Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK ( LPKA )


TANGERANG SELATAN

Dosen : Ns. Tati Suryati, S.Kep, M.KepJiwa

Kelompok 1

Disusun Oleh :
Nisha Khumairo 11201051
Nurlayla Hidayana 11201054
Rahmah Wulan Febriana 11201061
Shiti Rahajeng Nathi 11201073
Yarisa Nur Fayza 11201084

STIKES PERTEMEDIKA JAKARTA


2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita utarakan atas kehadirat Allat SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Atas izin dan karunia-Nya, kita dapat menyelesaikan laporan makalah tepat pada
waktunya. Tak lupa kita haturkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan laporan makalah yang berjudul “LAPORAN PENGKAJIAN
KEPERAWATAN JIWA LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK ( LPKA )
TANGERANG SELATAN” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa. Kami menyadari bahwa laporan makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan makalah kita selanjutnya. Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta berharap agar laporan makalah
tentang “LAPORAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA LEMBAGA
PEMBINAAN KHUSUS ANAK ( LPKA ) TANGERANG SELATAN” ini dapat
memberikan manfaat terhadap pembaca. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr, Wb.
A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : An. D
2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Februari 2006
3. Usia : 16 Tahun
4. Pendidikan : SMA 11 Tangerang Selatan
5. Alamat : Jl. Kompek Puri Bintaro, Tangerang Selatan
6. Lama Pembinaan Lapas : 6 Bulan
7. Nama Ayah : Tn. J
8. Nama Ibu : Ny. Y
9. Jumlah Saudara : 4 Bersaudara
10. Alasan Masuk Lapas : Tawuran Antar Pelajar

II. RESUME
An. D mengatakan pada tanggal 8 Juli 2022 dirinya dan ketiga temannya
terlibat dalam tawuran antar pelajar yang mengakibatkan 3 orang korban, 1 korban
meninggal dunia, 1 korban mengalami koma dan 1 korban lainnya mengalami luka -
luka. 1 korban meninggal dunia di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Dan pada saat itu
juga An. D terkepung oleh warga dan polisi datang untuk membubarkan pelajar
tersebut. Lalu An. D dan 3 temannya dibawa oleh polisi ke kantor POLSEK
TANGERANG SELATAN dalam waktu 24 jam kemudian dipindahkan ke kantor
PORLES TANGERANG SELATAN untuk ditahan dan dilakukan pemeriksaan
selanjutnya atas tindakan kriminal yang telah dilakukan oleh dirinya.
Setelah 24 jam Tn. D berada di PORLES TANGERANG SELATAN dirinya
langsung dibawa ke LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) Kelas 1 Tangerang
yang berada di Jl. Daan Mogot Tangerang. An. D mengaku selama dirinya menjalani
pembinaan di LPKA orang tuanya membesuk dirinya dalam waktu 2x/minggu, ketika
dilakukan wawancara An. D mengaku bahwa dirinya merasa menyesal atas perbuatan
yang telah dilakukannya, An. D juga mengatakan orang tua dari An. D kecewa atas
kejadian ini dan ia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan sanksi sosial seperti
dijauhkan dan dikucilkan oleh lingkup sosialnya yaitu teman – temannya baik
dilingkungan sekolah maupun dilingkungan rumah.
Sebelum kejadian ini An. D mengatakan bahwa dirinya aktif dalam salah satu
klub sepak bola U-17 namun setelah terjadinya kejadian ini An. D tidak dapat
beraktivitas di dunia sepak bola seperti sebelumnya sehingga An. D merasa tidak
berguna dan putus asa, ketika dirinya ditanya mengenai “bagaimana rencana
kedepannya setelah lulus dari LPKA ini?”, An. D mengatakan bahwa dirinya tidak
tahu apa yang akan dirinya lakukan dan persiapkan untuk masa depannya. Ia hanya
berharap untuk bisa cepat lulus dari LPKA dan bisa beraktivitas seperti sedia kala
serta bisa mendapatkan teman-teman yang dapat menerima dirinya.

III. KEGIATAN SEHARI-HARI


Selama di LPKA An. D mengatakan aktivitas sehari – harinya pada pagi hari
yaitu ia belajar seperti disekolah pada umumnya, lalu An. D melakukan ISHOMA
(Istirahat, SHOlat, dan, MAkan), setelah ISHOMA warga binaan mendapatkan jadwal
freeclass ( jam kosong ) dan An. D mengisi jam kosong tersebut biasanya dengan
tidur siang terlebih dahulu sampai jam 3 sore, lalu dilanjutkan dengan kegiatan
lainnya seperti bermain sepak bola dilapangan ataupun membersihkan halaman. An.
D mengatakan jadwal di LPKA salah satunya adalah membuat kerajinan tangan
seperti membuat kendi yang terbuat dari tanah liat, menganyam makrame, membuat
tas dari limbah daur ulang seperti bungkus sabun cuci dan kegiatan tersebut dilakukan
1x/minggu. Di LPKA An.D juga mencuci pakaian sendiri, membereskan tempat tidur
dan mencuci piring sendiri. An. D mengatakan ekstrakulikuler yang sedang dijalani
adalah bermain sepak bola dan ia menjadi seorang kapten.

IV. GENOGRAM

KET:
= Laki – laki ______ = Tinggal serumah

= Perempuan = Klien
B. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Perilaku Kekerasan ( Core Problem )

Harga Diri Rendah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah ( HDR )
2. Perilaku Kekerasan ( PK )
3. Isolasi Sosial ( ISOS )

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx Perencanaan
Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Harga diri TUM : klien Ekspresi wajah 1. Membina 1. Menunjukkan
rendah memiliki diri bersahabat hubungan keramahan dan
yang positif menunjukan rasa saling percaya sikap bertahan
Tuk senang, ada seperti salam 2. Agar klien tidak
1. Klien dapat kontak mata, terapeutik, ragu kepada
membina atau berjabat perkenalan diri, perawat
hubungan tangan mau jelaskan tujuan 3. Agar klien
saling menyebutkan interaksi, percaya kepada
percaya nama, mau ciptakan perawat
dengan menjawab salam, lingkungan 4. Penerimaan yang
perawat. klien mau duduk yang tenang, sesuai dengan
bersampingan buat kontrak keadaan yang
dengan perawat, yang jelas sebenarnya dapat
mau (waktu, tempat meningkatkan
mengeluarkan dan topik keyakinan pada
masalah yang pembicaraan) keluarga serta
dihadapi. 2. Beri merasa adanya
kesempatan suatu pengakuan
pada klien
untuk
mengungkapka
n perasaannya
3. Sediakan waktu
untu
mendengarkan
klien
4. Katakan kepada
klien bahwa
dirinya adalah
seseorang yang
berharga dan
bertanggung
jawab serta
mampu
menolong
dirinya sendiri.
2. Klien Klien 1. Diskusikan 1. Diskusikan
dapat mengidentifikasi kemampuan tingkat
mengident kemampuan dan dan aspek kemampuan
ifikasi aspek positif positif yang klien seperti
kemampua yang dimiliki: dimiliki klien. menilai realitas,
n dan kemampuan 2. Hindarkan kontrol diri atau
aspek yang dimiliki memberi integritas ego
positif klien, aspek penilaian diperlukan
yang positif keluarga, negatif setiap sebagai dasar
dimiliki aspek positif bertemu klien, asuhan
lingkungan yang utamakan keperawatan nya
dimiliki klien. memberi pujian 2. Reinforcement
yang realistis. positif akan
3. Utamakan meningkatkan
memberikan harga diri.
pujian yang 3. Pujian yang
realistis. realistis tidak
menyebabkan
klien melakukan
kegiatan karena
hanya ingin
mendapatkan
pujian.
3. Klien Klien menilai 1. Diskusikan 1. Keterbatasan dan
dapat kemampuan dengan klien pengertian
menilai yang dapat kemampuan tentang
kemampua digunakan. yang masih bisa kemampuan yang
n yang digunakan dimiliki adalah
dapat selama sakit. prasarat untuk
digunakan 2. Diskusikan berubah
pada 2. Pengertian
kemampuan tentang
yang dapat kemampuan yang
dilanjutkan dimiliki diri
penggunaannya. memotivasi
untuk tetap
mempertahankan
penggunaannya.
2. Klien dapat Klien membuat 1. Rencanakan 1. Klien adalah
menetapka rencana kegiatan bersama klien individu yang
n/memilih harian. aktivitas yang bertanggung
kegiatan dapat dilakukan jawab terhadap
yang sesuai setiap hari dirinya sendiri.
kemampua sesuai 2. Klien perlu
n kemampuan. bertindak secara
2. Tingkatan realisis dalam
kegiatan sesuai kehidupannya
dengan toleransi 3. Contoh peran
kondisi klien. yang dilihat
3. Beri contoh klien akan
pelaksanaan memotivasi klien
kegiatan yang untuk
boleh klien melaksanakan
lakukan. kegiatan
3. Klien dapat Klien melakukan 1. Beri kesempatan 1. Memberikan
melatih kegiatan sesuai mencoba kesempatan
kegiatan kondisi sakit dan kegiatan yang kepada klien
yang sudah kemampuannya. telah mandiri dirumah.
dipilih, direncanakan. 2. Reinforcement
sesuai 2. Beri pujian atas positif akan
kemampua keberhasilan menigkatkan
n klien. harga diri.
3. Diskusikan 3. Memberikan
kemungkinan kesempatan
pelaksanaan untuk tetap
dirumah. melakukan
kegiatan yang
biasa dilakukan.
4. Klien dapat Klien 1. Beri kesempatan 1. Memberikan
menyusun memanfaatkan pada pasien kesempatan
jadwal sitem pendukung untuk mencoba untuk tetap
untuk yang ada kegiatan yang melakukan
melakukan dikeluarga. telah dilatih. kegiatan yang
yang sudah 2. Beri pujian atas biasa dilakukan.
dilatih. kegiatan yang 2. Reinforcement
dapat dilakukan positif akan
klien setiap hari. menigkatkan
3. Susun jadwal harga diri
untuk terhadap klien.
melaksanakan 3. Meningkatkan
kegiatan yang kedisiplinan klien
telah dilatih. dalam menjalan
4. Berikan kan kegiatan
kesempatan yang telah
kepada klien direncakan oleh
untuk klien
mengungkapkan 4. Menghargai
perasaannya pendapat orang
setelah lain, dan
pelaksanaan meningkatkan
kegiatan. harga diri klien
supaya klien
tidak menjadi
orang yang
tergantung pada
orang lain.

DOKUMENTASI LPKA
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai