Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK

SEHAT DAN SAKIT AKUT

Disusun oleh :

Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep

TIM

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


PANDUAN

PRAKTEK KLINIK MK. KEPERAWATAN ANAK

SEHAT DAN SAKIT AKUT

PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

A. PENDAHULUAN
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
(UMKT) merupakan perpaduan ilmu pengetahuan (sains) dan keahlian praktis yang
menunjang pengembangan profesi keperawatan pada era globalisasi. Program ini akan
membekali kompetensi yang lebih mahir untuk mencapai visi dan misi sehingga terbentuknya
insan Indonesia yang professional, amanah, berakhlak mulia dan kompetitif di bidang
keperawatan yang mampu melakukan asuhan keperawatan secara baik untuk meningkatkan
derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.

Untuk mendukung upaya tersebut, pada program pendidikan ilmu Keperawatan telah
dirancang suatu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang diharapkan dapat meningkatkan
profesionalisme perawat. Pada kurikulum ini, semua materi pembelajaran harus berpedoman
pada kompetensi keperawatan yang harus dicapai. Kualitas tersebut dapat dicapai mulai dari
proses pembentukan mahasiswa perawat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap lebih professional baik di kampus maupun di masyarakat .

Pengalaman belajar praktek laboratorium klinik keperawatan MK. Keperawatan Anak


Sehat dan Sakit Akut merupakan pengalaman belajar berbentuk praktek klinik yang
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktek klinik
keperawatan pada tatanan yang nyata dalam menerapkan mata ajaran yang telah diperoleh
selama mengikuti perkuliahan pada semester IV.

Selama melaksanakan kegiatan praktek klinik keperawatan ini, peserta didik diberi
kesempatan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapatkan pada MK.
Keperawatan Anak Sehat dan Sakit Akut.

B. DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah Keperawatan Anak Sehat dan Sakit Akut menguraikan tentang materi-
materi Keperawatan Anak yang berupaya untuk mengatasi masalah dan memenuhi penerapan
tindakan keperawatan berdasarkan kebutuhan dan proses keperawatan, dimana target dan
pencapaian tindakan masuk dalam lingkup mata kuliah Keperawatan Anak I yang terdapat di
dalam kurikulum sarjana keperawatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pengalaman belajar praktek laboratorium klinik
keperawatan MK. Keperawatan Anak Sehat dan Sakit Akut semester IV tahun
akademik 2022/2023, peserta didik mampu menerapkan dan memberikan perawatan
berhubungan dengan sistem keperawatan anak.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakukan proses asuhan keperawatan :
a. Pemeriksaan fisik pada pasien bayi
b. Melakukan pemantauan status perkembangan dengan DDST
c. Melakukan pemantauan status pertumbuhan dengan KMS
d. melakukan pengkajian pada anak dengan penyakit akut
e. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan sesuai SDKI berdasar tanda gejala sakit
akut pada anak
f. Mampu menyusun intervensi dan melakukan implementasi keperawatan pada anak
sehat maupun sakit akut.
g. Mampu melakukan evaluasi pada pasien anak sehat maupun sakit akut

D. SASARAN
Mahasiswa semester IV program reguler prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur Tahun Akademik 2022/2023 yang berjumlah 130 mahasiswa.

E. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat praktek yang digunakan yaitu :
a. Di RS IA.Moeis Samarinda
b. Di RSIA Aisyiyah Samarinda
c. Di RS Dayaku Raja Kota Bangun
d. RSUD Taman Husada Kota Bontang
F. STRATEGI
Strategi pembelajaran pengalaman belajar praktek laboratorium klinik keperawatan disusun
dengan strategi sebagai berikut:

1. Persiapan
a. Pembagian kelompok peserta didik, dimana 1 (satu) periode waktu praktek
dilaksanakan selama 6 hari di setiap mata kuliah
2. Penyusunan jadwal praktek bagi peserta didik
b. Penyusunan nama-nama pembimbing untuk setiap kelompok mahasiswa
c. Pengarahan program praktek laboratorium klinik keperawatan bagi pembimbing
dan peserta didik
d. Persiapan administrasi:
1) .Surat pengantar dan jadwal dinas praktek

3. Pelaksanaan
a. Dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan, pembimbing bertugas mengatur
dan menggunakan strategi untuk membantu peserta didik, antara lain dengan:
1). Preconfrence
a). Menanyakan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
b). Meminta tanggapan mahasiswa lain
c). Memberi reinforcement
d). Memberikan masukan
e). Menyimpulkan masukan dalam mempersiapkan tindakan
2). Post Confrence
a). Meminta mahasiswa menceritakan kegiatan yang telah dilakukan
b). Meminta tanggapan mahasiswa lain
c). Menanyakan perasaan hari ini dan memberi reinforcement

b. Kegiatan praktek laboratorium klinik keperawatan dilaksanakan:


1). Selama 6 ( hari ) di lingkungan sekitar mahasiswa
2). Waktu praktek: pagi jam 07.00 -14.00 Wita; siang jam 14.00- 21.00 Wita,
c. Pembimbing praktek laboratorium klinik keperawatan:
1. Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep
2. Ns. Ni Wayan Wiwin, S.Kep, M.Pd
d.Melakukan target keterampilan yang akan dicapai (terlampir)
Penugasan
1. Membuat 1 LP dan 1 Askep
2. Melakukan target keterampilan yang ditetapkan, kirimkan 2 video target
tindakan dan upload ke open learning
d. Tata tertib
1. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan yang berlaku di Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
2. Mahasiswa dinas pada pagi hari pada jam 07.00-14.00 dengan mengisi absensi
datang dan pulang, mahasiswa yang terlambat kurang dari 15 menit
diperbolehkan mengikuti praktek dan bila lebih dari 15 menit dianggap alpha
dan mengganti dinas selama 3 (tiga) hari.
3. Peserta didik wajib hadir 100% (ketidakhadiran harus dilaporkan dan diketahui
oleh pembimbing klinik akademik atau lahan praktek, dan wajib mengganti
sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
4. Selama dinas, peserta didik menggunakan seragam dinas lengkap dan mengisi
absensi saat datang dan pulang.
4. Evaluasi
Penilaian praktek laboratorium klinik keperawatan dilakukan oleh pembimbing
klinik dari prodi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Adapun penilaian diperoleh dari:

1. Penilaian Teori: 70 %
Yang terdiri atas penilaian: Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan tugas.

2. Penilaian Praktek Laboratorium Klinik Keperawatan: 30 %


a. Dokumentasi LP : 20 %
b. Dokumentasi Askep : 20 %
c. Konsultasi : 10%
d. Responsi : 20%
e. Kompetensi Target : 20%
f. Penilaian sikap dan kelompok : 10%

3. Nilai Kelulusan MK. Keperawatan Anak adalah 7


Samarinda, Juni, 2023

Koordinator Keperawatan Anak

Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep


NIDN 1101038301

LAMPIRAN

1. Format LP
a. Konsep Penyakit
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi, pathway
4. Pencegahan
5. Komplikasi
6. Penatalaksanaan medis dan keperawatan
b. Konsep Asuhan keperawatan
1. Anamnesa
2. Pengkajian fisik
3. Diagnosa keperawatan (SDKI)
4. Intervensi dan luaran( SIKI dan SLKI )
5. Daftar pustaka

2. Format Askep
a. Identitas pasien
b. Pengkajian:
1. Anamnesa
2. Pengkajian fisik
3. Penatalaksanan medis + keperawatan
4. Data fokus, Analisa data.
c. Diagnosa Keperawatan (tegakkan semua diagnosa yang ditemukan dan
disusun berdasarkan prioritas) SDKI
d. Penetapan tujuan dan kriteria evaluasi SIKI
e. Implementasi SLKI
f. Evaluasi
LAMPIRAN

LEMBAR KONSUL PRAKTIK KEPERAWATAN ANAK 1

TAHUN AJAR 2022/2023

NAMA :

NIM :

NAMA PERCEPTOR :

KELOMPOK :

NO HARI/ TANGGAL JENIS KEGIATAN TTD PERSEPTOR BUKTI


KEHADIRAN

SAMARINDA, …………………..2023

NAMA DAN TTD MAHASISWA


BUKTI UPLOAD TUGAS PRAKTIK

NAMA :

NIM :

NAMA PERCEPTOR :

KELOMPOK :

NO HARI/ TANGGAL NAMA TUGAS BUKTI UPLOAD TTD


MAHASISWA
EVALUASI KLINIK
S i k a p
Petunjuk :
Nilai 1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat baik
No. Kompetensi Nilai
1. Pendekatan kepada klien/keluar
2. Komunikasi dengan teman sejawat
3. Komunikasi dengan tim kesehatan yang lain
4. Partisipasi dan inisiatif di tempat praktek
5. Menerima beban tugas sesuai dengan prosedur
6. Menggunakan setiap kesempatan untuk belajar mendapat
pengalaman
7. Melaksanakan tugas sesuai dengan wewenangnya
8. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai yang berlaku
9. Efisien penggunaan fasilitas/alat/bahan
10. Proaktif, kreatif dan inofatif dalam dalam melaksanakan tugas
11. Menyerahkan & meminta kembali buku penilaian pada saat awal &
akhir tugas
12. Menandatangani daftar hadir sesuai jam datang & pulang
13. Datang dan pulang tepat pada waktunya
14. Meninggalkan tempat tugas setelah serah terima tugas
15. Mentaati tata tertib yang berlaku
16. Menghargai klien/keluarga
17. Menghargai teman sejawat
18. Menghargai anggota tim kesehatan yang lain
19. Kerjasama dalam bekerja secara tim
20. Pakaian bersih dan rapi
21. Tidak ragu-ragu dalam bertindak
22. Teliti dalam melakukan asuhan keperawatan
23. Teliti dalam melakukan pendokumentasian
24. Merahasiakan dan menghindari pembicaraan yang tidak perlu
tentang klien/keluarga/teman sejawat
25 Menyerahkan laporan (studi kasus, praktek, manajemen kep dll)
setelah selesai tugas
Jumlah
NILAI = 100

, Samarinda, ............................2023
Pembimbing klinik

(...................................................)
I. TARGET KOMPETENSI KEPERAWATAN ANAK

TARGET
PARAF & TANGGAL
NO PROSEDUR TINDAKAN

1 Menerima pasien baru dan


3
pemeriksaan fisik pada anak

2 Mengukur TTV (Nadi, Suhu, RR,


3
TD,NYERI )

3 Memandikan Bayi/anak 1

4 Mengukur Antropometri pasien 3

5 Melakukan pengkajian risiko jatuh 3

6 Melakukan fisioterapi dada


(postural drainage, clapping, 2
vibrasi)

7 Melakukan tehnik napas dalam


1
dan batuk efektif

8 Melakukan stimulasi tumbuh


1
kembang dengan bermain

9 Pendidikan kesehatan pada


1
keluarga pasien

10 Menghitung dosis obat untuk


1
anak( OBAT ORAL, obat injeksi)

11 Mengkaji perkembangan anak


3
sesuai lembar Denver II

Mengkaji pertumbuhan anak


12 3
dengan lembar KMS

Membantu memberikan terapi


13 1
tranfusi, terapi infus

14 Melakukan tindakan nebulizer 2

15 Memberikan terapi intravena 2

16 Melakukan terapi bermain 1


NEONATAL INFANT PAIN SCALE (Skala Nyeri Bayi )
Untuk pasien bayi 0-1 tahun
Parameter Temuan Nilai
Ekspresi wajah - Relaksasi (wajah tenang, ekspresi alami) 0
- Meringis (otot wajah tegang; alis mata, dagu atau rahang 1
berkerut; ekspresi wajah negatif).
Menangis - Tidak menangis (diam; tidak menangis). 0
- Merengek (sebentar-bentar merintih ringan). 1
- Menangis hebat (berteriak kencang, melengking, terus- 2
menerus).
Pola napas - Relaks 0
- Perubahan dalam napas (ireguler, lebih cepat daripada biasa, 1
tersumbat, menahan napas)
Lengan - Relaks (tanpa rigiditas otot; kadang-kadang menggerakkan 0
lengan tidak sengaja)
- Fleksi/ ekstensi (tegang, lurus, atau ekstensi atau fleksi cepat) 1

Tungkai - Relaks (tanpa rigiditas otot; kadang-kadang menggerakkan tidak 0


sengaja)
- Fleksi/ ekstensi (tegang, lurus, kaki, atau ekstensi atau fleksi 1
cepat)
Tingkat - Tidur/ terjaga (diam, tenang; diam) 0
kesadaran - Rewel (waspada, gelisah, memukul-mukul) 1

Sumber : Lawrence, Alcock, MacGrath, Kay, MacMurray, Dullberg (1993, dalam Kyle &
Carman, 2015)

Interpretasi:

Skor 0 tidak perlu intervensi

Skor 1-3 intervensi non-farmakologis

Skor 4- 5 terapi analgetik non-opioid

Skor 6-7 terapi opioid

FLACC Behavioral Tool (Face, Legs, Activity, Cry and Consolability)

Indikasi: anak usia < 3tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau pasien anak yang
tidak dapat di nilai dengan skala lain
0 1 2
Face= wajah Tidak ada Menyeringai, Menyeringai lebih
perubahan berkerut, menarik sering, tangan
ekspresi (senyum) diri, tidak tertarik mengepal,
menggigil, gemetar
Legs = Posisi normal atau Tidak nyaman, Mengejang/ tungkai
tungkai relaksasi gelisah, tegang dinaikkan ke atas

Activity = Posisi nyaman dan Menggeliat, tegang, Posisi badan


aktivitas normal, gerakan badan bolak balik, melengkung, kaku
ringan bergerak atau menghentak
pelan, terjaga dari tiba tiba, tegang,
tidur menggesekkan
badan
Cry = Tidak Mengerang, Menangis keras
tangisan menangis/merintih merengek, menjerit,
(posisi terjaga atau kadangkala mengerang,
tertidur menangis, terisak,
pulas) rewel menangis rewel
setiap saat
*) Tim
Consolability Tenang, relaks, Minta dipeluk, rewel Tidak nyaman dan Nyeri
ingin bermain tidak ada kontak RSS,
mata
2012

Interpretasi:

Skor total dari lima parameter di atas menentukan tingkat keparahan nyeri dengan skala 0-
10. Nilai 10 menunjukan tingkat nyeri yang hebat.

Wong Baker Pain Rating Scale

Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka

SKALA NYERI VAS

dapat digunakan untuk pasien usia > 8 tahun dan dewasa


Verbal Rating Scale (VRS )

Skala numerik ini dapat digunakan pada pasien pasca bedah yang belum mampu
melakukan koordinasi visual dan motorik. Skala yang digunakan dapat berupa tidak ada
nyeri, sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat dinyatakan sebagai sama sekali tidak
hilang, sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/ nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini
membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak dapat membedakan berbagai tipe nyeri.
PRODI S1 Keperawatan
Universitas
Nomor 00
Muhammadiyah
Kalimantan Timur

Instruksi Kerja Prosedur Revisi Ke 00


Pemeriksaan Fisik Bayi
Baru Lahir (BBL)Tanggal
berlaku
PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dengan benar.

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan fisik bayi baru lahir

2. Menjelaskan tahapan prosedur pemeriksaan fisik bayi baru lahir

3. Menerapkan pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara benar

Pengertian

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah suatu tindakan yang dilakukan secara teratur,
terarah, dan sistematis untuk mengetahui kondisi fisik pada bayi baru lahir dengan benar.

Tujuan Pemeriksaan

1. Mengetahui kondisi fisik bayi baru lahir


2. Mengetahui kondisi fisiologis pada bayi baru lahir
3. Mengetahui kondisi patologis pada bayi baru lahir

PROSES KEPERAWATAN

Elemen Kriteria Untuk Kerja

Pengkajian 1. Kaji kondisi umum fisik pada bayi baru lahir


2. Kaji kesiapan bayi, keluarga, dan perawat
Diagnosa 3. Diagnosa keperawatan yang sesuai :
Keperawatan • ......................................

Perencanaan 4. Siapkan alat


• Handscoon bersih 1 pasang
• Penlight/senter
• Stetoskop
• Termometer
• Timbangan
• Meteran (midline)
• Pakaian bayi
• Kapas sublimat
• Kassa steril

Pelaksananan

A. Tahap 5. Memberikan salam dan panggil nama ibu klien


Orientasi dengan namanya sebagai pendekatan therapeutik
6. Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lama tindakan
pada ibu klien dan keluarga
7. Menanyakan kesiapan ibu klien sebelum kegiatan
dilakukan
8. Meperhatikan kondisi bayi sebelum melakukan
tindakan
9. Mendekatkan alat-alat, bila ibu klien siap dilakukan
tindakan
10. Memberikan kesempatan pada ibu klien/keluarga
untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai.
11. Jaga privacy : tutup pintu dan jendela / pasang
sampiran
12. Pastikan penerangan cukup terang dan ruangan
cukup hangat untuk mencegah hipotermi
13. Cuci tangan
14. Pasang handscoon setelah mencuci tangan
15. Hangatkan tangan sebelum memulai tindakan
16. Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan
baik

Kepala, Wajah, dan Leher

17. Amati secara seksama pada wajah dan keseluruhan


tubuh bayi, apakah ada kelainan mayor pada kepala,
wajah, badan, thorakal, abdomen, dan ekstremitas
bayi
18. Tentukan apakah wajah simetris, gerakan simetris,
ada bekas forcep
19. Amati adanya verniks caseosa, lanugo, acral
cyanosis, milia, mongolian spot, desquamosa,
B. Tahap Kerja erytema taxicum, joundice, nevus flameus, strowbery
hemangioma, cavernous hemangioma
20. Lakukan pengukuran antropometri (lingkar kepala,
lingkar dada, panjang badan, dan berat badan)
• Untuk mengukur kepala : balik midline dengan
bagian inch di atas. Lingkarkan midline tepat di atas
pinna dan ukur secara sistematis, pegang tepat
pada pertemuan midline, lalu balik dan baca hasil
pengukuran.
• Untuk mengukur lingkar dada : cara yang sama
seperti mengukur lingkar kepala, dimana midline
diletakkan mengelilingi processus xypoideus, lalu
hasilnya dibaca.
• Untuk mengukur berat badan : siapkan timbangan
khusus bayi, pastikan alas timbangan cukup hangat
(jika diperlukan alas, pastikan alas ditimbang
terlebih dahulu). Amati hasil dengan melihat jarum
yang mengacu pada besaran berat badan bayi
(gram)
• Untuk mengukur panjang badan : gunakan meteran
kayu yang tersedia atau alat khsus untuk mengukur
panjang badan bayi. Pastikan ukuran kepala mulai
dari bagian tertinggi kepala sampai dengan tumit
bayi. Baca ukuran dalam centimeter
21. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital ( Suhu, Nadi,
respirasi)
• Untuk mengukur nadi : hitung pada apex jantung
dalam satu menit penuh. Hangatkan stetoskop
dengan menggosokkan ke tangan sebelum
digunakan. Dilakukan segera mungkin setelah bayi
lahir
• Untuk mengukur suhu : gunakan termometer digital
atau air raksa, letakkan pada aksila bayi. Setelah
terdengar bunyi ”bip”, baca hasilnya (biasanya tidak
langsung dilakukan, dan diobservasi setiap 30
menit sampai stabil, lalu dilanjutkan setiap 2 jam
sekali)
• Untuk mengukur pernapasan : hitung dalam satu
menit penuh dengan mengawasi pergerakan dada
bayi. Usahakan bayi dalam kondisi tenang/istirahat.
Bila bayi menangis, pernapasan akan bertambah
cepat.

Kepala

22. Kaj kondisi umum kepala dan bentuk kepala bayi


23. Kaji kepala yang meliputi kondisi sutura, fontanel
mayor dan minor, molase, bulging, cephal hematoma,
caput succedenum

Wajah, Mata, Hidung, Mulut, Telinga, dan Leher

24. Periksa kesimetrisan wajah bayi. Pastikan gerakan


pada wajah saat bayi menangis, adakah gerakan
wajah yang asimetris.
25. Perhatikan mata bayi. Mata harus simetris dan jernih.
Jika terdapat kotoran mata yang berlebihan, pastikan
kondisi kesehatan reproduksi ibu. Kelopak mata agak
edema, namun normal. Lakukan test kedip dan test
pupil. Air mata belum keluar. Mata belum bisa
mengikuti obyek. Pastikan tidak ada kelainan pada
mata, misalkan katarak, perdarahan pada sub
conjungtiva.
26. Perhatikan mulut bayi. Apakah ada labioskizis sampai
palatoskizis. Masukkan secara perlahan kelingking jari
tangan untuk memastikan apakah palatum utuh.
Pastikan warna bibir, adakah pecah-pecah. Saliva
sedikit. Adakah angkyloglossia, kondisi geraham dan
pertumbuhan gigi.
27. Perhatikan kemampuan bayi untuk menyusu. Jika
banyak ASI yang menetes keluar, pastikan kondisi
payudara ibu. Jika produksi ASI tidak banyak,
perhatikan kemampuan menghisap bayi dengan
memperhatikan kedua pipi, adakah sisi yang
tertinggal.
28. Periksa kondisi lubang hidung klien, kepatenan
septum nasal. Adakah lesi, cairan (mucus). Pastikan
tidak ada sumbatan karena adanya mukosa yang
berlebihan.
29. Perhatikan kondisi telinga : ukuran telinga, bentuk,
kondisi kulit, letak, kartilago, kepatenan saluran
pendengaran. Telinga harus lunak, bisa dilipat dan
dapat kembali dengan cepat dan mudah ketika
dipegang dan dilepaskan. Telinga harus sejajar
dengan mata, pinna lebih tinggi dari outer countous
mata. Pinna yang lebih pendek dari outer countous
mata menunjukkan adanya syndrome dan
abnormalitas genetik seperti trisomi 13 dan 18, dan
abnormalitas organ internal termasuk renal system.
30. Perhatikan kondisi leher bayi, kemampuan
menyangga kepala, gerakan terbatas pada sisi
tertentu. Leher biasanya tidak terlalu panjang.
Dada dan Abdomen

31. Perhatikan ; ukuran dada, bentuk dan kesimetrisan,


dada harus bulat, simetris, ukuran < 2 – 3 cm dari
lingkar kepala. Putting susu mungkin membesar dan
biasanya mengeluarkan cairan perhatikan adakah
retraksi dinding dada.
32. Perhatikan abdomen bayi : bentuk agak membuncit.
Pastikan kondisi tali pusat kering dan tidak
kemerahan.
33. Palpasi secara perlahan area abdomen dengan
membuat garis imaginasi dengan membuat 4
kuadran. Adakah distensi abdomen. Bagaimana
kondisi bising usus
Daerah Genetalia dan Anus

34. Perhatikan :
• Pada bayi laki-laki : apakah uretral berada pada
ujung penis dan testis telah turun ke dalam
scrotum, rugae dan berwarna lebih gelap. Adakah
hipospadia, hidrocele, dan hernia inguinalis.
Gunakan senter untuk memastikan apakah ada
hidrocel. Pada anak yang lebih besar, bisa
digunakan balon atau peluit untuk mengetahui
adanya hernia inguinalis.
• Pada bayi perempuan : apakah labia mayora
menutupi labia minora, adakah verniks caseosa
pada lipatan labia, kadang ditemukan
pseudomenstruasi. Biasanya clitoris dan vulva
sedikit edema
35. Pastikan adanya anus. Biasanya akan tampak dalam
24 jam pertama dengan adanya pengeluaran
mekonium

Ekstremitas

36. Perhatikan :
• Ekstremitas atas : bentuk, postur, gerakan. Periksa
kondisi tangan, kelengkapan jumlah jari, garis
tangan. Perhatikan gerakan spontan pada lengan
• Ekstremitas bawah : bentuk, postur, gerakan,
ukuran, dan kesimetrisan. Perhatikan bentuk
telapak kaki bayi

Reflek Primitif

37. Lakukan pemeriksaan reflek primitif :


• Morro/stratle : berikan suara atau gerakan
mengagetkan, bayi akan terkejut
• Sucking : berikan obyek yang disentuhkan atau
dimasukkan ke mulut, bayi langsung menghisap
C. Tahap • Blinking : berikan gerakan stimulus kilatan cahaya
Terminasi atau hembusan udara, bayi akan menutup kedua
matanya
• Grasping : berikan sentuhan pada telapak tangan
bayi, jari-jari bayi segera mengatup dan
membentuk genggaman
• Rooting : berikan sentuhan pada pipi atau ujung
mulutnya, mulut bayi akan langsung membuka dan
berusaha untuk mencari arah datangnya sentuhan
• Stepping : bila tubuh bayi diangkat dan diposisikan
kakinya menyentuh bidang datar/lantai, secara
otomatis kakinya akan melakukan gerakan seolah-
olah akan melangkah
• Galant : gores punggung bayi sepanjang sisi tulang
belakang dari bahu sampai ke bokong, punggung
bayi akan bergerak ke arah samping jika
distimulasi.
• Tonik neck : putar kepala bayi ke satu sisi dalam
posisi ditelentangkan, akan tampak gerakan
berlawanan arah antara kepala dan tubuhnya.
• Babinski reflex : gores telapak kaki sepanjang tepi
terluar, mulai dari tumit, jari kaki akan mengembang
dan ibu jari kaki dorsofleksi
• Gag reflex
• Sneezing
• Cough reflex

38. Baca hamdalah


39. Rapikan bayi dan atur kembali pada posisi yang
nyaman
40. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)
41. Beri reinforcement positif pada bayi dan ibu klien
42. Kontrak pertemuan selanjutnya
43. Kumpulkan dan bersihkan alat-alat
44. Mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai