Oleh :
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya maka
kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul teori dan konsep keperawatan
komunitas maternal dan infant. Makalah ini dibuat untuk memenuhi penugasan mata ajar
Komunitas lanjut I Program Pascasarjana Keperawatan Peminatan Keperawatan
Komunitas.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini, Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan pihak yang
membantu. Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat berarti bagi kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui teori maternal dan infant
2. Mengetahui konsep asuhan keperawatan komunitas pada maternal dan infant
BAB II
TINJAUAN TEORI
ASUHAN KEPERAWATAN
suku
konseling menyusui
3) Ekonomi meliputi ;
6) komunikasi meliputi ;
7) Pendidikan meliputi ;
8) Rekreasi meliputi ;
jenis rekreasi yang dilakukan oleh ibu
c. Stressor
Kegagalan dalam proses menyusui sering karena timbulnya beberapa
masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak
memahami masalah ini, kegagalan menyusui dianggap problem anak saja.
Masalah dari ibu timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum
persalinan (periode antenatal), pada masa pasca persalinan, dan masa pasca
persalinan lanjut. Masalah menyusui dapat pula diakibatkan karena keadaan
khusus. Ibu sering mengeluhkan bayinya sering menangis, atau menolak
menyusu, yang sering diartikan ASI tidak cukup, atau ASI tidak enak dan tidak
baik sehingga sering menyebabkan ibu mengambil keputusan untuk
menghentikan menyusui Masalah pada bayi umumnya terkait dengan manajemen
laktasi, sehingga bayi sering menjadi bingung putting dan sering menangis, yang
sering ditafsirkan oleh ibu dan keluarga ASI tidak tepat untuk bayi.
d. Persepsi
Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan melampirkan pesan
(Rakhmat,2004). Persepsi tentang pemberian ASI di masyarakat meliputi :
bagaimana persepsi masyarakat tentang ASI eksklusif dan
pemberian makan dini pada bayi
masalah-masalah yang terjadi di masyarakat terkait dengan
pemberian ASI eksklusif dan IMD
bagaimana pengetahuan masyarakat tentang IMD dan ASI
eksklusif
seperti pengertian, langkah IMD, manfaat ASI eksklusif, dampak
tidak diberikan asi eksklusif
bagaimana sikap keluarga dan masyarakat terhadap masalah ASI
eksklusif
Sebelum proses pengkajian komunitas dimulai, fase pra pengkajian perlu dibuat
dalam rangka mengembangkan perencanaan pengkajian. Fase pra pengkajian
meliputi penetapan tujuan pengkajian, menetapkan komunitas dan kerangka kerja
mengenai panduan dalam pengumpulan data. Setelah data dikumpulkan
berdasarkan sumber data yang ada di komunitas proses selanjutnya adalah analisis
data melalui kategori frame work pengkajian komunitas, dan perbandingan
komunitas dengan komunitas yang lebih luas seperti negara dan pemerintah.
Selanjutnya hasil analisa data dilakukan sintesis data, sebagai hasil akhir dari
pengkajian adalah diagnosa keperawatan (Ervin, 2002).
2. Dianogsa Kpereawatan
4. Pelaksanaa / Implementasi
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson
dan Mcfarlene, 1985), yaitu:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan
diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan
kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini
dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang
tepat untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek
waktu sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi
segera terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian
individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga.
Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang
menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses
penyakit
5. Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi
data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk
membuat keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan.
a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling
tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan
perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien, dukungan administrasi,
pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang
diinginkan.
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan
sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup
jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi
dari perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien
merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada
pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa komunitas sebagai mitra (community as partner)
merupakan pengembangan dari model health care system menurut Betty Neuman.
Komunitas sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat turut
berperan serta secara aktif dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dan
mengatasi masalah kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA