Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

EDUKASI KESEHATAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Rt. 13 Rw.04 Kelurahan Talang Jambe, Sukarami Palembang

Oleh:
Indah Sari
SKP2202149P

Dosen Pembimbing : Ns. Oscar Ari Wiryansyah, M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
PALEMBANG
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
EDUKASI KESEHATAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Topik : Hipertensi
Pokok bahasan : Hipertensi Pada Lansia
Target /sasaran : Lansia di RT.13 Talang Jambe
Hari / Tanggal : Sabtu/ 27 Januari 2024
Waktu : 45 menit
Tempat : Gang Bersama Rt.13 Rw. 04 Talang Jambe

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi peserta dapat memahami
pengertian dan pemahaman mengenai Hipertensi termasuk, Penyebab, gejala
yang menyertai, Komplikasi, cara Pencegahan dan pengendalian Hipertensi

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang hipertensi peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Memahami gejala yang menyertai hipertensi
3. Memahami dampak hipertensi
4. Memahami komplikasi hipertensi
5. Memahami cara pencegahan dan pengendalian hipertensi

III. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Pencegahan dan pengendalian hipertensi
IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

V. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point

VI. EVALUASI
1. Peserta dapat menyebutkan pengertian hipertensi
2. Peserta dapat menyebutkan penyebab hipertensi
3. Peserta dapat menyebutkan gejala hipertensi
4. Peserta dapat menyebutkan komplikasi hipertensi
5. Peserta dapat menyebutkan cara pencegahan dan pengendalian hipertensi

KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri  Menyambut salam dan men-
2. Menjelaskan tujuan dari dengarkan
penyuluhan.  Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu.  Mendengarkan
4. Menyebutkan materi  Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan

2 25 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan
hipertensi
2. Menjelaskan tentang penyebab  Memperhatikan
hipertensi
 Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang gejala
hipertensi
4. Menjelaskan tentang komplikasi  Memperhatikan
hipertensi
5. Menjelaskan tentang  Memperhatikan
pencegahan dan pengendalian
hipertensi  Memperhatikan dan Bertanya
6. Memberi kesempatan
peserta bertanya
 Memperhatikan
7. Memperlihatkan cara
pembuatan jus mentimun
8. Memberi kesempatan
 Bertanya dan mencicipin jus
peserta bertanya dan mencoba
mentimun
jus mentimun yang telah di
sediakan

3 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan pada peserta tentang  Menjawab& menjelaskan
materi yang diberikan dan pertanyaan
reinforcement kepada peserta bila
dapat men- jawab & menjelas kan
kembali pertanyaan/materi

4 5 Menit Teriminasi :
1. Mengucapkan terimakasih
kepada peserta
2. Mengucapkan salam

PROMOSI KESEHATAN HIPERTENSI PADA LANSIA


A. Pengertian
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas. Lansia
dikatakan memiliki risiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif
dibandingkan dengan usia muda. Salah satu penyakit degeneratif yang sering
timbul tanpa gejala adalah hipertensi. Hipertensi disebut sebagai “silent killer”
karena bisa muncul tanpa gejala atau tanda-tanda peringatan, sehingga banyak
yang tidak menyadarinya. Penyebab terlambatnya penanganan pada pasien
dengan hipertensi adalah mayoritas pasien datang ke fasilitas kesehatan apabila
telah terjadi komplikasi, dan kurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan sehingga mengakibatkan kurangnya kontrol terhadap keadaan
penyakitnya khususnya pada lansia.
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, terjadi ketika tekanan darah pada
arteri meningkat secara persisten, melebihi nilai normal. Tekanan darah terdiri
dari dua pengukuran: sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah).
Hipertensi didefinisikan jika tekanan darah sistolik ≥ 140 mm Hg atau tekanan
darah diastolik ≥ 90 mm Hg.

B. Penyebab Hipertensi
Ada beberapa faktor penyebab hipertensi, termasuk:
1. Faktor usia: Seiring bertambahnya usia, arteri cenderung mengeras dan
kehilangan elastisitasnya.
2. Gaya hidup: Pola makan dengan garam tinggi, kurangnya aktivitas fisik,
kelebihan berat badan.
3. Konsumsi alkohol dan tembakau: Merokok dan alkohol dapat
meningkatkan tekanan darah.
4. Genetika: Riwayat keluarga dengan hipertensi.
5. Kondisi kesehatan lain: Seperti penyakit ginjal, gangguan tiroid, atau
gangguan tidur.

C. Gejala Hipertensi
Meskipun seringkali tidak menunjukkan gejala, beberapa gejala yang mungkin
muncul meliputi:
1. Sakit kepala
2. Kesulitan bernafas
3. Pendarahan hidung
4. Pusing atau vertigo
5. Penglihatan kabur
6. Nyeri dada.

D. Komplikasi Hipertensi
Tanpa pengobatan yang tepat, hipertensi dapat menyebabkan:
1. Stroke
2. Serangan jantung
3. Gagal ginjal
4. Gangguan penglihatan
5. Kerusakan arteri (pembuluh darah)

E. Pencegahan dan pengendalian Hipertensi


Pencegahan melibatkan:
1. Diet seimbang: Kaya akan sayuran, buah, dan rendah lemak
2. Pengurangan garam: Mengonsumsi <5 gram garam per hari
3. Aktivitas fisik: Olahraga ringan hingga sedang selama 30 menit sehari
4. Pengendalian berat badan: Mempertahankan indeks massa tubuh (IMT)
ideal
5. Pengurangan konsumsi alkohol dan tembakau
6. Cek kesehatan secara berkala
Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan pengobatan farmakologi dan
non farmakologi:
1. Farmakologi
Pengobatan hipertensi meliputi: Obat-obatan Seperti diuretik, beta-blocker,
ACE inhibitor.
2. Non Farmakologi
Salah satu alternatif penanganan hipertensi dengan non farmakologi
yaitu dengan pemberian jus mentimun. Hal tersebut terjadi karena
kandungan didalam mentimun yaitu kalium, magnesium, dan fosfor yang
menyebabkan penghambatan pada Sistem Renin Angiotensin dan juga akan
menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer. Mentimun
juga bermanfaat sebagai detoksifikasi karena mengandung air yang sangat
tinggi hingga 90%, hal ini membuat mentimun memiliki efek diuretic.
Sehingga dengan mengonsumsi jus mentimun akan sangat bermanfaat bagi
penderita hipertensi.
Menurut penelitian Ivana, dkk (2020) Hasil penelitian analisa
perubahan selisih tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah di
berikan terapi jus mentimun dengan hasil dari penelitian ini α =0,002. Jika
hasil α di bawah 0,025 maka ada perubahan tekanan darah sebelum dan
sesudah di berikan jus mentimun pada responden. Maka dapat disimpulkan
ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan jus mentimun.
Terdapat efektifitas jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah.
Penelitian yang dilakukan Marvia, eva, dkk (2020) bahwa Hasil
penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan sebelum melakukan
pretest yang mengalami hipertensi ringan 15, sedang 4, berat 1 dan setelah
posttest menjadi normal 20 responden (100%). Sedangkan pada kelompok
kontrol sebelum melakukan pretest yang mengalami hipertensi ringan 8,
sedang 7, berat 5 dan setelah posttest menjadi normal 14 responden (70%),
ringan 6 responden (30%). Maka dapat disimpulkan jus mentimun lebih
efektif dibandingkan hanya di kontrol dengan minum obat anti hipertensi
terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di
Lingkungan Dasan Sari wilayah kerja Puskesmas Pejeruk
Referensi

Ariyanti, rea, dkk ( 2020) Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Hipertensi Pada Lansia
(https://unanda.ac.id/ojs/index.php/tomaega/article/view/369) diakses
tanggal 22 Januari 2024
Ivana, Theresia dkk (2020) PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI
(http://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/263)
diakses tanggal 22 Januari 2024
Kementerian republik Indonesia
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-pada-
lansia/hipertensi-pada-lansia diakses tanggal 22 Januari 2024
Marvia, eva, dkk (2020) EFEKTIVITAS JUS MENTIMUN TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA
HIPERTENSI DI LINGKUNGAN DASAN SARI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PEJERUK (file:///C:/Users/owner/Downloads/172-569-1-
PB.pdf) diakses tanggal 22 Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai