Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMIAH

TREND DAN ISUE KEPERAWATAN MATERNITAS

TOPIK HYPNOBIRTHING

Makalah Maternitas II

Dosen : Ibu Hanik Rohmah, M.Kep, S.Mat

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. Nisha Khumairo 11201051


2. Nurlayla Hidayana 11201054
3. Rahmah Wulan Febriana 11201061
4. Shiti Rahajeng Nathi 11201073
5. Yarisa Nur Fayza 11201084

PRODI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktunya. Tak lupa kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak.

Penulisan makalah berjudul “ TREND DAN ISU KEPERAWATAN


MATERNITAS DENGAN TOPIK HYPNOBIRTHING “ bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Maternitas II. Kami menyadari bahwa makalah yang
kami selesaikan ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berguna untuk membangun
kesempurnaan makalah kita selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan dari penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Serta beraharap agar makalah “ TREND DAN ISU
KEPERAWATAN DENGAN TOPIK HYPNOBIRTHING “ ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca. Aaminn.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hampir semua wanita merasakan ketakutan ketika menghadapi


proses melahirkan atau persalinan. Ketakutan tentang melahirkan atau
persalinan terjadi karena hampir setiap orang menyatakan proses
melahirkan atau persalinan adalah momen hidup dan mati bagi seorang
wanita. Rasa takut pada wanita saat menghadapi persalinan membuat
seluruh tubuh mereka tegang dan menghalangi tubuh mereka menjalankan
fungsi fisiologisnya untuk melahirkan dengan nyaman. Akibatnya mereka
mengalami proses persalinan yang panjang dan sangat sakit sehingga
membutuhkan intervensi medis yang sebenarnya tidak diperlukan jika
tubuh mereka bisa relaks.

Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu


melahirkan, namun intensitas rasa nyeri tersebut berbeda pada setiap ibu
bersalin. Perasaan takut pada waktu his amat subjektif, tidak hanya
bergantung pada intensitas his, tetapi bergantung pula pada keadaan
mental orangnya. Perasaan sakit pada his mungkin disebabkan oleh
iskemia dalam korpus uteri tempat terdapat banyak serabut saraf dan
diteruskan melalui saraf sensorik di pleksus hipogastrik ke sistem saraf
pusat. Walaupun prosesnya fisiologis, tetapi umumnya menakutkan karena
disertai nyeri berat.

Berdasarkan hasil pengamatan saya terhadap ibu yang melahirkan


dengan hypnobirthing, bahwa ada pengaruh hypnobirthing terhadap nyeri
persalinan yang dirasakan ibu bersalin, dimana ibu mampu mengontrol diri
ketika nyeri datang yang disebabkan kontraksi uterus sehingga ibu dapat
melahirkan dengan tenang, nyaman, lancar, dan tanpa rasa nyeri yang
hebat. Hal ini didukung oleh penelitian Indria (2015) tentang pengaruh
hypnobirthing terhadap tingkat nyeri dan kemajuan persalinan pada ibu
bersalin di BPM Kota Cimahi, dimana nilai p tingkat nyeri adalah 0,001,
artinya terdapat pengaruh hypnobirthing yang signifikan terhadap
penurunan intensitas nyeri.

Setiap wanita menginginkan sebuah proses persalinan yang penuh


kenyamanan, tenang dan lebih baik. Persalinan yang seperti itu bisa
didapatkan dalam dalam HypnoBirthing, wanita yang memiliki
pengalaman HypnoBirthing saat melahirkan anak jauh lebih tenang dan
rasa sakit berkurang sampai 70 % HypnoBirthing merupakan suatu metode
yang dikhususkan untuk wanita hamil dengan melakukan relaksasi
mendalam bertujuan untuk mempersiapkan proses kelahiran yang lancar,
nyaman rasa sakit yang minimum, karena mampu memicu hormon
endorphin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit alami tubuh.

B. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Mengetahui trend dan issue dari pengaruh HypnoBirthing


terhadap intensitas nyeri pada ibu bersali

2. Tujuan Khusus
 Mahasiswa mengetahui pengertian HypnoBirthing
 Mahasiswa mengetahui tujuan HypnoBirthing
 Mahasiswa mengetahui keuntungan HypnoBirthing
BAB II

KONSEP TEORI

A. PENGERTIAN

Dalam bahasa Inggris HypnoBirthing berasal dari kata hypno dari


hipnosis dan birthing atau melahirkan yang berarti keterampilan untuk
meningkatkan ketenangan pikiran guna mempersiapkan dan menjalani
kehamilan hingga menghadapi persalinan dengan nyaman.
a. Menurut Marmi dan Margiyati (2013), hypnobirthing adalah salah
satu teknik otohipnosis (self hypnosis) dalam menghadapi dan
menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga para ibu
hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan
cara yang alami, lancar, dan nyaman.
b. Menurut Kuswandi (2014), metode hypnobirthing didasarkan pada
keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang, dan nyaman
(tanpa rasa sakit) juga ampuh dalam menetralisir dan memprogram
ulang (reprogramming) rekaman negatif dalam pikiran bawah
sadar dengan program positif. Dengan demikian, rekaman yang
tertanam dalam pikiran bawah sadar bahwa persalinan itu
menakutkan dan menyakitkan, bisa terhapus dan berganti dengan
keyakinan bahwa persalinan berlangsung mudah, lancar, tanpa rasa
sakit (nyaman).

Metode hypnobirthing ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap


perempuan memiliki potensi untuk menjalankan proses melahirkan secara
alami, tenang, dan nyaman (tanpa rasa sakit). Program ini mengajarkan ibu
hamil untuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuhnya saat menjalani
proses melahirkan, membiarkan tubuh dan pikirannya untuk bekerja, serta
meyakini bahwa tubuhnya mampu berfungsi sebagaimana seharusnya
sehingga rasa sakit menghilang (Kuswandi, 2014).

Hypnobirthing adalah jurus jitu menetralisir dan memprogram


ulang (reprogramming) rekaman negatif dalam pikiran bawah sadar
dengan program positif. Hasilnya, rekaman yang tertanam dalam pikiran
bawah sadar bahwa persalinan yang menakutkan dan menyakitkan itu bisa
terhapus dan berganti dengan keyakinan baru bahwa persalinan
berlangsung sangat spiritual, mudah, lancar, dan nyaman (Kuswandi,
2014).
Meski mengandung kata hypno(sis), caranya bukan menghipnotis
si Ibu saat persalinan, lalu jabang bayi keluar begitu saja. Hypnobirthing
sama sekali tidak akan tertidur karena tidak menggunakan obat bius yang
menyebabkan rasa kantuk, tetapi lebih ke arah pendampingan dengan
menanamkan sugesti positif kepada ibu, sehingga selama proses
persalinan, si ibu tetap nyaman, tenang dan bahagia. Ibu akan 100%
terjaga dan dapat menikmati setiap detik proses persalinan hingga
kelahiran si buah hati.

B. TUJUAN

1) Selama Kehamilan
a) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit
saat melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.
b) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester
pertama.
c) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat,
bahkan bisa memperbaiki janin yang letaknya sungsang
menjadi normal (letak belakang kepala)
d) Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai
selama kehamilannya. Ketenangan dan rasa damai sang ibu
akan dirasakan janin sehingga ia pun mempunyai nilai
kedamaian dalam dirinya (spiritual quotient).
2) Menjelang Persalinan :
a) Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta
ketakutan menjelang persalinan yang dapat menyebabkan
ketegangan, rasa nyeri, dan sakit saat persalinan.
b) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi
rahim.
c) Meningkatkan kadar endorfin dan epinefrin dalam tubuh
untuk mengurangi, bahkan menghilangkan rasa nyeri pada
saat kontraksi dan persalinan (endorfin/endogenic morphin
adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat tenang).
3) Saat Persalinan
a) Memperlancar proses persalinan (kala I dan kala II lebih
lancar).
b) Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan
dan terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat
keseimbangan hormonal di dalam tubuh.
c) Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses
persalinan.
4) Setelah Persalinan
a) Meningkatkan ikatan batin bayi dengan ayah dan bundanya.
b) Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.
c) Mencegah depresi pasca-persalinan (baby blues).
d) Memperlancar produksi ASI.

C. TREND HYPNOBIRTHING PADA IBU BERSALIN

Selebriti Hollywood seperti Jessica Alba, Miranda kerr, hingga


Katte Middleton memilih teknik hypnobirthing agar tidak merasakan sakit
saat melahirkan. Metode tersebut kini tak hanya popular dikalangan
selebriti tetapi juga wanita social lainnya. Di jepang hypnobirthing sedang
popular dan kebanyakan diterapkan oleh wanita yang baru memiliki anak
pertama. Beberapa wanita di jepang mengklaim bahwa teknik
hypnobirthing atau metode relaksasi ketika melahirkan dapat mengurangi
rasa takut dan sakit. teknik ini pada dasarnya mengatur pikiran supaya
tidak tegang untuk menghadapi persalinan, sepert dihipnotis tapi hypno
disini lebih mengacu kepada pengaturan pernafasan, relaksasi dan
visualisasi selama melahirkan.

Meskipun secara ilmiah hal itu masih diperdebatkan, tapi faktanya


hypnobirthing memiliki banyak manfaat sebagaian wanita menuturkan
bahwa teknik itu membuat melahirkan menjadi tenang, mengurangi rasa
sakit, meredakan stress karena persalinan membangun ikatan yang lebih
dalam dengan anak , hingga mampu mengurangi frekuensi bayi menangis
semalaman. Teknik yang sedang popular ini memakan biaya yang tidak
sedikit kurang lebihnya biaya yang harus dikeluarkan 4-5 juta dalam sekali
terapi.

D. ISSUE HYPNOBIRTHING PADA IBU BERSALIN

Namun bila berbagai masalah dalam rumah tangga mempengaruhi


pikiran wanita dan merasa terbebani akan hal itu , teknik ini bisa saja gagal
dilakukan . Begitu pula dengan wanita yang terlalu stress jelang persalinan
sehingga tidak bisa rileks dan tenang, ada pula penyebab gagalnya
hypnobirthing . Pertama, karena terlalu analytical ,terlalu banyak pikir,
saya bisa apa enggak ya, terus nanti gimana kalau gagal. Kedua, present
issue terutama kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bisa saja saat
melakukan terapi istri rileks dan siap melahirkan tapi setelah dirumah ia
menemukan masalah lagi dengan pasangannya, maka proses persalinan
pun akan terasa sulit.

Maka dari itu, pasangan perlu anda ketahui untuk membantu istri
merasa lebih rileks ketika menjalankan terapi hingga proses melahirkan
selesai. Adapula terapi yang dilakukan ketika hypnobirthing antara lain
dengan mencoba melatih diri untuk bersantai dengan belajar merefleksikan
pikiran dan tubuh secara bersamaan. Banyak wanita yang enggan
melakukan teknik ini karena dirasa kurang efektif karena biaya yang
dikeluarkan terlalu mahal dan beralih bertanya kepada yang lebih senior
saja seperti ibu dan kerabat dekat.

E. KEUNTUNGAN METODE HYPNOBIRTHING

1. Keutungan yang didapat oleh ibu hamil :


1) Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga
kadang tak terasa seperti sakit melahirkan
2) Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang
dipengaruhi faktor stress dan depresi
3) Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar relatif lebih
cepat
4) Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy
5) Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin
6) Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses
melahirkan
7) Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan
8) Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan
9) Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen (asfiksia)
sehingga menjadi lebih sehat
2. Keuntungan yang didapat janin :
1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan
merupakan dasar dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient)
2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan
memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui
plasenta
3. Keuntungan yang di dapat suami :
1) Lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan
2) Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-
harinya
3) Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh istri akan
mempengaruhi aura orang-orang disekitarnya juga
4. Keuntungan yang di dapat dokter atau bidan :
1) Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu
menghadapi emosi lebih labil ibu yang hendak melahirkan
2) Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses
persalinan dan kelahiran sangat kecil
3) Tidak perlu untuk menggunakkan obat bius untuk ibu yang
hendak melahirkan
4) Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan
letap tenang
BAB III

ANALISA ARTIKEL
A. JURNAL PERTAMA
1. Judul Artikel : Pengaruh Hypnobirthing terhadap Nyeri Persalinan
pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Klinik Eka Sri Wahyuni dan
Klinik Pratama Tanjung Tahun 2017
2. Peneliti ( Tahun ) : Melva, Betty Mangkuji, Intan Kumala Putri, Eva
Irianti ( 2017 )
3. Metodologi Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment
dengan desain non equivalen control group design. Sampel terdiri atas
kelompok kontrol dan perlakuan, setiap kelompok terdiri atas 16
orang, total keseluruhan 32 orang. Kriteria inklusi adalah Ibu hamil
trimester III dengan TTP pada bulan April-Juni 2017, mengikuti kelas
ibu hamil, dan tidak mengalami komplikasi selama proses penelitian
berlangsung. Informed consent dan etichal clearance didapatkan
sebelum pelaksanaan penelitian. Analisis data dengan uji statistik
Mann-Whitney ( α = 0,05).

B. JURNAL KEDUA
1. Judul Artikel : Pengaruh Hypnobirthing terhadap Intensitas Nyeri pada
Ibu Bersalin Normal di RSUD Labuang Baji Makassar
2. Peneliti ( Tahun ) : Rahmawati, Yusriani, Fairus Prihatin Idris ( 2018 )
3. Hasil Penelitian :
1. Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi Karakteristik Ibu Bersalin Normal di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji Makassa

Kelompok Total
karakteristik HypnoBirthing Kontrol
n (20) % (100) n (20) % (100) n (20) % (100)
Umur
<25 Tahun 9 45.0 7 35.0 1 40.0
25-35 Tahun 4 20.0 9 45.0 6 32.5
>35 Tahun 7 35.0 4 20.0 1 27.5
3
1
1
Pendidikan
SD 1 5.0 0 0.0 1 2.5
SMP 9 45.0 4 20.0 13 32.5
SMA 9 45.0 16 80.0 25 62.5
Perguruan Tinggi 1 5.0 0 0.0 1 25

Gravid
1-2 15 75.0 11 55.0 26 65.0
>= 3 5 25.0 9 45.0 14 35.0

Partus
0 9 45.0 10 50.0 19 47.5
1-2 9 45.0 7 35.0 16 40.0
>= 3 2 10.0 3 15.0 5 12.5

Abortus
0 19 95.0 19 95.0 38 95.0
>= 1 1 9.0 1 5.0 2 5.0
Jenis kelamin anak
Laki-laki 9 45.0 10 50.0 19 47.5
Perempuan 11 55.0 10 50.0 21 52.5

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia < 25


tahun yakni sebanyak 16 responden (40,0%), sebagian besar responden
pendidikannya SMA yakni sebanyak 25 responden (62,5%), sebagian
besar responden jumlah kehamilannya 1-2 yakni sebanyak 26
responden (65,0%), sebagian besar responden partusnya 0 yakni
sebanyak 19 responden (47,5%), dan sebagian besar responden
anaknya perempuan yakni sebanyak 21 responden (52,5%)

Tabel 2 Distribusi Berdasarkan Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin


Normal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji
Makassar

Kelompok Total
Intensitas Nyeri HypnoBirthing Kontrol
n (20) % (100) n (20) % (100) n (20) % (100)
Pre Test
Nyeri Ringan 0 0.0 0 0 0 0
Nyeri Sedang 7 35.0 10 50.0 17 42.5
Nyeri Berat 13 65.0 10 50.0 23 57.5

Post Test
Nyeri Ringan 8 40.0 0 0.0 8 2.0
Nyeri Sedang 12 60.0 11 55.0 23 57.5
Nyeri Berat 0 0.0 9 45.0 9 22.5
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada saat pre test sebagian besar
mengalami nyeri berat baik itu pada kelompok hipnobirthing (65,0%)
maupun kelompok kontrol (50%). Adapun pada saat post test
didapatkan pada kelompok hypnobirthing ibu intensitas nyerinya
ringan (40,0%) dan nyeri berat (0%) sedangkan kelompok kontrol
didapatkan intensitas nyeri ringan (0%) dan nyeri berat (45%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 3 Pengaruh hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada ibu
bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar

Kelompok n Intensitas Nyeri P Value


( Mean +- SD)
Hasil Perbedaan
Hypnobirthing
Pre Test 20 6.50 +- 0.7 2.00 +- 1.2 0.000*
Post Test 20 6 5
4.50 +- 1.50

Kontrol
Pre Test 20 5.95 +- 1.0 0.20 +- 0.5 0.102*
Post Test 20 9 2
6.15 +- 1.22

Perubahan
Nyeri Hypnobirthing 20 2.00 +- 125 2.20 +- 0.3 0.000**
Kontrol 20 0.20 +- 0.52 0
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 20 responden, perubahan intensitas
nyeri pada kelompok hypnobirthing rata-rata 2,00±1,25 dan pada
kelompok kontrol rata-rata -0,20±0,52, dengan perbedaan ratarata
4,25±1,61. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p=0,000,
hal ini berarti nilai p <α(0,05). Hal ini berarti ada perbedaan intensitas
nyeri sebelum dan setelah dilakukan hypnobirthing pada ibu bersalin
normal di RSUD Labuang Baji Makassar, sedangkan pada kelompok
kontrol didapatkan tidak ada perbedaan intensitas nyeri pre dan post
test (p=0,102). Adapun uji statistik Mann Whitney terhadap perubahan
intensitas nyeri diperoleh nilai p=0,000, hal ini berarti nilai p <α(0,05).
Hal ini berarti ada pengaruh hypnobirthingterhadap intensitas nyeri
pada ibu bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar.

C. ANALISA PICOT
P – Problem, yaitu intensitas nyeri yang berlebih pada ibu bersalin

I – Intervention, yaitu dilakukan teknik hypnobirthing untuk mengurangi


rasa nyeri pada ibu bersalin
C – Comparison, yaitu pengaruh teknik relaksasi hypnobirthing terhadap
penurunan nyeri pada persalinan kala I ditandai dengan ibu inpartu merasa
lebih tenang dalam menjalani persalinan dibandingkan dengan yang tidak
diberlakukan teknik relaksasi hypnobirthing yaitu merasa tubuhnya
menjadi lebih tegang, tekanan darah meningkat, proses persalinan menjadi
lebih lama dan nyeri terasa lebih hebat.

O – Outcome, yaitu untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin

T – Time, yaitu pada persalinan kala I dan kala II dan penelitian dilakukan
pada Desember 2016 sampai Februari 2017

D. CONTOH KEGIATAN TERAPI HYPNOBIRTHING


DAFTAR PUSTAKA
Agustini, I. G., Pradnya, I. M., & Risnayanti, N. P. (2016). Pengaruh yang
signifikan hypnotherapy terhadap nyeri pada persalinan normal di RSUD
Wangaya Kota Denpasar. Jurnal Dunia Kesehatan , 5(2):67-71.

Bobak, I., Lowdermilk, D., & Jensen, M. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI. (2014). Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Nursalam, Pradanie, R., & Trisnadewi, I. A. (2008). Pengaruh metode


relaksasi hypnobirthing terhadap toleransi nyeri dan respons kecemasan pada ibu
inpartu kala I fase aktif. Jurnal Ners , Vol.3 No.1 April 2008 : 54-60.

Fitriani, Rini. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap


Respon Adaptasi Nyeri Pada Pasien Inpartu kala I Fase Aktif RSDIA Siti Fatimah
Makassar.

Felina, Mutia. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Nyeri Persalinan di


Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. 2015. Jurnal Kesehatan Vol.7
(1):59-6

Anda mungkin juga menyukai