OLEH:
OLEH :
TAHUN 2017/2018
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan atas berkah dan rahmat dariAllah
SWT yang telah memberikat berkat kesehatan dan nikmat berfikir bagi kami untuk dapat
menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “ komunikasi & konseling pada wanita masa
menopause”
Makalah ini disusun untuk memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman
bagi pembacanya khususnya dalam hal untuk mengetahui tentang bagaimana cara
berkomunikasi dengan wanita yang mengalami masa menopause.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan untuk memperbaikinan menambah penulisan dan kelengkapan isi makalah
ini.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam penulisan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat
bagi kelompok kami sendiri khususnya, teman-teman sependidikan kebidanan dan bagi
siapapun yang membacanya.
penulis
--DESI BACHRUM--
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan penulisan................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
A.Pengertian Komunikasi dan Konseling......................................................2
B. Komunikasi pada wanita menopause........................................................3
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kadang-kadang apa yang kita inginkan orang lain tahu maksud kita, tetapi pada
kenyataannya tidak semua atau orang yang kita harapkan mengerti. Contohnya:
seorang ibu hamil 5 bulan dan kehamilannya merupakan yang pertama, ia mencoba
meminta sesuatu dengan mengatakan pada suaminya “saya mau mangga”.
Dibayangan sang ibu adalah suaminya akan membelikan mangga muda dan ia akan
memakan dengan nikmatnya.
Sang ibu berpikir bahwa suaminya akan mengerti dengan mangga yang
diinginkannya dan tidak perlu diberitahu mangga yang bagaimana yang harus dibeli
sang suami. Kemudian sang suami membelikan mangga dan menyerahkannya. Ibu
marah karena suaminya tidak membelikan mangga yang diinginkannya dan
mengatakan suami tidak perhatian. Kemudian Suami berpikir apakah saya salah
membelikan mangga ya!! Melihat kejadian di atas, bahwa dalam kehidupan sehari-
hari kita sering mempersepsikan apa yang kita inginkan pasti orang lain juga sama
persepsinya.Begitu juga jika kita berhadapan dengan pasien maka yang perlu kita
tanyakan apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita pikirkan. Karena
persepsi yang salah dapat menyebabkan seseorang menjadi tegang, tidak suka,
tidak nyaman dan tidak puas. Untuk itu perlunya kita memahami persepsi agar orang
menjadi senang, bahagia dan puas. Dengan demikian, maka menjadi keharusan
adanya media yang menjebatani hal tersebut, yaitu komunikasi. Dalam dunia
kebidanan dikenal dengan Komunikasi dan Konseling Kebidanan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pemahaman para ibu terhadap menopause?
2. Apa saja permasalahan psikologis yang dialami oleh ibu-ibu yang mengalami
menopause?
3. Bagaimana hasil konseling Individual dalam meningkatkan kepercayaan ibu-ibu
yang mengalami menopause?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan konseling individual terhadap ibu-ibu
yang sudah menopause.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau
proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-
lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator
kepada komunikan.
Komunikator (stimulus) —— memberikan rangsangan kepada komunikan.
- Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan
komunikan. Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku,
merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan :
mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell) Untuk memahami komunikasi dengan
menjawab pertanyaan :
Who says what in which channel yo whom with what effect ?
Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
Apa message : pesan, ide, gagasan)
Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
Dengan hasil/dampak apa? (effect hasil komunikasi)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah : seni penyampaian
informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk
merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator. Jadi proses
penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator maupun komunikan.
Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan
secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan
penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan
jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Saefudin, Abdul Bari : 2002).
Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu
keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-
fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
Proses melalui satu orang membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi
6
saling pengertian bertujuan untuk membangun hubungan, orang yang mendapat
konseling dapat mengekspresikan pikiran& perasaannya dengan cara tertentu
sesuai dengan situasi, melalui pengalaman baru, mamandang kesulitan objektif
sehingga dapat menghadapi masalah dengan tidak terlalu cemas dan tegang.(
SCA.C STEERING COOMUTE, 1996).
Jadi konseling kebidanan adalah bantuan kepada orang lain dalam bentuk
wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha
bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan
konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun
perubahan tingkah laku/ sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan”.
1. Pengertian Menopause
2. Fase-fase menopause
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau
gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki
komunikator. Jadi proses penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator
maupun komunikan.
2. konseling kebidanan adalah bantuan kepada orang lain dalam bentuk wawancara
yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha bersama
antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang
dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun perubahan
tingkah laku/ sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan”.
3. Pelaksanaan komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium ini adalah
(a) pemberian penjelasan tentang pengertian, tanda menopause;
(b) deteksi dini terhadap gangguan yang terjadi pada masa ini;
(c) pemberian informasi tentang pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi;
(d) membantu klien dalam pengambilan keputusan;
(e) pemakaian alat bantu dalam emberian KIE;
(f) melakukan komunikasi dengan pendekatan biologis, psikologis dan sosial
budaya.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
a. Kepada para suami diharapkan dapat memberikan perhatian yang besar terhadap
gajala-gejala menopause yang akan dihadapi seorang istri, karena perhatian yang
diberikan itu merupakan penghargaan yang tinggi bagi seorang istri. Disamping itu
akan menciptakan kepercayaan diri seorang istri.
b. Kepada para para istri diharapkan berusaha terus meningkatkan pemahaman dan
selalu bertanya mengenai permasalahan secara psikologis khususnya yang
berhubungan dengan menopause.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya.
13