PRAKTEK PROFESI
KEPERAWATAN ANAK
STIKES PERTAMEDIKA
B. Tujuan:
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberi Asuhan Keperawatan pada anak dengan
berbagai tingkat usia (bayi, toddler, prasekolah, sekolah, dan remaja) di Rumah
Sakit yang menggunakan pendekatan Proses Keperawatan dengan menerapkan
konsep Keperawatan Anak serta menerapkan bermain terapeutik dan Atraumatic
Care sebagai intervensi.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Bila dihadapkan dengan klien anak mahasiswa mampu melakukan pengkajian
keperawatan, menganalisa data hasil pengkajian, merumuskan diagnosa
keperawatan, menentukan tujuan dan rencana tindakan, melakukan tindakan
keperawatan sesuai perencanaan, mengevaluasi hasil asuhan keperawatan serta
melakukan pendokumentasian.
b. Bila diberi klien anak, mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep bermain
terapeutik dan Atraumatic Care sebagai intervensi.
E. Strategi Pembelajaran :
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok dan tiap kelompok di bimbing oleh 1 orang
pembimbing akademik dan 1 pembimbing lahan.
2. Kegiatan praktek terdiri dari Pre conference, Pelaksanaan praktek dan Post
Conference bersama pembimbing.
3. Selama periode praktek, setiap mahasiswa dituntut untuk mampu melakukan :
a. Askep pada anak sakit
b. Askep pada anak dengan masalah pembedahan
4. Mahasiswa diharuskan mengumpulkan 2 laporan askep anak pada setiap akhir periode
5. Uji klinik dilakukan pada akhir periode praktek dengan penguji dari pembimbing
institusi dan pembimbing lahan.
6. Mahasiswa diharuskan mempunyai nilai ketrampilan sebanyak 5 macam dengan target
dari tiap tiap ketrampilan 5 x .Jadi jumlah target sebanyak 5 x 5 = 25 x tiap individu
mahasiswa.
A. Metode
Bimbingan dilakukan dengan penekanan yang interaktif dan individual untuk
mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa dengan menggunakan
berbagai macam strategi kreatif yang berupa: pre conference sebelum praktik dan post
conference sesudah praktik, studi kasus (menyususn seminar), belajar mandiri, observasi
selama praktik meliputi aspek kognitif , afektif dan psikomotor.
B. Tata Tertib
Tata Tertib Umum
Setiap mahasiswa wajib :
1. Mengikuti kegiatan praktek sesuai dengan jadwal
2. Datang keruangan lahan praktek 15 menit sebelum waktu praktik dan pulang tepat pada
waktunya.
3. Mengisi daftar hadir praktek yang ada diruangan masing-masing setiap hari, datang dan
pulang.
4. Kehadiran praktik mahasiswa harus 100%
Bila ada mahasiswa yang tidak masuk praktik maka mahasiswa harus melapor
kepada penanggung jawab mata kuliah / koordinator profesi dan pembimbing klinik.
Mahasiswa yang tidak masuk praktek karena ijin diwajibkan menggantikan praktek
sesuai hari yang ditinggalkan.
Penggantian hari praktik harus disetujui dan diketahui oleh Penanggung jawab mata
kuliah/koordinator profesi dan pembimbing klinik
5. Mengikuti “pre dan post conference”.
6. Mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pembimbing klinik
7. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan lahan praktek dan bidang keilmuan.
8. Tidak meninggalkan tempat praktek tanpa sepengetahuan pembimbing/ Ka. Ruangan.
9. Tidak membuat kerusakan alat kesehatan di lahan praktik.
10. Tidak membuat keributan selama praktik.
11. Berpenampilan rapi (jilbab diikat ke belakang,rambut disanggul/ditekuk menggunakan
harnet atau rambut model pendek tidak menyentuh leher baju seragam), berpakaian
bersih, lengkap dengan atribut seragam yang sudah ditentukan institusi.
12. Tidak diperkenankan memakai perhiasan ,kecuali giwang kecil/tusuk dan cincin kawin.
13. Kuku pendek, bersih dan tidak memakai cat kuku.
Untuk kegiatan praktek klinik, setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti keseluruhan kegiatan.
Mahasiswa yang tidak mematuhi ketentuan diatas akan dikenakan sanksi dan akan
mempengaruhi penilaian praktek.
3. Kerusakan alat kesehatan di lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa, maka mahasiswa
diwajibkan mengganti alat tersebut.
C. Tempat Praktik
Mahasiswa akan praktik di Rumah Sakit khususnya ruangan keperawatan anak .
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK
Keterangan:
1. Supervisi Klinik
Suatu bentuk evaluasi terhadap pengelolaan asuahan keperawatan pada klien kelolaan di
ruang rawat penyakit dalam / bedah. Supervisi dilaksanakan perorangan dalam bentuk
penilaian tindakan keperawatan dan responsi (tanya jawab). Supervisi dapat diulang jika
hasil penilaian berdasrkan format penilaian supservisi belum mencukupi.
2. Laporan Kasus
Peserta praktik menuliskan seluruh asuhan keperawatan yang dilakukannya sesuai dengan
format-format yang tgelah disediakan. Mulai dari laporan pendahuluan sampai evaluasi
asuhan keperawatan. Peserta praktik wajib mengelola satu klien kelolaan selama masa
praktik klinik di ruang keperawtan anak. Jika belum selesai masa praktik klien kelolaan
pulang maka peserta didik mengelola klien kelolaan baru, Klien kelolaan lama tetap
disertakan dalam laporan.
3. Persentasi kasus
Persentasi dilakukan pada akhir masa praktik dan setiap peserta praktik mempersentasikan
kasus klien kelolaan. Persentasi dimulai dari Patofisiologi penyakit sampai Proses
Keperawatan.
5. Kreativitas
Mahasiswa mempunyai target untuk membuat suatu karya yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan yang dapat bermanfaat bagi klien ataupun ruangan. Kreativitas ini
dibuat secara berkelompok. Kreativitas yang dibuat harus berdasarkan analisis ruangan
dengan terlebih dahulu menyusun proposal yang harus dikonsultasikan dengan
pembimbing. Kemudian mahasiswa mendemonstrasikan hasilnya di ruang praktik.
Kreativitas dapat berupa terapi bermain untuk klien (panggung boneka, bermain dengan
paraffin, mewarnai gambar dll), hiasan dinding berbentuk penyuluhan, menciptakan media
yang berkaitan dengan atraumatic care. Program kreativitas mempunyai bobot penilaian
tersendiri berdasarkan format penilaian yang tersedia.
6. Kehadiran
Mahasiswa mempunyai target kehadiran 100% yang harus dipenuhi selama masa periode
praktik.
Demikianlah buku panduan praktik keperawatan anak tahap profesi disusun untuk
dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai pedoman peserta praktik dalam melakukan praktik
klinik sehingga kompetensi sebagai perawat professional tercapai. Jika masih ditemukan
banyak kekurangan dalam buku panduan ini, kami selaku penyusun sangat terbuka untuk
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam rangka perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Crisp & Taylor. Potter & Perry’s Fundamental of Nursing.(2 ed).New South
Wales:Elservier Australia.
Foster, R.L. Re, et. al. (2001). Family Centered Nursing Care of Children
Kozier, B., Erb, G. Berman, A., & Snyder, S. (2003).Fundamental of Nursing concep and
procedures. (7 ed.)California : Addison – Wesley.
McFarland, G., & McFarlane, E. (1993).Nursing Dignosis & intervention : Planning for
patient care. (2 ed).Sydney : Mosby.
Vander, A.J., Sherman, J.H. , & Luciano, D.S. (1996). Human physiology : The
mecanisms of body function. (7 ed.)New York : McGraw-Hill
Wise, Barbara V. , et. al. (2000). Nursing Care of The General Pesdiatric Surgical Patien
Maryland : An Aspen Publication
Wong, Donna L., et. al. (1996). Clinical Manual of Pediatric Nursing, 4th ed. St. Louis :
Mosby
Wong, Donna L., et. al. (1999). Nursing Care of Infants and Children, 6th ed. St. Louis :
Mosby
Lampiran A
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4
I. PENGKAJIAN
1. Data dasar sesuai dengan kondisi klien dan tumbuh
kembang anak
2. Resume klien
3. Data fokus relevan dengan kondisi klien dalam
Pengkajian
4. Data dasar mencakup dampak hospitalisasi
5. Metode pengumpulan data sesuai dan tepat
6. Ketepatan penggunaan alat pengumpulan data
7. Ketepatan menentukan sumber data
8. Rumusan analisa data
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
9. Rumusan diagnosa keperawatn benar (PES)
10. Diagnosa sesuai dengan kondisi klien
III. PERENCANAAN
11. Ketepatan memprioritaskan masalah
1. Ketepatan merumuskan tujuan
13. Ketepatan menyusun dan menetapkan rencana
Tindakan
14. Rencana tindakan secara operasional dengan
melibatkan anak dan keluraga
15. Membuat rasional dalam setiap rencana tindakan
Keperawatan
16. Dokumentasi rencana asuhan keperawatan
IV. PELAKSANAAN
A. Jika melakukan prosedur keperawatan
17. Jenis alat yang disediakn sesuai kebutuhan
18. Kualitas alat (sterilitas kebersihan) sesuai
Kebutuhan
19. Penggunaan alat sesuai fungsinya
20. Langkah-langkah tindakan sesuai urutan yang
Benar
21. Langkah-langkah tindakan sesuai prinsip
22. Langkah-langkah tindakan dilakukan secara efisien
23 Langkah-langkah tindakan dilakukan secara efektif
24. Pendokumentasian tindakan keperawatan benar
1
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4
B. Jika melakukan pendidikan kesehatan / terapi
bermain
16. Menyusun rancangan pendidikan kesehatan
17. Menyiapkan klien dan keluarga
18. Menyiapkan lingkungan / tempat
19. Menyiapkan alat Bantu / peraga
20. Strategi efisien dan efektif dan benar
21. Melaksanakan evaluasi hasil pendidikan kesehatan
22. Pendokumentasian tindakan pendidikan kesehatan
di catatan keperawatan benar
V. EVALUASI
25.23. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
dilakukan selama proses ujian
26/24. Mendokumentasian evaluasi proses (tindakan
keperawatan) dalam menyelesaikan masalah
keperawatan selama proses ujian untuk semua
diagnosa keperawatan
27/25. Mendokumentasikan Evaluasi hasil (S–O –A –P)
terhadap penyelesaian masalah selama proses
ujian, sesuai dengan tujuan.
Keterangan:
3. : Kurang
4. : Cukup
5. : Baik
6. : Baik sekali
Proses Nilai:
1. Jika melakukan prosedur keperawatan:
2
B. Sikap (20%)
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4
1. Perhatian terhadap kebutuhan klien
2. Menghargai klien
3. Berkomunikasi teraupeutik
4. Konsistensi
5. Percaya diri
6. Disiplin
7. Kejujuran
8. Penampilan diri
Jumlah
Jakarta, ……………………
Penilai
(…………………………………….)
3
Lampiran B
SKOR
NO KRITERIA PENILAIAN
1 2 3 4
I Pelaksanaan Kegiatan
1. Mengkomunikasikan rencana terapi bermain dengan fasilitator
lahan praktek dan institusi
2. Komunikasikan dan jelaskan rencana terapi bermain dengan
keluarga dan anak
3. Meminta kesediaan anak untuk terlibat dalam terapi bermain
dengan pendekatan sesuai tingkat perkembangan anak
4. Mampu menentukan kriteria anak yang terlibat dalam terapi bermain
5. Menentukan lamanya waktu bermain yang tepat
6. Menghentikan /memodifikasi permainan jika diperlukan
7. Permainan tidak membahayakan dan melelahkan anak
8. Alat bermain tidak membahayakan
9. Permainan dilakukan ditempat yang aman
10. Melakukan komunikasi terapeutik sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
11. Kegiatan terorganisir dengan baik
12. Mampu mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
terapi bermain
13. Kreatifitas dalam pelaksanaan terapi bermain
14. Pendekatan pada anak sesuai tumbuh kembang
15. Memanfaatkan resource yang tersedia
II Proposal:
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Rencana
d. Implementasi
e. Waktu
TOTAL SKOR
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
Jakarta, ……………………
Penilai
(…………………………………….)
4
Lampiran C
Jakarta,…………………
Penilai
(………………………………..)
5
Lampiran D
NO KRITERIA 1 2 SKOR 3 4
I. Laporan Pendahuluan
1. Mempersiapkan diri dengan membaca literature
yang terkait dengan kasus yang akan dikelola.
2. Menyampaikan ide yang bermanfaat.
3. Mempersentasikan masalah secara sistematis
4. Merespon pertanyaan dari pembimbing
dengan tepat.
5. Merujuk pada refrensi dalam menyampaikan ide
II. Pengkajian
1. Menuliskan jenis data secara lengkap –
2. menggunakan format SDIDTKA
3. Melengkapi data dari status
4. Melengkapi data dari keluarga
5. Mengumpulkan data penunjang
6. Menganalisa data
7. Menyusun diagnosa keperawatan
8. Menyusun prioritas diagnosa keperawatan
III. Perencanaan
1. Menuliskan tujuan jangka panjang dan jangka
pendek.
2. Menuliskan kriteria hasil yang dapat
diukur (SMART).
3. Menguraikan tindakan untuk
menyelesaikan masalah.
4. Menguraikan rasional tindakan.
5. Mengintegrasikan bermain dalam
intervensi keperawatan.
6
IV. Implementasi
1. Menggunakan komunikasi teraupeutik
2. Menggunakan alat secara efisien
3. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
4. Memperhatikan tahapan tumbuh kembang anak
5. Melibatkan keluarga dalam setiap intervensi
6. Memberikan pendidikan kesehatan
V. Evaluasi
1. Menuliskan evaluasi formatif (SOAP)
2. Menuliskan evaluasi sumatif
3. Mencatat di kardex (mendokumentasikan)
TOTAL SKOR
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup Total Skor
3 : Baik X 100 =
4 : Baik sekali Nilai 26
Nilai = ……………..
Jakarta, ……………………
Penilai
(…………………………………….)
7
Lampiran E
Jakarta, ……………….
Koordinator MA. Keperawatan Anak
(…………………………………………….)
8
Lampiran F
9
B. TARGET PENCAPAIAN MELAKUKAN TINDAKAN
Jakarta, ……………….
Koordinator MA. Keperawatan Anak
(………………………………………)
10
Lampiran G
MASALAH KESEHATAN
11
JENIS PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK HASIL
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
TERAPI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
12
Lampiran H
I. IDENTITAS DATA
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN (Riwayat Kehamilan dan Kelahiran dilakukan
hanya pada anak-anak dengan kasus kebutuhan khusus, pada neonatus dan bayi)
A. Prenatal : …………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
B. Intranatal : …………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
C. Postnatal : …………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
13
RIWAYAT KELUARGA (BUAT GENOGRAM 3 GENERASI KEATAS)
V. RIWAYAT SOSIAL
A. Makan
1. Makanan yang disukai/tidak disukai …………………………………………………………..
2. Pola makan / jam makan ……………………………………………………………………….
B. Tidur
1. Lama tidur siang …………………………………………………………………………………
2. Lama tidur malam ………………………………………………………………………………..
3. Kebiasaan sebelum tidur
C. Personal hygiene
1. Mandi ……………………………………………………………………………………………...
2. Mencuci rambut ………………………………………………………………………………….
3. Menggosok gigi …………………………………………………………………………………..
D. Eliminasi
1. BAB – karakteristik feses : ……………………………………………………………………...
2. BAK – Karakteristik urine ……………………………………………………………………….
E. Aktivitas bermain – jenis permainan ………………………………………………………………..
14
H. Hasil pemeriksaan penunjang – laboraturium …………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
I. Data tambahan ……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….
2. Gerak Kasar
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….
3. Gerak Halus
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….
X. DAMPAK HOSPITALISASI
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
15
XI. RESUME HASIL PENGKAJIAN (RIWAYAT MASUK HINGGA SAAT INI)
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
XII. DATA FOKUS
16
XIV. ANALISA DATA
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
17
Lampiran I
I. DATA BAYI
A. Riwayat Kehamilan
B. Jenis Persalinan:
1. Spontan per vaginum ( )
2. Sectio Cesarea ( ), Alasan ………………………………………………….
3. Vakum ( )
4. Forcef ( )
18
C. Komplikasi Kehamilan : Ada ( ), Tidak Ada ( )
1. Perawatan antenatal : ………………………………………………………….
2. Ruptur plasenta / plasenta previa :( )
3. Preeklampsia / toxcemia :( )
4. Suspect sepsis :( )
5. Persalinan premature / Postmatur :( )
6. Masalah lain : ………………………………………………………….
Petunjuk : beri tanda cek () pada istilah yang sesuai dengan data-data di bawah ini. Gambarkan semua temuan
abnormal secara objektif, gunakan kolom data tambahan bila perlu.
A. Reflex
1. Moro ( )
2. Rooting ( )
3. Succking ( ) : kuat / lemah
B. Tonus/aktivitas
1. Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
2. Menangis keras ( ); Lemah ( ); Melengking ( ); Sulit menangis ( )
C. Kepala/leher
1. Fontanel anterior : Lunak ( ); Tegas ( ); Datar ( ); Menonjol ( ); Cekung ( )
2. Sutura sagitalis: Tepat ( ); Terpisah ( ); Menjauh ( ); Tumpang tindih ( )
3. Gambaran wajah: Simetris ( ); Asimetris ( )
4. Molding ( ) Caput succedaneum ( ) Chephalohematoma ( )
D. Mata
1. Bersih ( ) Sekresi ( )
2. Jarak intercantus …… cm
3. Warna Sklera ……………….
E. THT
1. Telinga: Normal ( ) Abnormal ( )
2. Hidung: Simetris ( ) ; Asimetris ( ) ; Sekresi ( ) ; Napas cuping hidung ( )
3. Tenggorokan:……………….
F. Wajah
1. Simetris ( ) Asimetris ( )
2. Sumbing Labioschizis ( )
3. Sumbing Palatoshizis ( )
G. Abdomen
1. Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung ( )
2. Lingkar perut...........Cm
3. Hepar: Teraba ( ); Kurang 2 cm ( ); Lebih 2 cm ( ); Tidak teraba ( )
H. Thorax
1. Simetris ( ) Asimetris ( )
2. Retraksi derajat 0 ( ); Derajat 1 ( ); Derajat 2 ( )
3. Klavikula normal ( ) Abnormal ( )
I. Paru-Paru
1. Suara nafas kanan kiri sama ( ) Tidak sama ( )
2. Suara nafas bersih ( ); Ronkhi ( ); Wheezing ( ); Vesikuler ( ); Sekresi ( )
3. Respirasi: spontan ( ); Tidak Spontan ( )
4. Alat Bantu nafas : Oxihood ( ); Nasal canule ( ); O2 Incubator ( )
5. Konsentrasi O2............L/menit
6. Frekuensi Nafas...........x/menit
J. Jantung
1. Bunyi Normal Sinus Rhytm (NSR): ( ); Frekuensi:...............x/menit
2. Murmur ( ) PMI ( ); Lokasi ………………….
3. Capile reffile.......detik
4. Denyut nadi …… x/menit
5. Kekuatan nadi:
19
Nasi Perifer Keras Lemah Tidak ada
Brachial dextra
Brachial sinistra
Femoral dextra
Femoral sinistra
K. Ekstremitas
1. Gerakan bebas ( ) ROM terbatas ( ) Tidak Terkaji ( )
2. Ekstremitas atas: Normal ( ) Abnormal ( ) : Sebutkan …………………....……….
3. Ekstremitas bawah: Normal ( ); Abnormal ( ) : Sebutkan …………………………….
4. Panggul: Normal ( ) Abnormal ( ) Tidak terkaji ( )
L. Umbilikus
1. Normal ( ) Abnormal ( )
2. Inflamsai ( ) Drainage ( )
M. Genital
1. Laki-Laki: Normal ( ) Abnormal ( ): Sebutkan …………………………………….
2. Perempuan: Normal ( ) Abnormal ( ): Sebutkan ……………………………………
N. Anus
1. Paten
2. Malformasi anorektal ( ): sebutkan ……………………………………………………
O. Spina
Normal ( ) Abnormal ( ): Sebutkan ………………………………………
P. Kulit
1. Warna: Pink ( ) Pucat ( ) Jaundice ( )
2. Sianosis pada: Kuku ( ); Sirkumoral ( ); Periorbital ( ) ; Seluruh tubuh ( )
3. Kemerahan/rash ( ): Sebutkan …………………………………………………………..
4. Turgor kulit: elastis ( ) Tidak elastis ( ) Edema ( )
5. Lanugo ( )
Q. Suhu
1. Lingkungan : Penghangat radian ( ) Pengaturan Suhu ( ) Inkubator ( )
Suhu ruangan ( ) Box Terbuka ( )
2. Suhu Kulit...........oC
V. RIWAYAT SOSIAL
A. Status keluarga (baut genogram 3 generasi keatas
20
B. Antisivasi VS pengalaman nyata kelahiran: ………………………………………………….
C. Perencanaan makanan bayi : ………………………………………………….
D. Masalah sosial yang penting : ………………………………………………….
E. Bahasa utama : ………………………………………………….
F. Hubungan orang tua dan bayi : ………………………………………………….
21
VIII. FOKUS DATA
22
IX. ANALISA DATA
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………..
23
Lampiran J
RENCANA KEPERAWATAN
24
SAMBUNGAN RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
(DS DAN DO) KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN
25
Lampiran K
CATATAN PERKEMBANGAN
26
SAMBUNGAN CATATAN PERKEMBANGAN
TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
PARAF
JAM KEPERAWATAN KEPERAWATAN (SOAP)
27
PENGKAJIAN NYERI NEONATUS
28
29
Lampiran L
RUANGAN :
RUANGAN :
30
RUANGAN :
RUANGAN :
RUANGAN :
31
RUANGAN :
RUANGAN :
RUANGAN : _
32
RUANGAN :
RUANGAN :
RUANGAN :
33
RUANGAN :
RUANGAN :
RUANGAN :
34
Lampiran M
Nilai 1 - 4
No. Komponen
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
Standar infus.
Cairan steril sesuai instruksi.
Celana / penahan botol.
Set infus steril.
Jarum/Wing needle / Abocath dengan nomor yang
sesuai.
Bidai dan pembalut (K / p).
Tali pengikat (restrain).
Perlak.
Pengikat pembendung (tourniquet).
Kapas alkohol 70 %.
Plester.
Gunting.
Piala ginjal.
Kasa.
Sarung tangan.
Providone – iodine (bethadine 10 %).
2. Persiapan Pasien :
35
Nilai 1 - 4
No. Komponen
1 2 3 4
3. Mengisi Slang Infus :
Mencuci tangan.
Memeriksa etiket.
Menggantungkan botol infus.
Mencuci hama karet penutup botol.
Pengatur tetesan ditutup, jaraknya 2 – 4 cm dibawah
tempat tetesan.
Menusukkan set infus kedalam botol infus.
Ruang tetesan diisi setengah (jangan sampai
terendam).
Slang infus diisi cairan infus di keluarkan udaranya.
4. Melakukan Venapunksi :
Menentukan lokasi
Bila akan dilakukan di lengan pakaian atas
dibuka.
Bila dikaki pakaian bawah ( celana panjang
dibuka ).
Meletakkan perlak kecil di bawah bagian yang akan
di punksi.
Melakukan pembendungan.
Menghapus hama lokasi punksi.
Gunakan sarung tangan.
Menusukkan wingneedle / kateter abocath kedalam
vena sedalam mungkin.
Buka pembendung dan sambungkan dengan slang
infus dan pengatur tetesan di buka.
Menilai ada / tidaknya pembengkakan.
Jarum ditambatkan dengan plester.
Daerah punksi diberi bethadine dan ditutup kasa
steril dan diplester.
Pasang bidai dan dibalut (K / p).
Restrain dipasang (K / p).
Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai instruksi.
Merapihkan pasien.
Membereskan alat-alat.
Mencuci tangan.
Mencatat :
Tanggal dan jam pemberian cairan.
Macam cairan.
Mengobservasi reaksi pasien.
5. Sikap:
Teliti.
Tidak ragu-ragu.
Hati-hati.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
36
Lampiran N
Kriteria
NO. KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat di meja suntik :
Spuit dan jarum pada tempatnya.
Bak instrumen kecil steril (bak spuit).
Korentang pada tempatnya.
Kapas alkohol dalam tempatnya.
Obat-obatan yang diperlukan.
Cairan pelarut (Nacl, Aquades).
Gergaji ampul.
Kom berisi gas steril.
Daftar nama pasien dan pulpen.
Turniquet (karet pembendung).
Perlak dan alasnya.
Bengkok 2 buah.
Ember tertutup / tempat sampah.
37
NO KOMPETENSI 1 2 3 4
2. Persiapan Pasien :
Memberi penjelasan pada pasien tentang maksud
pemberian obat melalui injeksi.
3. Langkah-langkah :
Perawat cuci tangan
Baca daftar obat pasien yang menunjukkan obat dan
cara pemberiannya.
Ambil spuit dan jarum steril dari tempatnya dengan
korentang.
Obat-obat yang akan disuntikan diambil dan baca
kembali daftar obat :
Bila berupa tepung dilarutkan dengan Aquades
steril.
Bila obat dalam ampul, ampul dipotong dengan
menggunakan gergaji ampul.
Obat dihisap sesuai dosis, udara dalam spuit
dikeluarkan yaitu dengan mengerahkan spuit tegak
lurus keatas, pangkal jarum ditegakkan dengan jari
atau ditahan dengan jari didorong hingga obat
keluar sedikit.
Spuit diletakkan dalam bak spuit yang kecil,
bersama-sama dengan kapas alkohol, kemudian
dibawa ke pasien (sesuai kebutuhan IV, IM, IC,
SC).
Baca kembali daftar obat pasien kemudian
cocokan/nama pada papan nama dan catatan
perawatan.
Atur posisi pasien dan tentukan daerah tempat
penyuntikan.
Pasang pengalas dan lakukan pembendungan
dibagian atasnya dengan turniquet.
Daerah yang akan ditusuk didisinfeksi dengan kapas
alkohol.
Kulit ditarik dengan tangan kiri dan tangan kanan
menusuk jarum pada pembuluh darah vena dengan
sudut 15 – 30o. Setelah jarum menusuk tepat
didalam Lumen Vena, Pengisap ditarik.
Karet pembendung dibuka kemudian secara
perlahan-lahan memasukkan obat ke dalam vena
sampai habis.
Cabut jarum suntik dan tekan bekas tempat tusukan
jarum dengan kapas alkohol kalau perlu diplester.
Catat jumlah obat dan pemberian (jam pemberian).
Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan.
Memperhatikan dan mengobservasi keadaan umum
pasien.
Perawat cuci tangan.
4. Sikap :
Sabar.
Sopan.
Hati-hati dalam bekerja.
Memperhatikan privasi pasien.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
38
Lampiran O
2. Persiapan Pasien :
Memberi penjelasan pada pasien tentang maksud
pemberian obat melalui injeksi.
3. Langkah-langkah :
Perawat cuci tangan
Baca daftar obat pasien yang menunjukkan obat dan
cara pemberiannya.
Ambil spuit dan jarum steril dari tempatnya dengan
korentang.
Obat-obat yang akan disuntikan diambil dan baca
kembali daftar obat :
Bila berupa tepung dilarutkan dengan
Aquades steril.
Bila obat dalam ampul, ampul dipotong
dengan menggunakan gergaji ampul.
39
Obat dihisap sesuai dosis, udara dalam spuit
dikeluarkan yaitu dengan mengerahkan spuit tegak
lurus keatas, pangkal jarum ditegakkan dengan jari
atau ditahan dengan jari didorong hingga obat keluar
sedikit.
Spuit diletakkan dalam bak spuit yang kecil,
bersama-sama dengan kapas alkohol, kemudian
dibawa ke pasien (sesuai kebutuhan IV, IM, IC,
SC).
Baca kembali daftar obat pasien kemudian
cocokan/nama pada papan nama dan catatan
perawatan.
Atur posisi pasien dan tentukan daerah tempat
penyuntikan.
Daerah yang akan disuntik didisinfeksi dengan kapas
alkohol, lalu ditegangkan dengan tangan kiri.
Menusukkan jarum kepermukaan kulit dengan sudut
15o – 20o.
Obat dimasukkan pelan-pelan sehingga membentuk
benjolan.
Jarum dicabut dengan cepat setelah obat diinjeksi,
kemudian beri tanda pada benjolan tersebut. (Bekas
tusukan jarum dilarang ditekan maupun dihapus
dengan kapas alkohol.
Mencatat jam penyuntikan.
Pasien dirapihkan dan obat-obat dibereskan.
Memperhatikan dan mengobservasi keadaan umum
pasien.
Perawat cuci tangan.
4. Sikap :
Sabar.
Sopan.
Hati-hati dalam bekerja.
Memperhatikan privasi pasien.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
40
Lampiran P
NILAI 1 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
Persiapan Alat :
1.
Alat pengisap lendir dengan botol berisi larutan
desinfektan, misal : lysol 2%.
Kateter pengisap steril.
Pinset steril.
Sarung tangan steril.
2 kom kecil bertutup :
Berisi aquades / Nacl 0,9 %.
Berisi larutan desinfektan (savlon 1 : 100 atau
Resiguard 1 : 160).
Bila perlu spatel lidah/mayo tube.
Kertas tissue.
Kantong balutan kotor.
Plester dan gunting.
1 botol Nacl 0,9 %.
Piala ginjal.
O2.
Persiapan Pasien :
2.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan
keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan.
Memasang tabir di sekeliling tempat tidur.
41
NILAI 1 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
3. Langkah-langkah :
Perawat mencuci tangan.
Membantu pasien dalam posisi terlentang dengan
kepala miring ke arah perawat.
Perawat memakai sarung tangan.
Menghubungkan kateter pengisap dengan slang
pengisap.
Mengisap lendir dengan cara :
Menghidupkan mesin.
Memasukkan kateter pengisap ke dalam kom
berisi aquades / Nacl 0,9 % untuk mengontrol
apakah alat penghisap bekerja dengan baik dan
mencegah trauma pada mucosa.
Menjepit pangkal kateter dengan tangan kiri.
Memasukkan ujung kateter dengan tangan
kanan ke dalam mulut / hidung sampai
kerongkongan, bila perlu kateter dimasukkan
lebih dalam atau sejauh mungkin.
Bila pasien dengan tracheostomi, memasukkan
ujung kateter ke dalam lubang tracheostomi,
bila perlu kateter dimasukkan sejauh mungkin.
Melepaskan jepitan dan penghisap lendir
dengan menarik dan memasukkan kateter
dengan perlahan-lahan dengan arah diputar.
Lama pengisapan + 10” – 15” setiap 3’ untuk
mencegah hipoxia.
Menarik kateter perlahan-lahan dengan arah diputar
3” – 5”.
Membilas kateter dengan aqua / Nacl 0,9 % sampai
bersih.
Mengulangi prosedur di atas sampai jalan nafas
bebas dari lendir atau sampai napas tidak berbunyi.
Prosedur diulang tidak lebih dari 3 x berturut-
turut.
Hentikan prosedur bila pasien menolak atau
terjadi biru-biru.
Isi botol penghisap jangan terlalu penuh, segera
dibuang..
Mematikan mesin dan melepaskan kateter dari slang
penghisap, kemudian memasukkan ke dalam kom
berisi savlon.
Melepaskan sarung tangan.
Perawat mencuci tangan.
42
NILAI 1 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
Merapihkan pasien dan lingkungannya.
Membersihkan alat dan mengembalikan pada
tempatnya.
Perawat mencuci tangan.
Menulis pada catatan perawatan mengenai :
Prosedur yang telah dilakukan.
Reaksi pasien.
Jumlah, warna dan konsistensi
lendir. Bila perlu melaporkan kepada
dokter.
4.
Sikap :
Hati-hati.
Sabar.
Teliti.
Tanggung jawab.
Tidak jijik.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
43
Lampiran Q
No. Komponen 1 2 3 4
1. Persiapan Alat-alat :
2. Persiapan Pasien :
3. Langkah-langkah Clapping :
44
Kriteria
No. Komponen 1 2 3 4
4. Langkah-langkah Vibrasi :
5. Sikap:
Hati-hati
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
45
Lampiran R
2. Persiapan Pasien :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan.
Ajarkan pasien untuk menarik napas dalam dari hidung dan ekspirasi
melalui mulut saat dilakukan inhalasi
Langkah-langkah :
3. Mencuci tangan.
Siapkan alat-alat ke dekat pasien.
Mengontrol apakah peralatan berfungsi.
Pasang flow meter ke sumber oksigen sentral di dinding
Isi rain drop dengan obat yang akan digunakan sesuai program dokter :
ventolin 1 Amp, Bisolvon 2 ml atau fulmicort sesuai program
Atur posisi pasien semi fowler atau terlentang dengan posisi kepala
ditinggikan 20-30 derajat (pada pasien tidak sadar). Pasang pengalas
dada.
Hubungkan selang rain drop dengan flow meter oksigen
Buka flow meter oksigen, minimal 5 liter/menit sampai keluar uap
Pasang face mask ke pasien, dan anjurkan pasien untuk menarik napas
dalam minimal 4 x/menit
Observasi pasien apakah sudah merasa nyaman.
Observasi keadaan umum, nadi dan pernafasan pasien.
Setelah obat inhalasi habis, face mask dibuka dan tutup sumber oksigen.
Tepuk-tepuk punggung pasien dengan posisi tangan perawat
menelungkup seperti mangkok.
Rapikan pasien dan alat-alat.
Catat tindakan dan reaksi pasien.
Cuci tangan.
Nilai :
Catatan :
46
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
47
Lampiran S
Nilai 1- 4
No. Komponen
1 2 3 4
1. Persiapan alat :
Pipa lambung : ukuran dewasa 12 – 16
K/p xylocain
Stetoscope/Spuit 10 cc
Piala ginjal
Handuk atas
Penutup pipa lambung
Kantong penampung
Plester dan gunting
Spatel
Lampu senter
Tissue
2. Persiapan Pasien :
Memberitahu pasien.
Manutup tabir di lingkungan pasien.
Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan
bantal atau posisi fowler).
3. Langkah – langkah :
Mencuci tangan.
Meletakkan handuk di bawah kepala pasien.
Mengukur panjangnya penduga lambung (dari
pangkal hidung ke telinga bawah, lalu ke prosesus
xiphoideus).
Memberi batas panjangnya penduga lambung yang
harus dimasukkan.
Memberi xylocain pada penduga lambung sepanjang
7,5 – 10 cm.
48
Nilai 1 - 4
No. Komponen
1 2 3 4
4. Sikap:
Hati-hati
Sabar
Peka terhadap reaksi pasien
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
49
Lampiran T
Kriteria
No. Komponen 1 2 3
4
4
1. Persiapan Alat :
Perawat mencuci tangan.
Menyiapkan di atas baki :
Makanan cair yang hangat.
Corong dan spuit.
Bila ada obat, dihaluskan dan dilarutkan dengan air putih
secukupnya.
Stetoscope.
Servet makan
2. Persiapan Pasien :
Nilai 1-4
50
No. Komponen 1 2 3
4
4
Memasukkan air putih untuk membilas, sesudahnya pipa
ditutup/diklem kembali.
Perawat mencuci tangan.
Menulis pada catatan perawatan mengenai prosedur yang
telah dilakukan, jenis dan jumlah cairan yang diberikan, dosis
dan macam obat yang diberikan, reaksi pasien.
Merapihkan pasien dan lingkungannya.
Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
Perawat mencuci tangan.
3. Sikap:
Hati - hati.
Cermat.
Peka terhadap respon pasien.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
51
Lampiran U
No KOMPONEN 1 2 Nilai 3 4
I Persiapan Alat :
Persiapan Pasien :
Mengidentifikasi pasien.
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
Menyiapkan lingkungan pasien.
Langkah-langkah :
Mencuci tangan.
Menentukan lokasi.
Meletakkan perlak kecil dibawah lengan yang akan dilakukan
punksi.
Melakukan pembendungan.
Menghapus hama lokasi tusukan.
Menusukkan jarum dengan sudut 5 – 30 derajat.
Menghisap darah sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
Pembendungan dilepas.
52
No. Komponen 1 2 3 4
Mencabut jarum.
Menekan bekas punksi.
Memasukkan darah ke dalam tabung darah.
Membereskan alat-alat.
Mencuci tangan.
IV Sikap :
Teliti.
Tidak ragu-ragu.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
53
Lampiran V
NILAI 1 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
Colostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas,
kain berlubang dan kain segi empat.
Kapas sublimat / kapas basah.
Kapas kering atau tissue.
1 pasang sarung tangan bersih.
Kantong untuk balutan kotor.
Baju ruangan.
Bensin.
Zink olie.
Olie / minyak.
Plester dan gunting.
K/p obat desinfektan.
Piala ginjal.
Set ganti balut.
2.
Persiapan Pasien :
Memberitahu pasien.
Menyiapkan lingkungan pasien.
Mengatur posisi tidur pasien.
54
NILAI 1 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
3. Langkah-langkah :
⦿ Dengan Colostomy Bag :
Cuci tangan.
Gunakan sarung tangan.
Piala ginjal didekatkan ketubuh pasien.
Membuka colostomy bag kotor pakai bensin
dengan hati-hati.
Meletakkan colostomy bag kotor dalam piala
ginjal.
Membersihkan colostomy dan kulit di sekitar
colostomy dengan kapas sublimat.
Mengeringkan kulit sekitar colostomy.
Menyesuaikan lubang colostomy bag dengan
colostomy stoma colostomy.
Melakukan observasi terhadap kondisi kulit dan
stoma.
Merekatkan / memasang colostomy bag dengan
tepat tanpa udara didalamnya.
Merapihkan pasien.
Membereskan alat-alat dan membuang kotoran.
Mencuci tangan.
Membuat laporan.
55
⦿ Dengan Cincin Tumit :
Cuci tangan, memakai sarung tangan.
Piala ginjal didekatkan ke tubuh pasien.
Membuka plester dengan kapas bensin.
Mengangkat pembalut kotor dan memasukkan
ke dalam piala ginjal.
Membersihkan colostomy dan kulit sekitar
colostomy dengan kapas sublimat.
Membersihkan bekas zink olie dengan kapas
dan olie.
Mengeringkan kulit sekitar colostomy.
Melakukan observasi terhadap kondisi kulit dan
stoma.
Mengoles kulit sekitar colostomy dengan zink
olie tipis-tipis.
Memasang kain berlubang kemudian cincin
tumit, kain segi empat dan bantalan kapas.
Memasang plester dengan baik.
Merapihkan pasien.
Membereskan alat-alat dan membuang kotoran.
Cuci tangan.
Membuat laporan.
4. Sikap :
Tidak memperlihatkan rasa jijik.
Sabar.
Menjaga privacy pasien.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
56
Lampiran W
I. Persiapan Alat :
Dressing Set berisi peralatan steril :
1. Pinset anatomis
2. Pinset chirurgis
3. Gunting lurus
4. Guntin jaringan
5. Kapas lidi
6. Kasa steril
7. Kom kecil 2 buah
Sarung tangan steril 1 set
Tromol Kasa steril
Tromol lidi waten
Korentang
Plester
Wash bensin dalam tempatnya
Larutan pembersih luka sesuai program atau yang
diresepkan oleh dokter (misal : NaCl 0,9 %, Bethadin)
Obat-obat luka sesuai program atau yang diresepkan oleh
dokter
Bengkok (nierbekken) 1 buah
Sarung tangan on steril
Perlak kecil dan alasnya
Kapas secukupnya
Kantong plastik untuk sampah
Masker atau Schort (bila dibutuhkan)
Persiapan Pasien :
Memberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan
57
Nilai 1-4
No. Komponen 1 2 3 4
6. Kenakan sarung tangan on steril
7. Buka balutan dengan cara melepas plester dari ujung dan
menarik dengan perlahan sejajar pada kulit kearah balutan
dengan menggunakan wash bensin, lalu angkat balutan dan
buang ke kantong plastik kemudian lepaskan sarung tangan
dengan menarik bagian dalam keluar, masukan ke kantong
plastik
8. Observasi keadaan luka (integritas kulit sekitar luka, drain,
jahitan bila ada)
9. Buka dressing set
10. Tuang larutan pembersih luka ke dalam kom steril sesuai
kebutuhan
III. Sikap :
1. Teliti
2. Hati-hati
3. Memperhatikan respon pasien
4. Sopan
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
58
Lampiran X
NILAI 0 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
Standar infus.
1 botol NaCl.
Darah yang dibutuhkan sesuai dengan nama dan
golongan darah pasien.
1 set transfusi darah, 1 set infus.
Bila perlu iv kateter/wing needle No. 19.
Cairan desinfektan :
Yodium 2 % dan alkohol 70 % atau Betadin
solution 10 %.
Kapas suntik.
Plester, gunting.
Bila perlu obat antihistamin.
Bila perlu Ca Glukonas.
Tali pembendung / torniquet.
Perlak alas.
Korentang steril.
Tromol berisi kasa steril.
Tensimeter, termometer.
Formulir observasi khusus dan alat tulis.
59
NILAI 0 – 4
No KOMPONEN
1 2 3 4
2. Persiapan Pasien :
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan
keluarganya mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
Memasang tabir tempat tidur.
3. Langkah-langkah :
Mencuci tangan.
Mengatur posisi tidur sesuai kebutuhan.
Mengobservasi tensi, suhu, nadi, pernafasan.
Memasang NaCl.
Mengontrol kembali darah yang sudah disiapkan
mengenai :
Warna darah.
Identitas pasien.
Jenis dan golongan darah.
Nomor kantong darah.
Tanggal kadaluarsa.
Kros metching dan jumlah darah.
60
NILAI 0 – 4
No KOMPONEN
0 1 2 3 4
Memindahkan slang transfusi ke darah (setelah NaCl
masuk 15 menit).
Mengatur tetesan darah.
Perawat mencuci tangan.
Mencatat dalam formulir observasi khusus :
Jam pemasangan.
Jumlah dan jenis darah.
Kantong keberapa.
Nomor kantong.
Nama perawat yang memasang.
Merapihkan pasien dan lingkungan.
Membersihkan alat dan mengembalikan pada
tempatnya.
Perawat mencuci tangan.
Memperhatikan reaksi transfusi atau komplikasi.
Mengobservasi :
Tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan tiap 5’ untuk
15’ pertama, tiap 15’ pada 1 jam berikutnya, tiap 1
jam sampai dengan transfusi selesai.
Sikap :
Teliti.
4.
Hati-hati.
Sabar.
Tanggung jawab.
Catatan :
Nilai Rata-rata :
Jakarta, ...........................................
Pembimbing,
( )
61
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
NILAI 0 – 4
No KOMPONEN
0 1 2 3 4
I. Pengertian
PengertianPemberian Nutrisi melalui Oral
Gastric Tube (OGT) adalah memberikan
makanan kepada kliensesuai diet melalui
selang OGT (Ambarwati, 2009).
Tujuan
Tujuan dari pemberian nutrisi melalui OGT
yaitu untuk memberikan makanan cair ke
dalamlambung dengan menggunakan sonde
lambung melalui mulut (Kusmiyati, 2007).
Menurut Ambarawati (2009), tujuan dari
pemberian nutrisi melalui OGT adalah untuk
memperbaiki atau mempertahankan status
nutrisi klien dan untuk memberikan obat.
Indikasi
a. Pasien dengan gawat nafas atau tidak sadar
b. Pasien dengan masalah saluran pencernaan
atas (stenosis esophagus, tumor mulut atau
faring)
c. Pasien yang tidak mampu menelan
d. Pasien pasca operasi pada faring atau
esophagus
Persiapan Alat
1) Sarung tangan
II. 2) Bak instrumen
3) Makanan cair yang hangat (ASI)
4) Spuit 20-60 cc
5) Tissue- Gelas yang berisi air minum
hangat
6) Bengkok
Jumlah = Nilai
6
NILAI 0 – 4
62
No KOMPONEN 0 1 2 3 4
Langkah Kerja
1) Jelaskan prosedur dan tujuan yang akan
dilakukan kepada pasien
2) Pasang penyekat atau tutup tirai dan
jendela
3) Letakkan peralatan yang dibutuhkan
dengan pasien
4) Cuci tangan
5) Atur posisi pasien dengan posisi kaki
menjuntai di sisi tempat tidur atau minta
pasien untuk duduk di atas kursi
6) Letakkan meja di depan pasien
7) Pasang handuk pada dada pasien,
kemudian letakkan ke punggung
menggunakan peniti
8) Letakkan baskom berisi air panas di atas
meja pasien yang sudah diberi alas kain
9) Masukkan obat ke dalam baskom jika perlu
10) Tutup baskom dengan handuk yang
dibentuk menyerupai corong, kemudian
dekatkan mulut dan hidung pasien ke
baskom, Minta pasien menghirup uap dari
baskom tersebut sekitar 10-15 menit
11) Setelah selesai, bersihkan area sekitar
mulut dan hidung pasien menggunakan
kertas tisu dan buang kertas tisu yang
kotor ke dalam bengkok
12) Bantu pasien merapikan dirinya
memperoleh posisi yang nyaman
13) Rapikan peralatan
14) Cuci tangan dan dokumentasikan
Jumlah : Nilai =
15
III. Sikap :
1) Berempati dengan keadaan pasien
2) Tidak tergesa-gesa.
3) Bekerja dengan hati-hati sehingga tidak
menyakitkan pasien.
Jumlah : Nilai =
3
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
63
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
64
Evaluasi 1. Kaji respon klien
2. Kaji stoma (kemerahan pada stoma dan sekitar stoma; jumlah
dan karakteristik feses yang keluar mll stoma)
3. Berikan reinforcement positif
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2. catat kondisi stoma : kemerahan pada stoma dan sekitar stoma; jumlah
dan karakteristik feses yang keluar mll stoma
3. Catat respon klien terhadap tindakan
4. Nama dan tanda tangan perawat
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
65
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
Pengertian Kegiatan atau sebuah upaya untuk mengeluarkan feses pada anak
Indikasi Bayi yang mengalami kesulitan defekasi
Tujuan Untuk membantu mengeluarkan feses pada bayi
Persiapan tempat dan Alat-alat
alat 1. Handscoen
2. Spuit 50 cc
3. Darmbuiz
4. Cateter no 16,18,20,22,24
5. Jelly
6. Pispot
7. Cairan NS hangat
8. Glyserin
9. Alas bokong/Perlak
10. Waskom
11. Bengkok
12. Plastik
Persiapan pasien 1. Memberitahu pasien/keluarga dan menjelaskan tujuan tindakan yang akan
dilakukan
2. Lakukan inform concent
Persiapan Memasang sketsel.
Lingkungan
Pelaksanaan Pelaksanaan :
1. Posisikan pasien senyaman mungkin diatas tempat tidur atau meja
tindakan
2. Pasang sampiran
3. Pasang perlak
4. Mencuci tangan
5. Pakai handscoen
6. Siapkan NS 0,9% hangat pada tempatnya,bila feses keras dan
banyak, cairan di campur gliserin secukupnya
7. Masukknan Cairan yang disediakan dalam spuit kurang lebih 10-20 cc/kg
BB anak dan menyambung dengan darmbuiz atau kateter sesuai ukuran
lubang anus atau stoma pasien(sesuai usia)
8. Memasukkan darbuiz atau cateter sesuai ukuran kedalam anus atau
stoma yang sudah dilumuri jelly dan menyemprotkan secara perlahan
9. Biarkan cairan secara spontan, bila tidak keluar spontan di
aspirasi perlahan/dengan hati-hati supaya tidak merusak mukosa
usus
10. Amati keluarnya cairan apakah sama dengan yang dimasukkan bila anak
kesakitan kemngkinan adanya penyakit (enterocolitis / stenosis,dll)
segera laporkan dokter
66
11. Bila tidak ada penyulit lakukan secara berulang-ulang sampai cairan bersih
atau tidak bercampur feces.
12. Observasi (palpasi) perut bila tidak keluar atau kembung
tindakan dihentikan
13. Pasien dirapikan /dimandikan
14. Peralatan dibersihkan dan dibereskan pada tempatnya
15. Perawat cuci tangan
16. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan :
Hati-hati, teliti, ramah dan sopan.
Evaluasi Sikap Selama Pelaksanaan :
Sabar, hati-hati, ramah dan sopan
Evaluasi respon pasien
Dokumentasi Dokumentasikan hasil tindakan, respon pasien.
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
67
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
68
22 Cuci tangan
23 Dokumentasikan tindakan dan asupan nutrisi
bayi
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
69
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
Catatan :
70
Nilai Rata-rata = I + II + III =
3
........................., ....................................
KETERANGAN : Penguji,
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
71
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
72
16 Bila suhu inkubator < 36,5 C dan > 37,5 C, atur suhu
inkubator secepatnya
17 Bila inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah
diatur maka inkubator tidak berfungsi dengan baik
15 Akhiri dan simpulkan kegiatan
16 Evaluasi keadaan klien
17 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
18 Bereskan alat
19 Cuci tangan
20 Dokumentasikan tindakan dan respon klien
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
73
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik 74
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
Catatan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik 75
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
7
22 Teliti
23 Tanggung Jawab
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
8
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
8
klien
20 Hati-hati
21 Sabar
22 Teliti
23 Tanggung Jawab
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
8
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
8
20 Hati-hati
21 Sabar
22 Teliti
23 Tanggung Jawab
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
8
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No. 10 Tanah Kusir – Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 7234122, 7207184, Fax. (021) 7234126
Website: www.stikes-pertamedika.ac.id
-
8
21 Sabar
22 Teliti
23 Tanggung Jawab
Catatan :
KETERANGAN :
0 = Tidak dilakukan
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik