yang lalu, namun saat ini sudah sembuh dan eliminasi normal kembali.
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
Ibu mengatakan saat ini aktivitas anak menurun tidak seperti
biasanya dikarenakan kekurangan nutrisi yang menyebabkan kondisi anak
lemas.
5. Pola Istirahat tidur
Ibu mengatakan pola tidur anak menurun disebabkan kurang
kenyamanan sehingga anak sering kaget.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Ibu mengatakan penglihatan dan pendengaran pasien baik,
walaupun sebelum sakit dan setelah sakit.
7. Pola konsep diri
Ibu mengatakan setelah sakit anak tidak mau jauh dari ibunya,
dan selalu minta gendong, dan sebelum sakit anaknya lebih aktif dan suka
bermain.
8. Pola Hubungan – Peran
-
9. Pola Seksual – seksualitas
-
10. Pola Mekanisme Koping
-
11. Personal Nilai dan kepercayaan
-
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
KeadaanUmum : lemas, aktifitas berkurang
Kesadaran : baik
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 88/60mmHg Suhu : 36,1oC
Nadi : 83 x/mnt RR : 25 x/mnt
Tinggi badan : 97 cm
Lingkar kepala : 49 cm
Lingkar dada : 50 cm
Lingkar lengan atas : 15 cm
Berat badan sebelum sakit : 13 kg
Berat badan saat ini : 12 kg
Berat badan ideal : (usia dalam tahun x 2) + 8 = (2 x 2)+8 = 12
kg (3x2)+8 = 14kg
Perkembangan BB : Tergolong Kurus

2. Kepala
Rambut bersih dan hitam
3. Leher :
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada pembesaran limfa, tidak ada nyeri
tekan
4. Thorax ( dada dan jantung) :
Bentuk dada normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran jantung
5. Abdomen :
Tidak ada lesi, perut tampak datar, nyeri pada kuadran kanan, tidak ada
pembesaran hepar
6. Ekstremitas :
Otot lemas
7. Genetalia & Anus :
Tidak ada hemoroid

K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
-
2. Radiologi
-
3. Lain – lain
L. Terapi
1. Oral
Proris,Curdeplex,Dan Puyer dari klinik
2. Lain – lain
-

Jember, 27 November 2018


Mahasiswa,

NIM.
ANALISA DATA

Nama
Terang
Data dan Tanda
Tanggal No Problem Etiologi
Fokus Tangan
Mahasisw
a
DO : Domain 12 Kelas
1) Anak 1 Kode Diagnosis
terlihat 00134 Program
lemas Mual Pengobatan
2) Anak
terlihat
lesu Efek Samping
27 DS : Obat
Novemb 1) orang Deka
er 2018 tua Asam lambung
mengataka meningkat
n anak
sering Mual
muntah
dan tidak Muntah
nafsu
kanan
27 DO : Domain 2 Kelas Diare Intan
Novemb 1) BB 12 1 Kode Diagnosis
er 2018 Kg 00002 Mual muntah
DS : Ketidakseimbanga
1) Ibu n nutrisi: kurang Kurang nafsu
mengataka dari kebutuhan makan
n anak tubuh
diare Berat badan
beberapa
hari yang
lalu
2) Ibu
mengataka
n anak
kurang turun
minat
terhadap Ketidaseimbanga
makanan n nutrisi kurang
3)Ibu dari kebutuhan
mengataka tubuh
n Berat
badan anak
mengalami
penurunan
semenjak
sakit
27 DO : Domain 12 Kelas 1 Demam Fatim
Novemb 1) Anak Kode Diagnosis
er 2018 gelisah 00214 Mual muntah
2) Anak Hambatan Rasa
menangis Nyaman Gelisah
DS:
1) Merasa tidak
Orangtua nyaman
mengataka
n anak Menangis
sealu rewel
2) Gangguan rasa
orangtua nyaman
mengataka
n anak
sering
terbangun
pada
malam hari
semenjak
sakit
27 DO : Domain 4 Kelas Demam Frihatin
Novemb 1) Anak 3 Kode Diagnosis
er 2018 terlihat 00093 Mual muntah
lemas Keletihan
2) Anak Kekurangan
sering nutrisi
terjatuh
saat Lemas
berjalan
DS: Tidak mampu
1) mempertahankan
Orangtua rutinitas
mengataka
anak Keletihan
sering
terbangun
pada
malam hari
sejak sakit
2)
orangtua
mengataka
n anak
tidak
mampu
beraktivita
s seperti
biasanya
Domain 2 Kelas Diare
5 Kode Diagnosis
DS:
00195 Muntah
1) Ibu
Resiko
mengataka
Ketidakseimbanga Ketidakmampua
n anak
n Elektrolit n menyerap
27 sering
nutrisi
Novemb muntah Rosita
er 2018 2) Ibu
Berat badan
mengataka
menurun
n anak
mengalami
Resiko
diare
ketidakseimbang
an elektrolit

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Terang dan


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanda Tangan
1 Mual b.d stimuli lingkungan yang
tidak menyenangkan dan program
pengobatan d.d anak terlihat lemas,
orang tua mengatakan anak sering
muntah dan tidak nafsu makan
2 ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d kurang asupan
makanan d.d berat badan anak 12 Kg,
ibu mengatakan anak diare beberapa
hari yg lalu, ibu mengatakan anak
kurang minat terhadap makanan, ibu
mengatakan berat badan anak turun
semenjak sakit
3 gangguan rasa nyaman b.d gejala
terkait penyakit d.d anak gelisah, anak
menangis, dan anak merintih
4 keletihan b.d kelesuan fisik d.d anak
terlihat lemas, anak sering jatuh saat
berjalan, anak sering terbangun ketika
tidur selama sakit, ibu mengatakan
anak tidak mampu beraktivitas seperti
biasanya
5 resiko ketidakseimbangan elektrolit
b.d kekurangan volume cairan akibat
diare dan muntah
RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL PARAF


KRITERIA HASIL (NIC)
(NOC)

Y
1. Mual Setelah dilakukan asuhan Teknik menenangkan 1. Untuk membangun
(domain 12. Kelas keperawatan selama 2x 24 (no.5880) hubungan
1. Kode diagnosis jam diharapkan pasien dapat 2. Agar supaya
00134) mempertahankan dengan 1. Pertahankan sikap meningkatkan
kriteria hasil: yang tenang dan kepercayaan Ns.Y
Nafsu makan (1014) hati-hati 3. Memberikan rasa
1. Mengenali onset 2. Pertahankan kontak ketenangan dan
mual mata kenyamanan
2. Mendeskripsikan 3. Peluk dan beri 4. Supaya bayi merasa
faktor-faktor kenyamanan pada aman
penyebab bayi atau anak 5. Supaya bayi tidak
3. Mengenali faktor 4. Goyangkan bayi mengalami tantrum
pencetus muntah dengan cara yang 6. Agar memberikan
4. Menghindari faktor- tepat rasa tenang dengan
faktor penyebab bila 5. Siapkan dot untuk baik
mungkin bayi dengan cara 7. Memberikan stimulant
yang tepat tambahan rasa
6. Instruksikan klien nyaman
untuk menggunakan
teknik menenangkan
pada bayi ( misalnya
bicara pada bayi,
memegang pinggang
bayi, memngekang
lengan, memeluk
dan menggoyangkan
tubuh)
7. Usap dahi klien jika
diperlukan

Y
2. ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan Pengajaran : nutrisi 1. Agar orang tua
nutrisi kurang dari keperawatan selama 2x 24 balita 25-36 bulan mengetahui kebutuhan
kebutuhan tubuh jam diharapkan pasien dapat (No. 5662) bayinya
(domain 2. Kelas 1. mempertahankan dengan 1. Berikan orang tua 2. Supaya anak tidak
Kode diagnosis kriteria hasil: materi-materi tertulis memilih-milih Ns.Y
00002) Status nutrisi (1004) yang sesuai dengan makanan
1. Asupan gizi meningkat kebutuhan 3. Agar anak-anak
2. asupan makanan pengetahuan yang menyukai sayuran
meningkat (telah) diidentifikasi tanpa harus dipilih
3. Asupan cairan meningkat 2. Instruksikan dan tidak dimakan
4. Energy meningkat orangtua/pengasuh 4. Supaya anak merasa
5. Rasio Berat badan/tinggi untuk memberikan tidak bosan dan jenuh
badan dipertahankan anak pilihan-pilihan dengan makanannya
6. Hidrasi dipertahankan makanan sehat 5. Supaya anak-anak
3. Instruksikan merasa tertarik
orangtua/pengasuh dengan menu
untuk menganjurkan makanan
sayuran 6. Agar makanan yang
mentah/dimasak dimakan anak
4. Instruksikan porsinya sesuai dan
orangtua / pengasuh cukup sekali makan.
memberikan
makanan ringan
yang sehat diantara
waktu makan
5. Instruksikan
orangtua/ pengasuh
untuk menjadi
kreatif dalam
persiapan makanan
(anak yang ) pemilih
makanan
6. Instruksikan
orangtua / pengasuh
menawarkan porsi
kecil-kecil makanan

F
3. Gangguan Rasa Setelah dilakukan asuhan Teknik Menenangkan 1. Untuk
Nyaman keperawatan selama 2x 24 (5880) mempertahankan
(domain 12 kelas 1. jam diharapkan pasien dapat 1. Berada disisi klien kenyamanan anak
Kode diagnosis mempertahankan dengan 2. Kurangi stimulus 2. Agar anak lebih
00214) kriteria hasil: yang menciptakan tenang dan Ns. F
Tingkat Agitasi (1214) perasaan takut mempercepat
1. Gelisah ditingkatkan maupun cemas kesembuhannya
ke skala 4 (ringan) 3. Peluk dan beri 3. Agar anak merasa
2. Anak dapat tenang kenyamanan pada lebih dikasihi saat
3. Kenyamanan anak sakit dan orang tua
meningkat 4. Bicara dengan selalu
Status Kenyamanan lembut atau mendampinginya
(2008) bernyanyi pada anak 4. Agar rasa gelisah anak
1. Lingkungan fisik 5. Instruksikan klien berkurang
tidak terganggu untuk menggunakan 5. Agar rasa gelisah anak
teknik menenangkan berkurang
pada anak 6. Agar rasa gelisah anak
(misalnya, bicara berkurang
pada anak, 1. Agar perasaan anak
mengekang anak lebih baik dan badan
pada lengan, lebih hangat
memeluk, dan 2. Agar
menggoyangkan mempertahankan
anak) kenyamanan anak
6. Usap dahi anak jika
diperlukan
7. Tawarkan cairan 1. Agar meningkatkan
hangat atau susu rasa nyaman pada
hangat anak
8. Tawarkan usapan 2. Agar meningkatkan
pada punggung anak rasa nyaman pada
jika diperlukan anak
Manajemen
Lingkungan :
Kenyamanan (6482)
1. Ciptakan
lingkungan yang
tenang dan
mendukung
2. Sediakan
lingkungan yang
aman dan bersih

F
4. Keletihan Setelah dilakukan asuhan Peningkatan Tidur 1. Agar dapat
(domain 4. Kelas 3. keperawatan selama 2x 24 (1850) memperkirakan jam
Kode diagnosa jam diharapkan pasien dapat 1. Tentukan pola kapan anak harus tidur
00093) mempertahankan dengan tidur/aktivitas anak dan kapan harus
kriteria hasil: 2. Jelaskan pentingnya beraktivitas lain Ns. F
Tidur (0004) tidur yang cukup seperti bermain
1. Jam tidue tidak selama sakit 2. Agar orangtua
terganggu 3. Sesuaikan memahami untuk
2. Kualitas tidur tidak lingkungan anak yang sedang
terganggu (misalnya, cahaya, sakit tidur sangat
3. Tidur yang terputus kasur, tempat diperlukan
tidak ada tidurnya) 3. Agar anak nyaman
4. Kesulitan memulai 4. Bantu untuk selama tidur
tidur tidak ada menghilangkan 4. Agar kualitus anak
situasi stres sebelum baik
tidur 5. Agar anak tidak sulit
5. Anjurkan anak untuk memulai tidur
menghindari 6. Agar anak dapat cepat
makanan sebelum tidur
tidur dan minuman 7. Agar dapat menambah
yang mengganggu energi untuk
tidur beraktivitas
6. Mulai/terapkan
langkah-langkah
kenyamanan seperti
pijat, pemberian
posisi, dan sentuhan
afektif
7. Anjurkan anak tidur
siang

S
5. Risiko Setelah dilakukan asuhan Manajemen Diare (0460) 1. Untuk mengetahui
ketidakseimbangan keperawatan selama 2 x 24 1. Tentukan riwayat diare sebelumnya
elektrolit jam diharapkan pasien dapat diare 2. Agar tepat dalam
(Domain 2. Kelas 5. mempertahankan 2. Ajari pasien cara menggunakan obat
Kode 00195) keseimbangan elektrolit penggunaan obat diare Ns. S
dengan kriteria hasil: antidiare secara 3. Untuk mendorong
Keparahan mual dan tepat pemenuhan nutrisi
muntah (2107) 3. Berikan makanan pasien
1. Frekuensi muntah dalam porsi kecil 4. Agar tidak
berkurang dan lebih sering memperparah diare
2. Intensitas muntah serta tingkatkan 5. Agar tidak
menurun porsi secara memperburuk diare
3. Tidak ada distress bertahap 6. Untuk mengetahui
muntah 4. Anjurkan pasien berat badan pasien dan
4. Tidak ada menghindari memonitor apakah ada
ketidakseimbangan makanan pedas dan penurunan berat badan
elektrolit yang menimbulkan akibat diare
gas dalam perut 7. Rendah serat agar
5. Anjurkan pasien mudah dicerna
untuk mencoba
menghindari
makanan yang
mengandung laktosa
6. Timbang pasien
secara berkala
7. Beritahu dokter
apabila terjadi
peningkatan
frekuensi atau suara
perut
8. Instruksikan diet
rendah serat, tinggi
protein, tinggi kalori
sesuai kebutuhan
Manajemen Muntah
(1570)
1. Dapatkan riwayat
makanan yang
disukai seperti
makanan yang
disukai, yang tidak
disukai dan
preferensi makanan
sesuai budaya
2. Identifikasi faktor-
faktor yang yang
dapat menyebabkan
atau berkontribusi
terhadap muntah
3. Posisikan untuk 1. Untuk menstimulus
mencegah aspirasi nafsu makan pasien
4. Berikan dukungan 2. Untuk mengetahui apa
fisik selama muntah saja yang
5. Berikan kenyamanan menyebabkan muntah
selama episode sehingga bisa
muntah diminimalisir
6. Lakukan 3. Untuk menghindari isi
membersihkan mulut muntahan masuk ke
untuk membersihkan saluran napas
mulut dan hidung 4. Memberikan rasa
7. Tunggu minimal 30 nyaman pada pasien
menit setelah episode selama episode
muntah sebelum muntah
menawarkan cairan 5. Agar pasien nyaman
kepada pasien haha
8. Mulai memberikan 6. Menjaga kebersihan
cairan yang bersih pasien dari sisa-sisa
dan bebas karbonasi muntah
9. Tingkatkan 7. Memenuhi kebutuhan
pemberian cairan cairan
secara bertahap jika 8. Mencegah dehidrasi
tidak ada muntah 9. Meeengetahui kondisi
yang terjadi selama kebutuhan cairan dan
30 menit elektrolit
10. Monitor 10. Memulihkan kondisi
keseimbangan cairan pasien
dan elektrolit
11. Dorong istirahat
12. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk mengelola
muntah (misalnya
hipnosis, relaksasi,
imajinasi terbimbing,
terapi musik,
akupresur, distraksi)
TINDAKAN PERAWATAN
Tgl Jam Tindakan Perawatan Nama Perawat/Mhs

EVALUASI

Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama Perawat/Mhs


S :
O :
A :
P :
S :
O :
A :
P :
S :
O :
A :
P :
S :
O :
A :
P :
S :
O :
A :
P :
Formulir 2 Analisis Proses Keperawatan Berdasarkan Sister Calista Roy

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK BERDASARKAN TEORI ADAPTASI ROY

Pengkajian Diagnosis Intervensi Implementasi

Mengukur tingkat adaptif klien Memanipulasi stimulus yang muncul pada Memfasilitasi mekanisme koping
anak klien anak yang sesuai dengan individu klien
Rentan koping TB
respon
Integritas fisiologi Fokal
Adaptif Maladaptif Subsistem Regulator
Integritas konsep diri Kontekstual
HPA AXIS
Integritas fungsi peran
Residual Hipotalamus (CRF meningkat)
Interdependen
Pituitari (ACTH meningkat)

Adrenal (Kortisol meningkat)

Respon imun menurun

Evaluasi
Respon Tubuh
Mengevaluasi dari keberhasilan
klien dalam proses adaptif.
Evaluasi dilakukan pada setiap Subsistem Kognator
proses keperawatan. 1. Problem Focus
2. Emotion Focus
3. Cognitively Focus
Keterangan:
1. PENGKAJIAN
Mengukur tingkat adaptasi klien anak:
a. Fisiologis
Efektor fisiologis dijelaskan dengan beberapa fungsi dalam tubuh, antara lain:
1) Oksigenasi : penggunaan oksigen yang berhubungan dengan sirkulasi dan
respirasi;
2) Nutrisi : penggunaan nutrisi untuk memperbaiki kondisi dan perkembangan
klien;
3) Eliminasi : menggambarkan pola eliminasi;
4) Aktifitas dan istirahat : mengambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat, dan
tidur;
5) Integritas kulit : menggambarkan fungsi fisiologis kulit;
6) Rasa : menggambarkan fungsi persepsi sensori;
7) Cairan dan elektrolit : menggambarkan pola fisologis kebutuhan cairan;
8) Fungsi neurologis : menggambarkan pola kontrol neurologis, pengaturan, dan
intelektual;
9) Fungsi endokrin : mengambarkan pola kontrol dan pengaturan respons stres
dan sistem reproduksi.
b. Konsep diri
Efektor konsep diri mengidentifikasi pola nilai, kepercayaan, dan emosi yang
didasari oleh ide sendiri. Perhatian dirtunjukkan pada kenyataan keadaan diri
sendiri tentang fisik, individual, dan moral-etik.
c. Fungsi peran (sosial)
Efektor fungsi peran adalah pola interaksi sosial seseorang yang berhubungan
dengan orang lain akibat peran ganda yang dijalankannya.
d. Ketergantungan (interdependen)
Efektor ketergantungan adalah pola nilai manusia, kehangatan, cinta, dan
memiliki. Proses ini terjadi dengan hubungan interpersonal terhadap individu
maupun kelompok.

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Mengukur tingkat adaptasi klien anak dari keempat pengkajian utama baik fisiologis,
konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan (interdependen). Klien anak dikatakan
adaptif jika anak tidak ada gangguan di salah satu faktor dan maladaptif jika ada salah
satu faktor terganggu.

3. INTERVENSI
Memanipulasi faktor yang mempengaruhi dengan tujuan memperbaiki keaadan klien
anak. Beberapa faktor yang dapat dimanipulasi adalah
a. Stimulus fokal
Suatu respons yang diberikan secara langsung terhadap input yang masuk.
Respons fokal digunakan berdasar tingkat perubahan yang berdampak pada
sesorang. Misal klien anak dengan Tuberkulosis stimulus fokal adalah infasi
kuman TB ke parenkim paru, lama pengobatan DOTS, dan efek samping
pengobatan OAT.
b. Stimulus kontekstual
Semua stimulus lain yang berupa internal dan ekternal serta mempengaruhi situasi
dan dapat diobservasi, diukur, dan secara subyektif disampaikan oleh individu.
Misal klien dengan Tuberkulosis stimulus kontekstual yang muncul adalah umur
klien, tingkat pendidikan, penurunan berat badan, sesak napas, persepsi kesehatan,
persepsi terhadap pengobatan, dan persepsi terhadap tenaga kesehatan
c. Stimulus residual
Karakteristik/riwayat seseorang dan timbul secara relevan terhadap situasi tetapi
sulit untuk diukur secara obyektif. Misal klien dengan Tuberkulosis stimulus
residual yang muncul adalah riwayat pengobatan yang pernah dialaminya.

4. IMPLEMENTASI
Implementasi tindakan yang dilakukan dengan memanipulasi stimulus akan
mempengaruhi sistem klien. Sistem yang dipengaruhi adalah
a. Subsistem Regulator
Regulator mempunyai sistem komponen input, proses internal, dan output.
Stimulus input dapat berupa dari dalam dan luar individu. Perantara sistem
regulator berupa kimiawi, saraf, atau endokrin. Reflek otonomi sebagai respons
neural bersal dari batang otak dan korda spinalis. Reflek otonomi ini diartikan
sebagai output dari sistem regulator. Contoh dari sistem regulator adalah pada
sistem respirasi akan terjadi peningkatan oksigen agar menginsisasi metabolisme
dan merangsang kemoreseptor pada medulla untuk meningkatkan laju pernapasan.
b. Subsistem kognator
Perilaku output dari sistem regulator dapat menjadi umpan balik terhadap stimulus
kognator. Proses control kognator berhubungan dengan fungsi otak terhadap
persepsi atau proses informasi, pengambilan keputusan, dan emosi. Penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan merupakan proses internal.

5. EVALUASI
Penilaian terakhir pada proses keperawatan yang didasarkan pada tujuan keperawatan,
keberhasilan dari proses keperawatan dilihat dari kemampuan individu dalam
berdaptasi terhadap sistem adaptif.

Anda mungkin juga menyukai