Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium keperawatan

universitas sahid surakarta

Nama Mahasiswa : _______________________ Tanggal Ujian : _____________


Kelas/NIM : _______________________ Nama&TTD Evaluator : _____________

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TEKNIK PENYAMPAIAN
BERITA DUKA
Pengertian Berita duka adalah suatu berita yang menusuk hati, disebabkan oleh kematian orang yang
kita sayangi. Dampak saat berita duka di ucapkan orang akan mengalami kesedihan yang
dalam dan menusuk. dapat menyebabkan suasana sedih dan sepi, bagi orang yang
ditinggalkannya.

Tujuan 1. Supaya yang kita sampaikan dapat di mengerti oleh klien komunikator kita
menjelaskan ke klien dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga klien dapt
mengerti dan memahami yang kita maksud
2. Menurunkan ketegangan dan kekawatiran klien
3. Membantu klien menerima rasa kehilangan
4. Klien dapat menerima kepeutusan yang disampaikan

Prosedur 1. Tahap Pra Interaksi 1. Persiapkan diri dengan informasi klinis yang relevan
Pelaksanaan
dengan berita yang akan disampaikan.
2. Aturlah waktu yang memadai dengan lokasi yang privat
dan nyaman.
3. Latihlah mental dan emosi untuk menyampaikan berita
duka.

2. Tahap Interkasi 1. Memberikan salam


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan yang akan disampaikan
3. Tahap Kerja 1. Membuat hubungan dengan percakapan awal
2. Sampaikan berita duka dengan kalimat yang jelas, jujur,
dan penuh empati
3. Sering-sering memberikan jeda setelah penyampaian
suatu kalimat.untuk mempersilakan keluarga berbicara

1
Laboratorium keperawatan
universitas sahid surakarta

atau mengajukan pertanyaan, mengeluarkan perasaan,


dan memastikan mereka mengerti.
4. Diam dan menunggu respon klien
5. Hadir dan mendengarkan aktif kepada pengalaman
berduka orang tersebut.
6. Dengarkan pengalaman orang tersebut, bantulah orang
yang bertahan hidup ini mengekspresikan perasaannya.
7. Nilai sistem pendukung orang yang berduka: keluarga,
teman, pendeta, atau orang kepercayaan dengan siapa
orang tersebut dapat berbicara dengan bebas.
8. Tanyakan apa yang telah mereka ketahui tentang
penyakit, dengarkan dengan seksama jawabannya.
9. Berikan cukup waktu untuk orang tersebut mengulang
kisah kematian.
10. Dukung diskusi mengenai masa depan tanpa almarhum,
hal-hal yang mereka lewatkan, peranan baru orang yang
bertahan hidup, dll.
11. Hindari penggunaan respon hafalan seperti, “Anda akan
segera menjadi lebih baik”, “Waktu sudah tiba”, atau
“Dia lebih baik pergi sekarang”.
12. Izinkan perbedaan individual dalam berduka karna
kadang-kadang orang “mendengar suara” orang yang
terkasih atau “merindukan baunya”.
13. Sarankan kelompok pendukung
yang membantu anggota keluarga dan anak-
anak yang telah mengalami kehilangan orang terkasih.

4.Tahap Terminasi a. Evaluasi hasil kegiatan


b. Akhiri kegiatan dengan baik
Dokumentasi a. Catat respon klien
b. Paraf dan beri nama perawat
Simpulan

2
Laboratorium keperawatan
universitas sahid surakarta

Berita duka adalah suatu berita yang menusuk hati, disebabkan oleh kematian orang yang
kita sayangi. Dampak saat berita duka di ucapkan orang akan mengalami kesedihan yang
dalam dan menusuk. dapat menyebabkan suasana sedih dan sepi, bagi orang yang
ditinggalkannya.Komunikasi atau penyampaian berita duka yang tepat akan menghasilkan
pemahaman yang baik pada keluarga pasien sehingga akan menentukan keberlanjutan
tindakan keluarga pasien yang ditinggalkan.

Saran

Diharapkan makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan mahasiswa dapat memahami
materi yang ada di dalam makalah ini. Serta diharapkan mahasiswa dapat
mengintreprestasikan di dalam melakukan komunikasi terhadap keluarga pasien yang akan
menerima berita duka tentang kondisi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Barbara. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik Edisi 7.
Jakarta : EGC
Potter & Perry.2005. Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta: EGC
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian dan
Berduka dan proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Sheldon, Lisa Kennedy. 2009. Komunikasi Keperawatan Berbicara Dengan Pasien Edisi kedua.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai