Disusun oleh :
Kelompok 5
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Komunikasi Pada Pasien Dan Keluarga Yang Berduka” ini tepat waktu.
Terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini dengan tujuan
mengembang ilmu pengetahuan untuk bekal ke depannya, tugas ini akan lebih
membuat kami lebih bertanggung jawab dalam individu dan kelompok.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam mencari
referensi ataupun memberikan dukungan emosional.
Penyusun
Daftar Isi
1.2.Rumusan Masalah
2. Bagaimana berkomunikasi dengan pasien dan keluarga yang berduka?
2.1.Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara perawat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga yang berduka.
BAB II
Pembahasan
BOWLBY
Dokter yang menangani pasien dapat didampingi oleh seorang perawat untuk
menerima keluarga di ICU.
Perkenalkan diri dan kenali keluarga pasien
Ajak keluarga pasien ke ruangan yang lebih tenang, hindari menyampaikan
kabar buruk di koridor rumah sakit
Kabar buruk lebih baik disampaikan kepada anggota keluarga pasien yang
sudah mengetahui riwayat penyakit pasien (jika memungkinkan)
Penyampaian kabar buruk dapat dibedakan sesuai dengan keadaan pasien saat itu,baik
dalam kondisi sudah meninggal atau masih hidup dan dalam tahap resusitasi.
Jika tindakan resusitasi tidak berhasil maka sampaikan berita kematian kepada
anggota keluarga yang sudah mengetahui riwayat penyakit pasien.
Berita kematian disampaikan dengan menyebutkan nama pasien dan
menggunakan kata-kata yang sederhana dan jelas yakni meninggal, hindari
penggunaan kata seperti "tidak bersama kita lagi, pergi"
Untuk membantu keluarga pasien memahami berita kematian, dapat dikaitkan
dengan keadaan pasien sebelum masuk ICU seperti "Aldo mengalami
kecelakaan, terluka parah dan tidak sadarkan diri ketika ditemukan di tempat
kejadian, terlepas dari usaha yang dilakukan oleh tim dokter, Aldo meninggal
dunia"
Sebelum pihak keluarga melihat tubuh pasien yang sudah meninggal, pastikan
pasien terlihat rapi
Bersihkan wajah dan tubuh pasien dari darah atau cairan tubuh lainnya
Lepaskan alat bantu kehidupan seperti endotracheal tube, ventilator, cardiac
monitor.
Sebaiknya keluarga pasien yang masih sangat emosional tidak diperkenankan
melihat tubuh pasien langsung di ICU karena resiko keluarga pasien akan
pingsan di ICU atau mengganggu ketenangan pasien lainnya.
Dokter yang menangani pasien dapat didampingi oleh seorang perawat untuk
menerima keluarga di ICU.
Perkenalkan diri dan kenali keluarga pasien
Ajak keluarga pasien ke ruangan yang lebih tenang, hindari menyampaikan
kabar kematian di koridor rumah sakit
Kabar kematian lebih baik disampaikan kepada anggota keluarga pasien yang
sudah mengetahui riwayat penyakit pasien (jika memungkinkan)
Kabar kematian disampaikan dengan menyebutkan nama pasien dan
menggunakan kata-kata yang sederhana dan jelas yakni meninggal, hindari
penggunaan kata seperti "tidak bersama kita lagi, pergi"
Memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk menyalurkan reaksi
terhadap berita kematian seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
Mempersiapkan dan memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk
melihat tubuh pasien yang sudah meninggal
Staff dari rumah sakit dapat membantu pihak keluarga mengurus prosedur
untuk mendapatkan sertifikat kematian
Jika harus dilakukan autopsi, dokter bertanggung jawab untuk menjelaskan
prosedur kepada pihak keluarga
Memastikan prosedur yang tanpa hambatan ketika menyerahkan tubuh pasien
yang sudah meninggal dan barang pribadi pasien kepada pihak keluarga
Penutup
3.1 Kesimpulan
.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alomedika.com/menyampaikan-kabar-buruk-kepada-keluarga-
pasien
Katong, cooper ruberston. 2012. At a glance Psikiatri. Jakarta : Erlangga
Putri, rosiana. 2013. Asuhan Keperawatan Berduka Situasional. Jakarta: UI