Anda di halaman 1dari 26

Panduan Stase Keperawatan Anak

Panduan
Praktek Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak

Untuk Mahasiswa Program Profesi Ners dan


Pembimbing Klinik (Preceptor)

Penyusun:

Ns. Sumiati Sinaga, S.Kep., M.Kep

Panduan Stase Keperawatan Anak


KATA PENGANTAR

Panduan Praktek Program Profesi Ners ini disusun untuk memberikan panduan bagi praktikan
maupun perseptor dalam menjalan praktek profesi ners stase keperawatan anak. Panduan ini berisi
tentang prosedur pelaksanaan praktek profesi keperawatan anak.
Semoga buku pedoman ini dapat memberi arahan dalam pelaksanaan program dan bimbingan
tahap profesi Ners.

Samarinda……………….2021

Penyusun

Panduan Stase Keperawatan Anak


BAB I

PENDAHULUAN

A. Informasi Umum

Deskripsi Mata Ajar

Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam
adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya, membuat keputusan legal dan etik
serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak.
Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia (neonatus, bayi,
toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk optimalisasi
pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang mengancam
kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan di tatanan klinik.
Jumlah SKS dan lamanya program

Mata ajar ini mempunyai bobot 3 SKS dan diberikan pada tahun terakhir masa perkuliahan (tahap
profesi). Lama pembelajaran adalah 3 minggu, termasuk proses evaluasi.
Prasyarat mata ajar

Sebelum mengikuti stase keperawatan anak, mahasiswa harus telah menyelesaikan seluruh mata ajar

pada tahap akademik


Kegiatan pembelajaran secara umum

Semua kegiatan pada mata ajar ini dilakukan di klinik (rumah sakit). Kegiatan penunjang seperti
presentasi kasus dapat dilakukan di kelas (kampus)/ Rumah Sakit

B. Sistematika Penelitian

Buku panduan praktik ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama merupakan bab pendahuluan.

Bab kedua adalah penjelasan tentang capaian pembelajaran dan kompetensi. Bab ketiga meliputi
penjelasan tentang metode pembelajaran, tata tertib dan tempat praktik. Bab keempat berisi
keterangan tentang proses pelaksanaan praktik. Selanjutnya adalah bab kelima yang berisi informasi
tentang evaluasi pembelajaran. Bab keenam atau terakhir merupakan bab penutup.

Panduan Stase Keperawatan Anak


BAB II

CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI

A. Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu:


1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai
tingkat usia dalam konteks keluarga
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada berbagai
tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik
5. Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid, Morbili
6. Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat RDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Thalasemia
7. Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital : Hirschprung, Atresia Ani,
Hypospadia, Labiopalatoschiziz
8. Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :, Diare, DHF, NS
9. Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi: KEP/ malnutrisi, Juvenile DM, Obesitas
10. Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
11. Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik : Leukemia, ITP, Trombositopenia, Meningitis /
Enchepalitis, Hyperbilirubinemia, Kejang

12. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak dalam
konteks keluarga
13. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak dalam
konteks keluarga
14. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada
klien anak

15. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
pada klien anak dalam konteks keluarga
16. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
17. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien anak dalam konteks keluarga
18. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Panduan Stase Keperawatan Anak


19. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita
Sehat di masyarakat
20. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas asuhan
keperawatan yang diberikan
21. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
22. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
23. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
24. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan

B. Sasaran

1. Sasaran pembelajaran Terminal


Bila diberi klien anak baik sehat maupun sakit (sakit akut, menahun atau mengancam kehidupan),
sarjana keperawatan mampu memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan dengan menerapkan konsep keperawatan anak.
2. Sasaran pembelajaran penunjang
a. Bila diberi klien anak, baik sehat maupun sakit (sakit akut, menahun atau mengancam
kehidupan), sarjan keperawatan mampu mengidentifikasi masalah keperawatan, merumuskan
masalah, merumuskan tujuan, melakukan intervensi dan mengevaluasi hasil asuhan
keperawatan
b. Bila diberi klien anak, mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan dengan

menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit.

C. Kompetensi

Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KMB profesi
adalah memberikan asuhan keperawatan pada klien anak yang mengalami berbagai macam
gangguan sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuan yang terkait dengan keperawatan
anak. Kompetensi yang harus dicapai ini terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait. Berikut

ini merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari tiap elemen:

Elemen Kompetensi Kriteria Penampilan Kerja

1. Melakukan pengkajian keperawatan a. Mengambil riwayat kesehatan saat ini: keluhan utama
termasuk pemeriksaan fisik dan data- langsung dari informan (anak/ibu/ayah) dan tidak
data penunjang secara holistik langsung (data lab, foto, EKG, EEG)
b. Mengambil riwayat kesehatan masa lalu: riwayat prenatal,
intranatal, postnatal, diet, penyakit cedera, operasi
sebelumnya, alergi, medikasi dan imunisasi
c. Melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian
perkembangan anak sehat dan sakit
1) Pemeriksaan Fisik

Panduan Stase Keperawatan Anak


§ Pertumbuhan: BB, TB, LK, ketebalan kulit dan lingkar
lengan atas
§ Pengukuran tanda-tanda vital
§ Penampilan umum: kulit, kelenjar limfe, kepala, leher,
mata, hidung, telinga. Dada, abdomen, punggung,
ekstremitas
§ Pengkajian resiko jatuh
2) Pengkajian perkembangan meliputi perkembangan
kognitif, bahasa, emosi, sosial dan psikososial. Untuk
anak usia 0-6 tahun bisa menggunakan alat bantu
Denver II
d. Melakukan pengkajian keluarga: struktur keluarga, fungsi
keluarga, rumah dan lingkungan
e. Menerapkan tehnik komunikasi verbal dan non-verbal
f. Menerapkan konsep keperawatan atraumatik dalam
pengkajian
g. Mengkaji reaksi anak dan keluarga terhadap hospitalisasi
h. Menerapkan konsep bermain saat melakukan pengkajian
2. Menganalisis dan menetapkan diagnosis a. Menetapkan diagnosis keperawatan yang tepat pada
keperawatan dengan tepat kasus-kasus yang umum terjadi pada pasien anak
§ Meconium aspiration syndrome (MAS)
§ Respiratory Distress Syndrome (RDS)
§ Bayi berat lahir rendah
§ Hyperbilirubinemia
§ Sepsis neonatorum
§ Thypoid
§ Morbili
§ Bronchopneumonia
§ Asma
§ Anemia
§ Thalasemi
§ Leukemia
§ Hirschprung
§ Atresia Ani
§ Hipospadia
§ Labioschizis/labiopalatoschizis
§ Diare
§ DHF
§ Sindrome nefrotik
§ Malnutrisi
§ Juvenile DM
§ Leukemia/Keganasan
§ ITP
§ Meningitis/enchepalitis
§ Kejang
§ Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
b. Diagnosa keperawatan ditetapkan sesuai dengan rumusan
PE/PES
c. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan menggambarkan
penggunaan konsep patofisiologi, biokimia, farmakologi,
diet dan konsep-konsep keperawatan
d. Diagnosa keperawatan ditetapkan sesuai dengan prioritas

Panduan Stase Keperawatan Anak


e. Diagnosa keperawatan yang akurat terdokumentasi
f. Menetapkan tujuan perawatan dan a. Tujuan yang realistic ditetapkan dalam rencana
rencana tindakan keperawatan keperawatan
b. Kriteria tujuan ditetapkan secara rasional
c. Intervensi keperawatan didokumentasikan
d. Intervensi keperawatan ditetapkan sesuai dengan standar
intervensi
e. Menetapan intervensi keperawatan yang meliputi:
monitoring/ terapi keperawatan/ tindakan kolaborasi dan
pendidikan kesehatan
f. Intervensi keperawatan yang direncanakan merefleksikan
pemahaman terhadap prinsip-prinsip patofisiologi,
farmakologi, ilmu gizi, dan konsep-konsep keperawatan
g. Melakukan tindakan keperawatan yang a. Mengintegrasikan intervensi bermain sebagai bagian
direncanakan intervensi keperawatan
b. Mengintegrasikan konsep perawatan atraumatik pada
setiap tindakan keperawatan
c. Mengintegrasikan tehnik komunikasi verbal dan non-
verbal kreatif pada setiap tindakan keperawatan
d. Mengintegrasikan konsep tiga tingkat pencegahan
(primer, sekunder dan tertier) pada intervensi keperawatan
e. Mengikutsertakan anak dan keluarga pada pelaksanaan
asuhan keperawatan
f. Menyusun rencana pembelajaran klien dan keluarga
mengacu pada prinsip bimbingan antisipasi sesuai
usia/perkembangan anaka termasuk perencanaan pulang
g. Mengintegrasikan konsep hospitalisasi, normalisasi,
kehilangan, kematian dan berduka
h. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang a. Melakukan evaluasi setiap hari
diberikan b. Menggunakan sistematika SOAP dalam melakukan
evaluasi
c. Memodifikasi rencana keperawatan sesuai kebutuhan
d. Semua evaluasi terdokumentasi pada format yang telah
ditetapkan
i. Senantiasa memperlihatkan praktik a. Menyampaikan ide dan pendapat sesuai dengan referensi
keperawatan yang professional b. Menunjukkkan kesiapan diri sebelum praktek klinik
berdasarkan etik dan legal keperawatan c. Mengenali kekuatan dan kelemahan diri
d. Melaksanakan tanggungjawab yang diberikan
e. Senantiasa mempertahankan ketepatan waktu
f. Menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan
g. Senatiasa berperilaku etis dalam memberikan asuhan
keperawatan
h. Senantiasa berperilaku etis dalam berhubungan dengan
teman, pembimbing, dan tenaga kesehatan lain
i. Senantiasa mempertimbangkan aspek legal dalam
memberikan asuhan keperawatan
j. Senantiasa menggunakan ilmu pengetahuan sebagai
dasar dalam melakukan tindakan keperawatan

D. Materi

Panduan Stase Keperawatan Anak


Materi yang harus dipelajari dan diaplikasikan oleh mahasiswa adalah:
1. Perpekstif Ilmu Keperawatan Anak dalam konteks keluarga
2. Konsep tumbuh kembang
a. Tahapan tumbuh kembang
b. Pengukuran dan permasalahannya : SDIDTK, Denver, vineland, sex education, anticipatory
guidance, toilet training
3. Konsep hospitalisasi
4. Konsep bermain
5. Konsep Family Centered Care
6. Komunikasi pada anak dan keluarga
7. Konsep atraumatic care
8. Konsep imunisasi
9. Pemeriksaan fisik
10. Patofisiologi dan Asuhan Keperawatan pada anak dengan kasus :
a. Kelainan kongenital pada sistem respirasi : bronkhomalasia
b. Gangguan pada sistem respirasi : ISPA, Penumonia, Asma dan TBC
c. Gangguan pada sistem digestive : Diare, Thypoid dan kelainan kongenital pada sistem
digestive : hirschprung, atresia ani dan atresia ductus hepaticus
d. Gangguan nutrisi : Obesitas dan KKP
e. Gangguan pada sistem endokrin ; Juvenile Diabetes

f. Hidrocephalus, meningitis dan kejang


g. Kelainan kongenital pada sistem kardiovaskuler : PDA, VSD, TOF
h. Kelainan kongenital pada sistem urinary : wilm’s tumor dan gangguan pada sistem urinary :
nefrotik syndrome, glomerulus nefritis
i. Kelainan kongenital pada sistem hematologi : leukemia, thalassemia, hemophilia
j. Gangguan pada sistem imun : AIDS, DHF, SLE
11. Keterampilan-keterampilan klinis keperawatan yang diperlukan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada setiap kasus di atas

Panduan Stase Keperawatan Anak


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK

A. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada stase keperawatan anak adalah pre conference,
conference, post conference, penugasan tertulis seperti: bedside teaching (BST), Tutorial Klinik,
presentasi kasus, presentasi jurnal, resume keperawatan untuk ruang poli anak sehat dan sakit,
analisis tindakan keperawatan, ronde keperawatan, dan belajar mandiri, sedangkan untuk metode
evalusi pembelajaran meliputi: Mini-Cex (Mini Clinical Examination Exercise), DOPS (Direct
Observations Procedural Skill), critical incidence report, penilaian Diskusi, penilaian perilaku
profesional, portofolio dan Ujian Akhir Stase (Long Case). Berikut ini merupakan tabel mengenai
diskripsi, tujuan dan tahapan prosedur pelaksanaan dari tiap-tiap metode pembelajaran tersebut.

Tabel-3.1. Deskripsi, Tujuan dan Tahapan Prosedur Pada Metode Pembelajaran Klinik

Yang Digunakan Pada Praktik Profesi Keperawatan Anak

Metode
Pembelajaran Deskripsi Tujuan Tahapan Prosedur
Klinik

Konferens klinik Konferens klinik Pre conference, diskusi untuk 1. Tentukan tujuan konferens
(pre, conference & adalah diskusi melakukan pengecekan sebelumnya
post conference) kelompok untuk terhadap kesiapan 2. Pembimbing klinik (PK)
membahas aspek- mahasiswa dan rencana berperan sebagai fasilitator dan
aspek praktik klinik kegiatan setiap harinya narasumber PK harus bersikap
terbuka, tidak mendominasi,
Conference, pelaksanaan fokus, menciptakan diskusi yang
asuhan keperawatan pada nyaman dan menstimulasi
kasus kelolaan partisipasi semua mahasiswa
3. Sebelum melakukan konferens,
Post conference diskusi mahasiswa harus mempelajari
untuk mengevaluasi hal yang akan didiskusikan
kegiatan asuhan 4. Mahasiswa atau PK
keperawatan, evaluasi diri menyampaikan kesimpulan
mahasiswa, peer review, dan konferens
rencana kegiatan
selanjutnya, melatih
kemampuan pemecahan
masalah
Penugasan tertulis Penugasan klinik Mempersiapkan 1. Setiap kali mahasiswa berganti
seperti Laporan yang dibuat secara pengetahuan yang harus ruangan praktik, mahasiswa
Pendahuluan tertulis dimiliki oleh mahasiswa harus membuat laporan
sebelum melakukan praktik pendahuluan dan dibuat sesuai
klinik dengan pedoman

Panduan Stase Keperawatan Anak


2. Laporan tertulis lain dapat
diberikan oleh PK pada
mahasiswa mengenai materi/
hal tertentu yang harus lebih
dikuasai oleh mahasiswa
Bedside Teaching metode Memberikan pengalaman 1. Pre BST (Persiapan)
(BST) pembelajaran klinis klinis pada setting nyata (real a. Menetapkan tujuan belajar
yang melibatkan setting) & mahasiswa dapat b. Pemilihan pasien sesuai
pasien, mahasiswa belajar dari pengalaman dengan topik BST
& pembimbing tersebut dan dari umpan c. Informed consent dengan
klinis. balik pembimbing dan pasien
pasien. Metode ini efektif d. Menilai kesiapan mahasiswa
dalam melatih kemampuan terkait topik BST
klinis mahasiswa seperti 2. BST (disamping pasien)
berkomunikasi kepada a. Memperkenalkan diri dan tim
pasien, ketrampilan b. Menjelaskan tujuan BST
pemeriksaan fisik, observasi kepada pasien
dan penerapan etika klinis, c. Mendemonstrasikan
profesionalisme dan ketrampilan sesuai topik
mengembangkan d. Meminta mahasiswa
kemampuan nalar klinis melakukan redemonstrasi BST
(clinical reasoning). (bila memungkinkan)
e. Berperan sebagai role model
f. Melakukan komunikasi
dengan pasien
g. Memperhatikan privasi pasien
h. Melakukan terminasi kepada
pasien
3. Post BST
a. Melakukan eksplorasi
perasaan mahasiswa
b. Memberikan umpan balik
(feedback) kepada mahasiswa
c. Memberikan reinforcement
pada mahasiswa
d. Memberikan penekanan pada
hal-hal yang penting
e. Memberikan kesimpulan
f. Menutup kegiatan BST
Penugasan klinik, Penugasan klinik • Memberi kesempatan 1. Mahasiswa menyusun laporan
seperti: adalah penugasan pada mahasiswa pelaksanaan ASKEP sesuai
• Melakukan yang diberikan yang menggunakan teori dan dengan sub pokok bahasan
askep berhubungan konsep dalam praktik pada satase keperawatan anak
• Melakukan dengan kegiatan • Kesempatan untuk minimal 1 kasus setiap minggu
kolaborasi klinik mengasah keterampilan 2. Mahasiswa menyusun analisis
dengan tim pemecahan masalah klinik tentang pencapaian
kesehatan lain psikomotor dan afektif keterampilan yang telah
dilakukan di ruangan minimal 1
• Melakukan analisis setiap minggu
dokumentasi

Panduan Stase Keperawatan Anak


sesuai • Mensosialisasikan profesi 3. PK segera memberikan umpan
ketentuan keperawatan sedini balik terhadap askep/ tindakan
mungkin pada mahasiswa kolaborasi/ dokumentasi yang
dilakukan mahasiswa
Ronde Suatu kegiatan yang • Menumbuhkan cara 1. Persiapan
Keperawatan bertujuan untuk berpikir secara kritis pembimbing/Preseptor
mengatasi masalah • Menumbuhkan pemikiran a. Memilih dan
keperawatan pasien tentang tindakan mempersiapkan ruangan
yang dilaksanakan keperawatan yang berasal pasien.
oleh perawat, dari masalah klien. b. Memberitahukan pasien
disamping pasien • Meningkatkan validitas tentang kegiatan yang akan
dilibatkan untuk data klien. dilakukan (tidak memaksa
membahas dan • Menilai kemampuan pasien seandainya pasien
melaksanakan justifikasi. menolak).
asuhan • Meningkatkan c. Menjelaskan tujuan
keperawatan akan kemampuan dalam dilakukan ronde
tetapi pada kasus menilai hasil kerja. keperawatan pada peserta.
tertentu harus • Meningkatkan d. Mempelajari dan
dilakukan oleh kemampuan untuk memahami kasus-kasus
perawat primer atau memodifikasi rencana yang terjadi di lahan
konselor, kepala perawatan. praktek.
ruangan, perawat 2. Persiapan pembimbing/CI
associate yang perlu akademikàMenjelaskan tujuan
juga melibatkan ronde keperawatan kepada
seluruh anggota peserta
tim. 3. Persiapan peserta
4. Pelaksanaan
5. Prinsipà Mahasiswa selalu
melindungi privasi pasien
Case Based Metode • Meningkatkan 1. Tutorial klinik dilaksanakan 2 kali
Learning (Tutorial pembelajaran kemampuan berfikir kritis pertemuan:
klinik) dengan kasus nyata dan kemampuan clinical a) Pertemuan I: membahas
yg membandingkan reasoning ko-ners dalam tentang Problem sampai
kasus nyata dengan proses pengelolaan Learning Issue)
teori-teori asuhan keperawatan b) Pertemuan II : membahas
berdasarkan tentang Problem solving
evidence based dengan berdasarkan
nursing (EBN). evidence based
2. Sesi diskusi tutorial klinik
difasilitasi oleh satu orang
preseptor. Format Tutorial
dengan Case Analysis:
a. Problem
b. Hypothesis
c. Pathway
d. Don’t Know
e. More info
f. Learning Issue
g. Problem Solving
Presentasi Presentasi analisis • Memberikan pemahaman 1. Setiap kelompok akan
• Analisis Artikel artikel dari Jurnal lebih dalam tentang kasus melakukan presentasi di RS yang

Panduan Stase Keperawatan Anak


• Case report Keperawatan serta yang dikelola melalui didampingi oleh Preceptor dan
session presentasi kasus diskusi panel Pembimbing Akademik
(Laporan kelompok yang 2. pelaksanaan presentasi sesuai
Kasus) relevan dengan sub dengan format presentasi yang
pokok bahasan telah ditetapkan
keperawatan anak
yang
memungkinkan
bagi mahasiswa
untuk mendapatkan
tambahan
pengetahuan yang
lebih banyak

Resume kasus Laporan singkat • Menilai kemampuan 1. Mahasiswa melakukan


pelaksanaan asuhan mahasiswa dalam pengkajian, penetapan
keperawatan, yang pendokumentasian diagnosa, perencanaan,
dilakukan khusunya asuhan keperawatan yang implementasi dan evaluasi
di ruang Poli anak meliputi: pengkajian, terhadap pasien kelolaan
dan sehat menegakkan diagnosa 2. Resume dibuat perhari
keperawatan, menentukan 3. Dilaporkan kepada Preseptor
intervensi, melakukan dan didokumentasikan dengan
implementasi dan baik
membuat evaluasi (SOAP)
Mandiri Proses belajar klinik • Memberikan kesempatan 1. Mahasiswa menentukan tujuan
dimana mahasiswa pada mahasiswa untuk belajar mandiri setip harinya
melakukan meningkatkan rasa 2. Mahasiswa meminta umpan
pemberian asuhan percaya diri dan bertindak balik dari PK terhadap
keperawatan atau sebagai seorang “profesi” pengalaman yang telah dijalani
melakukan dalam memberikan
observasi klinik asuhan keperawatan dan
tanpa kehadiran aktif dalam kegiatan
pembimbing pemberian asuhan
keperawatan di ruang
rawat
Refleksi Proses • Ners muda mampu 1. Diskripsi kejadian
pembelajaran melakukan eksplorasi 2. Perasaan saat menghadapi
dengan jalan perasaan terhadap kasus tersebut
merefleksikan kejadian tersebut serta 3. Evaluasi: Sisi Negatif dan positif
pengalaman melakukan analisis untuk dari kasus/kejadian
tentang kasus yang tujuan pembelajaran serta 4. Analisis
pernah ditangani melakukan perencanaan 5. Kesimpulan dari kasus tersebut
dan dianggap kedepan apabila kejadian 6. Action plan
menarik/menyentuh dialami kembali.
perasaan ners muda
yang sesuai dengan
kompetensi
*Proses pelaksanaan Praktik Profesi Keperawatan anak selama masa pandemic dilakukan secara daring
dan luring.

Panduan Stase Keperawatan Anak


B. Proses Pelaksanaan Kegiatan Praktek

1. Fase Pre-Interaksi

§ Fase ini bertujuan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang pasien (basis
data pasien) sebelum berinteraksi dengan pasien
§ Gunakan status medis, status keperaawatan dan diskusi dengan dokter, perawat yang
bertanggungjawab terhadap pasien untuk mendapatkan informasi mengenai pasien
§ Untuk mengetahui secara sistematis data apa saja yang dibutuhkan dari pasien, gunakan LP
sebagai pedoman
2. Fase Perkenalan

§ Fase ini digunakan oleh PD untuk memperkenalkan diri dan membuat kontrak dengan pasien
Saat berkenalan
v Sapalah pasien dengan menggunakan namanya, jika memungkinkan lakukan juga jabat
tangan dengan pasien
v Sampaikan bahwa saudara adalah mahasiswa yang sedang melakukan praktik dan mintalh
kesediaannya untuk dapat dibantu oleh saudara
v Sampaikan jadwal praktik saudara
v Buatlah kontrak untuk melengkapi data pengkajian saudara. Jika ada tindakan tertentu
yang harus segera dilakukan untuk pasien saudara, lakukan dahulu tindakan tersebut jika
saudara mampu melakukannnya. Seringkali tindakan tersebut dapat merupakan titik

masuk (entry point) yang baik dalam menjalin hubungan profesional dengan pasien
saudara
v Diskusikan dengan pembimbing jika saudara mendapatkan masalah pada fase ini
3. Fase kerja

§ Lakukan pengkajian keperawatan (wawancara/ pemeriksaan fisik/ memanfaatkan status


medis/ perawatan). Selalu pertahankan privacy pasien saat melakukan pengkajian
§ Gunakan sistematika yang sudah saudara tuliskan pada LP saudara dan lakukan validasi data

§ Validasi diagnosis keperawatan yang telah dibuat


v Bandingkan data di LP dengan data yang ditemukan
v Diagnosis tetap digunakan bila data yang ditemukan sama
v Beri tanggal kapan diagnosis pertama kali ditegakkan
v Diagnosis dimodifikasi bila data yang ditemukan tidak sesuai
§ Tentukan prioritas masalah keperawatan saudara, urutkan dengan menggunakan nomor
§ Mintalah klarifikasi dan validasi pembimbing klinik tentang data dan diagnosis yang ditemukan
§ Rumuskan tujuan jangka panjang dan pendek

Panduan Stase Keperawatan Anak


§ Beri tanda (v) pada tindakan keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien untuk selanjutnya
dilaksanakan
§ Validasi rencana tindakan dengan pembimbing
§ Lakukan rencana tindakan
v Tindakan dilakukan sesuai dengan dengan Standard Operating Procedure (SOP) buku-buku
keperawatan yang digunakan
v Lakukan modifikasi tindakan keperawatan, jika diperlukan tanpa menghilangkan prinsip
tindakan
v Selalu cek kembali pesan/ catatan dokter/ tim kesehatan lain sebelum melakukan tindakan-
tindakan kolaborasi
v Selalu cek kembali catatan perawatan yang ada sebelum melakukan semua tindakan
§ Mintalah supervisi pembimbing terhadap tindakan yang dilakukan jika saudara merasa belum
mampu melakukannnya secara mandiri atau menginginkan umpan balik dar PK
§ Dokumentasikan pada catatan keperawatan ruangan dan dilembaran kompetensi mahasiswa
dan mintalah tanda tangan pembimbing/ perawat yang ditunjuk
§ Evaluasi asuhan keperawatan yang dilakukan setiap hari dengan menggunakan sistematika
Subjektif, Objektiif, Analisa dan Planning (SOAP)
4. Fase Terminasi

§ Setiap hari, sebelum pulang dinas, overkan renpra saudara pada perawat ruangan
§ Saat akan pindah ke ruangan lain, lakukan terminasi pada pasien dan semua petugas yang ada

di ruangan tersebut, dan overkan renpra saudara pada perawat


C. Tata Tertib

Berikut ini merupakan tata tertib praktik klinik yang harus dipatuhi baik oleh mahasiswa maupun
pembimbing klinik
1. Tata Tertib Kehadiran Mahasiswa Praktik Klinik

a. Praktik profesi ners dimulai Tanggal 03 April sampai 5 Juni 2021 (Libur idul fitri mulai tanggal
10-22 Mei) dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan waktu pelaksanaan praktek dari jam

07.00 – 14.00. ketentuan khusus akan ditetapkan oleh bagian Profesi dan juga lahan praktik
b. Mahasiswa menggunakan seragam sesuai ketentuan. Mahasiswa diwajibkan menggunakan
masker dan tetap menerapkan protocol Kesehatan secara ketat selama berada di lahan praktik
c. Izin untuk tidak melakukan praktik hanya diberikan oleh koordinator pada kasus-kasus khusus
(sesuai ketentuan).
Contoh :
izin diberikan apabila mahasiswa dalam kondisi sakit atau sedang menjalani isolasi mandiri
akibat terkonfirmasi Covid-19. Diluar ketentuan ini dianggap absen

Panduan Stase Keperawatan Anak


d. Ketidakhadiran diluar hal-hal tersebut di atas, maka jumlah yang harus diganti adalah 3x
jumlah kehadiran
e. Bila absen lebih dari 3 kali (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal dalam mengikuti
mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali
f. Izin-izin diluar yang diatur diatas, akan diberikan oleh koordinator dengan pertimbangan
khusus
g. Pergantian hari praktik harus diketahui oleh pembimbing klinik dan koordinator
h. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100%
i. Mahasiswa wajib berperilaku jujur, sopan dan memperhatikan norma-norma moral dan
kesusilaan.
2. Tata Tertib Perseptor Klinik

Untuk membantu kelancaran proses pembimbingan klinik diharapkan setiap pembimbing untuk:
a. Mengisi absensi pembimbing sesuai dengan jam kehadiran
b. Menyelenggarakan semua kegiatan praktik klinik (termasuk konferens)
c. Mengikuti proses/ alur kegiatan pembelajaran klinik Keperawatan anak seperti yang
tercantum pada panduan
d. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahasiswa bimbingannya sesuai ketentuan
e. Mengumpulkan hasil penilaian dan absensi pada koordinator
f. Memberitahukan langsung pada Koordinator jika tidak dapat bergabung di pengajaran secara
online (platform Zoom atau Google meet) jika mengalami hambatan atau ada kegiatan lain

yang tidak dapat dialihkan


g. Meminta persetujuan koordinator jika melibatkan pembimbing lain (selain yang tercantum
pada daftar pembimbing)
h. Saling menghargai dan bekerjasama secara baik dengan pembimbing lain
i. Menjadi contoh peran perawat professional bagi mahasiswa
3. Tata Tertib serta Peran Perseptor Akademik

Untuk membantu kelancaran proses pembimbingan klinik diharapkan setiap pembimbing

akademik untuk:
a. Mengikuti kegiatan praktik klinik (termasuk konferens) atau saling berkoordinasi dengan
pembimbing klinik apabila tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut
b. Mengikuti proses/ alur kegiatan pembelajaran klinik keperawatan anak seperti yang
tercantum pada panduan
c. Mengevaluasi hasil penilaian dan absensi mingguan dari pembimbing klinik sesuai ketentuan
ruang bimbingan yang telah ditetapkan

Panduan Stase Keperawatan Anak


d. Memberitahukan langsung pada koordinator utama jika tidak dapat bergabung di pengajaran
secara online (platform Zoom atau Google meet) jika mengalami hambatan aatau ada
kegiatan lain yang tidak dapat dialihkan
e. Saling menghargai dan bekerjasama secara baik dengan pembimbing lain
f. Menjadi contoh peran perawat professional bagi mahasiswa
g. Bersedia menerima masukan dari tim pembimbing lain jika terdapat pelanggaran/ hal yang
tidak sesuai dengan tata tertib
h. Mengikuti kegiatan rapat internal untuk merencanakan maupun mengevaluasi kegiatan
praktek profesi mahasiswa khususnya stase Keperawatan anak

i. Ikut serta secara langsung dalam mempersiapkan pelaksanaan ujian sesuai waktu yang telah
ditentukan

D. Tempat dan Waktu Praktik

Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan, Rumah Sakit Siloam Balikpapan, Rumah Sakit Pertamina

Balikpapan, Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan dan Puskesmas Tanggal 03 April sampai 5 Juni
2021 (Libur idul fitri mulai tanggal 10-22 Mei) dengan pencapaian Kasus Infeksi, Non Infeksi dan
Bedah
E. Peserta Praktek

Peserta Praktik klinik Program Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Anak adalah 63 mahasiswa
yang telah dinyatakan lulus pada tahap akademik atau sarjana (nama peserta dan pembagian
kelompok terlampir)
F. Perseptor

Pembimbing atau yang disebut preceptor adalah dosen atau perawat yang telah ditetapkan sebagai
CI oleh institusi pendidikan dan Rumah Sakit yang memiliki tugas memberikan bimbingan praktik
sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
1. Perseptor Akademik
a. Ns. Sumiati Sinaga, M. Kep
b. Ns. Aries Abiyoga, M. Kep
c. Ns. Siti Mukaromah, M. Kep., Sp. Kep. Kom
2. Perseptor Klinik (ditentukan oleh lahan praktik)

G. Penugasan Praktek

Penugasan Individu

1. Mahasiswa mengelola 3 pasien sebagai kasus kelolaan pada tiap Jenis kasus yang telah
ditentukan oleh perseptor klinik dengan diagnosa medis yang berbeda untuk tiap mahasiswa

Panduan Stase Keperawatan Anak


2. Mahasiswa melakukan tindakan keperawatan untuk mencapai standar kompetensi yang telah
ditetapkan oleh akademik
3. Membuat laporan analisis kasus (2 kasus/Minggu
4. Mahasiswa membuat laporan pendahuluan Disesuaikan dengan kasus dan dibuat sebelum hari
pertama praktik di ruangan (Pembimbing klinik berhak untuk tidak mengizinkan mahasiswa untuk
melakukan praktik jika mahasiswa dianggap tidak memahami LP yang telah dibuatnya)
Isi laporan pendahuluan meliputi:
b. Konsep penyakit: definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi,
penatalaksanaan medik (dibuat dalam bentuk WOC/mind mapping)
c. Konsep asuhan keperawatan:
§ Pengkajian keperawatan sesuai kasus termasuk data laboratorium dan pemeriksaan
diagnostic
§ Diagnose keperawatan (harus ada penjelasan bagaimana dan mengapa diagnose dapat
ditetapkan pada kasus)
§ Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditetapkan
(harus disertakan dengan rasionalisasi)
*Gunakan Nursing Care Plans, dari SDKI, SLKI, SIKI atau Nanda, NOC, NIC untuk sistematika
pengkajian dan rencana keperawatan.
*Aspek pengkajian dan renpra harus dibuat keseluruhannya sesuai dengan teori.
* untuk pengumpulan LP pada perseptor akademik wajib submit ke link google classroom:

https://classroom.google.com/c/MzI3OTQyOTYzMjE0?cjc=kin4g3b

Penugasan kelompok

1. Melakukan Bed side teaching Bersama perseptor Klinik


2. Melakukan Presentasi Kelompok: Kasus dan Jurnal
3. Melakukan Terapi Bermain sesuai jadwal yang sudah di tentukan.
4. Melakukan Pendidikan Kesehatan pada anak dan keluarga (jika tidak memungkinkan melakukan

secara luring, maka dilakukan secara daring)

Panduan Stase Keperawatan Anak


H. Skema Rotasi dan Pelaksanaan Tugas Stase Keperawatan Anak

1. Rotasi Kelompok

Kelompok Minggu I Minggu II Minggu III


Kelompok G Bedah/Infeksi Non Infeksi/Bedah Infeksi/Non Infeksi
(RS Bhayangkara & (RS Kanujoso) (Puskesmas, RS
Pertamina) Bhayangkara dan
Pertamina)
Kelompok I (S) Bedah/Infeksi Infeksi/Non Infeksi Non Infeksi/Bedah
(RS Siloam) (RS Siloam) (RS Siloam)
Kelompok II (S) Infeksi/Non Infeksi Non Infeksi/Bedah Bedah/Infeksi
(RS Siloam) (RS Siloam) (RS Siloam)
Kelompok I (K) Bedah/Infeksi Infeksi/Non Infeksi Non Infeksi/Bedah
(RS Kanujoso) (RS Kanujoso) (RS Kanujoso)
Kelompok II (K) Infeksi/Non Infeksi Non Infeksi/Bedah Bedah/Infeksi
(RS Kanujoso) (RS Kanujoso (RS Kanujoso)
Kelompok III (K) Non Infeksi/Bedah Bedah/Infeksi Infeksi/Non Infeksi
(RS Kanujoso (RS Kanujoso) (RS Kanujoso)
Ket: (G: gabungan; S: Siloam; K: Kanujoso)
2. Rotasi Perseptor Akademik

Perseptor Akademik Minggu I Minggu II Minggu III


Ns. Sumiati Sinaga, M. Kep RS Kanujoso RS Kanujoso RS Siloam, RS
Bhayangkara,
Puskesmas, RS
pertamina
Ns. Aries Abiyoga, M. Kep RS Siloam, RS RS Siloam dan RS Kanujoso
Bhayangkara, Pertamina
Puskesmas, RS
pertamina
Ns. Siti Mukaromah, M. Kep., RS Kanujoso RS Kanujoso RS Kanujoso
Sp. Kep. Kom

3. Kegiatan Kelompok

Kelompok Minggu I Minggu II Minggu III


Kelompok G § Presus (Jumat) Terapi Bermain § Longcase
§ BST § Penkes

Kelompok I (S) § Presus (Jumat) Longcase (Jumat) § Penkes


§ Terapi Bermain § BST
Kelompok II (S) § Presus (Jumat) § Longcase (Jumat) § Longcase (Jumat)
§ Terapi Bermain § BST § Penkes
Kelompok I (K) § Presus (Jumat) Longcase (Jumat) § Terapi Bermain
§ BST § Penkes
Kelompok II (K) § Presus (Jumat) Longcase (Jumat) § Penkes
§ Terapi Bermain § BST

Panduan Stase Keperawatan Anak


Kelompok III (K) § Presus (Jumat) § Terapi Bermain Longcase
§ Penkes § BST

4. Kegiatan individu
a. Laporan ASKEP
1) Senin: Pengkajian, Penetapan Masalah, Penetapan Rencana, Implementasi hari-1

2) Selasa: Implementasi dan evaluasi hari-2


3) Rabu: Implementasi dan evaluasi hari-3
4) Kamis: pengecekan oleh preceptor akademik
5) Jumat: pengecekan oleh perseptor akademik
6) Sabtu: revisi hasil pengecekan
*Bimbingan dengan perseptor klinik dan akademik dilakukan setiap saat dilakukan setiap saat
b. Pencapaian Keterampilan: Setiap Saat
c. Analisis Kasus: setiap hari disesuaikan ketersediaan kasus (tidak boleh sama)

I. Pembagian Kelompok

Kelompok Nama Mahasiswa


Kelompok G 1. Tedjowati
2. Linda kristian ningtyas
3. Erika rahmawati
4. Ariansyah. Ms
5. Lily shinta
6. Wahyu ari kustanto
7. Imam turmudi
8. Susila indrayani
Kelompok 1 (S) 1. Alex
2. Joan
3. Erni Sumantri Purba
4. Asmita
5. Siti Armawati
6. Muspidev Sirait
7. Andrianto
Kelompok 2 (S) 1. Eka Cici
2. Phebe
3. Melya
4. Killianus
5. Amintri
6. Marcelina
7. Santi
Kelompok 1 (K) 1. Jevi Pradhana
2. Alimuddin
3. Budi Sujarwo
4. Syarifah Yulia Rachmawati
5. Rina Yanti S
6. Istiqomah

Panduan Stase Keperawatan Anak


7. Eni Fitriani
8. Dwi Kusrini
9. Luciana Puji Rahayu
10. Eka Hartini
11. Endang Krisnawati
12. Fibrian Norma
13. Nartiningsih
Kelompok 2 (K) 1. Ardiyan
2. Setyo Wirdiantoro
3. Darmawan
4. Diah Ayu
5. Muhammad Ihsan
6. Atik Darwanti
7. Astutii
8. Nani Ferawati
9. Pinarsih
10. Ida Maulani
11. Sari Mahmuda
12. Yuliha Sarah
13. Veta Vata
14. Yuniati
Kelompok 3 (K) 1. Heri Notosusanto
2. Samsul Hadi
3. Awaluddin
4. Samsiah
5. Elis Ida
6. Muslimah
7. Yunni Reffiana
8. Ramlah
9. Suyatmi
10. Hamidah
11. Endang Trisnawati
12. Siti Khusnul
13. Sri Wahyuni
14. Susanti Suhardi

Panduan Stase Keperawatan Anak


BAB V

EVALUASI

A. Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi praktik klinik keperawatan anak tahap profesi, bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi PD dalam menerapkan proses Asuhan Keperawatan pada area
keperawatan anak

B. Metode Evaluasi

1) Mini clinical examination (Mini-Cex): Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam melakukan tindakan keperawatan, yang meliputi: pre-interaksi, orientasi, fase
kerja, dan terminasi.
2) Direct Observed Prosedural Skills (DOPS): Penilaian untuk mengetahui kemampuan ners muda
terkait dengan ketrampilan yang bersifat prosedural.
3) Assessment Akhir Stase/Departemen

Long Case: Bertujuan untuk menilai sejauhmana pemahaman teori mahasiswa terhadap kasus
yang ditangani dan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif. Pemilihan
kasus dan pengkajian dilakukan sehari sebelum pelaksanaan long case. Mahasiswa wajib
melengkapi pengkajian dan menyelesaikan dokumentasi pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi pada hari ujian. Responsi ujian dilakukan setelah selesai
menyelesaikan implementasi asuhan keperawatan.

C. Cakupan dan Bobot Evaluasi


No Nama Kegiatan Bobot Skor rata- Hasil
(a) rata (a) x (b)
Hard Skills (70%) (
1 Case Based Learning 15% b
(Tutorial) )
2 Bimbingan askep (pre, conference, post 15%
conference) dan resume, analis tindakan
keterampilan
3 Presentasi kasus dan Jurnal 20%
4 Refleksi kasus dan portofolio 10%
5 DOPS/Mini cex 15%
6 Ujian Akhir Stase 25%
Total nilai hard skills 100%
Soft Skills (30%)
Perilaku Profesional 100%

Panduan Stase Keperawatan Anak


Catatan:
ü Instrument evaluasi dapat dilihat pada lampiran
ü Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian praktik klinik, diberikan kesempatan untuk
mengulang ujian praktek klinik hanya sekali

D. Prosedur Evaluasi
Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur berikut ini:
§ Evaluasi Laporan Pendahuluan (LP)
1. Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari pertama praktik klinik oleh pembimbing
masing-masing ruangan
2. Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki laporn pendahuluan
jika diperlukan
§ Evaluasi kinerja klinik dilakukan untuk setiap mahasiswa (ditiap bagian yang berbeda)
1. Mahasiswa menyiapkan format-format evaluasi yang akan digunakan
2. Pembimbing klinik melakukan evaluasi
3. Hasil evaluasi disampaikan pada mahasiswa dan disimpan oleh pembimbing klinik
§ Prosedur ujian klinik dapat dilihat pada lampiran

E. Kriteria kelulusan
PD dinyatakan lulus jika:
1. Mendapat nilai minimal 75 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 75 pada
penilaian ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat pada panduan

Panduan Stase Keperawatan Anak


BAB VI

PENUTUP

Buku panduan praktek keperawatan merupakan buku pedoman praktek yang digunakan oleh
mahasiswa profesi keperawatan strata satu. Buku ini digunakan sebagai rujukan praktek profesi
keperawatan anak dalam proses pembelajaran. Buku ini diharapkan dapat member gambaran proses
pelaksanaan praktek
Pedoman ini akan dievaluasi setiap tahun pembelajaran tahap profesi di ITKES Wiyata Husada
Samarinda untuk mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi disetiap bidang ilmu
keperawatan baik teoritis maupun klinis dan untuk terus lebih meningkatkan isi dan kualitas. Perubahan
ketentuan yang mungkin dapat terjadi dalam proses pembelajaran hanya akan dilakukan bila sangat
diperlukan dan dengan pertimbangan yang rasional
Oleh karena itu buku ini sangat penting agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam proses
pembelajaran profesi.

Panduan Stase Keperawatan Anak


DAFTAR ACUAN

Bowden, V.R., Dickey, S.B & Greenberg, C.S. (1999). Childrean and their families, the continuum of care.
Philadelphia: W.B. Saunders Company

Ball. J.W., & Bindler, R. C. (2003). Pediatric Nursing : Caring for Children. New Jersey : Prentice Hall

Barbara, V.W. et. al. 2000. Nursing Care of the General Pediatric SurgicalPatient. Maryland : Aspen
Publication

Green-Hernandez., C., Singelton, J.K., & Aromzon, D.Z (2001). Primary Care pediatric. Philadelphia:
Lippincott

Hay, W, et. al. 1997. Current Pediatric Diagnosis and Treatment, Connecticut : Appleton dan Lange.

Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and Children”. (8th edition).
Canada: Mosby Company.

Hockenberry, Wilson. (2008). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver

Karen, M.S. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphian : Lippincott.

Mott, SR., James, S.R., & Sperhac, A.M. 1990. Nursing Care of Children and Families. Redwood City :
Addison Wesley

Muscari, M.E. (2001). Advanced pediatric clinical assessment: Skills and procedures. Philadelphia:
Lippincot

Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas
Indonesia.

Karen M.S. (1996). Wellness nursing diagnosis for health promotion. Lippincoot, Philadelphia

Mott, SR., James, S.W & Sperhac, A.M. (1990). Nursing care of children and families. Redwood City :
Addison Wesley

Nanda. (2005). Nursing Diagnosis’ definition & Clasificatian. Nanda International.

Thureen P.J., Deacon, J., O’Neill, P & Hernandez, J. (1999). Assesment and care of the well newborn,
Philadelphia : W.B. Saunders Company

WHO (2000). Handbook integrated management of childhood illness, Hongkong

Wong, D.L. (1999). Whaley & Wong’s : Nursing care of infants and children 6th . ed., St.Louis: Mosby

Panduan Stase Keperawatan Anak


Wong, D.L. (1996). Wong & Whaley’s : Clinical manual of pediatric nursing (4th .ed). St. Louis : Mosby

Wong D.I. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. EGC. Jakarta

Panduan Stase Keperawatan Anak

Anda mungkin juga menyukai