Disusun Oleh:
KADEK PUTRAYANA
PPN 14049
c. Mencederai diri
Data Subyektif :
- Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
- Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang
kesal atau marah.
- Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Objektif :
- Mata merah, wajah agak merah.
- Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul
diri sendiri/orang lain.
- Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
- Merusak dan melempar barang-barang.
E. Diagnosa Keperawatan
Resiko bunuh diri
Harga diri rendah
Azis R, dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino Gondoutomo.
2003
Keliat Budi Ana.2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.
Stuart, G.W. 2006. Buku Saku: Keperawatan Jiwa, Edisi 5. Jakarta : EGC.
Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Bandung :
RSJP Bandung.
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara dapat
melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri
KERJA
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A merasa
paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak
berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A
berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A
pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?”
Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya A
membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu
memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A,
maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka
untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga
keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat,
keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”. ”Saya percaya A dapat
mengatasi masalah, OK A?”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
ORIENTASI
Selamat siang A!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaan A hari ini? O... jadi A
merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah A ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah
kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh
diri. Mau berapa lama? Dimana?”Disini saja yah!
KERJA
“Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan A.”
”Nah A, karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup A,
maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka
untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman
yang sedang besuk. Jadi usahakan A jangan pernah sendirian ya..”.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan A setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah
kita bicarakan tadi? Bagus A. Bagimana Masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih
ada perasaan / dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain. Kalau
sudah tidak ada keinginan bunh diri saya akan ketemu A lagi, untuk membicarakan cara
meninngkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini saja.
SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri
ORIENTASI
“selamat pagi A! Bagaimana perasaan A saat ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan membahas
tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih A miliki. Mau berapa lama? Dimana?”
KERJA
Apa saja dalam hidup A yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau A
meninggal. Coba A ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan A. Keadaan yang bagaimana
yang membuat A merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan A masih ada yang baik yang patut A
syukuri. Coba A sebutkan kegiatan apa yang masih dapat A lakukan selama ini”.Bagaimana
kalau A mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan A setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang
A patut syukuri dalam hidup A? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan A jika
terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus A. Coba A ingat-ingat lagi hal-hal
lain yang masih A miliki dan perlu disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi
masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang
tidak terkendali segera hubungi saya ya!”
ORIENTASI
”selamat pagi A. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan bunuh diri? Apalagi hal-
hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara
mengatasi masalah yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Di saja yah ?”
KERJA
« Coba ceritakan situasi yang membuat A ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi kira-kira
jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian
masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling
menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. A bisa dicoba!”Mari kita buat
rencana kegiatan untuk masa depan.”
TERMINASI
Bagaimana perasaan A, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang A akan
gunakan? Coba dalam satu hari ini, A menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih A tadi.
Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman A
menggunakan cara yang dipilih”.
Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri
ORIENTASI
”Selamat pagi Bapak/Ibu. Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?”perkenalkan nama saya Yetnie
Nora Lahiwu. Saya biasa di panggil Yetnie. Saya hari ini yang dinas diruangan ini.
” Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara melindungi
dari bunuh diri.
”Dimana kita akan diskusi.Bagiaman kalau di ruang wawancara?” Berapa lama Bapak/Ibu
punya waktu untuk diskusi?”
KERJA
”Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan A?”
”Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh diri.
Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan tanda melalui percakapan
misalnya “Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah A pernah
mengatakannya?”
”Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak / Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari A secara serius. Pengawasan terhadap A ditingkatkan,
jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri di kamar. Kalau
menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan digunakan untuk
bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan untuk
tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bpk/Ibu sayang pada A. Katakan juga
kebaikan-kebaikan A!”
”Usahakan sedikitnya 5 kali sehari bapak dan ibu memuji A dengan tulus”
”Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan orang
lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, Bapak/Ibu perlu
membantu agar A terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri.
TERMINASI
”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-cara
merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?”
”Ya, bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera
hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang tentang cara-cara
meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah”
”Bagaimana Bapak/Ibu setuju?” Kalau demikian sampai bertemu lagi minggu depan disini”.
SP 2 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri/isyarat bunuh diri
ORIENTASI
“Selamat pagi pak, bu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan minggu lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke A ya?”
“Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan?”
KERJA
“Sekarang anggap saya A yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak dan ibu
praktekkan cara bicara yang benar bila A sedang dalam keadaan yang seperti ini”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi A minum obat dan melakukan kegiatan positifnya
sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat A”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada A?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat A di rumah?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
membesuk A”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat A sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan Pulang bersama keluarga dengan pasien risiko bunuh
diri
ORIENTASI
Selamat pagi pak, bu, hari ini A sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita membicarakan jadwal A
selama dirumah”Berapa lama kita bisa diskusi?, baik mari kita diskusikan.”
KERJA
“Pak, bu, ini jadwal A selama di rumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan dirumah?’
tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh A selama di
rumah. Kalau misalnya A terus menerus mengatakan ingin bunuh diri, tampak gelisah dan tidak
terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak dan ibusegera hubungi Suster H di Puskesmas
Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651)
853xxx Selanjutnya suster H yang akan membantu memantau perkembangan A
TERMINASI
“Bagaimanpak/bu? Ada yang belum kelas?” Ini jadual kegiatan harian A untuk dibawa pulang. Ini
surat rujukan untuk perawat H di puskesmas Indrapuri. Jangan lupa kontrol ke puskesmas sebelum
obat habis atau ada gejala yang tampak. Silahkan selesaikan administrasinya.