Dosen Pembimbing :
DI SUSUN OLEH :
MATERI
Terlampir
C. PENGORGANISASIAN
a. Penanggung jawab : Puput Avitasari
b. Moderator : Puput Avitasari
c. Penyaji : Kharisma Fitri Amalia
d. Notulen : Puput Avitasari
e. Fasilitator : Kharisma Fitri Amalia
f. Dokumentasi : Kharisma Fitri Amalia
D. KEGIATAN PENYULUHAN
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Video
3. Ppt
G. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Hipertensi
Menurut WHO, hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah seseorang
sama atau melebihi 160 mmHgpada sistolik dan 95 mmHg pada diastolik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik >140
mmHg dan tekanan darah diastolik>90 mmHg (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2014).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada
nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung
dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan
timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung. Hipertensi
menurut caraspot merupakan peningkatan tekanan sistoliklebih besar atau sama dengan
160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama ataulebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin,
2003 ).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimanatekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Padapopulasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dantekanan diastolik 90
mmHg. (Smeltzer, 2001).
2. Faktor Resiko
a. Faktor resiko hipertensi dapat dibedakan atas faktor yang tidak dapat dikontrol
Faktor keturunan
Jenis kelamin
Usia
b. Faktor resiko yang dapat dikontrol
Kegemukan
kurang olahraga
merokok
konsumsi alkohol
konsumsi garam berlebih
Hipertensi juga dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen
seperti neurotransmitter, hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti
rokok, nutrisi dan stress (Sigarlaki, 2006 dalam Anwar, 2014)
3. Gejala Hipertensi
Bahan makanan segar seperti : beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula
pasir. Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah, kacang
kolo, tempe, tahu tawar, oncom. Minyak goreng, margarine tanpa garam, sayuran dan
buah-buahan segar. Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit,
kencur, laos, salam, sereh, dll
5. Pencegahan
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh lansia agar terhindar dari
penyakit hipertensi dengan semboyan SEHAT dan PATUH
S : Seimbangkan gizi
E : Enyahkan rokok
H : Hindari stres
A : Awasi tekanan darah dan
T : Teratur olahraga.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.
31. 31.
32. 32.
33. 33.
34. 34.
35. 35.
36. 36.
DAFTAR PUSTAKA
Astari, Putu et al. 2015. “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan
Hipertensi Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan.”
Program Studi Ilmu Keperawatan (12): 1–7. http://opac.say.ac.id/685/1/NASKAH
PUBLIKASI ANISSA PUTRI PERTIWI (090201010).pdf.
Azizah, Rohmatul, and Rita Dwi Hartanti. 2016. “Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan
Kualitas Hidup Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Pekalongan.”
Jurnal Universyty Reseach Coloquium: 261–78.
LERE, MARTINA. 2020. “Pengaruh Kurangnya Pengetahuan Pola Makan Pada Lansia Tentang
Hipertensi.”
Lisiswanti, Rika, and Dea Nur Aulia Dananda. 2016. “Upaya Pencegahan Hipertensi.” Jurnal
Majority 5(No 3, September): 50–54. http://jukeunila.com/wp-
content/uploads/2016/12/Dea-Nur-Aulia-Dananda.pdf.
Prayitno, A. 2018. “Pengaruh Terapi Musik Religius Dan Deep Breathing Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Genuk
Kota Semarang.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.