TOPIK HYPNOBIRTHING
Makalah Maternitas II
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Bismillahirahmanirrahim.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktunya. Tak lupa kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mengetahui pengertian HypnoBirthing
Mahasiswa mengetahui tujuan HypnoBirthing
Mahasiswa mengetahui keuntungan HypnoBirthing
BAB II
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
B. TUJUAN
1) Selama Kehamilan
a) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit
saat melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.
b) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester
pertama.
c) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat,
bahkan bisa memperbaiki janin yang letaknya sungsang
menjadi normal (letak belakang kepala)
d) Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai
selama kehamilannya. Ketenangan dan rasa damai sang ibu
akan dirasakan janin sehingga ia pun mempunyai nilai
kedamaian dalam dirinya (spiritual quotient).
2) Menjelang Persalinan :
a) Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta
ketakutan menjelang persalinan yang dapat menyebabkan
ketegangan, rasa nyeri, dan sakit saat persalinan.
b) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi
rahim.
c) Meningkatkan kadar endorfin dan epinefrin dalam tubuh
untuk mengurangi, bahkan menghilangkan rasa nyeri pada
saat kontraksi dan persalinan (endorfin/endogenic morphin
adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat tenang).
3) Saat Persalinan
a) Memperlancar proses persalinan (kala I dan kala II lebih
lancar).
b) Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan
dan terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat
keseimbangan hormonal di dalam tubuh.
c) Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses
persalinan.
4) Setelah Persalinan
a) Meningkatkan ikatan batin bayi dengan ayah dan bundanya.
b) Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.
c) Mencegah depresi pasca-persalinan (baby blues).
d) Memperlancar produksi ASI.
Maka dari itu, pasangan perlu anda ketahui untuk membantu istri
merasa lebih rileks ketika menjalankan terapi hingga proses melahirkan
selesai. Adapula terapi yang dilakukan ketika hypnobirthing antara lain
dengan mencoba melatih diri untuk bersantai dengan belajar merefleksikan
pikiran dan tubuh secara bersamaan. Banyak wanita yang enggan
melakukan teknik ini karena dirasa kurang efektif karena biaya yang
dikeluarkan terlalu mahal dan beralih bertanya kepada yang lebih senior
saja seperti ibu dan kerabat dekat.
ANALISA ARTIKEL
A. JURNAL PERTAMA
1. Judul Artikel : Pengaruh Hypnobirthing terhadap Nyeri Persalinan
pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Klinik Eka Sri Wahyuni dan
Klinik Pratama Tanjung Tahun 2017
2. Peneliti ( Tahun ) : Melva, Betty Mangkuji, Intan Kumala Putri, Eva
Irianti ( 2017 )
3. Metodologi Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment
dengan desain non equivalen control group design. Sampel terdiri atas
kelompok kontrol dan perlakuan, setiap kelompok terdiri atas 16
orang, total keseluruhan 32 orang. Kriteria inklusi adalah Ibu hamil
trimester III dengan TTP pada bulan April-Juni 2017, mengikuti kelas
ibu hamil, dan tidak mengalami komplikasi selama proses penelitian
berlangsung. Informed consent dan etichal clearance didapatkan
sebelum pelaksanaan penelitian. Analisis data dengan uji statistik
Mann-Whitney ( α = 0,05).
B. JURNAL KEDUA
1. Judul Artikel : Pengaruh Hypnobirthing terhadap Intensitas Nyeri pada
Ibu Bersalin Normal di RSUD Labuang Baji Makassar
2. Peneliti ( Tahun ) : Rahmawati, Yusriani, Fairus Prihatin Idris ( 2018 )
3. Hasil Penelitian :
1. Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi Karakteristik Ibu Bersalin Normal di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji Makassa
Kelompok Total
karakteristik HypnoBirthing Kontrol
n (20) % (100) n (20) % (100) n (20) % (100)
Umur
<25 Tahun 9 45.0 7 35.0 1 40.0
25-35 Tahun 4 20.0 9 45.0 6 32.5
>35 Tahun 7 35.0 4 20.0 1 27.5
3
1
1
Pendidikan
SD 1 5.0 0 0.0 1 2.5
SMP 9 45.0 4 20.0 13 32.5
SMA 9 45.0 16 80.0 25 62.5
Perguruan Tinggi 1 5.0 0 0.0 1 25
Gravid
1-2 15 75.0 11 55.0 26 65.0
>= 3 5 25.0 9 45.0 14 35.0
Partus
0 9 45.0 10 50.0 19 47.5
1-2 9 45.0 7 35.0 16 40.0
>= 3 2 10.0 3 15.0 5 12.5
Abortus
0 19 95.0 19 95.0 38 95.0
>= 1 1 9.0 1 5.0 2 5.0
Jenis kelamin anak
Laki-laki 9 45.0 10 50.0 19 47.5
Perempuan 11 55.0 10 50.0 21 52.5
Kelompok Total
Intensitas Nyeri HypnoBirthing Kontrol
n (20) % (100) n (20) % (100) n (20) % (100)
Pre Test
Nyeri Ringan 0 0.0 0 0 0 0
Nyeri Sedang 7 35.0 10 50.0 17 42.5
Nyeri Berat 13 65.0 10 50.0 23 57.5
Post Test
Nyeri Ringan 8 40.0 0 0.0 8 2.0
Nyeri Sedang 12 60.0 11 55.0 23 57.5
Nyeri Berat 0 0.0 9 45.0 9 22.5
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada saat pre test sebagian besar
mengalami nyeri berat baik itu pada kelompok hipnobirthing (65,0%)
maupun kelompok kontrol (50%). Adapun pada saat post test
didapatkan pada kelompok hypnobirthing ibu intensitas nyerinya
ringan (40,0%) dan nyeri berat (0%) sedangkan kelompok kontrol
didapatkan intensitas nyeri ringan (0%) dan nyeri berat (45%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 3 Pengaruh hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada ibu
bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar
Kontrol
Pre Test 20 5.95 +- 1.0 0.20 +- 0.5 0.102*
Post Test 20 9 2
6.15 +- 1.22
Perubahan
Nyeri Hypnobirthing 20 2.00 +- 125 2.20 +- 0.3 0.000**
Kontrol 20 0.20 +- 0.52 0
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 20 responden, perubahan intensitas
nyeri pada kelompok hypnobirthing rata-rata 2,00±1,25 dan pada
kelompok kontrol rata-rata -0,20±0,52, dengan perbedaan ratarata
4,25±1,61. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p=0,000,
hal ini berarti nilai p <α(0,05). Hal ini berarti ada perbedaan intensitas
nyeri sebelum dan setelah dilakukan hypnobirthing pada ibu bersalin
normal di RSUD Labuang Baji Makassar, sedangkan pada kelompok
kontrol didapatkan tidak ada perbedaan intensitas nyeri pre dan post
test (p=0,102). Adapun uji statistik Mann Whitney terhadap perubahan
intensitas nyeri diperoleh nilai p=0,000, hal ini berarti nilai p <α(0,05).
Hal ini berarti ada pengaruh hypnobirthingterhadap intensitas nyeri
pada ibu bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar.
C. ANALISA PICOT
P – Problem, yaitu intensitas nyeri yang berlebih pada ibu bersalin
T – Time, yaitu pada persalinan kala I dan kala II dan penelitian dilakukan
pada Desember 2016 sampai Februari 2017
Bobak, I., Lowdermilk, D., & Jensen, M. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. (2014). Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI.