Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN BAHAYA DARI KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA LANSIA

I. Topik : Hipertensi pada Lansia


II. Sub Topik : Mengenal konsep hipertensi dan bahaya dari komplikasi hipertensi seperti stroke
III. Sasaran : Lansia beserta pengunjung posyandu lansia lainnya di Rt 05/Rw 02 Batu ampar Jakarta
timur
IV. Tempat : Masjid Alikhlas Rt 005/Rw 002 batu ampar Jakarta timur
V. Waktu : 15 menit
A. Latar Belakang
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan
di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu
120/80mmHg. Menurut World Health Organization (WHO), batas tekanan darah yang masih
dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari
140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan tersebut untuk orang dewasa di atas 18
tahun). Penyakit ini disebut sebagai the silent killer karena penyakit mematikan ini sering
sekali tidak menunjukkan gejala atau tersembunyi.
Prevalensi hipertensi pada penderita dewasa hingga lansia pada tahun 2000 di dunia adalah
sebesar 26,4% dan diperkirakan tahun 2025 akan mencapai 29,2% (Lubis, 2008).
Berdasarkan data Lancet, jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus meningkat. Di
India mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada
tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan akan meningkat menjadi 151,7 juta orang pada
tahun 2025. Di Asia tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diprediksi
akan meningkat menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2025. Hasil Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 2004 menunjukkan hipertensi pada pria 12,2% dan wanita 15,5%.
Penyakit sistem sirkulasi dari hasil SKRT tahun 1992, 1995, dan 2001 selalu menduduki
peringkat pertama dengan prevalensi terus meningkat yaitu 16%, 18,9%, dan 26,4%.
Penderita hipertensi perlu mendapatkan perawatan yang serius dan harus ditangani dengan
cepat karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satu komplikasinya adalah
adanya serangan stroke. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi
pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke
(Dr.Tjandara Yoga, 2009, dikutip dari Dinkes Bonebolongo, 2009).
Salah satu faktor risiko yang penting untuk terjadinya stroke adalah hipertensi
(Kingkinwardaya, 2008). Pengendalian faktor-faktor risiko stroke seperti hipertensi adalah
tindakan yang paling tepat untuk pencegahan stroke. Di Indonesia angka ndonesia telah
melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan masyarakat mengenai bahaya hipertensi,
komplikasi dan cara pengendaliannya. Menurut Dr.Tjandra Yoga (2009, dikutip dari Dinkes
Bonebolongo, 2009), melalui kegiatan seminar hipertensi dan deteksi dini faktor risikonya
ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam
pencegahan dan penanggulangan hipertensi dan faktor risikonya, sehingga sekaligus dapat
menurunkan prevalensi faktor risiko dan prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah,
seperti stroke dan penyakit jantung koroner di Indonesia. Upaya pengendalian hipertensi ini
dapat dilakukan penderitanya dengan memonitoring tekanan darah secara teratur, berhenti
merokok, meningkatkan aktivitas fisik, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan rendah
garam. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa pengendalian hipertensi tidak semudah yang
diperkirakan. Banyak faktor yang harus diperhatikan baik dari penderita, tenaga kesehatan,
obat-obatan maupun pelayanan kesehatan (Fadilah, 2007).
Sehubungan dengan hal tersebut,maka kelompok tertarik untuk melakukan penyuluhan pada
masyarakat terutama pada lansia “Mengenal Bahaya Komplikasi dari Hipertensi pada lansia
salah satunya adalah stroke”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Mengenal Bahaya Komplikasi dari Hipertensi
pada lansia salah satunya adalah stroke diharapkan peserta dapat memahami dengan
benar
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian hipertensi pada lansia
b. Menyebutkan factor resiko hipertensi pada lansia
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi pada lansia
d. Menyebutkan pencegahan hipertensi pada lansia
e. Menyebutkan pengobatan hipertensi pada lansia

C. Manfaat Penyuluhan
1. Untuk Pengunjung di posyandu lansia
Penyuluhan ini dapat menjadi masukan bagi masyarakat terutama pada lansia
tentang komplikasi hipertensi seperti stroke sehingga lansia penderita hipertensi
dapat melakukan upaya-upaya untuk mencegah komplikasi tersebut.
2. Untuk Mahasiswa
Penyuluhan ini dapat digunakan sebagai sumber informasi atau acuan dalam
mata ajar perawatan kesehatan masyarakat (PERKEMAS)
3. Untuk Puskesmas
Penyuluhan ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam rangka
meningkatkan upaya pelayanan kesehatan masyarakat khususnya pada pasien
penderita hipertensi melalui discharge planning kepada pasien yang sedang
dirawat dan keluarganya dan penyuluhan-penyuluhan tentang komplikasi
hipertensi seperti stroke, pencegahan, dan pengobatannya sehingga akan
meningkatkan upaya yang dilakukan pasien penderita hipertensi dalam
mencegah kejadian stroke.
4. Untuk Institusi Akper Yuki
Sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan dalam upaya penyebaran
informasi mengenai hubungan pengetahuan pasien penderita hipertensi
terhadap upaya mencegah kejadian stroke.
D. Rencana Kegiatan
1. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab :
b. Pembimbing :
c. Protokol / Pembawa acara : Meliska Rimawaty
Uraian tugas :
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
d. Pengajar / Penyuluh : Ribka Risnawati
Uraian tugas :
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya.
e. Fasilitator : Siska Sentiana dan Mega Laura
Uraian tugas :
 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
 Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
f. Observer : Theresia Angel
Uraian tugas :
 Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
 Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
2. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

3. Media
a. Leatflet
4. Persiapan Klien
Klien lansia yang berumur 60 tahun ke atas di Rt 005/Rw 002 Kelurahan Batu Ampar yang
berjumlah kurang lebih 70 orang dengan kriteria sehat secara fisik dan psikologis serta dapat
mengikuti kegiatan sampai selesai.
5. Setting Tempat

Tempat: Aula Masjid Al Ikhlas RT 005/RW 002 Kelurahan Batu Ampar

Keterangan :

: Klien

: Fasilitator
: Leader

: Observer

: Pembimbing

6. Pelaksanaan /Tabel Kegiatan

N
WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
O
1 3 Menit Pembukaan:

1.   Memperkenalkan diri - Menyambut sa lam dan


men- dengarkan
2.   Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
–  Mendengarkan
3.   Melakukan kontrak waktu.
–  Mendengarkan
4.   Menyebutkan materi pe-nyuluhan ya ng akan
diberi kan –  Mendengarkan
2 10 Menit Pelaksanaan :

1.     Menjelaskan tentang pengertian hipertensi -Memperhatikan

2.     Memberikan kesempatan pada lansia untuk -Memperhatikan


bertanya
-Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang factor resiko hipertensi
pada lansia

4.    Memberikan kesempatan pada lansia untuk -Memperhatikan


bertanya
-Memperhatikan
5,     Menjelaskan dan menyebutkan tanda dan
gejala hipertensi pada lansia -Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
6.      Memberikan kesempatan pada lansia untuk
bertanya - Memperhatikan

7.      Menjelaskan dan menyebutkan tentang -Memberikan kesempatan


komplikasi dari penyakit hipertensi untuk bertanya.
dengan contoh utama stroke
8.   Memberikan kesempatan pada lansia untuk
bertanya
-Memperhatikan
9. Menjelaskan tentang pencegahan dari
hipertensi pada lansia -Memberikan kesempatan
untuk bertanya
10. Menjelaskan tentang pengobatan dari
hipertensi pada lansia -

3 5 Menit Evaluasi :

–   Menanyakan pada lansia tentang materi yang –    Menjawab &


dibe-rikan dan memberikan reinforcement menjelaskan pertanyaan
dan hadiah kepada lansia bila dpt men-
jawab, menjelas kan kem bali
pertanyaan/materi
4 2 Menit Teriminasi :

1.   Mengucapkan terimaka-sih kepada lansia - Mendengarkan dan


dan membalas salam

2.   Mengucapkan salam

E. Materi
1. Pengertian Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Hipertensi atau darah tinggi adalah tekanan darah yang diatas 140 mmHg dan 90 mmHg,
atau bila pasien memakai obat anti hipertensi (Arif Mansjoer, 2001). Pada lansia , hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah diatas  160 mmHg dan 90 mmHg (Brunner & Suddarth,
2002). Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka
sendiri mengetahui. Hipertensi dikenal sebagai pembunuh dalam selimut. Gejalanya hampir
tidak terasa, sehingga penderita merasa tidak perlu datang ke dokter (Bangun. 2008).
2. Faktor Resiko
Faktor resiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam,
konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman
beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, stres,.
3. Tanda dan Gejala
sakit kepala/rasa berat di tengkuk,
mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ieiah, penglihatan kabur, telinga
berdenging (tinnitus), dan mimisan.
4. Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi,maka dalam jangka panjang
akan menyebabkan kerusakan aliran darah didalam tubuh sampai organ-organ
tubuh.Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ seperti jantung,ginjal ,mata dan
otak.Namun komplikasi yang paling sering dijumpai dan dapat menimbulkan kematian
adalah stroke,karena jika tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.Stroke adalah
suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan oksigen ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu
dan merupakan penyebab kematian no.3 di Indonesia maupun di dunia.Stroke dibagi
menjadi dua jenis yaitu stroke dengan pendarahan (pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah normal dan merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merembesnya).Hampir 70 persen kasus stroke dengan pendarahan menyerang penderita
darah tinggi.Sedangkan stroke tanpa pendarahan yaitu penyumbatan yang terjadi di
sepanjang jalur aliran darah ke otak.Hampir 83 persen kasus stroke tanpa pendarahan yang
menyerang penderita hipertensi.Tanda dan gejala dari stroke yang sering dijumpai adalah
lemah otot wajah (perot),lemah pada salah satu atau kedua tangan,sulit berbicara (pelo)
dan sulit menggerakkan salah satu bagian tubuh atau kedua bagian tubuh,Pusing,Sulit
menahan BAK,Pingsan.stroke dapat dicegah lebih awal dengan melakukan pemeriksaan
lebih awal dengan melakukan pengecekan darah secara rutin,pola makan teratur dan
sehat,pengendalian emosi dan gaya hidup yang baik.
5. Pencegahan hipertensi
a. Mengurangi BB dan melakukan diet makanan seperti membatasi konsumsi makanan
yang mengandung keju dan daging (lemak), cemilan yang asin atau mengandung garam
b. Olahraga secara teratur seperti melakukan senam dan lari pagi seminggu sekali
c. Mengurangi kebiasaan hidup seperti merokok,minum kopi atau alcohol,mengurangi
stress,mengurangi makan-makanan yang banyak garam atau banyak lemak,dan Rutin
control ke puskesmas atau petugas kesehatan lainnya
6. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan secara rutin ke
dokter dan minum obat anti hipertensi yang diresepkan oleh dokter secara
teratur.Pengobatan hipertensi ini dilakukan untuk mengurangi atau menstabilkan tekanan
darah
F. Anstisipasi

1. Jika ada lansia dari RT/RW lain yang datang bisa diikutsertakan dengan syarat tidak
mengganggu jalannya penyuluhan.
2. Jika lansia meninggalkan kegiatan harus seizin penyuluh/pengajar
3. Lansia yang tidak dapat meneruskan mengikuti kegiatan dengan alasan yang dapat
diterima diperbolehkan meninggalkan tempat.

4. Rencana Evaluasi : Hasil yang diharapkan


1. Lansia dapat menyebutkan 90% pengertian hipertensi.
2. Lansia dapat menyebutkan 100% etiologi hipertensi.
3. Lansia dapat menyebutkan 100% manifestasi klinik Hipertensi
4. Lansia dapat menyebutkan 100% Komplikasi Hipertensi dengan contoh utama adalah
stroke pada lansia.
5. Lansia dapat menyebutkan100% pencegahan hipertensi pada lansia.
6. Lansia dapat menyebutkan 100% pengobatan hipertensi pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai