182 885 2 PB
182 885 2 PB
3 Desember 2021
The Relationship between Early Initiation of Breastfeeding and Early Mobilization with
A Decreased Uterine Fundus Height in Postpartum Women
ABSTRACT
Subinvolution is one of the causes of postpartum hemorrhage which is the
highest cause of maternal death. This study aims to determine the
relationship between early breastfeeding initiation and early mobilization
with a decrease in uterine fundal height in postpartum mothers in the of
Pekik Nyaring Health Center Bengkulu Tengah. This study used a cross
sectional research design. The population in this study were normal 3-day
postpartum mothers in the Pekik Nyaring Health Center, totaling 36
people. Collecting data in this study using primary and secondary data
using a questionnaire. Data analysis was performed using the chi-square
test. The results found: (1) respondents with IMD as 80.6%, (2)
respondents early mobilization as 88.9%, (3) respondents with a decrease
in TFU according as 86.1%, (4 ) there is a relationship between IMD and
a decrease in TFU in post-partum mothers in the of Pekik Nyaring Health
Center, Central Bengkulu Regency (p = 0.014) and, (5) There is a
relationship between early mobilization and a decrease in TFU among
post-partum mothers in the of Pekik Nyaring Puskesmas = 0.027). It is
Pendahuluan recommended that midwives conduct counseling and practice during
posyandu and class activities for pregnant women to increase knowledge
and promote motivation of pregnant women in implementing early initiation
39
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
40
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
pengeluaran lochea ibu melakukan mobilisasi sebelum 2 jam setelah post partum
(Sianipar, 2019) dan dan 1 orang ibu setelah 6 jam baru ke kamar mandi karena
Hasil penelitian takut lepas. 3 orang ibu dengan TFU 3 cm di bawah pusat dan
Ratih dan Herlina (2020) 2 orang ibu dengan TFU 1 dan 2 cm di bawah pusat.
menggunakan pre Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah
eksperimental design hubungan inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dengan
dengan rancangan One penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas di wilayah kerja
Group Pretest-Posttest Puskesmas Pekik Nyaring Bengkulu Tengah?. Tujuan
design. menunjukkan ada Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan inisiasi
pengaruh mobilisasi dini menyusu dini dan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi
terhadap involusi uterus fundus uteri pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pekik
pada ibu post partum Nyaring Bengkulu Tengah.
(Ratih &
Herlina, 2020) Metode Penelitian
Berdasarkan data Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan
dari Dinas Kesehatan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini
Bengkulu Tengah tahun adalah seluruh ibu postpartum persalinan pervaginam 3 hari di
2019 diketahui di wilayah kerja Puskesmas Pekik Nyaring Bengkulu Tengah
Puskesmas Karang Tinggi sejumlah 36 responden.
ibu nifas sebanyak 130, Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan Januari-Februari
Puskesmas Kembang seri 2021. Pengambilan sampel secara total sampling sebanyak 36
150, Puskesmas Sri responden, Data dikumpulkan menggunakan data sekunder dan
Kuncoro ibu nifas data primer. Data primer diperoleh dengan mengisi kuesioner
sebanyak 111, Puskesmas IMD dan mobilisasi dini dan melakukan pemeriksaan TFU ibu
Taba Teret ibu nifas nifas. Instrument yang digunakan adalah pita ukur dan lembar
sebanyak 142 dan observasi.
Puskesmas Pekik Nyaring Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut : TFU : tidak
merupakan Puskesmas sesuai jika TFU < 3 cm di bawah pusat dan Sesuai jika TFU ≥ 3
dengan ibu nifas tertinggi cm di bawah pusat. IMD : Tidak IMD, jika tidak meletakan atau
sebanyak 333 orang meletakan bayi baru lahir pada dada ibu selama < 1 jam 1 : IMD
(Dinkes Kabupaten jika meletakan bayi baru lahir pada dada ibu selama 1 jam.
Bengkulu Tengah, 2019). Sedangkan untuk mobilisasi dini yaitu : kurang baik jika
Hasil survey di dilakukan > 6 jam 1, dan baik jika dilakukan ≤ 6 jam. Data
Puskesmas Pekik dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat
Nyaring pada tanggal menggunakan Chi- Square, untuk mengetahui keeratan
bulan Desember 2019 hubungan digunakan uji statistik Cooefficient Contingency (C)
didapatkan dari 5 orang dengan SPSS.
ibu nifas 3 hari dengan
rincian 2 orang ibu tidak Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat
IMD, 2 orang ibu IMD Analisis Univariat bertujuan untuk memperoleh
tetapi hanya 30 menit gambaran distribusi frekuensi dari variabel
dan 1 orang ibu di IMD independent (IMD dan mobilisasi dini) dan variabel
selama 1 jam. 4 orang dependent (penurunan TFU).
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Pekik Nyaring
Kabupaten Bengkulu Tengah
IMD Frekuensi (F) Persentase (%)
41
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
Dari Tabel 1 distribusi frekuensi responden yang tidak IMD sebanyak 7 IMD di
Puskesmas Pekik Nyaring orang (19,4%) dan yang IMD sebanyak 29 Kabupaten Bengkulu
Tengah diketahui orang (80,6%).
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Mobilisasi Dini di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
Mobilisasi dini Frekuensi (F) Persentase (%)
Kurang baik 4 11,1
Baik 32 88,9
Total 36 100,0
Dari Tabel 2 distribusi frekuensi baik sebanyak 4 orang (11,1%) dan yang mobilisasi
dini di Puskesmas Pekik Nyaring mobilisasi dini baik sebanyak 32 orang Kabupaten
Bengkulu Tengah diketahui (88,9%).
responden dengan mobilisasi dini kurang
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Penurunan TFU di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
Penurunan TFU Frekuensi (F) Persentase (%)
Tidak sesuai 5 13,9
Sesuai 31 86,1
Total 36 100,0
Tabel 4.
Hubungan IMD dengan penurunan TFU di wilayah kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
42
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
Tabel 5.
Hubungan mobilisasi dini dengan penurunan TFU di wilayah kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
43
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
memengaruhi penurunan tinggi fundus uteri analisa bivariat pada kedua kelompok setelah
adalah usia ibu, paritas, menyusui ekslusif, 2 jam dilakukan IMD didapatkkan p-value =
mobilisasi dini, dan menyusu dini. 0,000 dan setelah 12 jam IMD didapatkan p-
Hasil penelitian juga diketahui dari 7 value = 0,030. Hal ini dapat disimpulkan
responden yang tidak IMD penurunan TFU bahwa ada hubungan inisiasi menyusu dini
sesuai sebanyak 4 orang. berdasarkan hasil terhadap pencapaian involusi uterus pada ibu
kuesioner diketahui TFU responden rata-rata postpartum (Putri et al., 2020)
3-3,2 cm, 4 orang sudah melaksanakan IMD Hasil analisis bivariat menunjukkan
tetapi waktu pelaksanaan masih kurang dari 1 bahwa ada hubungan antara IMD dengan
jam. penurunan TFU pada ibu nifas di wilayah
Inisiasi menyusui dini di anjurkan kerja Puskesmas Pekik Nyaring Kabupaten
untuk dilakukan segera setelah bayi baru Bengkulu Tengah. Hasil penelitian ini sejalan
lahir. Insting dan refleks bayi yang sangat dengan penelitian yang dilakukan Yuviska
kuat dalam satu jam pertama menghisap akan (2017) menunjukkan bahwa ada hubungan
memberikan stimulus bagi kelancaran antara IMD dengan involusi uteri pada ibu
pemberian ASI selanjutnya sehingga ASI postpartum. Hasil penelitian ini juga sejalan
eksklusif dapat diberikan. Saat hentakan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kepala bayi dan hisapan dan jilatan pada Widyastanti, Elisa, & Wagiyo (2019) yang
putting susu ibu akan merangsang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengeluaran hormone oksitosin. Hormon tinggi fundus uteri ibu post partum multipara
oksitosin membantu kontraksi uterus pada hari ke-7 antara kelompok menyusu dini
sehingga pendarahan pasca partum lebih dengan kelompok kombinasi menyusu dan
rendah (Alfiyati, 2014) senam nifas.
Hasil penelitian juga menunjukkan Hasil uji Contingency didapatkan
dari 29 responden dengan IMD mengalami kategori hubungan lemah. Hal
penurunan TFU sesuai dengan masa nifas ini dikarenakan ibu nifas yang
sebanyak 27 orang (93,1%). Berdasarkan menjadi responden sebagian besar sudah
hasil kuesioner diketahui penurunan TFU melakukan IMD sebagai upaya membantu
responden berkisar dari 3-3,5 cm. Hasil membantu mempercepat proses involusio
penelitian diketahui dari 29 responden yang uteri.
melakukan IMD dengan penurunan TFU Hasil penelitian diketahui responden
tidak sesuai sebanyak 2 orang (6,9%). dengan mobilisasi dini kurang baik 4 orang,
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui karena responden melakukan mobilisasi dini
responden pospartum hari ke-3 dengan TFU > 6 jam. Hasil penelitian diketahui
2 – 2,2 cm. mobilisasi dini baik sebanyak 32 orang,
Hasil penelitian ini sejalan dengan dimana responden melakukan mobilisasi dini
penelitian Putri (2020) yang bertujuan untuk ≤ 6 jam post partum.
mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini Hasil penelitian ini sesuai dengan
terhadap pencapaian involusi uterus pada ibu teori Zeverina & Halimatussakdiah (2018)
postpartum. Penelitian ini bahwa mobilisasi meningkatkan kontraksi
merupakan penelitian kuantitatif dengan dan retraksi dari otot-otot uterus pasca
desain quasi eksperimen bahwa ibu persalinan. Kontraksi dan retraksi yang terus
postpartum yang melakukan IMD setelah 2 menerus ini menyebabkan terganggunya
jam didapatkan rata-rata tinggi fundus 3,13 peredaran darah dalam uterus mengakibatkan
cm dibawah pusat dan setelah 12 jam jaringan otot kekurangan zat-zat yang
didapatkan rata- rata 2,13 cm dibawah pusat diperlukan, sehingga ukuran jaringan otototot
dan kelompok yang tidak IMD yaitu setelah 2 tersebut menjadi kecil (Zeverina &
jam dan 12 jam didapatkan hasil sama yaitu Halimatussakdiah, 2018) .
rata-rata 1,63 cm dibawah pusat. Hasil
44
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
45
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
46
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021
47