Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No.

3 Desember 2021

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DAN MOBILISASI DINI DENGAN


PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS

The Relationship between Early Initiation of Breastfeeding and Early Mobilization with
A Decreased Uterine Fundus Height in Postpartum Women

Lys Maryany1, Dewi Aprilia Ningsih I. 1, Jon Hendri Nurdan 2


1
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
2
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu
ARTICLE HISTORY Email: dewiaprilianingsih.i@gmail.com
Received [27 September
2021]
Revised [12 Januari 2021]
ABSTRAK
Accepted [31 Januari 2022]
Subinvolusi merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan
postpartum yang merupakan penyebab tertinggi kematian ibu. Penelitian
KATA KUNCI:
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusu Dini dan
inisiasi menyusui dini,
Mobilisasi Dini dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Nifas di
mobilisasi dini, penurunan
Wilayah Kerja Puskesmas Pekik Nyaring Bengkulu Tengah. Penelitian ini
tinggi fundus uteri
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas normal 3 hari di
KEYWORDS: wilayah Puskesmas Pekik Nyaring berjumlah 36 orang, sampel diambil
early initiation of secara total sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan
breastfeeding, early sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian
mobilization, reduction in didapatkan: (1) responden yang melakukan IMD sebanyak 29 responden
uterine fundal height (80,6%), (2) responden dengan mobilisasi dini baik sebanyak 32
responden (88,9%), (3) responden dengan penurunan TFU sesuai
sebanyak 31 responden (86,1%), (4) ada hubungan pelaksanaan IMD dan
mobilisasi dini dengan penurunan TFU pada ibu nifas di Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu
Tengah. Disarankan bidan melakukan penyuluhan dan praktik saat
kegiatan Posyandu dan kelas ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan
dan menggalakkan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan inisiasi
menyusu dini dan mobilisasi dini pada ibu post partum.

ABSTRACT
Subinvolution is one of the causes of postpartum hemorrhage which is the
highest cause of maternal death. This study aims to determine the
relationship between early breastfeeding initiation and early mobilization
with a decrease in uterine fundal height in postpartum mothers in the of
Pekik Nyaring Health Center Bengkulu Tengah. This study used a cross
sectional research design. The population in this study were normal 3-day
postpartum mothers in the Pekik Nyaring Health Center, totaling 36
people. Collecting data in this study using primary and secondary data
using a questionnaire. Data analysis was performed using the chi-square
test. The results found: (1) respondents with IMD as 80.6%, (2)
respondents early mobilization as 88.9%, (3) respondents with a decrease
in TFU according as 86.1%, (4 ) there is a relationship between IMD and
a decrease in TFU in post-partum mothers in the of Pekik Nyaring Health
Center, Central Bengkulu Regency (p = 0.014) and, (5) There is a
relationship between early mobilization and a decrease in TFU among
post-partum mothers in the of Pekik Nyaring Puskesmas = 0.027). It is
Pendahuluan recommended that midwives conduct counseling and practice during
posyandu and class activities for pregnant women to increase knowledge
and promote motivation of pregnant women in implementing early initiation

39
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

of breastfeeding and early AKI di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2018


mobilization of post partum sebanyak 3 orang dengan 1 kematian tersebut merupakan
mothers.
kematian ibu nifas dan pada tahun 2019 AKI meningkat
menjadi 6 orang, dengan 3 orang (50%) disebabkan karena
di suatu Negara. Menurut
Angka kematian ibu (AKI) adalah Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu salah
satu indikator kesejahteraan masyarakat sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu
WHO (2019) perdarahan. Penyebab AKI di Kabupaten Bengkulu Tengah
(AKI) di ASEAN yaitu antaralain hipertensi dalam kehamilan, faktor lainnya dan
sebesar 235 per 100.000 penyebab kematian tertinggi adalah perdarahan (Dinas
kelahiran hidup (ASEAN Kesehatan
Secretariat, 2020). Kabupaten Bengkulu Tengah, 2018)
Menurut Data Survey Salah satu penyebab terjadinya perdarahan dikarenakan
Demografi dan oleh atonia uteri. Atonia uteri merupakan salah satu penyebab
Kesehatan Indonesia terjadinya subinvolusi uteri Percepatan involusi uteri
(SDKI) Angka Kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, usia ibu, paritas,
Ibu (AKI) di Indonesia menyusui eksklusif, mobilisasi dini dan inisiasi menyusui dini
meningkat dari 228 per (IMD) (Sukma, Hidayati, & Jamil, 2017).
100.000 kelahiran hidup IMD merupakan titik awal yang penting untuk proses
pada tahun 2002-2007 menyusui serta membantu mempercepat pengembalian rahim
menjadi 359 per 100.000 ke bentuk semula (Maryunani, A, 2015). Penghisapan awal
kelahiran hidup pada puting oleh bayi pasca persalinan meningkatkan stimulus
tahun 20072012. Angka pengeluaran Oksitosin. Saat bayi menghisap puting
Kematian Ibu (AKI) merangsang kelenjar hipofisis posterior melepaskan hormon
mengalami penurunan oksitosin. Oksitosin Mempercepat proses involusi dan dan
pada tahun 2012-2015 meminimalkan Kehilangan darah
menjadi 305 per 100.000 (Roesli, 2012).
kelahiran hidup dan Hasil penelitian Yuviska (2017) tentang hubungan
jumlah kematian ibu di inisiasi menyusu dini dengan involusi uteri terhadap post
Indonesia pada tahun partum di Bandar Lampung yang merupakan penelitian
2019 yaitu sebanyak kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menunjukkan
4.221 kasus (Indonesia, hasil IMD berhubungan dengan proses involusi uteri pada ibu
2019). postpartum (Yuviska, 2017)
Angka Kematian Hasil penelitian Ginting et al. tentang pengaruh inisiasi
Ibu di provinsi Bengkulu menyusu dini terhadap involusi uterus pada ibu
tahun 2018 secara postpartum menggunakan Quasi Eksperimen Design dengan
absolut jumlah kematian pendekatan static Group
ibu yaitu sebanyak 39 Comparison/Posttest Only Control Group Designs
orang, yang terdiri dari menunjukkan adanya peningkatan jumlah involusi uterus
kematian ibu hamil setelah di lakukan
sebanyak 4 orang, Inisiasi Menyusu Dini. (Ginting et al., 2020)
kematian ibu bersalin Mobilisasi dini juga berpengaruh dalam proses involusi
sebanyak 10 orang dan uteri. Ibu yang melahirkan secara normal bisa melakukan
kematian ibu nifas mobilisasi 2 sampai 6 jam seusai bersalin dan 8 jam setelah
sebanyak 25 orang bersalin untuk ibu yang menjalani caesar (Sinsin, 2008)
(Dinas Kesehatan Hasil penelitian Sianipar (2019) tentang hubungan
Provinsi Bengkulu, mobilisasi pada masa nifas dengan pengeluaran lochea yang
2019) merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional
menunjukkan ada hubungan mobilisasi pada masa nifas dengan

40
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

pengeluaran lochea ibu melakukan mobilisasi sebelum 2 jam setelah post partum
(Sianipar, 2019) dan dan 1 orang ibu setelah 6 jam baru ke kamar mandi karena
Hasil penelitian takut lepas. 3 orang ibu dengan TFU 3 cm di bawah pusat dan
Ratih dan Herlina (2020) 2 orang ibu dengan TFU 1 dan 2 cm di bawah pusat.
menggunakan pre Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah
eksperimental design hubungan inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dengan
dengan rancangan One penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas di wilayah kerja
Group Pretest-Posttest Puskesmas Pekik Nyaring Bengkulu Tengah?. Tujuan
design. menunjukkan ada Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan inisiasi
pengaruh mobilisasi dini menyusu dini dan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi
terhadap involusi uterus fundus uteri pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pekik
pada ibu post partum Nyaring Bengkulu Tengah.
(Ratih &
Herlina, 2020) Metode Penelitian
Berdasarkan data Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan
dari Dinas Kesehatan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini
Bengkulu Tengah tahun adalah seluruh ibu postpartum persalinan pervaginam 3 hari di
2019 diketahui di wilayah kerja Puskesmas Pekik Nyaring Bengkulu Tengah
Puskesmas Karang Tinggi sejumlah 36 responden.
ibu nifas sebanyak 130, Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan Januari-Februari
Puskesmas Kembang seri 2021. Pengambilan sampel secara total sampling sebanyak 36
150, Puskesmas Sri responden, Data dikumpulkan menggunakan data sekunder dan
Kuncoro ibu nifas data primer. Data primer diperoleh dengan mengisi kuesioner
sebanyak 111, Puskesmas IMD dan mobilisasi dini dan melakukan pemeriksaan TFU ibu
Taba Teret ibu nifas nifas. Instrument yang digunakan adalah pita ukur dan lembar
sebanyak 142 dan observasi.
Puskesmas Pekik Nyaring Hasil ukur dikategorikan sebagai berikut : TFU : tidak
merupakan Puskesmas sesuai jika TFU < 3 cm di bawah pusat dan Sesuai jika TFU ≥ 3
dengan ibu nifas tertinggi cm di bawah pusat. IMD : Tidak IMD, jika tidak meletakan atau
sebanyak 333 orang meletakan bayi baru lahir pada dada ibu selama < 1 jam 1 : IMD
(Dinkes Kabupaten jika meletakan bayi baru lahir pada dada ibu selama 1 jam.
Bengkulu Tengah, 2019). Sedangkan untuk mobilisasi dini yaitu : kurang baik jika
Hasil survey di dilakukan > 6 jam 1, dan baik jika dilakukan ≤ 6 jam. Data
Puskesmas Pekik dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat
Nyaring pada tanggal menggunakan Chi- Square, untuk mengetahui keeratan
bulan Desember 2019 hubungan digunakan uji statistik Cooefficient Contingency (C)
didapatkan dari 5 orang dengan SPSS.
ibu nifas 3 hari dengan
rincian 2 orang ibu tidak Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat
IMD, 2 orang ibu IMD Analisis Univariat bertujuan untuk memperoleh
tetapi hanya 30 menit gambaran distribusi frekuensi dari variabel
dan 1 orang ibu di IMD independent (IMD dan mobilisasi dini) dan variabel
selama 1 jam. 4 orang dependent (penurunan TFU).
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Pekik Nyaring
Kabupaten Bengkulu Tengah
IMD Frekuensi (F) Persentase (%)

41
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

Tidak IMD 7 19,4


IMD 29 80,6
Total 36 100,0

Dari Tabel 1 distribusi frekuensi responden yang tidak IMD sebanyak 7 IMD di
Puskesmas Pekik Nyaring orang (19,4%) dan yang IMD sebanyak 29 Kabupaten Bengkulu
Tengah diketahui orang (80,6%).

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Mobilisasi Dini di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
Mobilisasi dini Frekuensi (F) Persentase (%)
Kurang baik 4 11,1
Baik 32 88,9
Total 36 100,0

Dari Tabel 2 distribusi frekuensi baik sebanyak 4 orang (11,1%) dan yang mobilisasi
dini di Puskesmas Pekik Nyaring mobilisasi dini baik sebanyak 32 orang Kabupaten
Bengkulu Tengah diketahui (88,9%).
responden dengan mobilisasi dini kurang

Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Penurunan TFU di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
Penurunan TFU Frekuensi (F) Persentase (%)
Tidak sesuai 5 13,9
Sesuai 31 86,1
Total 36 100,0

Dari Tabel 3 diketahui responden 2. Analisis Bivariat


dengan penurunan TFU yang tidak sesuai Analisis bivariat bertujuan untuk
(13,9%) dan responden dengan penurunan mengetahui hubungan antara
TFU sesuai dengan hari nifas (86,1%). variabel independent (IMD dan mobilisasi
dini) dan variabel dependent (penurunan
TFU).

Tabel 4.
Hubungan IMD dengan penurunan TFU di wilayah kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah

42
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

Berdasarkan Tabel 4 diketahui p= 0,014 < 0,05 berarti signifikan maka Ho


diketahui dari 7 responden yang tidak IMD ditolak dan Ha diterima. Jadi ada hubungan
mengalami penurunan TFU tidak sesuai antara IMD dengan penurunan TFU pada ibu
sebanyak 3 orang (42,9%) dan penurunan nifas di wilayah kerja Puskesmas Pekik
TFU sesuai sebanyak 4 orang (57,1%). Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah.
Kemudian dari 25 responden dengan IMD Hasil uji Contingency Coefficient
mengalami penurunan TFU sesuai dengan didapat nilai C=0,381, karena nilai ini
masa nifas sebanyak 27 orang (93,1%) dan terletak dalam interval 0,20-0,399 maka
penurunan TFU tidak sesuai sebanyak 2 kategori hubungan lemah.
orang (6,9%).Hasil uji Chi Square dengan

Tabel 5.
Hubungan mobilisasi dini dengan penurunan TFU di wilayah kerja Puskesmas
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah

Dari Tabel 5 diketahui dari 4 interval 0,20-0,399 maka kategori hubungan


responden dengan mobilisasi dini kurang lemah.
baik mengalami penurunan TFU tidak
sesuai sebanyak 2 orang (50,0%) dan Pembahasan
penurunan TFU sesuai sebanyak 2 orang Hasil penelitian diketahui dari 7
(50,0%), dari 32 responden dengan responden yang tidak IMD mengalami
mobilisasi dini baik mengalami penurunan penurunan TFU tidak sesuai sebanyak 3
TFU sesuai dengan masa nifas sebanyak 29 orang. berdasarkan kuesioner penurunan
orang (90.6%) dan penurunan TFU tidak TFU pada ibu berada di 2 cm di bawah
sesuai sebanyak 3 orang (9,4%). pusat 1 orang dan 2 orang TFU nya 2,2 cm,
Hasil uji Chi-Square dengan p= dan melakukan mobilisasi dini lebih dari 6
0,027 < 0,05. Artinya ada hubungan jam dan bayi mengalami asfiksia, dan 1
mobilisasi dini dengan penurunan TFU pada orang ibu dengan anak pertama sehingga
ibu nifas Puskesmas Pekik Nyaring belum mempunyai pengalaman dalam
Kabupaten Bengkulu Tengah. Hasil uji menghadapi masa nifas.
Contingency Coefficient didapat nilai Menurut Sahetapy (2016), banyak
C=0,346, karena nilai ini terletak dalam faktor yang mempengaruhi penurunan TFU,
beberapa kondisi yang

43
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

memengaruhi penurunan tinggi fundus uteri analisa bivariat pada kedua kelompok setelah
adalah usia ibu, paritas, menyusui ekslusif, 2 jam dilakukan IMD didapatkkan p-value =
mobilisasi dini, dan menyusu dini. 0,000 dan setelah 12 jam IMD didapatkan p-
Hasil penelitian juga diketahui dari 7 value = 0,030. Hal ini dapat disimpulkan
responden yang tidak IMD penurunan TFU bahwa ada hubungan inisiasi menyusu dini
sesuai sebanyak 4 orang. berdasarkan hasil terhadap pencapaian involusi uterus pada ibu
kuesioner diketahui TFU responden rata-rata postpartum (Putri et al., 2020)
3-3,2 cm, 4 orang sudah melaksanakan IMD Hasil analisis bivariat menunjukkan
tetapi waktu pelaksanaan masih kurang dari 1 bahwa ada hubungan antara IMD dengan
jam. penurunan TFU pada ibu nifas di wilayah
Inisiasi menyusui dini di anjurkan kerja Puskesmas Pekik Nyaring Kabupaten
untuk dilakukan segera setelah bayi baru Bengkulu Tengah. Hasil penelitian ini sejalan
lahir. Insting dan refleks bayi yang sangat dengan penelitian yang dilakukan Yuviska
kuat dalam satu jam pertama menghisap akan (2017) menunjukkan bahwa ada hubungan
memberikan stimulus bagi kelancaran antara IMD dengan involusi uteri pada ibu
pemberian ASI selanjutnya sehingga ASI postpartum. Hasil penelitian ini juga sejalan
eksklusif dapat diberikan. Saat hentakan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kepala bayi dan hisapan dan jilatan pada Widyastanti, Elisa, & Wagiyo (2019) yang
putting susu ibu akan merangsang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengeluaran hormone oksitosin. Hormon tinggi fundus uteri ibu post partum multipara
oksitosin membantu kontraksi uterus pada hari ke-7 antara kelompok menyusu dini
sehingga pendarahan pasca partum lebih dengan kelompok kombinasi menyusu dan
rendah (Alfiyati, 2014) senam nifas.
Hasil penelitian juga menunjukkan Hasil uji Contingency didapatkan
dari 29 responden dengan IMD mengalami kategori hubungan lemah. Hal
penurunan TFU sesuai dengan masa nifas ini dikarenakan ibu nifas yang
sebanyak 27 orang (93,1%). Berdasarkan menjadi responden sebagian besar sudah
hasil kuesioner diketahui penurunan TFU melakukan IMD sebagai upaya membantu
responden berkisar dari 3-3,5 cm. Hasil membantu mempercepat proses involusio
penelitian diketahui dari 29 responden yang uteri.
melakukan IMD dengan penurunan TFU Hasil penelitian diketahui responden
tidak sesuai sebanyak 2 orang (6,9%). dengan mobilisasi dini kurang baik 4 orang,
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui karena responden melakukan mobilisasi dini
responden pospartum hari ke-3 dengan TFU > 6 jam. Hasil penelitian diketahui
2 – 2,2 cm. mobilisasi dini baik sebanyak 32 orang,
Hasil penelitian ini sejalan dengan dimana responden melakukan mobilisasi dini
penelitian Putri (2020) yang bertujuan untuk ≤ 6 jam post partum.
mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dini Hasil penelitian ini sesuai dengan
terhadap pencapaian involusi uterus pada ibu teori Zeverina & Halimatussakdiah (2018)
postpartum. Penelitian ini bahwa mobilisasi meningkatkan kontraksi
merupakan penelitian kuantitatif dengan dan retraksi dari otot-otot uterus pasca
desain quasi eksperimen bahwa ibu persalinan. Kontraksi dan retraksi yang terus
postpartum yang melakukan IMD setelah 2 menerus ini menyebabkan terganggunya
jam didapatkan rata-rata tinggi fundus 3,13 peredaran darah dalam uterus mengakibatkan
cm dibawah pusat dan setelah 12 jam jaringan otot kekurangan zat-zat yang
didapatkan rata- rata 2,13 cm dibawah pusat diperlukan, sehingga ukuran jaringan otototot
dan kelompok yang tidak IMD yaitu setelah 2 tersebut menjadi kecil (Zeverina &
jam dan 12 jam didapatkan hasil sama yaitu Halimatussakdiah, 2018) .
rata-rata 1,63 cm dibawah pusat. Hasil

44
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

Hasil penelitian diketahui responden Hasil penelitian ini sesuai dengan


dengan penurunan TFU yang tidak sesuai teori Sari & Rimandini (2014)
sebanyak 5 orang, pada hari ke 3 postpartum yang menyatakan bahwa mobilisasi
TFU responden < 3 cm di bawah pusat, dini
sedangkan responden dengan penurunan TFU menstimulasi kontraksi dan retraksi dari
sesuai sebanyak 29 orang, pada hari ke 3 otototot uterus, mengakibatkan jaringan otot
postpartum TFU responden ≥ 3 cm di bawah kekurangan zat-zat yang diperlukan,
pusat. sehingga ukuran jaringan otot menjadi kecil.
Hasil penelitian diketahui dari 4 Ibu yang melakukan mobilisasi dini
responden dengan mobilisasi dini kurang mempunyai penurunan fundus uteri lebih
baik mengalami penurunan TFU tidak sesuai cepat dan kontraksi uterus yang lebih kuat
sebanyak 2 orang (50,0%), dan mobilisasi dibandingkan ibu yang tidak melakukan
dini kurang baik mengalami penurunan TFU mobilisasi dini.
sesuai sebanyak 2 orang (50,0%). Hasil Hasil ini sesuai dengan penelitian
penelitian diketahui dari 29 responden yang dilakukan oleh Kasanah & Alika
dengan mobilisasi dini baik mengalami (2020) yang bertujuan mengetahui
penurunan TFU sesuai dengan masa nifas perbedaan involusi uteri ibu nifas antara
sebanyak 26 orang dan penurunan TFU tidak yang melakukan mobilisasi dini dan tidak
sesuai sebanyak 2 orang. melakukannya didapatkan bahwa dari pada
Hasil ini sesuai dengan teori yang kelompok intervensi dari 10 responden
dikemukakan oleh Dewi et al. dalam Ginting mayoritas responden (90%) penurunan
(2020) bahwa Involusi uteri sangat tinggi fundus uterinya cepat, sedangkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pada kelompok control dari 10 responden
laktasi, mobilisasi dan nutrisi, dukungan mayoritas responden (80%) penurunan
keluarga dan dukungan tenaga kesehatan. tinggi fundus uterinya lambat.
Penurunan TFU yang tidak sesuai bisa juga Hasil uji statistik menunjukkan
karena meskipun mobilisasi dini sudah bahwa hubungan antara mobilisasi dini
dilakukan`oleh ibu nifas namun masih dalam dengan penurunan TFU pada ibu nifas di
rentang gerak pasif. Rentang gerak pasif Puskesmas Pekik Nyaring Kabupaten
berguna untuk menjaga otot-otot dengan Bengkulu Tengah memiliki kategori
menggerakkan otot orang lain secara pasif hubungan lemah. Hal ini dapat dikarenakan
misalnya petugas mengangkat dan banyak faktor lain yang mempengaruhi
menggerakkan kaki pasien. (Ginting et al., penurunan tinggi fundus uteri yang tidak
2020) diteliti seperti status gizi, usia, paritas dan
Hasil penelitian ini juga sejalan kesiapan psikologis ibu terhadap kelahiran
dengan penelitian yang dilakukan oleh bayi.
Wahyuni & Syukur (2020) yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Kesimpulan
penurunan tinggi fundus uteri yang bermakna 1. Ibu postpartum yang melakukan IMD
antara pre dan post pada kelompok senam sebanyak 80,6%
nifas dan mobilisasi dini dibandingkan 2. Ibu postpartum yang melakukan
dengan kelompok yang tidak senam nifas. mobilisasi dini sebanyak 88,9%
Hasil uji Chi-Square menunjukkan 3. Ibu postpartum dengan penurunan TFU
bahwa ada hubungan antara mobilisasi dini sesuai 86,1%
dengan penurunan TFU pada ibu nifas di 4. Ada hubungan IMD dengan penurunan
Puskesmas Pekik Nyaring Kabupaten TFU pada ibu nifas di Puskesmas Pekik
Bengkulu Tengah. Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah
dengan kategori hubungan lemah.

45
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

5. Ada hubungan mobilisasi dini dengan Inisiasi Menyusu Dini dan


penurunan TFU pada ibu nifas Puskesmas Pencapaian
Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Involusi Uterus pada Ibu Postpartum.
Tengah dengan kategori hubungan lemah. Faletehan Health Journal, 7(03),
149–154. DOI :
Daftar Pustaka https://doi.org/10.33746/fhj.v7i03.13
Alfiyati. (2014). Asuhan Kebidanan pada Ibu 6.
Nifas. Jakarta : Salemba Medika. Ratih, R. H., & Herlina, S. (2020). Pengaruh
Dinkes Kota Bengkulu. (2019). Profil Dinas Mobilisasi Dini terhadap Involusi
Kesehatan Bengkulu Tahun 2018. Uerus pada Ibu Post Partum.
Bengkulu : Dinkes Kota Bengkulu. Ensiklopedia of Journal, 2(2), 165–
Dinkes Kabupaten Bengkulu 169. Diunduh dari :
Tengah. (2019). Profil Kesehatan http://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-
Bengkulu Tengah 2018. Karang 2.4.8-
Tinggi : Dinkes Kabupaten Bengkulu 3/index.php/ensiklopedia/article/
Tengah. view /417/383.
Ginting, D. Y., Nirwana, S., Sara, A. M., Roesli, U (2012). Panduan: Inisiasi
Sudirman, J., Lubuk, N., Early, K., & Menyusu Dini: Plus ASI Eksklusif.
Initiation, B. (2020). Jakarta : Pustaka Bunda.
Pengaruh Inisiasi Menyusu Sahetapy, S. Y. (2016). Pengaruh Inisiasi
Dini terhadap Involusi Uterus Pada Menyusu Dini (IMD)
Ibu Postpartum. Jurnal terhadap
Kebidanan Kestra, 2(2). Kecepatan Involusio Uterus pada Ibu
Diunduh dari : Nifas di BPM Dwi Inggrini
https://ejournal.medistra.ac.id/index.p Samarinda. Mahakam Midwifery
hp/JKK/article/download/389/212/. Journal, 1(I) : 1- 9. Diunduh dari :
Sukma, F. Hidayati, E., & Jamil, S. N. Http://ejournalbidan.poltekkeskaltim.
(2017). Asuhan Kebidanan Pada Ibu ac.id/ojs/index.php/midwifery/
Nifas. Jakarta : Fakultas Kedokteran article/view/20.
dan Kesehatan Universitas Sari, E. P., & Rimandini, K. D. (2014).
Muhammadiyah Jakarta. Asuhan Kebidanan Masa
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Nifas (Postnatal Care). Jakarta :
Indonesia 2018. Jakarta : Kemenkes Trans Info Media.
RI. Diunduh dari : Sianipar, K. (2019). Hubungan Mobilisasi
https://pusdatin.kemkes.go.id/resourc pada Masa Nifas Dengan
es/download/pusdatin/profilkesehatan Pengeluaran Lochea di
-indonesia/Data-danInformasi_Profil- Praktek Mandiri Bidan L.M
Kesehatan- Pematangsiantar. Jurnal Ilmiah
Indonesia-2018.pdf PANNMED, 14(1) :
Kasanah, U., & Alika, S. (2020). Efektifitas 105–109. DOI :
Mobilisasi Dini Dalam Mempercepat https://doi.org/10.36911/pannmed.v1
Involusi Uteri Ibu Post Partum. 4i1.572.
Community of Publising in Nursing, Sinsin, L. (2008). Masa Kehamilan dan
8(April), 11–16. Diunduh dari : Persalinan. Jakarta : PT Elex
https://ojs.unud.ac.id/index.php/copin Komputindo.
g/article/download/58924/34602. Wahyuni, R., & Syukur, N. A. (2020). Senam
Putri, R. H., Surmiasih, S., Kameliawati, F., Nifas dan Mobilisasi Dini Terhadap
& Afifah, H. (2020). Penurunan Fundus Uteri Pada Ibu

46
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 28 No. 3 Desember 2021

Post Partum Di Puskesmas


Temindung. Mahakam Midwifery
Journal, 5(1), 27–37. Diunduh dari :
http://ejournalbidan.poltekkeskaltim.a
c.id/ojs/index.php/midwifery/
article/view/143.
Widyastanti, F., Elisa, & Wagiyo. (2019).
Menyusu Dini dan Senam Nifas
Terhadap Tinggi Fundus Uteri Ibu
Postpartum Multipara. Jurnal
Keperawatan Mersi, VIII(1), 20–26.
Diunduh dari :
https://ejournal.poltekkessmg.ac.id/
ojs/index.php/jkm/article/vi
ew/5837/1693 .
Yuviska, I. A. (2017). Hubungan Inisiasi
Menyusui Dini Dengan Involusi Uteri
Pada Ibu Post Partum Di Bps Desy
Andriani Bandar Lampung Tahun
2016. Jurnal Kesehatan Holistik, 8(9),
1–58. Diunduh dari :
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.p
hp/holistik/article/download/132/77.
Zeverina, V., & Halimatussakdiah. (2018).
Hubungan Mobilisasi Dini dengan
Involusi Uteri pada Ibu Post Partum
Normal. JIM FKep, III(4), 0–5.
Diunduh dari :
http://jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/
view/8746.

47

Anda mungkin juga menyukai