Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISIS JURNAL

“PENGARUH BIBLIOTERAPI DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR


TERHADAP TINGKAT KECEMASAN EFEK HOSPITALISASI PADA
ANAK PRASEKOLAH” DENGAN JURNAL PEMBANDING
“TERAPI BERMAIN CLAY TERHADAP KECEMASAN
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)
YANG MENJALANI HOSPITALISASI
DI RSUD BANJAR BARU”

Disusun oleh :

YOGI NATANAEL

1904094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPERAWATAN NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOKYAKARTA
2020
A. JURNAL UTAMA
PENGARUH BIBLIOTERAPI DENGAN BUKU CERITA
BERGAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN EFEK
HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH
ABSTRAK
Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak. Anak menjadi
semakin cemas dan hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan. Oleh
karena itu, bagi anak yang sakit dan dirawat dirumah sakit, untuk
menghilangkan kecemasannya dapat dilakukan pemanfaatan buku sebagai
media terapi yang disebut juga dengan Biblioterapi. Penilitian bertujuan
mengidentifikasi pengaruh biblioterapi dengan buku cerita bergambar
terhadap tingkat kecemasan efek hospitalisasi pada anak prasekolah
diruangan anak. Jenis penilitian Quasi Eksperiment dengan desain
penilitian yang digunakan yaitu One group pre test post test design dengan
sampel 19 responden. Teknik pengambilan sampel adalah accidential
sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi. Analisa
data mengunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penilitian
menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan sebelum dilakukan
pemberian biblioterapi dengan buku cerita bergambar 23,3, sedangkan
setelah dilakukan pemberian biblioterapi dengan buku cerita bergambar
menjadi 18,6. Dengan uji T-test diperoleh p=0,001 (p<0,05), ini berarti Ho
ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara pengaruh biblioterapi
dengan buku cerita bergambar terhadap tingkat kecemasan efek
hospitalisasi pada anak prasekolah diruangan anak di RSUD Bangkinang.
Diharapkan bagi rumah sakit dapat melakukan program terapi bermain
menggunakan biblioterapi dengan buku cerita bergambar selama anak
dirawat di rumah sakit setiap kali menjelang dilakukan tindakan
keperawatan secara kontinue dan terprogram untuk menurunkan
kecemasan anak selama hospitalisasi.
Kata Kunci : Biblioterapi, Kecemasan, Hospitalisasi, Anak Prasekolah
B. JURNAL PEMBANDING
TERAPI BERMAIN CLAY TERHADAP KECEMASAN PADA
ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENJALANI
HOSPITALISASI DI RSUD BANJAR BARU
ABSTRAK
Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang harus
tinggal dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Salah satu intervensi keperawatan anak untuk membantu mengurangi
kecemasan anak prasekolah selama menjalani hospitalisasi adalah terapi
bermain seperti clay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6
tahun) yang menjalani hospitalisasi di RSUD Banjarbaru. Penelitian ini
bersifat quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest-posttest
non equivalent control group design. Pengambilan sampel sebanyak 26
anak usia prasekolah yang terbagi atas 13 anak kelompok kontrol dan 13
anak kelompok eksperimen dengan menggunakan teknik accidental
sampling. Kecemasan anak diukur menggunakan Preschool Anxiety Scale-
Revised (2010). Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur
kecemasan sebelum dan kecemasan sesudah pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hasil analisis statistik menggunakan uji t
independent didapatkan nilai p-value 0,000<α 0,05 yang berarti terdapat
pengaruh terapi bermain clay terhadappenurunan kecemasan pada anak
usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di
RSUDBanjarbaru.
Kata-kata kunci: anak prasekolah, clay, hospitalisasi, kecemasan.
C. ANALISIS PICO
NO KRITERIA JAWAB PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING
1 P YA Jurnal utama: Pengaruh Biblioterapi Dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap
Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi pada Anak Prasekolah

populasi
Jumlah Populasi dalam penelitian ini anak prasekolah (usia 2,5 sampai 5 tahun) yang
menjalani hospitalisasi di RSUD Bangkinang, jumlah populasinya yaitu sebesar 19 pasien
anak (berdasarkan data jumlah pasien anak).
problem
Anak-anak di Amerika Serikat diperkirakan lebih dari 5 juta mengalami hospitalisasi dan
lebih dari 50% dari jumlah tersebut, anak mengalami kecemasan (Kain, 2006, dalam
(Anita Apriliawati, 2011). Anak-anak yang menjalani hospitalisasi di Indonesia
diperkirakan 35 per 1000 anak (Sumarko, 2008 dalam (Rini, H, Rahmawati, Studi, &
Keperawatan, 2013).

Jurnal pembanding: Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjar Baru.

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak usia prasekolah (3-6tahun) yang
menjalani perawatan diruang rawat inap anak Merak RSUD Banjarbaru. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 26 responden yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 13 anak
kelompok eksperimen dan 13 anak kelompok kontrol
Problem
Hasil survei UNICEF tahun 2012, prevalensi anak yang menjalani perawatan di rumah
sakit sekitar 84%. Hasil survei Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013
didapatkan data rata-rata anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit di seluruh
Indonesia adalah 2,8% dari total jumlah anak 82.666 orang. Berdasarkan data dari bagian
rekam medik tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarbaru khususnya
diruang rawat inap anak Merak didapatkan data jumlah anak dirawat keseluruhan
sebanyak 4548 anak, dengan rata-rata jumlah anak dirawat 379 orang tiap bulannya.
Jumlah anak usia prasekolah yang dirawat adalah 308 anak dengan ratarata 25 anak
perbulan.

Critical thingking
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak dapat mengalami
berbagai kejadian yang menunjukkan pengalaman yang sangat trauma dan penuh dengan
stress (Nursalam, 2004, dalam (Putra, 2014). Penyebab dari kecemasan pada anak yang
dirawat inap (hospitalisasi) dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas
(perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya).
Menurut (Santoso, 2012 dalam (Pradana, 2016) bermain bagi anak mutlak diperlukan
untuk mengembangkan daya cipta, imajinasi, perasaan, kemauan, motivasi dalam suasana
riang gembira. Sehingga kondisi ini bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk
menurunkan kecemasan.
2 I YA Jurnal utama: Pengaruh Biblioterapi Dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap
Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi pada Anak Prasekolah
Jumlah Populasi dalam penelitian ini anak prasekolah (usia 2,5 sampai 5 tahun) yang
menjalani hospitalisasi di RSUD Bangkinang, jumlah populasinya yaitu sebesar 19 pasien
anak (berdasarkan data jumlah pasien anak). Sampel pada penelitian ini berjumlah 19
orang, dengan menggunakan tehnik accidential sampling Jenis penelitian ini
menggunakan Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi
experimen) dengan rancangan (one group pre-test – one group post test design).

Intervensi
teknik bercerita bergambar atau disebut juga dengan Biblioterapi. Teknik cerita
bergambar yang disampaikan supaya anak tidak bosan mendengarnya dan dapat ditambah
dengan kelucuan dan hiburan dalam cerita tersebut.
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa penyebaran kuesioner
dengan beberapa pertanyaan kepada orang tua sampel untuk menilai tingkat kecemasan
anak. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Analisa bivariat
menggunakan uji T-test atau Paired T-test yaitu uji dua mean dependen dengan tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan p value ≤ 0,05.
kecemasan anak prasekolah sebelum biblioterapi menunjukkan 5 anak (26,3%) tidak
mengalami kecemasan, 4 anak (21,1%) mengalami kecemasan ringan, 4 anak (21,1%)
mengalami kecemasan sedang, 4 anak (21,0%) mengalami kecemasan berat, 2 anak
(10,5%) mengalami kecemasan berat sekali. Sedangkan kecemasan anak prasekolah
sesudah biblioterapi menunjukkan 9 anak (47,3%) tidak mengalami kecemasan, 4 anak
(21,1%) mengalami kecemasan ringan, 2 anak (10,5%) mengalami kecemasan sedang, 3
anak (15,8%) mengalami kecemasan berat, 1 anak (5,3%) mengalami kecemasan berat
sekali.

Jurnal pembanding: Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjar Baru
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak usia prasekolah (3-6tahun) yang
menjalani perawatan diruang rawat inap anak Merak RSUD Banjarbaru. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 26 responden yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 13 anak
kelompok eksperimen dan 13 anak kelompok control. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan Pretest
Posttest Non Equivalent Control Group Design dengan adanya kelompok kontrol
Intervensi
dapat diketahui bahwa penurunan skor rata-rata kecemasan pada kelompok eksperimen
adalah 5,30 dengan standar deviasi 2,65. Sedangkan penurunan skor rata-rata kecemasan
pada kelompok control adalah 0,53 dengan standar deviasi 2,29. Perbedaan selisih skor
rata-rata kecemasan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah 4,76
dengan derajat kepercayaan 95% berada dalam rentang 2,75 sampai 6,77. Hasil analisis
data menggunakan uji t independent didapatkan nilai p-value 0,000 dan nilai signifikansi
(α) sebesar 0,05. Hasil ini mendapatkan nilai p-value 0,000<α 0,05 yang berarti Ho
ditolak. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh terapi bermain
clay terhadap kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada anak
usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di RSUD Banjarbaru.

Critical thinking
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak dapat mengalami
berbagai kejadian yang menunjukkan pengalaman yang sangat trauma dan penuh dengan
stress (Nursalam, 2004, dalam (Putra, 2014). Penyebab dari kecemasan pada anak yang
dirawat inap (hospitalisasi) dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas
(perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya).
teknik yang bisa digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah mendengarkan musik
dan bisa juga dengan teknik bercerita bergambar atau disebut juga dengan Biblioterapi.
Teknik cerita bergambar yang disampaikan supaya anak tidak bosan mendengarnya dan
dapat ditambah dengan kelucuan dan hiburan dalam cerita tersebut. Biblioterapi adalah
aktivitas menggunakanbuku yang sesuai dengan usia dalam terapi pengobatan, dan
biasanya dilanjutkan dengan diskusi sesuai topik masalah kehidupan yang sesuai dengan
kondisi saat itu (Greenberg, 2007 dalam Oppenheimer, 2010 dalam (Anita Apriliawati,
2011).
Clay adalah sejenis bahan yang menyerupai lilin lembut dan mudah dibentuk. Terapi
bermain dengan menggunakan jenis clay seperti playdough cocok diberikan pada anak
yang sedang menjalani perawatan, karena tidak membutuhkan energi yang besar untuk
bermain. Permainan ini juga dapat dilakukan di atas tempat tidur anak, sehingga tidak
mengganggu dalam proses pemulihan kesehatan anak. Hasil penelitian terdahulu oleh
Rahmani dan Moheb (2010) tentang terapi clay dalam menangani kecemasan pada anak
usia prasekolah menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol
dengan kelompok perlakuan setelah diberikan terapi bermain Clay.

3 C YA Jurnal utama: Pengaruh Biblioterapi Dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap


Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi pada Anak Prasekolah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Biblioterapi Dengan Buku Cerita
Bergambar Terhadap Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi pada Anak Prasekolah.
Jumlah Populasi dalam penelitian ini anak prasekolah (usia 2,5 sampai 5 tahun) yang
menjalani hospitalisasi di RSUD Bangkinang, jumlah populasinya yaitu sebesar 19 pasien
anak (berdasarkan data jumlah pasien anak). Sampel pada penelitian ini berjumlah 19
orang, dengan menggunakan tehnik accidential sampling Jenis penelitian ini
menggunakan Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi
experimen) dengan rancangan (one group pre-test – one group post test design).

Jurnal pembanding: Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjar Baru
Tujuan penelitian, mengetahui Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjar Baru
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak usia prasekolah (3-6tahun) yang
menjalani perawatan diruang rawat inap anak Merak RSUD Banjarbaru. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 26 responden yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 13 anak
kelompok eksperimen dan 13 anak kelompok control. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan Pretest
Posttest Non Equivalent Control Group Design dengan adanya kelompok kontrol

Critical thinking
Perbedaan:
Jurnal utama
Populasi dalam penelitian ini anak prasekolah (usia 2,5 sampai 5 tahun) yang menjalani
hospitalisasi di RSUD Bangkinang, jumlah populasinya yaitu sebesar 19 pasien anak
(berdasarkan data jumlah pasien anak). Sampel pada penelitian ini berjumlah 19 orang,
dengan menggunakan tehnik accidential sampling Jenis penelitian ini menggunakan
Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experimen) dengan
rancangan (one group pre-test – one group post test design).
Jurnal pembanding
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak usia prasekolah (3-6tahun) yang
menjalani perawatan diruang rawat inap anak Merak RSUD Banjarbaru. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 26 responden yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 13 anak
kelompok eksperimen dan 13 anak kelompok control. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan Pretest
Posttest Non Equivalent Control Group Design dengan adanya kelompok control.
Persamaan:
Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimental

4 O YA Jurnal utama: Pengaruh Biblioterapi Dengan Buku Cerita Bergambar Terhadap


Tingkat Kecemasan Efek Hospitalisasi pada Anak Prasekolah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa data tentang perbedaan tingkat kecemasan
responden sebelum dan setelah pemberian biblioterapi adalah sebesar 4,7 dengan menggunakan uji
Paired Sample T-Test menunjukkan nilai p= 0,001< α = 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
bermakna terhadap tingkat kecemasan antara sebelum dan setelah pemberian biblioterapi. Hasil
penelitian menunjukkan kecemasan setelah pemberian biblioterapi didapat rerata 18,6. Terjadinya
penurunan atau selisih sebanyak 4,7.

Jurnal pembanding: Terapi Bermain Clay Terhadap Kecemasan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-6 Tahun) Yang Menjalani Hospitalisasi di RSUD Banjar Baru
Hasil analisis statistik menggunakan uji t independent didapatkan nilai pvalue 0,000<α
0,05 yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi
bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani
hospitalisasi di RSUD Banjarbaru.

Critical thinking
Jurnal utama
Nilai rata-rata kecemasan anak prasekolah sebelum biblioterapi menunjukkan 5 anak
(26,3%) tidak mengalami kecemasan, 4 anak (21,1%) mengalami kecemasan ringan, 4
anak (21,1%) mengalami kecemasan sedang, 4 anak (21,0%) mengalami kecemasan berat,
2 anak (10,5%) mengalami kecemasan berat sekali. Sedangkan kecemasan anak
prasekolah sesudah biblioterapi menunjukkan 9 anak (47,3%) tidak mengalami
kecemasan, 4 anak (21,1%) mengalami kecemasan ringan, 2 anak (10,5%) mengalami
kecemasan sedang, 3 anak (15,8%) mengalami kecemasan berat, 1 anak (5,3%)
mengalami kecemasan berat sekali.

Jurnal pembanding
skor rata-rata kecemasan pada kelompok eksperimen adalah 5,30 dengan standar deviasi
2,65. Sedangkan penurunan skor rata-rata kecemasan pada kelompok control adalah 0,53
dengan standar deviasi 2,29. Perbedaan selisih skor rata-rata kecemasan antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol adalah 4,76 dengan derajat kepercayaan 95%
berada dalam rentang 2,75 sampai 6,77. Hasil analisis data menggunakan uji t
independent
didapatkan nilai p-value 0,000 dan nilai signifikansi (α) sebesar 0,05. Hasil ini
mendapatkan nilai p-value 0,000<α 0,05 yang berarti Ho ditolak. Penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh terapi bermain clay terhadap
kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada anak usia prasekolah
(3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di RSUD Banjarbaru.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis kedua jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh biblioterapi dengan buku cerita
bergambar terhadap tingkat kecemasan efek Hospitalisasi pada anak prasekolah dan terapi bermain Clay terhadap kecemasan
pada anak usia prasekolah sama-sama efektif dan bisa digunakan untuk menurunkan kecemasan pada anak prasekolah.

Anda mungkin juga menyukai