HIPERTENSI
NAMA ANGGOTA :
FEBRUARI 2023
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg
(Kemenkes RI, 2016). Hipertensi merupakan penyakit yang menyebabkan
masalah-masalah baru, seperti stroke, gagal jantung, ginjal dan pastinya semua
berdampak pada terjadinya kematian.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi
batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai
faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%)
penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah
meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi
(tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah.
(Hastuti. 2022)
Di indonesia Provinsi yang memiliki prevelensi tertinggi hipertensi adalah
provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki sebesar 44,13% , Provinsi Papua
memiliki prevelensi hipertensi terendah sebesar 22,2% sedangkan Provinsi Jambi
terdapat pada urutan ke 24 yang memiliki prevelensi sebesar 28,99%. (Kemenkes
RI, 2019). Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Jambi 2020,
jumlah penderita hipertensi pada tahun 2020 di kota jambi sebanyak 17.289 orang.
Dari data di kecamatan betara desa muntialo terdapat 86 lansia rata-rata
mengidap penyakit hipertensi. Pasien tersebut mengonsumsi obat daripelayanan
kesehatan terdekat yaitu poskesdes serta rutin memeriksa tekanan darah pada
saat posbindu.
II. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan lansia dapat mengetahui
penjelasan mengenai bahaya hipertensi pada lansia dan mampu menerapkan
pada diri sendiri.
V. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Semua anggota masyarakat dan kader hadir dalam acara penyuluhan
2. Kesiapan materi pengaji
3. Tempat yang digunakan nyaman dan mendung.
b. Evaluasi Proses
1. Masyarakat dan kader hadir sesuai dengan kontrak waktu yang di
tentukan .
2. Masyarakat dan kader antusiasi untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
3. Masyarakat dan kader menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
c. Mahasiswa
1. Dapat memfalisitasi jalannya penyuluhan
2. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
d. Evaluasi Hasil
1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2. Adanya tambahan pengetahuan tentang hipertensi yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah
e. Prosedur Tanya Jawab
f. Waktu 5 Menit
g. Bentuk Soal : Lisan
h. Jumlah Soal : 4 Soal
Soal :
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Hipertensi ?
Yang dimaksud dengan hipertensi adalah tekanan darah tinggi
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai suatu kondisi tekanan darah sistolik lebih besar
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg berdasarkan dua atau
lebih pengukuran tekanan darah itu, definisi hipertensi menurut WG-ASH (Writing
Group of The American Sociarty of Hypertension) adalah gangguan kardiovaskular yang
kompleks tidak hanya pengukuran tekanan darah dalam ambang batas normal, akan tetapi
ada atau tidaknya faktor risiko hipertensi, kerusakan organ, kelainan fisiologis dan sistem
kardiovaskular yang disebabkan oleh hipertensi. (Kurnia. 2020).
B. Penyebab hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu
1. Hipertensi primer
Hipertensi primer sering juga disebut sebagai hipertensi essensial yaitu hipertensi yang
tidak ditemukan penyebab dari peningkatan tekanan darah tersebut. Hipertensi ini
disebabkan oleh asupan garam yang berlebihan dalam makanan . (Kurnia. 2020).
2. Hipertensi sekunder.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penye- babnya. Kejadian hipertensi
sekunder sekitar 10% dari penderita hipertensi. Sekitar 50% dari penderita hipertensi
sekunder disebabkan oleh kelainan ginjal. Salah satu penyebabnya adalah kelainan
jaringan sel juksta glomerulus yang mengalami hiper- fungsi. Fungsi primer dari ginjal
adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam batas normal.
Fungsi tersebut dapat terlaksana dengan mengubah eksresi air. Kecepatan filtrasi yang
tinggi memungkinkan pelaksanaan fungsi dengan ketepatan yang tinggi. Komposisi dan
volume cairan ektrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi dan sekresi
tubulus. Fungsi ginjal yang lain adalah mengeksresikan bahan kimia tertentu misalnya
obat, hormon, dan metabolit lain. Pembentukan renin dan eritropoetin serta metabolisme
vitamin D merupakan fungsi non- ekskretor yang penting. Sekresi renin yang berlebihan
merupakan faktor penting penyebab hipertensi sekunder.
b. Jenis Kelamin
Angka kejadian hipertensi lebih banyak terjadi pada laki-laki (5-47%)
daripada wanita (7-38%) sampai wanita mencapai usia pre-menopause . Hal
tersebut dikarenakan pada wanita dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan
dalam mengatur sistem renin angiotensin-aldosteron yang memiliki dampak yang
menguntungkan pada sistem kardiovaskular, seperti pada jantung, pembuluh
darah dan sistem syaraf pusat. Kadar estrogen memiliki peranan protektif
terhadap perkembangan hipertensi.
Meningkatnya kejadian hipertensi pada laki-laki daripada wanita
diakibatkan karena perilaku yang dilakukan oleh laki-laki kurang sehat (seperti
merokok dan konsumsi alkohol), depresi dan stres pekerjaan
c. Umur
Insiden Hipertensi meningkat dengan bertambahnya umur. Sebanyak 50-
60% dari penderita hipertensi berusia 60 tahun (Depkes, 2006) memiliki tekanan
darah > 140/90 mmHg. Pada kelompok usia ≥ 70 tahun berpotensi 2,97 kali
terjadinya hipertensi . Tingginya kejadian hipertensi pada lanjut usia disebabkan
oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi
lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku sehingga menimbulkan
tekanan darah sistolik
3. Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi.
Menurut Helelo, Gelaw & Adane (2014) faktor risiko hipertensi yang dapat di
modifikasi terdiri dari diet, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, merokok dan konsumsi
alkohol berlebihan.
a. Diet Modifikasi
b. Obesitas
c. kurangnya Aktivitas Fisik/Olahraga
d. Merokok dan Mengonsumsi Alkohol
e. Stres
E. Komplikasi Hipertensi
Hipertensi adalah salah satu faktor penyebab mortalitas di seluruh dunia. Penderita
hipertensi berisiko terhadap penyakit kardiovaskular terutama pada laki-laki Hipertensi
merupakan faktor risiko utama kejadian stroke, infark miokard, gagal jantung dan gagal
ginjal angioplasti, demensia, penyakit pembuluh darah perifer Komplikasi lain yang
diakibatkan oleh hipertensi adalah retinopati hipertensi. Yaitu suatu keadaan yang
ditandai dengan adanya kelainan pada vaskuler retina pada penderita hipertensi. Tanda-
tanda yang diobservasi pada retina adalah penyempitan arteriolar secara general dan
focal, perlengketan atau nicking arteriovenosa, perdarahan retina dengan bentuk flame-
shape dan blot-shape, cotton-wool spots, dan edema papila. Pada tahun 1939, bahwa
tanda-tanda retinopati ini dapat dipakai untuk memprediksi mortalitas pada pasien
hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Kurnia, A. 2020. Self Management Hipertensi. Surabaya : CV. Jakad Media Publishing.
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4