Disusun Oleh
SITTA MAWARDA TAMHER ANGGI AFIDA WAHYU
223208042 223208053
ISMAWATI DEVIA
223208043 223208054
RINA SARI ULFA YULASTRI
223208045 223208055
EKA LISMAWATI MEILIA AMABEL
223208046 223208056
AAN KRISIA BERLIAN ANDRIANI
223208047 223208057
HIDAYATUL WAQIAH SITI ANGGARWATI
223208048 223208058
VITA NINGSIH SEPTI HANIFAH
223208049 223208059
LOLA THRESIA MARTINI YOLANDA FRANSISKA
223208051 223208060
DIAH PITALOCA KENNY ANGELLA PRABAWANI
223208052 223208061
1. Pengertian hipertensi
2. Faktor resiko hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Kategori hipertensi
5. Pencegahan hipertensi
6. Obat tradisional hipertensi
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada
pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh
darah menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa
darah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (2019), 1,13 miliar orang
di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (2/3) tinggal di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Pada tahun 2015, 1 dari 4 pria dan 1
dari 5 wanita menderita hipertensi. Sementara itu,hipertensi merupakan
penyebab utama kematian dini di dunia. Salah satu target global penyakit
tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 25% pada
tahun 2025 (Riskesdas, 2018).
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai
penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap
timbulnya hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat
perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat
pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup
masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi
seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol,
dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan kepada responden diharapkan
kedepannya responden mampu memahami dan mengerti tentang hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi, diharapkan
seluruh responden dapat:
1. Menjelaskan pengertian
2. Menyebutkan penyebab
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan upaya pencegahan
5. Menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
2. PPT
G. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata-
menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan kata/
menyimak kalimat
3. Menyampaikan tentang 3. Bertanya mengenai
tujuan pokok materi perkenalan dan
4. Meyampakaikan pokok tujuan jika ada yang
pembahasan kurang
5. Kontrak waktu jelas
TEORI PENYULUHAN
a. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2014 dalam Eriana, 2017).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2001; dalam Yunus, 2016).
b. Penyebab hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi hipertensi primer
(esensial) dan hipertensi sekunder. Pada pasien dengan hipertensi primer
(esensial) penyebabnya tidak diketahui sedangkan pasien dengan hipertensi
sekunder mempunyai penyebab khusus baik endogen maupun eksogen
(Departemen Kesehatan, 2006; dalam Hulaima, 2017).
Faktor genetik memegang peranan penting pada patofisiologi hipertensi
primer (esensial) dikarenakan hipertensi ini memiliki kecenderungan terjadi
secara turun temurun. Ditemukan gambaran bentuk disregulasi monogenik
dan poligenik. Banyak dari gen-gen ini yang mempengaruhi keseimbangan
natrium, tetapi juga ditemukan mutasi-mutasi genetik yang mengubah
ekskresi kallikrein urine, pelepasan nitrit oksida, ekskresi aldosteron, steroid
adrenal, dan angiotensinogen. Hipertensi sekunder dapat disebabkan
penyakit komorbid seperti disfungsi renal akibat gagal ginjal kronis atau
penyakit renovaskular dan juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-
obatan tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti
kortikosteroid, estrogen, OAINS, dan lain-lain (Departemen Kesehatan,
2006; dalam Hulaima, 2017).
Adapun faktor risiko yang mempengaruhi hipertensi antara lain:
1. Keturunan
2. Konsumsi garam berlebih
3. Kegemukan
4. Stress
5. Merokok
6. Mengkonsumsi alcohol
7. Kurang olahraga
c. Tanda dan gejala hipertensi
Menurut Artiyaningrum (2016) hipertensi seringkali disebut sebagai
pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan,
tanpa disertai gejala gejalanya sebagai peringatan.
Adapun gejala hipertensi yang muncul dianggap sebagai gangguan
biasa, penderita juga mengabaikan dan terkesan tidak merasakan apapun
atau berprasangka dalam keadaan sehat, sehingga penderita terlambat dan
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi. Gejala yang dirasakan
bervariasi, bergantung pada tingginya tekanan darah. Gejala-gejala
hipertensi, yaitu:
1. Sakit kepala
2. Mimisan
3. Jantung berdebar-debar
4. Sering buang air kecil di malam hari
5. Sulit bernafas
6. Mudah lelah
7. Wajah memerah
8. Telinga berdenging
9. Vertigo
10. Pandangan kabur
d. Faktor Resiko
1. Riwayat keluarga
2. Stres
3. Obesitas
e. Cara mencegah hipertensi
1. Rutin melakukan aktivitas fisik 30 menit/ hari
2. Mengurangi asupan garam
3. Mengurangi stress
4. Olahraga/ aktivitas fisik
5. Istirahat cukup
6. Diit hipertensi
a) Makanan yang dianjurkan / Boleh di
konsumsi :
1. Pisang
2. Kentang
3. Jeruk
4. Pepaya
5. Kacang-kacangan
6. Tahu dan tempe
b) Makanan yang tidak boleh dikonsumsi :
1. Ikan asin
2. Garam dapur
3. Asinan
4. Makanan yang banyak mengandung lemak
Koesioner
I. Pengetahuan hipertensi
No. Pertanyaan B S
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi
14