Panduan
Praktek Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak
Penyusun:
Panduan Praktek Program Profesi Ners ini disusun untuk memberikan panduan bagi praktikan
maupun perseptor dalam menjalan praktek profesi ners stase keperawatan anak. Panduan ini berisi
tentang prosedur pelaksanaan praktek profesi keperawatan anak.
Semoga buku pedoman ini dapat memberi arahan dalam pelaksanaan program dan bimbingan
tahap profesi Ners.
Samarinda……………….2021
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Informasi Umum
Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam
adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya, membuat keputusan legal dan etik
serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak.
Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia (neonatus, bayi,
toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk optimalisasi
pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang mengancam
kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan di tatanan klinik.
Jumlah SKS dan lamanya program
Mata ajar ini mempunyai bobot 3 SKS dan diberikan pada tahun terakhir masa perkuliahan (tahap
profesi). Lama pembelajaran adalah 3 minggu, termasuk proses evaluasi.
Prasyarat mata ajar
Sebelum mengikuti stase keperawatan anak, mahasiswa harus telah menyelesaikan seluruh mata ajar
Semua kegiatan pada mata ajar ini dilakukan di klinik (rumah sakit). Kegiatan penunjang seperti
presentasi kasus dapat dilakukan di kelas (kampus)/ Rumah Sakit
B. Sistematika Penelitian
Buku panduan praktik ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama merupakan bab pendahuluan.
Bab kedua adalah penjelasan tentang capaian pembelajaran dan kompetensi. Bab ketiga meliputi
penjelasan tentang metode pembelajaran, tata tertib dan tempat praktik. Bab keempat berisi
keterangan tentang proses pelaksanaan praktik. Selanjutnya adalah bab kelima yang berisi informasi
tentang evaluasi pembelajaran. Bab keenam atau terakhir merupakan bab penutup.
A. Capaian Pembelajaran
12. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak dalam
konteks keluarga
13. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak dalam
konteks keluarga
14. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada
klien anak
15. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
pada klien anak dalam konteks keluarga
16. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
17. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien anak dalam konteks keluarga
18. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
B. Sasaran
C. Kompetensi
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KMB profesi
adalah memberikan asuhan keperawatan pada klien anak yang mengalami berbagai macam
gangguan sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuan yang terkait dengan keperawatan
anak. Kompetensi yang harus dicapai ini terdiri dari 6 elemen kompetensi yang saling terkait. Berikut
ini merupakan elemen kompetensi dan kriteria penampilan kerja dari tiap elemen:
1. Melakukan pengkajian keperawatan a. Mengambil riwayat kesehatan saat ini: keluhan utama
termasuk pemeriksaan fisik dan data- langsung dari informan (anak/ibu/ayah) dan tidak
data penunjang secara holistik langsung (data lab, foto, EKG, EEG)
b. Mengambil riwayat kesehatan masa lalu: riwayat prenatal,
intranatal, postnatal, diet, penyakit cedera, operasi
sebelumnya, alergi, medikasi dan imunisasi
c. Melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian
perkembangan anak sehat dan sakit
1) Pemeriksaan Fisik
D. Materi
A. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada stase keperawatan anak adalah pre conference,
conference, post conference, penugasan tertulis seperti: bedside teaching (BST), Tutorial Klinik,
presentasi kasus, presentasi jurnal, resume keperawatan untuk ruang poli anak sehat dan sakit,
analisis tindakan keperawatan, ronde keperawatan, dan belajar mandiri, sedangkan untuk metode
evalusi pembelajaran meliputi: Mini-Cex (Mini Clinical Examination Exercise), DOPS (Direct
Observations Procedural Skill), critical incidence report, penilaian Diskusi, penilaian perilaku
profesional, portofolio dan Ujian Akhir Stase (Long Case). Berikut ini merupakan tabel mengenai
diskripsi, tujuan dan tahapan prosedur pelaksanaan dari tiap-tiap metode pembelajaran tersebut.
Tabel-3.1. Deskripsi, Tujuan dan Tahapan Prosedur Pada Metode Pembelajaran Klinik
Metode
Pembelajaran Deskripsi Tujuan Tahapan Prosedur
Klinik
Konferens klinik Konferens klinik Pre conference, diskusi untuk 1. Tentukan tujuan konferens
(pre, conference & adalah diskusi melakukan pengecekan sebelumnya
post conference) kelompok untuk terhadap kesiapan 2. Pembimbing klinik (PK)
membahas aspek- mahasiswa dan rencana berperan sebagai fasilitator dan
aspek praktik klinik kegiatan setiap harinya narasumber PK harus bersikap
terbuka, tidak mendominasi,
Conference, pelaksanaan fokus, menciptakan diskusi yang
asuhan keperawatan pada nyaman dan menstimulasi
kasus kelolaan partisipasi semua mahasiswa
3. Sebelum melakukan konferens,
Post conference diskusi mahasiswa harus mempelajari
untuk mengevaluasi hal yang akan didiskusikan
kegiatan asuhan 4. Mahasiswa atau PK
keperawatan, evaluasi diri menyampaikan kesimpulan
mahasiswa, peer review, dan konferens
rencana kegiatan
selanjutnya, melatih
kemampuan pemecahan
masalah
Penugasan tertulis Penugasan klinik Mempersiapkan 1. Setiap kali mahasiswa berganti
seperti Laporan yang dibuat secara pengetahuan yang harus ruangan praktik, mahasiswa
Pendahuluan tertulis dimiliki oleh mahasiswa harus membuat laporan
sebelum melakukan praktik pendahuluan dan dibuat sesuai
klinik dengan pedoman
1. Fase Pre-Interaksi
§ Fase ini bertujuan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang pasien (basis
data pasien) sebelum berinteraksi dengan pasien
§ Gunakan status medis, status keperaawatan dan diskusi dengan dokter, perawat yang
bertanggungjawab terhadap pasien untuk mendapatkan informasi mengenai pasien
§ Untuk mengetahui secara sistematis data apa saja yang dibutuhkan dari pasien, gunakan LP
sebagai pedoman
2. Fase Perkenalan
§ Fase ini digunakan oleh PD untuk memperkenalkan diri dan membuat kontrak dengan pasien
Saat berkenalan
v Sapalah pasien dengan menggunakan namanya, jika memungkinkan lakukan juga jabat
tangan dengan pasien
v Sampaikan bahwa saudara adalah mahasiswa yang sedang melakukan praktik dan mintalh
kesediaannya untuk dapat dibantu oleh saudara
v Sampaikan jadwal praktik saudara
v Buatlah kontrak untuk melengkapi data pengkajian saudara. Jika ada tindakan tertentu
yang harus segera dilakukan untuk pasien saudara, lakukan dahulu tindakan tersebut jika
saudara mampu melakukannnya. Seringkali tindakan tersebut dapat merupakan titik
masuk (entry point) yang baik dalam menjalin hubungan profesional dengan pasien
saudara
v Diskusikan dengan pembimbing jika saudara mendapatkan masalah pada fase ini
3. Fase kerja
§ Setiap hari, sebelum pulang dinas, overkan renpra saudara pada perawat ruangan
§ Saat akan pindah ke ruangan lain, lakukan terminasi pada pasien dan semua petugas yang ada
Berikut ini merupakan tata tertib praktik klinik yang harus dipatuhi baik oleh mahasiswa maupun
pembimbing klinik
1. Tata Tertib Kehadiran Mahasiswa Praktik Klinik
a. Praktik profesi ners dimulai Tanggal 03 April sampai 5 Juni 2021 (Libur idul fitri mulai tanggal
10-22 Mei) dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan waktu pelaksanaan praktek dari jam
07.00 – 14.00. ketentuan khusus akan ditetapkan oleh bagian Profesi dan juga lahan praktik
b. Mahasiswa menggunakan seragam sesuai ketentuan. Mahasiswa diwajibkan menggunakan
masker dan tetap menerapkan protocol Kesehatan secara ketat selama berada di lahan praktik
c. Izin untuk tidak melakukan praktik hanya diberikan oleh koordinator pada kasus-kasus khusus
(sesuai ketentuan).
Contoh :
izin diberikan apabila mahasiswa dalam kondisi sakit atau sedang menjalani isolasi mandiri
akibat terkonfirmasi Covid-19. Diluar ketentuan ini dianggap absen
Untuk membantu kelancaran proses pembimbingan klinik diharapkan setiap pembimbing untuk:
a. Mengisi absensi pembimbing sesuai dengan jam kehadiran
b. Menyelenggarakan semua kegiatan praktik klinik (termasuk konferens)
c. Mengikuti proses/ alur kegiatan pembelajaran klinik Keperawatan anak seperti yang
tercantum pada panduan
d. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahasiswa bimbingannya sesuai ketentuan
e. Mengumpulkan hasil penilaian dan absensi pada koordinator
f. Memberitahukan langsung pada Koordinator jika tidak dapat bergabung di pengajaran secara
online (platform Zoom atau Google meet) jika mengalami hambatan atau ada kegiatan lain
akademik untuk:
a. Mengikuti kegiatan praktik klinik (termasuk konferens) atau saling berkoordinasi dengan
pembimbing klinik apabila tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut
b. Mengikuti proses/ alur kegiatan pembelajaran klinik keperawatan anak seperti yang
tercantum pada panduan
c. Mengevaluasi hasil penilaian dan absensi mingguan dari pembimbing klinik sesuai ketentuan
ruang bimbingan yang telah ditetapkan
i. Ikut serta secara langsung dalam mempersiapkan pelaksanaan ujian sesuai waktu yang telah
ditentukan
Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan, Rumah Sakit Siloam Balikpapan, Rumah Sakit Pertamina
Balikpapan, Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan dan Puskesmas Tanggal 03 April sampai 5 Juni
2021 (Libur idul fitri mulai tanggal 10-22 Mei) dengan pencapaian Kasus Infeksi, Non Infeksi dan
Bedah
E. Peserta Praktek
Peserta Praktik klinik Program Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Anak adalah 63 mahasiswa
yang telah dinyatakan lulus pada tahap akademik atau sarjana (nama peserta dan pembagian
kelompok terlampir)
F. Perseptor
Pembimbing atau yang disebut preceptor adalah dosen atau perawat yang telah ditetapkan sebagai
CI oleh institusi pendidikan dan Rumah Sakit yang memiliki tugas memberikan bimbingan praktik
sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
1. Perseptor Akademik
a. Ns. Sumiati Sinaga, M. Kep
b. Ns. Aries Abiyoga, M. Kep
c. Ns. Siti Mukaromah, M. Kep., Sp. Kep. Kom
2. Perseptor Klinik (ditentukan oleh lahan praktik)
G. Penugasan Praktek
Penugasan Individu
1. Mahasiswa mengelola 3 pasien sebagai kasus kelolaan pada tiap Jenis kasus yang telah
ditentukan oleh perseptor klinik dengan diagnosa medis yang berbeda untuk tiap mahasiswa
https://classroom.google.com/c/MzI3OTQyOTYzMjE0?cjc=kin4g3b
Penugasan kelompok
1. Rotasi Kelompok
3. Kegiatan Kelompok
4. Kegiatan individu
a. Laporan ASKEP
1) Senin: Pengkajian, Penetapan Masalah, Penetapan Rencana, Implementasi hari-1
I. Pembagian Kelompok
EVALUASI
A. Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi praktik klinik keperawatan anak tahap profesi, bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi PD dalam menerapkan proses Asuhan Keperawatan pada area
keperawatan anak
B. Metode Evaluasi
1) Mini clinical examination (Mini-Cex): Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam melakukan tindakan keperawatan, yang meliputi: pre-interaksi, orientasi, fase
kerja, dan terminasi.
2) Direct Observed Prosedural Skills (DOPS): Penilaian untuk mengetahui kemampuan ners muda
terkait dengan ketrampilan yang bersifat prosedural.
3) Assessment Akhir Stase/Departemen
Long Case: Bertujuan untuk menilai sejauhmana pemahaman teori mahasiswa terhadap kasus
yang ditangani dan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif. Pemilihan
kasus dan pengkajian dilakukan sehari sebelum pelaksanaan long case. Mahasiswa wajib
melengkapi pengkajian dan menyelesaikan dokumentasi pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi pada hari ujian. Responsi ujian dilakukan setelah selesai
menyelesaikan implementasi asuhan keperawatan.
D. Prosedur Evaluasi
Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur berikut ini:
§ Evaluasi Laporan Pendahuluan (LP)
1. Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari pertama praktik klinik oleh pembimbing
masing-masing ruangan
2. Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki laporn pendahuluan
jika diperlukan
§ Evaluasi kinerja klinik dilakukan untuk setiap mahasiswa (ditiap bagian yang berbeda)
1. Mahasiswa menyiapkan format-format evaluasi yang akan digunakan
2. Pembimbing klinik melakukan evaluasi
3. Hasil evaluasi disampaikan pada mahasiswa dan disimpan oleh pembimbing klinik
§ Prosedur ujian klinik dapat dilihat pada lampiran
E. Kriteria kelulusan
PD dinyatakan lulus jika:
1. Mendapat nilai minimal 75 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 75 pada
penilaian ujian klinik
2. Memenuhi kehadiran 100%
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat pada panduan
PENUTUP
Buku panduan praktek keperawatan merupakan buku pedoman praktek yang digunakan oleh
mahasiswa profesi keperawatan strata satu. Buku ini digunakan sebagai rujukan praktek profesi
keperawatan anak dalam proses pembelajaran. Buku ini diharapkan dapat member gambaran proses
pelaksanaan praktek
Pedoman ini akan dievaluasi setiap tahun pembelajaran tahap profesi di ITKES Wiyata Husada
Samarinda untuk mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi disetiap bidang ilmu
keperawatan baik teoritis maupun klinis dan untuk terus lebih meningkatkan isi dan kualitas. Perubahan
ketentuan yang mungkin dapat terjadi dalam proses pembelajaran hanya akan dilakukan bila sangat
diperlukan dan dengan pertimbangan yang rasional
Oleh karena itu buku ini sangat penting agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam proses
pembelajaran profesi.
Bowden, V.R., Dickey, S.B & Greenberg, C.S. (1999). Childrean and their families, the continuum of care.
Philadelphia: W.B. Saunders Company
Ball. J.W., & Bindler, R. C. (2003). Pediatric Nursing : Caring for Children. New Jersey : Prentice Hall
Barbara, V.W. et. al. 2000. Nursing Care of the General Pediatric SurgicalPatient. Maryland : Aspen
Publication
Green-Hernandez., C., Singelton, J.K., & Aromzon, D.Z (2001). Primary Care pediatric. Philadelphia:
Lippincott
Hay, W, et. al. 1997. Current Pediatric Diagnosis and Treatment, Connecticut : Appleton dan Lange.
Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and Children”. (8th edition).
Canada: Mosby Company.
Hockenberry, Wilson. (2008). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby Elseiver
Karen, M.S. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphian : Lippincott.
Mott, SR., James, S.R., & Sperhac, A.M. 1990. Nursing Care of Children and Families. Redwood City :
Addison Wesley
Muscari, M.E. (2001). Advanced pediatric clinical assessment: Skills and procedures. Philadelphia:
Lippincot
Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas
Indonesia.
Karen M.S. (1996). Wellness nursing diagnosis for health promotion. Lippincoot, Philadelphia
Mott, SR., James, S.W & Sperhac, A.M. (1990). Nursing care of children and families. Redwood City :
Addison Wesley
Thureen P.J., Deacon, J., O’Neill, P & Hernandez, J. (1999). Assesment and care of the well newborn,
Philadelphia : W.B. Saunders Company
Wong, D.L. (1999). Whaley & Wong’s : Nursing care of infants and children 6th . ed., St.Louis: Mosby