Anda di halaman 1dari 40

PENGARUH MENDENGARKAN MUROTAL AL-QUR’AN

TERHADAP PERKEMBANGAN TINGKAT KECEMASAN IBU


HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
DI KLINIK UUT SRI RAHAYU SEMARANG

PROPOSAL

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Pendidikan Tahap Akademik


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Disusun Oleh :

UYUN MUNA

H2A015007

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2018

i
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh dosen pembimbing, proposal dari:
Nama : Uyun Muna
NIM : H2A015007
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Muhammadiyah Semarang
Tingkat : Pendidikan Tahap Akademik
Judul : Pengaruh Mendengarkan Murotal Al-Qur’an Terhadap
Perkembangan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Uut Sri Rahayu
Semarang.
Bagian : Kedokteran Islam
Pembimbing : 1.
2.
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Pendidikan Tahap Akademik
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.

Semarang, Mei 2018


Pembimbing I Pembimbing II

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MENDENGARKAN MUROTAL AL-QUR’AN TERHADAP


PERKEMBANGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK UUT SRI RAHAYU
SEMARANG

Disusun Oleh:

Uyun Muna

H2A015007

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal Fakultas Kedokteran


Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 7, Mei 2018 dan telah diperbaiki
sesuai saran yang diberikan.

Semarang, 7 Mei 2018

Tim Penguji

dr. …

NIK.
dr.

NIK.

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………...i

HALAMAN PERSETUJUAN….……………………………………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN……..…………………………………………………iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iv

DAFTAR TABEL….…………………………………………………………………v

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………vi

DAFTAR LAMPIRAN……..……………………………………………………….vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…….……………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah….…………………………………………………….2

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………3

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………..3

1.5 Keaslian Penelitian……………………………………………………….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka…….…………………………………………………...7

2.1.1 Definisi Kecemasan……………………………………………………7

2.1.2 Mekanisme Fisiologi Kecemasan……………………………………..7

2.1.3 Tingkat Kecemasan…………………………………………………….8

2.1.4 Cara Pengukuran Kecemasan…………………………………………10

iv
2.1.5 Kehamilan Trimester Ketiga………………………………………….11

2.1.6 Dampak Kecemasan Ibu Hamil Trimester Ketiga…………………….14

2.1.7 Pengertian Kehamilan……………………………………………........14

2.1.8 Pengertian Al-Qur’an……………………………………………….....14

2.1.9 Manfaat Al-Qur’an…………………………………………………….15

2.1.10 Mekanisme Murotal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan………………15

2.1.11 Hubungan Pengaruh Murotal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan Ibu


Hamil Menghadapi Persalinan……………………………………..16

2.2 Kerangka Teori………………………………………………………………….17

2.3 Kerangka Konsep……………………………………………………………….17

2.4 Hipotesis………………………………………………………………………...17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………………18

3.2 Desain Penelitian………………………………………………………………..18

3.3 Populasi…………………………………………………………………………18

3.4 Sampel…………………………………………………………………………..18

3.5 Besar Sampel……………………………………………………………............19

3.6 Teknik Sampling………………………………………………………………..20

3.7 Variabel Dan Definisi Operasional……………………………………………..20

3.8 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………............21

v
3.8.1 Teknik Pemgumpulan Data……………………………………………21

3.8.2 Prosedur Pengambilan Data……………………………………………22

3.8.3 Instrumen Penelitian…………………………………………………...23

3.8.9 Alur Penelitian…………………………………………………………24

3.9 Pengolahan Data…………………………………………………………24

3.10 Analisa Data…………………………………………………………….25

3.11 Etika Penelitian…………………………………………………………25

3.12 Jadwal Penelitian……………………………………………………….26

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..27

DAFTAR TABEL

vi
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian………………………………………………………………..4
Tabel 3.1 Definisi Operasional…………………………………………………………...…20
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian…………………………………………………………………26

DAFTAR GAMBAR

vii
Kerangka Teori………………………………………………………………17
Kerangka Konsep…………………………………………………………….17
Bagan Alur Penelitian………………………………………………………..23

DAFTAR LAMPIRAN

viii
Lampiran 1 Informed Consent………………………………………………30
Lampiran 2 Kuisioner……………………………………………………….31

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Masa kehamilan adalah masa khas dengan berbagai perubahan yang


memerlukan penyesuaian diri. Kehamilan dapat menyebabkan perubahan fisik dan
psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester ketiga.
Selain itu, ibu hamil akan cemas terhadap nyeri dan kerusakan fisik akibat proses
persalinan. Stres dan cemas pada kehamilan trimester ketiga akan berpengaruh pada
ibu dan janinnya selama proses persalinan, yaitu risiko terjadinya partus lama dan
fetal distress pada janin. Kondisi tersebut bisa mengarah pada kematian ibu dan
janin1.

Prevalensi tingkat kecemasan ibu hamil hamil di berbagai negara di dunia


yaitu kecemasan ibu hamil hamil di Portugal (18,2%), Bangladesh (29%), Hongkong
dan Pakistan mecapai (54%)2. Sementara di Indonesia, berdasarkan survei SDKI
tahun 2012 kecemasan pada ibu hamil di Indonesia pada ibu primigravida mencapai
83,4% kecemasan berat, dan 16,6% kecemasan sedang3. Penelitian lain terkait tingkat
kecemasan menghadapi persalinan dilakukan oleh Nurwanti dengan jumlah
responden sebanyak 86 orang ibu hamil trimester ketiga di Bidan Praktek Swasta
(BPS) Wilayah Pabuaran Cibinong Bogor. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil
sebanyak 42 orang responden (48,8%) mengalami kecemasan ringan dan sebanyak 44
orang responden (51,2%) mengalami kecemasan berat4.

Kecemasan sering disebabkan oleh ketidaktahuan akan sesuatu atau trauma


karena memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya dan yang akan
melahirkan bayi pertamanya5. Ketika ibu merasa sangat cemas menghadapi
persalinan, secara otomatis otak mengatur dan mempersiapkan tubuh untuk merasa

1
sakit, akibatnya saat persalinan nanti persepsi nyeri semakin meningkat 5. Selain itu,
cemas yang berlebihan pada ibu hamil juga dapat menghambat dilatasi servik
sehingga semakin memperlama proses persalinan 6. Gangguan-gangguan psikis,
seperti kecemasan serta emosi yang tak terkendali sangat tidak menguntungkan pada
proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Keadaan itu dapat mendorong kelenjar
adrenalin ibu secara aktif melepaskan hormon hidrokortison, yang kemudian akan
dialirkan ke lingkungan pralahir atau rahim7.

Salah satu teknik efektif mengatasi kecemasan yaitu teknik distraksi dan
relaksasi8. Salah satu teknik distraksi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan
pada pasien adalah dengan murotal (mendengarkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an),
karena teknik distraksi merupakan tindakan untuk mengalihkan perhatian seperti
mendengarkan musik dan murotal. Mendengarkan Al-Qur’an dapat menenangkan
jiwa seseorang, sehingga kecemasan dapat berkurang sebagaimana diterangkan dalam
Al-Qur’an : orang-orang beriman itu, hati mereka menjadi tenang dengan mengingat
Allah. Ketahuilah, bahwa mengingat Allah itu dapat menentramkan jiwa (QS Al Ra’d
: 28). Dari ayat tersebut dengan tegas menerangkan bahwa ketenangan jiwa dapat
dicapai dengan mengingat Allah9.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh


mendengarkan murotal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil
trimester ketiga dalam menghadapi persalinan di klinik Uut Sri Rahayu Semarang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh mendengarkan murotal Al Qur’an terhadap penurunan


tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam persalinan di Klinik Uut Sri
Rahayu Semarang?

2
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh mendengarkan murotal Al Qur’an terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan di Klinik Uut Sri Rahayu Semarang.
2. Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III sebelum


mendengarkan murotal di Klinik Uut Sri Rahayu Semarang.
2. Mendeskripsikan tingkat kecemasan ibu hamil trimemter III sesudah
mendengarkan murotal di Klinik Uut Sri Rahayu Semarang.
3. Mendiskripsikan perbedaan rerata selisih kecemasan sebelum dan sesudah
perlakuan pada responden di Klinik Uut Sri Rahayu Semarang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi Dinas Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan, evaluasi dan pertimbangan untuk membuat kebijakan atau
program dalam upaya peningkatan pelayanan antenatal yang berkualitas.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan mengenai
pengaruh mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap kecemasan.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu khususnya pada ibu hamil
mengenai hal yang berhubungan dengan kecemasan yang dialami pada saat
kehamilan sampai persalinan sehingga ibu lebih siap menghadapi
persalinannya.

1.5 KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

3
NO. Nama dan Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian Persamaan dan
Tahun perbedaan

1. Silvia Pengaruh Terapi Metode Pra Hasil penelitian Persamaan : Metode


Masmura Murottal Al-Qur’an Eksperimen One ditemukan rerata penelitian dilakukan
(2017) Terhadap Group Pre and Postest skala nyeri pada ibu hamil
Penurunan Design. Sampling sebelum diberi adalah sebelum dan
Intensitas Nyeri Ibu pada ibu-ibu bersalin terapi 8,307 dan sesudah perlakuan
Bersalin Kala I Fase kala I fase aktif yang rerata setelah pemberian murotal
Aktif Di Ruang masuk kriteria inklusi diberi terapi Al-Qur’an.
Bersalin Rumah yang berjumlah 13 6,615, penurunan
Sakit Umum orang. Pengambilan skala nyeri dari
Daerah Solok data dengan kuiseoner sebelum dengan
Selatan 2017 nyeri face pain rating sesudah Perbedaan:
scale. Analisa data pemberian terapi
dengan Shapiro Wilk Murottal adalah Penelitian yang
test dan diuji dengan 1,693. Dari uji sudah dilakukan
uji 4tatistic Wilcoxon 4tatistic didapat P terdapat variabel
Signed Ranks test. value = 0,001 yang berbeda yaitu
menunjukkan ada pengaruh terapi
pengaruh murottal terhadap
pemberian terapi penurunan intensitas
Murottal Al- nyeri ibu bersalin
Qur’an terhadap kala 1 fase aktif dan
penurunan penelitian yang
intensitas nyeri dilakukan di tempat
persalinan. yang berbeda.
Sedangkan
penelitian yang akan
lakukan yaitu
pengaruh murotal
Al-Qur’an terhadap
perkembangan
tingkat kecemasan
pada ibu hamil
trimester 3 dalam
menghadapi
persalinan.

Perbedaan yang lain


terletak pada jenis
kuisioner yang akan
diberikan yaitu
antara skala nyeri
dan pada penelitian
yang akan dilakukan
menggunakan skala
kecemasan DASS
42.

4
2. Rochany Perbedaan terapi Metode Penelitian Kelompok Persamaan:
Septiyaningsih, murottal dan terapi yaitu metode Murottal terdapat Menggunakan
2015 musik klasik randomized nilai mean dari 67 responden ibu hamil
terhadap kecemasan controlled trial menjadi 60,10 dan trimester 3 dan
menghadapi dengan total 60 ibu Kelompok variabel
persalinan primigravida trimester Musik Klasik menggunakan terapi
III. Penelitian Mozart terdapat murottal Al-Qur’an.
dilakukan di 6 nilai mean 73,37 Penelitian
Puskesmas Kabupaten menjadi 68. menggunakan DASS
Cilacap. Subjek Terdapat 42.
penelitian berada perbedaan tingkat
dalam dua kelompok: kecemasan ibu Perbedaan : pada
Murottal primigravida variabel di penelitian
(n=30) dan Mozart trimester III sebelumnya adalah
(n=30). Penilaian dalam perbedaan terapi
kecemasan dilakukan menghadapi musik klasik dan
dua kali pada masing- persalinan antara murottal Al-Qur’an.
masing Kelompok Penelitian yang akan
kelompok dengan Murottal dan dilakukan adalah di
Hamilton Rating Kelompok Musik salah satu tempat
Scale Anxiety Klasik Mozart klinik bersalin bidan
(HRSA). (p=0,028). di semarang.
Kesimpulan : Ada
perbedaan antara
terapi Murottal
dan terapi musik
klasik Mozart
terhadap tingkat
kecemasan ibu
primigravida
trimester III
dalam
menghadapi
persalinan. Terapi
Murottal lebih
baik
menurunkan
tingkat kecemasan
ibu primigravida
trimester III
dalam
menghadapi
persalinan
dibandingkan
Terapi Musik
Klasik Mozart.

5
Dari tabel diatas pada penelitian pertama yang dilakukan oleh Silvia Masmura
(2017) mendapatkan hasil bahwa setelah pemberian terapi Al-Qur’an terdapat
pengaruh yaitu penurunan intensitas nyeri persalinan. Perbedaan terdapat pada jenis
kuisioner, pada peneliti yang sudah dilakukan menggunakan skala nyeri, dan
penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan jenis kuisioner DASS 42
(Depression Anxiety Stress Scales) bagian kecemasan, perbedaan lain terletak pada
variabel yaitu pada penelitian yang sudah dilakukan adalah pengaruh terapi Al-
Qur’an terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan sedangakan penelitian yang
akan dilakukan adalah pengaruh terapi Al-Qur’an terhadap perkembangan tingkat
kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan. Persamaan dengan penelitian yang akan
saya lakukan yaitu metode pengaambilan pada ibu hamil sebelum dan sesudah
pemberian murotal Al-Qur’an.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Rochany Septiyaningsih (2015)


mendapatkan hasil Terapi Murottal lebih baik menurunkan tingkat kecemasan ibu
primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dibandingkan terapi musik
klasik mozart. Perbedaan terdapat pada variabel yaitu dengan terapi Al-Qur’an dan
musik klasik mozart dan jenis kuisioner yaitu menggunakan kuisioner Hamilton
Rating Scale Anxiety (HRSA) pada peneliti sebelumnya dan kuisioner DASS 42
(Depression Anxiety Stress Scales), perbedaan lain terdapat pada metode
pengambilan data. Persamaan pada penelitian yang akan dilakukan yaitu pada cara
pengambilan sampel pada ibu hamil trimester ketiga.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN PUSTAKA

6
2.1.1 Kecemasan

Menurut Bellack Hensen dalam buku alih bahasa yang berjudul


Psikologi Pendidikan oleh John tahun 2007 setiap orang pasti pernah
mengalami kecemasan. Kecemasan terjadi karena adanya ketidakyakinan
seseorang terhadap dirinya dan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Sebuah
teori menjelaskan bahwa kecemasan merupakan classical conditioning
dimana terdapat pengembangan reaksi kecemasan seseorang terhadap hal-hal
yang pernah dipelajari dan dialami sebelumnya Kata cemas atau anxiety
berasal dari bahasa latin yaitu “angustus” yang berarti kaku dan “ango, ancy”
yang berarti mencekik. Kecemasan merupakan pengalaman dan perasaan
individu yang tidak dapat diamati secara langsung. Kecemasan merupakan
sebuah pengalaman subyektif dan merupakan perasaan tanpa obyek yang
spesifik yang diawali dengan ketidaktahuan atau pengalaman baru bagi
individu10. Dapat disimpulkan bahwa kecemasan merupakan sebuah perasaan
ketidakpercayaan terhadap diri sendiri maupun pengalaman yang dialami
merupakan perasaaan tanpa objek spesifik yang diawali dengan
ketidaktahuan, pengalaman, dan pengalaman baru.

2.1.2 Mekanisme Adaptasi Fisiologi Kecemasan

Tanda pertama peringatan dari rasa takut, kecemasan, marah, frustasi,


trauma atau penyakit pada tubuh pertama diterima oleh syaraf sensoris yang
disebut organ sendoris seperti mata, telinga, lidah dan kulit yang terletak
dibagian luar tubuh. Tanda-tanda peringatan ini diteruskan oleh syaraf ke
hypothalamus dan korteks serebral. Hypothalamus mengontrol fungsi
otomatis seperti pengaturan suhu tubuh, keseimbangan cairan dan hormone
yang berperan penting dalam pemeliharaan hemoestatis tubuh. Korteks
serebral terlibat dalam fungsi ini untuk meningkatkan kesadaran sesorang

7
terhadap kecemasan yang dihadapinya agar individu dapat segera bereaksi
terhadap kecemasan.

Kedua pusat dalam otak ini terlibat untuk mengadakan reaksi adaptasi
terhadap kecemasan baik secara fisiologis maupun psikologis. Kombinasi
kedua reaksi ini merupakan usaha tubuh untuk melindungi diri terhadap
kecemasan dengan cara mengeluarkan tenaga cadangan yang diperlukan
dalam beradaptasi. Dalam tahap ini semua sistem organ dalam keadaan siaga
dan siap untuk bertempur dan melarikan diri dari kecemasan. Jantung bekerja
lebih kencang untuk meningkatkan curah jantung dan mengatur kadar
oksigen serta gizi yang diperlukan untuk mengeluarkan energi. Detak jantung
bertambah cepat untuk meningkatkan jumlah oksigen yang diperlukan.
Pembuluh darah maningkatkan kontraksi untuk membantu kerja peredaran
darah. Otot-otot berkontraksi sehingga kaki, tangan, dan punggung siap
untuk bertindak jika perlu melindungi tubuh terhadap ancaman. Produksi
keringat meningkat sebagai hasil peningkatan suhu tubuh yang dikeluarkan
melalui mulut.

Hypothalamus merangsang system endokrin yang mengontrol kerja


kelenjar hipofisis. Reaksi ini menyebabkan peningkatan produksi hormon
yang mempengaruhi sebagian besar organ tubuh11.

2.1.3 Tingkat Kecemasan

1.) Tingkat Kecemasan Ringan

Tingkat kecemasan ringan ditandai dengan respon fisiologis seperti


ketegangan otot ringan.Repon kognitif lapang pandang meluas, memotifasi
untuk belajar, kesadaran yang pasif pada lingkungan.respon tingkah laku dari
kecemasan ringan adalah suara melemah, otot-otot wajah ralaksasi, mampu
melakukan kemampuan atau keterampilan permainan secara otomatis,
terdapat perasaan aman dan nyaman.

8
2.) Tingkat Kecemasan Sedang

Respon fisiologis seperti peningkatan ketegangan dalam batas toleransi,


perhatian terfokus pada penglihatan dan pendengaran, serta kewaspadaan
meningkat. Sementara respon kognitifnya berupa lapang pandang dan
persepsi menyempit, mampu memecahkan masalah, fase yang baik untuk
belajar, dan dapat fokus pada hal-hal yang spesifik saja. Sementara respon
tingkah laku dan emosi adalah perasaan tertantang dan perlu untuk mengatasi
situasi pada dirinya, mampu mempelajari keterampilan baru

3.) Tingkat Kecemasan Berat

Terjadi respon fisiologik berupa aktivitas saraf simpatik seperti adanya


peningkatan epinefrin, tekanan darah, pernapasan, nadi, vasokontriksi, dan
peningkatan suhu tubuh. Selain itu, respon fisiologis yang terjadi adalah
diaphoresis, mulut kering, ingin buang air kecil, hilang nafsu makan karena
adanya penurunan aliran darah ke saluran pencernaan dan peningkatan
glukosa oleh hati, perubahan sensori seperti kemampuan mendengar, nyeri,
pupil dilatasi, dan ketegangan atau kekakuan otot. Sementara respon kognitif
yang terjadi pada kecemasan berat adalah persepsi sangat menyempit, sulit
memecahkan masalah, dan fokus pada satu hal. Respon tingkah laku dari
kecemasan berat adalah aktivitas fisik meningkat dengan penurunan kontrol
seperti meremas-remas, jalan modar-mandir, atau gerakan-gerakan lain diluar
kendali. Perasaan mual, kecemasan mudah meningkat jika terdapat stimulus
baru, bicara cepat atau mengalami blocking, menyangkal, dan depresi
merupakan salah satu tanda seseorang mengalami depresi berat.

4) Tingkat Panik

9
Pada saat sesseorang mengalami panik, maka seseorang dapat terlihat pucat,
hipotensi, berespon terhadap nyeri, bising, stimulus eksternal menurun,
koordinasi motorik buruk, dan penurunan aliran darah ke otot skeletal hal
tersebut merupakan respon fisiologis dari panik. Sementara respon kognitif
yang timbul dari panik adalah tidak terkontrol, terdapat gangguan berfikir
secara logis, serta tidak mampu memecahkan masalah. Sementara respon
tingkah laku dan emosi adalah perasaan marah, takut dan segan terhadap
sesuatu, tingkah laku menjadi tidak seperti biasa seperti menangis, dan
menggigit, suara menjadi lebih tinggi, lebih cepat dan blocking12.

2.1.4 Cara Pengukuran Kecemasan

Terdapat beberapa skala pengukuran kecemasan yang telah baku yaitu


skala HARS (Hamilton Rating Scale for Anxiety) dan DASS (Depression
Anxiety Stress Scales). Diantara skala pengukuran DASS dan HARS skala
pengukuran DASS memiliki cakupan yang lebih kompleks daripada skala
pengukuran HARS karena memiliki instrumen penilaian lebih banyak dan
mencakup depresi, ansietas, dan stress. Pada skala pengukuran DASS terdapat
42 instrumen penelitian yang dapat diaplikasikan pada individu termasuk ibu
hamil. Pada skala DASS telah dikelompokkan instrumen untuk pengkajian
depresi, kecemasan, dan stress. Pada hasil pengisian akan diberikan skoring
berdasarkan instrumen masing-masing. Dari hasil skoring tersebut akan dapat
ditarik kesimpulan yang terjadi pada individu tersebut yaitu depresi dari
tingkat normal, ringan, sedang, parah, dan sangat parah. Pada kesimpulan
kecemasan akan dapat ditarik kesimpulan normal, ringan, sedang parah, dan
sangat parah. Serta pada tingkat stress akan dapat ditarik kesimpulan normal,
ringan, sedang parah, dan sangat parah13.

2.1.5 Kehamilan Trimester Ketiga

10
Kehamilan merupakan suatu pertemuan antara ovum dan sperma yang
terjadi di dalam tuba valopi yang kemudian berkembang pada rahim14.
Kehamilan akan memberikan dampak berhenti sementaranya menstrusai pada
wanita usia subur15. Kehamilan merupakan suatu proses perkembangan
embrio hingga menjadi janin di dalam rahim ibu yang dapat mengakibatkan
berhenti sementaranya siklus menstruasi pada wanita 16,17. Pada kehamilan
trimester ketiga merupakan kehamilan dengan usia 27-40 minggu, masa ini
merupakan masa yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua
yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang
berkembang pada trimester ini.

Perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga antra lain


adalah terjadi peningkatan urinari, dan punggung kurang nyaman, dan sukar
bernapas. Pada saat, menjelang persalinan ibu juga dapat merasa perasaan
terbakar pada daerah dada, namun hal tersebut akan hilang seiring dengan
hilangnya tekanan pada bagian tulang iga (tanda hearthburn) 18,19. Selain
perubahan fisiologis ibu hamil juga mengalami perubahan psikologis, pada
trimester III akan timbul gejolak baru yang akan menimbulkan kecemasan
yang lebih tinggi dari pada dua trimester sebelumnya. Kecemasan
menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu untuk
mengasuh bayi yang akan dilahirkan. Trimester ini merupakan klimaks dari
kegembiraan menanti bayi. Pada bulan ke 8 ibu akan lebih introspektif dan
lebih banyak mencemaskan persalinan, kelahiran, dan keadaan bayinya
kelak. Hal ini akan membuat ibu lebih protektif dan mencoba menghindari
hal-hal yang akan mengganggu kesejahteraannya. Rasa cemas dan takut ibu
hamil timbul karena adanya perubahan fisiologis dan dari rasa sakit dan
bahaya dari proses persalinan. perasaan cemas yang ditimbulkan akan lebih
tinggi mengingat belum adanya pengalaman dan cerita melahirkan yang
mereka dengar. Terkadang ibu akan merasa sedih karena berpisah dengan

11
bayi yang berada di perutnya dan berfikir bahwa ia akan kehilangan
perhatian yang selama ini ia dapatkan dari suami dan lingkungan sekitar. Dua
minggu menjelang persalinan ibu akan merasa sangat senang kecuali pada
ibu dengan bayi yang terdapat masalah pada perkembangan fisik bayi.
Perasaan senang tersebut menjadi periode dengan tingkat senang dan stress
yang sangat tinggi dan terbawa hingga proses persalinan. Reaksi ibu terhadap
persalinan tergantung dari persiapan dan persepsinya terhadap proses
persalinan itu sendiri20.

Faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan kehamilan yang pertama


adalah status pernikahan, status pernikahan dapat memengaruhi perasaan
cemas dan takut selama kehamilan karena jika kehamilan terjadi sebelum
menikah maka akan menimbulkan perasaan bersalah atau panik karena janin
yang ada dalam berasa belum dikehendaki oleh pasangan. Faktor yang kedua
adalah status bersama ekonomi, jika seorang ibu hamil status sosialnya sudah
mapan bersama tidak akan merasa cemas, khawatir, atau takut dalam merawat
bayinya kelak. Sebaliknya, jika status socialekonominya belum mapan,
bersama akan mudah merasa khawatir atau takut dalam merawat bayinya.
Faktor yang ketiga adalah tingkat pengetahuan, tingkat pengetahuan dapat
membantu ibu untuk melakukan koping dalam menghadapi kehamilan. Faktor
yang keempat merupakan dukungan bersama keluarga, dukungan bersama
yang ditunjukkan dari keluarga dapat memberikan efek yang bermanfaat pada
kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil. Faktor yang kelima adalah rasa
ikhlas, perasaan ikhlas akan menghilangkan rasa cemas akan nasib ibu dan
janin.

Kecemasan yang biasa dialami ibu hamil pada trimester ketiga yang
pertama adalah takut mati, meskipun kehamilan adalah sebuah peristiwa
normal, namun biasanya seorang ibu akan tetap merasa takut jika ia akan
meninggal pada saat persalinan mengingat bahwa proses persalinan tidak

12
lepas dari resiko dan bahaya kematian baik untuk ibu maupun janin yang
diakibatkan oleh perdarahan dan rasa sakitmeskipun pada persalinan
normal.Kecemasan yang kedua adalah trauma kelahiran, pada saat seorang
ibu mengalami perasaan takut mati karena proses persalinan, maka bayi
dalam kandungan juga dapat merasakan perasaan takut untuk dilahirkan atau
yang biasa disebut dengan trauma kelahiran. Trauma kelahiran ini merupakan
perasaan takut pada bayi yang akan berpisah dengan bersama dan ibunya.
Trauma kelahiran dapat dicerminkan oleh ibu yang merasa takut berpisah
dari bayinya dan si ibu merasa bahwa ia sudah tidak dapat menjamin
keselamatan bayinya lagi. Kecemasan yang dialami ibu hamil yang ketiga
adalah perasaan bersalah atau berdosa, perasaan yang dapat menimbulkan
ketakutan akan kematian dan proses persalinan adalah perasaan bersalah dan
berdosa terhadap ibunya. Pada saat kehamilan ibu hamil akan lebih
melakukan identifikasi terhadap ibunya, jika identifikasi menjadi salah
bentuk, maka akan banyakmengembangkan mekanisme rasa bersalah dan
berdosa terhadap ibunya di masa lampau. Jika identifikasi salah, maka hal ini
akan mengganggu fungsi dan perannya sebagai seorang ibu yang bahagia
karena beban perasaan bersalah dan berdosa. Kecemasan pada ibu hamil
yang ke empat adalah perasaan takut yang kuat, ketakutan yang kuat akan
membuat ibu hamil takut untuk melahirkan bayinya misalnya takut bayi yang
dilahirkan akan cacat, takut bayinya bernasib buruk karena dosa dari orang
tuanya, takut beban hidup semakin berat karena pertambahan anggota
keluarga, munculnya perasaan takut akan berpisah dari bayinya jika
melahirkan kelak, dan perasaan takutkehilangan bayi yang telah bersama
selama ini pada saat akan persalinan21.

13
2.1.6 Dampak Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga

Ketika ibu merasa sangat cemas menghadapi persalinan, secara


otomatis otak mengatur dan mempersiapkan tubuh untuk merasa sakit,
akibatnya saat persalinan nanti persepsi nyeri semakin meningkat 5. Selain
itu, cemas yang berlebihan pada ibu hamil juga dapat menghambat dilatasi
servik sehingga semakin memperlama proses persalinan 6. Gangguan-
gangguan psikis, seperti kecemasan serta emosi yang tak terkendali sangat
tidak menguntungkan pada proses pertumbuhan dan perkembangan janin.
Keadaan itu dapat mendorong kelenjar adrenalin ibu secara aktif
melepaskan hormon hidrokortison, yang kemudian akan dialirkan ke
lingkungan pralahir atau rahim7.

2.1.7 Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan peristiwa alamiah. Meski demikian, setiap


kehamilan memerlukan perhatian khusus karena dimungkinkan dapat terjadi
permasalahan yang mengganggu kesehatan ibu maupun perkembangan janin.
Ibu yang sedang hamil diharapkan memiliki kondisi fisik dan psikis yang
baik, sehingga dapat memberikan dampak yang positif pula baik bagi ibu
maupun bayi yang dikandungnya. Kehamilan pada umumnya memberikan arti
emosional yang besar bagi pada setiap wanita yang normal. Hamil bagi
seorang wanita dapat membuat wanita merasa puas dan bangga karena bisa
memenuhi tugas kewajibannya sebagai istri22.

2.1.8 Pengertian Al-Qur’an

Arti Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan, sedangkan definisi lain


Al-Qur’an adalah sebuah kalam ilahi23. Kalam ilahi merupakan kalam al nafs
yang qadim dan intrinsic dengan dzat-Nya serta bebas dari huruf dan bunyi.
Dengan demikian Al-Qur’an hadir mempresentasikan wahyu untuk

14
membimbing manusia menuju kehidupan yang bebas dari pragmatis, sempit
dan sesaat24.

2.1.9 Manfaat Al-Qur’an

Menurut Heru (2008) dalam Siwantinah (2011) memiliki manfaat :

1. Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an dengan tartil mendapatkan


ketenangan jiwa.

2. Lantunan Al-Qur’an adalah suara manusia yang merupakan instrument


yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hornon-
hormon stress dan mengaktifkan hormone endorphin alami,
meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian rasa takut,
cemas dan tegang, memperbaiki system kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang laju. Laju nafas yang
lebih dalam atau lebih lambat sangat baik menimbulkan ketenangan,
kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolism yang
baik25.

2.1.10 Mekanisme Mendengarkan Murotal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan

Terapi murotal memiliki aspek yang sangat diperlukan dalam


mengatasi kecemasan, yakni kemampuannya dalam membentuk koping baru
untuk mengatasi kecemasan. Sehingga secara garis besar terapi murotal
memiliki dua poin penting yaitu irama yang indah dan juga secara psikologis
dapat memotivasi dan memberikan dorongan semangat dalam menghadapi
problem.

Terapi murotal memberikan dampak psikologis kearah positif, hal ini


dikarenakan ketika murotal dipedengarkan dan sampai ke otak maka murotal
ini akan tersampaikan ke otak dan akan diterjemahkan oleh otak. Dengan

15
terapi murotal maka kesadaran manusia terhadap Allah SWT akan meningkat,
baik orang tersebut tau arti dari Al-Qur’an maupun tidak tahu artinya.
Keasadaran ini akan akan menyebabkan totalitas kepasrahannya kepada Allah
SWT. Dalam keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan
gelombang otak pada frekuensi 7-14 Hz. Ini merupakan energi otak yang
optimal dan dapat menyingkirkan stress dan menurunkan. Dalam keadaan
tenang otak akan dapat berpikir dengan jernih26.

2.1.11 Hubungan Antara Mendengarkan Murotal Al-Qur’an Terhadap


Kecemasan Ibu Hamil Trimester Ketiga Mengahadapi Persalinan

Rohmi Handayani, dkk, Pengaruh Terapi Murottal. Florida, Amerika


Serikat, tentang pengaruh mendengarkan ayat suci Al-Qur’an pada manusia
terhadap perspektif fisiologis dan psikologis. Berhasil membuktikan hanya
dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dapat merasakan
perubahan fisiologis dan psikologis yang sangat besar. Lantunan Al-Qur’an
secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan
instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah
dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan
hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan
perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Terapi murotal
menggunakan tape recorder, pita kaset bacaan al-quran dan ear phone yang
terdiri dari suratan pendek pada juz 30 yang lebih mudah dihafal dan familiar
dalam pendengaran orang, diperdengarkan selama 15 menit sejalan dengan
penelitian memberikan dampak psikologis kearah positif, hal ini dikarenakan
ketika murotal diperdengarkan dan sampai ke otak, maka murotal ini akan
diterjemahkan oleh otak27.

16
2.2 KERANGKA TEORI

Status Pernikahan perasaan cemas dan takut selama


kehamilan
Faktor Sosial Ekonomi Mampu atau tidaknya merawat
Resiko Dukungan anak
Kesehatan Fisik dan Mental
Kecemasan keluarga
Pada Ibu Tingkat
Keluarga Membantu menghadapi
Hamil. Pengetahuan kehamilan dan persalinan
Rasa Ikhlas Menghilangkan cemas

Distraksi
Mendengarkan Murotal Al-
Qur’an
Upaya
Relaksasi mencegah
Kecemasan
Kecemasan

2.3 KERANGKA KONSEP

Tingkat kecemasan ibu hamil


Murotal Al-Qur’an
trimester 3 menghadapi persalinan

2.4 HIPOTESIS
Dari penelitian ini diharapkan terdapat hubungan antara mendengarkan
murotal Al-Qur’an terhadap perkembangan tingkat kecemasan ibu hamil
trimester 3 dalam menghadapi persalinan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


1. Ruang Lingkup Keilmuan
Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Bidang Ilmu
Kedokteran Islam.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus sampai oktober 2018.

17
3. Tempat Penelitian
Pengambilan data ini diambil di Klinik Uut Sri Rahayu Semarang.

3.2 Desain Penelitian


Desain penelitian menggunakan Pre Eksperimen dengan pendekatan one
group pretest-posttest.

3.3 Populasi
a. Populasi Target
Pasien Ibu Hamil trimester ketiga.
b. Populasi Terjangkau
Pasien Ibu hamil trimester ketiga yang periksa di Klinik Uut Sri Rahayu
Semarang, pada bulan juli sampai agustus 2018.

3.4 Sampel
Sampel penelitian terdapat dua jenis kriteria yaitu, kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.
a.Kriteria Inklusi :
1) Pasien ibu hamil trimester ketiga yang bersedia menjadi responden.
2) Mengisi informed consent.
3) Tidak terdapat gangguan pendengaran, fungsi menulis dan membaca
baik.
4) Beragama islam.
b. Kriteria Eksklusi .

Ibu hamil yang sedang dalam proses persalinan saat pengambilan data.

3.5 Besar Sampel

Besar sampel dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan :

np = besar sampel minimum

Zα = deviat baku alfa

18
Zβ = deviat baku beta

d2 = kesalahan (absolut yang dapat ditolerir)

f = proporsi unit pengamatan yang hilang atau mengundurkan diri atau


drop out.

[1,96 + 0,82]2 0,5


np = ─────────────
0,52
Jadi besar sampel yang di perlukan sebanyak 16 orang ibu hamil
trimester ketiga di Klinik Uut Sri Rahayu Semarang.

3.6 Teknik Sampling


Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel penelitian yang memiliki sampel dengan kriteria
inklusi dan dilakukan dengan cara sengaja.

3.7 Variabel dan Definisi Operasional


A. Variabel
a. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah mendengarkan murotal Al-
Qur’an.
b. Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecemasan ibu hamil trimester
ketiga menghadapi persalinan.

B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Jenis Nama Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variabel Variabel Operasional

Bebas Mendengarkan Cara Mendengarkan 1. Frekuensi : Nominal


Murotal Al- mendengarkan Al- murotal Al- 3x seminggu
Qur’an Qur’an dengan Qur’an dengan

19
irama sedang dan menggunakan @ 30 menit
tidak terlalu Handphone. 2. Jenis Surah
lambat dan tidak Surah Ar-
terlalu cepat Rahman
(tartil)28.

Terikat Kecemasan Kondisi kejiwaan Kuisioner Normal 0 – 7 Numerik


yang penuh DASS 21 Ringan 8 – 9
dengan (Depression Sedang 10 – 14
kekhawatiran akan Anxiety Stress
apa yang mungkin Scales). Dengan Parah 15 – 19
terjadi29. memberi tanda Sangat parah >
silang (X) pada 20
pengukuran
yang
dukhususkan
pada skala
Anxiety.

3.8 Teknik Pengumpulan Data


3.8.1 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan dengan cara intervensi yaitu
mendengarkan murotal Al-Qur’an kepada responden.

3.8.2 Prosedur Pengumpulan Data


a. Proses pengumpulan data penelitian dengan intervensi pemberian
murotal Al-Qur’an dan kuisioner,
b. Surat pengantar pada FK Unimus untuk melakuan penelitian
setelah proposal disetujui oleh pembimbing,
c. Mengajukan surat permohonan ijin kepada Klinik Uut Sri Rahayu
Semarang,
d. Mengajukan surat permohonan ijin kepada calon responden terkait
penelitian.
e. Mendatangkan responden untuk menjelaskan tentang manfaat
penelitian, tujuan penelitian dan kerahasiaan informasi serta
meminta kerja sama responden untuk menjawab semua pertanyaan
f. Melakukan pengisian kuisioner kecemasan sebelum pemberian
mendengarkan murotal Al-Qur’an,

20
g. Melakukan pemberian mendengarkan murotal Al-Qur’an kepada
responden,
h. Melakukan pengisian kuisioner kecemasan sesudah pemberian
mendengarkan murotal Al-Qur’an,
i. Menganalisis data responden sebelum dan sesudah diberikan
mendengarkan murotal Al-Qur’an.

3.8.3 Instrumen Penelitian


a. Informed Consent
Formulir informed consent berisi tentang kesedian responden
dalam mengikuti penelitian yang akan dilakukan.
b. Kuisioner
Pengumpulan data dengan memberikan Kuesioner untuk
mengukur tingkat kecemasan. Kuesioner ini akan menggunakan
kuesioner DASS 42 yang diambil pertanyaan mengenai kecemasannya
saja. Kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan yang seluruh pertanyaan
pada kuesioner ini akan menggunakan jawaban tidak sesuai atau tidak
pernah, agak sesuai atau kadang-kadang, sesuai atau sering, dan sangat
sesuai atau sering kali. Terdapat empat pilihan jawaban yang
disediakan untuk setiap pernyataan yaitu: 0 : Tidak sesuai dengan saya
sama sekali, atau tidak pernah. 1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat
tertentu, atau kadang kadang. 2 : Sesuai dengan saya sampai batas
yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan sering. 3 : Sangat sesuai
dengan saya, atau sering sekali. Kategori pengelompokan tingkat
kecemasan dari hasil skoring jawaban adalah sebagai berikut: Tingkat
Kecemasan Normal 0 – 7, Ringan 8 – 9, Sedang 10 – 14, Parah 15 –
19, Sangat parah > 20.
Pada penelitian ini tidak akan dilakukan uji validitas kuesioner
karena DASS 42 telah teruji validitasnya secara internasional. Menurut
Lovibond (1995) dalam Crawfword dan Henry (2003) dalam jurnalnya
yang berjudul “DASS : Normative data & latent structure in large non

21
clinical sampel” DASS memiliki tingkat discriminant validity 30.
Herlina dalam penelitiannya yang berjudul Gambaran Tingkat
Kecemasan Pada Ibu Hamil Menjelang Persalinan tahun 2013 telah
melakukan uji validitas pada kuesioner DASS untuk ibu hamil dari 42
item Pada penelitian ini akan menggunakan kuesioner DASS bagian
kecemasan sehingga hanya ada 14 pertanyaan. Pada ibu hamil,
kuesioner ini juga telah dilakukan uji validitas oleh Abdur dalam
penelitiannya yang berjudul Gambaran Spiritualitas dan Kecemasan
pada Ibu Hamil Primigravida di RSU dr.Pirngadi tahun 2014 pada 30
responden dengan signifikansi 5% yaitu 0,874 seingga kuesioner ini
dinyatakan valid karena lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.2131.
Pada ibu hamil, kuesioner ini juga telah dilakukan uji validitas
oleh Abdur dalam penelitiannya yang berjudul Gambaran Spiritualitas
dan Kecemasan pada Ibu Hamil Primigravida di RSU dr. Pirngadi
tahun 2014 pada 30 responden dengan signifikansi 5% yaitu 0,874
sehingga kuesioner ini dinyatakan valid karena lebih besar dari r tabel
yaitu 0,361.2132.

3.8.4 Alur Penelitian

Sampel penelitian
Mengisi informed consent

Pre Perlakuan (mengisi


kuisioner DASS 42
bagian kecemasan)
Intervensi pemberian mendengarkan
murotal Al-Qur’an

Post Perlakuan (mengisi


kuisioner DASS 42
bagian kecemasan)
Menganalisis data
22
3.9 Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data, peneliti akan melakukan pengolahan pada
data yang telah didapatkan. Pengolahan menggunakan rumus tertentu
sehingga akan didapatkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan. Teknik
pemgolahan data menggunakan cara sebagai berikut :
a. Editing
Editing merupakan suatu cara untuk meneliti kembali kelengkapan jawaban
pada kuesioner, tulisan dapat dibaca dan jawaban relevan. Editing juga
merupakan pengecekan seluruh pertanyaan sehingga diharapkan kuesioner
yang kembali pada peneliti akan lengkap.
b. Coding
Setelah dilakukan editing maka peneliti akan melakukan coding. Coding
merupakan pengubahan bentuk kalimat atau huruf mnejadi angka yang
bertujuan untuk mempermudah kerja dan pembacaan adil,
Data penelitian yang terdiri dari :
1.Frekuensi mendengarkan murotal Al-Qur’an.< 3x seminggu.
2. Surat Arrahman
3.Tingkat Kecemasan
a. Normal 0 – 7
b. Ringan 8 – 9
c. Sedang 10 – 14
d. Parah 15 – 19
e. Sangat parah > 20

c. Data Entry
Pemasukan data merupakan sebuah proses memasukkan data ke dalam
database` komputer sesuai dengan coding yang telah dibuat,
d. Cleaning
Setelah data yang sudah dimasukkan lalu dilakukan pembersihan terhadap
kesalahan data atau ketidaklengkapan data, kemudian dikoreksi. Dalam
penelitian ini tidak ada data yang dihapus.

3.10 Analisa Data


a. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap sebuah
variabel penelitian. Hal ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik dan

23
variabel independen yaitu mendengarkan murotal Al-Qur’an pada ibu hamil
trimester ketiga.
b. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk melihat adanya hubungan antara variabel
bebas (mendengarkan murotal Al-Qur’an) dan variabel terikat
(kecemasan). Uji statistik yang digunakan adalah uji t-Test sampel
dependen. Nilai signifikan dengan P < 0,05 dan CI 95%.

3.11 Etika Penelitian


Sebelum dilakukan penelitian pada ibu hamil trimester ketiga, maka
terlebih dahulu meminta perijinan perihal etichal clearance dari komisi etik
penelitian kesehatan (KEPK) fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang.

3.12 Jadwal Penelitian


Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Tahun 2018 2019


Juni

Desember
Agustus
Mei

Juli

September

Oktober

November

Januari
No
Kegiatan
I

1. Pembuatan
proposal
2. Ujian proposal
3. Perijinan klinik
4. Sampling

24
5. Mengumpulkan
data
6. Pengolahan data
7. Analisis data
8. Menulis laporan
9. Ujian skripsi

DAFTAR PUTAKA

1. Beijers R., Jensen., Walraven. MR., & Weerth, C.D. (2010). Maternal prenatal
anxiety and stress predict infant illnesses and health complaints. Journal of
the American Academiy af Pediatrics, 126(2), 400-408. Diakses 16 maret
2018.

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profile kesehatan RI 2014.


Jakarta : Kementrian Kesehatan RI; 2015

3. Cooke, M. Chaboyer, W., & Hiratos, M. A. (2005). Music and Effect on


Anxiety in Short Waiting Periods: a Critical Apprasial.

4. Nurwanti, I. Hubungan status paritas dengan tingkat kecemasan menghadapi


persalinan pada ibu hamil trimester III di Bidan Praktek swasta (BPS)
Wilayah Kelurahan Pabuaran Cibinong Bogor. 2011. Skripsi. Diakses tanggal
16-maret-2018. http://ners.fkep.unand.ac.id.

5. Astria, Y. (2009). Hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan


kecemasan dalam menghadapi persalinanan di klinik kebidanan dan

25
kandunganan di RSUP Fatmawati. Thesis. Diakses tanggal 26-03-2018.
http://ners.fkep.unand.ac.id.

6. Machmudah. (2012). Persalinan komplikasi dan kemungkinan terjadinya


postpartum blues. Thesis. Diakses tanggal 26-03-2018.
http://ners.fkep.unand.ac.id.

7. Sujiono, B. (2004). Persiapan dan saat kehamilan. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

8. Dr. Al Qadhi. (2003). Pengaruh Mendengarkan ayat suci Al-Qur’an pada


manusia terhadap perspektif fisiologis dan psikologis. Diakses 12 Maret 2018.
http://elib.stikesmuhgombong.ac.id.

9. Pedak, M. (2009). Mukjizat terapi qur’an untuk hidup sukses. Diakses 29


maret 2018.
www.ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/download/98/88

10. J.W. Santrock. Psikologi Pendidikan. Ed 2. Penerjemah Tri Wibowo B.S.


Jakarta : Kencana : 2007.

11. Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokeran. Jakarta: EGC; 2005.

12. Stuart dan Sundeen. Keperawatan Jawa. Jakarta alih Bahasa Achir Yani. Ed
III. Jakarta: EGC. 1998.

13. Crawford dan Henry. The Depression Anxiety Stress Scales (DASS)
:Normative data and latent Structure in a large non clinical sample. British
Journal of Psycology, 42. 111-131. Inggris : The British Psycological Society,
2003.

14. I.B.G Manuaba, Chandranita Mnuaba, dan Fajar Manuaba. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta; EGC; 2003. Diakses 1 Àpril 2018.
https://www.google.co.id/?
gws_rd=cr,ssl&ei=HKpVV7NAhue8BM_UsAD#tbm=bks&=definisi+kehami
lan

15. I.B.G Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 1998

16. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka;


2002

26
17. N Safei A dan Muhimah. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil.
Cetakan Pertama. Yogyakarta : Power Books; 2010.

18. J.E, Judi. Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa swara : 2002

19. Mochtar Rustam. Sinopsis Obstetric. Jakarta : EGC: 1998

20. Hamilton. Dasar-Dasar Keperawatan Matermitas. Edisi 6. Jakarta:


EGC.1995.

21. Smets, Pinedo, dan Van De Velde. Prinsip-prinsip Kemoterapi dalam


Onkologi, edisi ke 5. Yogyakarta: Revisi Kaukes RSUP dr. Sartijo, (Tidak
Dipublikasikan):1994.

22. Kartono, K. (1990). Psikologi anak (Psikologi perkembngan). Bandung:


Mandar Maju.

23. Kurniawan, Beni (2008). Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : PT Grasindo.

24. A’la, abd. (2006). Pembaruan Pesantren. Yogyakarta : PT. LKis Pelangi
Aksara.

25. Siswantinah. 2011. Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Kecemasan Pasien


Gagal Ginjal KronikYang Dilakukan Tindakan Hemodialisa Di RSUD Kraton
Kabupaten Pekalongan. http://www.jptunimus.gdl Siswantinah. Diakses 9
April 2018.

26. Faradisi, Firman.2012. efektivitas Terapi Murottal dan Musik Klasik


Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di
Pekalongan.

27. Abdurrochman, A. (2009). Murotal Al qur’an alternatif terapi suara baru.


http://repository.unpad.ac.id. Diakses tanggal 29 Maret 2018.

28. Salim. 2000. Ilmu nagham Al-Qur’an. 2013 Oktober. [diakses 10 maret
2018]. (2). http://ners.fkep.unand.ac.id.

29. Azzahrani, M. 2005. Pengaruh Terapi Murotal Terhadap Tingkat


Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
uskesmas Andalas. 2013 Oktober. [diakses 20 maret 2018]. (2).
http://ners.fkep.unand.ac.id.

27
30. Dharma K. Metodologi penelitian keperawatan: panduan melaksanakan
dan menerapkan hasil penelitian. Jakarta: Trans Inf o Media; 2011

31. Elizabeth Jonathan Taylor, et all. Spirituality and Spiritual Care of


Adolescent and Young Adults with Cancer. Seminars in Oncology Nursing
Vol. 31 No. 3235-236; 2015 dilihat di www.sciencedirect.com pada tanggal
25 March 2018.

32. Abdur, Gambaran Spiritualitas dan Kecemasan pada Ibu Hamil


Primigravida di RSU dr.Pirngadi.Universitas Sumatera Utara; Sumatera
Utara ; 2014

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Alamat Tinggal :
Menyatakan bersedia untuk menjadi subyek dari penelitian :

28
Nama : Uyun Muna
NIM : H2A015007
Fakultas : Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
Setelah saya membaca prosedur penelitian yang terlampir, saya mengerti dan
memahami dengan benar prosedur penelitian dengan judul “PENGARUH
MENDENGARKAN MUROTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT
PERKEMBANGAN KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK UUT SRI RAHAYU
SEMARANG”, saya menyatakan sanggup menjadi sampel penelitian beserta segala
resikonya dengan sebenar-benarnya tanpa satu paksaan dari pihak manapun.

Semarang, 2018

(Nama Responden)

Lampiran 2 Lembar Kuisioner


KUISIONER
DASS (Depresssion Anxiety Stress Scales) 42
Bagian Kecemasan

Petunjuk Pengisian
Kuisioner ini terdiri dari berbagai pertanyaan yang mungkin sesuai dengan
pengalam ibu dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat epat pilihan
jawaban yang disediakan untuk setiap pertanyaan yaitu :
0 : tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah
1 : sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang
2 : sesuai dengan saya sampai pada batas yang dapat dipertimbangkan, atau

29
lumayan sering
3 : sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali
Selanjutnya Ibu diminta unuk menjawab dengan cara memberi tanda silang
(X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Ibu selama
mengalami kehamilan ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, karena itu
sesuai dengan keadaan Ibu yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban
pertamayang terlintas dalam pikiran Ibu.

N Pertanyaan 0 1 2 3
O
1. Mulut terasa kering

2. Merasakan gangguan dalam bernapas


(napas cepat, sulit bernapas)
3. Kelemahan pada anggota tubuh
4. Cemas yang berlebihan dalam suatu
situasi namun bisa lega jika hal situasi itu
berakhir
5. Kelahan
6. Berkeringat (misal: tangan berkeringat)
tanpa stimulus oleh cuaca maupun latihan
fisik
7. Ketakutan tanpa alas an yang jelas
8. Kesulitan dalam menelan
9. Perubahan kegiatan jantung dan denyut
nadi tanpa stimulus oleh latihan fisik
10. Mudah panik
11. Takut diri terlambat oleh tugas-tugas yang
tidak biasa dilakukan
12. Ketakutan
13. Khawatir dengan situasi saat diri Anda
mungkin menjadi panik dan
mempermalukan diri sendiri

30
14. Gemetar pergerakan tanpa disadari

31

Anda mungkin juga menyukai